Anda di halaman 1dari 13

I.

KONDISI ALAM
A. PERKEMBANGAN ZAMAN
1. ARKEOZOIKUM

Arkeozoikum berarti Masa Kehidupan Purba. Pada masa ini, terjadi


pembentukan batuan kerak bumi yang paling awal. Kerak bumi ini terbentuk
melalui pendinginan yang terjadi di bagian tepi “balon bumi” atau bakal
calon bumi. Selanjutnya, barulah batuan ini mengalami perkembangan
menjadi protokontinen. Batuan yang terbentuk pada masa ini banyak
ditemukan di bagian dunia yang disebut kraton/ perisai benua.
Batuan tertua yang ditemukan tercatat memiliki usia sekitar
3.800.000.000 tahun. Pada masa ini pula, terbentuk plate tectonic atau
Lempeng tektonik yang saat ini dikenal sering menyebabkan gempa. Pada
masa tersebut, lingkungan hidup yang ada menyerupai lingkungan di sekitar
mata-air panas. Masa ini juga merupakan masa awal terbentuknya Indrosfer
dan Atmosfer.  Pada masa ini pula, kehidupan primitif mulai muncul di
dalam samudera yang berupa mikro-organisma (bakteri dan ganggang). Fosil
tertua dari masa ini yang telah ditemukan adalah fosil Stromatolit dan
Cyanobacteria yang diperkirakan memiliki umur 3.500.000.000 tahun.
2. PALEOZOIKUM
Zaman Paleozoikum berlangsung cukup panjang dan terdiri dari
beberapa bagian periode, meliputi :
a. Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)
Pada zaman kambrium, banyak terbentuk endapan yang mengandung
jasad-jasad fosil. Hal ini membuat para ilmuwan lebih mudah mendapat
gambaran kehidupan masa tersebut. Ditemukan jasad-jasad fosil yang
berasal dari masa itu dan diketahui telah mencapai tingkat perkembangan
lebih tinggi dibandingkan pada masa prakambrium. Ada banyak hewan
invertebrata yang hidup pada masa ini.Akan tetapi, jasad-jasad makhluk
hidup tersebut masih sebagian besar berada di lautan, seperti archaecyata
dan binatang Trilobit Olenellus.
Pada masa Kambrium, terdapat sebuah daratan luas yang disebut
Gondwana (sebelumnya pannotia). Daratan inilah yang merupakan cikal
bakal Antartika, Afrika, India, Australia, serta sebagian Asia dan
Amerika Selatan. Adapun benua kecil-kecil terpisah merupakan cikal

1
bakal Eropa, Amerika Utara, dan Tanah Hijau.Fauna pada zaman
kambrium secara umum terdiri dari tiga macam yakni fauna kambrium
bawah, fauna kambrium tengah dan fauna kambrium atas.
b. Zaman Ordovisium (500-440 juta tahun lalu)
Pada zaman ini, terjadi pencairan zaman es sehingga air samudra mulai
meluap. Kemudian, Gondwana dan benua-benua lain mulai menutup
celah samudera yang terdapat di antaranya. Zaman ordovisium ditandai
dengan munculnya beberapa hewan bertulang belakang atau vertebrata,
seperti landak laut (Ekinoid), bintang laut (Asteroid), Bryozona,
Tetrakoral, Krinoid (Lili Laut) dan Graptolit. Ada juga jenis ikan tanpa
rahang. Di zaman ini pula, koral dan Alga mengalami perkembangan dan
membentuk karang. Terdapat trilobit dan Brakiopoda yang mencari
mangsa. Graptolit dan Trilobit berkembang dalam jumlah besar,
sementara Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
c. Zaman Silur (440-410 juta tahun lalu)
Zaman silur adalah masa peralihan kehidupan dari air ke darat. Di
zaman ini, terjadi persebaran fauna secara luas. Pergerakan peralihan
kehidupan juga mulai berlangsung dari laut menuju darat. Terdapat
beberapa kelompok binatang yang diperkirakan muncul seperti hewan
vertebrata berupa kalajengkin raksasa (Eurypterid), ikan berahang dan
tumbuhan paku (Pteridofita). Tumbuhan paku ini adalah tumbuhan darat
yang pertama kali muncul. Selama zaman Silur ini, mulai terbentuk pula
deretan pegunungan yang melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai
Amerika Utara
d. Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)
Pada zaman Karbon, untuk pertama kalinya muncul jenis reptilia.
Reptilia ini pun mulai meletakkan telur-telurnya di daratan. Selain itu,
bermunculan pula serangga raksasa serta jumlah ampibi meningkat pesat.
Di jaman ini, pohon muncul untuk pertama kalinya.
e. Zaman Karbon (360-290 juta tahun lalu)
Pada zaman Karbon, untuk pertama kalinya muncul jenis reptilia.
Reptilia ini pun mulai meletakkan telur-telurnya di daratan. Selain itu,
bermunculan pula serangga raksasa serta jumlah ampibi meningkat pesat.
Di jaman ini, pohon muncul untuk pertama kalinya.

2
f. Zaman Perm (290-250 juta tahun lalu)
Di zaman ini, terjadi peningkatan jumlah reptilia secara besar-besaran.
Muncul pula berbagai jenis serangga modern serta tumbuhan konifer dan
Grikgo primitif. Sementara hewan Ampibi yang semakin banyak,
menjadi kurang begitu berperan di zaman ini.
3. MESOZOIKUM
Zaman Mesozoikum adalah zaman ketiga dan berusia 140 juta tahun. Di
zaman ini kehidupan mengalami perkembangan pesat dan mahluk hidup
muncul dengan ukuran besar seperti dinosaurus. Zaman mesozoikum disebut
juga sebagai zaman reptil karena mahluk hidup yang muncul dan
berkembang pada masa ini kebanyak reptil. Zaman mesozoikum disebut juga
zaman sekunder.
4. NEOZOIKUM
Zaman Neozoikum adalah zaman yang berusia 60 juta tahun lalu. Di
zaman ini bumi semakin membaik, stabil dan perubahan cuaca tidak terlalu
ekstrim. Neozoikum terbagi ke dalam dua masa yaitu Tersier dan Kuarter.
Zaman Tersier berusia sekitar 1 juta tahun lalu dan di masa ini binatang
besar mulai berkurang dan lahir binatang mamalia baru dengan ukuran lebih
kecil sepert monyet dan kera.
Zaman Kuarter berusia sekitar 600.000 tahun lalu. Di masa ini mulai
muncul kehidupan manusia purba. Masa Kuarter dibagi kedalam dua era
yaitu Plesitosen dan Holosen. Kala Pleistosen atau Dilluvium Era
berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu atua disebut juga zaman es (glasial).
Pada zaman ini es kutub utara mencair hingga menutupi sebagian Eropa
Utara, Asia Utara dan Amerika Utara. Kala Holosen atau Alluvium
berkembang 20.000 tahun lalu. Pada masa ini mulai hidup jenis Homo
Sapiens yaitu manusia modern.

3
B. JENIS-JENIS MANUSIA PURBA
1. MEGANTHROPUS

Meganthropus (Manusia yang bertubuh besar) merupakan fosil manusia


purba dari Jawa yang ditemukan di Sangiran. Penemuan ini terdapat dilapisan
Pleistosen Bawah, yang hidup di Zaman Batu Tua (Paleolithikum). Fosil ini
ditemukan oleh Gustav von Koenigswald pada tahun 1950.
Ciri-Ciri Megantrhopus, yaitu :
a. Memiliki dagu yang kecil sedangkan bagian mulut menonjol
b. Memakan tumbuh-tumbuhan
c. Bagian ubun-ubun pendek
d. Bagian belakang kepala menjol
e. Memiliki tonjolan dibagian kening muka
f. Mempunyai tulang pipi menebal
g. Memiliki postur tubuh tegap
h. Memiliki gigi dan rahang yang kuat dan besar

4
2. PHITECANTROPUS

Pithecantrhopus dibedakan menjadi 3, yaitu :


a. Pithecanthropus Erectus
 Fosil manusia purba yang ditemukan oleh Eugene Dubois pada
tahun 1891 di Trinil, Lembah Bengawan Solo.
 Ditemukan dari lapisan Pleistosen lapisan bawah hingga tengah.
 Manusia ini hidup berpindah-pindah atau nomadendengan hidup
berkelompok yang dipimpin oleh seseorang yang dituakan.
Ciri-Ciri :
1) Memiliki volume otak diantara 750-1350 cc.
2) Memiliki postur tubuh sedikit membungkuk.
3) Tinggi badan 165-180 cm.
4) Memiliki dagu yang kecil sedangkan bagian mulut menonjol.
5) Memakan tumbuh-tumbuhan.
6) Bagian ubun-ubun pendek.
7) Bagian belakang kepala menonjol.
8) Memiliki tonjolan dibagian kening muka.
9) Mempunyai tulang pipi yang menebal.
10) Memiliki postur tubuh tegap

5
11) Memiliki gigi dan rahang yang kuat dan besar.
12) Mempunyai hidung yang tebal.
b. Pithecanthropus Soloensis
 Fosil manusia purba ini ditemukan diwilayah Jawa Tengah dan Jawa
Timur
 Penemuan fosil ini oleh Oppenoort, Ter Harr dan G.H.R
Koenigswald di daerah Ngandong, Jawa Tengah.
Ciri-Ciri :
1) Memakan tumbuhan dan berburu.
2) Memiliki gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat.
3) Hidung yang lebar.
4) Tidak mempunyai dagu.
5) Tonjolan dibagian kening tebal dan melintang.
6) Kapasitas otaknya berkisar antara 750-1350 cm³.
7) Tinggi tubuh mencapai 165-180 cm.
c. Pithecanthropus Mojokertensis
 Penemuan manusia fosil ini oleh Andoyo pada tahun 1936 di
Mojokerto.
 Penemuan fosil ini terungkap dari struktur tubuh (kepala) manusia.
Ciri-Ciri :
1) Kapasitas otaknya berkisar antara 1.013 sampai 1.251 cm³.
2) Berdiri tegak.
3) Memiliki tinggi badan diantara 165-180 cm.
4) Bagian muka tidak menonjol ke depan, sedangkan dibagian dahi
menjorok kebelakang.
5) Dibagian kening menonjol.
6) Tidak memiliki dagu.
7) Kapasitas volume otak berkisar 750-1.300 cc³.
8) Otot bagian tengkuk kecil.
9) Memiliki alat pengunyah (geraham) dan telah memakan segalanya.
10) Memiliki tulang ubun tengkorak yang tebal dan berbentuk menonjol
keatas.

6
3. HOMO

Homo (Istilah bahasa latin yang berarti “Manusia”) adalah genus dari kera
besar yang terdiri dari manusia modern dan kerabat dekatnya. Genus ini
diperkirakan berusia sekitar 2,3 hingga 2,4 juta tahun.
Homo dibedakan menjadi 6, yaitu :
a. Homo Sapiens

 Berjalan dan berdiri homo sapiens dengan tegak

 Memiliki volume otak 1650cc

 Memiliki muka datar dan lebar

 Akar hidung yang lebar

 Memiliki busur kening yang menonjol dan terlihat nyata

 Sedikit menonjol dibagian mulut

 Memiliki ciri ciri mirip seperti ras mongoloid dan ras austramelanosoid

 Memiliki tinggi tubuh 1,30 m sampai 2,10 m

 Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut

 Memiliki dagu

 Otot dibagian tengkuk mengalami penyusutan

7
Memiliki otak lebih berkembang dari pada Meganthropus dan
Pithecantropus.
b. Homo Floresiensis
 Ukuran tubuh kerdil
 Memiliki ukuran otak sangat kecil
 Volume otak 426 cc
 Mempunyai rahang yang menonjol
 Memiliki dahi yang sempit
 Memiliki berat badan 25 kg
 Tinggi badan sekitar 106 cm
c. Homo Erectus

 Bentuk kaki homo erectus panjang yang sangat dominan untuk berjalan

 Bentuk dahi homo erectus mendatar

 Bentuk pada bagian tulang kening homo erectus menonjol

 Agak menjorok ke depan dibagian mulut

 Dilihat dari bentuk tengkorak homo erectus berbentuk pendek dan


panjang

 Memiliki tinggi badan berukuran antara 130 cm sampai 210 cm

 Mempunyai otak yang lebih maju daripada meganthropus dan


pithecanthropus

 Memiliki rahang gigi dan tulang yang kuat

 Ciri - ciri bentuk manusia purba ini seperti ras mongoloid dan
austramelanosoid

 Memiliki berat badan diantara 88 kg sampai 150 kg

 Bagian lengan yang pendek dan kemampuan memanjat yang memudar


d. Homo Habilis

 Memiliki rahang besar dan geraham yang kuat

 Dagu yang menjorok kedalam

 Memiliki tulang alis yang tebal

 Memiliki dahi yang sempit

8
 Bentuk tangan mirip manusia modern

 Memiliki tinggi badan bagi pria 158 cm sedangkan wanita 120 cm

 Memiliki lengan yang panjang

 Memiliki enamel gigi yang tebal

 Berat badan rata-rata 70 lbs (32 kg)


e. Homo Soloensis

 Berjalan lebih sempurna

 Berdiri tegak

 Memiliki tinggi badan diantara 130 sampai 210 cm

 Bagian muka tidak menonjol ke depan

 Dibagian alis menonjol

 Kapasitas otaknya berkisar antara 1.013 sampai 1.251 cm³

 Otot dibagian tengkuk mengalami penyusutan


f. Homo Wajakensis

Memiliki muka yang lebar dan mendatar

Memiliki dahi yang menjorok ke dalam

Terdapat tulang alis yang membujur

Memiliki pipi yang menonjol ke bagian samping

Mempunyai kapasitas otak +1300 cc dan volume otak berkisar 1350cc


sampai 1450cc

Memiliki berat badan 30 kg sampai 150 kg

Tinggi badan 1,30 m sampai 2,10 m

Hidung antara mulut mempunyai jarak cukup jauh

Memiliki otot yang kuat dan tulang besar

Memakan makanan yang sudah dimasak.

C. POLA HIDUP MASA PRAAKSARA


1. BERBURU DAN MERAMU

9
Pada umumnya manusia purba pada masa berburu dan meramu
memburu binatang antara lain kerbau liar, rusa, gajah, banteng dan badak.
Sedangkan manusia purba yang hidup di sekitar pantai mereka berburu ikan
dan karang. Kegiatan berburu umumnya dilakukan oleh kaum laki-laki,
tugas wanita adalah mengumpulkan makanan yang tersedia di alam sekitar
seperti ubi, buah-buahan, daun-daunan dan kacang kedelai. Masa berburu
dan meramu terjadi pada zaman batu tua (Paleolithikum) dan berlangsung
kurang lebih selama 600.000 tahun.
Ciri-ciri kehidupan pada masa berburu dan meramu tingkat awal ini antara
lain:

a. Kebutuhan untuk hidup sangat bergantung pada alam.


b. Manusia pada masa ini hidup secara nomaden (tempat tinggal
berpindah-pindah).
c. Alat-alat bantu yang digunakan dibuat dari batu yang masih kasar.
d. Meraka belum mengenal bercocok tanam.

2. BERMUKIM DAN BERCOCOK TANAM


Pada zaman ini, kehidupan manusia praaksara sudah beralih dari
berburu dan mengumpulkan makanan (hunting and food gathering) ke cara
hidup menghasilkan makanan (food producing). Adanya kemampuan
menghasilkan makanan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba sudah
menetap secara permanen. Tempat hidup manusia purba terdapat di dekat
sungai, danau, bukit, dan hutan serta tempat-tempat yang dekat dengan air.
Mereka sudah tidak tinggal di gua-gua, tetapi sudah menghuni rumah-
rumah panggung yang dibangun secara sederhana. Rumah-rumah panggung
tersebut didirikan agar dapat terhindar serangan binatang buas.
Pada masa bercocok tanam masyarakat purba juga sudah pandai
membuat perahu sederhana yang digunakan untuk menangkap ikan. Proses
pembuatan perahu dilakukan dengan melubangi potongan-potongan kayu
besar dengan api. Selanjutnya, lubang tersebut diperdalam dengan beliung
sehingga menyerupai bentuk lesung. Pada saat itu diduga telah ada kegiatan
perdagangan barter dengan cara tukar-menukar barang guna memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari.
D. KEBUDIDAYAAN YANG BERLAMBANG PADA MASA PRAAKSARA

10
1. PALEOLITIKUM
Kebudayan paleolithikum merupakan kebudayaan batu, dimana
manusia masih mempergunakan peralatan yang terbuat dari batu, serta
teknik pembuatanya masih kasar. Secara garis besar , antara lain :
a. Kebudayaan Pacitan
Ditemukan oleh Von Koenigswald, alat yang ditemukan berupa
kapak genggam, serta alat serpih yang masih kasar, yang
diperkirakan hasil kebudayaan manusia jenis Meganthropus.
b. Kebudayaan Pacitan
Ditemukan oleh Von Koenigswald, alat yang ditemukan berupa
kapak genggam, serta alat serpih yang masih kasar, yang
diperkirakan hasil kebudayaan manusia jenis Meganthropus.
2. MESOLITIKUM
Kebudayaan jaman batu madya. Hasil peninggalan kebudayaan adalah
ditemukannya kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan abris sous
roche. Kjokkenmoddinger merupakan sampah dapur yang berupa
tumpukan kulit kerang, yang di dalamnya ditemukan kapak
genggam/pebble dan kapak pendek. Abris sous roche, merupakan hasil
kebudayaan yang ditemukan di gua-gua, ditemukan peralatan dari batu
yang sudah diasah, serta peralatan dati tulang dan tanduk. Banyak
ditemukan di daerah Bojonegoro, Sulawesi Selatan, serta Besuki.
3. NEOLITIKUM
Kebudayaan jaman batu baru, dengan  pembuatan yang lebih
sempurna, serta lebih halus dan disesuaian dengan fungsinya. Alat pada
masa ini digunakan untuk pertanian dan perkebunan. Alat yang terkenal
dari masa ini adalah kapak persegi dan belinug persegi. Kapak persegi
mirip dengan cangkul, digunakan untuk kegiatan persawahan dan tersebar
di seluruh wilayah Indonesia. Kapak lonjong adalah alat dari batu yang
diasah dan berbentuk lonjong seperti bulat telur. Daerah penemuannya di
Indonesia timur, seperti Minahasa dan Papua.

4. LOGAM
Hasil kebudayaan dari masa perundagian. Disebut sebagai masa
perundagian karena manusia sudah mulai mengenal dan menguasai

11
teknologi tahap awal, dengan mulai mengembangkan ketrampilan
pertukangan untuk membuat peralatan yang sesuai kebutuhan hidup.Pada
masa itu sudah dikenal peralatan yang terbuat dari perunggu dan besi.
Berikut ini merupakan peninggalan dari masa perundagian:
a. Peralatan dari besi,yang berupa beliung, cangkul, mata pisau, mata
tombak dan sabit
b. Gerabah, yakni peralatan yang terbuat dari tanah liat, 
c. Pakaian, merupakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu,
d. Perhiasan, berupa gelang dan kalung, baik yang terbuat dari batu dan
kerang, maupun yang terbuat dari perunggu,  
e. Nekara, merupakan tambur yang berbentuk seperti dandang terbalik,
digunakan dalam upacara pemujaan, sehingga alat ini di anggap suci.
Banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, Sumbawa, Pulau Selayar,
Pulau Roti.
f. Kapak perunggu atau juga disebut kapak corong atau kapak sepatu
5. MEGALITIKUM
Ditandai dengan munculnya bangunan-bangunan yang dianggap suci
dengan menggunakan batu-batu yang berukuran besar. Kebudayaan
megalitik banyak berhubungan dengan kegiatan keagamaan terutama dalam
kegiatan pemujaan roh nenek moyang. Hasil kebudayaan megalitikum
antara lain:
a. Menhir, merupakan tiang atau tugu batu yang digunakan untuk
pemujaan dan peringatan akan roh nenek moyang.
b. Dolmen, merupakan bangunan seperti meja yang terbuat dari batu
yang digunakan untuk meletakan sesaji dan pemujaan arwah nenek
moyang.
c. Sarkofagus dan Kubur batu, merupakan keranda yang terbuat dari
batu, dan kubur batu yang terbuat dari lempengan batu.
d. Punden berundak, merupakan bangunan untuk pemujaan dan tersusun
secara bertingkat.

E. NILAI-NILAI BUDAYA YANG MASIH ADA SAMPAI SEKARANG


1. RELIGIUS

12
Nilai tersebut berhubungan dengan pencerminan adanya kepercayaan
terhadap sesuatu yang berkuasa atas kehidupan mereka, yang membuat
adanya keterbatasan dalam kemampuan mereka.
2. GOTONG ROYONG
Nilai tersebut berhubungan dengan perlunya bekerja sama dengan orang
lain atau pihak lain untuk mencapai tujuan bersama seperti contohnya
membangun rumah atau bangunan-bangunan megalith.
3. MUSYAWARAH
Nilai tersebut berhubungan dengan kebutuhan akan pemimpin dalam hal-
hal seperti pertanian dan perburuan yang perlu adanya keputusan bersama.
4. KEADILAN
Nilai tersebut berhubungan dengan kebutuhan akan pembagian tugas untuk
bertani, berburu atau hal-hal lainnya dimana tugas dibedakan antara laki-
laki dan perempuan, dan perlunya persamaan hak dan kewajiban diantara
mereka.

13

Anda mungkin juga menyukai