Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kota Batam merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Kepulauan Riau
dan merupakan kota yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan penduduk yang
cukup pesat. Jumlah penduduk Kota Batam juga mengalami peningkatan setiap
tahunnya baik berdasarkan golongan umur maupun jenis kelamin. Pada tahun 2019
populasi remaja usia 12-21 tahun Kota Batam telah mencapai sebanyak 327.520 jiwa
atau 24% dari jumlah penduduk Kota Batam (Badan Pusat Statistik Kota Batam tahun
2020).
Masa remaja adalah masa dimana seseorang sedang dalam tahap pencarian jati
diri, dapat mengalami perubahan yang sangat besar dan mudah dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar, maka dari itu Gelanggang Remaja dapat dijadikan wadah atau
tempat bagi para remaja untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif, mereka dapat
saling berinteraksi satu sama lainnya melalui kegiatan edukasi, olahraga maupun seni
dan sekaligus mengembangkan bakat untuk dapat lebih digali kembali guna mencapai
taraf profesional.
Antusiasme remaja di Kota Batam terhadap perkembangan dunia edukasi,
olahraga, seni hiburan dan rekreasi terlihat cukup besar, dimana antusiasme tersebut
dipengaruhi oleh keinginan mereka untuk beraktifitas, berkreasi dan meyalurkan bakat-
bakat mereka pada bidang-bidang tersebut guna melepas kejenuhan, besosialisasi serta
menyegarkan kembali pikiran mereka setelah beraktifitas. Namun besarnya minat
remaja dalam berbagai aspek kegiatan tersebut tidak diimbangi dengan adanya fasilitas
yang memadai. Hal ini terlihat dengan belum tersedianya tempat khusus yang
menampung aktifitas olahraga indoor maupun outdoor, pengembangan seni, edukasi
dan rekreasi yang selain menjadi sarana pendidikan juga sekaligus sarana hiburan bagi
para remaja. Fasilitas yang ada saat ini cenderung terpisah-pisah dan keberadaannya
masih kurang memadai dalam menyediakan sarana prasarana untuk mendukung
berbagai aktifitas remaja tersebut.
Atas dasar ini, maka dibutuhkan fasilitas yang mampu mewadahi aktifitas remaja
yang sesuai dengan kebutuhan aktifitas serta keterampilan remaja Kota Batam, serta
dapat membantu mereka untuk terus memiliki semangat yang baik dalam menghadapi

1
masa depan. Perencanaan dan perancangan Gelanggang Remaja di Kota Batam
diharapkan mampu menampung kegiatan remaja sesuai dengan kebutuhan aktifitas para
remaja Kota Batam dan juga dapat mewujudkan bangunan yang mencitrakan karakter
remaja yang terus mengikuti perkembangan zaman dengan penerapan elemen desain
yang lebih baru dan terkini. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi wadah tempat
remaja bersosialisasi, bercengkrama, bahkan mengembangkan jiwa organisasi mereka,
dimana para remaja secara tidak langsung diarahkan kepada pengembangan pendidikan
dan mentalnya. Sehingga ketersediaan Gelanggang Remaja ini dapat menjadi sebuah
wadah yang representative dalam mengembangkan dan mewadahi aktifitas dan
kreatifitas remaja.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana mewujudkan bangunan gelanggang remaja di Kota Batam yang


mampu mewadahi kegiatan positif dengan memberikan pengalaman ruang yang
berbeda yang mencerminkan suasana bangunan yang ceria dan bersahabat dengan
pendekatan teori arsitektur kontemporer.

1.3 Tujuan dan Sasaran

1.3.1 Tujuan

Menyediakan sarana yang dapat menampung kegiatan remaja di Kota Batam,


khususnya kegiatan yang dapat ditampung di dalam satu tempat yang dikenal dengan
Gelanggang Remaja dengan menggabungkan elemen desain arsitektur dengan gaya
yang lebih baru dan terkini.

1.3.2 Sasaran

 Merancang gelanggang remaja dengan pendekatan program kegiatan.


 Pengolahan tampilan bangunan yang mencitrakan semangat dan kreatifitas para
remaja dengan menggabungkan elemen desain yang lebih baru dan terkini.

1.4 Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan mencakup kegiatan remaja itu sendiri dan kaitannya
dengan disiplin ilmu arsitektur, khususnya pengolahan tata ruang dalam (program
ruang, bentuk ruang, hubungan ruang, zonasi ruang dan sirkulasi) dan tata ruang luar

2
(unsur pembentuk ruang luar, pengolahan tata masa bangunan, sirkulasi) dengan
menerapkan gaya arsitektur yang lebih baru dan terkini.

1.5 Metode Pembahasan

a. Pengumpulan data

 Studi literatur, mencari data dari buku, literatur, dan internet yang
berhubungan dengan arsitektur dan gelanggang remaja. Menggali tinjauan
pustaka yang berkaitan dengan konsep perencanaan gelanggang remaja.
Tinjauan meliputi tentang remaja, tinjauan preseden terhadap wadah sejenis,
tinjauan arsitektur yang berhubungan dengan perencanaan gelanggang remaja
dan tinjauan lokasi yang akan dipilih. Pengumpulan data ini juga dilakukan
dengan mengunjungi situs resmi Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Batam
untuk mendapatkan informasi terkait remaja dan kegiatan-kegiatan yang aktif
dilakukan oleh remaja kota Batam.
 Studi observasi, mencari data dengan cara mengamati langsung objek yang
berhubungan dengan arsitektur dan gelanggang remaja. Mengamati kegiatan-
kegiatan yang rutin dilakukan oleh remaja di beberapa tempat yang ada di
Batam seperti Alun-alun Engku Puteri Batam Center dan Alun-alun Sentosa
Perdana Batu Aji.

b. Analisa

Mengolah data yang telah diperoleh dari studi literatur dan studi observasi,
berupa data yang berhubungan dengan arsitektur (tata ruang luar, tata ruang
dalam, dan arsitektur yang mencitrakan bangunan gelanggang remaja) ataupun
data tentang gelanggang remaja. Kemudian mencari solusi dari pengolahan data
agar didapatkan rancangan yang tepat sebagai gelanggang remaja di Kota Batam.

Adapun tahapan analisa yang dilakukan adalah :

 Melakukan analisa aktifitas para remaja dengan cara observasi lapangan


pada tempat-tempat dimana para remaja biasa berkumpul melakukan
kegiatan-kegiatan positif dan .
 Melakukan analisa kebutuhan ruang dengan mengacu dari hasil observasi
lapangan dan studi literatur.
 Melakukan analisa besaran ruang dengan mengacu dari hasil kebutuhan
ruang pada tahap sebelumnya. Dalam mendapatkan ukuran yang sesuai ,
maka dalam perhitungan besaran ruang berpedoman pada data arsitek
jilid 1 dan jilid 2, serta Standar Nasional Indonesia (SNI)
3
 Melakukan perhitungan besaran site yang dibutuhkan dengan mengacu
pada hasil perhitungan besaran ruang pada tahap sebelumnya.
 Pemilihan site pada lokasi yang sesuai dalam Perpres No.87 tahun 2011
Kota Batam dengan fungsi utama pada bangunan. Pemilihan meliputi
beberapa alternatif site yang kemudian dikerucutkan menjadi 1 pilihan
site yang paling tepat untuk lokasi gelanggang remaja yang direncanakan.

c. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan didapatkan dari mengerucutkan analisa dari analisis sebelumnya,


sehingga ditemukan konsep perancangan yang tepat untuk gelanggang remaja
meliputi konsep site, konsep program ruang, konsep sistem struktur dan sistem
utilitas yang kemudian dikembangkan ke dalam transformasi desain dan gambar
kerja.

1.6 Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan dalam penyusunan penulisan adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup
pembahasan, dan sistematika pembahasan gelanggang remaja di Kota Batam.

Bab II Tinjauan Pustaka

Menguraikan tentang tinjauan pustaka mengenai remaja dan gelanggang remaja


dengan panduan aspek – aspek perancangan serta tinjauan preseden atau studi banding
mengenai bangunan Gelanggang Remaja.

Bab III Gambaran Umum Wilayah Studi

Memaparkan tinjauan terhadap Kota Batam serta lokasi yang akan digunakan.

Bab IV Analisa Program Perancangan

Berisi tentang data dan hasil pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, dan kebutuhan
lahan serta analisa tapak.

Bab V Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan

Berisi tentang pendekatan konsep perencanaan meliputi bentuk bangunan, sistem


struktur, mekanikal elektrikal dan plumbing.
4
Bab VI Penutup

Berisi mengenai kesimpulan yang dihasilkan dari seluruh bab yang ada serta
beberapa saran.

Daftar Pustaka

Berisi tentang sumber-sumber referensi penulisan.

Lampiran

Berisi produk hasil perancangan tugas akhir bangunan gelanggang remaja Kota
Batam.

AKTUALITA

UMUM

 Aktifitas yang pasif juga dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan remaja
 Kurangnya fasilitas untuk kegiatan-kegiatan positif para remaja

Kota Batam

 Antusiasme remaja Kota Batam pada dunia edukasi, olahraga maupun hiburan
1.7 
Kerangka
MinimnyaPemikiran
fasilitas untuk kegiatan-kegiatan positif di Kota Batam

URGENSI

 Dibutuhkan suatu wadah yang mampu mamfasilitasi kegiatan-kegiatan para remaja yang menjadi pusat
dari segala bentuk kegiatan para remaja untuk mengembangkan bakat dan hobby mereka.
5
ORIGINALITAS

 Merancang bangunan gelanggang remaja dengan berbagai fasilitas sesuai dengan bakat dan minat para
remaja secara sistematis serta bangunan yang mencitrakan semangat dan kreatifitas para remaja.
F
E
E
D
TUJUAN

Merancang sebuah bangunan gelanggang remaja di batam yang dapat memberi aktifitas positif bagi para remaja
dengan penyusunan tata ruang yang sistematis dan terkonfigurasi dengan tampilan bangunan yang mencitrakan
B
semangat dan kreatifitas para remaja A
C
K
STUDI OBSERVASI STUDI LITERATUR

Tinjauan Kota Batam Landasan Teori

Tinjauan Lokasi dan Tapak Standart Perancangan

KESIMPULAN
&
KONSEP

PERANCANGAN

 Penyusunan tata ruang yang sistematis dan terkonfigurasi


 Tampilan bangunan yang mencitrakan semangat dan kreatifitas
para remaja

Anda mungkin juga menyukai