Anda di halaman 1dari 6

SEJ.

PEMIKIRAN KALAM MODERN

DOSEN PEMBIMBING
NURDIN S,Fil,I., M.Fil,I

DISUSUN OLEH
ABD. RAHIM SABRANG

INSTITUT AGAMA ISLAM AS’ADIYAH


FAKULTAS USHULUDDIN
AKIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
2019/2020
PEMBAHASAN I
Epistemologi ilmu Kalam (Mengenal Allah Melalui Nalar dan Firman)
A. Pengertian Ilmu Kalam
Ilmu Kalam, sebagaimana diketahui, membahas ajaran-ajaran dasar dari suatu agama, seperti
hakikat ketuhanan, risalah, dll. Ada dua alasan kenapa ilmu ini disebut dengan ilmu Kalam, yaitu;
pertama, kalam dimaksudkan sebagai sabda Tuhan atau al-Quran yang pernah menjadi diskursus
utama dikalangan umat Islam di abad 9-10 M, sehingga menimbulkan fitnah besar yang dikenal
dengan al-mihnah. Kedua, kalam dimaksudkan sebagai metodologi, bukan suatu objek kajian.

B. Epistemologi ilmu Kalam


1. Hakekat Ilmu Kalam
Pembahasan mengenai hakekat pengetahuan (the nature of knowledge) dalam kerangka
epistemologi dapat dijelaskan melalui dua arus besar pemikiran filsafat, terutama di Barat,
yakni rasionalisme (idealisme) dan empirisisme (realisme).
2. Sumber Pengetahuan Ilmu Kalam
Berdasarkan pengertian kalam di atas menunjukkan bahwa sumber pengetahuan sekaligus
pula sebagai mekanisme kerja dalam ilmu kalam adalah akal dan wahyu. Meski mutakallimin
ada perbedaan dalam mefungsikan keduanya, namun mereka sepakat bahwa keduanya
merupakan media untuk memahami Tuhan.
3. Metodologi Ilmu Kalam
Sari Nusibeh dalam History of Islamic Philosophy menjelaskan bahwa epistemologi kalam
sesungguhnya menggunakan pendekatan konservatif-dialektis.
4. Validitas Kebenaran Ilmu Kalam
Bertitik tolak dari sumber pengetahuan dan rumusan metodologi yang dibangun dalam
epistemologi kalam yang berupa nalar bayani, maka tradisi pemikiran kalam lebih
mengutamakan pendekatan tekstual-lughawiyah daripada kontekstual-bahtsiyah apalagi
irfaniyah-bathiniyah.
C. Rancang bangun ilmu kalam kontemporer : sebuah tawaran alternatif
1. Rumusan ala Hasan Hanafi; Dari Teosentris Menuju Antroposentris
2. Rumusan ala Amin Abdullah; Dari Ilmu Kalam Menuju Falsafah Kalam
3. Rumusan Aqidah Sufistik
4. Rumusan Epistemologi Budi-Jawa
PEMBAHASAN II
Dari Ilmu Tauhid/Ilmu Kalam Ke Teologi ; Analisis Epistemologis
1. ILMU TAUHID DAN ILMU KALAM
Istilah ilmu Tauhid berasal dari bahasa Arab. Secara harfiah, tauhid ialah mempersatukan
berasal dari kata wahid yang berarti satu. Menurut istilah agama Islam, Tauhid ialah
keyakinan tentang satu atau Esanya
2. PARADIGMA BARU TEOLOGI
Istilah teologi bukan barasal dari tradisi Islam. Dalam Islam, istilah
tersebut lebih dikenal dengan sebutan ilmu tauhid dan ilmu kalam. Atau
variasi lain sebagaimana diungkap dalam pembahasan sebelumnya. Disebut-
kan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengertian dari teologi adalah
ilmu yang membicarakan tuhan atau pengetahuan ketuhanan.
. Sedangkan secara terminologi

(istilah), theologi itu diartikan:


1. “The discipline which concert God or Devene Reality and Gods

Relation to the world”, maksudnya suatu pemikiran manusia secara

sistematis yang berhubungan alam semesta.

2. “Sciense of religion, dealing therefore with God and Man in his

relation to God”, maksudnya pengetahuan tantang agama yang

karenanya membicarakan tentang Tuhan dan Manusia serta manusia


dalam hubungannya dengan Tuhan.

3. “The sciense which treats of the facts and fenomena of religion and

the relationship between God and Man”, maksudnya ilmu yang

membahas fakta-fakta dan gejala agama dan hubungannya antara

Tuhan dan Manusia.

3. SHIFTING PARADIGM DARI KALAM/TAUHID KE TEOLOGI

Pembacaan ulang secara kritis terhadap tradisi Islam klasik (turas)

sudah banyak dimunculkan dan disuarakan oleh para pemikir kontemporer

Islam.
PEMBAHASAN III
Eskatologi dalam Padangan Hassan Hanafi dan Fazlurrahman

(Studi Komparatif Epistemologi Ilmu Kalam)

1.Biografi Hassan Hanafi

Hassan Hanafi adalah seorang pemikir hukum Islam dan profesor

dalam bidang filsafat terkemuka di Mesir, lahir pada tanggal 13 Februari 1935

di Kairo, Mesir. Kakekya berasal dari Maroko dan neneknya dari Kabilah
Mur yang diantaranya menurunkan Bani Gamal Abdul Naser, presiden

kedua Mesir.3

Sedangkan, Fazlurrahman lahir pada tanggal 21 September 1919 di

anak Benua Indo Pakistan, saat ini letakya di daerah di Barat Laut Pakistan.

Atas bimbingan ayahnya Maulana Shihabudin, Rahman belajar di sekolah


menengah Doban Seminary yang sangat berpengaruh di anak benua India.

Ayahnya alumni Dar ‘ulum, jadi meskipun Rahman tidak sekolah tempat

tersebut, ia menguasai sistem pendidikan yang ditawarkan di lembaga

tersebut. dan dari ayahnya pula Rahman memperoleh pendidikan Agama

khsusnya pelajaran Hadis. Rahman hidup dalam tradisi mazhab Hanafi yang

bercorak rasional.

2. Metodologi Perkembangan Pemikiran

Hassan Hanafi dalam merekontruksi ilmu ushuluddin

menjadikan akidah sebagai kekuatan revolusioner menggunakan

metodologi yang lahir dari internal Islam,


3. Konsep Ilmu Kalam (Teologi)

Teologi sangat erat kaitannya dengan sikap dan perilaku orang-rang

yang meyakininya. Karena konsep teologi yang diyakini oleh seseorang akan

menjadi dasar dalam mejalani kehidupannya. Namun, konsep-konsep teologi yang


berkembang hanya digunakan untuk mempertahankan dogma-

dogma yang bersifat teosentris daripada mendiskusikan masalah-masalah

yang berkaitan dengan kehidupan individu dan sosial manusia yang bersifat

antrosentris
Dianatara teolog yang menawarkan

metologi tersebut adalah Hassan Hanafi dan Fazlurrahman

4. Tranformasi hadis-hadis Pemilu

Majlis Ulama Indonesia dilihat dari aktivitas kegiatannya yang


dilaksanakan oleh komisi-komisi dan lembaga atau badan Majlis Ulama
Indonesia pusat, provinsi dan kabupaten serta kecamatan disesuaikan dengan kebutuhan,
kelayakan, ketersediaan SDM, dan kemampuan pendanaannya
5. Eskatologi dalam Pandangan Hassan Hanafi dan Fazlurrahmanepistemologi pemikiran
antara Hassan Hanafi dan Fazlurrahma keduanya memiliki persamaan dan juga perbedaan.
Persamaannya pada epistemologi pemikiran mengenai pendekatan Historis
(sejarah) dan perkembangan intelektualnya
.

Anda mungkin juga menyukai