DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 15
TINGKAT 3 REGULER II
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
hinayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Asuham
keperawatan pada kelompok lansia”
Makalah ini kami susun dengan sebaik mungkin sebagaimna sesuai materi yang
terdapat dalam mata kuliah Keperawatan Gerontik Materi tersebut diambil dari berbagai
sumber referensi buku dari beberapa para ahli.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang
membacanya dan dapat membantu kita dalam memahami pembelajaran mengenai mata kuliah
Keperawatan gerontik.. Kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan agar dalam
pembuatan makalah berikutnya lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok lanjut usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas
(Hardywinoto dan Setiabudhi, 1999;8).Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi
normalnya secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi (Constantinides, 1994).
Lansia atau lanjut usia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Pada Kelompok yang dikategorikan lansia
ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process. Ilmu yang mempelajari fenomena
penuaan meliputi proses menua dan degenerasi sel termasuk masalah-masalah yang ditemui
dan harapan lansia disebut gerontology (Cunningham & Brookbank, 1988).
13 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui proses asuhan keperawatan pada kelompok lansia
BAB II
PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
2. Sugeng Widodo
B. DIMENSI BIOFISIK
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa 100 % lansia adalah suku Jawa.
Dari 7 orang terdapat 2 orang berstatus gizi kurang ( 28,57 % ) dan 5 orang bergizi
baik ( 71,42 % )
Berdasarkan data yang didapatkan dalam wawancara dengan kelayan dan pengasuh
wisma di Wisma Noroyo diketahui bahwa:
C. DIMENSI PSIKOLOGIS
1. STATUS MENTAL
Pemeriksaan status mental disini menggunakan instrumen ”The Short Portable Mental
Status Quesionnaire ( SPMSQ )”. Terdapat 1 kelayan ( 14,28 % ) mengalami
gangguan intelektual berat yaitu Ny. R, 1 orang kelayan ( 14,28 % ) mengalami
gangguan intelektual ringan yaitu Tn. R dan 5 orang kelayan ( 71,42 % ) tidak
mengalami gangguan intelektual yaitu Ny. S, Ny. S, Ny. S, Ny. T dan Tn. T.
2. STATUS DEPRESI
Pemeriksaan status depresi disini menggunakan instrumen ”The Geriatric Depresion
Scale dari Yesavage & brink (1983)”. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan
didapatkan data bahwa 1 orang kelayan ( 14,28 % ) mengalami depresi yaitu Ny. R
dan 6 orang kelayan ( 85,71 % ) tidak mengalami depresi yaitu Tn. T, Tn. R, Ny. S,
Ny. S, Ny. S dan Ny. T.
3. KEADAAN EMOSI
Terdapat 4 orang kelayan ( 57,14 % ) berstatus emosi labil yaitu Ny. S, Ny. T, Ny. S
dan Ny. R. 3 orang kelayan ( 42,85 % ) berstatus emosi stabil.
D. DIMENSI FISIK
1. LUAS WISMA
Berdasarkan wawancara dengan salah seorang pegawai panti didapatkan data bahwa
luas bangunan wisma adalah ±120 m2.
a. Penerangan
Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa ruang tamu dan dapur dalam
keadaan bersih. Perabot tertata dengan rapi pada tempatnya, meja makan dalam
keadaan bersih dan peralatan makan–minum tertata cukup pada tempatnya.
Peralatan elektronik berfungsi dan dalam keadaan bersih. Dari ke empat ruang
tidur yang digunakan oleh kelayan, 1 kamar tercium bau tidak sedap. 1 kamar
tidak tercium bau namun penataan di dalamnya kurang rapi sedangkan kamar
lainnya terlihat lebih rapi dan bersih.Kamar mandi / toilet dalam keadaan bersih,
lantai tidak licin,bak air bersih dan airnya jernih.
Pasangan suami istri Tn.R dan Ny.T tinggal dalam satu kamar sedangkan klayan
yang lain ditempatkan di kamar terpisah sesuai jenis kelamin.
d. Sirkulasi udara
e. Keamanan
Berdasarkan observasi lantai di kamar tidur dan ruang utama adalah ubin dan tidak
licin. Lantai kamar mandi adalah ubin kasar dan tidak licin. Terdapat pegangan
dilorong jalan untuk pengaman. Tidak ditemukan adanya alarm untuk tanda
bahaya di dalam wisma.
a. Pemanfaatan halaman
Halaman/tanah dimanfaatkan untuk menanam bunga dan pohon mangga,
kebersihan halaman selalu terjaga dan selalu disiram.
c. Pembuangan sampah
d. Sanitasi
e. Sumber pencemaran
E. DIMENSI SOSIAL
Berdasarkan pengkajian dan wawancara terhadap lansia dan pengasuh panti diketahui
bahwa 57,14 % (4 orang) tidak pernah mengikuti pendidikan formal dan 42,85 %
lainnya (3 orang) pernah bersekolah yaitu di (Vervoolk School), yaitu Tn.T, Ny.S, dan
Ny.S.
Terdapat 3 orang kelayan yang kurang bersosialisasi diluar wisma ( 42,85% ), yaitu
Ny.S, Ny.R, dan Ny. S, dengan alasan lebih suka berdiam diri diwisma. Meraka keluar
jika ada jadwal kegiatan rutin saja, itupun terkadang dilakukan secara terpaksa karena
takut dimarahi pengasuhnya, serta 4 orang kelayan dapat bersosialisasi cukup baik di
luar wisma ( 57,14 % ), yaitu Ny.S, Ny.T, Tn. T, dan Tn. R.
Terdpat 3 kelayan ( 42,85 % ) yang masih dijenguk oleh keluarganya, yaitu Ny.S,
Tn.R dan Ny.T.
Kegiatan keagamaan bagi kelayan yang beragam islam dilaksanakan pada hari Senin,
Rabu, sabtu. Kelayan yang beragama islam selalu mengikuti kegiatan keagamaan .
tapi selain hari yang terjadwl kelayan yang melaksanakan ibadah sholat secara rutin
hanya 1 orang ( 14,28 % ), yaitu Ny. R. Kegiatan kerohanian agama Kristen
dilaksanakan pada hari Rabu dam Jum’at, semua kelayan yang beragama Kristen
selalu mengikuti kebaktian.
1. POLA MAKAN
Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa semua kelayan ( 100 % ) makan 3 kali
sehari dengan menu yang bervariasi yang disajikan oleh dapur umum dan dibagi oleh
pengasuh. Tn. R, Ny. S, Tn.T makan hanya sedikit karena sering mengatakan tidak
nafsu makan dan Ny. R jarang makan karena merasa masakan terasa hambar.
2. POLA TIDUR
Berdasarkan wawancara tidak ada kelayan yang mengalami sulit tidur ( 100 % ).
Tidak ada keluhan inkontinensia urine, namun 2 kelayan ( 28,57 % ) mengeluh sering
mengalami konstipasi ( BAB 2 – 3 hari sekali ).
4. KEBERSIHAN DIRI
Semua kelayan ( 100 % ) mampu melakukan mandi sendiri, jika tidak dingin kelayan
rata-rata mandi 2 kali sehari.
7. PELAKSANAAN PENGOBATAN
Menurut kelayan dan pengasuh 100 % kelayan setiap hari mengikuti kegiatan olah
raga ( senam ) setiap jam 6 pagi.
9. REKREASI
Kegiatan yang bersifat rekreatif dilaksanakan oleh panti setiap hari kamis dan seluruh
kelayan mengikutinya secara rutin sesuai jadwal. Para kelayan kurang aktif selama
kegiatan berlangsung.
Menurut observasi dan wawancara dengan pengasuh yang sering mengambil inisiatif
untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas seperti kegiatan
bimbingan rohani, mengambil makanan dan merawat tanaman adalah Ny. S.
Fasilitas kesehatan yang tersedia di Panti Wredha Wening Wardoyo ini adalah 1
buah Poliklinik yang berada di dalam lingkungan panti, RS Dr Kariadi yang sering
melakukan kunjungan ke panti, Balai Kesehatan Indera dan 1 orang petugas
kesehatan yang tinggal di lingkungan sekitar panti.
Jenis pelayanan yang tersedia adalah pengobatan rawat jalan di Poliklinik dan
pelayanan rujukan untuk operasi dan rawat inap.
Pelayanan kesehatan di Poliklinik dilaksanakan pada hari Selasa dan Jumat. Untuk
kegiatan rujukan dapat dilaksanakan setiap waktu jika diperlukan.
ANALISA DATA
SKORSING
Diagnosa 1 :
SKORSING
Diagnosa 2
Diagnosa 3
Diagnosa 4
Berdasarkan skoring yang dibuat, maka prioritas masalah yang dibuat adalah :
1. Kerusakan interaksi sosial Tujuan Instruksional Umum : 1. Fasilitasi peningkatan kemampuan kelayan untuk
berhubungan dengan berinteraksi dengan yang lainnya (NIC 3.Q.5100)
Setelah diberikan asuhan
kurangnya pengetahuan dan
keperawatan selama 1 bulan a. Dorong untuk meningkatkan keterlibatan dalam pola
keterampilan mengenai cara
100 % kelayan di wisma hubungan yang telah ada.
dalam meningkatkan kualitas
Brotojoyo dapat menampilkan
hubungan dan perubahan b. Dorong keterlibatan dalam aktifitas sosial dalam
perilaku berkumpul bersama
proses pikir kelompok.
minimal 1 kali dalam 1 bulan.
c. Dorong untuk berbagi masalah yang dialami secara
Tujuan Instruksional Khusus :
umum dengan kelayan lain
a. Setelah dilakukan asuhan
d. Gunakan teknik bermain peran untuk mempraktekkan
keperawatan selama 7 hari
keterampilan dan teknik komunikasi yang diinginkan
80 % kelayan dapat
menampilkan perilaku e. Dorong penghuni wisma untuk merencanakan aktifitas
interaksi terhadap seluruh yang bermakna
penghuni wisma minimal 1
kali dalam 1 hari. 2. Fasilitasi kelayan untuk merasakan, mengapresiasikan dan
mengekspresikan hal-hal yang menyenangkan dalam
b. Setelah diberikan asuhan berhubungan dengan orang lain. (NIC 3.R.5320)
keperawatan selama 7 hari
80 % kelayan dapat a. Tentukan tipe humor yang diapresiasi oleh kelayan
menyediakan waktu b. Tentukan respon kelayan terhadap humor
minimal 10 menit untuk
berkumpul bersama dalam 1 c. Tampilkan pilihan-pilihan humor yang dapat
macam kegiatan minimal 2 digunakan dalam interaksi
kali dalam 1 minggu. d. Berikan respon positif terhadap humor yang
c. Setelah diberikan
pendidikan kesehatan ditampilkan oleh kelayan
selama 40 menit 80 %
3. Bantu kelayan mengambangkan keterampilan-
kelayan mengatakan bahwa
keterampilan interaksi sosial (NIC 3.O.4362)
interaksi sosial yang terjadi
bermanfaat bagi dirinya a. Berikan pendidikan kepada kelayan tentang tujuan dan
proses pelatihan keterampilan-keterampilan sosial.
2. Resiko jatuh berhubungan Tujuan Instruksional Umum : 1. Identifikasi faktor resiko yang dihadapi oleh penghuni
dengan faktor-faktor fisiologis wisma (NIC 4.V.6610)
Setelah diberikan asuhan
(usia, osteoarthitis, gangguan
keperawatan selama 1 bulan a. Kaji faktor-faktor resiko secara rutin
penglihatan, pendengaran dan
100 % kelayan di wisma
gerak) serta kondisi b. Review riwayat perawatan dan pengobatan yang lalu
Brotojoyo dapat menyebutkan
lingkungan yang menunjang yang membuktikan adanya resiko
faktor resiko jatuh dan
keamanan kurang memadai
melakukan tindakan c. Identifikasi kelayan dengan kondisi sosial yang unik,
pencegahan. yang dapat mempersulit antisifasi faktor resiko secara
efisien
Tujuan Instruksional Khusus :
2. Manajemen lingkungan kelompok (NIC 4.V.6484)
a. Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 7 hari a. Lakukan pendidikan kesehatan tentang penanganan
80 % kelayan dapat faktor resiko yang direncanakan.
menyebutkan minimal 50 %
dari faktor resiko jatuh yang
diidentifikasi di wisma
Brotojoyo.
b. Setelah diberikan
pendidikan kesehatan
tentang interaksi sosial
selama 40 menit 60 % lansia
mengungkapkan bersedia
untuk saling mengingatkan
dan saling menjaga satu
sama lain.
c. Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 7 hari
40 % lansia menampilkan
perilaku perlindungan
terhadap kelayan lain yang
memiliki resiko jatuh.
3. Gangguan pola tidur Tujuan Instruksional Umum : 1. Fasilitasi siklus tidur/bangun yang teratur (NIC 1.F.1850)
berhubungan dengan faktor-
Setelah diberikan asuhan a. Ajarkn untuk melupakan situasi yang tidak
faktor fisiologis (sering BAK)
keperawatan selama 14 hari menyenangkan saat menjelang tidur
kelayan di wisma Brotojoyo
2. Pertahankan pola eliminasi yang optimal (NIC 1.B.0590)
menampilkan perilaku adaptif
a. Instruksikan kelayan untuk mengosongkan kandung
terhadap perubahan pola tidur. kemih sebelum tidur.
Tujuan Instruksional Khusus : b. Batasi asupan cairan menjelang tidur bila diperlukan
a. Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 7 hari
100 % kelayan mampu
menyebutkan bahwa
perubahan pola tidur adalah
situasi yang fisiologis pada
lanjut usia.
b. Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 7 hari
60 % kelayan dapat
menampilkan perilaku
manipulasi untuk memenuhi
kebutuhan tidur secara
adekuat
c. Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 7 hari
minimal 60 % kelayan
menampilkan perilaku
membatasi minum minimal
1 gelas ketika akan tidur
malam
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Intervensi
4. Kerusakan pemeliharaan Tujuan Instruksional Umum : 1. Bantu kelayan untuk mempertahankan kondisi rumah yang
rumah berhubungan dengan bersih, aman, dan menyenangkan untuk dihuni (NIC
Setelah diberikan asuhan
kerusakan fungsi kognitif dan 5.X.7180)
keperawatan selama 7 hari
emosi serta keterbatasan peran
kelayan di wisma Brotojoyo a. Tentukan kebutuhan yang diperlukan untuk perawatan
model
menampilkan perilaku rumah
pemeliharaan rumah:
b. Libatkan kelayan dalam menentukan kebutuhan
membuang sampah pada
perawatan rumah yang diperlukan
tempatnya, menjemur
bantal/kasur 2 kali dalam 1 c. Bantu kelayan mengembangkan harapan yang realistis
bulan, menganti sprei 1kali tentang peran yang mereka inginkan untuk dirinya
dalam seminggu, membersihkan sendiri dalam hal perawatan rumah
tempat mencuci piring.
d. Berikan informasi tentang bagaimana membuat
Tujuan Instruksional Khusus : lingkungan rumah aman dan bersih.
a. Setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama 7 hari
minimal 60 % kelayan
menyampaikan penerimaan
terhadap pola hidup sehat.
b. Saat dilakukan kegiatan
kerja bakti bersama minimal
60 % kelayan dapat terlibat
dalam kegiatan kerja bhakti
membersihkan rumah dan
kamar tidur yang
direncanakan/dijadwalkan
c. Selama berinteraksi dengan
kelayan selama 7 hari kamar
tidur yang dihuni oleh
kelayan tidak berbau
1 20-08-2020 DP I Membina hubumgan salimg percaya dengan DO : Kelayan mau berkenalan seraya berjabat
cara memperkenalkan diri dan menjelaskan tangan dan mau menyebutkan namanya
maksud dan tujuan kepada kelayan. masing-masing dan mampu menyebutkan
kembali nama praktikan.
DS : 100 % kelayan mengatakan senang
mendapatkan kunjungan dan ditengok.
DP I
DP I
DP I
EVALUASI
DP 1 Evaluasi Struktur :
1. Kesediaan peralatan yang ingin di gunakan memadai , lengkap.
2. Suasana ruangan kondusif
3. Undangan yang datang 100%
4. Menggunakan metode berdiskusi bermain peran dan makan bersama
Evaluasi Proses :
1. Partisipan para pekerja selama keiatan baik
2. 100% klien ingin diajak kumpul bersama
3. Mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan sesuai dengan
peran,fungsi dan tugas nya masing masing.
Evaluasi Hasil :
1. 100% klien mengatakan mau saling menyapa, berkenalan satu sama
lain
2. Klien mampu memperkenalkan diri masing masing
PENUTUP
KESIMPULAN
Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia dimaksudkan untuk memberikan bantuan, bimbingan pengawasan, perlindungan dan
pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun
Puskesmas, yang diberikan oleh perawat.
Dalam keperawatan lanjut usia diperlukan pendekatan baik fisik, psikis, social maupun spiritual. Keperawatan lanjut usia berfokus pada
peningkatan kesehatan (helth promotion), pencegahan penyakit (preventif), mengoptimalkan fungsi mental, dan mengatasi gangguan
kesehatan yang umum.
SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila ada saran dan kritik yang ingin di
sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami
adalah hamba Allah yang masih dalam proses belajar dan tak luput dari salah, khilaf, dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/127519965/Asuhan-Keperawatan-Lanjut-Usia-Panti-Wredha
Stanley, Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik .Alih Bahasa; Nety Juniarti, Sari Kurnianingsih.Editor; Eny
Meiliya, Monica Ester.Edisi 2. EGC.Jakarta. 2006