Anda di halaman 1dari 79

PERAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN

KARAKTER WIRAUSAHAWAN PADA SISWA


DI SMKN 1 KOTA TANGERANG

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi


Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusunoleh :

SILVIA KHAIRUNNISA
1110018200006

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter


Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang disusun oleh SILVIA
KHAIRUNNISA Nomor Induk Mahasiswa 1110018200006, diajukan kepada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 17 September 2014 di
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana SI
(S. Pd) dalam bidang Manajemen Pendidikan.
Jakarta, 24 September 2014
PERAN KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN
KARAKTER WIRAUSAHAWAN PADA SISWA
DI SMKN 1 KOTA TANGERANG

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

oleh :

SILVIA KHAIRUNNISA

Dibawah Bimbingan:

PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
UJI REFERENSI

Seluruh Referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “PERAN
KOPERASI SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER
WIRAUSAHAWAN PADA SISWA DI SMKN 1 KOTA TANGERANG” yang disusun
oleh SILVIA KHAIRUNNISA NIM 1110018200006 Jurusan MANAJEMEN
PENDIDIKAN Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal:

9 Septemberr 2014,
ABSTRAK

Silvia Khairunnisa, NIM : (1110018200006), Peran Koperasi Sekolah Dalam


Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota
Tangerang, Skripsi Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran koperasi


sekolah dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif
dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, angket, dan
studi dokumen. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Agustus
2014.
Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi sekolah berperan dalam
menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang
sesuai dengan 6 (enam) indikator karakteristik wirausahawan dengan total nilai
67,78% yang dihitung berdasarkan rumus nilai harapan. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut disarankan agar peran koperasi sekolah dapat ditingkatkan lagi
dengan membuat program pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan bagi guru
dan peserta didik agar kelak lulusan sekolah memiliki karakteristik wirausawahan
yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran di
Indonesia.

Kata kunci: Koperasi Sekolah, kewirausahaan

i
ABSTRACT

Silvia Khairunnisa, NIM: (1110018200006), The Role Of School Cooperative


To Fostering Entrepreneur’s Character For The Students at SMKN 1 Kota
Tangerang, Script Program Bachelor degree (S-1) Fakulty of Tarbiyah, Islamic
State University Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

The purpose of the research is to knowing about the role of school


cooperative on fostering the entrepreneur’s Character for students. This research
is use qualitative descriptive method. This datas research obtained from some
techniques, that are: interview, quisioner, and study documents. This research is
start out since April 2014 until August 2014.
The research shown that the role of school cooperative to fostering
entrepreneurial Character for the students have been running good, due to 6 (six)
indicators of entrepreneurial characteristics, that are: (1) leadership, (2)
orientation tasks and results, (3) future orientation, (4) creativity, (5) risk takers,
and (6) self confidence. The final score is 67,78 % that calculate by “nilai
harapan”. Researcher hope that school cooperative can increase it’s role by
create a cooperative and entrepreneurial training programs for teachers and
students. So that, school graduates will have entrepreneur’s characteristics that
can create jobs and tackle unemployment in Indonesia.

Key Words: School Cooperative, Entreprenurship

ii
PROFIL
SMKN 1 KOTA TANGERANG

1. Sejarah Pendirian
Dengan dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan tuntutan
zaman serta kondisi daerah Tangerang yang semakin pesat
perkembangannya terutama dalam bidang ekonomi dan industri serta
perdagangan, maka Pemerintah Daerah yang menyadari semua itu segera
membentuk panitia pembina SMEA persiapan Negeri Tangerang pada
tahun 1966 dengan surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tk.II Kabupaten
Tangerang nomor : 139/22/Kpts/1966 tanggal 20 Desember 1966 yang
susunanya sebagai berikut :
Pelindung : Panca Tunggal
Ketua Umum : Bupati Kepala Daerah TK II (Bpk. H. Muhdi)
Ketua Harian : Drs. H. MA. Thairiruddin (anggota DPR)
Wakil Ketua Harian : Aman M
Sekretaris : H. Moch. Ma’sum S.Salim
Seksi Usaha : Berli D, BA.Ishak Brata
Seksi Pendidikan : Setijono, BS. Achmad Brata
Seksi Bangunan : Tojib Kartakusuma
Seksi Publikasi : Hasan Dzakaria
Panitia ini selanjutnya membentuk SMEA Persiapan Negeri
Tangerang dengan nama SMEA Orde Baru. Pada bulan Januari 1967,
mulai menerima siswa baru dengan satu kelas sebanyak 40 orang dengan
tempat belajar di gedung bekap perguruan BAPERKI yang berlokasi di Jl.
Kisamaun Babapakan Tangerang.
Melalui SK Menteri P dan K Republik Indonesia Nomor :
22/UKK/68, tanggal 31 Januari 1968 merubah SMEA Orde Baru menjadi
SMEA Negeri Tangerang, dengan fasilitas sebagai berikut :
- Tenaga pengajar honorer 20 orang;
- Gedung 1 unit yang disediakan Pemda setempat, terdiri dari 18 ruang
kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang gudang, 2
ruang WC dan kamar mandi, 1 rumah penjaga dan 1 lapangan
olahraga.
SMEA Negeri Tangerang dimulai dengan 2 kelas dengan jumlah
murid rata-rata 40 orang. Biaya penyelenggaraan tahun ajaran 1968
dibebankan pada pasal 2, pasal 4, dan pasal 17 anggaran pendapatan dan
belanja Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Pada tahun 1968 SMEA Negeri Tangerang mendapat bantuan tenaga
pengajar dan kemudian pemerintah mengangkat Kepala Sekolah tetap
yaitu Bapak Drs. Ateng Suharis. Sejak tahun 1981 perkembangan siswa
sedemikian pesat sehingga jumlah bangunan sudah tidak lagu menampung,
maka melalui upaya yang keras, sekolah mengajukan permohonan lokasi
yang memadai, kemudian pada tahun 1982 SMEA Negeri Tangerang
diberi tanah untuk lokasi bangunan sekolah yang terletak din Cikokol.
Tahun ajaran 1988/1989 lokasi bangunan di babakan secara resmi
dipindahkan ke Cikokol selanjutnya bangunan tersebut diserahkan kepada
SMP Negeri 8 Tangerang. Pada hari Selasa tanggal 19 Juli 1988 bertempat
di gedung SMEA Negeri Tangerang Cikokol diadakan serah terima
jabatan Kepala Sekolah dari Bapak RM.Abdullah N kepada Bapak Drs.
Doddy Taryana untuk melanjutkan kepemimpinan berdasarkan SK
Mendikbud tanggal 30 Desember 1987 Nomor : 818/1.02 Kep/C/1987.
Setelah beberapa kali berganti kepala sekolah akhirnya pada masa
jabatan Drs. H. Panut SMEA Negeri Tangerang berubah menajdi SMKN 1
Tangerang. Mulai tahun ajaran 2004/2005 SMKN 1 Tangerang
mempunyai 2 kelompok keahlian yakni:
- Bisnis dan Manajemen terdiri dari 3 jurusan :
a. Administrasi Perkantoran (akreditasi A)
b. Akuntansi (akreditasi A)
c. Penjualan (akreditasi A)
- Teknik Informatika terdiri dari 2 jurusan :
a. Multimedia (akreditasi B)
b. Teknik Komputer dan Jaringan (akreditasi B)

2. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMKN 1 Tangerang
Status : Negeri
Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan II Tangerang
Kota : Tangerang
Propinsi : Banten
Telp : (021) 5522534
Website : www.smkn1-tng.sch.id
Email : smk1_tng@yahoo.com
Surat keputusan nomor : 22/UKK/1968
Tanggal : 31 Januari 1968
Lembaga : Kanwil Depdikbud Prod. Jawa Barat

VISI

Menjadikan lembaga pendidikan yang terdepan dalam program dan teratas


dalam kualitas untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa
wirausaha dan peduli lingkungan menuju sekolah berstandar Nasional dan
Internasional

MISI

- Memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal


- Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
- Menjadi teladan bagi lembaga pendidikan sejenis
- Melengkapi Sarana Prasarana yang ramah lingkungan
- Meningkatkan kerja sama sekolah dengan DU/DI dan masyarakat
- Menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan menciptakan lapangan
kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
- Menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, inovatif, mandiri,
dan bertanggung jawab.

TUJUAN
a. Menghasilakn lulusan yang kompeten dan berkahlak mulia
b. Meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif
c. Menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap
profesional, mampu beradaptasi dan berkompetensi
d. Melengkapi sarana prasarana sesuai dengan perkembangan IPTEK
e. Membina kerja sama yang saling menguntungkan dengan DU/DI dan
masyarakat
f. Meningkatkan kepuasan masyarakat untuk memperoleh layanan
pendidikan
g. Konsistensi pelaksanaan aktifitas, kendali mutu dan jaminan mutu
sekolah
h. Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah
i. Terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif, lingkungan yang
bersih, asri, dan nyaman.

3. Letak Geografis
Letak geografis SMKN 1 Tangerang cukup strategis karena berada
di pusat pendidikan dan perkantoran di daerah Cikokol, dapat dilalui
kendaraan dari berbagai arah dan hanya membutuhkan waktu -/+ 30 menit
untuk bisa sampai di SMKN 1 Tangerang. Sehingga para siswa dapat
menempuh jalan dengan memperhitungkan agar tepat waktu tiba di
sekolah.
Berdasarkan letak geografisnya, maka SMKN 1 Tangerang sangat
strategis, karena :
a. Berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang
b. Berada di dekat Jl. Raya by pass menuju Cikokol
c. Berada di Jl. Raya Serpong
4. Ketenagaan
Tabel 4.1
Data Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Administrasi menurut
kepegawaian golongan dan jenis kelamin

Jabatan Status Kepegawaian Jumlah


Tetap Tidak
Gol.II Gol.III Gol. IV Tetap
L P L P L P L P L P
Kepala Sekolah 1 1
Guru 11 11 22 22 16 11 49 44
Tenaga 1 3 2 11 2 15 4
Administrasi

5. Sarana Prasarana
Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang
adalah sebagai berikut :
a. Keliling tanah seluruhnya : 634 m, yang sudah dipagar permanen
(termasuk pagar hidup);
b. Luas tanah / persil yang diakui sekolah menurut status pemilikian dan
penggunaan
- Luas tanah seluruhnya : 14.685 m2
- Bangunan : 6.514 m2
- Taman : 6.776 m2
- Lapangan Olahraga : 1.395 m2
c. Perlengkapan administrasi
- Komputer Tata Usaha : 4 buah
- Printer Tata Usaha : 3 buah
- Mesin Ketik : 2 buah
- Mesin Stensil : 4 buah
- Mesin Fotocopy : 1 buah
- Brankas : 4 buah
- Filling Cabinet : 10 buah
- Meja Tata Usaha : 11 buah
- Kursi Tata Usaha : 11 buah
- Meja Guru : 10 buah
- Kursi Guru : 10 buah
d. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktik)
- Komputer : 193 buah
- Printer : 22 buah
- LCD : 5 buah
- Lemari : 25 buah
- TV/Audio : 5 buah
- Meja Siswa : 710 buah
- Kursi Siswa : 1400 buah
e. Ruang menurut jenis status pemilikan, kondisi dan luas :
Tabel 4.2
Data ruang sekolah
Jenis Ruang Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
jmlh Luas Jmlh Luas jmlh Luas
(m2) (m2) (m2)
Ruang Kelas 33 2376
Lab.Bahasa 1 120
Lab. Komputer 2 240
Lab. Multimedia 1 120
Perpustakaan 1 250
UKS 1 30
Koperasi Sekolah 1 168
Ruang BP 1 30
R. Kepala Sekolah 1 48 1 48
R. Guru 1 120 1 120
R. Tata Usaha 1 130 1 130
Ruang Osis 1 30
Kamar Mandi Guru 4 24 3 18 4 48
Kamar Mandi Siswa 8 96
Gudang 2 98
Ruang Ibadah 1 154 1 154
Ruang Multimedia 1 80

f. Jumlah Rombongan Belajar sebanyak 36 Kelas, terdiri dari :


- Kelas X : 12 kelas/rombongan belajar
- Kelas XI : 12 kelas/rombongan belajar
- Kelas XII : 12 kelas/rombongan belajar
Masing – masing sebagai berikut :
- Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) : 1 kelas/rombongan belajar
- Multimedia : 1 kelas/rombongan belajar
- Akuntansi : 3 kelas/rombongan belajar
- Administrasi Perkantoran : 4 kelas/rombongan belajar
- Pemasaran : 3 kelas/rombongan belajar

6. Ekstrakulikuler
Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang ada di SMKN 1 Kota
Tangerang adalah sebagai berikut :
- Paskibra
- Pramuka
- PMR
- Teater
- Majalah Sekolah
- Risma
- Volly
- Basket
- Taekwondo
- Petako / pendekar tangan kosong
- Kungfu
- marawis

7. Prestasi Sekolah
Adapun prestasi yang telah diraih oleh SMKN 1 Kota Tangerang
adalah sebagai berikut :
A. Jurusan Multimedia
- LA Indie Movie : Juara 1
- Kompetisi blogger Banten : Juara 1
- Banten Indie Festival Documenter : Juara 2

B. Juara LKS Tingkat Propinsi Banten


- Akuntansi : Juara 1 (Lilis Sulistyaningsih)
- Pemasaran : Juara 1 (Rianti Eka Putri)
- Adm. Perkantoran : Juara 3 (Meta Wibowo)
- Multimedia : Juara 2 (Hans Wirananta)
- IT PC Networking : Juara 3 (Glori Ayu)
- GBPN : Juara 1 (Theresia Yunita)
- B. Indonesia : Juara 1 (Resa Maulana)
- Matematika : Juara II (Septi Wijaya)

C. Juara Blog Propinsi Banten


- Rizal Loa Wanda (multimedia)

D. Lomba Baris Berbaris Tingkat SMK. SMA Kota Tangerang


- Putra : Juara 1 (kostum terbaik dan variasi terbaik)
- Putri : Juara Harapan 1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan atas


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
pada junjungan besar Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan
pengikutnya hingga akhir zaman.
Atas berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Karakter
Wirausahawan Pada Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang”. Penulis menyadari
masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini sehingga masih perlu
banyak perbaikan. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas
dari banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dra. Hj. Nurlena Rifa’i, MA, P.hd., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Selaku Ketua Prodi Manajemen Pendidikan;
3. Akbar Zainudin, M.M dan Dr. Salman Tumanggor, M.Pd., Selaku dosen
pembimbing I dan II;
4. SMKN 1 Kota Tangerang yang telah bersedia menjadi tempat penelitian skripsi
penulis;
5. Kedua orang tua dan adik penulis Bapak Sarbini, S.H, Ibu Muniroh dan M.
Dzaki Aziz yang selalu memberikan dukungan baik doa, moral, dan juga
materil;
6. Teman spesial penulis Didit Prasidi yang selalu meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

iii
7. Sahabat tersayang penulis Rahmi Irhami yang selalu menemani penulis dalam
melakukan penelitian, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
8. Sahabat seperjuangan penulis (Rizky Nurmeida, Jeani Kartika, Evita
Mawirianti, Mardhiyah, Sholahudin Misbah, Yusuf Amrulah, Faiz Bi’amrillah,
dan Irfan Ardian) yang telah membantu memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis.
9. Teman-teman Beloved Manajemen Pendidikan kelas A yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
10. Dan seluruh teman-teman penulis yang juga tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan untuk perbaikan pada penelitian selanjutnya.

Ciputat, 10 September 2014

Silvia Khairunnisa

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................i

ABSTRACT .............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................v

DAFTAR TABEL ...................................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................1

B. Identifikasi Masalah .........................................................................5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................5

D. Rumusan Masalah ...........................................................................6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................6

F. Manfaat dan Kegunaan Penelitian ..................................................6

BAB II KAJIAN TEORI


A. Wirausaha ........................................................................................ 7
1. Pengertian Wirausaha ................................................................. 7

2. Karakteristik Wirausaha .............................................................. 8

B. Koperasi Sekolah ............................................................................16

1. Pengertian ....................................................................................16

v
2. Fungsi ..........................................................................................17

3. Asas dan Landasan Hukum .........................................................19

4. Prinsip-prinsip .............................................................................17

5. Peran ...........................................................................................22

C. Kerangka Berpikir ............................................................................23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................26

B. Metode Penelitian.............................................................................26

C. Subjek Penelitian ............................................................................27

D. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................27

E. Analisa Data ....................................................................................28

F. Instrumen Penelitian ........................................................................30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................32

1. Profil Sekolah ..............................................................................32

2. Sarana dan Prasarana ..................................................................33

B. Gambaran Umum Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ...................35

1. Tujuan Didirikannya Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ..........35

2. Manfaat Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang ..............................37

C. Hasil Penelitian ................................................................................38

1. Pengelolaan Koperasi koperasi SMKN 1 Kota Tangerang .........39

vi
2. Kegiatan Siswa di Koperasi koperasi SMKN 1 Kota

Tangerang ....................................................................................40

3. Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan

Jiwa Kewirausahaan Siswa Berdasarkan Angket ........................41

D. Analisis dan Intrepretasi Hasil Angket ............................................45

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................50

B. Saran ................................................................................................50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

1.1. Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ..................................................1


2.1. Karakteristik Wirausahawan ..........................................................................8
2.2. Ciri-ciri Entrepreneur Menurut Hornday .......................................................12
3.1. Schedule Time ................................................................................................26
3.2. Kisi-kisi Wawancara ......................................................................................30
3.3. Kisi-kisi Angket .............................................................................................31
4.1. Data Ruang SMKN 1 Kota Tangerang ..........................................................34
4.2. Karakteristik Leadership ................................................................................42
4.3. Karakteristik Orientasi Tugas dan Hasil ........................................................42
4.4. Karakteristik Orientasi Masa Depan ..............................................................43
4.5. Karakteristik Kreativitas ................................................................................43
4.6. Karakteristik Pengambil Risiko .....................................................................44
4.7. Karakteristik Percaya Diri ..............................................................................44
4.8. Interpretasi Data Angket ................................................................................45

viii
DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Berpikir ...............................................................................................25

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Referensi


Lampiran 2 : Hasil Wawancara
Lampiran 3 : Angket
Lampiran 4 : Struktur Organisasi SMKN 1 Kota Tangerang
Lampiran 5 : Profil SMKN 1 Kota Tangerang
Lampiran 6 : Jadwal Piket Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang
Lampiran 7 : Laporan Penjualan Harian Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang
Lampiran 8 : Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Keuangan Koperasi SMKN 1
Kota Tangerang
Lampiran 9 : Studi Dokumentasi
Lampiran 10 : Lembar Observasi Sarana Prasarana Koperasi SMKN 1 Kota
Tangerang
Lampiran 11 : Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
Lampiran 12 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 13 : Surat Permohonan Rekomendasi Penelitian
Lampiran 14 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 15 : Surat Rekomendasi Kesbanglinmas Kota Tangerang
Lampiran 16 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 17 : Foto-foto Dokumentasi
Lampiran 18 : Biodata Penulis

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan data resmi statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013 tentang keadaan
ketenagakerjaan pada Agustus 2013, di mana disebutkan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2013 mencapai 6,25
persen, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92
persen dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen.1
Tabel 1.1
Penduduk Usia 15 Tahus Ke Atas
Berdasarkan Jenis Kegiatan Utama (2012-2013) (Juta Orang)
Jenis Kegiatan Utama 2012 2013
Febuari Agustus Febuari Agustus
Bekerja 112,80 110,81 114,02 110,80
Menganggur 7,61 7,24 7,17 7,39
Tingkat Pengangguran Terbuka 6,32 6,14 5,92 6,25
(%)
Berdasarkan data statistik di atas dapat dicermati bahwa Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) setiap tahun semakin tinggi, salah satu
faktornya adalah dikarenakan saat ini banyaknya lulusan yang mencari kerja
sementara lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan pertumbuhan lulusan
dunia pendidikan yang akhirnya menambah angka pengangguran. Di samping
itu masih lemahnya pengembangan keterampilan hidup (life skill) yang
diberikan oleh sekolah, sehingga ketika keterbatasan lapangan kerja menjadi
kendala, para lulusan tidak memiliki cukup keahlian untuk dapat membuka
lapangan pekerjaan.
Seorang wirausahawan berperan dalam menyediakan lapangan
pekerjaan. Terserapnya tenaga kerja dengan kesempatan kerja yang
disediakan oleh wirausahawan, tingkat pengangguran secara nasional menjadi
1
Badan Pusat Statistik No. 78/11/Th. XVI, 6 November 2013

1
2

berkurang. Menurunnya angka pengangguran berdampak terhadap naiknya


pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya
perekonomian secara nasional. Peran wirausahawan dalam perekonomian
nasional meliputi: pertama, menciptakan lapangan pekerjaan. Kedua,
mengurangi pengangguran. Ketiga, meningkatkan produktivitas nasional. Dan
keempat, meningkatkan pendapatan masyarakat.2
Salah satu tempat untuk belajar menjadi wirausahawan adalah di
sekolah. Sekolah sebagai salah satu penyelenggara pendidikan bertanggung
jawab terhadap perkembangan setiap pribadi peserta didik. Wirausaha
sendiri adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan
menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam
rangka meraih sukses.
Mengajarkan peserta didik berwirausaha sejak dini memiliki banyak
manfaat. Pertama, sedini mungkin dapat mengasah kreativitas peserta didik,
kemudian ia akan mampu memberikan terobosan atas masalah yang akan
dihadapi nanti. Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif
berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.3 Maksud dari mengasah
kreativitas adalah peserta didik mampu menghasilkan ide-ide segar dan
terbuka terhadap gagasan baru. Dengan memiliki kreativitas dalam berusaha,
maka peserta didik akan selalu memiliki terobosan baru untuk usahanya dan
memilki peluang usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.
Kedua, membangun kepercayaan diri peserta didik yang kelak akan
dibutuhkan. Percaya diri adalah memiliki keyakinan yang kuat terhadap
kemampuan diri sendiri. Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi maka
peserta didik memiliki sebuah daya yang mampu memberikan dukungan dan

2
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 190
3
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, cet. 2,(Alfabeta : Bandung , 2010),
h. 11
3

kemantapan dalam mengambil keputusan serta dengan memiliki kepercayaan


diri peserta didik mampu melihat potensi yang ada di dalam dirinya dan hal
itu akan membuka pintu sukses.
Ketiga, menanamkan jiwa kepemimpinan agar peserta didik terbiasa
berani untuk menjadi seorang pemimpin dan dapat mengambil keputusan.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang lain agar mau
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Kepimpinan merupakan proses
mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu,
maka pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.4 Wirausahawan yang
berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya
dengan baik.
Keempat, dapat melatih kemandirian peserta didik. Mandiri diartikan
tidak selalu tergantung pada orang lain. Kemandirian mendorong individu
untuk berprestasi dan berkreasi, mendorong menjadi manusia yang produktif
dan efisien serta membawanya ke arah kemajuan.
Banyak media yang dapat menjadi alat pengembangan potensi
wirausaha di lingkungan sekolah. Pertama, membentuk unit kegiatan siswa
dalam rangka melatih kompetensi wirausaha dengan membuat beragam jenis
kerajinan tangan peserta didik. Kedua, membuat “kantin jujur” yang
dimaksudkan untuk melatih kejujuran peserta didik karena kejujuran
merupakan salah satu ciri orang yang memiliki karakrer wirausaha. Ketiga,
memberdayakan koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah salah satu
program yang dapat dimanfaatkan dan memiliki kekhasan tersendiri
dibanding program sekolah lainnya. Hal ini dikarenakan Koperasi Sekolah
memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai organisasi pendidikan sekaligus sebagai
organisasi usaha.

4
Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia :
Bandung, 2013), h. 98
4

Koperasi pada hakikatnya adalah suatu bentuk kerja sama antara dua
orang atau lebih untuk mendapatkan keuntungan. Ketika definisi koperasi itu
disandingkan dengan kata sekolah di mana sekolah merupakan wadah untuk
mendidik seseorang terampil dalam melakukan sesuatu maka definisi
koperasi sekolah adalah wadah bagi peserta didik untuk bekerja sama dengan
tujuan belajar bagaimana caranya mendapatkan keuntungan.
Peningkatan koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan
peserta didik memiliki karakteristik wirausahawan. Sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa dengan lebih banyaknya wirausahawan di
Indonesia maka perekonomian Indonesia juga akan semakin maju. Salah satu
sekolah yang sudah mulai memanfaatkan koperasi sebagai wadah
pembelajaran wirausaha adalah SMKN 1 Kota Tangerang yang beralamatkan
di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Namun, sayangnya masih
terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam hal: Pertama, koperasi sekolah
belum dijalankan secara profesional. Maksudnya adalah belum terlihat cukup
signifikan berjalannya struktur manajemen yang dijalankan di koperasi
sekolah.
Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan koperasi sekolah
belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peserta didik di koperasi sekolah
masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum sampai kepada
manajemen pengelolaannya. Maksudnya adalah peserta didik tidak diberikan
kewenangan yang cukup untuk dapat terlibat secara penuh terhadap
pengelolaan koperasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan sampai
kepada tahap evaluasi.
Ketiga, belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai
sarana dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa. Seyogyanya
koperasi sekolah menjadi salah satu alternatif terbaik dalam mengenalkan
siswa berwirausaha, terlebih lagi dalam mengajarkan siswa menumbuhkan
karakteristik wirausawahan sesuai dengan karakteristik wirausahawan yang
baik.
5

Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan komitmen yang kuat dari


Kepala Sekolah dengan cara memberikan pelatihan kepada pengelola
koperasi, guru, dan juga peserta didik mengenai bagaimana cara mengelola
koperasi sekolah yang tepat agar peran koperasi dapat lebih optimal.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik mengkaji lebih jauh
tentang koperasi sekolah yang terangkum dalam judul “Peran Koperasi
Sekolah dalam Menumbuhkan Karakter Wirausahawan Pada Siswa di
SMKN 1 Kota Tangerang.”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan koperasi sekolah belum dilakukan secara profesional;
2. Partisipasi peserta didik masih terbatas pada ranah teknis belum kepada
manajemen pengelolaan;
3. Belum optimalnya pemberdayaaan koperasi sekolah sebagai sarana dalam
menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada siswa.

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bahasan yang akan diteliti dan dikarenakan
keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis membatasi
masalah pada bagaimana koperasi sekolah menumbuhkan karakter
wirausahawan pada peserta didik sesuai karakteristik wirausaha dalam hal
kepribadian, leadership, orientasi masa depan, orientasi tugas dan hasil,
kreativitas, percaya diri, dan pengambilan risiko.
6

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, rumusan masalah yang akan
diteliti adalah bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakter wirausahawan pada peserta didik di SMK Negeri 1 Kota Tangerang?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota Tangerang.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan
peran koperasi sekolah dan manajemen peelolaannya untuk dapat lebih
berkontribusi dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa
sejak dini.
2. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui dengan
adaya koperasi sekolah dapat membantu mereka untuk belajar
kewirausahaan yang di dalamnya terdapat karakter-karakter penting yang
dapat bermanfaat bagi kehidupan meraka nantinya.
3. Bagi Peneliti Lain
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi permulaan bagi
peneliti lain untuk mengkaji lebih dalam mengenai peran koperasi sekolah
lainnya, dikarenakan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori
a. Wirausaha
1. Pengertian Wirausaha
Istilah wirausaha sama dengan wiraswasta. Secara etimologis,
wiraswasta berasal dari kata wira dan swasta. Wira berarti berani, dan
swasta yang berarti berdiri sendiri. Dengan demikian wiraswasta berarti
seseorang yang berani berdiri sendiri.1 Maksud dari seseorang yang berani
berdiri sendiri adalah seseorang yang memiliki keberanian untuk
membangun sesuatu berdasarkan kemampuan sendiri yang bertujuan
untuk mememenuhi kebutuhan.
Definisi di atas sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh
Mulyasa mengenai definisi wirausaha, yaitu: “wiraswasta memiliki arti
keberanian, kesungguhan, dan keseriusan dalam memenuhi kebutuhan
hidup dengan mengupayakan seluruh kemampuan di dalam
diri.”2Memenuhi kebutuhan hidup dengan mengupayakan kemampuan di
dalam diri direalisasikan dengan membangun usaha. Hal ini sesuai dengan
definisi wirausahawan menurut Mark Casson yang menyatakan bahwa
wirausahawan berperan sebagai pendiri atau pemilik perusahaan berukuran
kecil atau menengah yang memiliki potensi untuk berkembang. 3
Definisi yang lebih luas diberikan oleh Hisrich & Peters yang
mendefinisikan wirausaha sebagai perilaku yang mencakup pengambilan
inisiatif, mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan
ekonomi terhadap sumber dan situasi ke dalam praktik, dan penerimaan

1
Nana Herdiana, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan, cet. 1 (CV Pustaka Setia :
Bandung, 2013), h. 143
2
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta,
2011), h.189
3
Mark, Casson, Entrepreneurship : Teori, Jejaring, Sejarah, cet. 1, (Rajawali Pers : Jakarta,
2012), h. 6

7
8

risiko kegagalan.4 Maksudnya adalah sikap yang diambil seseorang


dengan memperhitungkan peluang dan risiko dengan memanfaatkan
sumber dan situasi yang ada.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa wirausahawan adalah
seseoarang yang memiliki keberanian dalam memanfaatkan peluang
dengan mengambil risiko untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Karakteristik Wirausahawan
Berbicara mengenai wirausahwan maka berbicara tentang
seseorang yang memiliki krakteristik sebagai wirausaha maka, dibawah ini
terdapat ciri-ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan menurut
Meredith (2005) yaitu :5
Tabel 2.1
Karakteristik Wirausahawan
Ciri – ciri Sifat
1. Percaya diri - Kepercayaan
- ketidaktergantungan
- optimisme
2. Berorientasi tugas dan hasil - kebutuhan akan prestasi,
- berorientasi laba,
- ketekunan,
- ketabahan,
- kerja keras,
- inisiatif
3. Pengambil risiko - suka pada tantangan
- kemampuan mengambil risiko

4
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, cet.8, (PT Remaja Rosdakarya : Bandung,
2006), h. 179
5
Yuyus Suryana, dan Kartib Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses,cet.2, (Kencana : Jakarta, 2011), h. 76
9

4. Kepemimpinan - Mampu memimpin


- mudah bergaul
- menerima kritik dan saran

5. Keorisinilan - Inovatif
- kretaif
- fleksibel
- dinamis
6. Berorientasi ke masa depan - Pandangan ke depan
- Perseptif

Ciri-ciri khusus seorang yang memiliki karakteristik wirausahawan


menurut Eman Suheman adalah sebagai berikut : 6
a. Energik
Energik berarti cekatan. Sebagai wirausahawan memang harus
gesit dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Setiap tindakannya
harus cepat, cermat, dna tepat. Namun tidak boleh tergesa-gesa, semua
kegiatannya harus selalu berdasarkan rencana yang matang dan telah
dipersiapkan sebelumnya.
b. Modern
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1992:662) disebutkan
bahwa modern berarti sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai
dengan tuntutan zaman. Jadi orang yang modern, ilmunya tinggi,
pengetahuan banyak, dan wawasan luas. Sebab, pribadi yang
demikianlah yang akan mampu memenuhi tuntutan zaman yang kian
hari semakin diwarnai oleh perkembangan teknologi yang semakin
canggih.

6
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan, cet. 2,(Alfabeta : Bandung , 2010), h.
12-15
10

c. Antisipatif
Antisipatif berarti kemampuan untuk menghadapi berbagai situasi
yang terjadi. Kondisi lingkungan yang ada, dan toleransi orang-orang
yang berada disekitar. Dengan sikap dan perilaku demikian, maka
wirausahawan akan pandai bergaul, sehingga mampu bekerjasama
dengan siapapun dalam menawahkan potensi agar sesuai dengan
keinginan semua pihak.
d. Naturalitatif
Naturalitatif berarti hal-hal yang bersifat alamiah yang didasarkan
kaiddah-kaidah ilmiah. Karena mengandung objektifitas yang tinggi.
Sifat naturalitatif harus dimiliki oleh wirausahwan agar mampu tampil
objektif, jujur, dan apa adanya. Tertanamnya sifat natulatitaif dalam jiwa
seorang wirausahawan akan menumbuhkan rasa percaya diri secara
otomatis.
e. Smart
Dalam Kamus Inggris – Indonesia (1986:534) smart diartikan
sebagai : cerdas, pintar, bijak, tampan, dan cepat. Dalam bahasa sehari-
hari smart berarti cerdas. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
(1999:186) menjelaskan pengertian cerdas adakag sempurna akal
budinya, tajam pikirannya, serta sehat dan kuat daya tahan tubuhnya.
f. Urgent
Urgent berarti penting, dalam konteks ini seorang wirausahawan
harus menganggap siapapun terutama mitra kerjanya merupakan orang
penting bagi dirinya sendiri.
g. Humanity
Humanity berarti kemanusiaan yang diartikan sebagai sifat-sifat
yang layak bagi manusia seperti tolong menolong dan saling
menghormati. Sifat-sifat tersebut harus dimiliki wirausawan agar
wirausahawan selalu siap membantu dan bekerja sama dengan mitranya.
11

h. Empathy
Empathy adalah perasaan yang dapat merasakan apa yang sedang
dirasakan orang lain. Hal ini perlu melekat pada jiwa seorang
wirausahwan agar dapat membangkitkan ekspresi yang tepat pada saat
yang diperlukan.
i. Rational
Rasional adalah masuk akal setelah dipertimbangkan berdasarkan
pikiran yang logis dan akal sehat. Wirausahawan harus rasional dalam
bertindak agar setiap keputusan yang diambil dapat
dipertanggungjawabkan dengan baik.
j. Motivation
Motivasi merupakan dorongan yang muncul karena adanya
kebutuhan atau adanya rangsangan dari luar.
k. Attention
Attention adalah perhatian yang berarti setiap wirausahawan
hendaknya mampu memberikan perhatian kepada siapapun secara
proporsional.
l. Need
Need adalah kebutuhan, setiap orang mempunya kebutuhannya
masing-masin, termasuk wirausahawan terutama kebutuhan akan orang
lain. Misalnya dalam menjalin hubungan bisnis wirausahawan
membutuhkan kerjasama dengan orang lain, tanpa mitra kerja kegiatan
bisnis tidak akan berlangsung sebagaimana mestinya.

Setelah memahami karakteristik wirausahwan di atas dan telah


tertanam dalam jiwa seorang wirausahwan, maka akan dapat
menumbuhkan karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan menurut Mulyasa, yaitu :
a. Percaya diri ; penuh keyakinan, optimis, disiplin, berkomitmen dan
bertanggung jawab;
b. Inisiatif ; penuh energi, cekatan dalam bertindak dan aktif;
c. Motif berprestasi ; orientasi pada hasil dan wawasan ke depan;
12

d. Kepemimpinan ; tampil beda, dapat dipercaya dan tanggung dalam


bertindak;
e. Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan. 7

Winardi (2003:27-28) mengemukakan pendapat Hornaday tentang ciri-


ciri orang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang dicantumkan pada tabel
berikut ini.8
Tabel 2.2
No Ciri-ciri para Enterpreneur yang berhasil menurut Hornaday
1. Kepercayaan pada diri sendiri
2. Penuh energi dan bekerja dengan cermat
3. Kemampuan menerima risiko yang diperhitungkan
4. Memiliki kretifitas
5. Memiliki reasi positif terhadap tantangan yang dihadapi
6. Memiliki jiwa dinamis dan kepemimpinan
7. Memiliki kemampuan bergaul dengan orang-orang
8. Memiliki kepekaan menerima saran
9. Memiliki kepekaan dalam menerima kritik
10 Memiliki pengetahuan pasar
11. Ulet dan memiliki kebulatan tekad untuk mencapai sasaran
12. Memiliki banyak akal
13. Memiliki kebutuhan akan prestasi
14. Memiliki inisiatif
15. Memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri
16. Memiliki pandangan tentang masa yang akan datang
17. Berorientasi laba
18. Memiliki sifat perseptif

7
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta,
2011), h.190
8
Eman Suherman, Desain Pembelajaran Kewirausahaan,cet. 2, (Alfabeta: Bandung , 2010),
h.11
13

Ciri-ciri wirausahawan yang dikemukakan oleh para ahli


menunjukkan orang yang disebut memiliki jiwa wirausaha kebanyakan
didasarkan pada seberapa besar kretaivitas yang dimilikinya, karena
kebanyakan seorang wirausahawan yang berhasil berdasarkan daya
kretaivitasnya.
Banyak pendapat mengatakan bahwa memiliki daya kreativitas
yang tinggi merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, namun berbeda
dengan Winardi yang mengatakan bawa “kreativitas tidak terjadi begitu
saja.” Maksudnya adalah kemampuan memiliki daya kreativitas yang tinggi
tidak diturunkan secara tiba-tiba tetapi memerlukan proses dan
pembelajaran yang cukup banyak.
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Suryana bahwa
kreativitas hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha,
yaitu orang yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen),
berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif prestasi (berorientasi
hasil dan berwawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani
tampil beda), dan berani mengambil risiko dengan penuh pertimbangan
(suka tantangan).9

Untuk lebih memahami karakteristik wirausahawan sebagimana


disebutkan tadi dengan tujuan agar dapat mempelajarinya dengan baik dan
mudah, maka diperinci sebagaimana berikut :10

a. Kepercayaan diri
Seorang wirausaha harus mempunyai kecenderungan untuk selalu
melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan diri senduru dengan
didukung modal optimisme, tenang dan tidak takut gagal.

9
Suryana, kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed. 3, Jil. 1
(Salemba Empat : Jakarta, 2009), h. 3
10
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, cet.1, (Bumi Aksara : Jakarta,
2011), h.192-193
14

b. Kreativitas diri
Seorang wirausaha harus memiliki kemauan serta kemampuan
mencari alternatif atau ide-ide baru dan melaksanakan semua yang
dikerjakannya secara profesional.

c. Pikiran Positif
Kunci sukses seorang wirausaha adalah memiliki pikiran yang
positif. Sehingga, dapat lemihat dan memanfaatkan peluang untuk
mendukung semua kegiatannya.

d. Orientasi Hasil
Seorang wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi
dirinya maupun orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai
tambah dimasa kini dan masa yang akan datang.

e. Berani Mengambil Risiko


Seorang wirausaha tidak boleh mudah putus asa, dalami sekitarnya
yang akan menguntungkan walaupun banyak kendala. Untuk menjadi
wirausahawan suskses diperlukan keberanian untuk mengambil risiko
yang nantinya dapat menguntungkan. Yakinlah bahwa suatu pekerjaan
akan memperoleh hasil yang memuaskan bila dilakukan dengan
sungguh-sungguh.

f. Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus mampu mengendalikan lingkungannya
dan siap setiap saat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi apapun, baik
yang menyenangkan apalagi yang tidak menyenangkan bagi dirinya.

g. Orisinil
Seorang wirausaha perlu mengembangkan gagasan baru baik untuk
mendapatkan peluang maupun mengatasi tantangan.

h. Orientasi Ke Depan
Seorang wirausaha harus selalu mempunyai visi ke depan. Seorang
wirausaha tidak boleh berhenti membuat karya bagi dirinya maupun
15

orang lain yang dapat bermanfaat dan mempunyai nilai tambah dimasa
kini dan masa yang akan datang.

i. Menyukai Tantangan
Seorang wirausaha yang baik tidak pernah takut gagal dan selalui
menyukai hal-hal baru yang berkaitan dengan perusahaannya.

Dari beberapa pandangan di atas penulis berkesimpulan bahwa seorang


wirausaha memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
a. Memiliki mental wirausaha, artinya seorang yang ingin disebut
wirausaha haruslah mempunyai kemauan yang keras, keprcayaan diri
yang tinggi, dan kegigihan dalam menciptakan atau mencapai suatu
tujuan;
b. Memiliki pola hidup yang hemat namun tidak pelit. Seorang yang ingin
menjadi wirausaha haruslah memikirkan sedemikian rupa mengenai apa
yang perlu dikerjakan sehingga ia akan lebih efisien dalam bekerja;
c. Berani mengambil risiko, dan suka tantangan;
d. Tidak malu dalam bertanya dan ingin selalu mengetahui hal-hal yang
baru;
e. Dan selalu dilandasi oleh jiwa optimisme, dinamis, dan berdaya
kreativitasyang tinggi. Untuk menjadi seorang wirausahawan, seseorang
harus berfikir kreatif, berusaha untuk menciptakan gagasan yang selalu
segar.

Berdasarkan penjelasan tadi untuk menjadi wirausahwan yang sukses


maka diperlukan proses, yang dinamakan wirausahawan bukan hanya
orang-orang yang bergelut dalam dunia bisnis saja melainkan siapapun yang
melakukan kegiatan berdasarkan ciri-ciri wirausahawan di atas maka ia
disebut orang yang memiliki jiwa kewirausahaan. Jadi, definisi
wirausahawan sangatlah luas tidak hanya berorientasi pada bisnis saja
melainkan yang dilihat adalah bagaimana karakteristik dan sikap seseorang
dalam melakukan suatu kegiatan.
16

b. Koperasi Sekolah
1. Pengertian
Koperasi merupakan organisasi yang sudah banyak dikenal oleh
semua kalangan masyarakat, namun masih banyak masyarakat yang
belum sepenuhnya mengerti hakikat koperasi itu sendiri.Secara harfiah
“koperasi” berasal dari kata Cooperation yang berarti bekerja sama.
Menurut International Co-operative Aliiance yang dikutip oleh
Herlan Firmansyah, dkk. : “Koperasi adalah sebuah asosiasi otonomi
orang-orang yang bergabung secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan
yang sama dalam ekonomi, sosial dan kultural; dan aspirasi melalui
perusahaan yang dimiliki bersama dan dikontrol secara demokratis.”11
Maksudnya adalah koperasi sebuah asosiasi yang berdiri sendiri
berdasarkan latar belakang keadaan yang sama, yaitu dalam hal
memenuhi kebutuhan. Pendapat tersebut di dukung oleh Tiktik Sartika
dan Abd.Rachman yang mengatakan bahwa ciri khusus koperasi adalah
adanya sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok yeng
memiliki kepentingan tertentu, kepentingan itu bertujuan untuk
memperbaiki situasi ekonomi sosial. 12
Kemudian menurut UU nomor 25 tahun 1992, pasal 1 “Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.”13
Menurut Sudarsono dan Edilius, koperasi adalah suatu
organisasi atau lembaga ekonomi modern yang mempunyai tujuan,

11
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 148
12
Tiktik S dan Abd. Rachman, Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi, (Ghalia Indonesia
: Bogor, 2004), h. 51
13
UU Nomor 25 tahun 1992, pasal 1, (Sinar Grafika : Jakarta, 1995), h. 2
17

mempunyai sistem pengelolaan, mempunyai tertib organisasi bahkan


mempunyai asas dan sendi-sendi dasar.14
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian
koperasi adalah suatu lembaga atau organisasi yang di dalamnya terdapat
orang-orang yang saling bekerja sama untuk dapat memenuhi kebutuhan
yang dikelola melalui sistem dan tata tertib yang terdapat di dalamnya.
Koperasi memiliki bermacam bentuk dan jenis, salah satu
bentuk koperasi adalah koperasi konsumen. Koperasi konsumen adalah
koperasi yang keanggotaannya merupakan kelompok masyarakat yang
membeli barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari. Salah satu contoh
koperasi konsumen adalah koperasi sekolah. Koperasi sekolah adalah
koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah yang melibatkan siswa
dan dikoordinatori oleh guru dan Kepala Sekolah. Koperasi sekolah
dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan,
misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama,
dan seterusnya.

2. Fungsi Koperasi Sekolah


Koperasi memiliki fungsi yang berdampak pada banyak
aspek. Adapun fungsi koperasi adalah sebagai berikut :
a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan
rakyat;
b. Alat pendemokrasian sosial;
c. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia;
d. Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan
ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata
laksana perekonomian rakyat.15

14
Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010),
h.1
15
Sudarsono, Edilius, Koperasi dalam Teori & Praktik, cet. 5, (Rineka Cipta : Jakarta, 2010), h.
80
18

Selain itu dalam Bab III, bagian pertama pasal 4 Undang-


undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 diuraikan fungsi dan
peran koperasi, yaitu :
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejakteraan ekonomi dan sosialnya;
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat;
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunya;
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. 16

Koperasi sekolah dimaksudkan sebagai sarana pendidikan


sekolah ke arah kegiatan praktis, sehingga dapat mencapai kebutuhan
ekonomi di kalangan siswa dan mengembangkan rasa tanggung
jawab, disiplin, percaya diri, leadership, kreativitas, dan jiwa
demokratis para siswa yang sangat berguna bagi pembangunan bangsa
dan negara. Adapun fungsi koperasi sekolah di antaranya sebagai
berikut:
a. Agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, setia
kawan, dan jiwa demokratis.
b. Agar siswa memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman praktis dalam hal pengelolaan koperasi sekolah
melalui latihan-latihan maupun praktik kerja nyata.
c. Menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab siswa dalam
hidup bergotong royong di masyarakat.

16
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992, pasal 2, (Sinar Grafika : Jakarta,
1995), h. 3
19

d. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor usaha


melalui program pendidikan di sekolah.
e. Menumbuhkan aspirasi dan partisipasi masyarakat sekolah
terhadap koperasi, sekaligus sebagai sarana untuk menanamkan
jiwa, semangat, serta sikap wirausaha.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan fungsi koperasi
sekolah adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur. Selain itu pembentukan koperasi sekolah di
kalangan siswa dilaksanakan dalam rangka menunjang pendidikan
siswa dalam rangka menumbuhkan jiwa serta sikap wirausahawan
yang tujuan pembentukannya tidak terlepas dari tujuan pendidikan dan
program pemerintah yaitu menanamkan kesadaran berwirausaha sejak
dini.

3. Asas dan Landasan Hukum Koperasi Sekolah


Yang menjadi dasar atau landasan hukum koperasi sekolah
adalah sebagai berikut :
a. Landasan ideologi koperasi sekolah adalah pancasila;
b. Landasan Struktural/konstitusional koperasi sekolah : UUD 1945
pasal 33;
c. Landasan operasional koperasi sekolah adalah peraturan-peraturan
pemerintah, diantaranya :
1) Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi No.638/SKPTS/MEN/1974;
2) Keputusan Bersama Menteri Koperasi, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Menteri Dalam Negeri No.SKB
125/M/KPTS/X/1984, No.0447/U/1984, dan No. 71 tahun 1984
tentang pembinaan dan pengembangan koperasi sekolah. 17

17
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 169
20

4. Prinsip-Prinsip Koperasi
Sebagaimana halnya koperasi-koperasi yang ada di Indonesia,
koperasi sekolah harus mendasarkan diri pada suatu aturan yang
dinamakan prinsip atau sendi dasar koperasi salah satunya adalah tujuan
pendidikan nasional yang ditunjang oleh tujuan pendidikan yang dibuat
oleh sekolah.
Adapun prinsip-prinsip koperasi menurut Undang – Undang No
25 Tahun 1992 adalah sebagai berikut : 18
a. Keanggotannya bersifat sukarela dan terbuka;
b. Pengelolaannya dilakukan secara demokratis;
c. Pembagian sisa hasil usaha secara adil sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota;
d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal;
e. Kemandirian;
f. Pendidikan koperasi;
Menurut Hendrojogi pendidikan koperasi adalah mutlak untuk
dilaksanakan oleh setiap organisasi koperasi. Semua koperasi harus
menyelenggarakan pendidikan bagi pengurus, petugas, karyawan dan
umum tentang asas-asas dan teknik perkoperasian. Dengan
ditingkatkannya pengetahuan para pengelola koperasi diharapkan
asas-asas dan teknik perkoperasian akan lebih mudah diterapkan
19
dalam praktik. Pernyataan ini juga didukung oleh Herlan
Firmansyah, dkk. Pendidikan terhadap anggota menjadi prinsip pokok
dalam koperasi. Melalui pendidikan, anggota akan mengetahui
bagaimana berkoperasi sehingga diharapkan berdampak langsung
terhadap tingkat partisipasi anggota dalam membangun koperasi.20
g. Kerjasama antar koperasi.

18
M. Firdaus, dan Agus Edhi, Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek, cet.2, (Ghalia
Indonesia : Bogor, 2004), h. 45
19
Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010),
h.39
20
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 150
21

Prinsip tersebut selaras dengan yang dinyatakan oleh Hendrojogi,


yaitu:

a. Sukarela dan Keanggotaan Terbuka


Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang yang
mampu menggunakan layanannya, dan bersedia menerima tanggung
jawab keanggotaan tanpa perbedaan dalam hal gender, sosial, ras,
politik, dan agama.
b. Pengawasan Demokrasi Anggota
Koperasi adalah organisasi yang demokratis diawasi oleh anggotanya,
yang secara aktif berpartisipasi dalam setiap kebijakan dan pembuatan
keputusan, setiap anggota koperasi mempunyai hak suara yang sama.

c. Partisipasi Ekonomi Anggota


Para anggota memberikan kontribusi yang sama terhadap modal
koperasi mereka, dan diawasi secara demokratis. Sekurangnya
sebagian modal itu adalah milik bersama. Para anggota biasanya
menerima konpensasi terbatas, jika ada modal yang diberikan sebagai
persyaratan anggota. Para anggota mengalokasikan pembangunan
koperasi mereka. Manfaat bagi para anggota adalah dalam bentuk
proporsi dari transaksi mereka dengan koperasi; mendukung aktivitas
lainnya yang telah disetujui dalam keanggotaan.

d. Otonomi dan Kebebasan


Koperasi adalah organisasi otonom yang berdikari dan dikontrol oleh
para anggota. Jika koperasi membuat kesepakatan dengan organisasi
lain, termasuk pemerintah atau meneambah modal dari sumber
diluarnya mereka melakukannya dengan memastikan kontrol secara
demokratis oleh para anggota dan dengan mempertahankan otonomi
koperasi mereka.

e. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi


Koperasi menyediakan pendidikan dan pelatihan untuk para
anggotanya, para wakil terpilih, manajer, pegawai sehingga mereka
22

dapat berkontribusi dalam mengembangkan koperasi milik mereka.


Mereka menyampaikan informasi untuk masyarakat umum terutama
peserta didik muda.

f. Kerja Sama Antar Koperasi


Koperasi melayani anggotanya secara lebih efektif dan memperkuat
gerakan koperasi dengan cara berkerja sama melalui struktur-struktur
lokal, nasional, regional dan internasional.

g. Perhatian Pada Komunitas


Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan dari anggotanya
melalui kebijakan yang telah disetujui para anggota.21

Berdasarkan prinsip – prinsip koperasi Indonesia tersebut, dapat


diambil kesimpulan bahwa koperasi sebagai organisasi harus dapat
bekerjasama dan melaksanakan kegiatan usahannya untuk mencapai
tujuan sehingga dapat berdiri sendiri. Demikian juga dengan koperasi
sekolah yang harus dilandasi prinsip – prinsip dalam menjalankan
kegiatannya agar tercapai tujuan yang diharapkan.

5. Peran Koperasi Sekolah


Selain memiliki tujuan dan fungsi koperasi juga memiliki peran
dalam berbagai sektor yang cukup memiliki andil besar, peran tersebut
yang dikemukakan oleh Sutantya Rahardja koperasi sekolah berperan
dalam:
a. membantu para anggotanya untuk dapat meningkatkan
penghasilannya;
b. mengurangi tingkat pengangguran. Dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk, berdampak pula dalam meningkatkan
pengangguran. Oleh karena itu, koperasi sekolah dapat memberikan
lapangan pekerjaan yang layak sehingga dapat meningkatkan taraf
hidup mereka;
c. mengembangkan kegiatan usaha rakyat;
d. meningkatkan taraf hidup rakyat;

21
Hendrojogi, Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik, Ed.4, (Rajawali Pers : Jakarta, 2010),
h. 46-48
23

e. meningkatkan pendidikan rakyat.


f. alat perjuangan ekonomi;
g. menciptakan demokrasi ekonomi.22

Koperasi sekolah melibatkan para siswa di bawah bimbingan


Kepala Sekolah dan guru, terutama guru bidang studi kewirausahaan.
Keberadaan koperasi sekolah tentunya memiliki peranan penting bagi
masyarakat sekolah yang bersangkutan, terutama bagi siswa. Beberapa
peran koperasi sekolah adalah sebagai berikut: Pertama, sebagai
organisasi bisnis yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan mampu
meningkatkan kesejahteraan para siswa sebagai anggotanya. Kedua,
sebagai pusat pendidikan dan pelatihan perkoperasian dan kewirausahaan
(center of entrepreneurship education) yang dapat membina kader-kader
gerakan koperasi dan dunia usaha Indonesia. 23
Dari beberapa peran koperasi sekolah yang telah dijelaskan di atas,
beberapa peran penting koperasi yaitu, pertama, sebagai salah satu wadah
pembelajaran kewirausahaan siswa agar nantinya memiliki keterampilan
berwirausaha. Kedua, Mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin,
setia kawan dan jiwa demokratis pada siswa. Ketiga, Menunjang program
pembangunan di sektor usahamelalui program pendidikansekolah.
Keempat, Membina rasa tanggungjawab, disiplin, setiakawan,
danjiwakewirausahaan.Kelima,meningkatkanpengetahuandanketerampilan
berkoperasi dan wirausaha, agar kelakberguna di masyarakat.

B. Kerangka Berpikir

Koperasi Sekolah memiliki beberapa peran penting baik bagi sekolah


maupun bagi peserta didik. Pertama, koperasi sekolah dapat berperan dalam
memenuhi kebutuhan peserta didik. Misalnya, dengan menyediakan alat-alat tulis
dan kebutuhan peserta didik lainnya sehingga dapat memudahkan peserta didik

22
Sutantya Rahadja, Hukum Koperasi Indonesia, Ed.1, Cet.3, (PT Raja Grafindo Persada :
Jakarta, 2005), h. 40-43
23
Herlan Firmansyah, Romi F, dan Agus A, Advanced Learning Economics 3 for Grade XII
Senior High School, Jil.3, Ed. 2, (Grafindo Media Pratama : Bandung, 2012), h. 170
24

untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kedua, berkaitan dengan adanya


desentralisasi pendidikan di mana sekolah dituntut untuk dapat mandiri secara
finansial dalam memenuhi kebutuhannya sendiri, maka di sini koperasi sekolah
dapat menjadi salah satu unit usaha yang dikelola oleh sekolah untuk memenuhi
kebutuhan sekolah. Ketiga, kewirausahaan sangatlah dibutuhkan pada era
globalisasi seperti ini dikarenakan masih terbatasnya lapangan pekerjaan yang
memaksa para lulusan Sekolah Menengah khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan memiliki keahlian dalam membuka lapangan pekerjaan.
Koperasi sekolah merupakansalah satu yang dapat diberdayakan sebagai
sarana dalam menumbuhkan karakteristikwirausahawan pada peserta didik.
Koperasi sekolah dianggap merupakan program yang paling tepat sebagai sarana
pengembangan karakter wirausahawan bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan
Koperasi Sekolah memiliki fungsi legal untuk melaksanakan aktivitas usaha dan
tentunya usaha yang berorientasikan pada pemenuhan kebutuhan peserta didik
serta berfungsi sebagai wahana pembelajaran bagi peserta didik. Peningkatan
koperasi boleh dibilang suatu upaya untuk menjadikan peserta didik memiliki
mental wirausahawan.
Mental wirausahawan berkaitan dengan jiwa yang tertanam dalam diri
peserta didik. Dalam hal ini, mental wirausaha berkaitan dengan karakteristik atau
ciri-ciri yang ada dalam diri seorang wirausaha. Adapun karakteristik tersebut
adalah percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, pengambil risiko yang handal,
memiliki jiwa kepemimpinan, keorisinilan, serta berorientasi pada masa depan.
Karakter wirausahawan sangat penting untuk dimiliki oleh peserta didik,
hal ini dikarenakan bukan hanya sebagai jalan untuk mendapatkan keuntungan
melainkan jika peserta didik mulai dapat menanamkan jiwa kewirausahaan
dimana di dalamnya terdapat sifat dan sikap yang sangat positif, seperti peserta
didik menjadi lebih percaya diri dan yakin akan kemampuannya; memiliki jiwa
kepemimpinan dimana peserta didik akan berani memimpin dalam organisasi;
berdaya kreativitas tinggi, selalu mempunyai ide-ide segar dimana hal ini
sangatlah penting bagi kehidupan peserta didik jika sudah mulai memasuki dunia
usaha, dan juga peserta didik akan selalu memiliki motivasi yang tinggi untuk
25

berprestasi dimana hal ini berdampak pada sikap siswa yang akan selalu
memberikan hasil yang terbaik pada setiap proses pembelajaran yang dilakukan.
Namun sayangnya masih terdapat kendala yang dihadapi untuk dapat
mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
wirausahawan pada peserta didik diantaranya; pertama, koperasi sekolah belum
dijalankan secara profesional. Kedua, keterlibatan siswa dalam penyelenggaraan
koperasi sekolah belum terlaksana secara optimal. Kegiatan peseta didik di
koperasi sekolah masih sebatas menangani pekerjaan yang bersifat teknis belum
sampai kepada manajemen pengelolaannya.

PERAN KOPERASI SEKOLAH

Unit usaha Menumbuhkan Memenuhi


sekolah Jiwa Kewirausahaan kebutuhan
peserta didik
di sekolah.

Karakteristik Wirausahawan

1. Percaya diri
2. Berorientasi tugas dan hasil
3. Pengambil risiko
4. Jiwa kepemimpinan
5. Keorisinilan
6. Beorientasi masa depan

Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan


Karakteristik Wirausahawan Pada Siswa

Gambar 2.2 kerangka berpikir


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Kota Tangerang yang
beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan II Kota Tangerang. Alasan memilih
SMKN 1 Kota Tangerang sebagai tempat penelitian dikarenakan kesesuain visi
dari SMKN 1 Kota Tangerang dengan judul penelitian yaitu berkaitan dengan
karakter wirausahawan yang harus dimiliki peserta didik. Adapun visi SMKN 1
Kota Tangerang yaitu “Menjadikan Lembaga Pendidikan yang Terdepan dalam
Program dan Teratas dalam Kualitas untuk Mewujudkan Insan yang Berakhlak
Mulia, Berjiwa Wirausaha dan Peduli Lingkungan, Menuju Sekolah Berstandar
Nasional dan Internasional.”
Adapun penelitian ini dilaksanakan mulai dari Bulan Mei – Agustus
2014, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Schedule Time
No Jenis Kegiatan Mei Juni Juli Agustus
1. Penyusunan Proposal
2. Perijinan
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Penyusunan Laporan

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan
pedekatan deskriptif. penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran yang
seobjektif mungkin mengenai bagaimana peran koperasi sekolah dalam
menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMK Negeri 1 Kota

26
27

Tangerang dari berbagai responden, yaitu: Pengelola koperasi sekolah, guru, staf,
dan peserta didik.

C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek dalam penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Pengelola koperasi SMK Negeri 1 Kota Tangerang sebanyak 2 orang:
2. Guru kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang;
3. Staf tata usaha SMKN 1 Kota Tangerang sebanyak 1 orang;
4. Dan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi SMK Negeri 1 Kota
Tangerang yang terlibat dalam pengelolaan koperasi sekolah sebanyak 108
orang.
Dengan demikian total subjek penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak 112
orang.

D. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada beberapa interviewi, yaitu:
a. Pengelola Koperasi Sekolah
Wawancara dilakukan kepada pengelola koperasi sekolah dikarenakan
pengelola koperasi sekolah merupakan key informan yang mengetahui
seluruh keadaan yang ada di koperasi sekolah. Dalam wawamvara ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran secara rinci mengenai koperasi
sekolah, mulai dari latar belakang pendirian, kegiatan siswa,
keterlibatan siswa, dan pengambilan keputusan yang ada di koperasi
sekolah.
b. Guru Kewirausahaan dan Staff Tata Usaha
guru kewirausahaan dan staff tata usaha merupakan interviewi
tambahan yang memang tidak terlibat secara langsung dalam koperasi
sekolah, namun sedikit banyak mengerahui informasi mengenai
28

koperasi sekolah. Dalam wawancara ini penulis ingin mengetahui apa


manfaat dan kontribusi dari koperasi bagi warga SMKN 1 Kota
Tangerang.

Secara umum wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan


untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakter wirausahawan pada siswa menurut interviewi yang telah
ditetapkan.

2. Dokumentasi
Dokumen yang dibutuhkan terkait dengan keterlibatan siswa di
koperasi sekolah, adalah sebagai berikut:

a. absensi piket siswa di koperasi sekolah;


b. laporan penjualan koperasi sekolah;
c. laporan pemasukan dan pengeluaran yang ditulis oleh siswa yang
memiliki jadwal piket di koperasi sekolah.

3. Angket
Angket diberikan kepada siswa kelas XII kompetensi keahlian
akuntasi dikarenakan siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi ikut
serta dalam kegiatan yang ada di koperasi sekolah, dan yang merasakan
manfaat secara langusung ketika mengikuti kegiatan di koperasi sekolah.
Bentuk angket bersifat tertutup dengan 4 (empat) alternatif pilihan
jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.

E. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Analasis yang dilakukan yaitu: Pertama, reduksi data yaitu menggolongkan,
mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu serta mengorganisir sedemikian
rupa sehingga dapat diambil keismpulan terakhir. Kedua, penyajian data berupa
29

teks naratif, dan tabel. Ketiga, penarikan kesimpulan yang merupakan hasil
analisis yang dapat digunakan dalam mengambil tindakan.1
Peneliti melakukan analisis data sebagai berikut:
1. Mengelompokkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah
penelitian, yang di dapatkan dari hasil wawancara kepada narasumber
yang telah di tetapkan sebelumnya.
2. Peneliti menghitung angket yang diberikan kepada 108 orang siswa kelas
XII kompetensi keahlian akuntansi mengenai jiwa kewirausahaan yang
merekadapatkan setelah melakukan kegiatan di koperasi sekolah.
Penghitungan angket dilakukan dengan rumus nilai harapan yaitu :

P=

3. Setelah mendapatkan hasil dari perhitungan melalui nilai harapan dan


mendapatkan hasil rata-rata maka peneliti akan melakukan analisis
terhadap angket.
4. Peneliti melakukan intrepretasi data angket dengan persentase sebagai
berikut:
a. Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.
b. Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.

c. Menentukan kategori dengan rumus: P = , kategori nilai


yang peneliti gunakan, yaitu:
a) Sangat Baik, jika total nilai berada pada interval 81,25 % - 100 %
b) Baik, jika total nilai berada pada interval 62,50 % - 81,25 %
c) Kurang Baik, jika total nilai berada pada interval 43,75 % - 62,50%
d) Tidak Baik, jika total nilai berada pada interval 25 % - 43,75%

1
Ariesto H dan Adrianus A, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO, ed.1, Cet.1,
(Kencana Prenada Media Group : Jakarta, 2010), h. 7-8
30

5. Setelah melakukan intrepretasi data dengan langkah di atas, peneliti


membuat kesimpulan dari hasil analisis wawancara dan angket sehingga
di dapatkan deskripsi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

F. Instrumen Penelitian
Agar penelitian ini terarah, peneliti menyusun kisi-kisi instrumen
penelitian yang selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat pedoman wawancara
dan kisi-kisi angket. Dalam pedoman wawancara peneliti melakukan wawancara
kepada pengelola koperasi sekolah, guru, staf, dan siswa mengenai gambaran
umum koperasi SMKN 1 Kota Tangerang.
Dengan demikian kisi-kisi untuk pedoman wawancara adalah sebagai
berikut :
Kisi-Kisi Untuk Pedoman Wawancara

Tabel 3.2
Kisi-kisi wawancara

Perumusan Masalah Kisi-kisi Wawancara


Koperasi Sekolah 1. Pengelolaan koperasi sekolah
2. Keterlibatan Siswa di Koperasi Sekolah
3. Kegiatan siswa di koperasi sekolah

Setelah peneliti melakukan wawancara mengenai gambaran umum


koperasi sekolah, peneliti menyebarkan angket kepada siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi. Angket dibuat dengan 4 (empat) alternatif pilihan
jawaban, yaitu: sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. Angket ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran koperasi sekolah dalam
menumbuhkan karakteristik wirausahawan pada peserta didik sesuai dengan enak
indikator karakteristik seorang wirausahawan.
31

Angket ini di ambil berdasarkan teori Dr. Yuyus Suryana mengenai


komponen konsep diri dan teori Meredith mengenai karakteristik
wirausahawan.Dengan demikian, kisi-kisi untuk pedoman angket adalah sebagai
berikut:

Kisi-Kisi Pedoman Angket: Jiwa Kewirausahaan Peserta Didik

Tabel 3.3
Kisi-kisi angket

Komponen Dimensi Indikator Item


pernyataan
Konseptual Leadership Mampu memimpin 1, 2, 3, 4, 5, 6
(mengenali Menanggapi kritik
sifat diri) Berorientasi tugas dan Kebutuhan akan prestasi 7, 8
hasil
Orientasi pada masa Cita-cita 9, 10
depan Pandangan ke depan

Kreativitas Produktif 11, 12, 13


Inovatif
Orisinil
Attitudial Pengambil risiko Mampu mengambil 14, 15, 16
(mengenali risiko
sikap diri) Suka pada tantangan
Percaya Diri Kepercayaan 17, 18, 19, 20
Optimisme
Berani
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Profil Sekolah
SMKN 1 Tangerang dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, setelah
sebelumnya bernama SMEA Orde Baru. SMKN 1 Tangerang mempunyai 2
kelompok keahlian yakni: Bisnis dan Manajemen yang terdiri dari 3 (tiga)
jurusan yang semuanya terakreditasi A, dan Teknik Informatika yang terdiri
dari 2 (dua) jurusan yang semuanya terakreditasi B.
Adapun Visi dari SMKN 1 Kota Tangerang adalah “Menjadikan
lembaga pendidikan yang terdepan dalam program dan teratas dalam kualitas
untuk mewujudkan insan yang berakhlak mulia, berjiwa wirausaha dan peduli
lingkungan menuju sekolah berstandar Nasional dan Internasional”.
Sedangkan Misi yang dirumuskan, yaitu: menghasilkan lulusan yang
dapat menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi, dan menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif,
inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai visi dan misi
maka perlu dirumuskan tujuan, adapun tujuan dari SMKN 1 Kota Tangerang
adalah: (a) meningkatkan kualitas pembelajaran kreatif dan inovatif, (b)
menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional,
mampu beradaptasi dan berkompetensi, (c) meningkatkan kesejahteraan
warga sekolah, dan (d) terwujudnya kegiatan pembelajaran yang kondusif,
lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman.

Visi, Misi, dan Tujuan SMKN 1 Kota Tangerang selaras dengan


latar belakang mengapa peneliti melakukan penelitian ini dan memilih SMKN
1 Kota Tangerang sebagai tempat penelitian. Visi SMKN 1 Kota Tangerang
yang ingin menjadi salah satu lembaga pendidikan yang menghasilkan insan
berjiwa wirausaha yang dispesifikasikan menjadi misi SMKN 1 Kota

32
33

Tangerang yaitu: pertama, menghasilkan lulusan yang dapat menciptakan


menciptakan lapangan kerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Kedua, menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, kreatif,
inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab. kemudian dilanjutkan dengan
tujuan SMKN 1 Kota Tangerang yaitu: pertama, meningkatkan kualitas
pembelajaran kreatif dan inovatif. Kedua, menyiapkan peserta didik agar
mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi dan
berkompetensi. Ketiga, Meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.
Dengan demikian, semua hal tersebut dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakter
wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota Tangerang. Karena dengan
koperasi sekolah diharapkan siswa mendapatkan wadah untuk praktik
menumbuhkan karakter wirausahwan sehingga mendapatkan siswa yang
kreatif, inovatif, dan juga bertanggung jawab. Di mana hal tersebut sesuai
dengan misi SMKN 1 Kota Tangerang. Selain itu, dengan koperasi sekolah
juga diharapkan mampu mencapai salah satu tujuan SMKN1 Kota Tangerang
yaitu meningkatkan kesejahteraan warga sekolah.

2. Sarana Prasarana
Adapun sarana prasarana yang dimiliki SMKN 1 Kota Tangerang
adalah sebagai berikut :
a. Perlengkapan administrasi
- Komputer Tata Usaha : 4 buah
- Printer Tata Usaha : 3 buah
- Mesin Ketik : 2 buah
- Mesin Stensil : 4 buah
- Mesin Fotocopy : 1 buah
- Brankas : 4 buah
- Filling Cabinet : 10 buah
- Meja Tata Usaha : 11 buah
- Kursi Tata Usaha : 11 buah
34

- Meja Guru : 10 buah


- Kursi Guru : 10 buah
b. Perlengkapan kegiatan belajar mengajar (ruang teori dan praktik)
- Komputer : 193 buah
- Printer : 22 buah
- LCD : 5 buah
- Lemari : 25 buah
- TV/Audio : 5 buah
- Meja Siswa : 710 buah
- Kursi Siswa : 1400 buah
c. Ruang menurut jenis status pemilikan, kondisi dan luas :
Tabel 4.1
Data ruang sekolah
Jenis Ruang Milik
Baik Rusak Ringan Rusak Berat
jmlh Luas Jmlh Luas jmlh Luas
(m2) (m2) (m2)
Ruang Kelas 33 2376
Lab.Bahasa 1 120
Lab. Komputer 2 240
Lab. Multimedia 1 120
Perpustakaan 1 250
UKS 1 30
Koperasi Sekolah 1 168
Ruang BP 1 30
R. Kepala Sekolah 1 48 1 48
R. Guru 1 120 1 120
R. Tata Usaha 1 130 1 130
Ruang Osis 1 30
Kamar Mandi Guru 4 24 3 18 4 48
35

Kamar Mandi Siswa 8 96


Gudang 2 98

Sarana prasarana sekolah merupakan bagian yang tidak dapat


dipisahkan dari semua kegiatan di sekolah, karena dengan adanya sarana
prasarana dapat membantu seluruh kegiatan yang ada di sekolah. Sarana
prasarana juga merupakan penentu dari bagiamana kualitas sekolah.
Berdasarkan data sarana prasarana yang ada di SMKN 1 Kota
Tangerang untuk dapat mengoptimalkan pencapaian visi “mencetak insan
yang berjiwa wirausaha” dengan didukung oleh sarana prasarana yang
memadai maka diperlukan perhatian dalam pengadaan tempat atau
ruangan yang dikhususkan sebagai sarana pembelajaran menjadi seorang
wirausahawan. Dilihat dari data tersebut yang memiliki 1 ruang koperasi
sekolah dengan luas 168 m2, walaupun luasnya terbilang belum cukup
memadai, namun dapat dioptimalkan kegunaannya untuk menunjang
kegiatan praktik kewirausahaan siswa di SMKN 1 Kota Tangerang.

B. Gambaran Umum Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang


Berikut ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum koperasi sekolah,
mulai dari tujuan pendirian koperasi SMKN 1 Kota Tangerang dan manfaat
adanya koperasi SMKN 1 Kota Tangerang yang dirasakan oleh warga sekolah.

1. Tujuan Didirikannya Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang


Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan
sekolah yang melibatkan siswa dan dikoordinatori oleh guru dan Kepala
Sekolah. Koperasi sekolah didirikan di lingkungan sekolah pasti memiliki
tujuan tertentu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Koperasi sekolah
dimaksudkan sebagai sarana pendidikan sekolah ke arah kegiatan praktis,
sehingga dapat mencapai kebutuhan ekonomi di kalangan siswa dan
mengembangkan rasa tanggung jawab, disiplin, percaya diri, leadership,
36

kreativitas, dan jiwa demokratis para siswa yang sangat berguna bagi
pembangunan bangsa dan negara.
Terdapat tiga tujuan utama dalam pendirian koperasi sekolah di
SMKN 1 Kota Tangerang, yaitu : pertama, menumbuhkan keterampilan
siswa. Kepala Sekolah mengetahui betul seberapa pentingnya keterampilan
bagi siswanya. Jadi, salah satu cara agar para siswa memiliki keterampilan
berupa keterampilan dalam pembukuan, pelayanan kepada pelanggan, dan
teknik-teknik penjualan. Hal-hal tersebut dapat ditumbuhkan melalui koperasi
sekolah. 1
Kedua, sebagai salah satu badan usaha sekolah dengan tujuan untuk
kesejahteraan sekolah dan seluruh warga sekolah dalam hal ini adalah
kesejahteraan guru dan karyawan. Tentu saja salah satu tujuan dari koperasi
sekolah adalah agar anggota yang ikut terlibat di dalamnya menjadi sejahtera,
dalam hal ini adalah guru dan karyawan yang ada di SMKN 1 Kota
Tangerang.”2
Ketiga, koperasi digunakan sebagai sarana praktik siswa. Maksud dari
koperasi dijadikan lahan dalam menunjang praktik siswa adalah jika di kelas
siswa sudah banyak menerima banyak teori sedangkan dalam
pengaplikasiannya terkadang siswa masih banyak yang belum mengerti, oleh
karena itu koordinator koperasi berinisiatif untuk membantu siswa dalam
mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan di dalam kelas, salah
satunya yaitu dengan ikut terlibat dalam pengelolaan koperasi. Misalnya,
ketika siswa belajar akuntansi di mana ada debit dan kredit, mereka masih
bingung dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Kemudian, dengan
dibantu mereka praktik secara langsung di koperasi mereka jadi lebih mudah
memahami pelajaran tersebut.3

1
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang),
pada hari Selasa, 15 Juli 2014Pukul11.30 WIB
2
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
3
Ibid.
37

2. Manfaat Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang


Manfaat dengan adanya koperasi sekolah sangat bermacam-macam,
tergantung dari sisi mana koperasi itu dilihat. Dalam penelitian ini manfaat
koperasi dibagi menjadi 3 perspektif, yaitu dari perspektif pengelola koperasi,
guru, dan siswa.
a. Perspektif pengelola koperasi
Jika dilihat dari sisi pengelola koperasi, manfaat yang dirasakan
yaitu: pertama, siswa mudah mendapatkan kebutuhan keseharian mereka
seperti peralatan belajar, minuman, makanan, dll. Siswa tidak perlu keluar
dari sekolah jika sewaktu-waktu membutuhkan barang-barang tersebut.
Kedua, dengan adanya koperasi sekolah para guru mendapatkan
keuntungan seperti mendapatkan THR dan kesejahteraan-kesejahteraan
lainnya.4 Ketiga, sebagai fasilitas siswa untuk belajar. Biasanya belajar
pembukuan untuk anak akuntansi dan belajar menangani pelanggan untuk
siswa pemasaran. Keempat, menanamkan mental yang baik kepada siswa,
seperti menanamkan rasa tanggung jawab, jujur, percaya diri, dan berani
karena mereka diberi kepercayaan untuk menjual barang-barang yang ada
di koperasi dan menghitung jumlah pemasukan dan pengeluaran. 5

b. Perspektif Guru
Manfaat yang dirasakan dilihat dari perspektif guru selain
mendapatkan manfaat berupa Tunjangan Hari Raya, guru pun
mendapatkan kemudahan lainnya, yaitu dengan adanya koperasi sangat
membantu guru dalam pengadaan buku pelajaran jika kiriman buku dari
pemerintah belum ada. Dikarenakan terkadang buku dari pemerintah
terlambat datangnya sedangkan buku tersebut sudah harus mulai
disampaikan kepada siswa. 6

4
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang),
pada hari Selasa, 15 Juli 2014Pukul11.30 WIB
5
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
6
Hasil wawancara dengan Ibu Titin (Guru Kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 12.30 WIB
38

c. Siswa
Selain dari sisi guru, manfaat koperasi sekolah juga dirasakan
oleh para siswa. Siswa sangat senang dengan adanya koperasi sekolah,
karena mereka banyak belajar dari koperasi yang tidak didapatkan di
dalam kelas. koperasi bermanfaat bagi mereka untuk dapat
mengaplikasikan pelajaran yang tidak mereka mengerti, seperti
pembukuan, pemasaran, dan pelayanan, selain itu juga koperasi
memotivasi mereka untuk mencoba berwirausaha walaupun dalam ranah
yang kecil.7

C. Hasil Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
dengan menggunakan wawancara, angket, dan studi dokumen yang telah
dijelaskan pada bab sebelumnya. Wawancara disusun berdasarkan pada pokok
materi variabel satu penelitian yaitu koperasi Sekolah. Wawancara dilakukan
kepada 2 orang pengelolakoperasi sekolah, 1 orang guru kewirausahaan, 1 orang
staf tata usaha, dan 3 orang siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi.
Sedangkan angket disusun berdasarkan pada pokok materi penelitian
yaitu “Peran Koperasi Sekolah dalam Menumbuhkan karakter wirausahawan pada
Siswa di SMKN 1 Kota Tangerang” yang terdiri dari 20 item pernyataan, yaitu 6
item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
“leadership” siswa, 2 item mengenai peran koperasi sekolah dalam
menumbuhkan karakteristik “orientasi tugas dan hasil”, 2 item mengenai peran
koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi masa depan”, 3
item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
“kreativitas”, 3item mengenai peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan
karakteristik “pengambil risiko”, dan 4 item mengenai peran koperasi sekolah
dalam menumbuhkan karakteristik “percaya diri”

7
Hasil wawancara dengan Uswatun Hasanah (siswa kelas XII AK 2), pada hari jumat, 8
Agustus 2014 Pukul 09.30
39

Setelah didapat data hasil wawancara dan hasil angket maka hasil
penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Pengelolaan Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang
Koperasi sekolah di bawah pengawasan Kepala SMKN 1 Kota
Tangerang yang diketuai oleh Bapak Drs. Ingan Girsang, bendahara Ibu Edeh
dan satu anggota yaitu Bapak Sundri, serta dibantu oleh siswa-siswa kelas XII
kompetensi keahlian akuntansi.
Manajemen koperasi yang selama ini dijalankan sudah cukup baik
mulai dari perencanaan sampai kepada pengawasan karena di bawah
kepemimpinan Bapak Ingan koperasi dijalankan dengan baik dan juga
bertanggung jawab.8 Namun memang masih terdapat kekurangan,
diantaranya. Pertama, Rapat anggota dilaksanakan belum ada jadwal khusus
yang diberlakukan, ketika ada masalah yang harus diselesaikan maka rapat
anggota baru dilakukan.
Kedua, pemberlakuan job description bagi pengurus masih belum
jelas, karena semua tanggung jawab masih dipegang oleh bapak Ingan.
Ketiga, koordinasi dengan pengawas yang dalam hal ini dipegang oleh
Kepala Sekolah masih sangat minim.pengawasan yang dilakukan kepala
sekolah masih bersifat insidental, di mana tidak ada jadwal rutin dalam
melakukan pengawasan terhadap kegiatan di koperasi.
Keempat, struktur organisasi dan rantai komando yang berkaitan
dengan bagaimana prosedur pengambilan keputusan.Dalam hal pengambilan
keputusan, Bapak Ingan tidak terlalu melibatkan siswa, siswa hanya diberikan
kepercayaan dalam batas-batas yang masih mudah saja, jika terdapat masalah
yang cukup rumit maka ketua koperasi akan berkoordinasi dengan kepala
sekolah, bendahara, dan anggotanya saja. 9
Dari pengamatan yang telah peneliti lakukan dari segi pengelolaannya
koperasi sudah cukup baik, hanya saja dari segi manajemen masih terlihat

8
Hasil wawancara dengan Ibu Titin (Guru Kewirausahaan SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 12.30 WIB
9
Hasil wawancara dengan Pak Sundri (Pegawai koperasi SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Senin, 4 Agustus 2014Pukul 11.00 WIB
40

belum optimal. Kemudian, pemberian kebebasan kepada siswa untuk lebih


terlibat dalam pengelolaan koperasi masih sangat kurang, dan masih
rendahnya perhatian Kepala Sekolah dalam mengawasi, memberi masukan,
serta memberikan pelatihan yang sangat dibutuhkan baik untuk pengelola
koperasi, untuk guru, bahkan untuk para siswa.

2. Kegiatan di Koperasi SMKN 1 Kota Tangerang


Kegiatan siswa di koperasi SMKN 1 Kota Tangerang memang masih
terbilang sangat minim sekali, siswa belum dilibatkan secara keseluruhan
mulai dari perencanaan, pengimplementasian, dan pengawasannya. Siswa
hanya diberikan kepercayaan dalam menjaga koperasi, melakukan transaksi
kepada pembeli, serta mencatat pembukuan berupa pemasukan, pengeluaran,
serta keuntungan yang di dapatkan dari hasil penjualan di koperasi.
Bentuk kegiatan keseharian siswa di koperasi sekolah adalah dimulai
dengan menghitung saldo awal barang yang akan dijual kepada pembeli dan
mencocokan dengan jumlah barang yang ada, kemudian siswa melayani
konsumen yang ingin membeli berbagai macam barang yang ada di koperasi,
selanjutnya ketika akhir jam pulang sekolah siswa membuat laporan
penjualan yang dilaporkan setiap harinya kepada pengelola koperasi, dan
yang terakhir siswa menyiapkan barang-barang yang akan dijual besok.
Koperasi sekolah masih sebatas menjual barang-barang umum yang
ada di pasaran, belum sampai kepada tahap menjual barang hasil kreativitas
siswa SMKN 1 Kota Tangerang. Siswapun tidak diperbolehkan menjual
barang-barang diluar ketentuan yang telah ditetapkan oleh koperasi, kecuali
jika ada tugas dari guru kewirausahaan yang memang mengharuskan mereka
menjual barang-barang tersebut di koperasi.Kegiatan siswa di koperasi
sekolah masih sebagian kecil saja yang berkaitan langsung dengan
pembelajaran kewirausahaan, karena belum adanya koordinasi yang baik
antara kepala sekolah, guru kewirausahaan, dan pengelola koperasi, sehingga
41

anak-anak akan menjual barang-barang di luar ketentuan koperasi hanya


ketika ada tugas dari guru kewirausahaan saja. 10
Setiap siswa mendapatkan jadwal dua kali untuk menjaga koperasi.
Untuk hari pertama dimulai dari nomor absen 1 dan 36, kemudian hari kedua
nomor absen 1 dan 2, serta seterusnya. Diberlakukan jadwal seperti itu agar
siswa absen 1 dan 36 sudah bisa mengajarkan temannya yang belum tahu tata
cara menjaga di koperasi. Sehingga, ketika hari kedua mulai menjaga nomor
absen 1 bisa mengajarkan nomor absen 2, dan seterusnya sampai nomor
absen terakhir.11
Dengan demikian, kegiatan siswa di SMKN 1 Kota Tangerang adalah
melakukan penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pengelola
koperasi, melayani pembeli, dan membuat laporan penjualan setiap harinya
yang dilaporkan kepada pengelola koperasi. Kegiatan siswa di SMKN 1 Kota
Tangerang masih pada tahap praktis saja belum dipercayakan sampai kepada
tahap pengelolaan hal ini dilihat dari masih minimnya keterlibatan siswa dan
keterbatasan waktu yang diberikan untuk mengelola koperasi.

3. Peran Koperasi Sekolah Dalam Menumbuhkan Karakter


Wirausahawan Pada Peserta Didik
yang menjadi responden angket dalam penelitian ini adalah siswa
kelas XII kompetensi keahlian akuntansi dengan jumlah total 108 responden.
Berdasarkan angket yang telah disebarkan terhadap seluruh responden,
akhirnya diperoleh data sebagai berikut:

10
Hasil wawancara dengan Pak Ingan Girsang (Koordinator koperasi SMKN 1 Kota Tangerang),
pada hari Selasa, 15 Juli 2014 Pukul 11.30 WIB
11
Hasil wawancara dengan Pak Jojo (staff Tata Usaha SMKN 1 Kota Tangerang), pada hari
Rabu, 6 Agustus 2014 Pukul 14.00
42

a. Leadership
Tabel 4.2
Karakteristik Leadership

Item Tanggapan Responden N Skor


Pernya
taan SS S KS TS
(4) (3) (2) (1)
F % F % F % F %
Item 1 19 18% 56 52% 30 28% 3 2% 108 307
Item 2 58 54% 36 33% 14 13% 0 - 108 368
Item 3 37 34% 57 52% 14 13% 0 - 108 347
Item 4 20 18% 55 51% 30 28% 3 2% 108 308
Item 5 19 17% 66 63% 19 17% 4 3% 108 316
Item 6 10 9% 47 43% 48 44% 5 4% 108 282
Total Skor Karakteristik Leadership 1958
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi
Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 1 (satu) sampai
dengan item 6 (enam) dengan indikator “leadership” responden
menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat menumbuhkan karakteristik
leadership, hal ini dilihat dari total skor nilai yang diperoleh yaitu 1958.

b. Berorientasi Tugas dan Hasil


Tabel 4.3
Berorientasi tugas dan hasil
Item Tanggapan Responden N Skor
Pernya
taan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 7 19 17% 69 65% 19 17% 1 1% 108 322
Item 8 30 27% 67 63% 11 10% 0 - 108 343
Total Skor Karakteristik Berorientasi Tugas dan Hasil 665
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi

Tanggapan responden terhadap pernyataan item 7 (tujuh) dan


item 8 (delapan) dengan indikator “berorientasi tugas dan hasil”
responden menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat
menumbuhkan karakteristik berorientasi tugas dan hasil, hal ini dilihat
dari skor nilai yang diperoleh yaitu sebesar 665.
43

c. Orientasi Masa Depan


Tabel 4.4
Orientasi masa depan
Item Tanggapan Responden N Skor
Pertan
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 9 52 48% 41 39% 15 13% - - 108 361
Item 10 61 57% 34 31% 13 12% - - 108 372
Total Skor Karakteristik Orientasi Masa Depan 733
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi

Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 9 (sembilan) dan


item 10 (sepuluh) dengan indikator “orientasi masa depan” responden
menyatakan sangat setuju jika koperasi sekolah dapat menumbuhkan
karakteristik orientasi masa depan, hal ini dilihat total skor yaitu 733.

d. Kreativitas
Tabel 4.5
Kreativitas
Item Tanggapan Responden N Skor
Pertan
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 11 27 25% 56 52% 25 23% 0 - 108 326
Item 12 35 32% 46 42% 27 26% 0 - 108 332
Item 13 29 28% 62 56% 17 16% 0 - 108 336
Total Skor Karakteristik Kreativitas 994
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi

Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 11 (sebelas)


sampai dengan item 13 (tiga belas) dengan indikator “kreativitas”
responden menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat
menumbuhkan kreativitas, hal ini dilihat dari total skor nilai yang
diperoleh yaitu 994.
44

e. Pengambil Risiko
Tabel 4.6
Pengambil Risiko
Item Tanggapan Responden N Skor
Pertan
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 14 64 59% 17 16% 26 24% 1 1% 108 360
Item 15 26 24% 71 66% 11 10% 0 - 108 339
Item 16 27 25% 70 65% 11 10% 0 - 108 340
Total Skor Karakteristik Pengambil Risiko 1039
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi

Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 14 (empat belas)


sampai dengan item 16 (enam belas) dengan indikator “pengambil
risiko” responden menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat
menumbuhkan karakteristik pengambil risiko, hal ini dilihat dari skor
nilai yang diperoleh yaitu sebesar 1039.

f. Percaya Diri
Tabel 4.7
Percaya Diri
Item Tanggapan Responden Skor
Pertan N
yaan SS S KS TS
F % F % F % F %
Item 17 13 12% 34 31% 52 49% 9 8% 108 267
Item 18 10 9% 39 36% 46 43% 13 12% 108 262
Item 19 9 8% 30 28% 51 47% 18 17% 108 246
Item 20 11 10% 68 63% 19 18% 10 9% 108 296
Total Skor Karakteristik Percaya Diri 1071
Sumber : angket siswa kelas XII kompetensi keahlian akuntansi

Tanggapan responden terhadap pertanyaan item 17 (tujuh belas)


sampai dengan item 20 (dua puluh) dengan indikator “percaya diri”
responden menyatakan setuju jika koperasi sekolah dapat
45

menumbuhkan rasa percaya diri, hal ini dilihat dari skor nilai yang
diperoleh yaitu sebesar 1071

D. Analisis dan Interpretasi Hasil Angket


Untuk memberikan interpretasi atas nilai rata-rata yang diperoleh
digunakan pedoman interpretasi, yaitu sebagai berikut:
- Sangat Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 81,25 % - 100 %
- Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 62,50 % - 81,25 %
- Kurang Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 43,75% - 62, 50%
- Tidak Baik, jika nilai yang diperoleh berada pada interval 25 % - 43,75%

Untuk menentukan persentase, digunakan perhitungan sederhana dengan


langkah-langkah sebagai berikut.
 Menentukan Nilai Harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan
mengalikan jumlah item pernyataan dengan skor tertinggi.
 Menghitung Nilai Skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata
sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian.
 Menentukan kategorinya, yaitu dengan menggunakan rumus:

P=

Berdasarkan skor penelitian yang ada, maka dapat disajikan analisis deskriptif
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Interpretasi Data Angket

Nilai
Harap
Indikator Skor Nilai Skor Kategori
an
(NH)
1. Leadership
4x6=
1958 Baik
24
46

2. Orientasi tugas 4x2=


665 Baik
dan hasil 8
3. Orientasi masa 4x2= Sangat
733
depan 8 Baik
4. Kreativitas 4x3=
994 Baik
12
5. Pengambil 4x3=
1039 Baik
Risiko 12
6. Percaya Diri 4x4=
1071 Baik
16

Jumlah 5857 80 Baik

Hasil analisis dari tabel di atas adalah sebagai berikut:

1. Leadership
Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik
“leadership” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitupernyataan item 1 sampai dengan item 6 yang menyatakan
bahwa. Pertama, setelah siswa mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa
mulai tertarik pada posisi kepemimpinan.
Kedua, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa merasa
sangat memiliki dampak pada rasa tanggung jawab siswa. Hal ini
dikarenakan siswa diberi kepercayaan dalam menjaga koperasi, sehingga
menuntut mereka untuk bertanggung jawab.
Ketiga, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi
dapat berteman dengan banyak teman.hal ini dikarenakan mereka lebih sering
berinteraksi dengan pembeli.
Keempat, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa mulai
senang mengambil keputusan yang berkaitan dengan banyak orang.
47

Kelima, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah mereka jadi


lebih senang menerima saran, hal ini dikarenakan mereka terbiasa melayani
pembeli di koperasi sekolah dan banyak menerima keluhan dari pembeli.
Keenam,setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi
lebih berani tampil di depan umum. Hal ini dikarenakan mereka sering
berhadapan dengan banyak pembeli.

2. Orientasi Tugas dan Hasil


Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi
tugas dan hasil” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil
data sebelumnya yaitu pernyataan item 7 dan item 8 yang menyatakan bahwa
koperasi sekolah membuat mereka selalu dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan teliti, karena ketika melakukan kegiatan di koperasi sekolah
mereka dituntut untuk serba cepat namun tetap teliti hal ini dikarenakan
mereka selalu dihadapkan dengan pembeli yang ingin serba cepat.

3. Orientasi Masa Depan


Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “orientasi
masa depan” pada diri siswa sudah sangat baik, hal ini dapat di lihat pada
hasil data sebelumnya yaitu pernyataan item 9 dan item 10 yang menyatakan
bahwa. Pertama,setelah mereka mengikuti kegiatan di koperasi sekolah
mereka memiliki gambaran mengenai dunia usaha, dan sebagian besar ingin
menjadi seorang wirausahawan.
Kedua, koperasi sekolah berperan dalam memotivasi mereka untuk
lebih maju. Hal ini dikarekan koperasi mengajarkan mereka untuk tidak putus
asa dalam menjual produk dan melayani pembeli, sehingga tumbuh dalam diri
mereka untuk menjadi manusi yang lebih maju dan lebih baik lagi dari hari
kemarin.

4. Kreativitas
48

Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik


“kreativitas” pada diri siswa sudahbaik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitu pernyataan item 11 sampai dengan item 13 yang
menyatakan bahwa.Pertama, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah
siswa menjadi segar akan ide-ide baru. Hal ini dikarenakan melalui koperasi
sekolah siswa belajar untuk membuat sesuatu yang baru setiap hari agar
pembeli merasa puas dengan pelayanan yang mereka berikan.
Kedua, setalah melakukan kegiatan di koperasi sekolah imajinasi
siswa berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk
selalu kreatif dalam menjual produk yang ada di koperasi.

5. Pengambil Risiko
Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “pengambil
risiko” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitu pernyataan item 14 sampai dengan item 16 yang
menyatakan bahwa. Pertama, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah
siswa menjadi suka terhadap tantangan. Ini dikarenakan dalam bisnis pasti
ada untung dan rugi, dan siswa harus mampu mengelola itu. Hal ini mereka
dapatkan ketika sedang melakukan kegiatan di koperasi sekolah, dan menjadi
tantangan tersendiri bagi mereka.
Kedua, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah, siswa menjadi
tidak takut gagal. Hal ini diakarenakan kegiatan koperasi sekolah
mengajarkan mereka untuk tidak takut salah dalam mencoba apalagi takut
akan kegagalan. Melalui koperasi sekolah mereka belajar untuk menanamkan
mental yang kuat.
Ketiga, setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah siswa menjadi
lebih berani. Berani disini bukanlah hal yang negatif, melainkan berani yang
cenderung kepada arah-arah yang positif seperti berani menanggung risiko,
berani gagal, berani kalah, bahkan berani untuk menang.
49

6. Percaya Diri
Peran koperasi sekolah dalam menumbuhkan karakteristik “percaya
diri” pada diri siswa sudah baik, hal ini dapat di lihat pada hasil data
sebelumnya yaitu pernyataan item 17 sampai dengan item 20 yang
menyatakan bahwa setelah mengikuti kegiatan di koperasi sekolah
kepercayaan diri siswa mulai tumbuh, dan menjadi lebih optimis. Hal ini
dikarenakan di koperasi sekolah siswa diajarkan selalu berpikiran positif
bahwa barang-barang yang ada di koperasi akan laku terjual, dan hal ini
berdampak pada meningkatnya rasa percaya diri siswa.

Dengan demikian, secara keseluruhan indikator dari keenam peran


koperasi SMKN 1 Kota Tangerang dalam menumbuhkan karakter wirausahawan
yaitu leradership, orientasi tugas dan hasil, orientasi masa depan, kreativitas,
pengambil risiko, dan percaya diri berada pada kategori baik
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian mengenai peran koperasi sekolah dalam


menumbuhkan karakter wirausahawan pada siswa di SMKN 1 Kota
Tangerang yang dilakukan melalui wawancara, angket, dan studi
dokumentasi, serta mengacu dari pendapat beberapa pakar atau ahli yang
relevan. Maka penulis dapat memberikan kesimpulan peran koperasi sekolah
dalam menumbuhkan karakter wirausahawan pada diri siswa sudah baik
sesuai dengan 6 (enam) indikator karakteristik wirausahawan dalam hal jiwa
kepemimpinan, berorientasi tugas dan hasil, orientasi masa depan, kreativitas,
pengambil risiko, dan percaya diri.

B. Saran
Dari hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil penelitian baik dilapangan maupun secara teoritis,
maka beberapa hal yang dapat dijadikan saran dari penulis adalah sebagai
berikut:
1. Berdayakan koperasi sekolah dengan cara membuat program-program
kreatif agar siswa memiliki pengalaman di koperasi sekolah sebagai
motivasi untuk menjadi manusia yang memiliki keahlian dan dapat
berguna bagi agama, bangsa, dan negara; selain itu, tanamkan jiwa
kewirausahaan siswa dengan meningkatkan kegiatan di koperasi agar
siswa memiliki mental wirausahawan.

2. Buatlah kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas siswa


sehingga siswa tidak terpaku pada kegiatan-kegiatan yang biasa
dilakukan di koperasi. Misalnya, buatlah kegiatan bazar koperasi sekolah
yang menjual barang—barang hasil kreativitas siswa sehingga siswa

50
51

memiliki pengalaman baru dalam kegiatan perkoperasian. Selain itu,


siswa diharapkan harus lebih bertanggung jawab, percaya diri, disiplin,
dan berani dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pembina
koperasi.

3. Kepala sekolah diharapkan dapat membuat program pendidikan dan


pelatihan koperasi bagi pembina koperasi sekolah, guru, dan siswa. Agar
dapat bermanfaat bagi kehidupan mereka, pembinaan kewirausahaan
melalui koperasi sekolah harus direncanakan secara matang dan
terencana agar memiliki manfaat yang positif. Tingkatkan motivasi
dalam memberikan teladan berwirausaha bagi pengelola koperasi, guru,
dan juga siswa. Selain itu, kepala sekolah diharapkan dapat menugaskan
dan mempercayakan pengelolaan koperasi sekolah kepada guru yang
memiliki kemampuan tinggi dalam hal pembinaan koperasi agar sistem
pengelolaan koperasi sekolah berdampak positif bagi seluruh warga
sekolah.
Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik No. 78/11/Th. XVI. 6 November 2013.

Casson, Mark. Entrepreneurship : Teori, Jejaring, Sejarah. cet. 1. Jakarta :


Rajawali Pers. 2012.

Direktorat Tenaga Kependidikan

Edilius, Sudarsono. Koperasi dalam Teori & Praktik. cet. 5. Jakarta : Rineka
Cipta. 2010.

Firdaus, M. dan Agus Edhi. Perkoperasian : Sejarah, Teori & Praktek. cet.2.
Bogor : Ghalia Indonesia. 2004.

Firmansyah, Herlan. Romi F dan Agus A. Advanced Learning Economics 3 for


Grade XII Senior High School. Jil.3. Ed. 2. Bandung : Grafindo Media
Pratama. 2012.

Harefa, Andrias. Sekolah Saja Tak Pernah Cukup; Menyoal Pendiidkan


Persekolahan dan Perncarian Alternatif Pembelajaran. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama. 2002.

Haris, Ariesto dan Adrianus A. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan


NVIVO. ed.1. Cet.1. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2010.

Herdiana, Nana. Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan. cet. 1 Bandung:


CV Pustaka Setia. 2013.

Hendrojogi. Koperasi : Asas-asas, Teori, dan Praktik. Ed.4. Jakarta : Rajawali


Pers. 2010.

Herdiansyah, Haris. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. cet.3.


Jakarta : Salemba Humanika. 2012.
Mulyana, Eddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya. 2001.

Mulyasa. Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. cet.1. Jakarta : Bumi


Aksara. 2011.

Mulyasa. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. cet.8. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya. 2006.

Patcha, Andjar, Myra R dan Nadia M. Hukum Koperasi Indonesia: Pemahaman,


Regulasi, Pendirian, dan Modal Usaha. Ed. 1. Cet. 2. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup. 2007.

Rahadja, Sutantya. Hukum Koperasi Indonesia. Ed.1. Cet.3. Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada. 2005.

Sartika, T dan Abd. Rachman. Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi.


Bogor : Ghalia Indonesia. 2004.

Siahaan, Amirudin dan Irwan N. Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah.


Jakarta : Quantum Teaching. 2006.

Suhartono, Suparlan. Wawasan Pendidikan : Sebuah Pengantar Pendidikan.


Jogjakarta : Ar-Ruzz Media. 2008.

Suherman, Eman. Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.


2010.

Suryana. kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Ed.
3. Jil. 1. Jakarta : Salemba Empat. 2009.
Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. Kewirausahaan : Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses. cet.2. Jakarta : Kencana. 2011.

Syaodih, Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Cet.8. Bandung : PT Remaja


Rosdakarya. 2012.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.


Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta. 2011.

UU Nomor 25 tahun 1992. pasal 1. Jakarta : Sinar Grafika. 1995.

UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Redaksi Sinar Grafika. (UU RI No. 20


Tahun 2003). Cet. ke-4. Jakarta: Sinar Grafika. 2011.

Anda mungkin juga menyukai