LAMONGAN
Tahun Pelajaran 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di : Lamongan
Pada tanggal : 10 Juli 2020
Mengetahui
A.n. Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan SMA
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
1. Rasional Pengembangan Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Hal ini sejalan dengan Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Perkembangan kurikulum didukung oleh berbagai kebijakan yang dikembangkan
secara nasional, yang substansinya meliputi: Kompetensi Abad ke-21 (4C),
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dan
Penilaian Higher Order Thinking Skills (HOTS)
.Agar kurikulum 2013 dapat berkembang sesuai dengan kemajuan di bidang
ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, maka ada beberapa tantangan yang
dihadapi oleh para tenaga pendidik, diantaranya:
a. Tantangan Internal.
Tantangan internal terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
4. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih
memahami arah penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks
kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif.
Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang
pendidikan menengah khususnya SMA. Oleh karena itu implementasi pendidikan di
SMA yang selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan
menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan
mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada
pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan
pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari
peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang
hayat.
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata
pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok
C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata
pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran
Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan
Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan
yang diatur oleh Kementerian Agama.
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
Keterangan :
1. Mata Pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata Pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata Pelajaran Kelompok B adalah
kelompok Mata Pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
2. Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang memiliki
alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 2 x 45
menit per minggu; mapel yang memiliki alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti
memiliki beban belajar tatap muka 3 x 45 menit per minggu; dan seterusnya.
3. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang telah
ditetapkan dalam struktur di atas
4. Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan lainnya
sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan.
5. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
C. PEMINATAN DAN MATA PELAJARAN PILIHAN
Kurikulum SMA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan pilihan Mata
Transaksional
- Mengidentifikasi
fungsi sosial, struktur
teks dan unsur
kebahasaan dari teks
- Menjelaskan pola
dan
menggunakannya
untuk melakukan
prediksi dan
kecenderungan
jangka panjang;
menggunakannya
untuk memprediksi
kecenderungan
atau memeriksa
kesahihan
argument.
- Mengutarakan dan
menggali sifat-sifat
fungsi pangkat dan
logaritma, dengan
memanfaatkan
hubungan saling
inverse keduanya.
- Menganalisis sifat
grafik eksponensial
dan logaritma, nilai
mutlak dan
memanfaatkannya
dalam
menyelesaikan
persamaan
logaritma, nilai
mutlak.
- Mengenal dan
menggunakan
sifatsifat aljabar
dalam
menyelesaikan
masalah sistem
persamaan linear
dan kuadrat dan
pertidaksamaan
2) Muatan Biologi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami ruang - Keanekaragaman hayati
Pendidikan lingkup biologi dan Indonesia.
Menengah aplikasinya di era - Ciri dan karakteristik virus,
(Kelas X-XII) konseptual abad XXI archaebateria dan eubactaeria,
dan menerapkannya protista, jamur, tumbuhan,
dalam perencanaan hewan invertebrata dan
karir di masa depan. peranannya dalam kehidupan.
- Menerapkan proses - Ekologi: ekosistem, aliran
kerja ilmiah dan energi, siklus/daur
keselamatan kerja di biogeokimia, dan interaksi
- Keanekaragaman dalam ekosistem.
hayati Indonesia. - Perubahan lingkungan/iklim
- Ciri dan karakteristik dan daur ulang limbah.
virus, archaebateria - Sel, struktur dan fungsi sel
dan eubactaeria, penyusun jaringan pada
protista, jamur, tumbuhan dan hewan pada
tumbuhan, hewan sistem gerak, sirkulasi,
invertebrata dan pencernaan, pernapasan/
peranannya dalam respirasi, ekskresi, koordinasi,
kehidupan. reproduksi, dan sistem
permasalahan nyata pertahanan tubuh.
dan lingkungan
hidup.
3) Muatan Fisika
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengembangkan - Hakikat fisika dan pengukuran
Pendidikan sikap rasa ingin tahu, besaran fisis.
Memengah jujur, tanggung jawab, - Kinematika gerak.
(Kelas X- logis, kritis, analitis, - Dinamika gerak.
XII) dan kreatif melalui - Elastisitas dan hukum Hooke.
pembelajaran fisika. - Fluida statik dan dinamik.
- Merumuskan - Suhu, kalor, gejala pemanasan
permasalahan yang global (penyebab, dampak, dan
berkaitan dengan solusi pemecahan).
fenomena fisika - Teori inetik gas.
benda, merumuskan - Persamaan gelombang.
hipotesis, mendesain - Cahaya dan alatalat optik.
dan melaksanakan - Bunyi.
eksperimen, - Rangkaian listrik searah (DC).
melakukan - Rangkaian arus bolak-balik
pengukuran secara (AC).
teliti, mencatat dan - Induksi Faraday.
menyajikan hasil - Radiasi elektromagnetik.
dalam bentuk tabel - Teknologi digital.
dan grafik, - Konsep dan fenomena
menyimpulkan, serta kuantum.
melaporkan hasilnya - Inti atom, radioaktivitas, dan
secara lisan maupun pemanfaatannya dalam
tertulis. kehidupan.
- Menganalisis konsep,
prinsip, dan hukum
mekanika, fluida,
termodinamika,
gelombang, dan optik
serta menerapkan
metakognisi dalam
menjelaskan
fenomena alam dan
penyelesaian masalah
4) Muatan Kimia
Tingkat
Kompetens Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Mengembangkan - Hakikat dan peran kimia
Pendidikan sikap ilmiah: rasa dalamkehidupan.
Menengah ingin tahu, berpikir - Struktur atom dan Sistem
(Kelas X- logis dan analitis, periodik.
XII) tekun, ulet, jujur, - Ikatan kimia dan Bentuk
disiplin, tanggung molekul.
jawab, dan peduli - Larutan elektrolit dan larutan
melalui kimia. nonelektrolit.
- Memahami struktur - Konsep reaksi oksidasi reduksi
atom dan molekul, dan bilangan oksidasi.
ikatan kimia, sifat - Tatanama senyawa anorganik
fisik dan kimia unsur, dan organik.
keperiodikan sifat - Stoikiometri.
unsur, dan dapat - Termokimia.
mengkaitkan struktur - Laju reaksi.
atom, jenis ikatan, - Kesetimbangan kimia
struktur molekul dan - Sifat larutan asam basa dan pH
interaksi antar larutan.
molekul dengan sifat - Kesetimbangan Ion.
fisik dan kimianya - Sifat koligatif larutan.
yang teramati. - Redoks dan elektrokimia.
- Menerapkan - Unsur-unsur golongan gas
hukumhukum dasar mulia, halogen, alkali dan
2) Muatan Sejarah
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Menghayati makna - Cara Berpikir Sejarah.
Pendidikan suatu peristiwa - Prinsip dasar ilmu sejarah.
Menengah sejarah untuk - Peradaban awal manusia.
(Kelas X- kehidupan masa kini. - Perkembangan negara-negara
XII) - Meneladani sikap dan tradisional di Indonesia.
- keteladanan tokoh - Revolusi besar dunia dan
sejarah dalam pengaruhnya.
pergaulan di - Heroisme dan kebangsaan
masyarakat. Indonesia.
- Mengevaluasi suatu - Proklamasi dan perkembangan
peristiwa sejarah negara kebangsaan Indonesia.
berdasarkan - Dunia pada masa Perang Dingin
kesahihan sumber dan dan perubahan politik global.
bias penafsiran - Perjuangan mempertahankan
sejarawan. kemerdekaan Indonesia.
- Mengkaji peristiwa - Indonesia pada masa Orde Baru
masa kini berdasarkan dan Reformasi.
latar belakang sejarah. - Indonesia dan Dunia pada masa
- Menulis suatu Revolusi Teknologi Informasi
peristiwa sejarah dari dan Komunikasi.
sumber yang memiliki
penafsiran yang sama.
Kebangsaan
- Menerapkan perilaku
3) Muatan Sosiologi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Membangun toleransi - Individu, kelompok dan
Pendidikan dan empati dalam hubungan sosial.
Menengah hubungan sosial. - Ragam kelompok sosial di
(Kelas X- - Memiliki tanggung dalam masyarakat.
XII) jawab publik serta - Masalah sosial, konflik,
menjunjung tinggi kekerasan dan penyelesaiannya,
keharmonisan sosial. serta kesetaraan dalam
- Mengamati dan keberagaman.
menganalisis - Metode penelitian sosial.
4) Muatan Ekonomi
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat - Memahami dan Konsep dasar ilmu ekonomi
Pendidikan menyajikan konsep - Prinsip ekonomi.
Menengah ilmu ekonomi, prinsip - Permasalahan ekonomi.
(Kelas X-XII ekonomi, - Pelaku ekonomi.
permasalahan
ekonomi, peran Pasar uang dan pasar modal
pelaku kegiatan Pengelolaan koperasi Pembangunan
ekonomi, serta pasar ekonomi
4. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis
muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan
satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua
tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Dengan mengacu pada substansi yang ada SMA Muhammadiyah 4 Lamongan
memberikan muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Menengah Atas SMA Muhammadiyah 4 Lamongan
dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas
X, XI, dan XII adalah 23 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran
adalah 30 menit.
2. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 8 minggu
dan paling banyak 10 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 8 minggu dan paling
banyak 10 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 7 minggu dan paling
banyak 6 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 15 minggu dan paling
F. PANDUAN AKADEMIK
1) Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Di SMA Muhammadiyah 4 Lamongan kegiatan pembelajaran dilakukan dengan
berbagai metode pendekatan dan model pembelajaran disesuaikan dengan KD yang
ada, diantaranya adalah :
a. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Problem Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
Berbasis Proyekmerupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.
Ada beberapa kriteria pembelajaran yang menggunakan pembelajaran berbasis
proyek antara lain:
1) Peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, adanya
permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik,
d. Nilai Ketuntasan
SMA Muhammadiyah 4 Lamongan – Lamongan menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber
daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
1. Kompleksitas KD / Indikator
Kompleksitas artinya kesulitan / kerumitan setiap indikator / KD yang harus
dicapai oleh siswa.
INTERVAL ANALISIS
INTERVAL ANALISIS
KKM
Mata Pelajaran
Pengetahuan
& Psikomotor
KKM
Mata Pelajaran Pengetahuan
& Psikomotor
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Matematika 70
2. Biologi 70
I
3. Fisika 70
4. Kimia 70
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
1. Geografi 70
2. Sejarah 70
II
3. Sosiologi 70
4. Ekonomi 70
Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas.
Budiman:
Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta
memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai
berkembang.
2) Nilai Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian selama satu
semester untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada
Keterangan:
3) Nilai Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/
kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk lain sesuai
karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-
4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama
dan objek KD yang sama. Penilaian KD yang sama yang dilakukan
dengan proyek dan produk atau praktik dan produk, maka hasil akhir
penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir
keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai
KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan
capaian keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan predikat serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi.
Nilai Akhir
KD Praktik Produk Proyek Portofolio (Pembulatan)
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 79
Rerata 83
Keterangan:
1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan nilai
optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena
menggunakan proyek dan produk.
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai akhir
pada setiap KD.
Predikat
KKM
D=Kurang C=Cukup B=Baik A=Sangat Baik
dst..
Nilai KKM merupakan nilai minimal untuk predikat Cukup. Berkaitan hal
tersebut diharapkan satuan pendidikan dapat menentukan KKM yang sama
untuk semua mata pelajaran.
Adapun untuk KKM nilai Kognitif (KI-3) dan Psikomotor (KI-4) di SMA
Muhammadiyah 4 Lamongan adalah 70, dengan rentang/interval sebagai
berikut:
A Sangat Baik 90 – 100
B Baik 79 – 89
C Cukup 70 – 78
D Kurang 0 – 69
Pengayaan
< KKM
KD 2
Siswa dg.
Masalah Pedagogis/ PENGAJARAN
Metodologis REMIDI
> KKM
Reevaluasi
Prinsip BK
1) Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan tidak diskriminatif.
2) Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik
memiliki keunikan masing-masing.
3) Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan
positif pada diri dan lingkungannya.
4) Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan.
5) Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia.
6) Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan.
7) Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional.
8) Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil
analisis kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangannya.
9) Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar
perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai.
3. Komponen Program BK:
a. Program layanan;
4. Struktur program
Program layanan meliputi program tahunan dan program semesteran dengan
mempertimbangkan komonen program berikut:
a. Rasional
b. Visi dan misi
c. Deskripsi Kebutuhan
d. Tujuan
e. Komponen Program
f. Bidang Layanan
13-15 Juli adalah Masa Pengenalan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru (PDB)
31 Juli Hari Raya Idul Adha 1441 H
17 Agustus HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia
21 Agustus Tahun Baru Hijriah 1442 H 21 sampai 24 September Penilaian Tengah
Semester (disesuaikan dengan program sekolah)
30 Oktober Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (12 Robiul Awal 1442 H)
25 November Hari Guru Nasional 2020
17 sampai 10 Desember Penilaian Akhir Semester
18 Desember Pembagian dan Penerimaan Buku Laporan Hasil Belajar (LHB)
19 Desember sampai 2 Januari 2021 Libur Semester Gasal
24 Desember Cuti Bersama Hari Raya Natal
25 Desember Hari Raya Natal 2020
1 Januari Libur Tahun Baru 2021 Masehi
4 Januari Hari-hari pertama masuk sekolah dan Awal Semester
12 Februari Libur Tahun Baru Imlek 2571 – 22 sampai 25 Februari Penilaian
Tengah Semester (disesuaikan dengan program sekolah)
11 Maret Libur Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
A. Pengertian Supervisi
Supervisi dalam penyelenggaraan pendidikan bersinonim dengan istilah
pengawasan. Pengawasan instruksional pada dasarnya berkaitan dengan dukungan
organisasi dalam membantu dalam mengenali tugasnya, memotivasi, membangun
peluang berinspirasi dalam memperbaiki proses dan hasil kerjanya sebagai dasar untuk
memberikan bimbingan. Pengawasan instruksional melakukan banyak hal daripada
memeriksanya terutama dalam mengomunikasikan tugas yang seharusnya guru kerjaan
untuk mencapai tujuan satuan pendidikan. Pengawasan instruksional adalah kegiatan
pelayanan. Itu ada untuk membantu guru melakukan pekerjaan mereka dengan lebih
baik. Seorang supervisor instruksional mungkin bukan seorang Resmi dikirim dari
Kementerian atau Dewan Pendidikan.
Perumusan program supervisi merupakan komponen wajib pendukung tindak
kepemimpinan pembelajaran oleh kepala sekolah sesuai dengan Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil yang dijabarkan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 1
Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil. Perumusan dokumen ini
sesuai Permendiknas Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Sandar
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Pada modul satu Reforming School
Supervision, Unesco, 2007.hal 9** dinyatakan bahwa kegiatan supervisi sebagai
bagian dari proses meningkatkan pemenuhan standar. Kegiatan intinya meliputi tiga
tahap; yaitu
Menghimpun Informasi
Menganalisis Informasi
Melakukan Tindakan
G. Instrumen Supervisi
Kegiatan supervisi wajib menggunakan instrumen. Instrumen yang sekolah
gunakan hendaknya telah guru-guru sepakati dan mereka pahami dengan baik. Oleh
karena itu, sebainya instrumen telah sekolah siapkan sejak awal tahun pelajaran baru.
Kecuali itu, untuk melaksanakan kegiatan supervisi klinis yang memilih masalah
khusus untuk guru yang membutuhkan, sekolah adaptasi dari instrumen yang ada.
Pemilihan instrumen dapat menggunakan kriteria berikut;
1. Instrumen yang digunakan sesuai dengan karateristik kurikulum yang sekolah
gunakan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan pedoman ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu perbaikan akan terus dilakukan sehingga tujuan pendidikan nasional yang
diamanatkan oleh undang-undang dapat tercapai.