Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIEW

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

TIWIRA SAGALA ( 4173311104)

KELAS : MATEMATIKA DIK F 2107

DOSEN PENGAMPU : Halimatusaddiah Nasution, S.Pd,M.Hum

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
Penulis rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga penulis dapat menyusun atau
menyelesaikan tugas critical jurnal review mata kuliah pendidikan bahasa Indonesia. Penulisan
ini penulis sajikan sesuai dengan kemampuan yang penulis miliki.
Dalam penyusunannya, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen mata kuliah
pendidikan bahasa Indonesia yaitu ibu Halimatussakdiah Nasution , S.Pd M.Hum yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Sehingga dari sinilah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun
pada langkah yang lebih baik lagi.

Medan, 15 april 2019


Penulis

Tiwira Sagala
4173311104
BAB I

PENDAHULUAN

Critical jurnal adalah kegiatan yang dilakukan oleh pihak pembaca atau sebuah tugas tang
diberikan oleh dosen kepada mahasiswa/mahasiswi untuk mengulas sebuah isi dari jurnal dan
menulisnya dengan sistematis yang telah ditentukan oleh orang lain. Manfaat dari Critical Jurnal
Review adalah untuk mahasiswa sangatlah penting diantaranya mahasiswa dapat berpikir kritis,
menambah wawasan bagi pembacanya bagi mahasiswa, mahasiswa diharapkan mampu membuat
jurnal yang bagus.

Alasan saya memilih jurnal ini yaitu dalam jurnal utama dengan tema pembinaan
menulis puisi dengan teknik pemodelan. Dalam jurnal utama ini cocok digunakan ooleh
mahasiswa/ mahasiswi untuk mengkririk jurnal tersebut. Dikarenakan karena dalam penulisan
puisi diperlukan teknik pemodelan yang tepat. Jadi agar siswa lebih memperhaatikan
bagaimana teknik dalam penulisan puisi yang benar.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa tujuan menulis puisi dengan teknik pemodelan
ini agar siswa memiliki kemampuan menulis puisi dengan baik dan berkualitas. Dalam menulis
puisi siswa diarahkan dengan melihat, mencontoh, dan berpedoman pada teknik pemodelan puisi
yang telah ditentukan. Dengan teknik yang digunakan tersebut siswa menjadi lebih terampil
menulis puisi, menghasilkan puisi berkualitas imajinatif, aktual kontekstual. Selanjutnya dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disempurnakan dengan kurikulum 2013 dijelaskan
bahwa salah satu hal bersastra yang harus diajarkan dan mesti dikuasai siswa adalah menulis
puisi.
BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL

JURNAL UTAMA

- Judul Artikel : Pembinaan Menulis Puisi Dengan Teknik


Pemodelan
- Nama jurnal : Jurnal Handayani
- Penulis : Marataon Nasution
- ISSN : 2355-1739
- Volume :5
- Nomor :1
- Tahun : 2016
- Website : https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/handayani/issue/view/929
- Halaman :7
- Penerbit : Prodi PGSD UNIMED

JURNAL PEMBANDING
- Judul Artikel : Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Siswa
: Melalui Penerapan Metode Tutor Sebaya di Kelas
V SD
- Nama Jurnal : Jurnal Sekolh
- Penulis : Halimatussakdiah, Fikri Adawiyah
- ISSN : 2548-8856
- Volume :2
- Nomor :4
- Tahun : 2018
- Website : https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/js/isssue/view/1359
- Halaman :6
- Penerbit : Prodi PGSD UNIMED
B. RINGKASAN
Pemodelan adalah salah satu komponen pendekatan kontekstual. Kontekstual
berasal dari bahasa Latin (conwopen) yang maksudnya mengikuti konteks atau kedaan.
Sejalan dengan pendapat ini Umaedi(2002;1) mengemukakan,”Pendekatan kontekstual
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Dengan konsep itu, hasil pembelajar diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Proses pembelajar berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan mentransper pengetahuan dari guru kepada siswa. Strategi
pembelajaran lebih dipentingkan daripada manfaatnya, dalam status apa mereka dan
bagaimana mencapainya. Mereka sadar apa yang dipelajarinya berguna bagi hidupnya
nanti. Dengan begitu, mereka memposisikan diri sebagai diri sendiri yang memerlukan
bekal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan
berupaya menggapainya.
Dalam upaya itu mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing”.
Pemodelan sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual memiliki pengertian sebagai
suatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga menyerupai benda aslinya untuk
menjelaskan hal-hal yang tidak mungkin kita peroleh dari benda sebenarnya.
Dalam menulis puisi dikenal dengan empat teknik pemodelan, yaitu :
mendeskripsikan objek konkret, mengurai nama diri, menulis puisi berdasarkan tokoh,
dan menulis puisi berdasarkan pengalaman.
Berdasarkan teori dan realisme teknik pemodelan dalam menulis puisi di atas
dapat disimpulkan bahwa,
1. Menulis puisi salah satu pembelajaran sastra di sekolah menengah yang yang harus
dibina dan dikembangkan dengan cara yang menarik, variatif, dan modern,
2. Salah satu cara membantu siswa dalam menulis puisi di sekolah menengah adalah
dengan teknik pemodelan yang diterapkan dalam setiap pembelajaran di kelas,
3. Teknik pemodelan sebagaimana dalam tulisan ini untuk menulis puisi dapat
memotivasi siswa lebih dinamis sesuai dengan usia pendidikan mereka,
4. Deengan teknik pemodelan ini puisi yang dihasilkan oleh siswa lebih variatif
sehingga hasil yang diharapkan dalam mencipta puisi lebih maksimal.
BAB III
PEMBAHASAN

Ejaan

Jurnal I

- Pada jurnal terdapat penulisan tanda baca di mana si penulis lupa membuat tanda
baca titik. Terdapat pada paragraph 2.
- Terdapat kesalahan penulisan. Terdapat ada kesimpulan no.4 penulisan dengan di
tulis deengan.
- Terdapat penulisan kata yang salah mentransper seharusnya harus ditulis mentransfer.

Jurnal II

- Pada jurnal iniitidakk terdapat kesalahan dalam penulisan.


- Penggunaan atau pengaturan poin kuarng rapi

SISTEMATIKA
Jurnal I
- Pada penggunaan spasi masih terdapat spasi- spasi yang tidak teratur, sehingga pada
kalimat pada jurnal atau artikel menjadi terlalu berjarak
- Bahasa yang digunakan sudah baik dan mudah dipahami
- Penggunaan tanda baca masih ada yang tidak sesuai.
- Sistematika penulisan jurnal atau artikel sudah dibuat secara sturktural.

Jurnal II
- Pada penggunaan spasi masih terdapat spasi-spasi yang tidak teratur sehingga pada
kalimat jurnal atau artikel menjadi terlalu banyak.
- Penulisan jurnl atau artikel sudah terstruktur dengan baik.
- Pada jurnal ini menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh pembaca.

KONTEN/ ISI
- Pada isi jurnal sudah mempunyai isi yang jelas. Isi jurnal sesuai dengan abstark yang
telah di buat. Pada isi jurnal tidak lari dengan topic yang dibahas.

Abstrak
Abstrak jurnal sudah tergolong bagus karena pada jurnal utama terdiri dari 135 kata
sesuai dengan panduan. Panduan umum ejaan bahasa Indonesia seharusnya 100-200
kata. Pada jurnal ke dua dari segi jumlah kata sudah ditulis dengan baik karena
abstaknya ditulis dengan baik karena terdiri dari 156 kata dan sesuai dengan kaidah
penulisan abstrak yang benar.

Metode penelitian
Pada jurnal pertama metode penelitian sudah lengkap mencakup tempat penelitian,
waktu penelitian, subjek penelitian, subjek dan narasumber yang jelas.

Pada jurnal kedua metode penelitian sudah lengkap mencakup tempat penelitian,
waktu penelitian, subjek penelitian, subjek dan narasumber yang jelas.

Pembahasan

Pembahasan pada artikel :


1. Menulis puisi salah satu pembelajaran sastra di sekolah menengah yang yang harus
dibina dan dikembangkan dengan cara yang menarik, variatif, dan modern,
2. Salah satu cara membantu siswa dalam menulis puisi di sekolah menengah adalah
dengan teknik pemodelan yang diterapkan dalam setiap pembelajaran di kelas,
3. Teknik pemodelan sebagaimana dalam tulisan ini untuk menulis puisi dapat
memotivasi siswa lebih dinamis sesuai dengan usia pendidikan mereka,
4. Dengan teknik pemodelan ini puisi yang dihasilkan oleh siswa lebih variatif
sehingga hasil yang diharapkan dalam mencipta puisi lebih maksimal.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kedua jurnal atau artikel yang saya gunakan sebagai critical jurnal
review bhwa jurnal utama dan jurnal pembandin sudah bagus, akan tetapi jurnal
yang paling mendukung adalah jurnal pembanding. Hal itu karena jurnal
pembanding memiliki kekurangan yan lebih sedikit dibanding dengan jurnal
utama. Hal ini dapat langsung dilihat dari penulisan jurnal yang digunaan pada
jurnal utama terdapat kesalahn penulisan.

B. SARAN
Dalam penulisan critical jurnal review yang saya buat, saya sangat
menyadari dan mengakui bahwa critical jurnal review yang saya buat masih
memiliki kekurangan yang sanagt banyak. Saya sangat mengharapkan saran,
kritik, dan tanggapan aau masukan yang dapat membangun tugas saya yang
selanjutnya.
Daftar Pustaka
Adawiyyah Fikri, Halimatussakdiah. 2018 Meningkatkan Kemampuan Membaca
Puisi Siswa Melalui Penerapan Metode Tutur Sebaya Di Kelas V
SD. Jurnal Sekolah. Volume 2(4). Medan. Progra Studi PGSD FIP
Unimed.

Nasution Marataon. 2016.Pembinaan Menulis Puisi Dengan Teknik Pemodelan. Jurnal

Handayani. Volume 5(1). Medan. Program Studi PGSD FIP

Unimed.

Anda mungkin juga menyukai