Disusunoleh :
SILVIA KHAIRUNNISA
1110018200006
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
oleh :
SILVIA KHAIRUNNISA
Dibawah Bimbingan:
Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “PERAN
KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER
WIRAUSAHAWAN PADA SISWA DI SMKN 1 KOTA TANGERANG” yang disusun
oleh SILVIA KHAIRUNNISA NIM 1110018200006 Jurusan MANAJEMEN
PENDIDIKAN Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal:
9 Septemberr 2014,
ABSTRAK
i
ABSTRACT
ii
PROFIL
SMKN 1 KOTA TANGERANG
1. Sejarah Pendirian
Dengan dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan tuntutan
zaman serta kondisi daerah Tangerang yang semakin pesat
perkembangannya terutama dalam bidang ekonomi dan industri serta
perdagangan, maka Pemerintah Daerah yang menyadari semua itu segera
membentuk panitia pembina SMEA persiapan Negeri Tangerang pada
tahun 1966 dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten
Tangerang nomor : 139/22/Kpts/1966 tanggal 20 Desember 1966 yang
susunanya sebagai berikut :
Pelindung : Panca Tunggal
Ketua Umum : Bupati Kepala Daerah TK II (Bpk. H. Muhdi)
Ketua Harian : Drs. H. MA. Thairiruddin (anggota DPR)
Wakil Ketua Harian : Aman M
Sekretaris : H. Moch. Ma’sum S.Salim
Seksi Usaha : Berli D, BA.Ishak Brata
Seksi Pendidikan : Setijono, BS. Achmad Brata
Seksi Bangunan : Tojib Kartakusuma
Seksi Publikasi : Hasan Dzakaria
Panitia ini selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri
Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru. Pada bulan Januari 1967,
mulai menerima siswa baru dengan satu kelas sebanyak 40 orang dengan
tempat belajar di gedung bekap perguruan BAPERKI yang berlokasi di Jl.
Kisamaun Babapakan Tangerang.
Melalui SK Menteri P dan K Republik Indonesia Nomor :
22/UKK/68, tanggal 31 Januari 1968 merubah SMEA Orde Baru menjadi
SMEA Negeri Tangerang, dengan fasilitas sebagai berikut :
- Tenaga pengajar honorer 20 orang;
- Gedung 1 unit yang disediakan Pemda setempat, terdiri dari 18 ruang
kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang gudang, 2
ruang WC dan kamar mandi, 1 rumah penjaga dan 1 lapangan
olahraga.
SMEA Negeri Tangerang dimulai dengan 2 kelas dengan jumlah
murid rata-rata 40 orang. Biaya penyelenggaraan tahun ajaran 1968
dibebankan pada pasal 2, pasal 4, dan pasal 17 anggaran pendapatan dan
belanja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pada tahun 1968 SMEA Negeri Tangerang mendapat bantuan tenaga
pengajar dan kemudian pemerintah mengangkat Kepala Sekolah tetap
yaitu Bapak Drs. Ateng Suharis. Sejak tahun 1981 perkembangan siswa
sedemikian pesat sehingga jumlah bangunan sudah tidak lagu menampung,
maka melalui upaya yang keras, sekolah mengajukan permohonan lokasi
yang memadai, kemudian pada tahun 1982 SMEA Negeri Tangerang
diberi tanah untuk lokasi bangunan sekolah yang terletak din Cikokol.
Tahun ajaran 1988/1989 lokasi bangunan di babakan secara resmi
dipindahkan ke Cikokol selanjutnya bangunan tersebut diserahkan kepada
SMP Negeri 8 Tangerang. Pada hari Selasa tanggal 19 Juli 1988 bertempat
di gedung SMEA Negeri Tangerang Cikokol diadakan serah terima
jabatan Kepala Sekolah dari Bapak RM.Abdullah N kepada Bapak Drs.
Doddy Taryana untuk melanjutkan kepemimpinan berdasarkan SK
Mendikbud tanggal 30 Desember 1987 Nomor : 818/1.02 Kep/C/1987.
Setelah beberapa kali berganti kepala sekolah akhirnya pada masa
jabatan Drs. H. Panut SMEA Negeri Tangerang berubah menajdi SMKN 1
Tangerang. Mulai tahun ajaran 2004/2005 SMKN 1 Tangerang
mempunyai 2 kelompok keahlian yakni:
- Bisnis dan Manajemen terdiri dari 3 jurusan :
a. Administrasi Perkantoran (akreditasi A)
b. Akuntansi (akreditasi A)
c. Penjualan (akreditasi A)
- Teknik Informatika terdiri dari 2 jurusan :
a. Multimedia (akreditasi B)
b. Teknik Komputer dan Jaringan (akreditasi B)
2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMKN 1 Tangerang
Status : Negeri
Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan II Tangerang
Kota : Tangerang
Propinsi : Banten
Telp : (021) 5522534
Website : www.smkn1-tng.sch.id
Email : smk1_tng@yahoo.com
Surat keputusan nomor : 22/UKK/1968
Tanggal : 31 Januari 1968
Lembaga : Kanwil Depdikbud Prod. Jawa Barat
VISI
MISI
TUJUAN
a. Menghasilakn lulusan yang kompeten dan berkahlak mulia
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif
c. Menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap
profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi
d. Melengkapi sarana prasarana sesuai dengan perkembangan IPTEK
e. Membina kerja sama yang saling menguntungkan dengan DU/DI dan
masyarakat
f. Meningkatkan kepuasan masyarakat untuk memperoleh layanan
pendidikan
g. Konsistensi pelaksanaan aktifitas, kendali mutu dan jaminan mutu
sekolah
h. Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah
i. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif, lingkungan yang
bersih, asri, dan nyaman.
3. Letak Geografis
Letak geografis SMKN 1 Tangerang cukup strategis karena berada
di pusat pendidikan dan perkantoran di daerah Cikokol, dapat dilalui
kendaraan dari berbagai arah dan hanya membutuhkan waktu -/+ 30 menit
untuk bisa sampai di SMKN 1 Tangerang. Sehingga para siswa dapat
menempuh jalan dengan memperhitungkan agar tepat waktu tiba di
sekolah.
Berdasarkan letak geografisnya, maka SMKN 1 Tangerang sangat
strategis, karena :
a. Berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang
b. Berada di dekat Jl. Raya by pass menuju Cikokol
c. Berada di Jl. Raya Serpong
4. Ketenagaan
Tabel 4.1
Data Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi menurut
kepegawaian golongan dan jenis kelamin
5. Sarana Prasarana
Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang
adalah sebagai berikut :
a. Keliling tanah seluruhnya : 634 m, yang sudah dipagar permanen
(termasuk pagar hidup);
b. Luas tanah / persil yang diakui sekolah menurut status pemilikian dan
penggunaan
- Luas tanah seluruhnya : 14.685 m2
- Bangunan : 6.514 m2
- Taman : 6.776 m2
- Lapangan Olahraga : 1.395 m2
c. Perlengkapan administrasi
- Komputer Tata Usaha : 4 buah
- Printer Tata Usaha : 3 buah
- Mesin Ketik : 2 buah
- Mesin Stensil : 4 buah
- Mesin Fotocopy : 1 buah
- Brankas : 4 buah
- Filling Cabinet : 10 buah
- Meja Tata Usaha : 11 buah
- Kursi Tata Usaha : 11 buah
- Meja Guru : 10 buah
- Kursi Guru : 10 buah
d. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktik)
- Komputer : 193 buah
- Printer : 22 buah
- LCD : 5 buah
- Lemari : 25 buah
- TV/Audio : 5 buah
- Meja Siswa : 710 buah
- Kursi Siswa : 1400 buah
e. Ruang menurut jenis status pemilikan, kondisi dan luas :
Tabel 4.2
Data ruang sekolah
Jenis Ruang Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
jmlh Luas Jmlh Luas jmlh Luas
(m2) (m2) (m2)
Ruang Kelas 33 2376
Lab.Bahasa 1 120
Lab. Komputer 2 240
Lab. Multimedia 1 120
Perpustakaan 1 250
UKS 1 30
Koperasi Sekolah 1 168
Ruang BP 1 30
R. Kepala Sekolah 1 48 1 48
R. Guru 1 120 1 120
R. Tata Usaha 1 130 1 130
Ruang Osis 1 30
Kamar Mandi Guru 4 24 3 18 4 48
Kamar Mandi Siswa 8 96
Gudang 2 98
Ruang Ibadah 1 154 1 154
Ruang Multimedia 1 80
6. Ekstrakulikuler
Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMKN 1 Kota
Tangerang adalah sebagai berikut :
- Paskibra
- Pramuka
- PMR
- Teater
- Majalah Sekolah
- Risma
- Volly
- Basket
- Taekwondo
- Petako / pendekar tangan kosong
- Kungfu
- marawis
7. Prestasi Sekolah
Adapun prestasi yang telah diraih oleh SMKN 1 Kota Tangerang
adalah sebagai berikut :
A. Jurusan Multimedia
- LA Indie Movie : Juara 1
- Kompetisi blogger Banten : Juara 1
- Banten Indie Festival Documenter : Juara 2
iii
7. Sahabat tersayang penulis Rahmi Irhami yang selalu menemani penulis dalam
melakukan penelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
8. Sahabat seperjuangan penulis (Rizky Nurmeida, Jeani Kartika, Evita
Mawirianti, Mardhiyah, Sholahudin Misbah, Yusuf Amrulah, Faiz Bi’amrillah,
dan Irfan Ardian) yang telah membantu memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis.
9. Teman-teman Beloved Manajemen Pendidikan kelas A yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
10. Dan seluruh teman-teman penulis yang juga tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya.
Silvia Khairunnisa
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................i
ABSTRACT .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian ....................................................................................16
v
2. Fungsi ..........................................................................................17
4. Prinsip-prinsip .............................................................................17
5. Peran ...........................................................................................22
B. Metode Penelitian.............................................................................26
vi
2. Kegiatan Siswa di Koperasi koperasi SMKN 1 Kota
Tangerang ....................................................................................40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................50
B. Saran ................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan data resmi statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013 tentang keadaan
ketenagakerjaan pada Agustus 2013, di mana disebutkan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25
persen, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92
persen dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen.1
Tabel 1.1
Penduduk Usia 15 Tahus Ke Atas
Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama (2012-2013) (Juta Orang)
Jenis Kegiatan Utama 2012 2013
Febuari Agustus Febuari Agustus
Bekerja 112,80 110,81 114,02 110,80
Menganggur 7,61 7,24 7,17 7,39
Tingkat Pengangguran Terbuka 6,32 6,14 5,92 6,25
(%)
Berdasarkan data statistik di atas dapat dicermati bahwa Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahun semakin tinggi, salah satu
faktornya adalah dikarenakan saat ini banyaknya lulusan yang mencari kerja
sementara lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan pertumbuhan lulusan
dunia pendidikan yang akhirnya menambah angka pengangguran. Di samping
itu masih lemahnya pengembangan keterampilan hidup (life skill) yang
diberikan oleh sekolah, sehingga ketika keterbatasan lapangan kerja menjadi
kendala, para lulusan tidak memiliki cukup keahlian untuk dapat membuka
lapangan pekerjaan.
Seorang wirausahawan berperan dalam menyediakan lapangan
pekerjaan. Terserapnya tenaga kerja dengan kesempatan kerja yang
disediakan oleh wirausahawan, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
1
Badan Pusat Statistik No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013
1
2
2
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 190
3
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, cet. 2,(Alfabeta : Bandung , 2010),
h. 11
3
4
Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia :
Bandung, 2013), h. 98
4
Koperasi pada hakikatnya adalah suatu bentuk kerja sama antara dua
orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Ketika definisi koperasi itu
disandingkan dengan kata sekolah di mana sekolah merupakan wadah untuk
mendidik seseorang terampil dalam melakukan sesuatu maka definisi
koperasi sekolah adalah wadah bagi peserta didik untuk bekerja sama dengan
tujuan belajar bagaimana caranya mendapatkan keuntungan.
Peningkatan koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan
peserta didik memiliki karakteristik wirausahawan. Sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa dengan lebih banyaknya wirausahawan di
Indonesia maka perekonomian Indonesia juga akan semakin maju. Salah satu
sekolah yang sudah mulai memanfaatkan koperasi sebagai wadah
pembelajaran wirausaha adalah SMKN 1 Kota Tangerang yang beralamatkan
di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Namun, sayangnya masih
terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam hal: Pertama, koperasi sekolah
belum dijalankan secara profesional. Maksudnya adalah belum terlihat cukup
signifikan berjalannya struktur manajemen yang dijalankan di koperasi
sekolah.
Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan koperasi sekolah
belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peserta didik di koperasi sekolah
masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum sampai kepada
manajemen pengelolaannya. Maksudnya adalah peserta didik tidak diberikan
kewenangan yang cukup untuk dapat terlibat secara penuh terhadap
pengelolaan koperasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan sampai
kepada tahap evaluasi.
Ketiga, belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai
sarana dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa. Seyogyanya
koperasi sekolah menjadi salah satu alternatif terbaik dalam mengenalkan
siswa berwirausaha, terlebih lagi dalam mengajarkan siswa menumbuhkan
karakteristik wirausawahan sesuai dengan karakteristik wirausahawan yang
baik.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan koperasi sekolah belum dilakukan secara profesional;
2. Partisipasi peserta didik masih terbatas pada ranah teknis belum kepada
manajemen pengelolaan;
3. Belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai sarana dalam
menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada siswa.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bahasan yang akan diteliti dan dikarenakan
keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis membatasi
masalah pada bagaimana koperasi sekolah menumbuhkan karakter
wirausahawan pada peserta didik sesuai karakteristik wirausaha dalam hal
kepribadian, leadership, orientasi masa depan, orientasi tugas dan hasil,
kreativitas, percaya diri, dan pengambilan risiko.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakter wirausahawan pada peserta didik di SMK Negeri 1 Kota Tangerang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan
peran koperasi sekolah dan manajemen peelolaannya untuk dapat lebih
berkontribusi dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa
sejak dini.
2. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui dengan
adaya koperasi sekolah dapat membantu mereka untuk belajar
kewirausahaan yang di dalamnya terdapat karakter-karakter penting yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan meraka nantinya.
3. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi permulaan bagi
peneliti lain untuk mengkaji lebih dalam mengenai peran koperasi sekolah
lainnya, dikarenakan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
BAB II
A. Kajian Teori
a. Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Secara etimologis,
wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Wira berarti berani, dan
swasta yang berarti berdiri sendiri. Dengan demikian wiraswasta berarti
seseorang yang berani berdiri sendiri.1 Maksud dari seseorang yang berani
berdiri sendiri adalah seseorang yang memiliki keberanian untuk
membangun sesuatu berdasarkan kemampuan sendiri yang bertujuan
untuk mememenuhi kebutuhan.
Definisi di atas sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh
Mulyasa mengenai definisi wirausaha, yaitu: “wiraswasta memiliki arti
keberanian, kesungguhan, dan keseriusan dalam memenuhi kebutuhan
hidup dengan mengupayakan seluruh kemampuan di dalam
diri.”2Memenuhi kebutuhan hidup dengan mengupayakan kemampuan di
dalam diri direalisasikan dengan membangun usaha. Hal ini sesuai dengan
definisi wirausahawan menurut Mark Casson yang menyatakan bahwa
wirausahawan berperan sebagai pendiri atau pemilik perusahaan berukuran
kecil atau menengah yang memiliki potensi untuk berkembang. 3
Definisi yang lebih luas diberikan oleh Hisrich & Peters yang
mendefinisikan wirausaha sebagai perilaku yang mencakup pengambilan
inisiatif, mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan
ekonomi terhadap sumber dan situasi ke dalam praktik, dan penerimaan
1
Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia :
Bandung, 2013), h. 143
2
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta,
2011), h.189
3
Mark, Casson, Entrepreneurship : Teori, Jejaring, Sejarah, cet. 1, (Rajawali Pers : Jakarta,
2012), h. 6
7
8
2. Karakteristik Wirausahawan
Berbicara mengenai wirausahwan maka berbicara tentang
seseorang yang memiliki krakteristik sebagai wirausaha maka, dibawah ini
terdapat ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan menurut
Meredith (2005) yaitu :5
Tabel 2.1
Karakteristik Wirausahawan
Ciri – ciri Sifat
1. Percaya diri - Kepercayaan
- ketidaktergantungan
- optimisme
2. Berorientasi tugas dan hasil - kebutuhan akan prestasi,
- berorientasi laba,
- ketekunan,
- ketabahan,
- kerja keras,
- inisiatif
3. Pengambil risiko - suka pada tantangan
- kemampuan mengambil risiko
4
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, cet.8, (PT Remaja Rosdakarya : Bandung,
2006), h. 179
5
Yuyus Suryana, dan Kartib Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses,cet.2, (Kencana : Jakarta, 2011), h. 76
9
5. Keorisinilan - Inovatif
- kretaif
- fleksibel
- dinamis
6. Berorientasi ke masa depan - Pandangan ke depan
- Perseptif
6
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, cet. 2,(Alfabeta : Bandung , 2010), h.
12-15
10
c. Antisipatif
Antisipatif berarti kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi
yang terjadi. Kondisi lingkungan yang ada, dan toleransi orang-orang
yang berada disekitar. Dengan sikap dan perilaku demikian, maka
wirausahawan akan pandai bergaul, sehingga mampu bekerjasama
dengan siapapun dalam menawahkan potensi agar sesuai dengan
keinginan semua pihak.
d. Naturalitatif
Naturalitatif berarti hal-hal yang bersifat alamiah yang didasarkan
kaiddah-kaidah ilmiah. Karena mengandung objektifitas yang tinggi.
Sifat naturalitatif harus dimiliki oleh wirausahwan agar mampu tampil
objektif, jujur, dan apa adanya. Tertanamnya sifat natulatitaif dalam jiwa
seorang wirausahawan akan menumbuhkan rasa percaya diri secara
otomatis.
e. Smart
Dalam Kamus Inggris – Indonesia (1986:534) smart diartikan
sebagai : cerdas, pintar, bijak, tampan, dan cepat. Dalam bahasa sehari-
hari smart berarti cerdas. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
(1999:186) menjelaskan pengertian cerdas adakag sempurna akal
budinya, tajam pikirannya, serta sehat dan kuat daya tahan tubuhnya.
f. Urgent
Urgent berarti penting, dalam konteks ini seorang wirausahawan
harus menganggap siapapun terutama mitra kerjanya merupakan orang
penting bagi dirinya sendiri.
g. Humanity
Humanity berarti kemanusiaan yang diartikan sebagai sifat-sifat
yang layak bagi manusia seperti tolong menolong dan saling
menghormati. Sifat-sifat tersebut harus dimiliki wirausawan agar
wirausahawan selalu siap membantu dan bekerja sama dengan mitranya.
11
h. Empathy
Empathy adalah perasaan yang dapat merasakan apa yang sedang
dirasakan orang lain. Hal ini perlu melekat pada jiwa seorang
wirausahwan agar dapat membangkitkan ekspresi yang tepat pada saat
yang diperlukan.
i. Rational
Rasional adalah masuk akal setelah dipertimbangkan berdasarkan
pikiran yang logis dan akal sehat. Wirausahawan harus rasional dalam
bertindak agar setiap keputusan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.
j. Motivation
Motivasi merupakan dorongan yang muncul karena adanya
kebutuhan atau adanya rangsangan dari luar.
k. Attention
Attention adalah perhatian yang berarti setiap wirausahawan
hendaknya mampu memberikan perhatian kepada siapapun secara
proporsional.
l. Need
Need adalah kebutuhan, setiap orang mempunya kebutuhannya
masing-masin, termasuk wirausahawan terutama kebutuhan akan orang
lain. Misalnya dalam menjalin hubungan bisnis wirausahawan
membutuhkan kerjasama dengan orang lain, tanpa mitra kerja kegiatan
bisnis tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya.
7
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta,
2011), h.190
8
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan,cet. 2, (Alfabeta: Bandung , 2010),
h.11
13
a. Kepercayaan diri
Seorang wirausaha harus mempunyai kecenderungan untuk selalu
melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan diri senduru dengan
didukung modal optimisme, tenang dan tidak takut gagal.
9
Suryana, kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed. 3, Jil. 1
(Salemba Empat : Jakarta, 2009), h. 3
10
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta,
2011), h.192-193
14
b. Kreativitas diri
Seorang wirausaha harus memiliki kemauan serta kemampuan
mencari alternatif atau ide-ide baru dan melaksanakan semua yang
dikerjakannya secara profesional.
c. Pikiran Positif
Kunci sukses seorang wirausaha adalah memiliki pikiran yang
positif. Sehingga, dapat lemihat dan memanfaatkan peluang untuk
mendukung semua kegiatannya.
d. Orientasi Hasil
Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi
dirinya maupun orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai
tambah dimasa kini dan masa yang akan datang.
f. Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus mampu mengendalikan lingkungannya
dan siap setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi apapun, baik
yang menyenangkan apalagi yang tidak menyenangkan bagi dirinya.
g. Orisinil
Seorang wirausaha perlu mengembangkan gagasan baru baik untuk
mendapatkan peluang maupun mengatasi tantangan.
h. Orientasi Ke Depan
Seorang wirausaha harus selalu mempunyai visi ke depan. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun
15
orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa
kini dan masa yang akan datang.
i. Menyukai Tantangan
Seorang wirausaha yang baik tidak pernah takut gagal dan selalui
menyukai hal-hal baru yang berkaitan dengan perusahaannya.
b. Koperasi Sekolah
1. Pengertian
Koperasi merupakan organisasi yang sudah banyak dikenal oleh
semua kalangan masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang
belum sepenuhnya mengerti hakikat koperasi itu sendiri.Secara harfiah
“koperasi” berasal dari kata Cooperation yang berarti bekerja sama.
Menurut International Co-operative Aliiance yang dikutip oleh
Herlan Firmansyah, dkk. : “Koperasi adalah sebuah asosiasi otonomi
orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan
yang sama dalam ekonomi, sosial dan kultural; dan aspirasi melalui
perusahaan yang dimiliki bersama dan dikontrol secara demokratis.”11
Maksudnya adalah koperasi sebuah asosiasi yang berdiri sendiri
berdasarkan latar belakang keadaan yang sama, yaitu dalam hal
memenuhi kebutuhan. Pendapat tersebut di dukung oleh Tiktik Sartika
dan Abd.Rachman yang mengatakan bahwa ciri khusus koperasi adalah
adanya sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok yeng
memiliki kepentingan tertentu, kepentingan itu bertujuan untuk
memperbaiki situasi ekonomi sosial. 12
Kemudian menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 “Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.”13
Menurut Sudarsono dan Edilius, koperasi adalah suatu
organisasi atau lembaga ekonomi modern yang mempunyai tujuan,
11
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 148
12
Tiktik S dan Abd. Rachman, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Ghalia Indonesia
: Bogor, 2004), h. 51
13
UU Nomor 25 tahun 1992, pasal 1, (Sinar Grafika : Jakarta, 1995), h. 2
17
14
Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010),
h.1
15
Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010), h.
80
18
16
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992, pasal 2, (Sinar Grafika : Jakarta,
1995), h. 3
19
17
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 169
20
4. Prinsip-Prinsip Koperasi
Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia,
koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan yang
dinamakan prinsip atau sendi dasar koperasi salah satunya adalah tujuan
pendidikan nasional yang ditunjang oleh tujuan pendidikan yang dibuat
oleh sekolah.
Adapun prinsip-prinsip koperasi menurut Undang – Undang No
25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut : 18
a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal;
e. Kemandirian;
f. Pendidikan koperasi;
Menurut Hendrojogi pendidikan koperasi adalah mutlak untuk
dilaksanakan oleh setiap organisasi koperasi. Semua koperasi harus
menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus, petugas, karyawan dan
umum tentang asas-asas dan teknik perkoperasian. Dengan
ditingkatkannya pengetahuan para pengelola koperasi diharapkan
asas-asas dan teknik perkoperasian akan lebih mudah diterapkan
19
dalam praktik. Pernyataan ini juga didukung oleh Herlan
Firmansyah, dkk. Pendidikan terhadap anggota menjadi prinsip pokok
dalam koperasi. Melalui pendidikan, anggota akan mengetahui
bagaimana berkoperasi sehingga diharapkan berdampak langsung
terhadap tingkat partisipasi anggota dalam membangun koperasi.20
g. Kerjasama antar koperasi.
18
M. Firdaus, dan Agus Edhi, Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek, cet.2, (Ghalia
Indonesia : Bogor, 2004), h. 45
19
Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010),
h.39
20
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 150
21
21
Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010),
h. 46-48
23
B. Kerangka Berpikir
22
Sutantya Rahadja, Hukum Koperasi Indonesia, Ed.1, Cet.3, (PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta, 2005), h. 40-43
23
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 170
24
berprestasi dimana hal ini berdampak pada sikap siswa yang akan selalu
memberikan hasil yang terbaik pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan.
Namun sayangnya masih terdapat kendala yang dihadapi untuk dapat
mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
wirausahawan pada peserta didik diantaranya; pertama, koperasi sekolah belum
dijalankan secara profesional. Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan
koperasi sekolah belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peseta didik di
koperasi sekolah masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum
sampai kepada manajemen pengelolaannya.
Karakteristik Wirausahawan
1. Percaya diri
2. Berorientasi tugas dan hasil
3. Pengambil risiko
4. Jiwa kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Beorientasi masa depan
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan
pedekatan deskriptif. penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran yang
seobjektif mungkin mengenai bagaimana peran koperasi sekolah dalam
menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota
26
27
Tangerang dari berbagai responden, yaitu: Pengelola koperasi sekolah, guru, staf,
dan peserta didik.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Pengelola koperasi SMK Negeri 1 Kota Tangerang sebanyak 2 orang:
2. Guru kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang;
3. Staf tata usaha SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang;
4. Dan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kota
Tangerang yang terlibat dalam pengelolaan koperasi sekolah sebanyak 108
orang.
Dengan demikian total subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak 112
orang.
2. Dokumentasi
Dokumen yang dibutuhkan terkait dengan keterlibatan siswa di
koperasi sekolah, adalah sebagai berikut:
3. Angket
Angket diberikan kepada siswa kelas XII kompetensi keahlian
akuntasi dikarenakan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi ikut
serta dalam kegiatan yang ada di koperasi sekolah, dan yang merasakan
manfaat secara langusung ketika mengikuti kegiatan di koperasi sekolah.
Bentuk angket bersifat tertutup dengan 4 (empat) alternatif pilihan
jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Analasis yang dilakukan yaitu: Pertama, reduksi data yaitu menggolongkan,
mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu serta mengorganisir sedemikian
rupa sehingga dapat diambil keismpulan terakhir. Kedua, penyajian data berupa
29
teks naratif, dan tabel. Ketiga, penarikan kesimpulan yang merupakan hasil
analisis yang dapat digunakan dalam mengambil tindakan.1
Peneliti melakukan analisis data sebagai berikut:
1. Mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah
penelitian, yang di dapatkan dari hasil wawancara kepada narasumber
yang telah di tetapkan sebelumnya.
2. Peneliti menghitung angket yang diberikan kepada 108 orang siswa kelas
XII kompetensi keahlian akuntansi mengenai jiwa kewirausahaan yang
merekadapatkan setelah melakukan kegiatan di koperasi sekolah.
Penghitungan angket dilakukan dengan rumus nilai harapan yaitu :
P=
1
Ariesto H dan Adrianus A, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO, ed.1, Cet.1,
(Kencana Prenada Media Group : Jakarta, 2010), h. 7-8
30
F. Instrumen Penelitian
Agar penelitian ini terarah, peneliti menyusun kisi-kisi instrumen
penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat pedoman wawancara
dan kisi-kisi angket. Dalam pedoman wawancara peneliti melakukan wawancara
kepada pengelola koperasi sekolah, guru, staf, dan siswa mengenai gambaran
umum koperasi SMKN 1 Kota Tangerang.
Dengan demikian kisi-kisi untuk pedoman wawancara adalah sebagai
berikut :
Kisi-Kisi Untuk Pedoman Wawancara
Tabel 3.2
Kisi-kisi wawancara
Tabel 3.3
Kisi-kisi angket
32
33
2. Sarana Prasarana
Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang
adalah sebagai berikut :
a. Perlengkapan administrasi
- Komputer Tata Usaha : 4 buah
- Printer Tata Usaha : 3 buah
- Mesin Ketik : 2 buah
- Mesin Stensil : 4 buah
- Mesin Fotocopy : 1 buah
- Brankas : 4 buah
- Filling Cabinet : 10 buah
- Meja Tata Usaha : 11 buah
- Kursi Tata Usaha : 11 buah
34
kreativitas, dan jiwa demokratis para siswa yang sangat berguna bagi
pembangunan bangsa dan negara.
Terdapat tiga tujuan utama dalam pendirian koperasi sekolah di
SMKN 1 Kota Tangerang, yaitu : pertama, menumbuhkan keterampilan
siswa. Kepala Sekolah mengetahui betul seberapa pentingnya keterampilan
bagi siswanya. Jadi, salah satu cara agar para siswa memiliki keterampilan
berupa keterampilan dalam pembukuan, pelayanan kepada pelanggan, dan
teknik-teknik penjualan. Hal-hal tersebut dapat ditumbuhkan melalui koperasi
sekolah. 1
Kedua, sebagai salah satu badan usaha sekolah dengan tujuan untuk
kesejahteraan sekolah dan seluruh warga sekolah dalam hal ini adalah
kesejahteraan guru dan karyawan. Tentu saja salah satu tujuan dari koperasi
sekolah adalah agar anggota yang ikut terlibat di dalamnya menjadi sejahtera,
dalam hal ini adalah guru dan karyawan yang ada di SMKN 1 Kota
Tangerang.”2
Ketiga, koperasi digunakan sebagai sarana praktik siswa. Maksud dari
koperasi dijadikan lahan dalam menunjang praktik siswa adalah jika di kelas
siswa sudah banyak menerima banyak teori sedangkan dalam
pengaplikasiannya terkadang siswa masih banyak yang belum mengerti, oleh
karena itu koordinator koperasi berinisiatif untuk membantu siswa dalam
mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan di dalam kelas, salah
satunya yaitu dengan ikut terlibat dalam pengelolaan koperasi. Misalnya,
ketika siswa belajar akuntansi di mana ada debit dan kredit, mereka masih
bingung dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Kemudian, dengan
dibantu mereka praktik secara langsung di koperasi mereka jadi lebih mudah
memahami pelajaran tersebut.3
1
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang),
pada hari Selasa, 15 Juli 2014Pukul11.30 WIB
2
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
3
Ibid.
37
b. Perspektif Guru
Manfaat yang dirasakan dilihat dari perspektif guru selain
mendapatkan manfaat berupa Tunjangan Hari Raya, guru pun
mendapatkan kemudahan lainnya, yaitu dengan adanya koperasi sangat
membantu guru dalam pengadaan buku pelajaran jika kiriman buku dari
pemerintah belum ada. Dikarenakan terkadang buku dari pemerintah
terlambat datangnya sedangkan buku tersebut sudah harus mulai
disampaikan kepada siswa. 6
4
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang),
pada hari Selasa, 15 Juli 2014Pukul11.30 WIB
5
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
6
Hasil wawancara dengan Ibu Titin (Guru Kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 12.30 WIB
38
c. Siswa
Selain dari sisi guru, manfaat koperasi sekolah juga dirasakan
oleh para siswa. Siswa sangat senang dengan adanya koperasi sekolah,
karena mereka banyak belajar dari koperasi yang tidak didapatkan di
dalam kelas. koperasi bermanfaat bagi mereka untuk dapat
mengaplikasikan pelajaran yang tidak mereka mengerti, seperti
pembukuan, pemasaran, dan pelayanan, selain itu juga koperasi
memotivasi mereka untuk mencoba berwirausaha walaupun dalam ranah
yang kecil.7
C. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan wawancara, angket, dan studi dokumen yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya. Wawancara disusun berdasarkan pada pokok
materi variabel satu penelitian yaitu koperasi Sekolah. Wawancara dilakukan
kepada 2 orang pengelolakoperasi sekolah, 1 orang guru kewirausahaan, 1 orang
staf tata usaha, dan 3 orang siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi.
Sedangkan angket disusun berdasarkan pada pokok materi penelitian
yaitu “Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan karakter wirausahawan pada
Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang” yang terdiri dari 20 item pernyataan, yaitu 6
item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
“leadership” siswa, 2 item mengenai peran koperasi sekolah dalam
menumbuhkan karakteristik “orientasi tugas dan hasil”, 2 item mengenai peran
koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi masa depan”, 3
item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
“kreativitas”, 3item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakteristik “pengambil risiko”, dan 4 item mengenai peran koperasi sekolah
dalam menumbuhkan karakteristik “percaya diri”
7
Hasil wawancara dengan Uswatun Hasanah (siswa kelas XII AK 2), pada hari jumat, 8
Agustus 2014 Pukul 09.30
39
Setelah didapat data hasil wawancara dan hasil angket maka hasil
penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang
Koperasi sekolah di bawah pengawasan Kepala SMKN 1 Kota
Tangerang yang diketuai oleh Bapak Drs. Ingan Girsang, bendahara Ibu Edeh
dan satu anggota yaitu Bapak Sundri, serta dibantu oleh siswa-siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi.
Manajemen koperasi yang selama ini dijalankan sudah cukup baik
mulai dari perencanaan sampai kepada pengawasan karena di bawah
kepemimpinan Bapak Ingan koperasi dijalankan dengan baik dan juga
bertanggung jawab.8 Namun memang masih terdapat kekurangan,
diantaranya. Pertama, Rapat anggota dilaksanakan belum ada jadwal khusus
yang diberlakukan, ketika ada masalah yang harus diselesaikan maka rapat
anggota baru dilakukan.
Kedua, pemberlakuan job description bagi pengurus masih belum
jelas, karena semua tanggung jawab masih dipegang oleh bapak Ingan.
Ketiga, koordinasi dengan pengawas yang dalam hal ini dipegang oleh
Kepala Sekolah masih sangat minim.pengawasan yang dilakukan kepala
sekolah masih bersifat insidental, di mana tidak ada jadwal rutin dalam
melakukan pengawasan terhadap kegiatan di koperasi.
Keempat, struktur organisasi dan rantai komando yang berkaitan
dengan bagaimana prosedur pengambilan keputusan.Dalam hal pengambilan
keputusan, Bapak Ingan tidak terlalu melibatkan siswa, siswa hanya diberikan
kepercayaan dalam batas-batas yang masih mudah saja, jika terdapat masalah
yang cukup rumit maka ketua koperasi akan berkoordinasi dengan kepala
sekolah, bendahara, dan anggotanya saja. 9
Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan dari segi pengelolaannya
koperasi sudah cukup baik, hanya saja dari segi manajemen masih terlihat
8
Hasil wawancara dengan Ibu Titin (Guru Kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 12.30 WIB
9
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
40
10
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang),
pada hari Selasa, 15 Juli 2014 Pukul 11.30 WIB
11
Hasil wawancara dengan Pak Jojo (staff Tata Usaha SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 14.00
42
a. Leadership
Tabel 4.2
Karakteristik Leadership
d. Kreativitas
Tabel 4.5
Kreativitas
Item Tanggapan Responden N Skor
Pertan
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 11 27 25% 56 52% 25 23% 0 - 108 326
Item 12 35 32% 46 42% 27 26% 0 - 108 332
Item 13 29 28% 62 56% 17 16% 0 - 108 336
Total Skor Karakteristik Kreativitas 994
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
e. Pengambil Risiko
Tabel 4.6
Pengambil Risiko
Item Tanggapan Responden N Skor
Pertan
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 14 64 59% 17 16% 26 24% 1 1% 108 360
Item 15 26 24% 71 66% 11 10% 0 - 108 339
Item 16 27 25% 70 65% 11 10% 0 - 108 340
Total Skor Karakteristik Pengambil Risiko 1039
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
f. Percaya Diri
Tabel 4.7
Percaya Diri
Item Tanggapan Responden Skor
Pertan N
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 17 13 12% 34 31% 52 49% 9 8% 108 267
Item 18 10 9% 39 36% 46 43% 13 12% 108 262
Item 19 9 8% 30 28% 51 47% 18 17% 108 246
Item 20 11 10% 68 63% 19 18% 10 9% 108 296
Total Skor Karakteristik Percaya Diri 1071
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
menumbuhkan rasa percaya diri, hal ini dilihat dari skor nilai yang
diperoleh yaitu sebesar 1071
P=
Berdasarkan skor penelitian yang ada, maka dapat disajikan analisis deskriptif
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Interpretasi Data Angket
Nilai
Harap
Indikator Skor Nilai Skor Kategori
an
(NH)
1. Leadership
4x6=
1958 Baik
24
46
1. Leadership
Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
“leadership” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitupernyataan item 1 sampai dengan item 6 yang menyatakan
bahwa. Pertama, setelah siswa mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa
mulai tertarik pada posisi kepemimpinan.
Kedua, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa merasa
sangat memiliki dampak pada rasa tanggung jawab siswa. Hal ini
dikarenakan siswa diberi kepercayaan dalam menjaga koperasi, sehingga
menuntut mereka untuk bertanggung jawab.
Ketiga, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi
dapat berteman dengan banyak teman.hal ini dikarenakan mereka lebih sering
berinteraksi dengan pembeli.
Keempat, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa mulai
senang mengambil keputusan yang berkaitan dengan banyak orang.
47
4. Kreativitas
48
5. Pengambil Risiko
Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “pengambil
risiko” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitu pernyataan item 14 sampai dengan item 16 yang
menyatakan bahwa. Pertama, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah
siswa menjadi suka terhadap tantangan. Ini dikarenakan dalam bisnis pasti
ada untung dan rugi, dan siswa harus mampu mengelola itu. Hal ini mereka
dapatkan ketika sedang melakukan kegiatan di koperasi sekolah, dan menjadi
tantangan tersendiri bagi mereka.
Kedua, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah, siswa menjadi
tidak takut gagal. Hal ini diakarenakan kegiatan koperasi sekolah
mengajarkan mereka untuk tidak takut salah dalam mencoba apalagi takut
akan kegagalan. Melalui koperasi sekolah mereka belajar untuk menanamkan
mental yang kuat.
Ketiga, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi
lebih berani. Berani disini bukanlah hal yang negatif, melainkan berani yang
cenderung kepada arah-arah yang positif seperti berani menanggung risiko,
berani gagal, berani kalah, bahkan berani untuk menang.
49
6. Percaya Diri
Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “percaya
diri” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitu pernyataan item 17 sampai dengan item 20 yang
menyatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah
kepercayaan diri siswa mulai tumbuh, dan menjadi lebih optimis. Hal ini
dikarenakan di koperasi sekolah siswa diajarkan selalu berpikiran positif
bahwa barang-barang yang ada di koperasi akan laku terjual, dan hal ini
berdampak pada meningkatnya rasa percaya diri siswa.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dari hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil penelitian baik dilapangan maupun secara teoritis,
maka beberapa hal yang dapat dijadikan saran dari penulis adalah sebagai
berikut:
1. Berdayakan koperasi sekolah dengan cara membuat program-program
kreatif agar siswa memiliki pengalaman di koperasi sekolah sebagai
motivasi untuk menjadi manusia yang memiliki keahlian dan dapat
berguna bagi agama, bangsa, dan negara; selain itu, tanamkan jiwa
kewirausahaan siswa dengan meningkatkan kegiatan di koperasi agar
siswa memiliki mental wirausahawan.
50
51
Edilius, Sudarsono. Koperasi dalam Teori & Praktik. cet. 5. Jakarta : Rineka
Cipta. 2010.
Firdaus, M. dan Agus Edhi. Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek. cet.2.
Bogor : Ghalia Indonesia. 2004.
Suryana. kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Ed.
3. Jil. 1. Jakarta : Salemba Empat. 2009.
Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses. cet.2. Jakarta : Kencana. 2011.