Anda di halaman 1dari 37

i

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


NILAI – NILAI DASAR PROFESI ASN
DI RSUD dr SLAMET GARUT

Oleh :
NELIS FEBRIANTI
201904073044

Peserta Pendidikan dan pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Garut


Gelombang I I Tahun 2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2019

i
iii

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

DI RSUD DR. SLAMET GARUT

Peserta Diklat
NELIS FEBRIANTI
201904073044

Telah disetujui pada tanggal :15 April 2019


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

KOMPOL .ENDANG SRIYANI ,SH., M.A.P INDRA SUKMANA, S.Kep. Ners


NRP.74070790 NIP. 197611182006041009

iii
iii

LEMBAGA PENDIDIKAN PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI


DAN PELATIHAN POLRI

PENJELASAN COACH/MENTOR
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklat : NELIS FEBRIANTI


Nosis : 201904073044

Saya menilai peserta Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak


Mampu melaksanakan Perencanaan Inovasi / Manajemen Perubahan,
dengan penjelasan sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Bandung, Mei 2019


COACH/MENTOR

KOMPOL .ENDANG SRIYANI ,SH., M.A.P


NRP.74070790

iii
i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim, puji dan syukur bagi Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat, kemudahan, dan segala karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan rancangan aktualisasi dan
habituasi nilai – nilai dasar profesi ASN di Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Slamet Garut Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada nabi besar habibana wanabiyana Muhammad SAW, teladan dan
panutan sepanjang masa serta kepada keluarganya, sahabatnya dan
seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini merupakan
tahapan sebagai syarat menyelesaikan Latihan Dasar calon pegawai
negeri sipil golongan III.Dalam penyusunan Rancangan aktualisasi dan
habituasi ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan, bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tentunya memberikan kelancaran dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. KOMBESPOL Drs. Bobyanto,I.O.R.ADOE selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
2. AKBP Mohamad Rois, S. Ik. M.Si selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
3. AKBP Grace K.Rahakbau, S. Ik., M.Si., selaku Kepala Bagian Tenaga
Pendidik
4. KOMPOL. Endang Sriyani SH, M.A.P selaku Coach yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan saran untuk menyelesaikan rancangan ini.
5. Indra Sukmana, S.Kep., Ners selaku mentor yang membimbing dan
mengarahkan dan motivasi penulis.
6. Keluarga dan suami penulis yang selalu mendoakan, memberi arahan

i
ii

dan motivasi yang tak terhingga.


7. Rekan seperjuangan Peleton E yang selalu semangat dalam menjalani
Latsar CPNS Gelombang II.
Penulis menyadari bahwa tulisan dalm proses penyusunan
rancangan aktualisasi dan habituasi ini tentunya tidak terlepas dari segala
kekurangan maupun kelebihannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis butuhkan untuk perbaikan
rancangan aktualisasi dan habituasi ini.Semoga tulisan ini dapat memberi
wawasan dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
sumbangan ilmiah yang sebesar – besarnya bagi kita semua.Amiin.

Bandung, Mei 2019


Penulis

Nelis Febrianti
NOSIS 201904073044

ii
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................v
DAFTAR BAGAN............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
a. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut
......................................................................................................................2
b. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut.......................5
c. Tujuan Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Slamet Garut................................................................................................6
d. Tugas dan Fungsi Perawat..........................................................................6
e. Struktur Organisasi.......................................................................................8
B. Tujuan Aktualisasi dan Habituasi.................................................................9
C. Manfaat Aktualisasi dan Habituasi...............................................................9
BAB II RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI.................10
A. Kegiatan.....................................................................................................10
a. Kegiatan ke 1 : Mengidentifikasi pasien secara tepat................................10
b. Kegiatan ke 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif.............................12
c. Kegiatan ke 3 : Mengurangi resiko infeksi.................................................15
d. Kegiatan ke 4 : mengurangi resiko cedera akibat terjatuh.........................18
e. Kegiatan ke 5 : Hand over..........................................................................21
B. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Habituasi............................24
BAB III PENUTUP......................................................................................25
A. Simpulan.........................................................................................................................25
B. Saran...............................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................27

iii
iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kapasitas tempat tidur di RSUD dr Slamet..................................................3


Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Habituasi............................22

iv
v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah – langkah Hand wash..............................................................15


Gambar 2.2 Langkah – langkah Handrub..................................................................17

v
DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Struktur organisasi......................................................................................8


Bagan 1.2 Struktur organisasi badan pengelolan RSU dr. Slamet Garut....................8
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai perwujudan reformasi kepegawaian Aparatur Sipil Negara
yang berorientasi pada pelayanan public secara professional dengan
selalu mengedepankan kepentingan Negara, bebas dari intervensi politik,
bersih dar ikolusi, korupsi dan nepotisme.Mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara (ASN) menyebutkan bahwa dalam rangka mewujudkan
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan Negara, perlu
dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme,
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat, serta
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa dan
kesatuan Negara Republik Indonesia. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
wajib mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar (Diklatsar), yang sistem
pembelajarannya menitikberatkan pada aktualisasi nilai-nilai dasar
ANEKA. Oleh Karena itu dalam menemukan dan mengungkapkan makna
dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut, perlu dibuat rancangan
aktualisasi pelayanan bidang kesehatan di rumah sakit.

Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas, perawat sebagai


ASN perlu menanamkan nilai--‐nilai dasar profesi agar terbentuknya
seorang perawat yang professional yang mempunyai nilai‐nilai dasar,
nilai-nilai dasar tersebutdikenal dengan akronim “ANEKA”, yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi

1
2

RSUD dr Slamet Garut merupakan salah satu tempat


penyelenggara pelayanan public yang angka kunjungan nya sangat tinggi
salah satunya yaitu di poliklinik penyakit dalam.Karena itu ketepatan dan
ketelitian dalam pencatatan sangat penting karena menunjang
keselamatan pasien.

Harus diakui bahwa kegiatan institusi dapat berjalan jika ada


pasien.Oleh karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama
untuk dilaksanakan salahsatunya dengan pencatatan/pendataan yang
baik. Hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan.
Perawat perlu menerapkan tanggung jawab, cinta tanah air, yang dapat
meningkatkan kerjasama antar profesi dan non profesi kesehatan untuk
meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat
pada RSUD dr Slamet Garut.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka dirumuskan


rancangan aktualisasi habituasi tentang pengoptimalan
pendataan/pencatatan di poliklinik RSUD dr. Slamet Garut.

2
6

1. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah dr. Slamet Garut

Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Tenggara pada


koordinat 6º56'49 - 7 º45'00 Lintang Selatan dan 107º25'8 - 108º7'30 Bujur
Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayahadministratif sebesar

306.519 Ha (3.065,19 km²) dengan batas-batas sebagai berikut:


 Utara, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang
 Selatan, SamuderaHindia
 Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur
 Timur, Kabupaten Tasikmalaya
Hingga tahun 1917 Kabupaten Garut belum memilik Rumah Sakit.
Yang ada pada waktu itu hanyalah suatu rumah sakit darurat yang
didirikan oleh dr. Mulder/Chirurg dan dr. Stichter/Internist. Letaknya di
Jalan

6
7

Cimanuk yang mana setelah tidak terpakai lagi oleh RSD, bangunan
tersebut dipergunakan sebagai kantor “Stadpolitie”, kemudian setelah
Indonesia Merdeka dipergunakan sebagai asrama TNI hingga sekarang.
Selain RSD tersebut dr. Mulder mempunyai lagi sebuah gedung untuk
praktek partikulirnya yang dikenal dengan “Padang Bulan”,sekarang
gedungnya sudah berubah menjadi gedung Bank Jabar Banten terletak
disebelah barat kantor pos Garut. Pada waktu itu di gedung tersebut dr.
Mulder menjalankan macam-macam pembedahan dari insisi sampai
Iaparotomy dengan para pembantunya antara lain dr. Stichter, Zr.
Mulshoff, Menteri Sobari berasal dari CBZ, Ibu Sukaesih dan Pak Harta
salah seorang pegawai dari RSD penderita-penderita penyakit dalam
yang dianggap penting sekali, kadang-kadang dirawat dirumahnya
sendiri di JL. Ciledug. Gedung rumah dr. Mulder tersebut sekarang
dipergunakan oleh kantor Inspektorat Pemerintahan Wilayah V
PrianganTimur.

Penderita-penderita yang dianggap/disangka berpenyakit paru-


paru khusus dirawat di “Grand Hotel Ngamplang”, yangdikenal juga
sebagai “Sanatorium Grand Hotel Ngamplang”, kini Hotel tersebut sudah
tidak ada karena hampir hancur dibumi hanguskan ketika pecah revolusi
merebut kemerdekaan RI.

Kesibukan-kesibukan pada waktu itu untuk melayani masyarakat


yang sakit cukup berat, sementara tempat perawatan dan para
perawatnya sangat terbatas sehingga pada suatu ketika baik di RSD
maupun digedung prakteknya penuh oleh penderita-penderita, maka
timbullah suatu ide dari dr. Mulder untuk mendirikan sebuah rumah sakit
umum yang memenuhi syarat sempurna dan permanen. Gagasan dari
dr. Mulder dapat diterima oleh atasan, sehingga terwujudlah sebuah
komplek bangunan yang permanen yang dapat memenuhi syarat untuk
perawatan orang-orang sakit pada waktu itu.

Sejak tahun 1980 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut


diberi nama RSU dr. Slamet Garut, hal ini untuk mengingatkan kepada
8

seorang Dokter (dr. Slamet Atmosudiro) yang bekerja pada Rumah Sakit
ini

2. Visi Misi RSUD dr. Slamet


Adapun visi dan misi RSUD dr. Slamet adalah
Visi : “RSUD dr. Slamet Menjadi Kebanggaan Masyarakat Garut Yang
Dipercaya, Aman, Nyaman dan Terjangkau”.
Misi :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan terjangkau
dengan menjunjung tinggi kode etik serta senatiasa memperhatikan
fungsi sosial.
b. Peningkatan dan Optimalisasi sarana dan prasarana rumah sakit.
c. Membangun kemitraan dengan lembaga lainnya dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam menunjang program
pemerintah Kabupaten Garut.
d. Meningkatkan profesionalisme dan keramahan pegawai RSUD dr.
Slamet Garut.

3. Tugas dan Fungsi RSUD dr. Slamet


RSUD dr. Slamet merupakan unsur pendukung tugas kepala
daerah. RSUD dr. Slamet mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut RSUD dr. Slamet
mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis.
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
9

kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang


kesehatan.

4. Tugas dan Fungsi Perawat

a. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

b. mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam


rangka melakukan upaya promotif;

c. membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat


pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;

d. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung


fisik pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu
dalam rangka upaya preventif;

e. memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya


(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif;

f. memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam


rangka melakukan upaya preventif;

g. memberikan oksigenasi sederhana;

h. memberikan bantuan hidup dasar;

i. melakukan pengukuran antropometri;

j. melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;

k. memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;

l. melakukan mobilisasi posisi pasien;

m. mempertahankan posisi anatomis pasien;

n. melakukan fiksasi fisik;


10

o. memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;

p. memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;

q. memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan


pada pasien;

r. melakukan pemeliharaan diri pasien;

s. memandikan pasien;

t. membersihkan mulut pasien;

u. melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;

v. mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming


blanket);

w. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan


keperawatan;

x. melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying


care);

y. memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai


meninggal;26) memberikan dukungan dalam proses kehilangan,
berduka dan kematian;

z. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;

aa. melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan

bb. menyusun rencana kegiatan individu perawat;

cc. melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;

dd. melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;

ee. melaksanakan penanggulangan penyakit/ wabah tertentu; dan


ff. melakukan supervisi lapangan.
11
a. Struktur Organisasi

Bagan 1.1Struktur organisasi

Bagan 1.2Struktur organisasi badan pengelolan RSU dr. Slamet Garut


3

B. Tujuan Aktualisasi dan Habituasi


Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan aktualisasi ini yaitu untuk
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN ANEKA (akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu, anti korupsi) dan mata diklat
lain yaitu whole of government, pelayanan public dan manajemen ASN.
Dalam melaksanakan setiap pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan,
berkontribusi dalam memperkuat visi dan misi organisasi, melaksanakan
tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat,
serta sebagai peserta didik Latihan Dasar yang dapat mengaktualisasikan
tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang di kerjakan, bekerja atas
dasar semangat nilai –nilai pancasila, menciptakan lingkungan kerja yang
harmonis dan kondusif, mewujudkan pelayanan yang prima terhadap
masyarakat, mewujudkan sikap jujur dan tidak mengambil keputusan
berdasarkan pihak tertentu di instansi kerja masing-masing.

C. Manfaat Aktualisasi dan Habituasi


Manfaat dari dipilihnya isu tersebut untuk mengurangi cedera atau
trauma, kecelakaan kerja, kejadian yang tidak di harapkan dan resiko
keamanan lain pasien saat menerima asuhan keperawatan. Selain itu
dengan dijalankannya berbagai macam kegiatan yang yang telah di
rancang dapat meningkatkan profesionalisme dan integritas perawat
dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat memiliki fungsi akuntabilitas untuk
melayanimasyarakat dengan baik dan maksimal, dan memiliki nilai dasar
nasionalsme dalammelaksanakan tugasnya.Aparatur Sipil Negara harus
dapat menerapkan nilai-nilai etikapublik karena ASN menjadi contoh bagi
masyarakat.ASN juga harus mengedepankankomitmen mutu untuk
menjaga kualitas pelayanan bagimasyarakat dan memilikiintegritas yang
tinggi untuk menjadi pribadi yang anti korupsi.
4
5

BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

1. Kegiatan
A. Kegiatan ke 1:memanggil pasien sesuai urutan
1. Tahapan kegiatan

a) Perawat menerima status pasien


b) Perawat berdiri di depan pintu
c) Perawat dengan senyum ramah memanggil pasien sesuai
urutan
d) Pasien dipersilahkan duduk
2. Hasil kegiatan

Mengurangi kesalahan dalam penerimaan pasien baru, pemberian


obat, tindakan keperawatan maupun tindakan medis lainnya.
3. Nilai – nilai dasar (ANEKA)

a) Akuntabilitas : (jujur, kejelasan target) dengan penuh


tanggung jawab pemeriksaan diurutkan sesuai antrian,
b) Nasionalisme : pemeriksaan pasien dilakukan berdasarkan
nomor urut kedatangan pasien tanpa membedakan suku,agama
dan derajat sosial pasien
c) Etika Publik : Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien
menggunakan komunikasi efektif dan terapeutik
d) Komitmen Mutu : memberikan penjelasan perihal rencana
pemeriksaan dan pengobatan selanjutnya
4. Konstribusi terhadap visi dan misi organisasi ;
dengan memberikan pelayanan yang optimal di bagian poli klinik
dapat meningkatkan optimalisasi pelayanan kesehatan sehingga akan
memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien saat berobat ke
RSUD dr. Slamet Garut.
6

5. Penguatan nilai –nilai organisasi :

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan


terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa
memperhatikan fungsi social
4. Keterkaitan dengan maka diklat (WoG, Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik)

WoG : kolaborasi antar rekan sejawat dalam


menerima pasien di ruangan,

Manajemen ASN : perawat dalam melakukan pengkajian harus


memiliki sikap integritas, tanggung jawab

Pelayanan Publik : pengkajian kepada pasien dilakukan dengan


pelayanan prima yang mengandung unsur responsive (mau
medengarkan), akuntabel (bertanggungjawab)
ve (mau medengarkan), akuntabel (bertanggungjawab)
B. Kegiatan ke 2 :Mengidentifikasi pasien secara tepat
1. Tahapan kegiatan

a) Mengucapkan salam dan perkenalan diri perawat


b) perawat Mencocokan identitas pasien dengan menanyakan
nama tanggal lahir dan disesuaikan dengan status pasien
c) Bila identitas sesuai lanjutkan dengan prosedur tindakan yang
akan dilakukan pada pasien
d) perawat meminta pasien untuk duduk di kursi tunggu dan
menunggu untuk diperiksa oleh dokter
2. Hasil kegiatan

Mengurangi kesalahan dalam penerimaan pasien baru, pemberian


obat, tindakan keperawatan maupun tindakan medis lainnya.
7

3. Nilai – nilai dasar (ANEKA)

Akuntabilitas : tanggungjawab perawat sesuai dengan


jabatan dan fungsinya untuk melakukan pengkajian kepada pasien
berupa mengidentifikasi pasien, selain itu kejelasan identitas pasien
pada saat di terima di poliklinik pada saat diberikan tindakan
keperawatan maupun tindakan medis untuk mengurangi kesalahan
dari pemberian layanan asuhan keperawatan.

Nasionalisme : pengkajian termasuk kedalam pengamalan


sila pertama Pancasila dimana kita memberikan pelayanan secara
ikhlas dan semata – mata ibadah untuk dapat membantu
meningkatkan derajat kesehatan pasien

Etika Publik : Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien


menggunakan komunikasi efektif dan terapeutik

Komitmen Mutu :pasien membutuhkan asuhan keperawatan


sehingga harus memnerikan pelayanan yang prima
4. Konstribusi terhadap visi dan misi organisasi ;

Pasien merasa aman saat menerima segala tindakan asuhan


keperawatan tanpa adanya kesalahan karena sebelumnya sudah
ditanyakan terlebih dahului mengenai identifikasi pasien. Hal ini
sesuai dengan visi RSUD dr Slamet Garut
5. Penguatan nilai –nilai organisasi :

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang prima dan


terjangkau dengan menjunjung tinggi kode etik serta senantiasa
memperhatikan fungsi social
8

6. Keterkaitan dengan maka diklat (WoG, Manajemen ASN dan


Pelayanan Publik)

WoG : kolaborasi antar rekan sejawat dalam


menerima pasien di ruangan, dan tindakan medis dengan dokter

Manajemen ASN : perawat dalam melakukan pengkajian harus


memiliki sikap integritas, tanggung jawab

Pelayanan Publik : pengkajian kepada pasien dilakukan dengan


pelayanan prima yang mengandung unsur responsive (mau
medengarkan), akuntabel (bertanggungjawab)

C. Kegiatan ke 3 : Menganamnesa pasien


1. Tahapan kegiatan
a) Senyum, sapa, salam saat bertemu dengan pasien.
b) Memperkenalkan diri dengan ramah dan menggunakan bahasa
yang sopan.
c) Melakukan anamnesa secara sistematis dan empati berkaitan
d) Menuliskan hasil anamnesa pasien di lembar rekam medis

2. Hasil kegiatan
Melalui anamnesa pada seluruh pasien, kita dapat mengetahui
keluhan penyakit pasien serta riwayat penyakit sebelumnya, dan
mencatatnya pada rekam medis pasien tersebut
3. Nilai – nilai dasar (ANEKA)

Akuntabilitas : perawat melaksanakan tanggungjawab tentang


kondisi pasien yang telah dikajinya kemudian di konsultasikan
dengan dokter

Nasionalisme :komunikasi efektif berhubungan dengan


pengamalan sila ke 2 yaitu sopan satun, berkomunikasilah secara
9

sopan dan santun baik kepada pasien, keluarga maupun tenaga


kesehatan lainnya

Etika Publik : melakukan senyum, sapa, salam, serta


menggunakanbahasa yang sopan, dan berempati

Komitmen Mutu : melakukan anamnesa secara sistematis dan


menuliskannya pada rekam medis pasien
4. Konstribusi terhadap visi dan misi organisasi :
Pada saat berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain sopan dan
satun atau ramah hal ini sesuai dengan misi ke 4 yaitu
meningkatkan keramahan pegawai RSUD dr Slamet

5. Penguatan nilai –nilai organisasi

Menghargai komunikasi, konsultasi, & kerja sama dengan rekan


sejawat yang lainnya
6. Keterkaitan dengan maka diklat (WoG, Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik)

WoG : kolaborasi antar rekan sejawat dalam menerima pasien di


ruangan, dan tindakan medis dengan dokter

Manajemen ASN :Melaksanakan pelaksana kebijakan publik dan


pelayan publik yang berintegritas tinggi dan bertanggung jawab,
menghargai komunikasi , konsultasi dan kerjasama baik dengan
pasien, keluarga pasien maupun dengan teman sejawat

Pelayanan Publik : disini perawat mendengarkan keluahan pasien


yang merupakan salah satu prinsip dari responsible
D. Kegiatan ke 4: Melakukan Pemeriksaan Fisik.
1. Tahapan kegiatan

a) Meminta ijin kepada pasien dengan sopan sebelum


melakukan pemeriksaan fisik
10

b) Melakukan pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik


sesuai dengan prosedur
c) Menuliskan hasil pemeriksaan fisik pasien di lembar rekam
medis
2. Hasil kegiatan
Mengetahui penyakit yang diderita pasien
3. Nilai – nilai dasar (ANEKA)

Akuntabilitas : mencuci tangan salah satu bentuk


tanggungjawab perawat dalam mencegah resiko infeksi kepada
pasien
Etika publik : meminta Ijin dengan sopan, dan memberikan
edukasi menggunakan bahasa yang sopan.

Komitmen Mutu : melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis


dan menuliskannya pada rekam medis pasien

4. Konstribusi terhadap visi dan misi organisasi

Terwujudnya rumah sakit kebanggaan masyarakat garut yang


aman, dimana tidak terjadi atau kejadian infeksi yang rendah
5. Penguatan nilai –nilai organisasi
Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, diharapkan lebih
megefektifkan pelayanan kesehatan sehingga tidak harus
berulang-ulang akibat kekurangan data atau pemeriksaan yang
terlewati
6. Keterkaitan dengan maka diklat (WoG, Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik)

WoG : berkolaborasi dengan semua pihak


keluarga pasien, para pengunjung, tenaga kesehatan lainnya
11

Manajemen ASN : dengan dilakukannya kegiatan


pemeriksaan kesehatan fisik sesuai dengan nilai dasar ASN
sebagai profesi yang memiliki kompetensi sesuai dengan
bidang tugas
Pelayanan Publik : memberikan pelayanan yang terbaik
kepada pasien.
E. Kegiatan ke 5 :Mencatat hasil pemeriksaan di buku register
1. Tahapan kegiatan

1). Memberikan salam kepada pasien


2). Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan yaitu pengkajian
resiko jatuh
3). Melakukan pengkajian resiko jatuh terhadap pasien dengan
cara tanya jawabdan observasi
Jika pasien anak menggunakan SOP pengkajian resiko jatuh
humpty dumpty
Jika pasien dewasa menggunakan SOP pengkajian resiko
jatuh morse
4). Mendokumentasikan hasil pengkajian dan menganalisa resiko
jatuh dengan cara mengskoring kemudian mengkategorikan
nilai yang didapatkan dengan tingkatan resiko untuk
mendapatkan intervensi yang sesuai
Jika pasien, memiliki resiko jatuh tinggi maka tindakan
dilakukan adalah pencegahan jatuh resiko tinggi
Jika pasien, memiliki resiko jatuh rendah maka tindakan yang
dilakukan adalah pencegahan jatuh standar
Jika pasien tidak memiliki resiko jatuh maka dilakukan
perawatan dasar
5). Beri tanda resiko jatuh pada rekam medis pasien
6). Pastikan tempat tidur / brankard dalam posisi rendah dan roda
terkunci
12

7). Pastikan pagar tempat tidur tertutup atau terkunci


8). Pastikan bel pemanggil perawat berfungsi dengan baik dan
dapat dijangkau oleh pasien
9). Beri tanda resiko jatuh misalnya (gelang identifikasi yaitu
gelang berwarna kuning, tanda resiko jatuh yang disimpan
bersamaan dengan cairan infus pasien)
10). Pada pasien anak dijelaskan pada orang tua tentang
pencegahan resiko jatuh
2. Output atau hasil kegiatan

Keselamatan pasien terjaga dengan kriteria hasil tidak ada pasien


yang terjatuh atau cedera selama pengobatan dan perawatan
3. Nilai – nilai dasar ASN

Akuntabilitas : perawat harus tanggung jawab terhadap


pasien secara holistic untuk mengurangi resiko jatuh pasien

Nasionalisme :pasien yang memiliki resiko jatuh tinggi


mendapatkan perawatan yang sama yaitu diberikan gelang warna
kuning dan tanda jatuh pada tiang infus

Etika Publik : perawat berbuat baik dengan cara memasangkan


tanda resiko jatuh

Komitmen Mutu : setiap orang yang beresiko jatuh mendapatkan


pelayanan sesuai SOP yang ada di ruangan
4. Konstribusi terhadap nilai –nilai organisasi :

Terwujudnya rumah sakit kebanggaan masyarakat garut yang


aman, dimana tidak terjadi pasien yang jatuh di ruangan
5. Keterkaitan dengan nilai visi dan misi

Mewujudkan pasien yang aman , nyaman dan kejadian resiko


cedera akibat jatuh menurun atau tidak ada
13

6. Keterkaitan dengan diklat

WoG ; berkolaborasi dengan keluarga pasien ketika


bed rail tidak berdiri maka di berdirikan, jika tanda resiko jatuh jatuh
maka di pasang lagi ke tiang infus dan jika gelang kuning lepas
maka meminta gelang kembali ke perawat

Manajemen ASN : menciptakan lingkungan kerja yang non


diskriminatif

Pelayanan Publik : perawat melakukan partisipatif dengan


melibatkan keluarga pasien untuk mengurangi resiko jatuh

F. Kegiatan ke 5 :Hand over


1. Tahapan kegiatan
Nurse Station

1). Perawat yang akan menyerahkan tugas kepada tim kerja yang
lain menyiapkan seluruh RM pasien, obat pasien, hasil
pemeriksaan
penunjang dan dokumen lain yang diperlukan.
2). Masing-masing tim duduk bersama untuk siap melakukan serah
terimatugas / hand over.
3). Kepala jaga menyampaikan selamat pagi/siang /malam
4). Kepala jaga meminta semua personil untuk duduk di nurse
station karenaakan segera dilakukan hand over.
5). Kepala jaga menyampaikan :
14

 jumlah total pasien di ruangan tersebut dan jumlah pasien di


tiap-tiaptim .Jumlah pasien yang pengawasan khusus :
nama pasien dan ada di timberapa.
 Rencana pasien pulang ( ada / tidak ), jika ada sebut nama
pasien danada di tim berapa.
 Rencana pasien pindah ruang ( ada / tidak ), jika ada sebut
nama pasien dan ada di tim berapa.
 Rencana pasien masuk /pasien baru ( ada / tidak ), jika ada
rencanamasuk di tim berapa dan di kamar berapa.
 Apakah pada saat dinas ada KTD/KNC/sentinel/komplain
dari pasien.
 Jika ada tim berikutnya supaya melakukan follow up.

Dilakukan di depan pasien

1). Mendengarkan apa yang menjadi keluhan dan kebutuhan klien


2). Perawat memberikan penjelasan yang realistik mengenai
perkembangan sementara
3). Perawat memberikan kesempatan kepada pasien untuk
bertanya
4). Perawat mengucapkan salam kepada pasien dan keluarganya
5). Perawat memanggil nama yang disenagi pasien dengan hormat
6). Perawat memperkenalkan diri kepada klien saat awal kontak
7). Perawat memberikan sentuhan ringan saat menanyakan
keluhan pasien
8). Perawat memberikan pasien kepada shif jaga berikutnya
dengan teknik SBAR dan ditulis pada catatan keperawatan
dengan SOAP dan ditandatangani kedua belah pihak.
9). Perawat mengakhiri tindakan dengan salam dan kontrak waktu
15

2. Output atau hasil kegiatan

Dengan hand over yaitu menginformasikan asuhan keperawatan


yang sudah dilakukan dan yang belum dilakukan dapat
meningkatan keselamatan pasien misalnya tidak terjadinya
pemberian obat 2 kali karena sudah ada dokumentasinya
3. Nilai – nilai dasar ASN

a. Akuntabilitas : perawat harus bertanggungjawab dengan apa


yang dilakukan dan yang ditulis di dalam rekam medic pasien
serta dibubuhkan tandatangan dan nama jelas perawat
b. Etika Publik : dokumentasi yang tertuang dalam rekam medic
pasien harus ditulis dengan nilai kebenaran sebagai bahan
untuk merencanakan tindakan keperawatan
c. Komitmen Mutu : menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang prima serta Meningkatkan profesionalisme dan keramahan
pegawai RSUD dr. Slamet garut
d. Anti Korupsi :ASN dapat memberikan pelayanan secara
bertanggung jawab terhadap waktu pemberian pelayanan
apabila tiba ditempat kerja tepat waktu.
4. Keterkaitan dengan visi dan misi

Mewujudkan pasien yang aman , nyaman pada saat dilakukan


handover
5. Konstribusi terhadap nilai –nilai organisasi

Mewujudkan komunikasi yang baik antar perawat pada saat


pergantian shift
6. Keterkaitan dengan diklat

a. WoG : kolaborasi dengan teman sejawat


(perawat) tentang kondisi pasien yang di dijelaskan
menggunakan SOAPIER (situation, objektif yaitu hasil
16

pengkajian, analisis yaitu merumuskan diagnose keperawatan,


plan yaitu merencanakan tindakan yang akan di lakukan,
implemenetasi yaitu tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, evauasi hasil tindakan yang telah dilakukan sera
rekomendasi yaitu apa tindakan yang akan selanjutnya
diberikan kepada pasien tersebut)
b. Manajemen ASN ; menjalankan tugas secara professional
dan tidak berpihak, menciptakan lingkungan kerja yang non
diskriminatif
c. Pelayanan Publik : dalam melakukan asuhan keperawatan
, perawat perlu melibatkan pasien dan keluarga pasien dalam
merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi hasil asuahan
keperawatan. Menyediakan akses bagi pasien atau keluarga
untuk mengetahui segala hal mengenai asuhan keperawatan,
asuahan keperawatan harus dipertanggungjawabkan.
17

2. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Habituasi


Rancangan jadwal kegiatan akutualisasi dan habituasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 April sampai dengan 18 Mei
2019 Di Ruang rawat Inap di RSUD dr Slamet Garut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi Habituasi
NO Kegiatan 18 1 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 17 18
9
1. Orientasi ruang
perawatan
2 Mengidentifikasi
pasien
3 Meningkatkan
komunikasi efektif
4 Mengurangi resiko
infeksi
5 Mengurangi resiko
cedera (akibat
jatuh)
6 Handover
7 Membuat Laporan
Mingguan
8 Persiapan seminar
akhir
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Rancangan aktualisasi ini akan dilaksanakan di tempat tugas yaitu
RSUD dr. Slamet Garut selama 1 bulan terhitung hari kerja yaitu 18 April
2019 – 18 Mei 2019. Keselamatan pasien di ruangan menjadi tanggung
jawab perawat karena perawat melakukan asuhan keperawatan kepada
pasien selama 24 jam. Untuk mengurangi cedera, resiko kejadian yang
tidak diharapkan pada pasien saat dilakukan asuhan keperawatan maka
perlu di rencanakan suatu kegiatan yang tertuang dalam rancangan
aktualisasi. Rancangan aktualisasi ini terdiri dari 5 kegiatan , yaitu
identifikasi pasien secara tepat, meningkatkan komunikasi efektif,
mengurangi resiko infeksi, mengurangi resiko cedera akibat jatuh, hand
over.
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk menjadi pegawai
yang profesional. Oleh karena itu untuk mewujudkan pegawai negeri sipil yang
profesional maka diadakannya DIKLATSAR bagi CPNS, DIKLATSAR pada saat
ini telah menerapkan pola baru dimana peserta diharapkan mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN (ANEKA) yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmmen mutu, anti korupsi.
Selain nilai – nilai ANEKA ada juga keterkaitan dengan makna diklat yaitu
manajemen ASN, pelayanan publik, whole of government.

B. Saran
Pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja ini, penulis mengharapkan
selaku perawat mampu secara profesional menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai penjaga tahanan.Selain dari hal tersebut, penulis
meminta kepada semua pihak untuk berkenan menuntun dan memberikan
saran dan masukan demi terlaksananya rancangan aktualisasi ini.
Sehingga dengan adanya masukan dari pihak lain khususnya para
pembimbing dan senior dapat menjadikan penulis menjadi Aparatur Sipil
19

Negara yang aparatur sipil Negara yang memiliki integritas, profesional


dan netral serta bebas darin intervensi politik, juga bebas dari praktek
KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, J. (2008). Membangun budaya keselamatan pasien dalam


praktek kedokteran. Yogyakarta: Kanisius.
Dwiyanto, A., Kusumaatmaja, S., Kristiadi, J., Effendi , S., & Idris, M.
(2015). Nasionalisme Modul pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.
Fatimah, E., & Irawati, E. (2017). Modul pelatihan dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: LEMBAGA
ADMINISTRASI NEGARA.
Korupsi, T. P. (2015). Anti Korupsi Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta: LEMBAGA
ADMINISTRASI NEGARA.
Kumorotomo, W., Wirapradja, N. R., & Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.
Kusumasari, B., Dwiputriani, S., & Allo, E. L. (2015). Akuntabilitas Modul
pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.
RI, K. K. (2014). Infodatin Pusat data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI Situasi dan Analisis Diabetes. Jakarta: Pusat Data
Dan Informasi Kemenkes RI.
Suwarno, Y., & Sejati, T. A. (2017). Whole og Goverment. Jakarta:
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.
Tyastiani, D., Purwanto, E. A., Taufiq, A., & Novianto, W. (2017).
Pelayanan Publik. Jakarta: LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.
Yuniarsih, Thutju; Taufiq, Muhammad;. (2015). Komitmen Mutu Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA.

Permenpan RI No 38 Tahun 2014 tentang Jabatan dan Fungsi Perawat


dan Angka Kreditnya
UU No 38 tahun 2014 tentang keperawatan
Permenpan RI No 25 tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawatan
dan angka kreditnya
21

Permenkes RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan


Pasien Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai