FARMASETIKA DASAR
“KAPSUL “
KELOMPOK II (TIGA)
KELAS : C D3-FARMASI-2020
JURUSAN FARMASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kapsul dengan cangkang keras dari gelatin pertama kali dibuat di prancis pada
tahun1834 oleh Mothes dan Dublanc. Kapsul dapat didefenisikan sebagai bentuk
sediaan padat, dimana satu macam obat atau lebih dan bahan inert lainnya yang
dimasukkan kedalam cangkang atau wadah kecil yang umumnya dibuat dari gelatin
yang sesuai. Kebanyakan kapsul-kapsul yang diedarkan dipasaran adalah kapsul yang
semuanya dapat ditelan oleh pasiaen, untuk keuntungan dalam pengobatan. Begitu
pula, kapsul dapat dibuat untuk disisikan dalam rectum sehingga obat dilepaskan dan
diabsorpsi ditempat tersebut, atau isi kapsul dapat dipindahkan dari cangkang gelatin
dan digunakan sebagai pegukur yang dini dari obat-obat bentuk serbuk.
Kapsul adalah sedian padat yang tebungkus dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Sediaan ini dibuat untuk mengemas racikan obat yang terdiri dari
berapa macam bahan dengan dosis yang sesuai. Istilah kapsul berasal dari bahasa
latin ‘capsula’ yang berarti kotak kecil.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjamin tersedianya obat
yang bermutu, aman dan berkhasiat dengan mengharuskan setiap industri farmasi
untuk menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB adalah pedoman
pembuatan obat bagi industri farmasi di Indonesia yang bertujuan untuk memastikan
agar sifat maupun mutu obat yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu
yang telah ditentukan dan sesuai dengan tujuan penggunaanya. Sehingga untuk
memperoleh persyaratan kapsul yang baik menurut FI harus dilakukan beberapa
pengujian.
1.2 Maksud Percobaan
Adapun maksud dilakukannya praktikum ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui
proses pembuatan sediaan kapsul, serta terampil dalam mengerjakan resep-resep
sediaan kapsul.
1.3 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu agar praktikan dapat membuat
sediaan kapsul dengan baik dan benar sesuai dengan prinsip kerja serta fungsi dari
masing-masing obat, efek samping, dan memberikan informasi mengenai obat tersebut
kepada pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TEORI UMUM
A. PENGERTIAN KAPSUL
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, bisa juga dari pati atau
bahan lain yang sesuai (Dirjen POM,1995).
Kapsul adalah yang dibuat dari gelatin yang merupakan cangkang yang diisi
dengan bahan bubuk yang membentuk dosis tunggal (Parrot,1968).
Kapsul adalah dibuat dari gelatin yang mengandung cangkang berisi beni bahan
obat untuk dosis tunggal (schovilles, 1979).
BAB III
METODE KERJA
3.1 ALAT YANG DIGUNAKAN
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, alu, cawang, lap halus,
lap kasar, lumpang, pengorek, sendok tanduk, dan timbangan analitik.
3.2 BAHAN YANG DIGUNAKAN
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, paracetamol
(ACETAMINOPHEN), Chlorpeniramin maleat (CHLORPENIRAMINI MALEAT), asam
mefenamat (ACIDUM MEFENAMICUM), dan luminal (FENOBARBITAL).
Dr.Benny Tandean
Sik: 214/FM/GTO/003
Jl.S. Limboto
Gorontalo,03-02-2018
R/
Asam mefenamat ¼ tab
PCT 250 mg
CTM 4 mg
GG ½ tab
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri obat dalam cangkang keras atau lunak
yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, bisa juga dari pati atau
bahan lain yang sesuai. Tujuan utama pmbuatan kapsul yaitu, dapat menutupi rasa dan
bau yang tidak enak dan dapat digunakan untuk menggabungkan beberapa jenis
obat. Hasil yang didapat dari praktikum ini yaitu kapsul dengan cangkang keras dan
kapsul tesebut dinyatakan baik jika cangkangnya tidak lembek jika dipencet dan tetap
kering. Obat sedian kapsul yang dibuat pada praktikum ini berfungsi sebagai obat
saluran pernafasan dan sakit kepala serta mengurangi rasa nyeri.
5.2 SARAN
Saran kami sebagai praktikan, sebaiknya dalam praktikum selanjutnya asisten
bisa membimbing kami lebih baik agar langsung jalannya praktikum kesalahan lebih
sedikit.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1993. Farmasetika Dasar. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Anief, Moh. 1997. Ilmu Meracik Obat.Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
BPOM,RI. 2013. ISO Indonesia. ISFI : Jakarta.
Ditjen,POM. 1967. Farmakope Indonesia edisi III. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
Ditjen,POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
Ditjen,POM. 2014. Farmakope Indonesia edisi V. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta.
Hadi. 2009. Pengobatan Dermatitis. Penerbit IDI : Jakarta.
Harkness,Richard.1989. Interaksi Obat. ITB : Bandung.
Lachman, Lieberman. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri Edisi III. Universitas Indonesia
Press : Jakarta.
Sartini, 2007. Teknologi Kapsul dan Suppositoria. Universitas Hasanuddin : Makassar.
Soenarto. Anoniem ,”Obat adalah Suatu Bahan Kimia”. Diakses pada Tanggal 3 Mei 2012.
Syamsuni. 2007. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedoteran EGC : Jakarta.
LAMPIRAN.