Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)

Vol. 2, No. 3, (2017) Halaman 100-110 E-ISSN 2581-1002


ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PADA KOPERASI


JASA KEUANGAN SYARIAH (STUDI PADA BAITUL QIRADH DI KOTA
BANDA ACEH)

Amrul Ikhsan *1, Musfiari Haridhi *2


1,2
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
e-mail: amrul.ikhsan8@gmail.com *1 mus_sav@unsyiah.ac.id *2

Abstrak
This study is a descriptive study conducted on implementing SFAS (Statement of Financial Accounting
Standard) Sharia to Baitul Qiradh in Banda Aceh. This study aims to know how the accounting practices regarding
to financial statements presentation according to SFAS 101 towards the sharia financial statements presentation, the
recognition, measurement, presentation and disclosure of murabaha transactions under SFAS 102 concerning
murabaha and mudaraba accounting under PSAK 105 concerning mudaraba accounting applied to BaitulQiradh in
Banda Aceh.The research method used is qualitative descriptive method. The object of this research is active
BaitulQiradh in Banda Aceh. The data used in this study is the primary data sourced from Baitul Qiradh.The results
shows that BaitulQiradh in Banda Aceh has not been able to apply accounting practices in accordance to Sharia
SFAS. Therefore, BaitulQiradh management is expected to improve the human resources to be able to practicing
accounting in accordance with Sharia SFAS 101, 102, and 105..

Keywords: Sharia SFAS, Baitul Qiradh.

1. Pendahuluan pemasaran domestik dan luar negeri, serta


Sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan menyediakan peluang pasar. Sedangkan Supply push
Menengah) merupakan sektor yang diunggulkan oleh strategy merupakan strategi penguatan sisi penawaran
pemerintah sebagai sektor yang mampu menunjang yang dilakukan dengan cara menyediakan bahan baku,
pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Pada masa dukungan permodalan, bantuan teknologi/mesin/alat,
krisis ekonomi yang terjadi pada era 1990-an, banyak dan meningkatkan kemampuan SDM (Sumber Daya
usaha berskala besar yang mengalami stagnansi Manusia) (Kuncoro, 2003).
bahkan berhenti aktifitasnya. Namun sektor UMKM Strategi supply push strategy berupa pemberian
mampu melalui masa krisis, hal ini disebabkan sektor dukungan permodalan menjadi salah satu strategi demi
UMKM terbukti mampu bertahan terhadap krisis mewujudkan sektor UMKM yang kuat. Sesuai dengan
ekonomi karena tidak memiliki hutang luar negeri, karakteristik skala usahanya, sektor UMKM tidak
tidak memiliki banyak hutang di perbankan memerlukan modal terlalu besar. Namun, bagi sektor
(unbankable), dan menggunakan sumber daya lokal. UMKM tidaklah mudah mendapatkan modal awal
Pemberdayaan UMKM menjadi sangat potensial untuk usaha. Pada lembaga perbankan formal
karena keunggulannya dalam menggerakkan kegiatan umumnya memperlakukan UMKM sama dengan
perekonomian regional dan menyerap tenaga kerja usaha besar dalam pengajuan pembiayaan, di
(Nur Afiah, 2009). antaranya mencakup kecukupan jaminan (collateral),
Terdapat dua strategi yang dapat dilakukan untuk modal, maupun kelayakan usaha. Persyaratan ini
meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan sektor dipandang sangat memberatkan pelaku UMKM dalam
UMKM, yaitu demand pull strategy dan supply push mengakses lembaga perbankan formal, karena
strategy. Demand pull strategy merupakan strategi jangankan untuk sebuah jaminan, untuk modal usaha
penguatan sisi permintaan yang dilakukan dengan cara awal yang begitu kecilpun terkadang sulit untuk
memperbaiki iklim bisnis, fasilitas hak paten, fasilitas didapatkan.

100
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
Keterbatasan UMKM dalam mengakses lembaga penting bagi manajemen dan menumbuhkan
perbankan formal menjadikan BQ (Baitul Qiradh) kepercayaan yang besar kepada BQ, sehingga akan
sebagai LKS non bank yang memiliki peran strategis menentukan pencapaian kinerja keuangan yang
dalam perkembangan ekonomi di Kota Banda Aceh diharapkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
(Susila, 2007). BQ adalah LKS non bank yang dilakukan Nurmala (2013) pada BQ di Kota Bandar
berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada Lampung. Penelitian ini menjelaskan bahwa secara
anggotanya dan melakukan kegiatan operasional keseluruhan kualitas informasi akuntansi keuangan
dalam skala mikro. Salah satu tujuan dari BQ adalah mempunyai hubungan yang positif dan signifikan
untuk mengembangkan potensi masyarakat agar dapat dengan kinerja keuangan BQ dan menunjukkan bahwa
memberikan manfaat bagi perekonomian dengan cara semakin baik kualitas informasi akuntansi keuangan
menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan akan diikuti dengan semakin baiknya kinerja keuangan
modal bagi pelaku usaha produktif seperti sektor BQ.
UMKM (Ibrahim, 2012). Sebagai penyedia informasi, akuntansi akan
Kehadiran BQ dapat memberikan alternatif bagi memberikan informasi mengenai data keuangan yang
pelaku UMKM dalam hal perolehan modal usaha. BQ sifatnya kuantitatif kepada berbagai pihak yang
berusaha untuk menyediakan layanan yang sesuai berkepentingan untuk membantu pihak tersebut dalam
dengan kebutuhan pelaku UMKM dan sesuai dengan membuat keputusan ekonomi. Oleh sebab itu,
prinsip syariat Islam. Hal ini merupakan salah satu akuntansi memerlukan alat-alat pengukur terhadap
solusi bagi pelaku UMKM yang kebanyakan sulit transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi
memperoleh bantuan modal usaha dari perbankan di dalam suatu entitas dengan menerapkan cara-cara,
(M.Ikhsan, 2009). metode-metode dan prosedur tertentu yang dapat
Sebagai badan usaha yang ditujukan untuk diterima oleh semua pihak-pihak yang berkepetingan.
kesejahteraan masyarakat, BQ haruslah dikelola secara Aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang berlaku umum
profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, di Indonesia disebut PSAK (Pernyataan Standar
transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, Akuntansi Keuangan).
diterima dan dipercaya oleh anggotanya maupun oleh Hingga saat ini, DSAKS-IAI telah mengesahkan
masyarakat. Sehingga pada praktiknya, BQ harus 10 PSAK mengenai pelaporan keuangan syariah dan
mampu menerapkan informasi akuntansi secara baik produk-produk pembiayaan untuk entitas syariah yang
dan benar. Informasi akuntansi yang baik merupakan berisi (iaiglobal, 2016):
alat yang efektif bagi manajemen BQ untuk 1) PSAK 101 tentang Penyajian Laporan
mengarahkan dan mengendalikan jalannya usaha. Keuangan Syariah
Dari informasi akuntansi keuangan, manajemen 2) PSAK 102 tentang Akuntansi Murabahah
dan pihak eksternal membuat perencanaan secara 3) PSAK 103 tentang Akuntansi Salam
menyeluruh, pengukuran kinerja, keputusan strategis 4) PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna
dan pemanfaatan lainnya. Bagi manajemen BQ 5) PSAK 105 tentang Akuntansi Mudharabah
sebagai pemakai internal (internal user), informasi 6) PSAK 106 tentang Akuntansi Musyarakah
akuntansi keuangan selain sebagai suatu alat 7) PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah
pertanggungjawaban kepada pemilik (anggota) dalam 8) PSAK 108 tentang Akuntansi Transaksi
rapat anggota, juga sebagai alat evaluasi kinerja, alat Asuransi Syariah
pengawasan, serta sumber penyusunan dan 9) PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan
perencanaan program kerja. Pemakai eksternal Infak/Sedekah
(external user) menggunakan informasi akuntansi 10) PSAK 110 tentang Akuntansi Sukuk
keuangan sebagai dasar menilai kinerja pengelola,
pemberian kredit dari lembaga keuangan,pembayaran Saat ini BQ di kota Banda Aceh belum mampu
zakat, infaq dan sadaqah, serta bantuan-bantuan menyalurkan berbagai jenis mekanisme produk
lainnya. pembiayaan dikarenakan modal usaha yang dimiliki
Dengan kualitas informasi akuntansi keuangan BQ masih terbatas. Modal usaha yang disalurkan oleh
yang baik, pada akhirnya akan memberikan input yang BQ kepada masyarakat tidak hanya berasal dari

101
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
simpanan melainkan juga berasal dari pinjaman cara melakukan berbagai aktivitas keuangan dan
lembaga keuangan lainnya dalam bentuk akad syariah. pelayanan finansial kepada masyarakat yang memiliki
Jika BQ hanya mengandalkan pendanaan dari penghasilan yang kecil sehingga mampu
simpanan, terlebih untuk BQ yang baru terbentuk dan meningkatkan usahanya. BQ berstatus badan hukum
belum mempunyai modal usaha yang besar, maka koperasi, tunduk pada Keputusan Menteri Negara
akan sulit untuk menyalurkan dana kepada masyarakat Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik
melalui mekanisme-mekanisme pembiayaan Indonesia Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang
berdasarkan prinsip syariah yang lainnya. Oleh sebab Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
itu, penelitian ini hanya meneliti tentang penerapan Keuangan Syariah dan Peraturan Menteri Negara
produk pembiayaan berdasarkan PSAK 102 tentang Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik
Akuntansi Murabahah dan PSAK 105 tentang Indonesia Nomor: 35.2/Per/M.KUKM/X/2007
Akuntansi Mudharabah dikarenakan produk Tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen
pembiayaan murabahah dan mudharabah merupakan Koperasi Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa
produk pembiayaan yang umum disalurkan oleh BQ. Keuangan Syariah Koperasi.
Dengan adanya Keputusan Menteri Negara
Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik 2.2 PSAK Syariah
Indonesia Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Akuntansi merupakan salah satu bidang ilmu
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa yang sangat penting dalam perekonomian. Suatu
Keuangan Syariah yang mengharuskan setiap entitas entitas membutuhkan manfaat dari informasi akuntansi
syariah untuk melakukan pelaporan keuangan sesuai dalam membuat perencanaan yang baik untuk
dengan PSAK Syariah, maka peneliti ingin meneliti menentukan kegiatan perusahaan kedepannya, untuk
bagaimana penerapan PSAK 101 tentang Penyajian mengontrol jalannya perusahaan berdasarkan
Laporan Keuangan Syariah, PSAK 102 tentang perencanaan yang dibuat, sebagai dasar pembuatan
Akuntansi Murabahah, dan PSAK 105 tentang keputusan bagi para pemegang kepentingan, dan
Akuntansi Mudharabah yang dilakukan oleh BQ yang sebagai laporan yang dapat dipertanggungjawabkan
ada di Kota Banda Aceh. Penelitian ini diberi judul kepada pihak-pihak berkepentingan.
“PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI Menurut Sofyan Syafri Harahap (2005:4)
KEUANGAN SYARIAH PADA KOPERASI JASA akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi
KEUANGAN SYARIAH (Studi pada Baitul Qiradh di untuk memberikan informasi kuantitatif mengenai
Kota Banda Aceh). suatu entitas untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara
2. Kerangka Teoritis beberapa alternatif.Pada penerapannya, akuntansi
2.1 Baitul Qiradh tidaklah mutlak melainkan dapat berubah-ubah. Hal ini
Secara etimologis istilah BQ berarti “rumah dikarenakan penerapan akuntansi di setiap entitas
pinjaman” dan merupakan lembaga keuangan yang berbeda-beda. Namun setiap kesatuan usaha
kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat mempunyai kewajiban dan keterikatan terhadap
kemudian menyalurkannya kembali kepada ketentuan-ketentuan yang harus diikuti dalam
masyarakat dalam bentuk pembiayaan berdasarkan mengelola transaksi keuangan. Oleh sebab itu, setiap
prinsip-prinsip syariah (Lulail Yunus, 2009:5).Definisi laporan yang dihasilkan harus mengacu kepada PSAK.
BQ menurut operasional PINBUK (Pusat Inkubasi PSAK adalah suatu kerangka dalam prosedur
Bisnis Usaha Kecil) dalam Peraturan Dasar dan pembuatan laporan keuangan agar terjadi
Contoh AD – ART adalah suatu lembaga ekonomi keseragaman dalam penyajian laporan
rakyat kecil, yang berupaya untuk mengembangkan keuangan.Selain untuk keseragaman laporan
usaha-usaha produktif dan investasi dalam keuangan, PSAK juga diperlukan untuk memudahkan
meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor
berdasarkan prinsip syariah dan prinsip koperasi. serta memudahkan pembaca laporan keuangan dalam
BQ bertujuan untuk membantu meningkatkan menginterpretasikan dan membandingkan laporan
taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi dengan keuangan entitas yang berbeda. Keberadaan PSAK

102
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
yang baik akan mendorong terciptanya sistem 1) Laporan posisi keuangan.
akuntansi yang baik pula, sehingga akan tersedia 2) Laporan laba rugi dan penghasilan
informasi yang akurat, relevan dan dapat dipercaya. komprehensif lain.
Hingga saat ini, DSAKS-IAI telah menerbitkan 3) Laporan perubahan ekuitas.
sepuluh PSAK untuk entitas syariah yaitu(iaiglobal, 4) Laporan arus kas.
2016): 5) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat.
1) PSAK 101 tentang Penyajian Laporan 6) Laporan sumber dan penggunaan dana
Keuangan Syariah kebajikan.
2) PSAK 102 tentang Akuntansi Murabahah 7) Catatan atas laporan keuangan.
3) PSAK 103 tentang Akuntansi Salam 8) Laporan posisi keuangan pada awal periode
4) PSAK 104 tentang Akuntansi Istishna’ komparatif yang disajikan entitas syariah yang
5) PSAK 105 tentang Akuntansi Mudharabah menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara
6) PSAK 106 tentang Akuntansi Musyarakah retrospektif atau membuat penyajian kembali
7) PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah pos laporan keuangan atau ketika entitas syariah
8) PSAK 108 tentang Akuntansi Transaksi mereklasifikasi pos dalam laporan keuangannya.
Asuransi Syariah
9) PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat dan 2.2.2 PSAK 102 Tentang Akuntansi Murabahah
Infak/Sedekah Menurut ED PSAK 102 (2013:102.2)
10) PSAK 110 tentang Akuntansi Sukuk murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga
jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan
Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik biaya perolehan barang tersebut kepada
Indonesia Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang pembeli.PSAK 102 tentang akuntansi murabahah
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa bertujuan untuk mengatur tentang pengakuan,
Keuangan Syariah yang menjelaskan mengenai pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dari
kewajiban laporan keuangan koperasi syariah, maka transaksi murabahah. Ruang lingkup pernyataan ini
BQ diharuskan untuk mampu menyusun laporan diterapkan untuk lembaga keuangan syariah, koperasi
keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku. syariah, maupun pihak-pihak yang melakukan
transaksi murabahah baik sebagai penjual maupun
2.2.1 PSAK 101 Tentang Penyajian Laporan sebagai pembeli.
Keuangan Syariah
Menurut Harahap (2004:38) laporan keuangan 2.2.3 PSAK 105 Tentang Akuntansi Mudharabah
merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi PSAK 105 (2007:105.1) menjelaskan pengertian
yang merupakan wujud jasa dari profesi pemakainya akadmudharabah adalah akad kerja sama usaha antara
sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan dua pihak di mana pihak pertama (pemilik dana)
keputusan atau sebagai laporan pertanggungjawaban menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua
manajemen atas pengelolaan perusahaan. PSAK 101 (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan
menetapkan dasar penyajian laporan keuangan yang keuntungan dibagi di antara mereka sesuai
bertujuan umum untuk entitas syariah agar dapat kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya
dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode ditanggung oleh pemilik dana.
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah
syariah lain. PSAK 101 tentang penyajian laporan bertujuan untuk mengatur mengenai pengakuan,
keuangan syariah mengatur tentang persyaratan pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dari
penyajian laporan keuangan, struktur laporan transaksi mudharabah. Ruang lingkup pernyataan ini
keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan diterapkan untuk entitas yang melakukan transaksi
keuangan. Penyajian laporan keuangan untuk entitas mudharabah baik sebagai pemilik dana (shahibul
syariah mengacu pada ED (exposure draft) PSAK 101 maal) maupun sebagai pengelola dana (mudharib).
(2011:101.6) terdiri dari komponen berikut:

103
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
2.3 Penelitian Terdahulu konsistensi (X4), dapat dipahami (X5) dan kinerja
Penelitian mengenai penerapan PSAK Syariah keuangan (Y) pada BMT yang ada di Kota Bandar
pada BQ, sudah dilakukan oleh beberapa peneliti Lampung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
sebelumnya yang menunjukan beberapa hasil yang secara keseluruhan kualitas informasi akuntansi
bervariasi. Achmad Hizazi, Susfayetti dan Sri Rahayu keuangan mempunyai hubungan yang positif dan
(2010) meneliti Penerapan Akuntansi Syariah (Studi signifikan dengan kinerja keuangan BMT Kota Bandar
Kasus Pada Baitul Mal Wat Tamwil Al Ishlah di Kota lampung. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin
Jambi) yang dilakukan dengan metode deskriptif. baik kualitas informasi akuntansi keuangan akan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan diikuti semakin baiknya kinerja keuangan BMT. Oleh
akuntansi syariah di BMT Al Ishlah sudah sesuai karena itu kepada pihak manajemen BMT Kota
dengan prinsip-prinsip akuntansi syariah. Pengakuan Bandar Lampung diharapkan terus meningkatkan
simpanan dan tabungan dilakukan saat diterimanya kas kualitas informasi akuntansi keuangan. Kepada BMT
untuk simpanan dan tabungan. Sedangkan untuk yang kualitas informasi akuntansi keuangannya belum
pembiayaan, pengakuan dilakukan setelah akad baik, harus segera membenahinya sesegera mungkin
dilakukan. Pengukuran dilakukan sebesar kas yang agar mempermudah proses pengambilan keputusan
diterima atau diserahkan. Pencatatan menggunakan pihak-pihak berkepentingan dan dapat meningkatkan
pencatatan secara manual dengan jurnal khusus dan kinerja keuangan BMT.
pencatatan dengan menggunakan Madani Micro Solikhul Hidayat (2013) meneliti tentang
Banking System. BMT Al Ishlah juga telah menyusun Penerapan Akuntansi Syariah Pada BMT Lisa
laporan keuangan secara bulanan untuk kebutuhan Sejahtera Jepara. Penelitian ini merupakan kajian
internal sedangkan laporan keuangan tahunan disusun deskriptif yang dilakukan atas penerapan akuntansi
untuk kebutuhan eksternal. syariah di BMT Lisa Sejahtera. Data yang digunakan
Husnul Mawarid (2014) meneliti Penerapan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 105 sekunder yang bersumber dari BMT Lisa Sejahtera.
Tentang Pembiayaan Mudharabah Pada Laporan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun
Keuangan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (Studi BMT Lisa Sejahtera sudah berpola syariah akan tetapi
Kasus pada Koperasi Syariah Kalbar Madani produk atau jenis-jenis usahanya tidak sesuai dengan
Pontianak). Penelitian ini dilakukan dengan PSAK Syariah. Demikian juga dengan pencatatan
menggunakan metode deskriptif komparatif, yaitu transaksi keuangannya berbeda dengan ketentuan yang
menguraikan dan menggambarkan sistem pembiayaan ada pada PSAK Syariah 101 yang meliputi neraca,
mudharabahpada objek penelitian dengan laba rugi, arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan
menggunakan PSAK 105. Hasil dari penelitian ini sumber dan penggunaan dana zakat, laporan sumber
menunjukkan bahwa KJKS Kalbar Madani Pontianak dan penggunaan dana kebajikan dan catatan atas
telah melaksanakan kebijakan tentang penyaluran laporan keuangan.
pembiayaan mudharabah sesuai dengan PSAK 105, Sri Luayyi (2015) meneliti tentang Perlakuan
namun dalam penyusunan laporan keuangan secara Akuntansi Pembiayaan Murabahah Berdasarkan
keseluruhan masih memiliki kekurangan. Hal ini PSAK 102 Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah
karena di dalam laporan keuangan KJKS Kalbar (Studi Kasus pada Koperasi Syariah Ar Rahmah
Madani hanya menyajikan neraca dan laporan laba Kabupaten Kediri). Teknik analisis yang digunakan
rugi yang telah sesuai dengan pedoman penyusunan berupa analisis deskriptif kuantitatif dengan
laporan keuangan KJKS. menggunakan PSAK 102 tentang akuntansi
Nurmala dan Evi Yuniarti (2013) meneliti tentang murabahah. Hasil penelitian menunjukkan dengan
Hubungan Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan menggunakan PSAK 102, kesalahan perhitungan atau
Syariah Dengan Kinerja Keuangan BMT Di Kota pencatatan dalam laporan keuangan Koperasi Jasa
Bandar Lampung dengan metode asosiatif. Objek Keuangan Ar Rahmah mudah diketahui. Sedangkan
penelitian ini adalah kualitas informasi akuntansi apabila menggunakan sistem instan kesalahan menjadi
keuangan sebagai variabel X yang terdiri dari relevansi hal wajar, tidak terlihat pada laporan pembukuan.
(X1), keandalan (X2), dapat diperbandingkan (X3), Koperasi Ar Rahman diharapkan mulai menerapkan

104
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
sistem pembuatan laporan keuangan sesuai PSAK 102 3.2 Populasi
namun tidak secara instan, agar dapat memahami Menurut Sugiyono (2008:115) populasi adalah
penerapannya dengan baik dan benar. wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek
Warno dan Sri Wiranti Setiyanti (2014) meneliti yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
mengenai konsistensi penerapan SAK Syariah pada yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Koperasi Syariah. Menurut penelitian tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam
koperasi termasuk dalam entitas tanpa akuntabilitas penelitian ini adalah BQ yang ada di kota Banda Aceh
publik, sehingga koperasi harus memberlakukan yang berjumlah 7 BQ (Disperindagkopukm, 2016),
akuntansi koperasi dengan PSAK Syariah yang yaitu:
merupakan pedoman yang harus dipatuhi oleh 1) BQ Baiturrahman
koperasi dan aparat dalam melakukan pembinaan 2) BQ Surya Madinah
dalam menyusun laporan keuangan. Ada beberapa 3) BQ Darul Mizan
perbedaan akuntansi berdasarkan PSAK Syariah dan 4) BQ Bima
PSAK UMUM, hal ini dapat menyebabkan kesulitan 5) BQ Kadin
bagi koperasi untuk mengaplikasikannya dalam 6) BQ Amanah
laporan keuangan. Maka dari itu diperlukan kesiapan 7) BQ Amanah Nanggroe
dan pemahaman dari sumber daya manusia (karyawan) 3.3 Metode Pengumpulan Data
koperasi untuk dapat memahami kemudian Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
mengaplikasikannya dalam laporan keuangan. merupakan data primer. Data primer adalah sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti secara langsung
3. Metode Penelitian atau tidak melalui melalui media perantara.
3.1 Desain Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
Menurut Sekaran (2006:152) yang dimaksud melalui kuesioner dan wawancara mengenai penerapan
desain penelitian adalah kerangka kerja yang akan PSAK Syariah pada penyajian laporan keuangan tahun
dilakukan saat penelitian, sehingga diharapkan dapat 2015, pengelolaan transaksi akuntansi pembiayaan
memberikan gambaran dan arah dalam melaksanakan murabahah dan transaksi akuntansi pembiayaan
penelitian tersebut. Jenis penelitian ini adalah mudharabah. Informasi mengenai penyajian laporan
penelitian deskriptif untuk mengetahui bagaimana keuangan, pengelolaan transaksi pembiayaan
penerapan PSAK Syariah pada penyajian laporan murabahah dan transaksi pembiayaan mudharabah
keuangan BQ yang ada di Kota Banda Aceh. diperoleh dari bendahara maupun staff keuangan yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, berhubungan langsung dalam penyusunan laporan
dimana data yang dikumpulkan berasal dari keuangan untuk mengungkapkan bagaimana
wawancara dan dokumen resmi lainnya. penerapan PSAK Syariah dalam proses penyusunan
Tingkat intervensi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan BQ.
intervensi minimal. Sekaran (2006:166) menjelaskan Pengumpulan data juga dilakukan melalui studi
bahwa dalam tingkat intervensi minimal, peneliti kepustakaan dengan cara mengumpulkan literatur-
hanya mengumpulkan data dan tidak melakukan literatur yang berkaitan dengan penerapan PSAK
tindakan untuk mempengaruhi hasil penelitian. Syariah di BQ seperti kerangka laporan keuangan BQ,
Horizon waktu dalam penelitian ini adalah one-shot syarat-syarat pembiayaan BQ, profil BQ, jurnal ilmiah,
atau cross-sectional, data hanya sekali dikumpulkan PSAK Syariah, dan rujukan tentang BQ.
dalam menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, Setelah seluruh data dari kuesioner telah
2006:177). Unit analisis merujuk pada tingkat terkumpul, langkah selanjutnya adalah menghitung
kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis skor (nilai) pada setiap indikator. Tujuan dari
data (Sekaran, 2006:173). Unit analisis dalam menghitung skor pada setiap indikator adalah untuk
penelitian ini adalah unit organisasi berupa BQ di Kota melihat persentase penerapan PSAK yang telah
Banda Aceh. diterapkan pada masing-masing BQ. Untuk
menetapkan nilainya peneliti menggunakan formulasi
dari Sugiyono (2013:17). Penilaiannya diperoleh

105
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
dengan nilai 1 untuk jawaban Ya, dan 0 untuk jawaban didapatkan di BQ, akan dibandingkan dengan
Tidak. Berikut formulasinya: PSAK Syariah dan dokumen-dokumen
pendukung untuk ditarik kesimpulan berkenaan
= 100%
dengan penyajian laporan keuangan syariah, tata
Dimana: cara transaksi pembiayaan murabahah dan
Pr = Persentase Capaian transaksi pembiayaan mudharabah sesuai dengan
SC = Jumlah Skor Capaian pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam dan
SI = Jumlah skor ideal pembiayaan syariah berdasarkan peraturan dan
100% = Jumlah tetap PSAK yang berlaku.

3.4 Teknik Analisis Data 4. Hasil dan Diskusi


Teknik analisis data yang digunakan dalam 4.1 Penerapan PSAK 101 Pada BQ di Kota Banda
penelitian ini menggunakan langkah-langkah seperti Aceh
yang dikemukakan oleh Burhan Bungin (2003:70) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
sebagai berikut: penerapan PSAK Syariah 101 tentang penyajian
1) Pengumpulan Data (Data Collection) laporan keuangan syariah pada 7 BQ di Kota Banda
Pengumpulan data merupakan bagian integral dari Aceh. Penyajian laporan keuangan untuk entitas
kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan syariah mengacu pada ED PSAK 101 (2011:101.6)
data pada penelitian ini adalah dengan menyebar terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,
kuesioner dan melakukan wawancara tentang laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan
penerapan PSAK Syariah pada penyajian laporan sumber dan penyaluran dana zakat, laporan sumber
keuangan syariah, tata cara transaksi murabahah dan penggunaan dana kebajikan, dan catatan atas
dan transaksi mudharabah kepada pengelola BQ laporan keuangan.
terkait dan mengumpulkan dokumen-dokumen di Khusus pada BQ, laporan raba rugi disebut
BQ sebagai data pendukung. dengan laporan perhitungan sisa hasil usaha. Hal ini
2) Reduksi Data (Data Reduction) dijelaskan dalam Keputusan Menteri Negara Koperasi
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia
pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan Nomor: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk
transformasi data kasar yang muncul dari catatan- Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan
catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan Syariah bahwa laporan perhitungan hasil usaha adalah
sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat laporan yang memberikan informasi tentang
ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat perhitungan tentang penghasilan dan beban. Oleh
gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya sebab itu, dalam menyusun laporan laba rugi BQ
dengan maksud menyisihkan informasi yang tidak menyajikannya dengan sebutan laporan perhitungan
relevan. sisa hasil usaha.
3) Menampilkan data (Display Data) Perhitungan skor capaian PSAK 101 tentang
Display data adalah proses mendeskripsikan penyajian laporan keuangan syariah pada BQ di Kota
sekumpulan informasi tersusun yang memberikan Banda Aceh diperoleh berdasarkan hasil penelitian
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan melalui kuesionerdanwawancara. Perhitungan skor
pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif capaian PSAK 101 tentang penyajian laporan
disajikan dalam bentuk teks naratif, diagram, keuangan syariah pada BQ di Kota Banda Aceh
tabel dan bagan. menurut formulasi dari Sugiyono (2013:17) dapat
4) Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan dilihat pada Tabel 4.1.
(Conclusion Drawing and Verification)
Proses ini merupakan kegiatan akhir dari analisis
data. Penarikan kesimpulan berupa kegiatan
interpretasi, yaitu menemukan makna data yang
telah disajikan. Data yang sebelumnya sudah

106
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA)
Vol. 2, No. 3, (2017) Halaman 100-110 E-ISSN 2581-1002
ol.x, No.x, July xxxx, pp. 1

Tabel 4.1
Perhitungan Skor Capaian PSAK 101
BQ Perhitungan Skor Capaian Hasil
BQ BIMA 18 78%
100%
23
BQ Baiturrahman 14 61%
100%
23
BQ Surya Madinah 15 65%
100%
23
BQ KADIN 16 70%
100%
23
BQ Amanah Nanggroe 16 70%
100%
23
BQ Darul Mizan 19 83%
100%
23
BQ Amanah 15 65%
100%
23
Sumber: Data Diolah (2017)

Dari hasil skor capaian pada Tabel 4.1, maka karena rendahnya permintaan pembiayaan murabahah.
dapat diketahui bahwa BQ di kota Banda Aceh belum Pada saat awal berdirinya BQ Surya Madinah,
sepenuhnya menyajikan laporan keuangan sesuai pembiayaan murabahah disalurkan dalam bentuk aset
dengan PSAK 101 tentang penyajian laporan tetap dengan kerjasama dari pihak ketiga berdasarkan
keuangan syariah. permintaan nasabah. Namun karena permintaan
nasabah rendah, maka BQ Surya Madinah tidak lagi
4.2 Penerapan PSAK 102 Pada BQ di Kota Banda menyalurkan pembiayaan murabahah. Perhitungan
Aceh skor capaian tentang PSAK 102 tentang akuntansi
PSAK 102 tentang akuntansi murabahah murabahah pada BQ di Kota Banda Aceh yang
bertujuan untuk mengantur tentang pengakuan, diperoleh berdasarkan hasil penelitian melalui
pengukuran, penyajian, dan pengungkapan dari kuesioner dan wawancara. Perhitungan skor capaian
transaksi murabahah.Dari 7 BQ di Kota Banda Aceh, tentang PSAK 102 tentang akuntansi murabahah
hanya BQ Surya Madinah yang tidak menyalurkan menurut formulasi dari Sugiyono (2013:17) dapat
pembiayaan murabahah. Alasan BQ Surya Madinah dilihat pada Tabel 4.2.
tidak menyalurkan pembiayaan murabahah adalah
Tabel 4.2
Perhitungan Skor Capaian PSAK 102
BQ Perhitungan Skor Capaian Hasil
BQ BIMA 7 78%
100%
9
BQ Baiturrahman 7 78%
100%
9
BQ KADIN 6 67%
100%
9
BQ Amanah Nanggroe 7 78%
100%
9
BQ Darul Mizan 7 78%
100%
9

107
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
BQ Amanah 6 67%
100%
9
Sumber: Data Diolah (2017)

Dari hasilskorcapaianpadaTabel 4.2 dapat Tabel 4.3


diketahui bahwa penerapan PSAK 102 tentang Perhitungan Skor Capaian PSAK 105
akuntansi murabahah pada BQ belum diterapkan Perhitungan Skor
dengan baik, sehingga perlu adanya evaluasi yang BQ Hasil
Capaian
dilakukan oleh BQ terhadap tata cara pengelolaan
BQ Surya 12 100%
transaksi murabahah pada BQ. Pembiayaan 100%
Madinah 12
murabahah merupakan produk pembiayaan yang
Sumber: Data Diolah (2017)
paling banyak disalurkan oleh hampir semua BQ di
Kota Banda Aceh, karena tingkat permintaan
Dari hasil skor capaian pada Tabel 4.3 dapat
pembiayaan murabahah cukup tinggi di Kota Banda
diketahui bahwa BQ Surya Madinah telah menerapkan
Aceh. Hal ini mengharuskan BQ agar mampu
PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah dengan
berkomunikasi secara rutin dengan para nasabah untuk
baik. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan
dapat menghindari keterlambatan pembayaran dan
pengungkapan pembiayaan mudharabah sudah sesuai
mengurangi kemungkinan pembiayaan macet.
dengan PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah. BQ
selain BQ Surya Madinah tidak menyalurkan
4.3 Penerapan PSAK 105 Pada BQ di Kota Banda
pembiayaan mudharabah. Terdapat beberapa alasan
Aceh
mengapa BQ di Kota Banda Aceh selain BQ Surya
PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah
Madinah tidak menyalurkan pembiayaan
bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran,
mudrahrabah, antara lain:
penyajian, dan pengungkapan transaksi
1) Pembiayaan mudharabah mengharuskan nasabah
mudharabah.BQ di Kota Banda Aceh yang saat ini
untuk melaporkan kegiatan usaha dalam bentuk
melayani produk pembiayaan mudharabah hanya BQ
laporan keuangan kepada BQ. Hal ini dianggap
Surya Madinah. Selain BQ Surya Madinah, terdapat
menyulitkan bagi nasabah. Sehingga permintaan
juga BQ yang menyalurkan pembiayaan mudharabah
terhadap pembiayaan mudharabah sangat rendah.
seperti BQ Baiturrahman dan BQ Amanah. BQ
2) Apabila nasabah tidak melaporkan usahanya
Baiturrahman tidak lagi menyalurkan pembiayaan
dengan baik dan benar, BQ akan kesulitan dalam
mudharabah dikarenakan rendahnya permintaan dari
menentukan bagi hasil.
nasabah, sehingga pembiayaan mudharabah tidak lagi
3) Pembiayaan mudharabah mengharuskan BQ
disalurkan. Sedangkan BQ Amanah sedang dalam
untuk terus mengawasi usaha nasabah secara
kondisi yang kurang memungkinkan untuk
berkala, hal ini membutuhkan SDM dan fasilitas
menyalurkan pembiayaan mudharabah, sehingga
transportasi yang memadai.
penyaluran pembiayaan mudharabah dihentikan untuk
4) Produk pembiayaan murabahah lebih banyak
sementara.
diminati dan lebih mudah dipahami oleh nasabah,
Perhitungan skor capaian tentang PSAK 105
sehingga permintaan terhadap produk pembiayaan
tentang akuntansi mudharabah pada BQ Surya
mudharabah cenderung rendah.
Madinah yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian
5) Risiko pembiayaan pada produk mudharabah
melalui kuesioner dan wawancara. Perhitungan skor
lebih tinggi dari pada produk pembiayaan
capaian tentang penerapan PSAK 105 tentang
murabahah, sehingga BQ lebih memilih
akuntansi mudharabah pada BQ Surya Madinah
menyalurkan dana melalui produk pembiayaan
menurut formulasi dari Sugiyono (2013:17) dapat
murabahah.
diketahui pada Tabel 4.3.

108
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
5. Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran keuangan BQ terbaru, dapat disesuaikan dengan
5.1 Kesimpulan peraturan dan PSAK yang terbaru juga.
Dari hasil penelitian yang dilakukan di tujuh BQ
di Kota Banda Aceh maka dapat ditarik kesimpulan 5.3 Saran
sebagai berikut: Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan
1) BQ di Kota Banda Aceh belum mampu menyusun penelitian di atas, maka beberapa saran yang dapat
dan menyajikan laporan keuangan syariah sesuai diajukan antara lain:
dengan PSAK 101 tentang penyajian laporan 1) BQ mengevaluasi tata cara penyusunan laporan
keuangan syariah secara menyeluruh. Hal ini keuangan, tata cara pengakuan, pengukuran,
dapat diketahui dari penjabaran dan skor capaian penyajian, dan pengungkapan transaksi
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, murabahah dan mudharabah sesuai dengan PSAK
dimana tidak ada BQ yang mencapai skor 100% agar dapat memberi informasi bagi pengambilan
pada penyajian laporan keuangan syariah sesuai keputusan pihak berkepentingan. Oleh karena itu,
dengan PSAK 101. Sedangkan proses pengakuan, BQ harus meningkatkan kemampuan SDM agar
pengukuran, penyajian dan pengungkapan mampu meningkatkan kinerja BQ melalui
transaksi murabahah juga belum sesuai dengan pelatihan secara berkala mengenai penyusunan
PSAK 102 tentang akuntansi murabahah yang laporan keuangan sesuai dengan PSAK.
dapat diketahui dari penjabaran dan penilaian skor 2) Adanya peranan dari pihak civitas akademika,
capaian pada bab sebelumnya. Namun pada Dinas Koperasi dan UKM, dan lembaga terkait
transaksi mudharabah yang disalurkan oleh BQ lainnya untuk dapat berperan aktif dalam
Surya Madinah, proses pengakuan, pengukuran, meningkatkan kinerja BQ di Kota Banda Aceh
penyajian, dan pengungkapan yang dilakukan mengingat BQ memberikan dampak yang cukup
telah sesuai dengan PSAK 105 tentang akuntansi besar bagi perekonomian masyarakat.
mudharabah. 3) Bagi penelitian selanjutnya, agar dapat melakukan
2) Penyebab belum diterapkannya praktik akuntansi pengembangan wawancara yang lebih lengkap
sesuai PSAK dikarenakan kemampuan SDM BQ dengan objek penelitian yang terkonsentrasi
masih terbatas dan belum mampu untuk mengenai laporan keuangan syariah dan
menyesuaikan diri dengan peraturan yang pembiayaan syariah untuk melihat bagaimana
berlaku. Oleh karena itu, manajemen BQ penerapan PSAK syariah serta pengelolaan
diharapkan mampu untuk meningkatkan informasi akuntansi secara mendetail di BQ.
kemampuan SDM yang dimiliki dengan cara
mengikuti pelatihan penyusunan laporan Daftar Pustaka
keuangan agar dapat menyajikan laporan Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian
keuangan yang bermanfaat bagi pengambilan Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan
keputusan pihak berkepentingan. Metodologis Kearah Penguasaan Model
Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
5.2 Keterbatasan DSAK IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Penelitian ini mempunyai keterbatasan- No. 105–Akuntansi Mudharabah, IAI, Jakarta,
keterbatasan antara lain sebagai berikut: 2007.
1) Penelitian ini hanya pembahas tentang DSAKS IAI, Exposure Draft Pernyataan Standar
pembiayaan murabahah dan mudharabah pada Akuntansi Keuangan No. 101-Penyajian
BQ, sedangkan masih terdapat beberapa produk Laporan Keuangan Syariah, IAI, Jakarta,
pembiayaan yang disalurkan oleh BQ yang belum 2011.
dibahas sebagai penelitian. DSAKS IAI, Exposure Draft Pernyataan Standar
2) Penelitian ini hanya meneliti mengenai penyajian Akuntansi Keuangan No. 102–Akuntansi
laporan keuangan syariah BQ pada tahun 2015, Murabahah, IAI, Jakarta, 2013.
dikarenakan laporan keuangan tahun 2016 belum Harahap, Sofyan Syafri. Akuntansi Islam, Jakarta: PT.
selesai disusun. Apabila dapat meneliti laporan Bumi Aksara, 2004, hlm. 38.

109
IJurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi Vol. 2, No. 3, (2017)

 ISSN: 1978-1520
Harahap, Sofyan Syafri. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Nur Afiah, Nunuy. 2009. Peran Kewirausahaan Dalam
Raja Grafindo Persada, 2005. Memperkuat UKM Indonesia Menghadapi
Hidayat, Solikhul. Penerapan Akuntansi Syariah Pada Krisis Finansial Global. Working Paper
BMT Lisa Sejahtera Jepara. 2013. Jurnal inAccounting and Finance.
Dinamika Ekonomi & Bisnis UNISNU Jepara, Nurmala & Evi Yuniarti. 2013. Hubungan Kualitas
Vol. 10 No. 2. Informasi Akuntansi Keuangan Syariah
Hizazi, Achmad, Susfayetti & Sri Rahayu. 2010. Dengan Kinerja Keuangan Baitulmal
Analisis Penerapan Akuntansi Syariah di BMT Wattamwil (BMT) Di Kota Bandar Lampung.
Al Ishlah Kota JambI. Jurnal Penelitian Jurnal ESAI Jurusan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi Seri Humaniora, Vol. 12 Politeknik Negeri Lampung, Vol. 7 No. 1.
No. 2: 47-56 Juli – Desember 2010.ISSN ISSN 1978-6034.
0852-8349. PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil),
IAI Global. 2016. Pernyataan SAK Syariah. Melalui Peraturan Dasar dan Contoh AD – ART BMT,
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi- Jakarta: Nusantara. Net. Id. Tth., hlm. 1.
keuangan/pernyataan-sas diakses pada Republik Indonesia. Keputusan Menteri Negara
[10/8/2016]. Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
Ibrahim, Azharsyah & Fitria. 2012. Implikasi Republik Indonesia Nomor :
Penetapan Margin KeuntunganPada 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Petunjuk
Pembiayaan Murabahah: Suatu Studi Dari Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Perspektif Islam Pada Baitul Qiradh Amanah Keuangan Syariah.
(The Implication of Pre-Profit Determination Republik Indonesia. Peraturan Menteri Negara
onthe Murabahah Financing: A Study from an Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
Islamic Perspective atBaitul Qiradh Amanah). Republik Indonesia Nomor :
SHARE Journal of Islamic Economics 35.2/Per/M.KUKM/X/2007 Tentang Pedoman
andFinance, Vol. 1, No. 2 Standar Operasional Manajemen Koperasi
Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset untuk Bisnis Jasa Keuangan Syariah Dan Unit Jasa
dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta. Keuangan Syariah Koperasi.
Luayyi, Sri. 2015. Evaluasi Perlakuan Akuntansi Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk
Pembiayaan Murabahah Berdasarkan PSAK Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
102 Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Ar Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Rahmah Kabupaten Kediri. Jurnal Cendekia Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Akuntansi, Vol 3 No 1 Jan 2015. ISSN 2338- Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,
3593. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Lulail Yunus, Jamal. 2009. Management Bank Syariah Warno & Sri Wiranti Setiyanti. 2014. Konsistensi
Mikro. Malang: Malang Press. Penerapan Sak Syariah Pada Koperasi Syariah.
M. Ikhsan, Sonny & Safrina, Emi. 2009. Jurnal STIE Semarang, VOL 6, NO 2, Edisi
Kecendrungan Pengusaha Kecil Terhadap Juni 2014. ISSN : 2252 – 7826.
Pemanfaatan Pembiayaan Mudharabah.
Majalah IlmiahUnimus, Vol. 1 No 2 ISSN:
2085-6172.
Mawarid, Husnul. 2014. Analisis Penerapan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) Nomor 105
Tentang Pembiayaan Mudharabah Pada
Laporan Keuangan Koperasi Jasa Keuangan
Syariah Kalbar Madani Pontianak. Jurnal
Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Tanjungpura, Vol. 3, No. 2,
Desember 2014 Hal. 27-42.

110

Anda mungkin juga menyukai