Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jodi Rohman

NIM : 2071711011
Mata Kuliah : Meteorologi Laut
1. Jelaskan definisi angin munson dan mekanisme terjadinya fenomena
tersebut

Angin Muson merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara yang mencolok antara daratan dan juga samudera. Kata
“muson” sendiri nampaknya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Arab yang
mempunyai arti “musim”. Kata ini merupakan kata yang paling sering digunakan
untuk merujuk kepada perubahan musimah arah angin yang terjadi di sepanjang
pesisir Samudera Hindia, khususnya di Laut Arab, yang bertiup dari arah barat daya
dalam waktu setengah tahun, lalu kemudian dari arah timur laut untuk setangah
tahunnya lagi.

Angin muson terjadi karena daratan mulai menghangat dan juga menyejuk
lebih cepat daripada di air. Hal yang demikian menyebabkan suhu udara di darat lebih
panas daripada di laut pada musim panas. Udara yang panas di daratan biasanya akan
berkembang naik dan sekaligus hal ini akan menciptakan daerah bertekanan rendah.
Hal ini akan menciptakan sebuah angin yang sangat konstan yang bertiup ke arah
daratan.

2. Jelaskan pengaruh angin muson terhadap cuaca dan iklim di Indonesia

Angin muson barat akan menyebabkan iklim menjadi hujan. Sementara angin
muson timur akan menyebabkan musim kemarau.

3. Rangkumlah 1 jurnal terkait angin munson dan kaitanya dengan lautan


Indonesia

Kajian Pengaruh Angin Musim Terhadap Sebaran Suhu Permukaan Laut (Studi
Kasus : Perairan Pangandaran Jawa Barat)

Azis Rifai, Baskoro Rochaddi, Ulha Fadika, Jarot Marwoto, Heryoso Setiyono
Indonesian Journal of Oceanography [February] [2020] Vol 02 No: 01 ISSN:2714-
8726

Perairan Pangandaran merupakan bagian dari samudera Indonesia dan


mendapat pengaruh sistem angin musim. Dinamika arah dan kecepatan angin musim
berpengaruh terhadap dinamika arus permukaan di perairan Pangandaran. Pergerakan
arus permukaan berpengaruh terhadap sebaran suhu permukaan laut perairan
Pangandaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perubahan arah dan
kecepatan angin musim dan kaitannya terhadap sebaran suhu permukaan laut di
perairan Pangandaran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Analisa statistik digunakan untuk
mengetahui nilai error suhu permukaan laut yang didapat berdasar citra MODIS.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada musim Barat angin dominan
bertiup dari arah Barat Daya menuju ke Timur Laut dengan kecepatan 5,7 – 8,8 knot,
sedangkan arus permukaan bergerak ke Timur dengan kecepatan rata – rata 0,4 knot.
Pada musim Timur angin dominan bertiup dari arah Timur menuju Barat dengan
kecepatan 8,8 – 11,1 kno,t sedangkan arus permukaan bergerak ke Barat Laut dengan
kecepatan rata – rata 0,18 knot. Sedangkan pada musim Peralihan tidak menunjukkan
pengaruh arah dan kecepatan angin terhadap arah arus permukaan. Pada musim
Peralihan didapatkan suhu permukaan laut yang maximum yaitu 31,7o C dan
minimum yaitu 25,4o C sepanjang tahun.

Perubahan arah dan kecepatan angin musiman di perairan Pangandaran


berpengaruh terhadap perubahan arah dan kecepatan arus permukaan. Hal ini secara
jelas terlihat pada musim Barat dan musim Timur. Sedangkan pada musim Peralihan,
perubahan arah dan kecepatan angin tidak berpengaruh arus permukaan. Sebaran
suhu permukaan laut memiliki pola yang hampir sama dengan pola perubahan arus
permukaan. Sehingga disimpulkan bahwa sebaran SPL di perairan Pangandaran
memiliki kaitan dengan arus permukaan. Dengan demikian sebaran SPL di perairan
Pangandaran berkaitan dengan perubahan angin musim di wilayah perairan
Pangandaran.

Anda mungkin juga menyukai