Anda di halaman 1dari 28

1.

Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin.

Berapa persen perkiraan kehilangan darah pasien tersebut?

A. < 10% EBV

B. 10%- 15% EBV

 C. 15-30% EBV

D. 30%-40% EBV

E. > 40% EBV

2. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan sesak napas
hebat dan pusing setelah minum obat ibuprofen. Pada pemeriksaan didapatkan: kesadaran
somnolen, Airway: sianosis, terdengar suara tambahan hoarseness dan stridor pada jalan
napas. Breathing: laju napas 40 kali/menit, napas cuping hidung, retraksi subcostal dan
wheezing (+/+), saturasi perifer O2 89%. Circulation: frekuensi nadi 130 x/menit, isi dan
tegangan kurang, akral dingin (+), tekanan darah 80/40 mmHg. Expossure: pada kedua
kelopak mata terdapat angiodema (+) dan urtikaria hampir di seluruh tubuh.

Bagaimana mekanisme kerja farmakoterapi pada kasus diatas?

A. Menghambat kontraktilitas dan frekuensi denyut jantung

B. Merangsang reseptor beta 1 dan 2 sehingga memicu bronkokonstriksi

 C. Mempunyai aktivitas beta-2 adrenergik sehingga menghambat aktivasi sel


mast

D. Mempunyai efek intotropik dan konotropik negatif sehingga memperbaiki kondisi syok

E. Menghambat fosfolipase A2 pada membran fosfolipid sehingga menghambat aktivasi IgE

3. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suara snoring. tekanan darah 156/88 mmHg; frekuensi nadi 100
x/menit; laju pernapasan 34 x/menit; SpO2 87%; temperatur 38.2 0C; GCS E2V4M3. Dokter
jaga melakukan pengelolaan airway dan pemberian oksigen.

Apakah indikasi pemberian oksigen pada pasien tersebut?

A. Gagal napas akut

B. Sumbatan jalan naps

 C. Penurunan kesadaran

D. Syok
E. Sepsis

4. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).

Berapa banyak perkiraan kehilangan darah pada pasien tersebut?

A. < 10% EBV

 B. 30%-40% EBV

C. 10%- 15% EBV

D. 15-30% EBV

E. > 40% EBV

5. Seorang laki-laki berusia 48 tahun berada di ruang tunggu stasiun tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda sebagai mahasiswa kedokteran segera memanggil bantuan dan meminta penolong
kedua mengambilkan AED. Saat melakukan pemeriksaan denyut arteri karotis tidak teraba.
Pada saat AED telah terpasang lalu menganalisa irama lalu lampu AED berkedip.

Apa langkah berikutnya yang Anda lakukan?

A. Memeriksa terlebih dahulu apakah terdapat benda ñ benda logam pada baju korban karena
dapat mengganggu hantaran shock

B. Memeriksa denyut arteri karotis dan langsung memulai siklus CPR selama 5 siklus

C. Memberikan shock dengan menekan tombol shock

 D. Memastikan tidak ada orang yang menyentuh korban baru menekan tombol
shock

E. Memberikan jelly pada lembaran elektroda agar defibrilasi efektif

6. Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa orangtuanya ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Pada
alloanamnesa diketahui pasien menelan mainan kakaknya. Pemeriksaan fisik didapatkan laju
pernapasan 42 x/menit; tampak sianosis dan retraksi otot pernafasan. Dokter jaga melakukan
back blow 5x hentakan tetapi benda asing belum dapat dikeluarkan.

Bagaimana tindakan selanjutnya yang dilakukan?

A. Back blow sampai 10x

B. Abdominal thrust

 C. Chest thrust
D. Heimlich maneuver

E. Sellick manuver

7. Seorang laki ñ laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena penurunan
kesadaran. Pada saat menilai kesadaran, pasien tidak berespon dan tidak tampak bernapas.
Anda memutuskan untuk memberikan kompresi dada setelah memastikan tidak ada denyutan
pada A. Carotis.Pasien tersebut sudah berhasil dipasang endotrakeal tube.

Berapakah jumlah pernapasan yang diberikan kepada pasien dalam 1 menit?

A. 6 ñ 8x/menit

 B. 8 ñ 10x/menit

C. 10 ñ 12x/menit

D. 12 ñ 14x/menit

E. 14 ñ 16x/menit

8. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).

Apakah pemberian cairan yang tepat pada kasus tersebut?

A. Cairan D40

B. Cairan kristaloid NaCl 3%

C. Cairan koloid HES

 D. Cairan kristaloid RL

E. Tranfusi darah FFP

9. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh masyarakat sekitar akibat
kecelakaan lalu lintas. Pada saat kejadian korban tidak memakai helm. Pada pemeriksaan
didapatkan: kesadaran menurun, penderita tidak merespon ketika dipanggil. Keluar darah dari
mulut dan hidung. Terdengar suara tambahan snoring dan gurgling dari jalan napas. Laju
pernapasan 40 x/menit dengan saturasi oksigen SpO2 85%, tekanan darah 80/40mmHg,
frekuensi nadi 140 x/menit, tegangan dan isi nadi lemah, terdapat akral dingin, pucat dan
lembab. Tampak adanya fraktur impresi di cranium bagian frontal, fraktur maksilofacial, dan
fraktur femur terbuka dextra dengan perdarahan aktif.

Apakah tindakan yang harus dilakukan pertama kali pada kasus tersebut?

A. Bebat tekan untuk menghentikan perdarahan

B. Pasang infus 2 jalur dengan iv catheter no 18


 C. Memakai alat proteksi diri (APD) lengkap

D. Ventilasi tekanan positif dengan bag valve mask

E. Bebaskan airway dengan intubasi endotrakea

10. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan ACS. Saat akan
dilakukan pemeriksaan, pasien tiba-tiba tidak sadar. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:

Apakah gambaran EKG tersebut?

A. Ventrikular fibrilasi

B. Torsades de pointes

C. Ventrikular takikardi monomorfik

D. Supraventrikular takikardi

E. Ventrikular takikardi polimorfik

11. Seorang laki ñ laki berusia 20 tahun dibawa oleh temannya ke IGD RSISA karena penurunan
kesadaran. Menurut pengantar, pasien baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari
pemeriksaan kesadaran didapatkan GCS E2M3V2 dan adanya trauma maxillofacial. Dari
hasil pemeriksaan fisik: terdengar suara gurgling dan snoring dari jalan napas, tampak
sianosis, laju napas 35 x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit.
Kemudian dokter bermaksud untuk memasang endotrakeal tube. Salah satu persiapan yang
dilakukan adalah menyiapkan sulfas atropin.

Apakah manfaat sulfas atropin pada kasus tersebut?

A. Mengatasi peningkatan heart rate akibat pemasangan endotrakeal tube

 B. Mencegah terjadinya hipersekresi lendir akibat pemasangan endotrakeal tube

C. Mengatasi terjadinya vagal reflek akibat pemasangan endotrakeal tube

D. Mengobati sinus bradikardi akibat perangsangan berlebihan pada saraf simpatis

E. Mengurangi hipersekresi lendir akibat perangsangan berlebihan pada adrenoreseptor

12. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat ICU dengan diagnosis severe sepsis. Pasien tiba
ñ tiba mengalami henti jantung mendadak. Dokter jaga melakukan resusitasi sesuai guideline
AHA 2015. Setelah dilakukan CPR, dokter jaga memutuskan untuk menghentikan CPR.

Apakah pertimbangan dihentikannya CPR pada kasus tersebut?

A. Apabila kejadian henti jantung disaksikan secara langsung oleh penolong

 B. Adanya gambaran asistol yang menetap selama 10 menit


C. Tidak ada respon terhadap bantuan hidup dasar minimal 10 menit

D. Tidak ada respon terhadap bantuan hidup lanjut minimal 10 menit

E. Adanya permintaan dari keluarga terdekat (misal kakak ipar)

13. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan keluhan sesak napas dan
pusing. Sebelumnya pasien mendapatkan injeksi dari mantri di dekat rumah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/50 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, laju
pernapasan 35 x/menit, dan akral dingin.

Manakah di bawah ini penatalaksanaan yang benar pada pasien tersebut?

A. Injeksi 1 mg adrenalin IM

 B. Injeksi 0,5 mg adrenalin IM

C. Injeksi 0,5 mg adrenalin IV

D. Oksigenasi dengan non-rebreathing mask 6 L/m

E. Oksigenasi dengan kanul binasal 4 L/m

14. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).

Manakah kejadian tahap kompensasi yang tepat pada kasus diatas?

 A.Vasokonstriksi selektif

B. Penurunan produksi ATP

C. Penurunan cardiac output

D. Metabolisme aerob

E. Kegagalan multiorgan

15. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh masyarakat sekitar akibat
penurunan kesadaran. Dari alloanamnesis diketahui pasien mengalami kecelakaan lalu lintas.
Dari pemeriksaan didapatkan kesadaran GCS E3M5V2 dan adanya trauma pada daerah wajah
terutama hidung dan mulut. Terdapat banyak darah pada rongga mulut. Pasien bernapas
spontan, dengan laju pernapasan 40 x/menit. Tekanan darah 70 mmHg perpalpasi, frekuensi
nadi 125 x/menit, tekanan dan isi nadi lemah, teraba akral dingin.

Apakah penyebab obstruksi langsung pada jalan napas pasien tersebut?

A. Cedera kepala berat

B. Hilangnya tonus otot lidah


C. Penurunan kesadaran

D. Penurunan tekanan darah

 E. Perdarahan jalan napas

16. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin.

Derajat berapakah keadaan syok yang dialami pasien tersebut?

A. 1

 B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

17. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).

Apa diagnosis kasus tersebut?

 Syok hipovolemik

B. Syok kardiogenik

C. Syok neurogenik

D. Syok anafilaktik

E. Syok obstruktif

18. Seorang perempuan berusia 64 tahun dirawat di ICU dengan gangren pada tungkai bawah.
Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol. Pada pemeriksaan didapatkan KU
somnolen tekanan darah 85/45 mmHg; frekuensi nadi 120 x/menit; laju pernafasan 32
x/menit; SpO2 96%; temperatur 38.5 0C. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan ronki (+/+).
Hasil laboratorium didapatkan Hb 9; trombosit 100.000; leukosit 17.000; ureum 76; kreatinin
2.89. Hasil pemerikaan foto thoraks didapatkan bronkopneumonia.

Apakah diagnosis kasus tersebut?

A. Syok hipovolemik
B. Syok neurogenik

C. Syok anafilaktik

D. Syok kardiogenik

 E. Syok septik

19. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ICU RSISA dengan diagnosis STEAMI. Tiba
ñ tiba pasien tidak sadar. Kemudian dokter jaga melihat adanya gambaran sebagai berikut
pada monitor ECG. Dokter jaga memberikan vasopressin sebagai penatalaksanaan awal
kepada pasien.

Apakah prinsip farmakoterapi yang tepat yang diberikan kepada pasien?

A. Dosis vasopressin sebagai first line drug untuk kasus henti jantung adalah 50-unit intra
vena bolus

 B. 40-unit vasopressin mempunyai efektivitas yang setara dengan 1 mg


epinephrine intra vena bolus

C. Vasopressin intra vena mempunyai efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan
epinephrine

D. Apabila vasopressin tidak tersedia, maka bisa digantikan dengan lidocain 1,5 mg/kgBB
intra vena bolus

E. Apabila vasopressin tidak tersedia, maka bisa digantikan dengan epinephrine 0,5 mg intra
vena bolus

20. Ketika anda sedang makan di sebuah restoran, tiba-tiba ada seorang perempuan yang sedang
hamil, berusia ± 30 tahun, tampak panik sambil mencengkeram kedua lehernya. Wajahnya
menjadi pucat kebiruan, orang itu tidak bisa bicara, tidak bisa batuk dan sulit untuk bernafas,
namun masih sadar. Anda menduga orang ini tersedak dan mengalami sumbatan jalan nafas.

. Apakah tindakan yang anda lakukan?

A. Melakukan head tilt ñ chin lift

 B. Melakukan chest thrust

C. Melakukan Heimlich manuever

D. Melakukan finger sweep

E. Melakukan induksi muntah

21. Seorang laki-laki berusia 48 tahun berada di ruang tunggu stasiun tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda sebagai mahasiswa kedokteran segera memanggil bantuan dan meminta penolong
kedua mengambilkan AED. Saat melakukan pemeriksaan, denyut arteri karotis tidak teraba.
Setelah dilakukan defibrilasi dan kompresi dada selama 5 siklus, dilakukan pengecekan
irama. Tiba-tiba penderita menggerakan ekstremitas.

Apa langkah berikutnya yang Anda lakukan?


A. Melakukan pengecekan nadi arteri karotis

B. Melakukan pengecekan nadi arteri radialis

C. Melihat pengembangan dada

 D. Memposisikan penderita dengan recovery position

E. Memposisikan penderita dengan Tredelenburg position

22. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat
setelah meminum obat antibiotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran: gelisah;
tekanan darah: 78/45 mmHg; frekuensi nadi: 130 x/menit; laju pernapasan: 40 x/menit; SpO2:
89%. Pada auskultasi thoraks terdengar wheezing (+/+).

Bagaimana patofisiologi dari penyakit pada kasus tersebut?

A. Paparan pertama alergen membentuk reaksi antigen-antibodi

B. Alergen masuk tanpa membentuk antigen-antibodi dengan IgE

C. Stimulasi reseptor H2 meningkatkan permeabilitas pembuluh darah

 D. Aktivasi basofil menyebabkan respon bifasik cAMP intraseluler

E. Penurunan cGMP akan menstimulasi pelepasan mediator histamin

23. Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke UGD dengan keluhan dada berdebar-debar. Pasien
memiliki riwayat palpitasi sebelumnya. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, denyut nadi 200 x/m, frekuensi napas 24 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG
di dapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah penatalaksanaan yang sesuai untuk kasus tersebut?

 A.Manuver vagal

B. Kardioversi 50 J

C. Adenosin 6 mg iv

D. Defibrilasi 200 J

E. Amiodarone 150 mg iv

24. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di bangsal perawatan RSISA mengeluh pusing
seperti mau pingsan. Menurut perawat jaga, keluhan tersebut dirasakan setelah pasien
mendapatkan injeksi cefotaxim intravena 10 menit sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: frekuensi napas 24 x/menit, pemeriksaan paru dalam batas normal, terpasang
pulse oxymetri dengan saturasi O2: 95%, tekanan darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 108
x/menit, teraba cepat dan kuat angkat, akral dingin. Sebagai penatalaksanaan awal, dokter
memberikan oksigenasi dengan canul binasal 4 liter permenit dan loading cairan kristaloid
1.000 ml dengan cara diguyur. Setelah dua jam pasien masih mengeluh pusing dan didapatkan
hipotensi yang refrakter.
Manakah obat-obat emergensi di bawah yang tepat diberikan kepada pasien?

A. Aminophilin 5mg/kgBB intra vena pelan

 B. Dobutamin 2µ/kgBB/menit intra vena titrasi

C. Epinefrin 1 mg intra vena bolus tiap 3 ñ 5 menit

D. Sulfas atropine 0,5 mg intra vena tiap 3 ñ 5 menit

E. Nor epinefrin 0,5 ñ 1 µg/menit intra vena titrasi

25. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di bangsal perawatan RSISA mengeluh pusing
seperti mau pingsan. Pasien juga mengeluh sesak napas dan bengkak pada kedua kelopak
mata. Menurut perawat ruangan, setelah mendapatkan injeksi amoksisilin intravena 10 menit
sebelumnya kondisi pasien menjadi seperti itu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: tekanan
darah: 80/50 mmHg, frekuensi nadi: 130 x/menit, teraba cepat dan lemah, laju pernapasan: 35
x/menit, suara paru terdengar wheezing, akral dingin, angiodema pada kedua palpebra, dan
terpasang pulse oxymetri dengan saturasi O2: 89%.

Berapakah tekanan arteri rata-rata (mean arterial pressure) pasien tersebut?

A. 30 mmHg

B. 40 mmHg

 C. 60 mmHg

D. 65 mmHg

E. 70 mmHg

26. Seorang laki ñ laki berusia 30 tahun dibawa oleh tetangganya ke IGD dengan keluhan sesak.
Sebelumnya pasien terjebak di rumahnya yang terbakar dan mengalami luka bakar. Dari
pemeriksaan primary survey didapatkan stridor, laju pernapasan 32 x/menit, dan SpO2 96%.

Apakah pengelolaan yang tepat untuk pasien tersebut?

 A.Intubasi

B. Nasal Canul

C. Simple Face Mask

D. Non-Rebreathing Mask

E. Cricotiroidotomy

27. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat
setelah meminum obat antibiotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran: gelisah;
tekanan darah: 78/45 mmHg; frekuensi nadi: 130 x/menit; laju pernapasan: 40 x/menit; SpO2
89%. Pada auskultasi thoraks terdengar suara wheezing (+/+).
Bagaimanakah mekanisme kerja dari farmakoterapi pada kasus tersebut?

A. Adrenergik a1 meningkatkan denyut jantung

B. ?drenergik a2 mengurangi edema mukosa

 C. Adrenergik fl2 menyebabkan bronkodilatasi

D. Adrenergik fl2 menyebabkan vasokontriksi

E. Adrenergik fl1 mengurangi release mediator

28. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS dengan keluhan
nyeri dada kiri. Beberapa saat setelah anda periksa, pasien tiba ñ tiba tidak sadarkan diri dan
tidak bernapas. Setelah memanggil bantuan, perawat datang membawa defibrilator. Kemudian
dokter melakukan penilaian irama jantung pasien. Pada defibrillator tampak gambaran
sebagai berikut:

Apakah tindakan yang harus dilakukan selanjutnya?

A. Pastikan bahwa irama tersebut true asystole

B. Segera siapkan defibrilator untuk charging (kalo VT/VF)

C. Langsung berikan kompresi dada 30 kali (kalo unshock)

D. Hentikan usaha resusitasi jantung paru

E. Lakukan tindakan precordial thump

29. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat
setelah meminum obat antibiotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran: gelisah;
tekanan darah: 78/45 mmHg; frekuensi nadi: 130 x/menit; laju pernapasan: 40 x/menit; SpO2
89%. Pada auskultasi thoraks terdengar suara wheezing (+/+).

Apakah farmakoterapi yang tepat untuk kasus tersebut?

A. Epinefrin (1:1.000) 0,5 mg iv

B. Epinefrin (1:10.000) 0,5 mg iv

C. Epinefrin (1:10.000) 0,5 mg im

 D. Epinefrin (1:1.000) 0,5 mg im

E. Epinefrin (1:1.000) 0,1 mg iv

30. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan ACS. Saat akan
dilakukan pemeriksaan, pasien tiba-tiba tidak sadar. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:
Apakah penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien tersebut?

A. Defibrilasi 200 J

B. Kompresi dan ventilasi 30:2


C. Kardioversi 100 J

D. Adenosin 6 mg iv

E. Manuver vagal

31. Seorang laki ñ laki berusia 50 tahun dirawat di ruang ICU dengan diagnosis STEAMI.
Beberapa saat kemudian, pasien tidak sadarkan diri. Sebagai dokter jaga anda melakukan
resusitasi kepada pasien dan memberikan precordial thump.

Apakah prinsip penatalaksanaan yang tepat pada pasien tersebut?

A. Diberlakukan pada kondisi witnessed monitored stable ventricular tachyarrythmias

B. Diberlakukan pada kondisi unwitnessed arrest tetapi defibrillator belum tersedia

C. Pada situasi dimana terdapat ventrikel fibrilasi tetapi defibrillator belum tersedia

D. Precordial thump dapat diberikan sebagai terapi awal pengganti kompresi dada

E. Mulai diberlakukan sejak AHA guideline 2005 pada korban witnessed arrest

32. Seorang bayi laki ñ laki berusia 8 bulan dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya karena
tersedak. Dari pemeriksaan dokter mencurigai pasien mengalami sumbatan jalan napas total
karena benda asing. Setelah beberapa saat pasien menjadi tidak responsif.

Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan pada pasien tersebut?

A. Abdominal thrust

B. Back blow

C. Finger sweep

D. Heimlich manuever

E. Kompresi dada

33. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+). Pasien akan diberikan cairan koloid.

Manakah sifat yang benar pada cairan yang diberikan pada pasien tersebut?

A. Koloid dapat bertahan di dalam pembuluh darah 1-2 jam

B. Menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma

C. Koloid bersifat hipotonis yang menarik cairan interstisial

D. Menyebabkan perpindahan cairan dari intravaskuler ke intersisial


E. Pemberian koloid dalam jumlah besar jangka panjang menyebabkan DIC

34. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun datang ke IGD diantar orangtua dengan keluhan batuk
dan sesak nafas. Alloanamnesa diketahui 15 menit yang lalu tersedak saat makan permen.
Pemeriksaan fisik KU kompos mentis; frkeuensi nadi 100 x/menit, retraksi suprasternal (-).

Apakah tindakan yang sebaiknya dilakukan?

A. Back blow

B. Chest trust

C. Abdominal thrust

D. Heimlich manuver

E. Sellick manuver

35. Seorang laki ñ laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya karena tersedak
benda asing. Dokter mencurigai adanya sumbatan benda asing pada jalan napas pasien.
Sebagai dokter jaga anda melakukan Heimlich manuever, tetapi benda asing belum dapat
dikeluarkan. Anda kemudian melakukan pengambilan secara langsung dengan laringoskopi
direk, tetapi benda asing belum bisa dikeluarkan.

Apakah tatalaksana selanjutnya pada pasien tersebut?

A. Melakukan cricothyrotomy

B. Melakukan intubasi endotrakeal

C. Melakukan tube thoracostomy

D. Memasang oropharyngeal airway

E. Memberi oksigen konsentrasi tinggi

36. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh tertabrak sepeda motor dengan posisi kepala terbentur aspal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M2V2. Dari rongga mulut mengeluarkan banyak
darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan darah 100/60 mmHg; feekuensi nadi
110 x/menit; SpO2 87%; laju pernafasan 40x/menit. Pasien sudah dilakukan pengelolaan
airway awal tetapi tidak ada perbaikan. Kemudian dokter memikirkan untuk dilakukan
definitive airway.

Apakah indikasi penatalaksanaan nonfarmakoterapi pada pasien tersebut??

A. Kehilangan darah massif

B. Bahaya aspirasi

C. Hematoma leher

D. Hipoventilasi
E. GCS > 8

37. Ketika anda sedang makan di sebuah restoran, tiba-tiba ada seorang laki ñ laki berusia ± 30
tahun, tampak panik sambil mencengkeram kedua lehernya. Penderita masih dapat bicara /
mengeluarkan suara. Anda menduga orang ini tersedak dan mengalami sumbatan jalan nafas.

Apakah tindakan yang anda lakukan?

A. Melakukan Heimlich manuever

B. Melakukan chest thrust

C. Melakukan finger sweep

D. Menyuruh korban untuk batuk

E. Melakukan induksi muntah

38. Seorang perempuan berusia 64 tahun dirawat di ICU dengan gangren pada tungkai bawah.
Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol. Pada pemeriksaan didapatkan KU
somnolen; tekanan darah 85/45 mmHg; frekuensi nadi 120 x/menit; laju pernapasan 32
x/menit; SpO2 96%; temperatur 38.5 0C. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan ronki (+/+).
Hasil laboratorium didapatkan Hb 9; trombosit 100.000; leukosit 17.000; ureum 76; kreatinin
2.89. Hasil pemerikaan foto thoraks didapatkan bronkopneumonia.

Bagaimana patofisiologi kasus tersebut?

A. Peningkatan permeabilitas akibat pelepasan endotoksin bakteri

B. Vasodilatasi pembuluh darah akibat volume intravaskular berkurang

C. Penurunan curah jantung akibat kegagalan pompa miokard

D. Vasodilatasi pembuluh darah akibat reaksi vasovagal berlebih

E. Peningkatan permeabilitas akibat kompleks antigen dan IgE

39. Seorang laki ñ laki berusia 35 tahun jatuh tidak sadarkan diri di depan anda sewaktu berada di
bandara. Penderita tidak bernapas spontan. Kemudian anda melakukan tindakan bantuan
hidup dasar pada orang tersebut.

Apakah tindakan yang anda lakukan untuk meyakinkan bahwa napas bantuan yang anda
berikan sudah adekuat?

A. Melakukan auskultasi untuk mendengarkan suara napas pada kedua lapang paru

B. Memeriksa apakah pulsasi A. Carotis kuat angkat kurang dari 10 detik

C. Memeriksa perubahan warna kulit apakah masih sianosis apa tidak

D. Memeriksa jalan napas secara reguler dengan look, listen and feel

E. Melihat pengembangan dada saat memberikan bantuan napas


40. Seorang laki-laki 53 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan palpitasi. Pada saat
pemeriksaan fisik tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 125 x/m, frekuensi napas 24
x/m, suhu 37,5 0C. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:

Apakah penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien tersebut?

A. Amiodarone 150 mg iv

B. Manuver vagal

C. Kardioversi 100 J

D. Defibrilasi 200 J

E. Adenosin 6 mg iv

41. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dengan diagnosis STEAMI, saat ini sedang dirawat di
ICU. Tiba ñ tiba pasien tidak responsif. Kemudian dokter melakukan resusitasi. Saat dipasang
monitor terlihat irama seperti gambar di bawah ini:

Apakah tindakan yang harus segera dilakukan?

A. Melakukan RJP 5 siklus selama 2 menit

B. Memberikan injeksi sulfas atropin 1 mg iv

C. Memberikan injeksi amiodaron 300 mg iv bolus

D. Menyatakan bahwa pasien DNR (Do Not Resuscitate)

E. Melanjutkan kompresi dada sambil menyiapkan defibrilasi

42. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh tetangganya karena
mengalami luka bakar. Dari informasi yang didapatkan, pasien sempat terkurung di ruang
berasap. Terdapat warna kehitaman pada hidung dan wajah. Alis penderita juga hangus akibat
terbakar dan didapatkan luka bakar pada lengan kiri.

Apakah tindakan yang dilakukan untuk menjaga patensi jalan napas?

A. Memasang non-rebreathing mask

B. Melakukan jaw thrust

C. Melakukan intubasi oro trakeal

D. Melakukan head tilt/chin lift

E. Memasang oropharyngeal airway

43. Seorang laki ñ laki berusia 50 tahun jatuh tidak sadarkan diri di depan anda. Setelah
melakukan pemeriksaan kesadaran, anda meminta teman anda untuk memanggil ambulan.

Apakah tindakan selanjutnya yang anda lakukan?

A. Memberikan 2 bantuan napas buatan secara cepat melalui mouth to mouth


B. Memindahkan dan membaringkan pasien ke posisi aman, mantap dan teduh

C. Meraba denyutan A. Carotis, bila tidak ada segera lakukan kompresi dada 30:2

D. Membuka jalan napas dengan head tilt / chin lift dan berikan 2 kali napas bantuan

E. Menunggu bantuan datang sambil terus memantau kesadaran pasien dengan cek respon

44. Seorang laki ñ laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena penurunan
kesadaran. Pada saat menilai kesadaran, pasien tidak berespon dan tidak tampak bernapas.
Anda memutuskan untuk memberikan kompresi dada setelah memastikan tidak ada denyutan
pada A. Carotis.

Berapakah kecepatan minimal dalam melakukan kompresi pada penderita dewasa dengan
henti jantung?

A. 30x/menit

B. 60x/menit

C. 80x/menit

D. 100x/menit

E. 125x/menit

45. Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang ke IGD diantar orangtuanya setelah makan di
restoran. Penderita tampak panik sambil memegangi leher seperti orang sesak. Penderita
sudah tidak dapat berbicara.

Apakah tindakan yang tepat untuk dilakukan?

A. Melakukan finger sweep

B. Melakukan Heimlich manuever

C. Melakukan chest thrust

D. Menginduksi muntah

E. Menyuruh batuk

46. Ketika berada di sebuah mall, tiba ñ tiba terdengar suara orang berteriak meminta
pertolongan. Anda melihat seseorang laki ñ laki berusia 50 tahun pingsan tergeletak di lantai
dikelilingi banyak orang. Penderita tidak berespon terhadap panggilan. Setelah meminta
orang untuk mendapatkan AED dan menghubungi layanan gawat darurat, selanjutnya anda
melakukan kompresi dada 30:2 setelah sebelumnya memastikan A. Carotis tidak teraba.

Kapan anda mengecek kembali A. Carotis?

A. Setelah bantuan datang membawa AED / defibrilator

B. Sebelum penderita dibawa oleh petugas RS


C. Setelah melakukan RJP sebanyak 5 siklus

D. Saat penderita tampak tidak ada respon

E. Setelah 10 menit anda melakukan RJP

47. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh tertabrak sepeda motor dengan posisi kepala terbentur aspal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M2V2. Dari rongga mulut mengeluarkan banyak
darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 110
x/menit; SpO2 87%; laju pernapasan 40x/menit. Pasien sudah dilakukan pengelolaan airway
awal tetapi tidak ada perbaikan. Kemudian dokter memikirkan untuk dilakukan definitive
airway.

Apakah pengelolaan nonfarmakoterapi yang tepat?

A. Intubasi

B. Chin lift

C. Head tilt

D. Jaw thrust

E. Chin lift + head tilt

48. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas saat menaiki tangga.
Pasien tidak memiliki riwayat nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik ditemukan akral dingin dan
capillary refill melambat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60
mmHg, frekuensi nadi 105 x/m, frekuensi napas 28 x/m, suhu 36,5 0C. Saat dilakukan
pemeriksaan rekam jantung ditemukan gambaran sebagai berikut:

Apakah penatalaksanaan yang sesuai untuk kasus tersebut?

A. Kardioversi 50 J

B. Manuver vagal

C. Adenosin 6 mg iv

D. Defibrilasi 200 J

E. Amiodarone 150 mg iv

49. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien
didapatkan riwayat jatuh dari atap rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU pucat;
tekanan darah 80/42 mmHg; frekuensi nadi 50 x/menit; laju pernafasan 30 x/menit; SpO2
97%; akral hangat.

Bagaimana patofisiologi kasus tersebut?

A. Blok simpatis menyebabkan tekanan darah ?, denyut jantung ?

B. Blok parasimpatis menyebabkan tekanan darah ?, denyut jantung ?


C. Blok simpatis menyebabkan tekanan darah?, denyut jantung ?

D. Blok parasimpatis menyebabkan tekanan darah ?, denyut jantung ?

E. Blok simpatis menyebabkan tekanan darah ?, denyut jantung ?

50. Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan
nyeri dada kiri seperti tertindih beban berat. Ketika anda hendak memeriksa, tiba ñ tiba pasien
tidak sadarkan diri di depan anda dan tidak bernapas. Kemudian anda melakukan resusitasi
jantung paru kepada pasien. Ketika melakukan pemberian bantuan napas dengan
menggunakan bag valve mask,

Bagaimanakah prinsip penatalaksanaan ventilasi pada kasus tersebut?

A. Apabila pasien sudah terpasang endotrakeal tube, maka pemberian ventilasi dengan bag
valve mask dilakukan secara sinkron dengan kompresi dada

B. Pemberian bantuan napas dengan hiperventilasi dapat membantu meningkatkan aliran


darah ke myocardium dan otak

C. Cardiac output pasien henti jantung ± 30% dibanding orang normal, sehingga tidal volume
yang diberikan cukup 500 ml

D. Tidal volume yang diberikan pada pasien cardiac arrest adalah sekitar 10 ml/kgBB untuk
mengangkat dinding dada

E. Apabila pasien sudah terpasang endotrakeal tube, maka ventilasi yang diberikan sebanyak
10 ñ 12 x/menit

51. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis STEAMI.
Tiba ñ tiba pasien mengalami henti jantung mendadak. Kemudian dokter jaga melihat pada
monitor terdapat gambaran ECG seperti di bawah ini. Setelah dokter jaga melakukan 3 kali
pengulangan defibrilasi, gambaran ECG pasien tidak mengalami perubahan.

Apakah farmakoterapi yang harus diberikan kepada pasien tersebut?

A. Amiodaron 300 mg intra vena bolus

B. Amiodaron 150 mg intra vena bolus

C. Epinephrine 1 mg intra vena bolus

D. Lidocain 1 ampul intra vena bolus

E. Sulfas atropin 0,5 mg intra vena bolus

52. Ketika berada di sebuah mall, tiba ñ tiba terdengar suara orang berteriak meminta
pertolongan. Anda melihat seseorang laki ñ laki berusia 50 tahun pingsan tergeletak di lantai
dikelilingi banyak orang. Penderita tidak berespon terhadap panggilan. Setelah meminta
orang untuk mendapatkan AED dan menghubungi layanan gawat darurat, selanjutnya anda
melakukan kompresi dada 30:2 setelah sebelumnya memastikan A. Carotis tidak teraba.
Apabila setelah alat AED terpasang kemudian menganalisa irama secara otomatis dan
memberi instruksi shock.

Apakah langkah berikutnya yang harus dilakukan?


A. Memeriksa denyutan A. Carotis terlebih dahulu dan langsung memulai siklus CPR selama
5 siklus

B. Menekan tombol analisis dan berikan energi yang sesuai untuk kasus ventrikular
takikardi / ventrikel fibrilasi

C. Menjauhkan diri dari korban dan pastikan tidak ada orang yang menyentuh korban baru
menekan tombol shock

D. Memeriksa dan memastikan apakah lembaran elektroda sudah terpasang baik / tidak
supaya defibrilasi efektif

E. Memeriksa terlebih dahulu apakah terdapat benda ñ benda logam pada baju korban karena
dapat mengganggu hantaran shock

53. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh dari sepeda motor dengan posisi kepala terbentur trotoar. Pada saat itu
penderita tidak mengenakan helm. Dari pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M3V2. Dari
rongga mulut mengeluarkan banyak darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan
darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 110 x/menit; SpO2 90%; laju pernapasan 32x/menit.

Bagaimana pengelolaan jalan nafas dasar yang tepat pada skenario di atas?

A. Pemasangan OPA dan suctioning

B. Suctioning berkala

C. Pemasangan NPA

D. Intubasi endotrakeal

E. Pemasangan LMA

54. Seorang laki-laki berusia 48 tahun berada di ruang tunggu stasiun tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda sebagai mahasiswa kedokteran segera memanggil bantuan dan meminta penolong
kedua mengambilkan AED. Saat melakukan pemeriksaan denyut arteri karotis tidak teraba.

Bagaimana langkah selanjutnya yang Anda lakukan?

A. Melakukan kompresi dada saja sebanyak 30 kali

B. Memeriksa jalan nafas dengan look-listen-feel

C. Melakukan RJP 30:2 selama 5 siklus

D. Memberi ventilasi buatan mouth to mouth

E. Menunggu AED dan bantuan datang

55. Seorang bayi perempuan berusia 11 bulan dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya karena
tersedak makanan. Pasien masih sadar dan tampak memegangi lehernya. Dokter curiga
adanya sumbatan jalan napas pada pasien tersebut. Sebagai dokter jaga anda melakukan 5 kali
hentakan back blows, tetapi benda asing belum bisa dikeluarkan.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?

A. Abdominal thrust

B. Chest thrust

C. Finger sweep

D. Heimlich manuever

E. Kompresi dada

56. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin. Pasien memiliki berat badan 50 kg. Kemudian dokter memasang
infus intra vena dan memberikan resusitasi cairan kristaloid kepada pasien. Untuk memantau
status hidrasi pasien pasca resusitasi, salah satunya adalah dengan memonitor produksi urin.

Berapakah diuresis normal pada pasien tersebut?

A. 25 cc / jam

B. 55 cc / jam

C. 100 cc/jam

D. Minimal 1000 cc dalam 12 jam

E. Minimal 2000 cc dalam 24 jam

57. Seorang perempuan berusia 70 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan gagal jantung.
Sebelumnya pasien ditemukan tidak sadar dan saat diperiksa didapatkan tekanan darah: 90/60
mmHg dengan frekuensi nadi 175 x/m. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:

Apakah gambaran EKG pada pasien tersebut?

A. Torsades de pointes

B. Ventrikular fibrilasi

C. Ventrikular takikardi monomorfik

D. Supraventrikular takikardi

E. Atrial fibrilasi

58. Seorang perempuan berusia 70 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan gagal jantung.
Sebelumnya pasien ditemukan tidak sadar dan saat diperiksa didapatkan tekanan darah: 90/60
mmHg dengan frekuensi nadi 175 x/m. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:

Apakah penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien tersebut?

A. Kardioversi 100 J
B. Manuver vagal

C. Adenosin 6 mg iv

D. Defibrilasi 200 J

E. Amiodarone 150 mg iv

59. Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada. Pasien
memiliki riwayat gagal jantung dan sedang dalam pengobatan menggunakan digoksin. Pada
saat pemeriksaan fisik tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 120 x/m, frekuensi napas
24 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah diagnosis pada kasus tersebut?

A. Atrial fibrilasi

B. Supraventrikular takikardi

C. Ventrikular fibrilasi

D. Ventrikular takikardi

E. Atrial flutter

60. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suara snoring. tekanan darah 156/88 mmHg; frekuensi nadi 100
x/menit; laju pernapasan 34 x/menit; SpO2 87%; t 38.2 0C; GCS E2V4M3. Dokter jaga
melakukan pengelolaan airway dan pemberian oksigen.

Berapakah perkiraan PaO2 pasien tersebut sesuai derajat hipoksemia pada skenario tersebut?

A. 85-100 mmHg

B. 80-85 mmHg

C. 60-79 mmHg

D. 40-60 mmHg

E. < 40 mmHg

61. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan berdebar. Penderita
memiliki riwayat sinkope. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/40 mmHg;
frekuensi nadi 150 x/menit; laju pernapasan 32 x/menit; SpO2 97%. Pada EKG didapatkan
gambaran sebagai berikut:

Bagaimana patofisiologi penyakit pada kasus tersebut?

A. Terjadi suatu fokus ektopik di ventrikel yang melepas impuls lebih cepat sehingga
mengaktifkan miokardium
B. Terjadi impuls atrium yang lebih cepat dari impuls nodus SA sehingga mengambil jalur
mengelilingi atrium

C. Terjadi mekanisme re-entry dimana irama abnormal memungkinkan gelombang


depolarisasi masuk ke dalam siklus

D. Terjadi perlambatan konduksi impuls ventrikel sehingga terjadi fenomena re-entry dan
depolarisasi repetitif cepat

E. Terjadi perlambatan konduksi impuls pada nodus AV sehingga satu impuls sinus terhambat
seluruhnya dan terjadi dropped beat

62. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis STEAMI.
Beberapa saat kemudian, pasien tidak sadarkan diri. Pada saat menilai kesadaran, pasien tidak
berespon. Anda memutuskan untuk memberikan kompresi dada setelah memastikan tidak ada
denyutan pada A. Carotis.

Apakah prinsip penatalaksanaan nonfarnakoterapi pada pasien tersebut?

A. Kompresi di sebelah kiri sternum

B. Kompresi di tepat di atas sternum

C. Kompresi di tepat di atas costa V ñ VI

D. Kompresi di tepat di atas apex jantung

E. Kompresi di tepat di atas processus xyphoideus

63. Seorang laki ñ laki berusia 45 tahun tidak sadarkan diri di bangsal perawatan RSISA. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik, dokter melakukan pemberian ventilasi dengan bag valve mask.

Apakah kemungkinan pertimbangan dokter dalam melakukan tindakan tersebut?

A. Pasien bernapas spontan dengan frekuensi 12 kali permenit

B. Pasien bernapas spontan namun tidak adekuat

C. Pasien mengalami hipoksemia ringan sampai sedang

D. Saturasi oksigen pada pulse oxymetri sebesar 90%

E. Ditemukan denyut jantung dengan frekuensi 50x/menit

64. Seorang laki ñ laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh masyarakat sekitar karena
kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya penurunan kesadaran. Dari
mulut pasien tampak adanya darah yang mengalir keluar. Dari jalan napas terdengar suara
mengorok dan suara seperti berkumur. Laju napas 30 x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit,
tekanan darah 140/90 mmHg, saturasi O2 93%. Kemudian dokter jaga melakukan suction dan
memasang nasopharyngeal airway pada pasien tersebut.

Apakah indikasi pemasangan alat jalan napas dasar pada pasien tersebut?

A. Pasien yang dicurigai fraktur basis cranii


B. Pasien yang masih mempunyai reflek muntah

C. Adanya laserasi pada mukosa mulut

D. Pasien dengan perdarahan banyak dari mulut

E. Pasien dengan kejang dan trismus

65. Seorang laki ñ laki berusia 65 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya akibat
penurunan kesadaran. Menurut keluarga yang mengantar, pasien mendadak tidak sadarkan
diri di kamar mandi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran GCS E2M3V1. Pada jalan
napas terdengar suara seperti orang mengorok. Pasien bernapas spontan, frekuensi napas 28
x/menit. Tekanan darah 200/110 mmHg.

Apakah penyebab sumbatan jalan napas pada pasien tersebut?

A. Benda asing

B. Epiglottis

C. Edema mukosa

D. Lidah

E. Sekret

66. Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan dada berdebar-
debar. Pada saat pemeriksaan fisik tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 120 x/m,
frekuensi napas 24 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai
berikut:

Apakah penatalaksanaan yang sesuai untuk kasus tersebut?

A. Manuver vagal

B. Kardioversi 120 J

C. Adenosin 6 mg iv

D. Defibrilasi 200 J

E. Amiodarone 150 mg iv

67. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+). Pasien akan diberikan pengelolaan
dengan cairan subtitusi.

Manakah jenis cairan subsitusi yang tepat diberikan kepada pasien tersebut?
A. NaCl 9%

B. Ringer Laktat

C. D5% 1/4 NS

D. Albumin

E. HES

68. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ICU dengan keluhan nyeri dada. Tiba-tiba tidak
sadarkan diri dan denyut karotis tidak teraba. Dokter jaga segera melakukan RJP dan meminta
disiapkan defibrilator. Setelah defibrillator datang, pada monitor muncul gambaran berikut:

Setelah dilakukan defibrilasi pada kasus tersebut, tindakan apa yang selanjutnya dilakukan?

A. Dilakukan pengecekan nadi arteri karotis

B. Dilakukan kompresi dan ventilasi 30:2 selama 5 siklus

C. Dilakukan kompresi dan ventilasi 30: 2 selama 5 siklus + injeksi epinefrin 1 mg

D. Dilakukan pengecekan irama jantung dengan EKG 12-lead

E. Diberikan amiodarone 300 mg intravena bolus

69. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis
STEAMI. Tiba ñ tiba pasien mengalami henti jantung mendadak. Kemudian dokter jaga
melakukan pengecekan irama jantung. Pada monitor terdapat gambaran ECG seperti di bawah
ini:

Apakah prinsip farmakoterapi yang tepat pada pasien tersebut?

A. Epinephrine 1 mg intra vena bolus diberikan sebagai first line dose

B. Amiodaron 150 mg intra vena bolus diberikan sebagai second dose

C. Sulfas atropin 0,5 mg intra vena bolus

D. Amiodarone 500 mg intra vena bolus diberikan sebagai first line drug

E. Lidocain 1 ñ 1,5 mg/kgBB intra vena bolus diberikan sebagai first line drug

70. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan keluhan sesak napas dan
pusing. Sebelumnya pasien mendapatkan injeksi dari mantri di dekat rumah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/50 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, laju
pernapasan 35 x/menit, dan akral dingin.

Apakah farmakoterapi yang paling tepat untuk kasus tersebut?

A. Adrenalin 1 cc IM

B. Nor epinephrine 0,5 µg/menit IV


C. Adrenalin 0,5 cc IM

D. Adrenalin 0,5 mg IC

E. Epinephrine 0,5 mg IO

71. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan keluhan pusing seperti
mau pingsan. Pasien juga mengeluh sesak napas dan bengkak pada kedua kelopak mata.
Pasien memiliki riwayat minum obat metampiron sebelum keluhan tersebut muncul. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: tekanan darah 70/40 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, teraba
cepat dan lemah, laju pernapasan 38 x/menit, suara paru terdengar wheezing, akral dingin,
angiodema pada kedua palpebra, dan terpasang pulse oxymetri dengan saturasi O2: 88%.

Bagaimana mekanisme farmakoterapi pada kasus tersebut?

A. Aktivitas alfa adrenergik yang mengatasi vasodilatasi perifer

B. Aktivitas alfa adrenergik sehingga meningkatkan kontraktilitas miokard

C. Vasodilatasi perifer dan menurunkan kontraktilitas miokard

D. Menghambat aktivasi mast cell karena mempunyai aktivitas terhadap alfa adrenergik

E. Mengurangi derajat keparahan reaksi alergi yang diperantarai oleh Imunoglobulin M

72. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat ICU dengan diagnosis severe sepsis. Pasien tiba
ñ tiba mengalami henti jantung mendadak. Dokter jaga melakukan resusitasi sesuai guideline
AHA 2015. Setelah dilakukan CPR pasien kembali dalam keadaan ROSC. Kemudian pasien
dilakukan penatalaksanaan post cardiac arrest care.

Bagaimanakah prinsip pemberian penatalaksanaan ppada pasien tersebut?

A. Vasoaktif untuk mempertahankan MAP = 65-80 mmHg

B. Hiperventilasi untuk mempertahankan SaO2 = 90%

C. Hiperventilasi untuk mempertahankan normokarbia

D. Terapi hipotermia 32 0C-34 0C selama 12-24 jam

E. FiO2 tidak perlu dititrasi jika saturasi oksiHb 100%

73. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien
didapatkan riwayat jatuh dari atap rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU pucat;
tekanan darah 80/42 mmHg; frekuensi nadi 50 x/menit; laju pernapasan 30 x/menit; SpO2
97%; akral hangat.

Apakah diagnosis kasus tersebut?

A. Syok hipovolemik

B. Syok neurogenik

C. Syok hemoragik
D. Syok kardiogenik

E. Syok septik

74. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh tertabrak sepeda motor dengan posisi kepala terbentur aspal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M2V2. Dari rongga mulut mengeluarkan banyak
darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 110
x/menit; SpO2 87%; laju pernapasan 40x/menit. Pasien sudah dilakukan pengelolaan airway
awal tetapi tidak ada perbaikan. Kemudian dokter memikirkan untuk dilakukan definitive
airway.

Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada saat melakukan pengelolaan nonfarmakoterapi
pada pasien tersebut?

A. Laringospasme

B. Bradikardi

C. Hipotensi

D. Gagal jantung

E. Henti jantung

75. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin. Pasien memiliki berat badan 50 kg.

Berapakah perkiraan volume darah yang keluar pada pasien tersebut?

A. < 165 ml

B. 165 ñ 325 ml

C. 325 ñ 485 ml

D. 485 ñ 975 ml

E. 1135 ml

76. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ICU dengan keluhan nyeri dada. Tiba-tiba tidak
sadarkan diri dan denyut karotis tidak teraba. Dokter jaga segera melakukan RJP dan meminta
disiapkan defibrilator. Setelah defibrillator datang, pada monitor muncul gambaran berikut:
Berapakah dosis energi defibrilator yang diberikan pada kasus tersebut?

A. 120 J monofasik

B. 200 J monofasik

C. 360 J bifasik

D. 200 J bifasik
E. 120 J bifasik

77. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan sesak napas
hebat dan pusing setelah minum obat ibuprofen. Pada pemeriksaan didapatkan: kesadaran
somnolen, Airway: sianosis, terdengar suara tambahan hoarseness dan stridor pada jalan
napas. Breathing: laju napas 40 kali/menit, napas cuping hidung, retraksi subcostal dan
wheezing (+/+), saturasi perifer O2 89%. Circulation: frekuensi nadi 130 x/menit, isi dan
tegangan kurang, akral dingin (+), tekanan darah 80/40 mmHg. Expossure: pada kedua
kelopak mata terdapat angiodema (+) dan urtikaria hampir di seluruh tubuh.

Bagaimana etiopatogenesis kasus tersebut?

A. Ibuprofen menginduksi secara langsung degranulasi sel mast

B. Ibuprofen meningkatkan sintesis prostaglandin dan prostasiklin

C. Ibuprofen menghambat COX sehingga terjadi peningkatan leukotrien

D. Ibuprofen menghambat sintesis leukotrien sehingga menginduksi IgE

E. Ibuprofen menghambat lipo-oksigenase sehingga meningkatkan leukotrien

78. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 15 minggu, dibawa ke IGD
rumah sakit dengan keluhan sesak napas hebat dan pusing setelah minum obat ibuprofen.
Pada pemeriksaan didapatkan: kesadaran somnolen, Airway: sianosis, terdengar suara
tambahan hoarseness dan stridor pada jalan napas. Breathing: laju napas 40 kali/menit, napas
cuping hidung, retraksi subcostal dan wheezing (+/+), saturasi perifer O2 89%. Circulation:
frekuensi nadi 130 x/menit, isi dan tegangan kurang, akral dingin (+), tekanan darah 80/40
mmHg. Expossure: pada kedua kelopak mata terdapat angiodema (+) dan urtikaria hampir di
seluruh tubuh.

.Manakah yang merupakan prinsip penatalaksanaan yang benar pada pasien tersebut?

A. Harus dilakukan recovery position

B. Memposisikan tiduran dengan miring ke kiri akan mencegah kompresi vena kava

C. Posisi berbaring ke kanan dan elevasi pada kaki pasien untuk mencegah terjadinya
hipotensi

D. Pasien diposisikan setengah duduk untuk mencegah terjadinya hipotensi dan kompresi
vena kava

E. Membaringkan pasien dengan posisi miring ke kiri akan meningkatkan kejadian henti
jantung

79. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis
STEAMI. Tiba ñ tiba pasien mengalami henti jantung dan henti napas. Pada monitor tampak
gambaran ventrikel fibrilasi. Setelah memberikan resusitasi jantung paru dengan 1 kali
pemberian shock, langsung dilanjutkan dengan kompresi dada selama 5 siklus. Kemudian
pada saat dilakukan cek irama jantung, pada monitor terdapat gambaran ECG seperti di
bawah ini:

Apakah farmakoterapi yang harus segera diberikan kepada pasien tersebut?


A. Dopamine 2 ñ 5 µg/kgBB/menit dititrasi intra vena

B. Epinephrine 1 ampul intra vena bolus

C. Nor epinephrine 0,5 µg/menit dititrasi intra vena

D. Sulfas atropine 0,5 mg intra vena bolus

E. Amiodarone 150 mg intra vena bolus

80. Seorang pria 53 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar-debar. Pada saat pemeriksaan
fisik tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 125 x/m, frekuensi napas 24 x/m, suhu 37,5
0C. Pada pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah penatalaksanaan yang sesuai untuk kasus tersebut?

A. Adenosin 6 mg iv

B. Manuver vagal

C. Kardioversi 100 J

D. Defibrilasi 200 J

E. Amiodarone 150 mg iv

81. Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada dan sesak.
Pasien memiliki riwayat gagal jantung dan sedang dalam pengobatan menggunakan digoksin.
Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan bengkak ekstremitas, ronkhi pada kedua lapang paru,
dan JVP meningkat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 120 x/m, frekuensi napas 28 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG di
dapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah penatalaksanaan yang sesuai untuk kasus tersebut?

A. Kardioversi 120 J

B. Manuver vagal

C. Adenosin 6 mg iv

D. Defibrilasi 200 J

E. Amiodarone 150 mg iv

82. Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat di unit perawatan coroner dengan infark miokard
akut. Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan penurunan kesadaran, akral dingin, tekanan
darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/m, frekuensi napas 20 x/m, suhu 37,5 0C. Pada
pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai berikut:

Apakah diagnosis pada kasus tersebut?

A. Ventrikular takikardi
B. Supraventrikular takikardi

C. Ventrikular fibrilasi

D. Atrial fibrilasi

E. Atrial flutter

83. Ketika berada di sebuah mall, tiba ñ tiba terdengar suara orang berteriak meminta
pertolongan. Anda melihat seseorang laki ñ laki berusia 50 tahun pingsan tergeletak di lantai
dikelilingi banyak orang. Penderita tidak berespon terhadap panggilan. Setelah meminta
orang untuk mendapatkan AED dan menghubungi layanan gawat darurat, selanjutnya anda
melakukan kompresi dada 30:2 setelah sebelumnya memastikan A. Carotis tidak teraba.

Apabila penolong kedua datang membawa AED, apakah tindakan selanjutnya yang anda
lakukan?

A. Menghentikan kompresi meskipun belum 5 siklus, kemudian memasang lembaran


elektroda AED di dada korban

B. Memeriksa dulu denyutan A. Carotis, jika tidak ada denyutan, baru penolong kedua
melakukan pemasangan AED

C. Memasang masker oksigen terlebih dahulu untuk mencegah hipoksia sebelum


memberikan shock ke penderita

D. Penolong pertama menghentikan kompresi dada, kemudian penolong kedua mengambil


alih resusitasi

E. Terus melakukan RJP, sementara penolong kedua memasang lembaran elektroda AED di
dada korban

Anda mungkin juga menyukai