Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hemoroid atau wasir atau ambeien merupakan penyakit yang

sangat umum terjadi di masyarakat. Menurut penelitian, tipe hemoroid

yang paling banyak ditemukan adalah hemoroid eksterna 49,49% diikuti

hemoroid interna 26,80%, dan hemoroid campuran 23,71% (Septadina &

Veronica, 2015). Hemoroid cenderung meningkat seiring bertambahnya

usia seseorang, terutama pada seseorang yang berusia 20-50 tahun. Pada

usia diatas 50 tahun ditemukan 50% ppulasi mengalami hemoroid (Black

& Jane, 2014).

Berdasarkan penelitian oleh lembaga di Amerika, National

Digestive Diseases Information Clearinghouse (NDDIC) sekitar 75%

orang pernah menderita hemoroid dalam hidupnya. Berbeda dengan

penyakit lainnnya, penderita hemoroid cenderung merahasiakan

penyakitnya (Suryo, 2010). Pada studi pendahuluan yang dilakukan di

RSUD H. Soewondo Kendal klien penderita hemoroid dari seluruh kasus

pada tahun 2016 sebanyak 93 orang dan pada tahun 2017 dari bulan

Januari hingga bulan November awal sebanyak 89 orang. Semua kasus

hemoroid di Rumah Sakit ini dilakukan tindakan hemoroidektomi

(Instalasi RM RSUD Dr. Soewondo Kendal, 2017).

1
Penyakit hemoroid ini disebabkan karena obstipasi

(konstipasi/sembelit) yang menahun, penyakit yang membuat penderita

sering mengejan misalnya penyempitan saluran bowel, sering melahirkan

anak, banyak duduk, diare yang menahun, bendungan pada rongga

pinggul akibat tumor rahim atau kehamilan (Riyadi, 2010). Faktor resiko

lainnya menurut Ulima (2012) yaitu kurangnya konsumsi makanan

berserat, usia, keturunan, pola buang air besar yang salah, kurang intake

cairan, dan aktivitas fisik baik yang ringan sampai dengan yang berat.

Sjamsuhidajat (2010) menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit

hemoroid tidak bisa disembuhkan, hemoroid eksterna dapat mengalami

trombosis karena adanya tekanan tinggi di vena kanalis analis yang

mengakibatkan adanya inflamasi dan edema. Nyeri akan terasa lebih

kuat saat defekasi. Pada hemoroid grade III dan IV penatalaksaan

dilakukan dengan terapi bedah yaitu hemoroidektomi. Hemoroidektomi

masih dianggap sebagai gold standard untuk penyembuhan hemoroid,

karena berkinerja baik. Namun eksisi setelah operasi tersebut akan

menimbulkan rasa nyeri yang hebat (Shenoy & Anitha, 2014). Prinsip

eksisi dilakukan, pada jaringan yang berlebihan saja, dan tidak

mengganggu sfingter ani (Sjamsuhidajat, 2010). Masalah yang terjadi

setelah pembedahan hemoroidektomi yaitu resiko perdarahan, resiko

infeksi, resiko konstipasi, hambatan mobilitas, cemas akibat nyeri post

operasi, dan nyeri hebat post operasi. Nyeri tersebut disertai darah

berwarna gelap bercampur darah merah segar (Yuwono, 2010).

2
Medina-Gallardo (2017) menjelaskan bahwa nyeri klien post

hemoroidektomi menjadi masalah besar, maka penatalaksanaan nyeri

menjadi prioritas setelah operasi hemoroidektomi dilakukan. Upaya

tersebut dilakukan karena setelah pembedahan rektal akan menimbulkan

nyeri pada sfingter dan perianal akibat terjadinya spasme (Smeltzer &

Bare, 2013).

Jika nyeri tidak segera ditangani maka dapat berpengaruh pada

fisiologis, psikologis dan perilaku dari klien tersebut (Zakiyah, 2015).

Bahkan klien post operasi hemoroidektomi bisa mengalami pingsan

karena nyeri (Black & Jane, 2014). Hal ini memerlukan penatalaksanaan

nyeri post operasi yang baik. Nyeri pada pasien post hemoroidectomy

tergolong dalam nyeri akut karena bersifat mendadak. Selain itu nyeri

pasca operasi hemmoroidcetomy dirasakan klien di sekitar dubur yang

terasa seperti tertusuk benda tajam atau terasa seperti terbakar.

Pengobatan nyeri pasca operatif yang ringan sampai sedang dimulai

dengan pemberian NSAIDs (Non Sterodial Anti Inflammatory Drugs)

sesuai indikasi (AHCPR, 1992). Kebanyakan NSAIDs bekerja pada

reseptor saraf perifer untuk mengurangi transmisi stimulus nyeri (Potter

& Perry, 2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, dampak dari post operasi

hemoroidektomi yaitu nyeri hebat. Untuk itu perlu dilakukan pengelolaan

nyeri pada klien post hemoroidektomi, maka penulis melakukan

pengelolaan kasus dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

3
“Asuhan Keperawatan pada Klien Post Operasi Hemoroidektomi dengan

Fokus Studi Pengelolaan Nyeri Akut di RSUD Soewondo Kabupaten

Kendal”.

B. Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan

pada 2 Klien Post Operasi Hemoroidektomi dengan Fokus Studi

Pengelolaan Nyeri Akut di RSUD Soewondo Kabupaten Kendal.

C. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada 2 Klien Post Operasi

Hemoroidektomi dengan Fokus Studi Pengelolaan Nyeri Akut di

RSUD Dr. Soewondo Kabupaten Kendal.

D. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mendeskripsikan dan membandingkan 2 klien dengan fokus

studi pengelolaan nyeri pada Post Operasi Hemoroidektomi di

RSUD Dr. Soewondo Kabupaten Kendal.

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan pengkajian pada klien Post Operasi

Hemoroidektomi.

b. Menggambarkan perumusan diagnosa keperawatan yang

ditemukan pada klien Post Operasi Hemoroidektomi.

4
c. Menggambarkan perumusan tujuan dan rencana tindakan pada

klien Post Operasi Hemoroidektomi dengan fokus studi

pengelolaan nyeri.

d. Menggambarkan pemberian tindakan keperawatan pada klien

Post Operasi Hemoroidektomi dengan fokus studi pengelolaan

nyeri.

e. Menggambarkan hasil evaluasi klien dengan Post Operasi

Hemoroidektomi dengan fokus studi pengelolaan nyeri.

E. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan mampu menjadi salah satu

sumber informasi yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu

keperawatan yang membahas tentang pengelolaan nyeri akut pada

klien dengan post operasi hemoroidektomi.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi

perkembangan ilmu dan dapat dijadikan sumber bacaan dalam

praktik keperawatan khususnya penatalaksanaan nyeri akut pada

klien post operasi hemoroidektomi.

b. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Dapat dijadikan sebagai bahan saran, evaluasi dan menambah

kepustakaan rumah sakit dalam pelaksanaan praktik pelayanan

5
keperawatan khususnya pada kasus penatalaksanaan nyeri akut pada

klien post operasi hemoroidektomi.

c. Manfaat Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan menerapkan teori yang didapat dari

akademik khususnya tentang asuhan keperawatan pada klien dengan

nyeri akut post operasi hemoroidektomi.

d. Manfaat Bagi Penulis selanjutnya

Hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar

penulisan selanjutnya tentang pemberian asuhan keperawatan pada

klien post operasi hemoroidektomi.

Anda mungkin juga menyukai