Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. UNSUR-UNSUR CERAMAH
Secara umum, ceramah, khotbah, dan sambutan merupakan bagian dari pidato. Berarti ketiganya
sama-sama kegiatan berbicara di depan umum untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau informasi kepada
pendengar yang bersifat persuasif. Akan tetapi, topik yang disampaikan berbeda.
Ceramah dan khotbah adalah pidato yang menyampaikan atau menyiarkan ajaran-ajaran agama,
sedangkan sambutan adalah pidato yang disampaikan sebagai pengantar atau pembuka dari suatu kegiatan.
Nah, kali ini kita akan membahas secara lebih mendalam mengenai ceramah. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, ceramah adalah pidato yang menyampaikan pidato ajaran agama. Ajaran-ajaran tersebut dapat
berupa nasihat, petuah, petunjuk, ataupun kisah-kisah.
Unsur-unsur Ceramah
1. Penceramah
Penceramah adalah orang yang melakukan kegiatan ceramah. Untuk menjadi penceramah, seseorang harus
memiliki ilmu yang mumpuni terhadap materi yang diberikan kepada pendengar.
2. Pendengar
Pendengar merupakan penerima nasihat-nasihat dari penceramah. Dalam hal ini, pendengar bisa siapa saja
tidak terbatas status sosial, umur, jenis kelamin, latar belakang, dan lain-lain.
3. Materi
Materi dalam ceramah berasal dari ajaran-ajaran agama. Akan tetapi, ceramah yang bagus adalah
ceramah yang mampu membuat pendengar tergugah dan terdorong untuk melakukan nasihat-nasihat yang
disampaikan oleh penceramah. Selain itu, materi hendaknya disusun secara sistematis sehingga materi yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.
4. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara-cara yang digunakan seorang penceramah untuk menyampaikan materi.
Metode ceramah terbagi menjadi:
a) Impromptu, yakni metode ceramah tanpa persiapan. Biasanya penceramah yang melakukan metode
ini sudah memiliki jam terbang berceramah yang cukup tinggi.
b) Menghafal, yakni dilakukan dengan persiapan, kemudian menghafalnya.
c) Membaca naskah, yakni melakukan ceramah dengan naskah lengkap.
d) Ekstemporan, yakni metode ceramah yang menuliskan pokok-pokok pikiran sebagai catatan
pengingat.
5. Media Ceramah
Media ceramah adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi kepada pendengar.
Ceramah di zaman sekarang tidak hanya dilakukan di rumah ibadah, tetapi juga bisa di banyak tempat.
Adapun kegiatan ceramah bisa dilakukan secara langsung ataupun direkam sehingga pendengar bisa melihat
dari internet atau televisi.
B. STRUKTUR CERAMAH
1. Pendahuluan
Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
Pengantar: bagian ini adalah paragraf pengantar yang mengarah pada topik. Biasanya pengantar
berasal dari informasi atau berita yang faktual yang masih terkait dengan topik ceramah.
2. Isi Ceramah
Inti: berisi paparan dari penceramah, pandangan umum, ilustrasi dari materi yang disampaikan.
Gagasan: berisi ide besar yang ingin disampaikan kepada pendengar. Ceramah yang baik berisi
satu gagasan besar yang kemudian dikembangkan dalam subtopik.
3. Penutup
Simpulan
Ucapan permintaan maaf
Salam penutup
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang tersusun atas klausa utama dan
klausa subordinatif. Klausa utama adalah induk kalimat, yang diikuti oleh anak kalimat atau klausa
subordinatif. Klausa utama dapat menjadi suatu kalimat utuh, tetapi klausa subordinatif memerlukan klausa
utama agar dapat menjadi kalimat yang padu. Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif dalam
kalimat kompleks tidak setara.
Contoh kalimat:
Makan roti tidak membuatku kenyang (1)
Para siswa akan belajar lebih giat lagi di semester baru. (2)
Saya makan sate. (3)
Mere ditegur guru dengan keras. (4)
Turis-turis berjemur di tepi pantai. (5)
Ciri-ciri kalimat kompleks
Hubungan antara klausa utama dan klausa subordinatif ditandai dengan penggunaan konjungsi
subordinatif, yaitu sejak, ketika, sambil, selama, setelah, sebelum, selesai, asalkan, apabila, jika,
seandainya, agar, supaya, walaupun, meskipun, sekalipun, sehingga, sampai, maka, dengan, tanpa,
bahwa, yang.
Pada satu kalimat terdapat dua peristiwa atau kejadian.
Menggunakan tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.
Dalam satu kalimat terdapat dua subjek dan predikat.
Kalimat kompleks hipotatik, adalah kalimat yaitu kedua klausanya memiliki makna yang tidak setara atau
tidak sejajar. Konjungsi yang menghubungkan kalimat ini di antaranya agar, walaupun, meskipun, sehingga,
maka, tanpa, bahwa, jika, namun, ketika, apabila. Contohnya pada kalimat berikut:
“Mona rajin mengerjakan tugas sekolah agar mendapatkan nilai bagus.”
“Roni sangat menyukai kucing walaupun pernah dicakar.”
Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif termasuk dalam jenis kalimat yang berdasarkan bentuk sintaksisnya tidak terkait
dengan fungsi pragmatis (bahasa sebagai alat komunikasi praktis).
Definisi imperatif berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bersifat memerintah
atau memberi komando; mempunyai hak memberi komando; bersifat mengharuskan. Jadi, pengertian
kalimat imperatif jika dilihat dari makna tersebut adalah kalimat yang mengandung perintah didalamnya.
Kalimat perintah diartikan sebagai kalimat yang berfungsi meminta/ melarang seseorang untuk melakukan/
tidak melakukan sesuatu.
Kalimat imperatif biasanya dapat dilihat dari intonasi pembicaraan. Kalimat imperatif diucapkan
(bahasa lisan) oleh penutur dengan nada/ intonasi yang tinggi, sedangkan dalam bahasa tulis kalimat
imperatif ditandai dengan penggunaan tanda seru (!) pada akhir kalimat. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan jika kalimat imperatif dituturkan dengan intonasi yang datar bergantung pada kondisi tertentu.
Selain ciri khas tersebut, kalimat imperatif dapat diketahui dari beberapa ciri lainnya, diantaranya adalah
sebagai berikut;
Menggunakan unsur penegas, penghalus dan unsur perintah (harapan, larangan, ajakan, atau
permintaan)
Pada umumnya intonasi tinggi hanya digunakan pada awal kalimat, sedangkan pada akhir kalimat
sering menggunakan nada lebih rendah
Memiliki susunan yang inversi (membalikan posisi) artinya tidak selalu predikat- subjek
Pelaku tindakan tidak selalu terungkap
Pada dasarnya kalimat imperatif difungsikan sebagai perintah terhadap suatu pengharapan atau keinginan
penutur. Biasanya kalimat imperatif berisi ajakan, permintaan, atau larangan.
Keluar !
Pergi !
Bersantailah ke kebun raya !
Kamu masuk !
Diam kalian !
Tinggalkan kami !
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Marilah kita bersama- sama memajukan sekolah kita !
Mari semua warga bergotong- royong membersihkan saluran air !
Ayo kita jaga kebersihan pantai mulai sekarang !
Hendaknya kita bekerja sama membangun solidaritas pekerja !
Ayo rajin menabung !
Mari ramai- ramai ke Monas !
Contoh :
Contoh :
Secara singkat kalimat imperatif diartikan sebagai kalimat perintah yang diungkapkan berdasarkan maksud
yang berbeda. Perintah dapat berupa larangan, permohonan, atau membiarkan, bergantung pada intonasi
serta unsur kata yang dimasukkan dalam kalimat tersebut.
Kalimat Deklaratif
Kata deklaratif berasal dari bahasa Latin “declaratio” yang berarti “pernyataan”. Deklaratif disebut
juga sebagai kalimat berita yang bersifat informatif, fakta (opini). dari pengertian singkat tersebut kalimat
deklaratif dapat diartikan sebagai suatu kalimat yang berbentuk pernyataan dan berfungsi
memberikan informasi mengenai suatu hal tanpa mengharapkan respon khusus. kalimat deklaratif termasuk
jenis kalimat sederhana yang hanya memiliki satu subjek dan predikat dengan diakhiri tanda petik (“).
Susunan kalimatnya bukan merupakan ciri khas (sama dengan kalimat lainnya)
Diucapkan dengan intonasi datar dan netral (tidak ada bagian yang dinilai lebih penting dalam
kalimat)
Kalimat deklaratif dapat ditempatkan pada awal atau akhir kalimat (pokok pembicaraan)
Sebuah mobil menabrak bahu jalan Gajah Mada Buleleng sekitar pukul 05.00 pagi tadi
Aku dan paman pergi berlibur ke rumah nenek seminggu yang lalu
Bapak Kapolri meminta seluruh jajarannya untuk bersama menjaga kedaulatan wilayah NKRI
Kakek mengajari adik untuk menanam bunga matahari di halaman rumah
Kakak sedang memperbaiki mainan adik yang rusak
Elke meminjam meja adiknya untuk belajar
Dian mengaku tidak sengaja membuang dokumen penting itu
Sebilah pisau yang tajam dipakai untuk menyembelih hewan qurban
Contoh :
Kalung korban kecelakaan dijarah oleh pihak yang masih dalam pengejaran aparat
Kapal pencuri ikan di laut Indonesia sudah ditenggelamkan atas perintah Menteri Kelautan
Pot bunga palem di depan rumah semalam ditabrak mobil pick up milik pak RT
Sampah organik yang sudah membusuk dijadikan kompos oleh kakek
Maling telepon genggam yang tertangkap tangan siang tadi dipukuli warga tanpa ampun
Pagar gedung DPR itu menjadi korban amuk massa yang berdemo senin lalu
Kandang ayam di samping rumah ikut hanyut saat banjir menerjang pekarangan rumah kemarin
Aliran listrik di rumah kami terputus akibat petir yang menyambar semalam
Beberapa buku koleksinya dijual murah demi membiayai pengobatan ibunya di rumah sakit
Dinding ruang tamu terpaksa harus dicat ulang karena coretan keponakannya yang masih balita
Contoh :
Contoh :
Contoh :
c) Kata sapaan
Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa seseorang atau pihak kedua, baik tunggal
ataupun jamak. Kalimat atau kata sapaan seringkali dipakai dalam sebuah penyampaian kalimat berita baik
di televisi maupun di radio.
Kata sapaan itu tak mempunyai penbendaharaan kata sendiri tetapi menggunakan kata-kata dari
perbendaharaan nama diri dan kata nama perkerabatan.
Contoh :
1. Kata sapaan yang menunjukkan hubungan kerabat seperti kakek, nenek, bapak (ayah), ibu,
paman, bibi, abang, kakak, adik, ananda, mas, mbak.
2. Kata sapaan yang berbentuk kata ganti seperti kamu, engkau, saudara, anda, tuan, nyonya, nona,
dan sebagainya.
3. Kata sapaan yang menunjukkan rasa hormat seperti paduka yang mulia, yang terhormat, dan
lain-lain.
4. Kata sapaan yang diikuti nama seperti saudara Hasan, bapak Susanto, ibu Amir, dan sebagainya.
D. JENIS-JENIS CERAMAH
Ceramah akan dibagi menjadi dua jenis, yaitu ceramah khusus dan juga ceramah umum
1. Ceramah Khusus
Ceramah khusus memiliki sebuah tujuan untuk memberikan sebuah nasihat atau petunjuk-
petunjuk kepada khalayak atau pendengar tertentu dan bersifat khusus. Baik itu dari segi materi
ataupun faktor lainnya.
2. Ceramah Umum
Ceramah umum adalah sebuah ceramah yang berisi pesan yang bertujuan untuk memberikan
informasi yang ditujukan kepada para pendengar yang umum atau masyarakat luas.
1. Menentukan Tema
3. Intonasi.
Seorang penceramah harus memperhatikan lantang atau tidaknya ketika ia berbicara agar dapat
didengar oleh seluruh hadririn.
5. Sikap tubuh.
Seorang penceramah tidak boleh menggerakkan tubuhnya secara berlebihan
Marilah kita panjatkan segala puji dan puji syukur atas semua anugrah yang di berikan tuhan kepada
kita. karna dengan kita bersyukur kita akan mengetahui betapa besar anugrah yang harus kita
syukuri. Solawat dan salam kita haturkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai ungkapan rasa syukur
atas semua yang nabi ajakan kepada kita.
“Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”(Qur’an Surat.
Fathir:30).
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku),maka pasti azab-Ku sangat berat.”(Qur’an Surat. ibrahim [14]:)Pada
kesmpatan ini, melalui contoh pidato agama islam ini akan sedikit menjelaskan tentang bentuk dari
perwujudan rasa syukur kita.
1. Syukur dengan hati, yaitu menyadari dan menyakini bahwa semua nikmat dan karunia yang
diperoleh merupakan anugerah Allah dan berasal dari-Nya.
3. Syukur dengan perbuatan, yaitu taat beribada kepada-Nya dan menggunakan karunia itu untuk
kebaikan.
Mari kita renungkan, tentang semua yang kita miliki tentang semua yang kita imikan, tentang semua
kekurangan yang kita miliki, dan bersyukurlah. Bersyukur itu adalah bagaimana kita merasa
bersyukur atas semua anugrah yang di anugrahkan kepada kita. Bersyukur itu mengungkapkan rasa
terima kasih atas semua yang yang di miliki.
Para pelopor, Bersyukurlah atas semua kelebihan, bersyukurlah atas semua kekurangan yang kita
miliki, dan bersyukurlah atas semua penderitaan yang tersa, dan bersyukurlah atas semua airmata
yang membuat kita berduka. Dan bersyukurlah Karena ada rahasia di balik rahasia, Maha sempurna
tuhan beserta rencananya. Bersyukurlah.