Anda di halaman 1dari 7

Manfaat kimia dalam kehidupan

sehari-hari

Nama : Aprilia mutiara Maharani


Fakultas : kesehatan
Prodi : gizi
NPM : 195190049
Dosen pembimbing : Radella Harvidea, M.Si
MANFAAT ILMU KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Tahukan Anda bahwa manfaat ilmu kimia cukup banyak bagi kehidupan manusia? Sebelum
mengetahui lebih jauh manfaat ilmu kimia lebih lanjut, berkenalan dengan ilmu kimia
rasanya sama sekali tidak ada salahnya. Ilmu kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan
alam yang mempelajari sifat-sifat, struktur, komposisi, dan perubahan materi, serta energi
yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia erat kaitannya dengan kehidupan manusia
sehari-hari.
Hal-hal yang terkait dengan makanan, pakaian, bahan bakar, obat-obatan, bahan konstruksi
bangunan, bahan industri elektronik, dan bahan produk yang melibatkan ilmu kimia. Oleh
karena itu, manfaat ilmu kimia sangat dirasakan dalam kehidupan dan berbagai bidang kajian
keilmuan.
Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap ilmu kimia dan manfaat ilmu kimia
bagi kehidupan. Ada yang berpandangan negatif, ada pula yang menerima kehadirannya.
Mereka yang berpandangan negatif adalah orang-orang yang belum memahami betapa
penting manfaat ilmu kimia dalam kehidupan ini, kurangnya ilmu pengetahuanbisa menjadi
penyebab utamanya.
Mereka menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan kimia akan berhubungan
dengan zat-zat berbahaya yang mengandung racun.  Ditambah lagi kesan yang dominan
timbul di kalangan masyarakat umum mengenai kimia adalah kesan negatif dibandingkan
dengan manfaatnya.  Sehingga manfaat ilmu kimia semakin tersamarkan. Kesan negatif ini
timbul sebagai akibat dari sering terjadinya penyalahgunaan ilmu kimia atau kesalahan
penanganan dalam penerapan ilmu kimia.
Banyak persoalan yang belum terungkap secara baik di kalangan masyarakat mengenai ilmu
kimia dan manfaat ilmu kimia itu sendiri, dikarenakan pemahaman mengenai ilmu tersebut
masih terbatas.
Untuk lebih mengakrabkan ilmu kimia serta manfaat ilmu kimia bagi kehidupan manusia
berbagai cara pun harus dilakukan. Efektivitas dan efisiensi pun diperlukan  untuk kemajuan
ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi, dan peningkatan kualitas hidup.
Mengingat pentingnya manfaat ilmu kimia dalam hidup, tidaklah mengherankan jika
kemudian ilmu kimia terus dikembangkan. Berbagai penelitian tentang apapun terus
dilakukan. Penemuan terus dilahirkan. Itu semua bertujuan untuk kehidupan masyarakat
banyak. Berbanding terbalik dengan ilmu kimia yang cenderung tidak banyak disukai,
manfaat ilmu kimia justru diminati dan dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.
Peranan Kimia dalam Rumah Tangga
Di dalam rumah tangga, penggunaan bahan kimia banyak digunakan dan sering kali tanpa
disadari. Bahan kimia rumah tangga secara umum dikelompokkan sebagai bahan pembersih,
bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembasmi serangga.

1. Bahan pembersih
Banyak jenis bahan pembersih yang digunakan dalam rumah tangga, seperti pembersih
pakaian, tubuh, lantai, dan kendaraan. Pembersih apakah yang digunakan di rumahmu?

a. Sabun
Sabun pada rumah tangga secara garis besar digunakan untuk mencuci dan mandi. Banyak
jenis sabun yang beredar di masyarakat baik dari bentuk maupun mereknya. Sabun mandi
merek apa yang kamu gunakan? Mengapa kamu memilih sabun tersebut?

1) Sabun cuci dan detergen

Tahukah kamu bahan baku pembuatan sabun cuci? Pembuatan sabun cuci menggunakan
minyak kelapa atau minyak sawit, lemak hewan, dan natrium hidroksida (NaOH) sebagai
bahan utamanya.

Kemudian, ditambahkan dengan bahan pewarna dan pewangi, seperti minyak sereh, parfum
lavender, dan jeruk nipis. Samakah bahan utama sabun pencuci pakaian dengan pencuci
piring?

Bahan pembuat detergen biasanya menggunakan natrium hidroksida dan benzena sulfanat
sebagai pengganti minyak kelapa. Kemudian, campuran ini ditambahkan natrium karbonat,
natrium silikat, pewarna, dan pewangi.

Hasilnya, berbentuk pasta (sabun colek), sedangkan butiran–butiran kecil pada detergen
didapat dengan mengeringkan pasta, lalu ditiup dengan menggunakan alat.

Tidak hanya pakaian dan piring yang mempunyai sabun pencuci, kendaraan juga mempunyai
sabun pencuci khusus yang meng hasilkan sedikit busa dan mengandung zat yang
mengilapkan kendaraan. Mengapa detergen pakaian kurang baik untuk mencuci kendaraan?

2) Sabun mandi

Sabun mandi mempunyai bahan yang sama dengan sabun cuci, tetapi natrium hidroksida
(NaOH) diganti dengan kalium hidroksida (KOH) karena sifat kalium hidroksida lebih lunak
terhadap kulit. Kemudian, bahan tersebut ditambahkan zat pewarna, aroma pewangi atau
terapi, dan zat pelembab (mouisturizer).

Sabun mandi dapat dibagi menjadi sabun mandi buat tubuh dan sabun pembersih muka.
Sabun pembersih muka sering ditambahkan zat antijerawat, madu, dan zat pelembab yang
lebih banyak untuk menghindari kulit kering pada wajah. Apakah kamu menggunakan sabun
pembersih muka?
b. Pasta gigi
Bahan utama pasta gigi adalah potasium hidroksida atau kalium hidroksida (KOH), natrium karbonat
sebagai pengawet, gliserin sebagai pengganti minyak kelapa, dan tepung talk untuk membuat padat.
Pada campuran tersebut ditambahkan minyak permen atau mentol dan gula pasir. Kemudian,
ditambahkan fluor dan sering dilengkapi dengan CaGP (Calsium Glyserophosphate) serta Sodium
Monofluorophosphate.

c. Pembersih lantai
Bahan utama perbersih lantai adalah bahan yang bersifat disinfektan atau pembasmi hama, terutama
bakteri patogen, spora jamur, dan bakteri lain yang sering terdapat di lantai rumah kita.
Bahan utama yang banyak digunakan untuk pembersih lantai adalah karbol, selain isopropanol, kresol,
dan formaldehid. Kemudian, diberi tambahan bahan pembersih (sabun), pewangi, dan pewarna.
Zat disinfektan atau pembunuh kuman penyakit diantaranya adalah benzalkonium klorida. Air
merupakan bahan terbanyak untuk bahan pembersih lantai. Ketika akan dipakai, disinfektan harus
diencerkan dengan menambahkan air secukupnya. Disinfektan apa yang digunakan di rumahmu?

d. Sampo
Bahan pembuatan sampo adalah bahan pembuat sabun mandi yang biasanya ditambahkan dengan
bahan–bahan alami, seperti urangaring untuk menghitamkan rambut, lidah buaya untuk menyuburkan
rambut, dan sari jeruk nipis untuk menghindari gatal–gatal pada kulit kepala.

2. Bahan pemutih
Berdasarkan jenis penggunaannya dalam kehidupan sehari–hari, bahan pemutih dibedakan
menjadi bahan untuk memutihkan pakaian, makanan, dan kulit tubuh manusia.

a. Bahan pemutih pakaian


Bahan pemutih untuk pakaian adalah senyawa klorin. Senyawa ini dapat mengoksidasi zat
warna yang melekat pada pakaian sehingga pakaian menjadi putih. Peristiwa ini disebut juga
mengelantang.

b. Bahan pemutih kulit


Bahan pemutih untuk kulit tubuh manusia biasanya digunakan para wanita agar kulitnya
kelihatan lebih putih. Bahan pemutih untuk kulit sangat berbeda dengan bahan pemutih
pakaian. Aluminium sterat merupakan salah satu contoh bahan pemutih kulit.

c. Bahan pemutih makanan


Bahan pemutih untuk makanan biasanya digunakan untuk memutihkan terigu, tepung sagu,
tepung jagung, dan beras agar makanan yang dihasilkan kelihatan bersih dan tidak kusam
warnanya.

Beberapa contoh bahan pemutih makanan, yaitu benzoil peroksida, kalium bromat, kalsium
iodat, dan asam askorbat. Bahan pemutih makanan ini akan mengoksidasi pigmen karotenoid
pada makanan sehingga makanan menjadi putih.
Fungsi bahan pemutih makanan adalah mengoksidasi gugus sulfhibrid dalam gluten (protein
pada tepung) menjadi ikatan disulfida. Ikatan ini bersifat menahan gas pada roti atau kue
sehingga roti atau kue mengembang dan berongga-rongga.

3. Bahan pewangi
Beberapa bahan pewangi dikelompokkan sesuai dengan jenis penggunaannya. Akan tetapi,
pada dasarnya semua mempunyai bahan baku utama yang sama, yaitu bahan pewangi. Bahan
pewangi yang digunakan dapat berasal dari alam dan bahan kimia (buatan).

Pewangi alam biasanya berasal dari penyulingan bunga-bungaan, seperti parfum lemon, rose,
dan lavender.

a. Pewangi ruangan
Untuk mewangikan ruangan digunakan pewangi ruangan. Cara pembuatannya, yaitu
mencampurkan bahan pewangi (baik dari alam maupun buatan) dengan air. Kemudian,
dimasukkan ke dalam tabung tertutup yang diberi udara bertekanan tinggi. Jika katup penutup
dibuka maka udara bertekanan tinggi itu akan keluar sambil membawa larutan pewangi
tersebut.

b. Pewangi pakaian
Pada pewangi pakaian, bahan pewangi dicampur air dan bahan pelembut pakaian sehingga
membentuk larutan kental. Samakah bahan pewangi pakaian untuk mencuci dengan
menyetrika?

4. Pembasmi serangga
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diganggu oleh nyamuk, kecoa, lalat, kutu rambut,
atau serangga lainnya. Tanaman juga sering terkena hama tanaman yang berwujud serangga
atau insekta. Insektisida sering digunakan untuk membasmi serangga pengganggu tersebut.

Insektisida atau pestisida adalah zat kimia untuk membunuh insekta atau serangga. Jika
insektisida itu membunuh larva serangganya maka disebut larvasida.

Insektisida dapat berwujud cair, pasta, atau padat. Insektisida digunakan dengan cara
disemprotkan, dibakar, dioleskan, dilarutkan, kemudian dialirkan dan dilumurkan.

Bahan utama insektisida yang banyak digunakan terutama untuk membasmi nyamuk
adalah Dichloro Diphenyl Trichloroethana atau DDT.

Bahan lain yang juga banyak digunakan untuk membasmi serangga di antaranya allethrin,
carboryl, chlordane, diazinon, dan transflutrin.

Insektisida pada umumnya langsung membunuh serangganya, tetapi ada juga insektisida
yang memutus daur hidup serangga itu dengan cara membunuh larva atau telur-telur.nya
Peranan Kimia di Bidang Pertanian
Bahan kimia juga banyak digunakan dalam bidang pertanian, sejak penyiapan lahan,
penanaman hingga panen. Untuk membersihkan lahan dari tanaman pengganggu, seperti
rumput digunakan herbisida.

Setelah dilakukan pemupukan, benih ditanam bersama pestisida sintetis, yaitu bahan kimia
yang dapat masuk ke dalam jaringan tanaman sehingga bibit yang baru tumbuh aman dari
serangan hama.

Penyemprotan dengan pestisida atau pupuk cair dilakukan agar kebutuhan hara tanaman
tercukupi dan tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jadi, jelas bahwa bahan
kimia dibutuhkan dalam kegiatan usaha pertanian.

Sebelum memberikan perlakuan tertentu pada tanaman dengan bahan-bahan kimia, terlebih
dahulu harus mengetahui tujuan pemberian bahan-bahan kimia tersebut sesuai dengan
kebutuhan tanaman.

Beberapa unsur yang dibutuhkan tanaman (unsur hara) adalah sebagai berikut.

1. Nitrogen (N) berfungsi untuk membangun tubuh tanaman dan membentuk protein.
2. Fosfor (P) berguna dalam pembentukan bunga dan buah serta membantu pertumbuhan
dan perkembangan akar.
3. Kalium (K) membantu pembentukan jaringan tubuh tanaman sehingga meningkatkan
daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.
4. Magnesium (Mg) berfungsi membantu dalam proses pembentukan klorofil, minyak,
dan lemak.
5. Kalsium (Ca) untuk menguatkan jaringan pada batang, bunga, dan buah.

Selain unsur-unsur di atas, banyak unsur-unsur lain yang dibutuhkan tanaman meskipun
dalam jumlah yang sedikit, misalnya belerang (S), mangan (Mn), seng (Zn), cobalt (Co), dan
molubdenus (Mo).

Akhir-akhir ini, penggunaan bahan kimia (pestisida) untuk mengatasi serangan hama di lahan
pertanian banyak dilakukan karena praktis, menghemat tenaga, dan ampuh dalam membasmi
hama.

Penggunaan bahan kimia sebaiknya tidak bertujuan untuk membasmi hama, tetapi berusaha
untuk mengendalikan keberadaan hama. Musnahnya suatu hama secara mendadak dapat
mengakibatkan munculnya hama baru dalam jumlah yang lebih besar karena sistem
keseimbangan alam terganggu. Ledakan hama baru ini akan sangat merugikan dan sulit
dikendalikan.

Macam-macam Jenis Pestisida


Beberapa jenis pestisida yang banyak digunakan untuk menanggulangi serangan hama dan
penyakit tanaman terbagi dua, yaitu

a. pestisida alami, seperti


1) jahe sebagai pestisida alami tanaman cabai;
2) wangi alami bunga lavender dan minyak cengkeh dapat mengusir kutu baju, nyamuk,
kecoa, dan lalat;

3) tanaman surian, ki pahit, dan biji mandalikadapat mencegah hama empoaska dan


helopheltis berikut ulat jengkal dan ulat api;

4) minyak atsiri sebagai antiseptik dan antibakteri.

b. pestisida kimia, seperti


1) insektisida, bahan kimia yang digunakan untuk membasmi serangga. Contohnya,
senyawa-senyawa carbofuran, diazinon, DDT atau dieldrin, carboryl, lindane, dan endrin.

2) acarisida, yaitu zat kimia untuk membasmi tungau atas kutu.

3) nematisida adalah zat kimia untuk memberantas cacing, contohnya nemagon dan DD.

4) fungisida, bahan kimia yang berfungsi untuk memberantas jamur. Contohnya, COC,
conepox, ditharal, alganol, bubur bordeaux, dan bubur california.

5) herbisida, zat kimia untuk memberantas tanaman pengganggu, seperti rumput. Contohnya,
propanil, metalsaltsoramine, molinate, dan fenoprop.

6) ovisida adalah bahan kimia untuk membasmi telur serangga.

7) larvasida merupakan bahan kimia untuk membasmi larva serangga. Contohnya, Folidol E,


Folidol M, DDT (dikloro difenil trikloroetana), chlordine, dan semua zat kimia untuk
serangga.

8) rodentisida, yaitu zat kimia untuk membasmi hama tikus.

Anda mungkin juga menyukai