Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin.
C. 15-30% EBV
D. 30%-40% EBV
2. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan sesak napas
hebat dan pusing setelah minum obat ibuprofen. Pada pemeriksaan didapatkan: kesadaran
somnolen, Airway: sianosis, terdengar suara tambahan hoarseness dan stridor pada jalan
napas. Breathing: laju napas 40 kali/menit, napas cuping hidung, retraksi subcostal dan
wheezing (+/+), saturasi perifer O2 89%. Circulation: frekuensi nadi 130 x/menit, isi dan
tegangan kurang, akral dingin (+), tekanan darah 80/40 mmHg. Expossure: pada kedua
kelopak mata terdapat angiodema (+) dan urtikaria hampir di seluruh tubuh.
D. Mempunyai efek intotropik dan konotropik negatif sehingga memperbaiki kondisi syok
3. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suara snoring. tekanan darah 156/88 mmHg; frekuensi nadi 100
x/menit; laju pernapasan 34 x/menit; SpO2 87%; temperatur 38.2 0C; GCS E2V4M3. Dokter
jaga melakukan pengelolaan airway dan pemberian oksigen.
C. Penurunan kesadaran
D. Syok
E. Sepsis
4. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).
B. 30%-40% EBV
D. 15-30% EBV
5. Seorang laki-laki berusia 48 tahun berada di ruang tunggu stasiun tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda sebagai mahasiswa kedokteran segera memanggil bantuan dan meminta penolong
kedua mengambilkan AED. Saat melakukan pemeriksaan denyut arteri karotis tidak teraba.
Pada saat AED telah terpasang lalu menganalisa irama lalu lampu AED berkedip.
A. Memeriksa terlebih dahulu apakah terdapat benda ñ benda logam pada baju korban karena
dapat mengganggu hantaran shock
B. Memeriksa denyut arteri karotis dan langsung memulai siklus CPR selama 5 siklus
D. Memastikan tidak ada orang yang menyentuh korban baru menekan tombol
shock
6. Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa orangtuanya ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Pada
alloanamnesa diketahui pasien menelan mainan kakaknya. Pemeriksaan fisik didapatkan laju
pernapasan 42 x/menit; tampak sianosis dan retraksi otot pernafasan. Dokter jaga melakukan
back blow 5x hentakan tetapi benda asing belum dapat dikeluarkan.
B. Abdominal thrust
C. Chest thrust
D. Heimlich maneuver
E. Sellick manuver
7. Seorang laki ñ laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena penurunan
kesadaran. Pada saat menilai kesadaran, pasien tidak berespon dan tidak tampak bernapas.
Anda memutuskan untuk memberikan kompresi dada setelah memastikan tidak ada denyutan
pada A. Carotis.Pasien tersebut sudah berhasil dipasang endotrakeal tube.
A. 6 ñ 8x/menit
B. 8 ñ 10x/menit
C. 10 ñ 12x/menit
D. 12 ñ 14x/menit
E. 14 ñ 16x/menit
8. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).
A. Cairan D40
D. Cairan kristaloid RL
9. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh masyarakat sekitar akibat
kecelakaan lalu lintas. Pada saat kejadian korban tidak memakai helm. Pada pemeriksaan
didapatkan: kesadaran menurun, penderita tidak merespon ketika dipanggil. Keluar darah dari
mulut dan hidung. Terdengar suara tambahan snoring dan gurgling dari jalan napas. Laju
pernapasan 40 x/menit dengan saturasi oksigen SpO2 85%, tekanan darah 80/40mmHg,
frekuensi nadi 140 x/menit, tegangan dan isi nadi lemah, terdapat akral dingin, pucat dan
lembab. Tampak adanya fraktur impresi di cranium bagian frontal, fraktur maksilofacial, dan
fraktur femur terbuka dextra dengan perdarahan aktif.
Apakah tindakan yang harus dilakukan pertama kali pada kasus tersebut?
10. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan ACS. Saat akan
dilakukan pemeriksaan, pasien tiba-tiba tidak sadar. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:
A. Ventrikular fibrilasi
B. Torsades de pointes
D. Supraventrikular takikardi
11. Seorang laki ñ laki berusia 20 tahun dibawa oleh temannya ke IGD RSISA karena penurunan
kesadaran. Menurut pengantar, pasien baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Dari
pemeriksaan kesadaran didapatkan GCS E2M3V2 dan adanya trauma maxillofacial. Dari
hasil pemeriksaan fisik: terdengar suara gurgling dan snoring dari jalan napas, tampak
sianosis, laju napas 35 x/menit, tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit.
Kemudian dokter bermaksud untuk memasang endotrakeal tube. Salah satu persiapan yang
dilakukan adalah menyiapkan sulfas atropin.
12. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat ICU dengan diagnosis severe sepsis. Pasien tiba
ñ tiba mengalami henti jantung mendadak. Dokter jaga melakukan resusitasi sesuai guideline
AHA 2015. Setelah dilakukan CPR, dokter jaga memutuskan untuk menghentikan CPR.
13. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan keluhan sesak napas dan
pusing. Sebelumnya pasien mendapatkan injeksi dari mantri di dekat rumah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/50 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, laju
pernapasan 35 x/menit, dan akral dingin.
A. Injeksi 1 mg adrenalin IM
14. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).
A.Vasokonstriksi selektif
D. Metabolisme aerob
E. Kegagalan multiorgan
15. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh masyarakat sekitar akibat
penurunan kesadaran. Dari alloanamnesis diketahui pasien mengalami kecelakaan lalu lintas.
Dari pemeriksaan didapatkan kesadaran GCS E3M5V2 dan adanya trauma pada daerah wajah
terutama hidung dan mulut. Terdapat banyak darah pada rongga mulut. Pasien bernapas
spontan, dengan laju pernapasan 40 x/menit. Tekanan darah 70 mmHg perpalpasi, frekuensi
nadi 125 x/menit, tekanan dan isi nadi lemah, teraba akral dingin.
16. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
17. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+).
Syok hipovolemik
B. Syok kardiogenik
C. Syok neurogenik
D. Syok anafilaktik
E. Syok obstruktif
18. Seorang perempuan berusia 64 tahun dirawat di ICU dengan gangren pada tungkai bawah.
Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol. Pada pemeriksaan didapatkan KU
somnolen tekanan darah 85/45 mmHg; frekuensi nadi 120 x/menit; laju pernafasan 32
x/menit; SpO2 96%; temperatur 38.5 0C. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan ronki (+/+).
Hasil laboratorium didapatkan Hb 9; trombosit 100.000; leukosit 17.000; ureum 76; kreatinin
2.89. Hasil pemerikaan foto thoraks didapatkan bronkopneumonia.
A. Syok hipovolemik
B. Syok neurogenik
C. Syok anafilaktik
D. Syok kardiogenik
E. Syok septik
19. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ICU RSISA dengan diagnosis STEAMI. Tiba
ñ tiba pasien tidak sadar. Kemudian dokter jaga melihat adanya gambaran sebagai berikut
pada monitor ECG. Dokter jaga memberikan vasopressin sebagai penatalaksanaan awal
kepada pasien.
A. Dosis vasopressin sebagai first line drug untuk kasus henti jantung adalah 50-unit intra
vena bolus
C. Vasopressin intra vena mempunyai efektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan
epinephrine
D. Apabila vasopressin tidak tersedia, maka bisa digantikan dengan lidocain 1,5 mg/kgBB
intra vena bolus
E. Apabila vasopressin tidak tersedia, maka bisa digantikan dengan epinephrine 0,5 mg intra
vena bolus
20. Ketika anda sedang makan di sebuah restoran, tiba-tiba ada seorang perempuan yang sedang
hamil, berusia ± 30 tahun, tampak panik sambil mencengkeram kedua lehernya. Wajahnya
menjadi pucat kebiruan, orang itu tidak bisa bicara, tidak bisa batuk dan sulit untuk bernafas,
namun masih sadar. Anda menduga orang ini tersedak dan mengalami sumbatan jalan nafas.
21. Seorang laki-laki berusia 48 tahun berada di ruang tunggu stasiun tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda sebagai mahasiswa kedokteran segera memanggil bantuan dan meminta penolong
kedua mengambilkan AED. Saat melakukan pemeriksaan, denyut arteri karotis tidak teraba.
Setelah dilakukan defibrilasi dan kompresi dada selama 5 siklus, dilakukan pengecekan
irama. Tiba-tiba penderita menggerakan ekstremitas.
22. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat
setelah meminum obat antibiotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran: gelisah;
tekanan darah: 78/45 mmHg; frekuensi nadi: 130 x/menit; laju pernapasan: 40 x/menit; SpO2:
89%. Pada auskultasi thoraks terdengar wheezing (+/+).
23. Seorang wanita berusia 26 tahun datang ke UGD dengan keluhan dada berdebar-debar. Pasien
memiliki riwayat palpitasi sebelumnya. Pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, denyut nadi 200 x/m, frekuensi napas 24 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG
di dapatkan gambaran sebagai berikut:
A.Manuver vagal
B. Kardioversi 50 J
C. Adenosin 6 mg iv
D. Defibrilasi 200 J
E. Amiodarone 150 mg iv
24. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di bangsal perawatan RSISA mengeluh pusing
seperti mau pingsan. Menurut perawat jaga, keluhan tersebut dirasakan setelah pasien
mendapatkan injeksi cefotaxim intravena 10 menit sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan: frekuensi napas 24 x/menit, pemeriksaan paru dalam batas normal, terpasang
pulse oxymetri dengan saturasi O2: 95%, tekanan darah 80/50 mmHg, frekuensi nadi 108
x/menit, teraba cepat dan kuat angkat, akral dingin. Sebagai penatalaksanaan awal, dokter
memberikan oksigenasi dengan canul binasal 4 liter permenit dan loading cairan kristaloid
1.000 ml dengan cara diguyur. Setelah dua jam pasien masih mengeluh pusing dan didapatkan
hipotensi yang refrakter.
Manakah obat-obat emergensi di bawah yang tepat diberikan kepada pasien?
25. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di bangsal perawatan RSISA mengeluh pusing
seperti mau pingsan. Pasien juga mengeluh sesak napas dan bengkak pada kedua kelopak
mata. Menurut perawat ruangan, setelah mendapatkan injeksi amoksisilin intravena 10 menit
sebelumnya kondisi pasien menjadi seperti itu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan: tekanan
darah: 80/50 mmHg, frekuensi nadi: 130 x/menit, teraba cepat dan lemah, laju pernapasan: 35
x/menit, suara paru terdengar wheezing, akral dingin, angiodema pada kedua palpebra, dan
terpasang pulse oxymetri dengan saturasi O2: 89%.
A. 30 mmHg
B. 40 mmHg
C. 60 mmHg
D. 65 mmHg
E. 70 mmHg
26. Seorang laki ñ laki berusia 30 tahun dibawa oleh tetangganya ke IGD dengan keluhan sesak.
Sebelumnya pasien terjebak di rumahnya yang terbakar dan mengalami luka bakar. Dari
pemeriksaan primary survey didapatkan stridor, laju pernapasan 32 x/menit, dan SpO2 96%.
A.Intubasi
B. Nasal Canul
D. Non-Rebreathing Mask
E. Cricotiroidotomy
27. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat
setelah meminum obat antibiotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran: gelisah;
tekanan darah: 78/45 mmHg; frekuensi nadi: 130 x/menit; laju pernapasan: 40 x/menit; SpO2
89%. Pada auskultasi thoraks terdengar suara wheezing (+/+).
Bagaimanakah mekanisme kerja dari farmakoterapi pada kasus tersebut?
28. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS dengan keluhan
nyeri dada kiri. Beberapa saat setelah anda periksa, pasien tiba ñ tiba tidak sadarkan diri dan
tidak bernapas. Setelah memanggil bantuan, perawat datang membawa defibrilator. Kemudian
dokter melakukan penilaian irama jantung pasien. Pada defibrillator tampak gambaran
sebagai berikut:
29. Seorang perempuan berusia 22 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak napas hebat
setelah meminum obat antibiotik. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran: gelisah;
tekanan darah: 78/45 mmHg; frekuensi nadi: 130 x/menit; laju pernapasan: 40 x/menit; SpO2
89%. Pada auskultasi thoraks terdengar suara wheezing (+/+).
30. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan ACS. Saat akan
dilakukan pemeriksaan, pasien tiba-tiba tidak sadar. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:
Apakah penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien tersebut?
A. Defibrilasi 200 J
D. Adenosin 6 mg iv
E. Manuver vagal
31. Seorang laki ñ laki berusia 50 tahun dirawat di ruang ICU dengan diagnosis STEAMI.
Beberapa saat kemudian, pasien tidak sadarkan diri. Sebagai dokter jaga anda melakukan
resusitasi kepada pasien dan memberikan precordial thump.
C. Pada situasi dimana terdapat ventrikel fibrilasi tetapi defibrillator belum tersedia
D. Precordial thump dapat diberikan sebagai terapi awal pengganti kompresi dada
E. Mulai diberlakukan sejak AHA guideline 2005 pada korban witnessed arrest
32. Seorang bayi laki ñ laki berusia 8 bulan dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya karena
tersedak. Dari pemeriksaan dokter mencurigai pasien mengalami sumbatan jalan napas total
karena benda asing. Setelah beberapa saat pasien menjadi tidak responsif.
A. Abdominal thrust
B. Back blow
C. Finger sweep
D. Heimlich manuever
E. Kompresi dada
33. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+). Pasien akan diberikan cairan koloid.
Manakah sifat yang benar pada cairan yang diberikan pada pasien tersebut?
34. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun datang ke IGD diantar orangtua dengan keluhan batuk
dan sesak nafas. Alloanamnesa diketahui 15 menit yang lalu tersedak saat makan permen.
Pemeriksaan fisik KU kompos mentis; frkeuensi nadi 100 x/menit, retraksi suprasternal (-).
A. Back blow
B. Chest trust
C. Abdominal thrust
D. Heimlich manuver
E. Sellick manuver
35. Seorang laki ñ laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya karena tersedak
benda asing. Dokter mencurigai adanya sumbatan benda asing pada jalan napas pasien.
Sebagai dokter jaga anda melakukan Heimlich manuever, tetapi benda asing belum dapat
dikeluarkan. Anda kemudian melakukan pengambilan secara langsung dengan laringoskopi
direk, tetapi benda asing belum bisa dikeluarkan.
A. Melakukan cricothyrotomy
36. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh tertabrak sepeda motor dengan posisi kepala terbentur aspal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M2V2. Dari rongga mulut mengeluarkan banyak
darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan darah 100/60 mmHg; feekuensi nadi
110 x/menit; SpO2 87%; laju pernafasan 40x/menit. Pasien sudah dilakukan pengelolaan
airway awal tetapi tidak ada perbaikan. Kemudian dokter memikirkan untuk dilakukan
definitive airway.
B. Bahaya aspirasi
C. Hematoma leher
D. Hipoventilasi
E. GCS > 8
37. Ketika anda sedang makan di sebuah restoran, tiba-tiba ada seorang laki ñ laki berusia ± 30
tahun, tampak panik sambil mencengkeram kedua lehernya. Penderita masih dapat bicara /
mengeluarkan suara. Anda menduga orang ini tersedak dan mengalami sumbatan jalan nafas.
38. Seorang perempuan berusia 64 tahun dirawat di ICU dengan gangren pada tungkai bawah.
Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 tidak terkontrol. Pada pemeriksaan didapatkan KU
somnolen; tekanan darah 85/45 mmHg; frekuensi nadi 120 x/menit; laju pernapasan 32
x/menit; SpO2 96%; temperatur 38.5 0C. Pada pemeriksaan thoraks didapatkan ronki (+/+).
Hasil laboratorium didapatkan Hb 9; trombosit 100.000; leukosit 17.000; ureum 76; kreatinin
2.89. Hasil pemerikaan foto thoraks didapatkan bronkopneumonia.
39. Seorang laki ñ laki berusia 35 tahun jatuh tidak sadarkan diri di depan anda sewaktu berada di
bandara. Penderita tidak bernapas spontan. Kemudian anda melakukan tindakan bantuan
hidup dasar pada orang tersebut.
Apakah tindakan yang anda lakukan untuk meyakinkan bahwa napas bantuan yang anda
berikan sudah adekuat?
A. Melakukan auskultasi untuk mendengarkan suara napas pada kedua lapang paru
D. Memeriksa jalan napas secara reguler dengan look, listen and feel
A. Amiodarone 150 mg iv
B. Manuver vagal
C. Kardioversi 100 J
D. Defibrilasi 200 J
E. Adenosin 6 mg iv
41. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dengan diagnosis STEAMI, saat ini sedang dirawat di
ICU. Tiba ñ tiba pasien tidak responsif. Kemudian dokter melakukan resusitasi. Saat dipasang
monitor terlihat irama seperti gambar di bawah ini:
42. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh tetangganya karena
mengalami luka bakar. Dari informasi yang didapatkan, pasien sempat terkurung di ruang
berasap. Terdapat warna kehitaman pada hidung dan wajah. Alis penderita juga hangus akibat
terbakar dan didapatkan luka bakar pada lengan kiri.
43. Seorang laki ñ laki berusia 50 tahun jatuh tidak sadarkan diri di depan anda. Setelah
melakukan pemeriksaan kesadaran, anda meminta teman anda untuk memanggil ambulan.
C. Meraba denyutan A. Carotis, bila tidak ada segera lakukan kompresi dada 30:2
D. Membuka jalan napas dengan head tilt / chin lift dan berikan 2 kali napas bantuan
E. Menunggu bantuan datang sambil terus memantau kesadaran pasien dengan cek respon
44. Seorang laki ñ laki berusia 60 tahun dibawa ke IGD oleh keluarganya karena penurunan
kesadaran. Pada saat menilai kesadaran, pasien tidak berespon dan tidak tampak bernapas.
Anda memutuskan untuk memberikan kompresi dada setelah memastikan tidak ada denyutan
pada A. Carotis.
Berapakah kecepatan minimal dalam melakukan kompresi pada penderita dewasa dengan
henti jantung?
A. 30x/menit
B. 60x/menit
C. 80x/menit
D. 100x/menit
E. 125x/menit
45. Seorang anak laki-laki berusia 15 tahun datang ke IGD diantar orangtuanya setelah makan di
restoran. Penderita tampak panik sambil memegangi leher seperti orang sesak. Penderita
sudah tidak dapat berbicara.
D. Menginduksi muntah
E. Menyuruh batuk
46. Ketika berada di sebuah mall, tiba ñ tiba terdengar suara orang berteriak meminta
pertolongan. Anda melihat seseorang laki ñ laki berusia 50 tahun pingsan tergeletak di lantai
dikelilingi banyak orang. Penderita tidak berespon terhadap panggilan. Setelah meminta
orang untuk mendapatkan AED dan menghubungi layanan gawat darurat, selanjutnya anda
melakukan kompresi dada 30:2 setelah sebelumnya memastikan A. Carotis tidak teraba.
47. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh tertabrak sepeda motor dengan posisi kepala terbentur aspal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M2V2. Dari rongga mulut mengeluarkan banyak
darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 110
x/menit; SpO2 87%; laju pernapasan 40x/menit. Pasien sudah dilakukan pengelolaan airway
awal tetapi tidak ada perbaikan. Kemudian dokter memikirkan untuk dilakukan definitive
airway.
A. Intubasi
B. Chin lift
C. Head tilt
D. Jaw thrust
48. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas saat menaiki tangga.
Pasien tidak memiliki riwayat nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik ditemukan akral dingin dan
capillary refill melambat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/60
mmHg, frekuensi nadi 105 x/m, frekuensi napas 28 x/m, suhu 36,5 0C. Saat dilakukan
pemeriksaan rekam jantung ditemukan gambaran sebagai berikut:
A. Kardioversi 50 J
B. Manuver vagal
C. Adenosin 6 mg iv
D. Defibrilasi 200 J
E. Amiodarone 150 mg iv
49. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien
didapatkan riwayat jatuh dari atap rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU pucat;
tekanan darah 80/42 mmHg; frekuensi nadi 50 x/menit; laju pernafasan 30 x/menit; SpO2
97%; akral hangat.
50. Seorang perempuan berusia 38 tahun dibawa ke IGD RS oleh keluarganya dengan keluhan
nyeri dada kiri seperti tertindih beban berat. Ketika anda hendak memeriksa, tiba ñ tiba pasien
tidak sadarkan diri di depan anda dan tidak bernapas. Kemudian anda melakukan resusitasi
jantung paru kepada pasien. Ketika melakukan pemberian bantuan napas dengan
menggunakan bag valve mask,
A. Apabila pasien sudah terpasang endotrakeal tube, maka pemberian ventilasi dengan bag
valve mask dilakukan secara sinkron dengan kompresi dada
C. Cardiac output pasien henti jantung ± 30% dibanding orang normal, sehingga tidal volume
yang diberikan cukup 500 ml
D. Tidal volume yang diberikan pada pasien cardiac arrest adalah sekitar 10 ml/kgBB untuk
mengangkat dinding dada
E. Apabila pasien sudah terpasang endotrakeal tube, maka ventilasi yang diberikan sebanyak
10 ñ 12 x/menit
51. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis STEAMI.
Tiba ñ tiba pasien mengalami henti jantung mendadak. Kemudian dokter jaga melihat pada
monitor terdapat gambaran ECG seperti di bawah ini. Setelah dokter jaga melakukan 3 kali
pengulangan defibrilasi, gambaran ECG pasien tidak mengalami perubahan.
52. Ketika berada di sebuah mall, tiba ñ tiba terdengar suara orang berteriak meminta
pertolongan. Anda melihat seseorang laki ñ laki berusia 50 tahun pingsan tergeletak di lantai
dikelilingi banyak orang. Penderita tidak berespon terhadap panggilan. Setelah meminta
orang untuk mendapatkan AED dan menghubungi layanan gawat darurat, selanjutnya anda
melakukan kompresi dada 30:2 setelah sebelumnya memastikan A. Carotis tidak teraba.
Apabila setelah alat AED terpasang kemudian menganalisa irama secara otomatis dan
memberi instruksi shock.
B. Menekan tombol analisis dan berikan energi yang sesuai untuk kasus ventrikular
takikardi / ventrikel fibrilasi
C. Menjauhkan diri dari korban dan pastikan tidak ada orang yang menyentuh korban baru
menekan tombol shock
D. Memeriksa dan memastikan apakah lembaran elektroda sudah terpasang baik / tidak
supaya defibrilasi efektif
E. Memeriksa terlebih dahulu apakah terdapat benda ñ benda logam pada baju korban karena
dapat mengganggu hantaran shock
53. Seorang laki-laki berusia 43 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh dari sepeda motor dengan posisi kepala terbentur trotoar. Pada saat itu
penderita tidak mengenakan helm. Dari pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M3V2. Dari
rongga mulut mengeluarkan banyak darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan
darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 110 x/menit; SpO2 90%; laju pernapasan 32x/menit.
Bagaimana pengelolaan jalan nafas dasar yang tepat pada skenario di atas?
B. Suctioning berkala
C. Pemasangan NPA
D. Intubasi endotrakeal
E. Pemasangan LMA
54. Seorang laki-laki berusia 48 tahun berada di ruang tunggu stasiun tiba-tiba tidak sadarkan
diri. Anda sebagai mahasiswa kedokteran segera memanggil bantuan dan meminta penolong
kedua mengambilkan AED. Saat melakukan pemeriksaan denyut arteri karotis tidak teraba.
55. Seorang bayi perempuan berusia 11 bulan dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya karena
tersedak makanan. Pasien masih sadar dan tampak memegangi lehernya. Dokter curiga
adanya sumbatan jalan napas pada pasien tersebut. Sebagai dokter jaga anda melakukan 5 kali
hentakan back blows, tetapi benda asing belum bisa dikeluarkan.
Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan?
A. Abdominal thrust
B. Chest thrust
C. Finger sweep
D. Heimlich manuever
E. Kompresi dada
56. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin. Pasien memiliki berat badan 50 kg. Kemudian dokter memasang
infus intra vena dan memberikan resusitasi cairan kristaloid kepada pasien. Untuk memantau
status hidrasi pasien pasca resusitasi, salah satunya adalah dengan memonitor produksi urin.
A. 25 cc / jam
B. 55 cc / jam
C. 100 cc/jam
57. Seorang perempuan berusia 70 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan gagal jantung.
Sebelumnya pasien ditemukan tidak sadar dan saat diperiksa didapatkan tekanan darah: 90/60
mmHg dengan frekuensi nadi 175 x/m. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:
A. Torsades de pointes
B. Ventrikular fibrilasi
D. Supraventrikular takikardi
E. Atrial fibrilasi
58. Seorang perempuan berusia 70 tahun dirawat di ICU rumah sakit dengan gagal jantung.
Sebelumnya pasien ditemukan tidak sadar dan saat diperiksa didapatkan tekanan darah: 90/60
mmHg dengan frekuensi nadi 175 x/m. Berikut gambaran EKG di monitor ICU:
A. Kardioversi 100 J
B. Manuver vagal
C. Adenosin 6 mg iv
D. Defibrilasi 200 J
E. Amiodarone 150 mg iv
59. Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada. Pasien
memiliki riwayat gagal jantung dan sedang dalam pengobatan menggunakan digoksin. Pada
saat pemeriksaan fisik tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 120 x/m, frekuensi napas
24 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai berikut:
A. Atrial fibrilasi
B. Supraventrikular takikardi
C. Ventrikular fibrilasi
D. Ventrikular takikardi
E. Atrial flutter
60. Seorang laki-laki berusia 67 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan suara snoring. tekanan darah 156/88 mmHg; frekuensi nadi 100
x/menit; laju pernapasan 34 x/menit; SpO2 87%; t 38.2 0C; GCS E2V4M3. Dokter jaga
melakukan pengelolaan airway dan pemberian oksigen.
Berapakah perkiraan PaO2 pasien tersebut sesuai derajat hipoksemia pada skenario tersebut?
A. 85-100 mmHg
B. 80-85 mmHg
C. 60-79 mmHg
D. 40-60 mmHg
E. < 40 mmHg
61. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan berdebar. Penderita
memiliki riwayat sinkope. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/40 mmHg;
frekuensi nadi 150 x/menit; laju pernapasan 32 x/menit; SpO2 97%. Pada EKG didapatkan
gambaran sebagai berikut:
A. Terjadi suatu fokus ektopik di ventrikel yang melepas impuls lebih cepat sehingga
mengaktifkan miokardium
B. Terjadi impuls atrium yang lebih cepat dari impuls nodus SA sehingga mengambil jalur
mengelilingi atrium
D. Terjadi perlambatan konduksi impuls ventrikel sehingga terjadi fenomena re-entry dan
depolarisasi repetitif cepat
E. Terjadi perlambatan konduksi impuls pada nodus AV sehingga satu impuls sinus terhambat
seluruhnya dan terjadi dropped beat
62. Seorang laki ñ laki berusia 40 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis STEAMI.
Beberapa saat kemudian, pasien tidak sadarkan diri. Pada saat menilai kesadaran, pasien tidak
berespon. Anda memutuskan untuk memberikan kompresi dada setelah memastikan tidak ada
denyutan pada A. Carotis.
63. Seorang laki ñ laki berusia 45 tahun tidak sadarkan diri di bangsal perawatan RSISA. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik, dokter melakukan pemberian ventilasi dengan bag valve mask.
64. Seorang laki ñ laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh masyarakat sekitar karena
kecelakaan lalu lintas. Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya penurunan kesadaran. Dari
mulut pasien tampak adanya darah yang mengalir keluar. Dari jalan napas terdengar suara
mengorok dan suara seperti berkumur. Laju napas 30 x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit,
tekanan darah 140/90 mmHg, saturasi O2 93%. Kemudian dokter jaga melakukan suction dan
memasang nasopharyngeal airway pada pasien tersebut.
Apakah indikasi pemasangan alat jalan napas dasar pada pasien tersebut?
65. Seorang laki ñ laki berusia 65 tahun dibawa ke IGD RSISA oleh keluarganya akibat
penurunan kesadaran. Menurut keluarga yang mengantar, pasien mendadak tidak sadarkan
diri di kamar mandi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran GCS E2M3V1. Pada jalan
napas terdengar suara seperti orang mengorok. Pasien bernapas spontan, frekuensi napas 28
x/menit. Tekanan darah 200/110 mmHg.
A. Benda asing
B. Epiglottis
C. Edema mukosa
D. Lidah
E. Sekret
66. Seorang perempuan berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan dada berdebar-
debar. Pada saat pemeriksaan fisik tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi 120 x/m,
frekuensi napas 24 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai
berikut:
A. Manuver vagal
B. Kardioversi 120 J
C. Adenosin 6 mg iv
D. Defibrilasi 200 J
E. Amiodarone 150 mg iv
67. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dibawa ke IGD setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan: KU: tampak bingung dan kesakitan; BB: ±60 kg; tekanan
darah: 76/40 mmHg; frekuensi nadi: 135 x/menit; laju pernapasan: 32 x/menit; SpO2: 90%.
Pada ekstremitas atas, tungkai atas, dan bawah terdapat luka terbuka yang masih
mengeluarkan darah dan ditemukan akral dingin (+). Pasien akan diberikan pengelolaan
dengan cairan subtitusi.
Manakah jenis cairan subsitusi yang tepat diberikan kepada pasien tersebut?
A. NaCl 9%
B. Ringer Laktat
C. D5% 1/4 NS
D. Albumin
E. HES
68. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ICU dengan keluhan nyeri dada. Tiba-tiba tidak
sadarkan diri dan denyut karotis tidak teraba. Dokter jaga segera melakukan RJP dan meminta
disiapkan defibrilator. Setelah defibrillator datang, pada monitor muncul gambaran berikut:
Setelah dilakukan defibrilasi pada kasus tersebut, tindakan apa yang selanjutnya dilakukan?
69. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis
STEAMI. Tiba ñ tiba pasien mengalami henti jantung mendadak. Kemudian dokter jaga
melakukan pengecekan irama jantung. Pada monitor terdapat gambaran ECG seperti di bawah
ini:
D. Amiodarone 500 mg intra vena bolus diberikan sebagai first line drug
E. Lidocain 1 ñ 1,5 mg/kgBB intra vena bolus diberikan sebagai first line drug
70. Seorang laki-laki berusia 20 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan keluhan sesak napas dan
pusing. Sebelumnya pasien mendapatkan injeksi dari mantri di dekat rumah. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 70/50 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, laju
pernapasan 35 x/menit, dan akral dingin.
A. Adrenalin 1 cc IM
D. Adrenalin 0,5 mg IC
E. Epinephrine 0,5 mg IO
71. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD RSISA dengan keluhan pusing seperti
mau pingsan. Pasien juga mengeluh sesak napas dan bengkak pada kedua kelopak mata.
Pasien memiliki riwayat minum obat metampiron sebelum keluhan tersebut muncul. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan: tekanan darah 70/40 mmHg, frekuensi nadi 130 x/menit, teraba
cepat dan lemah, laju pernapasan 38 x/menit, suara paru terdengar wheezing, akral dingin,
angiodema pada kedua palpebra, dan terpasang pulse oxymetri dengan saturasi O2: 88%.
D. Menghambat aktivasi mast cell karena mempunyai aktivitas terhadap alfa adrenergik
72. Seorang perempuan berusia 56 tahun dirawat ICU dengan diagnosis severe sepsis. Pasien tiba
ñ tiba mengalami henti jantung mendadak. Dokter jaga melakukan resusitasi sesuai guideline
AHA 2015. Setelah dilakukan CPR pasien kembali dalam keadaan ROSC. Kemudian pasien
dilakukan penatalaksanaan post cardiac arrest care.
73. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirujuk ke IGD dengan penurunan kesadaran. Pasien
didapatkan riwayat jatuh dari atap rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU pucat;
tekanan darah 80/42 mmHg; frekuensi nadi 50 x/menit; laju pernapasan 30 x/menit; SpO2
97%; akral hangat.
A. Syok hipovolemik
B. Syok neurogenik
C. Syok hemoragik
D. Syok kardiogenik
E. Syok septik
74. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa oleh temannya ke IGD dengan penurunan
kesadaran karena jatuh tertabrak sepeda motor dengan posisi kepala terbentur aspal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan: GCS E2M2V2. Dari rongga mulut mengeluarkan banyak
darah, terdengar suara snoring dan gurgling. Tekanan darah 100/60 mmHg; frekuensi nadi 110
x/menit; SpO2 87%; laju pernapasan 40x/menit. Pasien sudah dilakukan pengelolaan airway
awal tetapi tidak ada perbaikan. Kemudian dokter memikirkan untuk dilakukan definitive
airway.
Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada saat melakukan pengelolaan nonfarmakoterapi
pada pasien tersebut?
A. Laringospasme
B. Bradikardi
C. Hipotensi
D. Gagal jantung
E. Henti jantung
75. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke IGD oleh temannya karena kecelakaan lalu
lintas. Pasien mengeluh kesakitan dan pada tungkai kanan tampak patah tulang terbuka
disertai darah yang mengalir keluar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan KU gelisah, tekanan
darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 105 x/menit, laju pernapasan 28 x/menit, tampak pucat
dan akral teraba dingin. Pasien memiliki berat badan 50 kg.
A. < 165 ml
B. 165 ñ 325 ml
C. 325 ñ 485 ml
D. 485 ñ 975 ml
E. 1135 ml
76. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ICU dengan keluhan nyeri dada. Tiba-tiba tidak
sadarkan diri dan denyut karotis tidak teraba. Dokter jaga segera melakukan RJP dan meminta
disiapkan defibrilator. Setelah defibrillator datang, pada monitor muncul gambaran berikut:
Berapakah dosis energi defibrilator yang diberikan pada kasus tersebut?
A. 120 J monofasik
B. 200 J monofasik
C. 360 J bifasik
D. 200 J bifasik
E. 120 J bifasik
77. Seorang perempuan berusia 25 tahun dibawa ke IGD rumah sakit dengan keluhan sesak napas
hebat dan pusing setelah minum obat ibuprofen. Pada pemeriksaan didapatkan: kesadaran
somnolen, Airway: sianosis, terdengar suara tambahan hoarseness dan stridor pada jalan
napas. Breathing: laju napas 40 kali/menit, napas cuping hidung, retraksi subcostal dan
wheezing (+/+), saturasi perifer O2 89%. Circulation: frekuensi nadi 130 x/menit, isi dan
tegangan kurang, akral dingin (+), tekanan darah 80/40 mmHg. Expossure: pada kedua
kelopak mata terdapat angiodema (+) dan urtikaria hampir di seluruh tubuh.
78. Seorang perempuan berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 15 minggu, dibawa ke IGD
rumah sakit dengan keluhan sesak napas hebat dan pusing setelah minum obat ibuprofen.
Pada pemeriksaan didapatkan: kesadaran somnolen, Airway: sianosis, terdengar suara
tambahan hoarseness dan stridor pada jalan napas. Breathing: laju napas 40 kali/menit, napas
cuping hidung, retraksi subcostal dan wheezing (+/+), saturasi perifer O2 89%. Circulation:
frekuensi nadi 130 x/menit, isi dan tegangan kurang, akral dingin (+), tekanan darah 80/40
mmHg. Expossure: pada kedua kelopak mata terdapat angiodema (+) dan urtikaria hampir di
seluruh tubuh.
.Manakah yang merupakan prinsip penatalaksanaan yang benar pada pasien tersebut?
B. Memposisikan tiduran dengan miring ke kiri akan mencegah kompresi vena kava
C. Posisi berbaring ke kanan dan elevasi pada kaki pasien untuk mencegah terjadinya
hipotensi
D. Pasien diposisikan setengah duduk untuk mencegah terjadinya hipotensi dan kompresi
vena kava
E. Membaringkan pasien dengan posisi miring ke kiri akan meningkatkan kejadian henti
jantung
79. Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang ICU RSISA dengan diagnosis
STEAMI. Tiba ñ tiba pasien mengalami henti jantung dan henti napas. Pada monitor tampak
gambaran ventrikel fibrilasi. Setelah memberikan resusitasi jantung paru dengan 1 kali
pemberian shock, langsung dilanjutkan dengan kompresi dada selama 5 siklus. Kemudian
pada saat dilakukan cek irama jantung, pada monitor terdapat gambaran ECG seperti di
bawah ini:
80. Seorang pria 53 tahun datang ke UGD dengan keluhan berdebar-debar. Pada saat pemeriksaan
fisik tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 125 x/m, frekuensi napas 24 x/m, suhu 37,5
0C. Pada pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai berikut:
A. Adenosin 6 mg iv
B. Manuver vagal
C. Kardioversi 100 J
D. Defibrilasi 200 J
E. Amiodarone 150 mg iv
81. Seorang wanita berusia 60 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri dada dan sesak.
Pasien memiliki riwayat gagal jantung dan sedang dalam pengobatan menggunakan digoksin.
Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan bengkak ekstremitas, ronkhi pada kedua lapang paru,
dan JVP meningkat. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 120 x/m, frekuensi napas 28 x/m, suhu 37,5 0C. Pada pemeriksaan EKG di
dapatkan gambaran sebagai berikut:
A. Kardioversi 120 J
B. Manuver vagal
C. Adenosin 6 mg iv
D. Defibrilasi 200 J
E. Amiodarone 150 mg iv
82. Seorang laki-laki berusia 53 tahun dirawat di unit perawatan coroner dengan infark miokard
akut. Pada saat pemeriksaan fisik didapatkan penurunan kesadaran, akral dingin, tekanan
darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 90 x/m, frekuensi napas 20 x/m, suhu 37,5 0C. Pada
pemeriksaan EKG di dapatkan gambaran sebagai berikut:
A. Ventrikular takikardi
B. Supraventrikular takikardi
C. Ventrikular fibrilasi
D. Atrial fibrilasi
E. Atrial flutter
83. Ketika berada di sebuah mall, tiba ñ tiba terdengar suara orang berteriak meminta
pertolongan. Anda melihat seseorang laki ñ laki berusia 50 tahun pingsan tergeletak di lantai
dikelilingi banyak orang. Penderita tidak berespon terhadap panggilan. Setelah meminta
orang untuk mendapatkan AED dan menghubungi layanan gawat darurat, selanjutnya anda
melakukan kompresi dada 30:2 setelah sebelumnya memastikan A. Carotis tidak teraba.
Apabila penolong kedua datang membawa AED, apakah tindakan selanjutnya yang anda
lakukan?
B. Memeriksa dulu denyutan A. Carotis, jika tidak ada denyutan, baru penolong kedua
melakukan pemasangan AED
E. Terus melakukan RJP, sementara penolong kedua memasang lembaran elektroda AED di
dada korban