Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam Undang – undang no. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (ASN) mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk wajib memberikan

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri

Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat

terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral, kejujuran,

semangat, dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian

yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta

kompetensi bidang. Dengan demikian UU ASN mengedepankan penguatan

nilai – nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak ASN yang

professional.

Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, peserta Diklatsar dituntut

untuk mengaktualisasikan nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas

ASN, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang

diakronimkan menjadi ANEKA dalam menjalankan tugas dan fungsinya

(Tim Penulis Modul, 2019)

Permenkes 269 tahun 2008 Rekam medis adalah berkas yang berisikan

catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan

pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Selain itu rekam medis

juga sebagai salah satu barometer untuk menentukan pelayanan medis di

1
2

instansi pelayanan kesehatan. Rekam medis harus dibuat secara tertulis,

lengkap, jelas atau secara elektronik.

electronic Medical Record sudah banyak digunakan di berbagai rumah sakit di

dunia sebagai pengganti atau pelengkap rekam medik kesehatan berbentuk

kertas. Di Indonesia dikenal dengan Rekam Medik Elektronik (RME). Sejalan

dengan perkembangannya, RME menjadi jantung informasi dalam sistem

informasi rumah sakit. Namun demikian para tenaga kesehatan dan pengelola

sarana pelayanan kesehatan masih ragu untuk menggunakannya karena belum

ada peraturan perundangan yang secara khusus mengatur penggunaannya.

Sejak dikeluarkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi

Elektronik (UU ITE) Nomor 11 Tahun 2008 telah memberikan jawaban atas

keraguan yang ada. UU ITE telah memberikan peluang untuk implementasi

RME. Salah satu penggunaan teknologi informasi (TI) di bidang kesehatan

yang menjadi trend dalam pelayanan kesehatan secara global adalah Rekam

Medik Elektronik. Selama ini rekam medik mengacu pada Pasal 46 dan Pasal

47 UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Permenkes

No.269/Menkes/PER/III/2008 tentang Rekam Medik, sebagai pengganti dari

Peraturan Menteri Kesehatan  No.749a/Menkes/PER/XII/1989. Undang-

undang No.29 Tahun 2004 sebenarnya telah diundangkan saat RME sudah

banyak digunakan di luar negeri, namun belum mengatur mengenai RME.

Begitu pula Peraturan Menteri Kesehatan No.269/Menkes/PER/III/2008

tentang Rekam Medik belum sepenuhnya mengatur mengenai RME. Hanya

pada Bab II pasal 2 ayat 1 dijelaskan bahwa “Rekam medik harus dibuat
3

secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik”. Secara tersirat pada

ayat tersebut memberikan ijin kepada sarana pelayanan kesehatan membuat

rekam medik secara elektronik (RME). Sehingga sesuai dengan dasar-dasar di

atas maka membuat catatan rekam medik pasien adalah kewajiban setiap

dokter dan dokter gigi yang melakukan pemeriksaan kepada pasien baik

dicatat secara manual maupun secara elektronik.

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram terutama dibagian rekam

medis juga terus melakukan peningkatan pelayanan kepada pasien, akan tetapi

banyak kendala atau permasalahan yang timbul. Diantaranya masalah rekam

medis yang sulit ditemukan dirak penyimpanan yang menyebabkan pasien

lama menunggu dan biaya pembelian kertas formulir dan maf membutuhkan

biaya yang cukup banyak dalam proses pengumpualan dan pengolahan data

pada isi rekam medis membutuhkan waktu yang lebih lama. Masalah tersebut

terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang pembuatan rekam medis secara

elektronik di poli Geriatri merupakan poli yang bisa di jadikan sampel dalam

pelaksanaan karena kunjungan pasien banyak dan memiliki sdm dengan

penguasaan teknologi yang bagus .

Apabila hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan menurunkan tingkat

pelayanan terhadap pasien di samping itu juga rumah sakit Kota Matram

sedang melakukan pengembangan SIMRS yang mendukung pelayanan secara

prima untuk itu penulis sebagai CPNS wajib menerapkan nilai-nilai dasar

ASN untuk menyelesaikan isu tersebut sehingga penulis tertarik untuk

mengangkat rancangan aktualisasi dengan judul “


4

Berdasarkan hasil tersebut maka judul rancangan aktualisasi ini adalah


“Rancangan Aktualisasi rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN melalui
optimalisasi rekam medis elektronik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelayanan di poli geriatri Rsud Kota Mataram”

1.2. Tujuan
Dalam Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN Dalam

Optimalisasi Rekam Medis Elektronik Poli Geriatri Di RSUD Kota Mataram,

maka rancangan aktualisasi ini bertujuan sebagai berikut :

a. Mengaktualisasikan nilai–nilai dasar ASN yang terkandung dalam

melaksanakan pelayanan rekam medis dan dalam upaya peningkatan mutu

pelayanan rekam medis dalam menunjang keamanan dan kerahasian

rekam medis pasien di RSUD Kota Mataram Untuk membentuk Aparatur

Sipil Negara (ASN) yang profesional.

b. Menjadikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika


Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai dasar dalam
peningkatan mutu pelayanan rekam medis dalam menunjang keamanan,
kerahasian, efisein dan efektivitas pelayanan rekam medis pasien di rumah
sakit.
c. Untuk meninjalankan fungis .
1.3. Ruang Lingkup
Pada pelaksanaan aktulisasi ini ruang lingkup batasan masalah yaitu

optimalisasi pembuatan rekam medis elektronik pasien poli geriatri.


BAB II
PENETAPAN ISU

2.1 Identifikasi Isu


Isu adalah sebuah masalah yang muncul akibat dari kesenjangan
antara realita (kondisi saat ini) dengan kondisi ideal (harapan para
stakeholder). Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu
yang muncul pada instansi kerja penulis di Rekam medis. Isu-isu yang
ditemukan oleh penulis antara lain sebagai berikut:
1. Belum optimal pembuatan rekam medis elektronik
2. Berkas Rekam Medis Sulit ditemukan
3. Kurangnya keamanan dan kerahasian rekam medis pasien
4. Kurangnya Tempat Penyimpanan berkas rekam medis
5. Kesalahan penyimpanan (loss sheet) dokumen rekam medis

2.2 Isu yang Diangkat


Untuk menentukan isu mana yang akan diangkat dari isu-isu yang
muncul tersebut, maka di gunakan alat penetapan isu berdasarkan APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual artinya benar-benar
terjadi dan sedang terjadi. Problematik artinya sebuah isu memiliki
permasalahan yang kompleks sehingga butuh dicarikan solusi
permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Layak artinya isu yang diangkat realistis dan masuk akal untuk
dipecahkan masalahnya.

5
6

2.2.1. pemilihan Isu Melalui APKL


Adapun analisa isu berdasarkan APKL ditampilkan pada Tabel 2.2.1.
Tabel 2.2.1 Pemilihan Isu Melalui Kriteria APKL

No Isu Kriteria Isu Total Rangking


A P K L Skor
Belum optimal pemakaian
1 rekam medis elektronik 5 4 4 3 16 I

Berkas Rekam Medis Sulit


2 ditemukan 3 3 4 3 13 III
Kurangnya keamanan dan
kerahasian rekam medis
3 4 3 3 3 13 II
pasien

Kurangnya Tempat Penyimpanan


4 berkas rekam medis 3 2 4 3 12 III

Kesalahan penyimpanan (loss


5. sheet) rekam medis 3 3 2 2 10 V

Keterangan: A; Aktual, P; Problematik, K; Kekhalayakan, L; Layak

Berdasarkan pemilihan isu dari APKL di dapatkan ketiga isu tersebut,


yang kemudian akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth).
7

2.2.2 Pemilihan Isu Melalui USG

pemilihan isu menggunakan USG (Urgency, Seriousness dan Growth)


Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas,
dianalisis dan ditindak lanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu
untuk segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth
adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.

Tabel 2.2.2 Pemilihan Isu Berdasarkan Kriteria USG

No Isu U S G Total Prioritas


1 Belum optimal pembutan rekam
medis secara elektronik 5 4 5 14 I

2 Berkas Rekam Medis Sulit ditemukan 3 3 2 8 III


3 Kurangnya keamanan dan kerahasian
rekam medis pasien 3 3 3 9 II

Keterangan:

U :Urgency Skor 5 : sangat USG

S :Seriousness Skor 4 : USG

G :Growth Skor 3 : cukup USG

Skor 2 : kurang USG

Skor 1 : tidak USG

Berdasarkan analisis isu menggunakan kriteria USG diatas dapat


disimpulkan bahwa isu nomor 1 yaitu “Belum optimal pembutan rekam
medis secara elektronik di RSUD Kota Mataram”, mendapatkan jumlah
terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan
permasalahannya. Pencatatan rekam medis secara elektronik merupakan hal
yang sangat mendesak karena sangat mempengaruhi secara langsung proses
pelayanan kepada pasien. Isu tersebut juga berdampak serius (Seriousness)
karena jika tidak segera ditangani akan menjadi masalah yang memerlukan
8

proses pencarian, pengurutan, penyisiran, dan akses yang cukup lama. Jika
isu tersebut tidak segera ditangani maka akan meningkatkan (Growth )
keraguan akan informasi yang berterkaitan dengan rekam medis pasien
tersebut.

2.3 Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan


Jika masalah ini tidak diselesaikan secepatnya akan mengakibatkan
pemborosan dalam anggaran pembelian kertas, map formulir, rak
penyimpanan dan alat tulis kantor lainya, disamping itu juga waktu tunggu
pasien menjadi lebih lama serta pengumpulan dan pengolahan data rekam
medis untuk pelaporan menjadi terhambat.
2.4 Gagasan Pemecahan Isu
Isu yang telah didapatkan memiliki dampak yang serius apabila tidak
diselesaikan dengan segera. Beberapa rencana kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan solusi pemecahan isu tersebut adalah sebagai berikut :

1. Konsultasi dengan atasan langsung terkait rancangan aktualisasi

2. Menyiapkan alat pendukung

3. Membuat rancangan pengisian rekam medis yang ada di aplikasi

4. Sosialisasi cara penggunaan/ pemakaian Aplikasi (tutorial) yang sudah


ada

5. Memonitoring penggunaan Aplikasi yang sudah di terapkan

6. Evaluasi pengisian aplikasi yang diterapkan


BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Organisasi


RSUD Kota Mataram adalah rumah sakit milik pemerintah daerah,
merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan rujukan di Kota Mataram dan
sekitarnya, selain melaksanakan upaya penyembuhan dan pemulihan penyakit
juga melaksanakan upaya pencegahan penyakit secara terpadu.

3.1.1 Nama Organisasi, Visi Misi dan Nilai-Nilai Organisasi

1. Profil Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram merupakan Rumah
Sakit Milik Pemerintah Kota Mataram Luas Lahan 20.472 m2
Operasional RSUD Kota Mataram dimulai sejak Maret 2010
berdasarkan Surat Keputusan Operasional Nomor : 163/II/2010
tentang izin penyelenggaraanoperasional pelayanan. Sejak 1
Desember 2010 RSUD Kota Mataram menerapan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan SK
Walikota Mataram No 565/XII/2010

Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Mataram

9
10

2. Visi, Misi, dan Nilai –Nilai Organisasi


Visi
Rumah sakit pilihan masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan,
pendidikan dan penelitian yang berstandar internasional.
MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif, berkualitas
dan professional
2. Melaksanakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang
berkelanjutan dan berkualitas
3. Meningkatkan kompetensi SDM yang berdaya saing
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan/karyawati
5. Meningkatkan sarana prasarana sesuai standar RS pendidikan dan
kemajauan IPTEKDOK
Nilai-Nilai Organisasi
RSUD Kota Mataram adalah
“SMILE (Senyum Mutu, Inovatif, lengkap, efisien) ”

3.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


1. Tugas pokok dan fungsi organisasi

1) Melaksanakan Pelayanan gawat darurat

2) Melaksanakan pelayanan ambulance

3) Melaksanakan pelayanan perawatan intensive : intensive care unit


(ICU) intensive cardiac care unit (ICCU), Neonatal intensive care
unit (NICU) pediatric intensive care unit (PICU)

4) Melaksanakan pelayanan ruang operasi : instalasi bedah sentral

5) Melaksanakan pelayanan rawat inap melaksanakan pelayanan


ruang bersalin dan nifas

6) Melaksanakan pelayanan hemodilisa center

7) Melaksanakan pelayanan mems PSC 119 : pelayanan penanganan


dan penjemputan pasien gawat darurat gratis hoteline 119
11

8) Melaksanakan pelayanan stroke center BDRS (Bank Darah Rumah


Sakit ), terapi hyperbaric chamber, cathlab, laboratorium,
inseminasi, pendaftaran online

2. Tugas dan fungsi perekam medis trampil berdasarkan permenpan


nomor 30 tahun 2013

1) Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam penyusunan SIM


rekam medis
2) Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam formulir
dalam penyusunan SIM rekam medis
3) Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka
penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis
4) Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka
penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis
5) Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai
dasar pengambilan keputusan baik internal maupun
eksternal
6) Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi
data sosial pasien rawat jalan dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat jalan;
7) Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama
Pasien (KIUP) rawat jalan dalam rangka pelaksanaan
rekam medis di tempat penerimaan pasien baru dan
lama rawat jalan;
8) Melakukan wawancara untuk mengisi identitas pribadi
data sosial pasien rawat inap dan menginformasikan ke
ruang perawatan dalam rangka pelaksanaan rekam
medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat
inap;
9) Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta
rekam medis rawat inap ke petugas rekam medis bagian
penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam medis di
tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
12

10)Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu


Kendali (KK) dalam rangka pelaksanaan rekam medis di
tempat penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;
11)Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat jalan
melalui pencatatan/registrasi pasien;
12)Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan melalui
pencatatan/registrasi pasien;
13)Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama Pasien
(IUP) rawat jalan melalui pencatatan/ registerasi pasien;
14)Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan
indeks dokter pasien rawat jalan melalui
pencatatan/registerasi pasien
15)Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap
melalui pencatatan/registrasi pasien;
16)Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien;
17)Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien;
18)Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis dan
indeks dokter pasien rawat inap dalam rangka
pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/ registrasi
pasien;
19)Menerima data rekam medis dalam rangka asembling
rekam medis rawat jalan berdasarkan Standar
Operasional Prosedur (SOP) yang ada;
20)Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam
medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
21)Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka
asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP
yang ada;
22)Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka
asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP
yang ada;
13

23)Membuat laporan incomplete dalam rangka asembling


rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang ada;
24)Menerima rekam medis dalam rangka asembling rekam
medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
25)Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling rekam
medis rawat inap berdasarkan SOP yang ada;
26)Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan katalog
jenis formulir rekam medis secara manual;
27)Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan katalog
jenis formulir rekam medis secara manual;
28)Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis secara
manual dalam rangka penyusunan katalog jenis formulir
rekam medis secara manual;
29)Membuat laporan data katalog catatan mutu formulir
rekam medis secara manual;
30)Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan
tindakan medis pasien rawat jalan ke dalam soft ware
case mix
31)Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa dan
tindakan medis pasien rawat inap ke dalam soft ware
case mix;
32)Memproses grouping untuk menentukan tarif case mix;
33)Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil grouping
dalam bentuk txt ke bagian akuntansi untuk diverifikasi
internal;
34)Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil koreksi dari
bagian akuntansi;
35)Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam software
case mix;
36)Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka
penyimpanan rekam medis;
14

37)Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga agar


penyimpanan rekam medis aman, rahasia, tidak dapat
diakses oleh orang yang tidak berkepentingan;
38)Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang
bernilai guna dengan media tertentu;
39)Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan dalam
rangka proses retensi;
40)Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan
disusutkan;
41)Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;
42)Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan
cakupan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan;
43)Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien
rawat inap;
44)Mengumpulkan data penyakit menular untuk
penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas pasien
rawat jalan;
45)Menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian
informed consent;
46)Mengidentifikasi data formulir analisis mutu sistem
pengembalian berkas rekam medis;
47)Mengumpulkan data analisis mutu sistem pengembalian
berkas rekam medis;
48)Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis secara
manual dalam rangka evaluasi rekam medis pasien
rawat inap; dan
49)Mengobservasi data pada setiap lembaran rekam medis
dalam rangka evaluasi keabsahan data
15

3.1.3 Kedudukan Penulis dalam struktur organisasi

Kedudukan penulis dalam strutur organisasi adalah sebagai kepala urusan


pengolahan dan pelaporan Rekam Medis yang di bawahi oleh kordinator
rekam medis dan di kepalai oleh kepala instalasi Rekam Medis dan
SIMRS.

3.1.4 Tugas pokok dan fungsi penulis

Adapun tugas pokok dan fungsi penulis antaralain adalah :

1. Mengkoordinir terselenggaranya pengolahan rekam medis meliputi


kegiatan assembling, koding, filing, dan transporter
2. Merencanakan penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan di
bagian pengolahan rekam medis
3. Melayani peminjaman berkas rekam medis
4. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang terkait dengan
terselenggaranya pengolahan rekam medis
5. Menyelesaikan masalah yang menghambat proses pengolahan rekam
medis
6. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada
Kepala Instalasi Rekam Medis
7. Mengkoordinir terselenggaranya pelaporan rekam medis
16

8. Merencanakan kebutuhan tenaga di bagian pelaporan rekam medis


9. Merencanakan penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan di
bagian pelaporan rekam medis
10. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang terkait dengan
terselenggaranya pelaporan rekam medis
11. Menyelesaikan masalah yang menghambat proses pelaporan rekam
medis
12. Menerima pengembalian rekam medis pasien rawat inap yang sudah
pulang di SIM RS
13. Merapikan dan menyusun kembali rekam medis sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
14. Melakukan analisa kelengkapan pengisian informed consent pada
berkas rekam medis rawat inap
15. Memperbaiki map rekam medis yang rusak.
16. Melaksanakan pengisian kode ICD 10 dan ICD 9 CM pada berkas
rekam medis rawat inap
17. Mengentry kode ICD 10 dan ICD 9 CM pada aplikasi SIM RS
18. Mengentry kode ICD 10 dan ICD 9 CM pasien rawat jalan pada
aplikasi SIM RS
19. Mengkoordinir terselenggaranya pelaporan rekam medis
20. Merencanakan penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan di
bagian pelaporan rekam medis
21. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang terkait dengan
terselenggaranya pelaporan rekam medis
22. Menyelesaikan masalah yang menghambat proses pelaporan rekam
medis
23. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada
Kepala Instalasi Rekam Medis
24. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
17

3.2 Nilai – Nilai Dasar Profesi ASN


3.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok
atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik berikut :

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Selain itu, akuntabilitas juga memiliki aspek-aspek yang mencangkup
beberapa hal antara lain :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a
relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results
oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability require
sreporting)
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. (Accountability is meaning less without consequences)
f. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountabilit yimprove
sperformance)
Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain:
18

a. Jujur
b. Transparan
c. Integritas
d. Tanggungjawab (responsibilitas)
e. Keadilan
f. Kepercayaan
g. Keseimbangan
h. Kejelasan target
i. Konsisten
j. Partisipatif

3.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang
menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (nation)
dengan mewujudkan satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu
kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai
Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang
kuat dan lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan negara
dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.Nilai-
nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Religius
b. Amanah
c. Disiplin
d. Non Diskriminasi
e. Saling Menghormati
f. Persamaan Derajat
g. Mencintai sesama manusia
h. Rela Berkorban
i. Menjaga Ketertiban
j. Kerja Sama
k. Cinta Tanah Air
19

l. Musyawarah
m. Kekeluargaan
n. Kepentingan Bersama
o. Hidup Sederhana
p. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
q. Kerja Keras
r. Menghargai karya orang Lain
s. Menghormati Keputusan Bersama
t. Tenggang Rasa

3.2.3 Etika Publik


Etika publik adalah refleksi tentang baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik.Nilai-nilai dasar
etika publik antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai ideologi Pancasila
b. Setia dan mempertahankan UUD NKRI 1945
c. Profesional
d. Tidak berpihak
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
f. Non diskriminatif
g. Beretika luhur
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
i. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat
j. Berdaya guna dan berhasil guna
k. Santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi dan bekerjasama
l. Transparan
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
20

3.2.4 Komitmen Mutu


Penilaian mutu sesuatu berdasarkan pada subyektifitas seseorang, maka
dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan
sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara
lain :
a. Bekerja dengan berorientasi pada mutu
b. Inovatif
c. Selalu melakukan perbaikan mutu
d. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang
e. Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran
f. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal
maupun eksternal
g. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan
(zerowaste), sejak memulai setiap pekerjaan
h. Efektif dan efisien dalam bekerja

3.2.5 Anti Korupsi


Korupsi adalah tindakan melanggar hukum dengan tujuan untuk
memperkaya diri sendiri maupun golongan. Nilai-nilai yang terkandung
dalam aspek anti korupsi antara lain :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
21

3.3 Rancangan Kegiatan


Adapaun rancangan aktualisasi yang akan dilakukan dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan/ Output/ Hasil Nilai-nilai Teknik Kontribusi Penguatan Nilai-


Prosedur Kegiatan Dasar Aktualisasi Nilai terhadap Visi-Misi Nilai Organisasi
Kegiatan Dasar Organisasi
1 Konsultasi 1) Menyampaika 1) Atasan 1) Akuntabilitas: 1) Jujur dalam Dengan Senyum dan
dengan atasan n rencana memberikan Jujur, melakukan melakukan efisien
langsung aktualisasi arahan terkait Bertanggung konsultasi dan konsultasi
terkait 2) Meminta izin kegiatan jawab bertanggung dengan atasan
rancangan kepada atasan aktualisasi. 2) Nasionalisme : jawab atas langsung
aktualisasi untuk 2) Mendapatkan Musyawarah, hasil sebelum
melakukan izin dari atasan 3) Etika Publik : 2) Nasionalisme melakukan
kegiatan mengenai Santun dalam musyawarah kegiatan
terkait kegiatan berkomunikasi untuk aktualisasi,
pembuatan aktualisasi 4) Komitmen menyelsaikan penulis telah
rekam medis Mutu: masalah berkontribusi
elektronik membangun Bersama dalam
pada poli komitmen 3) etika publik menjalankan
geriatri penulis santun misi menjadi
5) Anti Korupsi dalam Rumah Sakit
:disiplin berkomunikasi yang
terhadap Memberikan
22

atasan pelayanan
menggunakan kesehatan yang
bahasa komprehensif,
Indonesia berkualitas dan
yang baik dan professional
benar
4) komitmen
mutu :
membangun
komitmen
untuk
menyelesaikan
kegiatan
dengan baik
5) anti korupsi :
disiplin
terhadap
waktu
konsultasi
2 Menyiapkan Menyiapkan Aplikasi google 1) Akuntabilitas : 1) Akuntabilitas Dengan`menyiapk lengkap, efisien
alat pendukung komputer dan chrome dan bertanggung : bertanggung an alat dan
Menginstal web mozila fire fox jawab jawab atas Aplikasi
broswer yang Nasionalisme: alat alat yang pendukung penulis
kompetibe amanah digunakan telah berkontribusi
dengan aplikasi 2) Etika Publik : 2) Nasionalisme dalam
23

SIMRS profesional : mewujudkan misi :


3) Komitmen menggunakan Meningkatkan
Mutu : alat dengan sarana prasana
Inovasi, efektif amanah sesuai standar RS
dan efisien 3) Etika publik : pendidikan dan
4) Anti korupsi : profesional kemajauan
peduli dalam IPTEKDOK
menggunakan
alat
4) Komitmen
mutu : efesien
dan efektif
dalam
penggunaan
alat
5) Anti korupsi :
tidak
menggunakan
alat secara
berlebihan
atau
mengambil
dan
menggunakan
alat atas
24

kepentingan
pribadi
3 Membuat Memperlihatkan Tampilan Login, 1) Akuntabilitas: 1) Akuntabilitas Dengan`menjelaskan Inovatif
rancangan bentuk Tampilan menu bertanggung : Bertanggung bentuk rancangan
pengisian rancangan utama, Tampilan jawab Jawab atas rekam medis
rekam medis pengisian rekam user 2) Nasionalisme: rancangan elektronik penulis
medis secara Kerja Keras yang di buat telah berkontribusi
elektronik 3) Etika publik: 2) Nasionalisme dalam mewujudkan
Memberikan : kerja keras misi
pelayanan dalam
yang cepat, membuat 1) Meningkatkan
tepat dan rancangan kompetensi SDM
akurat pengisian yang berdaya
4) Komitmen 3) Etika publik : saing
Mutu: rancangan 2) Memberikan
Inovatif: yang di buat
pelayanan
5) Anti Korupsi: memberikan
Jujur pelayanan kesehatan yang
yang cepat, komprehensif,
tepat dan
berkualitas dan
akurat
4) Komitmen professional
mutu:
merancangan
dengan
25

kebutuhan
dan ilmu
terbaru
5) Anti korupsi :
jujur dalam
membuat
rancangan
4 Sosialisasi -Pengenalan Mengetahui cara 1) Akuntbilitas 1) Akuntabilitas Dengan`sosialisasi Senyum dan Mutu
penggunaan Aplikasi - penggunaan bertanggun : Bertanggung penggunaaan
Aplikasi Tutorial Aplikasi rekam jawab jawab atas Aplikasipenulis telah
(tutorial) -Penggunaan medis elektronik 2) Nasionalism apa yang di berkontribusi dalam
Aplikasi e : saling sampaikan mewujudkan misi
menghormat 2) Nasionalisme 1) Memberikan
i : dalam pelayanan
3) Etika public: melakukan
kesehatan
Santun sosialisasi
penulis selalu yang
menghargai komprehensif,
setiap
berkualitas
masukan dari
user dan
3) Teknik yang professional
digunakan
2) Melaksanakan
dalam
memberikan pendidikan
26

sosialisasi dan penelitian


yaitu dengan kesehatan
santun dan
yang
menggunakan
bahasa berkelanjutan
Indonesia dan
yang baik dan
berkualitas
benar
4) Komitmen
menampilkan
kinerja tanpa
cacat tanpa
pemborosan
sehingga user
cepat
memahami
apa yang
dimaksudkan
penulis
5) Anti korupsi :
penulis
disiplin dalam
melakukan
sosialisasi
tanpa menyita
27

banyak waktu
dari dari user
5 Melakukan Monitoring Aplikasi sudah 1) Akuntabilitas : 1) Akuntabilitas Terwujudnya misi Efisien dan Mutu
monitoring penggunaan digunakan Bertanggung : penulis Menjadi Rumah
penggunaan Aplikasi rekam jawab bertanggung
Sakit yang
Aplikasi medis elektronik 2) Nasionalisme : jawab
rela berkorban melakukan Meningkatkan
3) Etika publik : Monitoring sarana prasana sesuai
profesional dan melihat
standar RS
4) Komitmen perkembanga
Mutu: n dalam pendidikan dan
memfokuskan penggunaan kemajauan
kegiatan pada Aplikasi
IPTEKDOK
kepuasan 2) Nasionalisme:
pelanggan baik rela .
internal berkorban
maupun demi
eksternal mengawasi
5) Anti korupsi : jalannya
disiplin penggunaan
aplikasi
secara
berkelanjutan
3) Etika publik :
Profesional
28

melakukan
pengawasan
terhadap
aplikasi yang
di jalankan
4) Komitmen
mutu:
memfokuskan
monitoring
penggunaan
aplikasi pada
kepuasan user
baik petugas
maupun
pasien
5) Anti korupsi
disiplin
melakukan
monitoring
penggunaan
aplikasi
6 Evaluasi Melakukan Mengetahui 1) Akuntabilitas : 1) Akuntabilitas Terwujudnya misi Lengkap, mutu dan
penggunaaan evaluasi sejauh mana Bertanggung : bertanggung Menjadi Rumah efisien
Aplikasi terhadap penggunaan jawab dan jawab
Sakit yang
penggunaan dan aplikasi rekam jujur terhadap hasil
29

pelaksanaan medis 2) Nasionalisme : evaluasi Memberikan


Rekam Medis elektronik musyawarah 2) Nasionalisme pelayanan kesehatan
Elektronik 3) Etika publik : : melakukan
yang komprehensif,
beretika luhur evaluasi
4) Komitmen dengan berkualitas dan
Mutu : selalu musyawarah professional.
melakukan bersama
perbaikan dengan user
mutu 3) Etika publik :
5) Anti Korupsi : selalu
Jujur, kerja berbahasa
keras dan dengan santun
peduli dan
menggunakan
bahasa
indonesia
yang baik dan
benar
4) Komitmen
mutu : selalu
melakukan
perbaikan
mutu terhadap
hasil evaluasi
5) Jujur
30

menyampaika
n hasil
evaluasi,
peduli atas
hasil evaluasi
untuk di
tindak lanjuti
kerja keras
untuk
memperbaiki
hasil evaluasi
31

Anda mungkin juga menyukai