Anda di halaman 1dari 9

Volume 4, No. 2, Juni 2018 ISSN No.

2355-9292

Jurnal Sangkareang Mataram


DAFTAR ISI Halaman

1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA APARATUR SIPIL


NEGARA (ASN) PADA DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT .............................………………………....……………………………............... 1 – 6
Oleh : Sulaeman
2. PENGETAHUAN PERSIAPAN PERSALINAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER
III Dl WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNGSARI TAHUN 2016 …................ 7 – 10
Oleh : Adib Ahmad Shammakh
3. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PIJAT BAYI DI
WILAYAH PUSKESMAS GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT
TAHUN 2016 ..................................................................................................................... 11 – 14
Oleh : Ni Luh Budi Astuti, Malulina Wulandari Putri
4. KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH SEBELUM
WAKTUNYA DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA MATARAMTAHUN 2016 ...... 15 – 18
Oleh : Diana Hidayati, Hilda Handayani
5. GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR (WUS)
TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)DI DUSUN JATI IRENG DESA JATI
SELAKECAMATAN GUNUNG SARI TAHUN 2017 ………………..…………….. 19 – 21
Oleh: Ni Made Gita Gumangsari, Purnama Lindasari
6. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN PADA UD. MUJUR MAS DI PRAYA LOMBOK TENGAH ....…… 22 – 24
Oleh: Ira Dianti
7. PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DENGAN SIKAP
MASYARAKAT DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH .......…………………… 25 – 29
Oleh : Farida Ariany
8. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN STRATEGI DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH DI JALUR PENDAKIAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI ......... 30 – 33
Oleh: Maiser Syaputra
9. UJI AKTIVITAS DAN PRODUKSI ANTIBAKTERI BACILLUS LENTUS YANG
DIISOLASI DARI SISTEM PENCERNAAN LANDAK LAUT DALAM
MENGHAMBAT BAKTERI PENYEBAB INFEKSI PADA KEHAMILAN ……… 34 – 40
Oleh : I Gusti Agung Ayu Hari Triandini, Bambang Fajar Suryadi
10. CHARACTERISTIC OF AGARWOOD TEA FROM GYRINOPS VERSTEEGII
FRESH AND DRY LEAVES ........................................………………………................... 41 – 44
Oleh : I Gde Adi Suryawan Wangiyan, Sami’un
11. STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI KAWASAN HUTAN RAKYAT DI
DUSUN MURPAYUNG DESA SIGAR PENJALIN KECAMATAN TANJUNG
KABUPATEN LOMBOK UTARA ......................................................................... …… 45 – 50
Oleh : Mareta Karlin Bonita
12. EKSBIBUBI (Ekstrak Biji Buah Bintaro) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI
BAMBU TALI (Gigantochloa apus) ............................................................................... 50 – 56
Oleh : Muhammad Sadir, Lale Dini Ardiantari, Baiq Wanesi Angguna Mawangi
13. PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI DESA PRAPEN
LINGKUNGAN 1 KABUPATEN LOMBOK TENGAH .…......................…………….. 57 – 61
Oleh : Indah Arry Pratama
14. EVALUASI PERGERAKAN DINDING PENAHAN TANAH DENGAN SIMULASI
NUMERIS (STUDI KASUS LONGSORAN DINDING PENAHAN TANAH VILLA
THE HILL SENGGIGI) ...............................................………………………………… 62 – 67
Oleh : Sukandi, Gusti Ayu Esty Windhari, Yusuf Palimbong
62 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-929

EVALUASI PERGERAKAN DINDING PENAHAN TANAH DENGAN SIMULASI NUMERIS


(STUDI KASUS LONGSORAN DINDING PENAHAN TANAH VILLA THE HILL SENGGIGI)

Oleh :

Sukandi1, Gusti Ayu Esty Windhari2, Yusuf Palimbong2


1
Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Nusa Tenggara Barat
2
Prodi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Nusa Tenggara Barat

Abstract: Perkembangan dunia pariwisata di pulau Lombok semakin berkembang dengan pesat sehingga
banyak dibangun hotel dan vila, baik yang berdekatan dengan pinggir pantai maupun di perbukitan.
Pembangunan hotel dan vila di perbukitan memerlukan pematangan lahan dengan sistem penggalian dan
pengurugan, seperti pembangunan Villa the Hill yang berada di lereng dengan kemiringan lereng 70o
(derajat). Tanah hasil pemotongan lereng kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih rendah sebagai
urugan. Supaya tanah urugan tidak mengalami longsor, maka dibangun dinding penahan tanah berupa
dinding gravitasi dari pasangan batu. Namun, setelah dibangun dinding penahan tanah mengalami
kelongsoran ke arah lokasi vila atau hotel yang berada dibawah lereng. Metode yang dipakai untuk
mengevaluasi pergerakan dinding penahan tanah dalam penelitian ini adalah survey lapangan untuk
mendapatkan karakteristik tanah/batuan disekitar lokasi penelitian. Selanjutnya, material tanah/batuan
yang diperoleh dari hasil survey geoteknik dilakukan uji laboratorium sebagai parameter input dalam
simulasi numeris dengan Plaxis. Simulasi dilakukan dengan idealisasi 2D pada kondisi plane strain dan
menggunakan model Mohr-Coulomb untuk tanah dasar. Dinding penahan berupa pasangan batu dengan
materialnya didekati model linear elastic. Simulasi numeris dilakukan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi
eksisting, kondisi redesign dan kondisi redesign dengan penambahan beban gempa. Stratigrafi perlapisan
tanah sebagai model digunakan hasil penyelidikan geoteknik yang terdiri dari lanau pasiran, pasir lanauan,
dan breksi vulkanik dengan nilai NSPT > 50. Simulasi numeris dengan Plaxis menunjukkan perubahan
deformasi dinding penahan tanah dan tanah dasar dari kondisi eksisting ke kondisi redesign, namun
perubahan deformasi tidak terlalu signifikan, deformasi menjadi lebih besar setelah penambahan beban
gempa baik arah horizontal maupun arah vertikal. Stabilitas dinding penahan tanah kondisi eksisting yang
ditandai dengan angka aman SF = 1.1665 sehingga dinding penahan menjadi tidak stabil (terjadi
longsoran) karena SF kurang dari 1.2. Untuk memperbesar angka aman supaya tidak terjadi longsoran,
maka dilakukan redesign dengan pemasangan pondasi bore pile. Pada kondisi redesign, nilai angka aman
meningkat sebesar 1.2094. Nilai angka aman tersebut lebih dari 1.2 sehingga konstruksi dinding penahan
tanah tersebut menjadi stabil. Untuk mengetahui keamaan dinding penahan tanah dari pengaruh gempa,
maka dilakukan penambahan beban gempa dengan PGA sebesar 0.2829g. Pemberian beban gempa pada
kondisi redesign masih dalam kondisi stabil karena nilai angka aman 1.2082.

Keywords: dinding penahan tanah, simulasi numeris, deformasi, stabilitas

PENDAHULUAN

Perkembangan pariwisata di pulau Lombok longsoran bila tidak dilakuknan dengan sistem
semakin meningkat seiring dengan banyaknya perencanaan yang baik.
wisatawan lokal maupun mancanegara yang Sebagai salah satu kasus, yaitu pembangunan
berkunjung untuk berwisata. Salah satu daerah Vila the Hill yang berada di lereng perbukitan
wisata yang paling terkenal di Lombok yaitu dengan kemiringan lereng 70o (derajat). Di bawah
Senggigi. Daerah ini semakin berkembang dengan lereng juga akan dibangun hotel dan vila serta
pesat sehingga banyak dibangun hotel dan vila, terdapat jalan raya yang menghubungkan antara
baik di daerah yang berdekatan dengan pinggir kota Mataram dengan Senggigi. Jalan raya ini
pantai maupun didaerah perbukitan. Pembangunan merupakan akses satu-satunya menuju Senggigi.
hotel dan vila di daerah perbukitan memerlukan Dalam pelaksanaan pembangunan vila dilakukan
pematangan lahan dengan sistem penggalian dan dengan cara pemotongan (cut) lereng dan
pengurugan. Dampak dari penggalian dan penimbunan (fill) untuk mendapatkan lahan yang
pengurugan terkadang mempunyai resiko terhadap luas. Tanah hasil pemotongan lereng selanjutnya

Volume 4, No. 2, Juni 2018 http://www.untb.ac.id/Juni-2018/


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 63

dipindahkan ke tempat yang lebih rendah sebagai


timbunan. Untuk menahan tanah timbunan tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
mengalami longsor maka dibangun suatu dinding
penahan tanah. Dinding penahan tanah merupakan a. Kondisi Geoteknik Tanah
suatu struktur yang didesain untuk menjaga dan Hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini
pertahankan dua muka elevasi tanah yang berbeda berupa peta situasi berupa peta topografi yang
(Coduto, 2001). Jadi, dinding penahan tanah diperoleh dari hasil pengukuran topografi dengan
digunakan untuk menahan tekanan tanah lateral menggunakan alat theodolit. Dari hasil pengukuran
yang ditimbulkan oleh dorongan tanah urugan atau topografi akan terlihat bentuk permukaan tanah
tanah asli labil yang berada di belakang dinding yang berupa elevasi ketinggian dan lokasi titik
penahan tanah. longsoran seperti Gambar 1 dan 2.
Jenis dinding penahan tanah yang dipakai
untuk menahan tekanan lateral di belakangnya,
yaitu dinding gravitasi dari pasangan batu. Tinggi
dari dinding penahan, yaitu 3.0 (enam) meter yang
berada pada lapisan breksi vulkanik yang telah
mengalami pelapukan. Dinding penahan tanah
yang dibangun telah dirancang supaya mampu
menahan geseran, penggulingan dan keruntuhan
kapasitas dukung tanah. Namun, setelah dibangun
dinding penahan tanah tersebut mengalami Lokasi titik longsoran
keruntuhan atau longsoran ke arah lokasi vila atau
hotel yang berada dibawahnya.
Untuk menanggulangi longsoran yang telah
terjadi dan mencegah terjadi longsoran susulan Gambar 1. Posisi titik longsoran dinding penahan
pada dinding penahan tanah tersebut, maka perlu tanah
dilakukan suatu evaluasi terhadap stabilitas dan
deformasinya. Salah satu evaluasi yang dipakai,
yaitu dengan menerapkan metode elemen hingga
berupa simulasi numeris. Pada penelitian ini
simulasi numeris menggunakan software Plaxis
untuk menghitung deformasi dan stabilitas dari
dinding penahan tanah tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Lokasi titik longsoran
penyebab terjadi longsoran pada dinding penahan
tanah dan memperoleh sistem dinding penahan
tanah yang tepat dan efisien agar tidak terjadi
longsoran susulan
Gambar 2. Posisi titik longsoran dinding penahan
METODE PENELITIAN tanah
Lokasi penelitian adalah Vila the Hill Batu Selanjutnya, melakukan penyelidikan
Layar Senggigi Kabupaten Lombok Barat Nusa geoteknik untuk mengetahui kondisi bawah
Tenggara Barat, yaitu Dinding penahan tanah yang permukaan, dari survey ini dapat diketahui jenis
telah mengalami longsoran. Metode yang tanah dan batuan, serta tingkat kekerasan tanah dan
digunakan adalah survey lapangan berupa batuan berdasarkan nilai uji SPT.
penyelidikan geoteknik dan pengukuran topografi, Penyelidikan geoteknik ini dilakukan hingga
melakukan kajian dan analisis data sekunder, serta kedalaman 10.0 meter dibawah permukaan tanah.
melakukan uji laboratorium untuk memperoleh Lapisan stratigrafi terdiri dari tanah lanau pasiran
sifat fisik dan mekanik. Data-data yang telah kedalaman 0.0-1.0 m, lapisan pasir lanauan
diperoleh selanjutnya dipakai sebagai parameter kedalaman 1.0-2.80 m, selanjutnya dialasi oleh
input dalam perhitungan analitis maupun simulasi batuan sedimen jenis breksi vulkanik kedalaman
dengan Plaxis. Simulasi dilakukan pada kondisi 2.80-10.0 m dengan nilai N-SPT sebesar >50.
plane strain dengan model Mohr-Coulomb untuk
tanah dasar, sedangkan dinding penahan tanah b. Simulasi Numeris Dinding Penahan Tanah
didekati dengan model linear elastis. Model Kondisi Eksisting
dinding penahan tanah yang dipakai dalam simulasi
adalah kondisi eksisting dengan simulasi akibat Untuk membuat sebuah model numeris
beban statis dan gempa, serta kondisi redesain. dengan software plaxis diperlukan adanya

http://www.untb.ac.id/Juni-2018/ Volume 4, No. 2, Juni 2018


64 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-929

perlapisan tanah/batuan dasar, geometri lereng Beberapa asumsi yang digunakan dalam
serta parameter input model. Geometri lereng pemodelan adalah:
dibuat berdasarkan cross section hasil topografi, 1. Konstruksi dinding penahan tanah
sedangkan perlapisan tanah/batuan dari hasil diidealisasikan sebagai plane strain
pemboran lapangan dan uji laboratorium. Dinding 2. Material tanah dasar untuk setiap lapisan
penahan tanah di desain dengan ketinggian 3.0 m adalah homogen dan isotropis.
dan kemiringan lereng 1:1.25 (H:V). Untuk 3. Kedalaman muka air tanah berada sangat
parameter input model dengan memperhatikan dalam sehingga tidak diperhitungkan.
deskripsi jenis tanah hasil uji lapangan dan Pemasangan dinding penahan dilakukan
laboratorium. setelah pemotongan lereng, parameter input
Untuk mengetahui perilaku pergerakan material dinding penahan tanah merupakan nilai
dinding penahan tanah dan tanah/batuan dasar, pendekatan dengan model linear elastic, hal ini
maka dilakukan beberapa simulasi berikut: karena keterbatasan data untuk jenis material
1. Simulasi terhadap dinding penahan tanah dinding penahan tanah.
kondisi eksisting, yaitu kondisi dinding
d. Simulasi terhadap dinding penahan tanah
penahan tanah saat ini di lapangan
hasil redesign
2. Simulasi terhadap dinding penahan tanah hasil
redesign Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui
3. Simulasi pengaruh beban gempa, penambahan mengetahui displacement yang terjadi pada dinding
beban gempa dilakukan terhadap dinding penahan tanah setelah redesain dengan
penahan tanah hasil redesign. pemasangan pondasi bore pile. Model yang
digunakan dalam simulasi ini adalah dinding
c. Simulasi model dinding penahan tanah penahan tanah setelah dilakukan perubahan desain
kondisi eksisting dengan kondisi perlapisan tanah dasar dan
parameter input masih tetap sama dengan kondisi
Perilaku dinding penahan tanah dan tanah
eksisting.
dasar yang menerima beban dapat di analisis dan
dievaluasi dengan menggunakan konsep dari
e. Simulasi pengaruh beban gempa
metode elemen hingga. Salah satu alat bantu untuk
memudahkan perhitungan dengan metode elemen Penambahan beban gempa dilakukan terhadap
hingga, yaitu menggunakan program komputer dinding penahan tanah hasil redesign, sehingga
Plaxis. Analisis secara numeris dengan Plaxis dapat mengetahui perilaku deformasi dinding
dapat menghitung besarnya perpindahan penahan tanah dan tanah dasar. Gaya akibat gempa
(displacement), distribusi tegangan-regangan pada merupakan sebuah beban yang bersifat sementara
dinding penahan tanah lapisan tanah dasar. Pada yang dikategorikan sebagai kejadian khusus dan
penelitian ini, dinding penahan tanah dimodelkan luar biasa, dimana dampak yang ditimbulkan bisa
secara dua dimensi (plane strain) dengan perilaku tidak berpengaruh sampai memberikan efek
material tanah menggunakan model Mohr- kerusakan.
Coulomb (elastic-perfectly plastic). Simulasi inin dilakukan menggunakan data
Dinding penahan tanah kondisi eksisting USGS dengan pemilihan berdasarkan besaran
bertumpu pada lapisan tanah dasar dengan tinggi percepatan puncak batuan dasar (peak ground
3.0 meter dari permukaan tanah dan kemiringan acceleration; PGA) yang mirip dengan wilayah
1:1.25 (H:V). Perlapisan tanah dasar tersusun oleh zona gempa daerah penelitian. Untuk wilayah zona
3 (tiga) lapisan dengan material tanah yang gempa daerah penelitian masuk ke dalam wilayah
berbeda. Parameter input tanah dasar dari hasil zona VI dengan percepatan puncak bauan dasar
pengujian laboratorium seperti Tabel 1. (PGA) sebesar 0.25g – 0.30g (Kementerian
Pekerjaan Umum, 2010). Data gempa yang
Tabel 1. Parameter input simulasi
digunakan berdasarkan file spektrum gempa
dengan PGA sebesar 0.2829g atau 282.9 cm/detik2
dan durasi 4 detik. Durasi percepatan selama 4
detik tersebut meskipun singkat sudah mempunyai
siklus percepatan dan dianggap dapat menunjukkan
indikasi pengaruh gempa.

Volume 4, No. 2, Juni 2018 http://www.untb.ac.id/Juni-2018/


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 65

Gambar 6 Vertikal displacement (vertical


Gambar 3. Model dinding penahan tanah dan tanah disp.= 21.34 x10-3 m)
dasar
2. Kondisi Redesign

PEMBAHASAN
a. Perilaku Tegangan-Regangan
Hasil simulasi numeris disajikan dalam bentuk
displacement berupa total displacement, horizontal
displacement dan vertical displacement.
Berdasarkan nilai displacement akan diketahui
perilaku dinding penahan tanah dan tanah dasar
pada kondisi eksisting, dimana dinding penahan Gambar 7 Total displacement (total disp.=
tanah yang mengalami longsoran dan kondisi 23.14 x10-3 m)
redesign jika dilakukan perbaikan terhadap dinding
penahan tanah yang sudah ada. Penambahan beban
gempa dilakukan pada kondisi redesign. Dari
tampilan displacement ini dapat diketahui arah total
displacement pada tanggul dan tanah dasar, baik
displacement arah vertikal maupun horizontal.
1. Kondisi eksisting

Gambar 8 Horizontal displacement


(horizontal disp.= 22.93 x10-3 m)

Gambar 4 Total displacement (total disp.=


23.18 x10-3 m)

Gambar 9 Vertikal displacement (vertical


disp.= 21.34 x10-3 m)

3. Kondisi Redesign dengan beban gempa

Gambar 5 Horizontal displacement


(horizontal disp.= 22.90 x10-3 m)

Gambar 10 Total displacement (total disp.=


664.76 x10-3 m)

http://www.untb.ac.id/Juni-2018/ Volume 4, No. 2, Juni 2018


66 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-929

detik pada dinding penahan tanah kondisi redesign


masih dalam kondisi stabil karena nilai angka aman
1.2082. Jadi, dengan melakukan redesign ulang
dinding penahan tanah dengan memasang pondasi
bore pile menyebabkan dinding penahan tanah
menjadi lebih aman.

Tabel 3. Angka Aman


Angka
No Kondisi
aman(SF)
Gambar 11. Horizontal displacement 1 Kondisi eksisting 1.1665
(horizontal disp.= 664.72 x10-3
m) 2 Kondisi Redesign Kondisi 1.2094
3 Redesign dengan gempa 1.2082

Gambar 12 Vertikal displacement (vertical


disp.= 615.62 x10-3 m)
Gambar 13 Bidang longsor kondisi eksisting (SF =
1.1665)
Tabel 2 Nilai displacement masing-masing kondisi

b. Analisis Stabilitas Lereng Secara Numeris


Berdasarkan hasil simulasi numeris
menunjukkan bahwa dinding penahan tanah
kondisi eksisting dengan tinggi 3.00 m kondisi
dinding penahan tanah tidak stabil, hal ini ditandai
dengan angka aman yang cukup kecil yakni SF = Gambar 14 Bidang longsor kondisi redesign (SF =
1.1665. Kondisi dinding penahan tanah saat ini di 1.2094)
lapangan telah mengalami kelongsoran, sehingga
hasil simulasi dan kondisi di lapangan telah cukup
valid karena hasil simulasi numeris dengan plaxis
memiliki nilai safety factor (SF) kurang dari 1.20.
Untuk memperbesar angka aman dinding
penahan tanah supaya stabilitas dinding penahan
tanah tetap terjaga dari longsor, maka dilakukan
redesign dinding penahan tanah dengan
pemasangan pondasi bore pile. Dari hasil simulasi
numeris pada kondisi redesign, nilai angka aman
mengalami peningkatan sebesar 1.2094. Nilai
angka aman tersebut lebih dari 1.2 sehingga
konstruksi dinding penahan tersebut menjadi stabil Gambar 15 Bidang longsor kondisi redesign akibat
(aman). beban gempa (SF = 1.2082)
Penambahan beban gempa dengan PGA
sebesar 0.2829g atau 282.9 cm/detik2 dan durasi 4

Volume 4, No. 2, Juni 2018 http://www.untb.ac.id/Juni-2018/


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 67

PENUTUP perlu dilakukan redesign ulang terhadap


semua dinding penahan tanah.
a. Simpulan
Kesimpulan hasil pelaksanaan penelitian ini DAFTARPUSTAKA
adalah sebagai berikut:
Brinkgreve, R. B. J and Vermeer, P. A., 2007,
1. Geomorfologi lokasi peneyelidikan
Plaxis Version 7, A. A. Balkema,
merupakan morfologi perbukitan
Rotterdam, Netherland.
bergelombang dengan kemiringan lereng
kurang lebih 70o, kondisi tanah permukaan Chang, Y. L. and Huang, T. K., 2005, Slope
berupa lanau pasiran yang, sedangkan, Stability Analysis using Strength
singkapan batuan terdiri dari breksi vulkanik, Reduction Technique, Chinese Institute
lava yang bersifat setempat yang berwarna Of Engineering 28, No.2, 231-240.
abu-abu kehitaman bertekstur holokristalin
Craig, R. F., 1987, Mekanika Tanah, Erlangga,
berstruktur jointing.
Jakarta.
2. Stratigrafi daerah penyelidikan dari pemboran
geoteknik menunjukkan adanya lapisan lanau Coduto, Donald, P., 2001, Foundation Design
pasiran, pasir lanauan kepadatan sedang dan Principles and Practices, Second Edition,
breksi vulkanik sangat padat dengan nilai Prentice Hall, New Jersey.
NSPT > 50.0. Griffieths, D. V. And Lane, P. A., 1999, Slope
3. Simulasi numeris dengan plaxis menunjukkan stability analysisby Finite elements,
perubahan deformasi dinding penahan tanah Geotechnique 49, No.3, pp.387-403.
dan tanah dasar dari kondisi eksisting ke
kondisi redesign, namun perubahan deformasi Hardiyatmo, H.C., 2003, Mekanika Tanah II, Gajah
tidak terlalu signifikan, deformasi menjadi Mada Uniersity Press, Yogyakarta.
lebih besar setelah penambahan beban gempa Hardiyatmo, H.C., 2006, Penanganan Tanah
baik deformasi arah horizontal maupun Longsor dan Erosi, Gajah Mada
deformasi arah vertikal. Uniersity Press, Yogyakarta.
4. Stabilitas dinding penahan kondisi eksisting
dengan angka aman SF = 1.1665 sehingga Karnawati, D., 2004, Bencana Gerakan Massa
dinding penahan menjadi tidak stabil (terjadi Tanah/Batuan di Indonesia, Evaluasi
longsoran) karena SF kurang dari 1.2. Kondisi dan Rekomendasi, hal. 9-38,
redesign dengan pemasangan pondasi bore Permasalahan, Kebijakan dan
pile, nilai angka aman mengalami peningkatan Penanggulangan Bencana Tanah
sebesar 1.2094 sehingga konstruksi dinding Longsor di Indonesia, P3TPSLK-BPPT
penahan tersebut menjadi stabil. Kondisi dan HSF, Jakarta
penambahan beban gempa dengan PGA Liu, C., and Evett B. J, 1981, Soil and
sebesar 0.2829g dan durasi 4 detik. Pemberian Foundations, Printice Hall, New Jersey.
beban gempa pada kondisi redesign masih
dalam kondisi stabil karena nilai angka aman Zienkiwicz, O. C., 1997, The Finite Elemen
1.2082. ‘ Methode, Third Edition, Tata McGraw-
Hill Publishing Co.Ltd. New Delhi.
b. Saran
Saran yang diberikan terkait dengan penelitian
ini adalah:
1. Untuk memperoleh hasil simulasi numeris
yang lebih baik, perlu ditambahkan
perubahan muka air tanah sehingga
memperlihat adanya pengaruh muka air
tanah.
2. Supaya kestabilan dinding penahan tanah
kondisi eksisting tidak terjadi longsoran
susulan, perlu dilakukan pengendalian
limpasan air pada saat hujan dengan membuat
saluran permukaan sehingga kejadian
longsoran dinding penahan tanah tidak
terulang lagi, namun ini bersifat jangka
pendek, sedangkan untuk jangka panjang

http://www.untb.ac.id/Juni-2018/ Volume 4, No. 2, Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai