Anda di halaman 1dari 10

DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP

KETUHANAN PADA ZAMAN PENCERAHAN

Oleh:
Uu Adkur Sutendy 1

ABSTRAK
Konsep hubungan Tuhan dengan alam mengalami perubahan yakni Tuhan menjadi “The devine
Clockmaker” yang dulunya dipandang personal berganti menjadi impersonal, suatu ciri dari deisme
“The God who started the machine and left it to run by it self “. Galileo mengembalikan segala sesuatu
kepada pengertian matematik. Alam hendaknya diselidiki dengan menggunakan matematik. Segala
kenyataan bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Alam baginya merupakan satu-satunya sumber dari
pengetahuan ilmiah, tetapi juga kitab suci merupakan sumber dari pengetahuan teologi, dalam hal ini
Galileo meletakan alam dan kitab suci dalam derajat yang sama. Dengan demikian maka ide-ide
tentang Tuhan berubah dari Supreme God menjadi First Cause, terlihat perubahan dari Bibilical
Theology menjadi Natural Theology. Sikap zaman pencerahan terhadap agama itu memusuhi atau
setidak-tidaknya mencurigai. Misalnya orang berupaya untuk mengganti agama Kristen dengan agama
alamiah murni, yang isinya dikembalikan kepda Allah dan Jiwa, yang dapat dimengerti oleh akal dan
beberapa peraturan bagi perubahan kesusilaan, tanpa kewajiban untuk berbakti dan menggabungkan
diri dengan persekutuan gereja. Banyak keyakinan keagamaan yang merupakan hasil dari khayalan
yang tidak berlaku untuk umum dan tidak ada gunanya untuk hidup. Jika demikian sesungguhnya agama
itu, hanya sebagai hasil karya manusia yang disebabkan oleh rasa takutnya sendiri, terhadap tujuan
hidupnya sehingga mengantarkan manusia kepada anggapan adanya banyak dewa. Pandangan ini
diperkuat oleh keyakinan Home akan tidak adanya prinsip kausalitas. Akhirnya pemikiran-pemikiran
para filsuf abad pencerahan terpengaruh oleh perkembangan keilmuan tersebut di atas dengan versi
pandangan sendiri-sendiri.

Kata Kunci: Filsafat, Pengetahuan, dan Renaissance

ABSTRACT
The concept of god relationship with nature that changes God into "The devine Clockmaker" who
was once viewed personal change becomes impersonal, a hallmark of deism "The god who started the
machine and left it to run by it self". Galileo restore everything to mathematical understanding. Nature
should be investigated by using mathematics. All reality is a quantitative and measurable. Nature for
him is the only source of scientific knowledge, but also the holy book is the source of theological
knowledge, in this case the Galileo put nature and scripture in the same degree. Thus, the ideas of the
Supreme God of gods transformed into a First Cause, visible changes of Theology bibilical into Natural
Theology. Enlightenment attitude towards religion is hostile or at least suspect. For example, people
sought to replace Christianity with pure natural religion, whose contents are returned kepda God and
the soul, which can be understood by reason and change some rules for decency, without obligation to
serve and join the church community. Many religious beliefs that are the result of a delusion that does
not apply to the public and there is no point to life. If so true that religion, just as man's work caused by
her own fear, to the purpose of his life that leads man to the perceived existence of many gods. This view
was reinforced by the belief Home will be the absence of the principle of causality. Eventually the
thoughts of the philosophers of the Enlightenment influenced by scientific developments mentioned
above with their own version of a view.

Keywords: Philosophy, Science, and Renaissance

Jurnal Artefak Vol. 2 No. 2 – Agustus 2015 [ISSN: 2355-5726]


Hlm: 221-230
1 Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas Galuh

Halaman | 221
PENDAHULUAN mengetahui dampak penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan terhadap konsep Ketuhanan pada
Proses kemajuan secara revolusioner zaman pencerahan.
dalam bidang ilmu pengetahuan secara cepat
perkembangannya menggiring pemikiran METODE PENELITIAN
manusia ke arah era baru pemikiran,
mengantarkan kepada suatu zaman yang oleh Metode penelitian dalam penulisan karya
Barat dinamakan era pencerahan intelektual. ilmiah ini adalah metode penelitian kualitatif.
Sifat kodrat ilmu kealaman dan ilmu-ilmu teknik Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
yang bersifat positif membawa perubahan pola dijelaskan secara deskriptif, penelitian kualitatif
berpikir yang mendasar. Demikian pula halnya terbiasa menggunakan analisis dengan
dalam pola berpikir yang berkaitan dengan pendekatan induktif. Metode berfikir secara
ketuhanan yang berbeda sebelum munculnya era induktif pertama kali dikembangkan oleh
pencerahan, yakni pada periode abad Francis Bacon yang berarti metode berfikir yang
pertengahan. berpangkal dari hal-hal khusus atau teori menuju
Perkebangannya pada akhir abad ke 16, pada hal-hal yang bersifat umum atau ide dan
merupakan abad perubahan persepsi masyarakat gagasan. Dalam penelitian dewasa ini dikenal
Barat. Salah satu contoh perbedaan adalah tiga metode yang secara kronologis berurutan
pandangan yang terkait dengan teleologis yakni metode pra-positivisme, positivisme, post-
tentang alam pada abad pertengahan tersebut. positivisme. Penelitian kualitatif menurut Krik
Hal tersebut berusaha digabungkan dengan & Amp; Miller adalah penelitian yang menjadi
ajaran agama yaitu agama Nasrani yang antithsis (yang dipertentangankan) dengan
mengalami perubahan besar, yaitu suatu penelitian kuantitatif (Nasution. 1988. Hal 23).
peralihan, semula didominasi gereja, selanjutnya Namun pada akhirnya para peneliti kualitatif
terajadi keterpisahan dengan ilmu pengetahuan. mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif
Pandangan sebelumnya adalah bahwa alam adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
merupakan organisme yang berhingga, yang sosial yang secara fundamental bergantung
teleologis. Pandangan ini ditolak oleh para ahli kepada pengamatan manusia baik sendiri dan hal
ilmu kealaman dan fisika dengan berbagai karya yang berhubungan dengan orang-orang sekitar
keilmuan pada zaman itu, diantaranya adalah dalam bahasannya atau dalam peristilahannya.
Copernnicus, Bruno, Kepler, Galileo Galilie dan Penelitian kualitatif akhirnya memiliki
Isaac Newton. Fokus masalahnya adalah adakah ciri atau karakteristik yang berbeda dengan
dampak yang timbul sebagai akibat dari penelitian yang lain, terlebih lagi dengan
penemuan-penemuan pengetahuan dari para penelitian kuantitatif. Pada dasarnya penelitian
pemikir/filosof terhadap konsep Ketuhanan pada kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan
era pencerahan tersebut?. suatu ciri tertentu2. Kajian penelitian kuantitatif
Berdasarkan uraian latar belakang dan berawal dari sekelompok ahli sosiologi di
fokus masalah tersebut di atas, masalahnya dapat Amerika Serikat, di Universitas Chicago
dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimana (Mazhab Chicago) pada tahun 1920-1930. Para
perkembangan zaman pencerahan?, 2) sosiolog dari Mazhab Chicago ini memandang
Bagaimana pendekatan keilmuan pada zaman pentingnya sebuah kajian kelompok kehidupan
Galileo dan zaman Isaac Newton?, 3) manusia yang mengamati langsung ke lapangan
Bagaimana konsep Ketuhanan pada zaman untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat
pencerahan?, 4) Bagaimana dampak penemuan- setempat, termasuk kedalam sistem religi yang
penemuan ilmu pengetahuan terhadap konsep bersifat konsep dan abstrak. Pada penelitian
Ketuhanan zaman pencerahan? kualitatif teori selalu diartikan menjadi sebuah
Tujuannya adalah, untuk mengetahui paradigma. Paradigma diterapkan untuk
perkembangan zaman pencerahan, mengetahui membuat penelitian menjadi terarah. Dasar
pendekatan keilmuan pada zaman Galileo dan paradigma dalam penelitian kualitatif yang akan
zaman Isaac Newton, mengetahui konsep dibahas mengenai perkembanngan ilmu sejarah
Ketuhanan pada zaman pencerahan, dan

2
Biasanya menggunakan survey atau angket untuk mencapai keabsahan dan akuratnya penelitian
dengan menggunakan perhitungan atau angka yang mencapai kuantitas penelitian.

Halaman | 222
DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP KETUHANAN
PADA ZAMAN PENCERAHAN
Uu Adkur Sutendy

hingga dewasa ini menggunakan beberapa dengan konteks peristiwa yang terjadi, dan
pendekatan, diantaranya adalah: ideologi yang ada.
1) Pendekatan fenomenologis. Peneliti ketika
menggunakan pendekatan pendekatan ini PEMBAHASAN
harus berusaha memahami arti dari sebuah 1. Perkembangan Zaman Pencerahan
peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan orang- Dalam filsafat Barat pencerahan ini
orang biasa dalam situasi tertentu. berasal dari Inggris, karena Inggrislah yang pada
2) Pendekatan interaksi simbolik. Pendekatan mulanya mengembangkan suatu tata negara
ini diasumsikan bahwa objek adalah orang, yang liberal, di samping ilmu-ilmu teknik.
situasi dan peristiwa tidak memiliki Berangsur-angsur pencerahan tumbuh menjadi
pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu keyakinan umum di kalangan para ahli pemikir.
diberikan kepada mereka. Pengertian yang Kemudian gerakan pencerahan muncul di
diberikan orang pada pengalaman dan proses Perancis dan seterusnya menyebar ke selururuh
penafsirannya bersifat esensial serta wilayah Eropa. Di Perancis gerakan ini secara
menentukan. terus menerus secara sadar mendapat
3) Pendekatan kebudayaan. Gambaran hambatan/penolakan dari masyarakat,
kebudayaan menurut paradigma ini adalah kenegaraan dan kegerejaan. Lain halnya di
perspektif peneliti mungkin dapat Jerman yang mengikuti Perancis, muncul sifat-
memikirkan suatu peristiwa di mana manusia sifat yang berbeda, hal ini pencerahan berjalan
diharapkan berprilaku secara baik. Melalui secara lebih tenang dan serasi.
pendekatan ini bagaimana seorang peneliti Filsafat di zaman pencerahan berkembang
dapat memahami prilaku manusia dalam dua cabang besar yakni rasionalisme dan
berdasarkan latar belakang kebudayaan empirisme. Tokoh-tokoh aliran Rasionalisme
manusia. diantaranya adalah Descartes, Spinoza dan
4) Pendekatan etnometodologi. Paradigma ini Leibniz. Tokoh-tokoh aliran Empirisme yang
berupaya untuk memahami bagaimana bermula dari Inggris di dukung oleh Francois
masyarakat memandang, menjelaskan dan Bacon untuk pertama kalinya menyatakan,
menggambarkan tata hidup mereka sendiri. bahwa pengalaman merupakan sumber
Etnometodologi berusaha memahami kebenaran yang paling terpercaya. Tokoh
bagaimana orang-orang mulai melihat, lainnya dari aliran Empirisme adalah, Thomas
menerangkan, dan mengurai keteraturan Hobbes (1588), Jhon Locke (1632-1704),
dunia tempat dimana mereka hidup. George Berkeley (1685-1753) dan David Hume
(1711-1776). Mencapai puncaknya aliran
Perkembangan ilmu sejarah dengan Empirisme pada masa David Hume.
menggunakan beberapa konsep dan pendekatan Immanuel Kant menyebutnya zaman
yang berkaitan dengan penelitian kuantitatif pencerahan merupakan suatu kemungkinan
berusaha untuk menemukan sebuah grounded dimana seseorang dapat mencapai status dan
theory yang menghasilkan atau menemukan kapasitasnya sebagai mahluk yang dewasa dan
suatu teori yang berhubungan dengan situasi rasinoal (Leela Ghandi, 1998;42). Voltaire
tertentu. Sejarah sebagai ilmu baiknya selalu menyebutnya zaman pencerahan adalah “zaman
kontekstual dengan perkembangan zaman. akal”. Salah satu indikasinya adalah bahwa
Dewasa ini konsep dan beberapa bahan atau zaman perwalian pemikiran manusia tiada lagi,
bahkan sumber sejarah telah didigitalisasi diganti dengan suatu selogan agar manusia
menjadi bagian dari sumber-sumber sejarah. berani menggunakan akalnya (Hadiwijono,
Situasi ilmu sejarah akhirnya tidak hanya sebuah 1980:47). Umat manusia telah merasa bebas
catatan perjalanan kering dalam penulisan merdeka dan tidak memerlukan lagi kuasa yang
keterangan-keterangan yang membosankan. datang dari luar dirinya dalam bidang apapun.
Sejarah akhirnya bisa diperlihatkan dalam Demi peradabannya manusia tanpa batas,
bentuk visual, digambarkan bahkan manusia dapat hidup tanpa gangguan apapun.
diinterpretasikan secara simbolik. Sejarah Orang mengaggap dirinya sebagai petugas untuk
sebagai sebuah peristiwa direkontruksi kembali meneliti secara kritis tentang segala yang ada.
menggunakan media audio/visual yang paling Penelitian disesuaikan dengan kaidah-kaidah
modern (baru). Pengembangan suatu pendekatan yang diberikan akal berkaitan dengan
dari ilmu sejarah sangat berhubungan erat masyarakat dan negara, baik bidang ekonomi

Halaman | 223
maupun bidang hukum, agama, pengajaran dan adalah telescop Galileo yang dapat meneliti
pendidikan. Bahkan orang juga tidak takut dan gunung-gunung di bulan, kesimpulannya bahwa
ragu untuk mengemukakan pendapatnya bumi bukanlah pusat dari semua gerakan,
meskipun pendapatnya tersebut memperoleh kesimpulan ini sejalan dengan yang
olokan ataupun celaan sekalipun dari pemuka diformulasikan oleh Newton dan mendukung
masyarakat. teori heliosentris dari Copernicus. Secara singkat
a. Pendekatan Keilmuan Galileo Galilie pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa alam
(1564-1642) merupakan partikel-partikel yang bergerak.
Alam baginya merupakan satu-satunya sumber
dari pengetahuan ilmiah, tetapi juga kitab suci
merupakan sumber dari pengetahuan teologi,
dalam hal ini Galileo meletakan alam dan kitab
suci dalam derajat yang sama. Dengan demikian
maka ide-ide tentang Tuhan berubah dari
Supreme God menjadi First Cause. Sedangkan
Bruno memahamkan alam semesta sebagai
sesuatu yang tidak terhingga, yang terhampar
secara tidak menentu di dalam ruang dan
membayangkan seperti adanya manusia-
manusia seperti kita mendiami dunia-dunia yang
tidak terhitung jumlahnya. Kesemuannya
bergerak berdasarkan hukum-hukum yang sama.
Sumber:(http://easyscienceforkids.com/wp- Kepler menolak ajaran gerak alami, dan
content/uploads/2013/05/Galileo-295x300.jpg) menampilkan prinsip kelambanan, yaitu prinsip
yang mengatakan bahwa sebuah benda
Galileo Galilie memberikan warna cenderung untuk diam atau bergerak di tempat ia
pendekatan relative baru bagi perkembangan berada, kecuali dipengaruhi oleh benda lain di
ilmu pengetahuan. Ia membuat suatu alliance sekitarnya. Kepler mengajarkan tentang tenaga
antara matematika dengan observasi eksperimen mekanis yang menghasilkan perubahan-
(Barbour, 1966:34). Hal itu sebenarnya telah perubahan kuantitatif.
didahului beberapa perkembangan dalam Salah satu teori yang terkenal ditetapkan
pemikiran yang bersifat kuantitatif eksak oleh Copernicus (1473-1543), didukung oleh
daripada yang kualitatif. Hal tersebut dibuktikan Galileo, kemudian didukung oleh Isaac Newton
dengan adanya kombinasi antara teori dengan yaitu teori heliosentris, menerangkan bahwa
eksperimen telah dikemukakan jauh sebelum matahari merupakan pusat gerakan pelanit-
Gallileo, yaitu oleh Archimdes dalam sejarah pelanit. Tidak ada perbedaan kualitas antara
Yunani Kuno, tetapi kombinasi itu menjadi bumi dengan benda-benda angkasa, dan hukum-
sangat ekplisit dalam karya-karya Glileo. hukum gerakan berlaku dimana saja dalam
Karakteristik inilah yang menjadi pembeda yang lingkungan alam semesta.
mendasar antara abad ke 17 dengan abad b. Pendekatan Keilmuan Newton
pertengahan dalam filsafat Barat.
Galileo merupakan bapak dari ilmu
pengetahuan modern, ia, mengembalikan segala
sesuatu kepada pengertian perhitungan
matematik. Alam hendaknya diselidiki dengan
menggunakan matematik. Segala kenyataan
bersifat kuantitatif dan dapat diukur. Yang
dinamakan kualitas-kualitas sesungguhnya
merupakan bagian lahiriah yang menampak pada
barang sesuatu yang dihasilkan dalam diri kita
oleh proses-proses yang terdapat dalam benda
alami yang kemudian ditangkap oleh alat
iderawi kita. Sumber:(https://www.sovereignman.com/-
Pertemuan yang spektrakuler yang finance/how-isaac-newton-went-flat-broke-chasing-
membuktikan teori heliosentris Copernicus a-stock-bubble-13268/)

Halaman | 224
DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP KETUHANAN
PADA ZAMAN PENCERAHAN
Uu Adkur Sutendy

Isaac Newton dalam bukunya, The pertengahan. Ia memberikan identifikasi dalam


Matematical Prinsiples of Natural Philoshophy, ruang, waktu dan gerakan yang absolut dengan
mengemukakan pandangan sebagai berikut : kekekalan dan keselalu hadiran Tuhan, tetapi
“Dunia cenderung berantakan manakala dalam bentuk yang pasif (God as Divine
kemajuan-kemajuan dalam bidang ilmu Clockmaker). Penemuan Newton mengenai
pengetahuan dan teknologi tidak terbendung ruang, waktu dan gerak ini cukup
lagi” Ajaran Newton adalah : Bahwa alam membingungkan, padahal jauh sebelumnya
merupakan sebuah mesin besar yang berjalan masalah ruang, waktu dan gerak telah ditemukan
sesuai dengan hukum-hukum gerakan dan semua oleh Al Farabi, tetapi rupanya terjadi
proses yang terjadi di dalamnya ditentukan oleh pengulangan.
massa, posisi dan kecepatan yang dipunyai oleh Timbulnya pandangan Ketuhanan
partikel-partikel materi yang terdapat di menurut Newton menarik untuk direnungkan,
dalamnya. Artinya hanya mempunyai sifat-sifat mengapa?.
kuantitatif dan terdapat dalam dunia yang 1) Hal ini dapat dilihat bahwa teori ruang waktu,
bersifat tidak berhingga, dimana ciri pokoknya dan gerak, Isaac Newton memandang bahwa
adalah gerakan. Pemikiran mekanisme Newton alam semesta di sekeliling sudah dapat
juga memandang bahwa hidup atau organisme dipastikan menakjubkan, betapa luasnya
hidup, tersusun dari jenis bahan yang peresis hamparan ”ruang” itu. Apalagi jika
sama, seperti materi organis, tetapi pengaturan mengetahui evolusi tata surya, maka orang
gerak dan posisinya kemungkinan berlaianan. akan menggeleng-gelengkan kepala,
Gejala yang berkenaan dengan yang hidup mengingat betapa lamanya waktu telah
adalah gejala-gejala dari partikel-partikel yang berjalan. Masalah pengertian ruang dan
bergerak dan dapat dijelaskan dengan hukum- waktu tidak dapat ditinggalkan dalam
hukum yang sama dengan gerakan. Ini memahmi alam fisik
merupakan mekanisme yang ontologis karena 2) Apabila kita perhatikan kejadian-kejadian
bermaksud menjelaskan hakikat terdalam dalam alam, selalu terdapat gerakan, gerakan diukur
hidup ini. dengan perubahan tempat, jumlah ruang yang
Yang dimaksud dengan mekanisme diliputinya di dalam jangka waktu tertentu.
adalah yang sesuai dengan mekanika. Mekanika Dengan demikian maka akan diperoleh
menunjuk kepada ilmu pengetahuan mengenai titik kejelasan dalam hal pengertian ”ruang” ala
gerakan, sehingga di dalamnya meskipun secara Newton dengan jalan mempertimbangkan
teoritis orang dapat menggambarkan gerakan sejumlah pernyataan–penjelasan khusus, Sejalan
dengan perantaraan persamaan-persamaan yang dengan yang diuraikan oleh Kattsoff (1986)
menggunakan nilai massa, posisi dan kecepatan dalam bukunya Elements of Philosophy, adalah
partikel-partkel. Akibatnya timbul pendapat sebagai berikut :
bahwa jika suatu saat tertentu orang dapat 1) Terdapat ruang kosong yang luas sekali
mengetahui massa, posisi dan kecepatan setiap antara bintang yang satu dengan bintang yang
partikel dalam alam semesta, maka orang dapat lain. Artinya ruang merupakan sejenis
memperhitungkan massa, posisi dan kecepatan pengisi diantara unsur-unsur sebuah benda
setiap partikel di masa depan dan masa lampau. 2) Planet dan Mars terdapat di ujung ruang
Sedangkan alam semesta ini dipandang sebagai angkasa sana, artinya ruang merupakan jenis
tersusun dari partikel-partikel materi, dengan wadah yang di dalamnya terdapat barang-
demikian maka segala sesuatu ditentukan masa barang
lampau dan menentukan masa depan. 3) Setiap ruang mempunyai tiga matra
Mekanisme ini menggambarkan bahwa 4) Tidak akan ada tempat jika tidak ada ruang.
dunia merupakan sebuah mesin, artinya hukum- Artinya di mana-mana pasti ada ruang,
hukum mekanika berlaku bagi dunia, dengan disamping ada waktu.
kata lain segenap proses yang terdapat di dunia Pengertian ruang dan waktu di atas dahulu
dapat diterangkan sekadar dengan menggunakan banyak dianut oleh para ahli fisika dan filsafat
hukum-hukum mekanika. Newton telah sebelum Einstain mengeluarkan teori
memberikan suatu identitas mengenai ruang, relativitasnya. Sesungguhnya pengertian ruang
waktu dan gerak yang memberikan kontribusi yang dianut oleh Newton adalah ruang yang
pemikiran tentang ketuhanan yang sama sekali tidak berhingga luasnya, hal ini disebabkan
berbeda dengan pandangan pada zaman abad orang tidak mungkin dapat menunjuk batas

Halaman | 225
terakhir ruang tersebut. Jika orang bertanya di ventilasi untuk perbedaan pendapat, akan
mana batas terakhir ruang? Sama artinya dengan menjadi salah satu faktor yang dipetentangkan
menanyakan batas terakhir ruang tersebut. Ini dalam perkembangan ilmu pengetahuan, atau
jelas bertentangan dengan kenyataan, sebab justru akan mendapat pertentangan secara terus
mengandung arti, bahwa ada ruang yang menerus yang pada gilirannya akan
dibaliknya tidak terdapat ruang. Dengan ditinggalkan. Sebaliknya ilmu yang berorientasi
demikian maka ruang bersifat tidak berhingga. kepada kepentingan pragmatis, orientasi
Ditinjau dari suatu titik manapun dalam suatu duniawiah atau mengesampingkan yang
ruang, akan terbukti senantiasa ada ruang di transenden, akan membawa malapetaka bagi
balik ruang tadi. Sebagai akibatnya orang tidak kemanusiaan pada umumnya. Dengan demikian
mungkin bertanya, di mana mulainya ruang dan maka sejalan dengan yang dikemukakkan oleh
di mana berakhirnya. Einstein “Ilmu tanpa agama akan pincang dan
Ciri khas terakhir dari ruang menurut agama tanpa ilmu akan buta”. Oleh karena itu
ajaran Isaac Newton adalah keadaannya yang pada dasarnya ilmu yang diharapakan adalah
berkesinambungan. Makna yang paling biasa ilmu yang bermanfaat, yang berguna bagi orang
adalah gagasan mengenai kelancaran atau tidak yang mempelajarinya. Prosedur ilmiah
adanya kesenjangan-kesenjangan manapun. merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
Dikatakan bahwa ruang berjalan terus tiada untuk memecahkan salah satu masalah yang
henti-hentinya, dimanapun selalu ada ruang senantiasa timbul dan dapat diusahakan dalam
betapapun kecilnya. kehidupan di dunia ini.
Betapapun sempitnya suatu irisan ruang, 2. Pemikiran Ketuhanan Pada Era
selalu saja ada ruang yang terdapat antara Pencerahan.
bagian-bagian luarnya, setidak-tidaknya ada Secara umum, sikap zaman pencerahan
gambaran dalam benak kita bahwa ruang dapat terhadap agama itu memusuhi atau setidak-
dibagi-bagi sampai tidak terhingga jumlahnya. tidaknya mencurigai. Misalnya orang berupaya
Untuk sebagian karena sifat kesinambungan dan untuk menganti agama Kristen dengan agama
kesamaannya, maka dimanpun tidak terdapat alamiah murni, yang isinya dikembalikan kepda
ruang yang berbeda dengan ruang-ruang yang Allah dan Jiwa, yang dapat dimengerti oleh akal
lain. Karena dikatakan ruang tidak berbentuk. dan beberapa peraturan bagi perubahan
Ruang tidak mengenal bangun, yang ada kesusilaan, tanpa kewajiban untuk berbakti dan
hanyalah hamparan keluasan yang tidak menggabungkan diri dengan persekutuan gereja.
terbedakan. Bedasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa
Pada segi lain, terjadi perkembangan dan ciri umum yang terungkap bagi pemikiran
proses modernisasi mengakibatkan sejumlah Ketuhanan pada masa pencerahan yaitu :
perubahan besar-besaran ke arah industrialisasi, a. Para pemikir mengajukan keberatan
penemuam mesin-mesin, akibat transformasi bahkan penentangan terhadap segala
agrikultur, serta revolusi sosial dan politik kepercayaan yang berdasarkan wahyu
mengakibatkan manusia Barat merasa perlu b. Pembuktian terhadap adanya Tuhan
meninjau kembali hubungan mereka dengan dilakukan berdasarkan akal sehat, dengan
realitas ultimate yang disebutnya Tuhan. maksud agar apa yang sudah menjadi
Renaissanse didengungkan dan dipertanyakan, tradisi relevan dengan perkembangan
merupakan konsekuensi atas situasi yang zaman, sekalipun harus melencengakan
dianggap tidak menentu dan membingungkan ajaran gereja.
karena penemuan-penemuan dalam ilmu dan Dengan demikian maka, tampak dampak-
teknologi yang tidak mendukung dogma gereja. dampak dari perkembangan temuan-temuan
Hubungan antara pemikiran tentang ilmu pengetahuan ilmu fisika, ilmu kealaman
Ketuhanan dan perkembangan ilmu pengetahuan yang telah disuarakan oleh Newton, Galileo dan
pada zaman pencerahan sangat variatif. Ilmu para ahli ilmu fisik lainnya. Selain daripada itu
dapat memberikan sumbangan dalam juga penemuan-penemuan mesin yang dapat
pengembaraan pencarian yang transenden, mendorong industrilialisasi dan modernisasi.
sedangkan pemikiran Ketuhanan termasuk Keberatan-keberatan terhadap dogma
agama juga memberikan sumbangan bagi agama tampak tegas dalam filsafat Inggris dalam
pengembangan ilmu, walaupun dapat juga mengkonsepkan dasar bagi ajaran agama
terjadi sebaliknya. Agama yang terkungkung alamiah. Gagasan-gagasan ini dikemukakan oleh
dalam dogmatism hampir tidak memiliki Eduard Herbert dan Cherburry (1581-1648)

Halaman | 226
DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP KETUHANAN
PADA ZAMAN PENCERAHAN
Uu Adkur Sutendy

yang digabung dengan filsafat Inggris yang demikian ia membicarakan tentang agama
umumnya. Adapun isi ajarannya adalah ”akal alamiah dan etika. Pembicaraan ini dimaksudkan
memiliki otonom mutlak dalam bidang agama. agar kehidupan manusia sesuai dengan tuntutan
Akal juga menaklukan agama Kristen” akal. Tuntutan-tuntutan kesusilaan mengenai
Berdasarkan pada alur pemikiran ini, ia keadilan dan kebajikan tidak tergantung kepada
menentang segala kepercayaan yang pandangan-pandangan metafisis atau teologis.
berdasarkan wahyu. Hal ini dengan alasan Menurut aliran ini, agama menjadi terbatas pada
manusia memiliki naluri alamiah yang beberapa perintah kesusilaan, sehingga Voltaire
membimbing manusia untuk menggunakan menentang semua dogma serta menentang
akalnya secara optimal. Secara logis dapat agama yang disuarakan dari Gereja.
ditarik kesimpulan bahwa ukuran kebenaran dan Di Jerman, Kant muncul dengan
kepastian merupakan persetujuan umum semua diontologinya, menekankan bentuk formal dari
manusia, disebabkan karena kesamaan akalnya. keberadaan Tuhan yang dianggapnya hanya
Adapun agama alamiah ini mengandung merupakan suatu postulat untuk mengkokohkan
pemikiran tentang tokoh yang tertinggi, manusia etika. Sedangkan bagi David Hume (1711-1776)
harus berbakti pada tokoh yang tertinggi itu, dan tiada bukti yang dapat digunakan untuk
bagian pokok kebaktian ini merupakan membuktikan Allah dan penyelengaraan-Nya,
kebajikan dan kesalehan, bahwa manusia pada serta tiada bukti pula akan keabadiaannya.
prinsipnya memiliki tabiat benci terhadap dosa, Dalam prakteknya di bidang agama orang
dan Tuhan memberikan pahala serta hukuman mengikuti kepercayaan yang menjadikannya
bagi manusia di dunia dan akhirat. Ditambahkan merasa apa yang oleh akalnya tidak dapat
pula bahwa kebenarn-kebenaran pokok dari dibuktikan. Banyak keyakinan keagamaan yang
agama alamiah ini terdapat di dalam semua merupakan hasil dari khayalan yang tidak
agama. Berkaitan dengan Ketuhanan, pemikiran berlaku untuk umum dan tidak ada gunanya
Herbert ini, kemudian dikembangkan dan untuk hidup. Jika demikian sesungguhnya
terwujud dalam bentuk deisme. Bentuk deisme agama itu, hanya sebagai hasil karya manusia
ini sangat kentara merupakan dampak dari yang disebabkan oleh rasa takutnya sendiri,
perkembangan penemuan ilmu pengatahuan terhadao tujuan hidupnya sehingga
yang telah dirintis oleh Galileo, Newton, mengantarkan manusia kepada anggapan adanya
Copernicus dan para ahali lainnya, yang banyak dewa. Pandangan ini diperkuat oleh
menjadikan konsep Tuhan yang personal keyakinan Home akan tidak adanya prinsip
menjadi konsep Tuhan impersonal. kausalitas.
Deisme adalah aliran yang mengakui Hume mengadakan metode ekperimental,
adanya pencipta terhadap alam semesta ini. yang sukses dalam ilmu alam, terutama ilmu
Akan tetapi setelah alam semesta selesai alam mekanistis yang disitematisir oleh Newton.
diciptakan, Tuhan menyerahkan dunia pada Penelitian Home diarahkan mula-mula kepada
nasibnya sendiri, dengan alasan Pencipta telah pengertian tentang manusia, tetapi melalui jalan
memasukan hukum-hukum dunia ke dalamnya. penyerangan terhadap metafisika atas inspirasi
Segala sesuatu berjalan sesuai dengan dengan tulisan ahli fisika seperti Paskal, Newton dkk.
hukum-hukum sehingga manusia dapat Menurut Hume metafisika yang
menunaikan tugasnya dalam berbakti terhadap didasarkan atas kesombongan manusia adalah
Tuhan dengan hidup yang sesuai dengan hukum- suatu upaya yang sia-sia. Sebab manusia ingin
hukuim akalnya. Aliran Deisme bermaksud memahami yang sesungguhnya tidak tertembus
untuk menalukan wahyu beserta kesaksian- oleh rasio, yang semata-mata berakar dalam
kesaksiannya yang berupa buku-buku al-kitab tahayul masyarakat. Maka baginya sudah
kepada kritik akal serta menjabarkan agama dari waktunya untuk menghancurkan metafisika
pengetahuan yang alamiah, bebas dari segala untuk selama-lamanya. Untuk menjalankannya
ajaran Gereja (Hadiwijono, 1980:49). harus diiringi oleh rasa skeptis secara metodis,
Tokoh lain yaitu Voltaire, filsuf Perancis yakni dengan menangguhkan pendapat secara
yang mengungsi ke Inggris pada tahu 1726, lengkap, mengajukan argumen kontra terhadap
terpengaruh oleh Newton, sehingga bergelut segala pembuktiannya. Sebab jika tidak maka
dengan persoalan-persoalan yang mendasar metafisika tidak dapat dibersihkan, metafisika
tentang kemampuan jangkauan akal manusia dan akan selalu menjadi tempat persembunyian bagi
batas-batasnya. Atas dasar bangunan pemikiran agama ( Edwards, 1967:4-83).

Halaman | 227
Home merupakan seorang pemikir positip dipandang personal berganti menjadi
yang pertama, karena ia menyangkal segala impersonal, suatu ciri dari deisme “The God
sesuatu yang melebihi faktisitas murni. Hal yang who started the machine and left it to run by
pokok dalam pembicaraan filsafatnya, yakni it self “
tentang ketiadaan kausalitas atau hukum-hukum Ilmu dinilai bukan karena dirinya
sebab akibat. Implikasi keyakinan Hume sendiri. Nilai ilmu pengetahuann berada
terhadap ketiadaan kausalitas terhadap dalam kesanggupannya membuat kehidupan
pemikiran ketuhanan, bahwa David Hume, lebih bernilai dan memberikan kebahagiaan,
memberikan dasar alasan bahwa dalam demi kebutuhan untuk mempertahankan dan
prakteknya di bidang agama, orang mengikuti mengembangkan kehidupan manusia. Maka
kepercayaan yang menjadikannya merasa pasti apapun dan jenis ilmu itu, selagi masih dapat
apa yang oleh akalnya tidak dapat dibuktikan. memberikan kemanfaatan, dapat
Banyak keyakinan keagamaan yang merupakan dikembangkan dan memang harus
hasil dari khayalan, yang tidak berlaku untuk dikembangkan.
umum, dan tiada gunanya bagi hidup. Agama Dalam penerapannya, ilmu yang
bukan disebabkan oleh penyelewengan dari yang semata-mata berdasarkan kebutuhan praktis,
asli, yaitu monoteisme, bukan penyelewengan tidak akan membawa manusia kepada
dari monoteisme ke politeisme. Agama juga kemanusiaan dalam arti sesungguhnya.
tidak disebabkan oleh cara pandang seseorang Sebagai contoh, jika pada masa global, yang
terhadap alam semesta, serta menyelidiki sebab- diperlukan adalah teknologi yang canggih,
sebabnya, sehingga sampai ke politeisme. dan diutamakam serta dikembangkan
Agama sebenarnya dari pengharapan dan hanyalah ilmu yang mendukung teknologi
ketakutan manusia terhadap tujuan hidupanya, yang canggih saja. Persoalannya adalah
sehingga mengantarkan manusia kepada apakah ada jaminan bahwa ilmu yang
anggapan banyak dewa. Pandangan ini diperkuat canggih itu memberikan kebahagiaan yang
oleh keyakinan Hume akan tiadanya prinsip sesungguhnya tanpa didasari moralitas yang
kausalitas di atas. Oleh karena itu Hume juga bersumber dari kebenarann yang
berupaya untuk memberikan penentangan transendent? Demikian pula masalah moral.
terhadap segala pembuktian terhadap Moral tidak akan memiliki landasan pijak
keberadaan Allah melalui jalan akal. Bagi Hume yang kokoh jika tidak didasarkan pada
tidak ada bukti yang dapat digunakan untuk kebenaran yang tertinggi.
membuktikan adanya Allah dan Bagi pengembangan pengetahuan di
penyelenggaraan-Nya terhadap dunia. Tidak ada Indonesia, disesuaikan dengan situasi dan
satu pembuktian pembuktian akal yang valid kondisi kita, ilmu yang datang dari manapun
bagi Hume, baik argumen tradisional, bukti memerlukan penyaringan (filter) yaitu
ontologis, kosmologis, maupun teologi. Pancasila dan UUD1945. artinya ilmu yang
masuk, harus berdasarkan falasafah negara
PENUTUP 2. Galileo mengembalikan segala sesuatu
kepada pengertian matematik. Alam
Simpulan hendaknya diselidiki dengan menggunakan
1. Perkembangan pemikiran Ketuhanan dari matematik. Segala kenyataan bersifat
abad pertengahan menuju pencerahan, kuantitatif dan dapat diukur. Alam baginya
ditandai dengan adanya konflik ilmu merupakan satu-satunya sumber dari
pengetahuan dengan agama, sebab metode pengetahuan ilmiah, tetapi juga kitab suci
ilmu pengetahuan pada abad pertengaan merupakan sumber dari pengetahuan teologi,
ditentukan oleh agama, berubah menjadi dalam hal ini Galileo meletakan alam dan
perhitungan, observasi serta melalui kitab suci dalam derajat yang sama. Dengan
percobaan teori. Perbedaan ini menimbulkan demikian maka ide-ide tentang Tuhan
orang menjadi ragu yang dipatwakan/dogma, berubah dari Supreme God menjadi First
sementara ilmu pengetahuan maju dengan Cause, terlihat perubahan dari Bibilical
metodenya, mengeliminasi makna dari Theology menjadi Natural Theology.
teologi 3. Sikap zaman pencerahan terhadap agama itu
Konsep hubungan Tuhan dengan alam memusuhi atau setidak-tidaknya mencurigai.
mengalami perubahan yakni Tuhan menjadi Misalnya orang berupaya untuk mengganti
“The devine Clockmaker” yang dulunya agama Kristen dengan agama alamiah murni,

Halaman | 228
DAMPAK PENEMUAN-PENEMUAN ILMU PENGETAHUAN TERHADAP KONSEP KETUHANAN
PADA ZAMAN PENCERAHAN
Uu Adkur Sutendy

yang isinya dikembalikan kepda Allah dan mengkokohkan etika. Sedangkan bagi David
Jiwa, yang dapat dimengerti oleh akal dan Hume (1711-1776) tiada bukti yang dapat
beberapa peraturan bagi perubahan digunakan untuk membuktikan Allah dan
kesusilaan, tanpa kewajiban untuk berbakti penyelengaraan-Nya, serta tiada bukti pula
dan menggabungkan diri dengan persekutuan akan keabadiaannya. Dalam prakteknya di
gereja. Beberapa ciri umum yang terungkap bidang agama orang mengikuti kepercayaan
bagi pemikiran ketuhanan pada masa yang menjadikannya merasa apa yang oleh
pencerahan yaitu : akalnya tidak dapat dibuktikan. Banyak
a. Para pemikir mengajukan keberatan keyakinan keagamaan yang merupakan hasil
bahkan penentangan terhadap segala dari khayalan yang tidak berlaku untuk
kepercayaan yang berdasarkan wahyu umum dan tidak ada gunanya untuk hidup.
b. Pembuktian terhadap adanya Tuhan Jika demikian sesungguhnya agama itu,
dilakukan berdasarkan akal sehat, dengan hanya sebagai hasil karya manusia yang
maksud agar apa yang sudah menjadi disebabkan oleh rasa takutnya sendiri,
tradisi relevan dengan perkembangan terhadap tujuan hidupnya sehingga
zaman, sekalipun harus melencengakan mengantarkan manusia kepada anggapan
ajaran gereja. adanya banyak dewa. Pandangan ini
4. Dampak-dampak dari perkembangan diperkuat oleh keyakinan Home akan tidak
temuan-temuan ilmu pengetahuan ilmu adanya prinsip kausalitas. Akhirnya
fisika, ilmu kealaman yang telah disuarakan pemikiran-pemikiran para filsuf abad
oleh Newton, Galileo dan para ahli ilmu fisik pencerahan terpengaruh oleh perkembangan
lainnya. Keberatan-keberatan terhadap keilmuan tersebut di atas dengan versi
dogma agama tampak tegas dalam filsafat pandangan sendiri-sendiri.
Inggris dalam mengkonsepkan dasar bagi
ajaran agama alamiah. Gagasan-gagasan ini DAFTAR PUSTAKA
dikemukakan oleh Eduard Herbert dan Fritjof Capra, (2007), The Turning Point, Titik
Cherburry (1581-1648) yang digabung Balik Peradaban, Sains, Masyarakat, dan
dengan filsafat Inggris umumnya. Adapun isi Kebangkitan Kebudayaan, Penerbit
ajarannya adalah ”akal memiliki otonom Jekak, Yogyakarta
mutlak dalam bidang agama. Akal juga Hasil catatan Kuliah Falsafah Ilmu Pengetahuan
menaklukan agama Kristen” Berdasarkan Sosial, Semester Ganjil 2008-2009, dari
pada alur pemikiran ini, ia menentang segala Ibu Prof DR Hj Rochiati Wiriaatmadja,
kepercayaan yang berdasarkan wahyu. Hal MA
ini dengan alasan manusia memiliki naluri Leela Ghandhi, (2001), Teori Poskolonial,
alamiah yang membimbing manusia untuk Upaya Meruntuhkan Hegemoni Barat,
menggunakan akalnya secara optimal. Secara Penerbit Qalam, Yogyakarta
logis dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran Mulyadi Kartanegara, (2005), Menembus Batas
kebenaran dan kepastian merupakan Waktu, Panorama Filsafat Islam, PT
persetujuan umum semua manusia, Mijan Pustaka, Bandung.
disebabkan karena kesamaan akalnya. Jujun Suriasumantri, ed, (1987), Ilmu Dalam
Berkaitan dengan Ketuhanan, Perspektif, Yayasan Obor Karahayuan,
pemikiran Herbert ini, kemudian Jakarta.
dikembangkan dan terwujud dalam bentuk Polanyi, Michael, (1996), Segi Tak Terungkap
deisme. Bentuk deisme ini sangat kentara Ilmu Pengetahuan, Terjemahan Michael
merupakan dampak dari perkembangan Dua, Gramedia, Jakarta.
penemuan ilmu pengatahuan yang telah
dirintis oleh Galileo, Newton, Copernicus
dan para ahali lainnya, yang menjadikan
konsep Tuhan yang personal menjadi konsep
Tuhan impersonal.
Di Jerman, Kant muncul dengan
diontologinya, menekankan bentuk formal
dari keberadaan Tuhan yang dianggapnya
hanya merupakan suatu postulat untuk

Halaman | 229
Riwayat Penulis
Uu Adkur Sutendy, adalah Dosen Tetap Yayasan Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.
Pendidikan: S1 IKIP Bandung, S2 Prodi PIPS UPI,
S3 Prodi PIPS UPI Bandung.

Halaman | 230

Anda mungkin juga menyukai