NPM : 201810225315
KELAS : TF 5A6
MATKUL : K3
1. Tangga
• Jalan kerja dan tempat injakan kaki harus tetap bersih, cukup terang dan
tidak licin.
• Cara kerja harus dalam posisi dan sikap yang benar.
• Pekerja harus tetap hati-hati, teliti dan disiplin.
• Jangan menggunakan alat kerja sembarangan dan bukan semestinya.
Umur
Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi kondisi fisik,
mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang.
Jenis Kelamin
Jenis pekerjaan antara pria dan wanita sangatlah berbeda. Pembagian kerja
secara sosial antara pria dan wanita menyebabkan perbedaan terjadinya
paparan yang diterima orang, sehingga penyakit yang dialami berbeda pula.
Masa kerja
Masa kerja adalah sesuatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja bekerja
disuatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi kinerja baik positif maupun
negatif.
Tingkat Pendidikan
Pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan
bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat ia hidup, proses
sosial yakni orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan
terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga ia dapat memperoleh
atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu
yang optimal.
Perilaku
Variabel perilaku adalah salah satu di antara faktor individual yang
mempengaruhi tingkat kecelakaan. Sikap terhadap kondisi kerja, kecelakaan dan
praktik kerja yang aman bisa menjadi hal yang penting karena ternyata lebih
banyak persoalan yang disebabkan oleh pekerja yang ceroboh dibandingkan
dengan mesin-mesin atau karena ketidakpedulian karyawan.
2.Faktor Lingkungan
Kebisingan
Bising adalah suara/bunyi yang tidak diinginkan . Kebisingan pada tenaga kerja
dapat mengurangi kenyamanan dalam bekerja, mengganggu
komunikasi/percakapan antar pekerja, mengurangi konsentrasi, menurunkan
daya dengar dan tuli akibat kebisingan.
Suhu Udara
Dari suatu penyelidikan diperoleh hasil bahwa produktivitas kerja manusia akan
mencapai tingkat yang paling tinggi pada temperatur sekitar 24°C- 27°C. Suhu
dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku dan kurangnya koordinasi otot.
Suhu panas terutama berakibat menurunkan prestasi kerja pekerja, mengurangi
kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan waktu pengambilan keputusan,
mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordinasi syaraf perasa dan
motoris, serta memudahkan untuk dirangsang.Sedangkan menurut Grandjean
dkondisi panas sekeliling yang berlebih akan mengakibatkan rasa letih dan
kantuk, mengurangi kestabilan dan meningkatkan jumlah angka kesalahan kerja.
Hal ini akan menurunkan daya kreasi tubuh manusia untuk menghasilkan panas
dengan jumlah yang sangat sedikit.
Penerangan
Penerangan ditempat kerja adalah salah satu sumber cahaya yang menerangi
benda-benda di tempat kerja. Banyak obyek kerja beserta benda atau alat dan
kondisi di sekitar yang perlu dilihat oleh tenaga kerja. Hal ini penting untuk
menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi.
Lantai licin
Lantai dalam tempat kerja harus terbuat dari bahan yang keras, tahan air dan
bahan kimia yang merusak Karena lantai licin akibat tumpahan air, tahan minyak
atau oli berpotensi besar terhadap terjadinya kecelakaan, seperti terpeleset.
3.Faktor Peralatan
Kondisi mesin
Dengan mesin dan alat mekanik, produksi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
Selain itu, beban kerja faktor manusia dikurangi dan pekerjaan dapat lebih
berarti. Apabila keadaan mesin rusak, dan tidak segera diantisipasi dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Letak mesin
Terdapat hubungan yang timbal balik antara manusia dan mesin. Fungsi
manusia dalam hubungan manusia mesin dalam rangkaian produksi adalah
sebagai pengendali jalannya mesin tersebut. Mesin dan alat diatur sehingga
cukup aman dan efisien untuk melakukan pekerjaan dan mudah Termasuk juga
dalam tata letak dalam menempatkan posisi mesin. Semakin jauh letak mesin
dengan pekerja, maka potensi bahaya yang menyebabkan kecelakaan akan
lebih kecil. Sehingga dapat mengurangi jumlah kecelakaan yang mungkin terjadi.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.Risiko spekulatif
kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk).
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah
investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan
keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan
atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh
adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan
tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi
kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan
menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan
maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat
berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin
menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan
asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya
risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan (
insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah
kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat
kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan
untung
Tahapan ini bertujuan untuk mengindentifikasi risiko yang harus dikelola
organisasi melalui proses yang sistematis dan terstruktur. Proses ini sangat
penting karena risiko yang tidak terindentifikasi pada proses ini tidak akan
ditangani pada proses-proses selanjutnya. Proses ini juga harus mengupayakan
untuk mengindentifikasikan risiko-risiko baik yang dalam kendali organisasi
maupun diluarkendali organisasi(eksternal). Proses tersebut dimulai dengan
mengindentifikasikan secara komperehensif, ekstensif dan intensif mengenai
risiko apa saja yang dapat terjadi, dimana dan bilamana. Setelah memperoleh
daftar risiko yang dapat terjadi maka dimulai analisis mengapa hal tersebut dapat
terjadi dan bagaimana terjadinya.
Sasaran indentifikasi risiko adalah mengembangkan daftar sumber risiko dan
kejadian yang komperehensif serta memiliki dampak terhadap pencapaian
sasaran dan target (atau elemen kunci) yang terindentifikasi dari konteks.
Dokumen utama yang dihasilkan dalam proses ini adalah daftar risiko(risk
register)
Komponen Resiko
Risiko dalam manajemen risiko bukan sekedar suatu kejadian, peristiwa atau
kondisi yang dapat berkembang/terjadi, namun mencakup pula berbagai
informasi yang terkait dengan kejadian, peristiwa atau kondisi tersebut. Oleh
karena itu dalam proses identifikasi risiko, informasi yang dikumpulkan antara
lain mencakup:
Sumber risiko;stake holder, benda atau kondisi lingkungan yang dapat memicu
timbulnya risiko.
Faktor risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di dalam perusahaan
atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia. Risiko - risiko seperti ini
biasanya timbul karena masalah keuangan, organisasi, karyawan, lingkungan
kerja, perubahan produk dan masalah-masalah lain di dalam perusahaan atau
proyek yang tidak menunjang pencapaian yang diharapkan. Akibatnya, terjadilah
penundaan waktu penyelesaian proyek, peningkatan biaya atau gangguan /
interupsi pada arus kas.
Faktor risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol / kendali manusia,
misalnya aktivitas di pasar uang / pasar modal, kebijakan di bidang perpajakan,
perubahan lingkungan / alam (cuaca), dan lain-lain. Ketika risiko-risiko ini terjadi,
yang paling penting adalah bagaimana menghadapinya. Contoh faktor risiko
eksternal dalam rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau
Jawa dan Sumatra adalah gempa bumi yang kuat dan tsunami, karena selat
Sunda termasuk salah satu area di dunia yang sangat sering diguncang gempa.
Oleh karena itu, jembatan itu harus dibangun dengan kekuatan yang sanggup
untuk menahan gempa bumi dan tsunami.
o Kejadian : peristiwa yang dapat terjadi dan berdampak terhadap
pencapaian sasaran dan target.
o Konsekuensi:dampak terhadap asset organisasi atau stake holder
o Pemicu (apa dan mengapa) : faktor-faktor yang menjadi pemicu timbulnya
o Suatu peristiwa berisiko
o Pengendalian : langkah-langkah antisipasi dan pencegahan awal yang
dapat dilaksanakan
o Perkiraan kapan risiko terjadi dan dimana risiko itu dapat terjadi elemen-
elemen kunci diatas dapat bertambah atau malah berkurang tergantung
kebutuhan pada saat menetapkan konteks manajemen risiko.
Cara Mengindentifikasi Resiko
Menggunakan ear plug dapat menghalau suara bising yang dapat merusak
organ dalam telinga hingga kurang lebih 30 dB.
Anda dapat menemukan dua jenis ear plug, yaitu yang dapat digunakan berkali-
kali (non disposable) dan sekali pakai (disposable). Disposable ear plug
umumnya berbahan dasar kapas sedangkan non disposable ear plug berbahan
dasar plastik cetak atau karet.
Respirator
Respirator memiliki fungsi mirip seperti masker. Hanya saja alat safety ini biasa
digunakan di lingkungan kerja berbahaya, seperti misalnya lingkungan kimia,
nuklir, gua dll.
Face shield atau alat pelindung wajah adalah komponen APD yang penting
untuk mengurangi kemungkinan wajah terpapar cemaran air atau udara, zat
kimia berbahaya, percikan larutan panas, ataupun goresan benda tajam lainnya.
Biasanya alat ini digunakan pada aktivitas pengelasan.
8. 1. Menilai secara kritis dan sistematis semua potensi bahaya pada kegiatan
perusahaan
2. Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan telah benar-benar
dilaksanakan sesuai ketentuan perundangan
3. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya potensial sebelum timbul
gangguan atau kerugian