Anda di halaman 1dari 4

PELATIHAN SIAGA CEGAH COVID 19

BERBASIS KELUARGA MELALUI E-LEARNING

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB


BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan

Nama : Muhammad Rahmaan Fahroly


Unit Kerja : DP2KBP3A Kab Banjar (Balai Penyuluhan KB Kec Astambul)
Tanggal : 12 Mei 2020
Materi : Hari Kedua

A. PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Merupakan kegiatan dalam kehidupan seseorang yang terpola dengan baik dan dimindset
untuk selalu hidup bersih dan sehat. Bahasa yang gampang dicernanya adalah sebuah pola
kesadaran manusia untuk selalu hidup dalam tuntunan bersih dan sehat. Pada prakteknya di
lapangan, PHBS meliputi hal-hal positif seperti rajin membersihkan lingkungan, menjaga
kebersihan diri dari kotoran, rajin berolah raga, makan dan minuman yang sehat.
Dalam PHBS ada tiga metode yang direkatkan kepada masayarakat yaitu; pemberdayaan
(dengan cara memberikan informasi melalui penyuluhan hidup bersih dan sehat), bina suasana
(mendorong masyarakat untuk terlibat ikut dalam kegiatan hidup bersih dan sehat) dan yang
terakhir adalah advokasi (dukungan dari tokoh masyarakat).
Penerapan PHBS tentunya tidak hanya berlaku di lingkungan masyarakat saja, namun lebih
luas lagi kepada segala aspek, ibadah, Kesehatan, Pendidikan, pekerjaan dll. Tentunya PHBS lebih
dititik beratkan kepada lingkungan keluarga sebagai bentuk kesadaran pribadi masing-masing
anggota keluarga.
Manfaat PHBS dalam praktek sehari-hari dapat dibedakan menjadi beberapa hal;
Pertama, dalam keluarga:
1. Keluarga tidak mudah sakit
2. Tumbuh cerdas dan sehat
3. Selalu giat dan semangat
4. Dan ekonomi keluarga terkendali.
Kedua, dalam masyarakat:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi gejala-gejala penyakit Kesehatan
3. Masyarakat mampu memberdayakan fasilitas Kesehatan secara optimal, mulai dari tingkat
bawah hingga tingkat atas.
Secara teori PHBS memiliki indicator keberhasilan dalam sebuah keluarga jika telah
menerapkan 10 hal berikut:
1. Melahirkan di Bidan atau faskes
2. Memanfaatkan ASI sebagai sumber makanan utama atau gizi bagi bayi
3. Selalu ikut Posyandu
4. Menggunakan air bersih
5. Selalu mencuci tangan setelah beraktifitas
6. Menggunakan Jamban untuk keperluan buang hajat
7. Memberisikan jentik nyamuk
8. Makan sayur dan buah
9. Rajin berolah raga
10. Dan tidak merokok di dalam lingkungan rumah maupun anak kecil, ibu hamil dan orang
tua lansia.
Pada masa covid 19 ini sangat diperlukan sekali bagi kita dan masyarakat untuk merubah
pola hidup kita ke arah PHBS. Di antaranya yang dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga
adalah diskusi Bersama perihal covid 19, merencanakan sekenario penanganan utama jika dalam
sebuah keluarga ada salah satunya terinfeksi, menyiapkan kamar khususu untuk isolasi, gotong
royong membersihkan rumah dll.
Secara garis besar yang dapat disampaikan dalam hal sosialisasi PHBS selama masa covid
19 ini adalah:
1. Mencuci tangan selalu dengan air bersih dan mengalir. Ditambah menggunakan sabun
cair anti septik.
2. Selalu menggunakan masker saat berpergian keluar rumah atau kontak dengan orang
lain.
3. Hindari menyentuh segitiga wajah (mulut, hidung dan mata) sebelum mencuci tangan.
4. Tidak bersalaman.
5. Selalu jaga jarak aman dengan yang lain (minimal 1 meter)

B. 8 Fungsi Keluarga dalam menanggulangi Covid 19


1. Fungsi agama. Mendukung pemerintah untuk melaksanakan ibadah dari rumah masing-
masing. Dan memberikan kesempatan kita untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
YME serta introspeksi diri terhadap bencana dan musibah covid 19 yang menimpa kita
selama ini. Beribadah Bersama keluarga merupakan kunci utama membina kedekatan
keluarga melalui Bersama-sama membangun nilai spiritual dalam keluarga melalui
belajar/diskusi agama, doa Bersama dll.
2. Fungsi sosbud. Keberadaan keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk menggali,
mengembangkan dan melestarikan kekayaan sosial budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Budaya adalah nilai, norma, keyakinan dan perilaku yang diharuskan dari satu generasi
kepada generasi penerusnya. Salah satu penerapanya adalah Orangtua sebagai pemimpin
keluarga senantiasa mendorong seluruh angota untuk tetap berinteraksi, beradaptasi, perduli
dengan sesama namun dengan tetap mematuhi petunjuk dan arahan dari pemerintah.
3. Fungsi cinta dan kasih. Hakekatnya keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk
mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara setiap
anggota keluarga, antar kerabat serta antar generasi yang merupakan dasar terciptanya
keluarga yang harmonis Terjalinnya hubungan emosional antara suami-isteri, orang tua dan
anak, anak dengan anak yang diliputi oleh saling pengertian, saling menghargai dan saling
tolong menolong. Salah satu contohnya Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa
mendorong seluruh angota untuk saling memberikan rasa cinta dan kasih sayang tanpa
pamrih dan saling menguatkan kepada keluarga dan berempati, tolong menolong kepada
sesama serta membantu secara aktif dalam usaha pencegahan penyebaran virus corona
dengan tetap memperhatikan petunjuk dan arahan dari pemerintah.
4. Fungsi perlindungan. Keluarga dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan yang
memberikan rasa aman tenteram lahir batin sejak janin dalam kandungan sampai lanjut usia.
Contohnya, Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa mendorong seluruh angota
berusaha untuk membekali diri dengan pengetahuan yang benar terkait konsep dasar virus
corona, langkah pencegahan dan penyebaran virus corona serta menyimpan dengan baik
nomor telp darurat yang terkait dengan penanganan virus corona.
5. Fungsi reproduksi. Keluarga menjadi tempat mengembangkan fungsi reproduksi secara
menyeluruh, termasuk seksualitas yang sehat dan berkualitas, dan pendidikan seksualitas
bagi anak. Keluarga juga menjadi tempat memberikan informasi kepada anggotanya tentang
hal-hal yang berkitan dengan seksualitas. Melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat
menunjang terciptanya kesejahteraan keluarga. Contohnya, Khusus bagi keluarga yang
didalamnya terdapat lansia hendaknya menyaring kebenaran informasi serta membatasi
terlalu banyak terpaparnya informasi baik berasal dari media luring dan daring yang dapat
membuat tingkat stress dan kekhawatiran lansia dapat meningkat. Tetap melakukan aktivitas
fisik dan berolahraga ringan seperti peregangan dan aktivitas olahraga di dalam rumah. Ajak
berbincang-bincang ringan, dengarkan dengan penuh hormat dan menghargai
pembicaraannya sehingga timbul rasa senang dan bahagia.
6. Fungsi Pendidikan. Keluarga sebagai tempat utama dan pertama memberikan pendidikan
kepada semua anak untuk bekal masa depan. Pendidikan yang diberikan oleh keluarga
meliputi pendidikan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter anak. Contohnya,
Orangtua secara bertahap mengajarkan anak tentang bagaimana cara membersihkan tangan
dengan benar dan membiasakan untuk melakukannya secara terus menerus terutama setelah
selesai bermain dan beraktivitas di luar rumah.
7. Fungsi Ekonomi. Keluarga adalah sebagai tempat utama dalam membina dan menanamkan
nilai-nilai yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera. Contohnya, Orangtua
sebagai pemimpin keluarga senantiasa mengingatkan seluruh anggota keluarga untuk tidak
membeli secara berlebihan barang-barang sembako dan alat pencegahan penyebaran virus
corona.
8. Fungsi pembinaan lingkungan. Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap
memelihara lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan
mikro, meso, dan makro. Keluarga berperan untuk membina lingkungan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar. Contohnya, Orangtua sebagai pemimpin keluarga senantiasa
mengingatkan seluruh anggota keluarga untuk peduli pada kebersihan dan kelestarian
lingkungan serta bersama masyarakat sekitar membangun semangat bergotong royong agar
terhindar dari paparan penyakit dan virus.

C. Sarpras antisipasi dampak covid 19


Di antaranya adalah; penggunaan masker dengan benar, etika batuk dan social distancing.
1. Pemakaian masker
Pastikan untuk menggunakan masker yang sesuai dengan ukuran wajah Anda, tidak
kekecilan atau kebesaran. Selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum
menggunakan masker. Perhatikan sisi masker. Biasanya masker memiliki warna (hijau, biru,
hitam) dan putih. Sisi warna merupakan bagian luar sehingga sisi warna putih yang menempel
pada kulit Anda. Letakkan garis kawat pada masker di bagian hidung Anda. Jika Anda
menggunakan masker tali, ikat tali bagian atas pada kepala bagian ubun-ubun. Lalu, tarik tali
bagian bawah hingga masker menutupi dagu, kemudian ikat tali di leher Anda. Jika Anda
menggunakan masker karet, Anda hanya perlu mengikat karet ke bagian telinga. Setelah
masker terpasang, cubit garis kawat agar mengikuti bentuk hidung Anda sehingga tidak tersisa
celah antara masker dan wajah Anda. Panjangkan bagian bawah masker hingga menutupi
dagu. Pastikan masker Anda menutupi hidung, mulut, hingga dagu. Jangan menyentuh
masker, apalagi jika Anda belum mencuci tangan.
Cara melepaskan masker yang benar, yaitu sebagai berikut: Cuci tangan terlebih dulu
sebelum melepas masker. Pastikan tidak menyentuh sisi masker Anda, apalagi sisi luar karena
di situlah tempat berkumpulnya kuman. Untuk masker tali, lepaskan tali bawah terlebih dulu
kemudian tali atas. Untuk masker karet, tarik karetnya dari telinga Anda. Robek masker, agar
tidak didaur ulang, lalu buang ke tempat sampah. Daya tahan masker maksimal 3-4 jam
setelah pemakainan dan dianjurkan untuk mengganti dengan masker yang baru.
2. Etika batuk atau bersin.
Pastikan Ketika kita batuk mulut harus di tutup dengan perantara tisu bersih, dengan
lengan kiri bagian dalam atau menggunakan masker. Pastikan area yang melindungi diri kita
dari batuk tidak tersentuh oleh bagian anggota badan yang tidak terkontaminasi atau jika
menggunakan tisu, setelah penggunaan di buang pada tempatnya. Setelah itu pastikan
kebersihan tangan dengan mencucinya menggunakan sabun antiseptic.
3. Social distancing.
Upayakan selalu mengurangi bahkan mengganti aktifitas di luar rumah seperti
berkumpul atau bertemu dengan rekan kerja, diganti menjadi aktifitas di rumah. Jika dalam
kondisi memaksa harus keluar rumah, maka pastikan kita menjaga jarak aman antara rekanan
dengan kita kurang lebih 1 meter atau paling bagus 2 meter.

D. Menghidupkan aktifitas di dalam rumah


Lockdown, PSBB atau Soscial Distancing merupakan Tindakan pemerintah dalam
menanggulangi wabah covid 19 semakin menyebar. Mengurangi bahkan melarang aktifitas
kerumunan atau kegiatan yang beresiko menyebarkan virus jangan dijadikan sebuah halangan bagi
kita dalam melakukan aktifitas sebagaimana orang normal. Kegiatan yang dapat kita lakukan
selama musim pandemic seperti ini adalah;
1. Makan dengan gizi seimbang
2. Rajin olahraga dan istirahat secukupnya
3. Cuci tangan dengan sabun
4. Jaga Kebersihan lingkungan
5. Tidak Merokok
6. Tutup mulut dengan masker atau lengan atas bila batuk
7. Minum air mineral 8 gelas/hari
8. Jangan memakan daging hewan yang berpotensi menularkan corona
9. Bila merasa demam dan sesak, segera ke rumah sakit
10. Jangan lupa berdoa

Di samping itu kita bisa melakukan kegiatan; diskusi (berbagi info seputar covid), relaksasi
(saling menenangkan perihal kondisi covid), dan pencegahan (menerapkan gaya hidup sehat dan
bersih). Ada juga kegiatan yang menyenangkan seperti halnya bersama-sama melakukan olah
raga, bernyanyi atau membuat pra karya.

Anda mungkin juga menyukai