Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT

(Makalah)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Nur Laeli, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Ngafifah : 20/FAM/196
2. Najiyah Nur A : 20/ FAM/197
3. Ninstar Fathina R : 20/FAM/198
4. Nanda Yayu N : 20/FAM/199
5. Komala Endang P : 20/FAM/200

Program S1 Farmasi
STIKES IBNU SINA AJIBARANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
pembahasan “Konsep Dasar Timbulnya Penyakit”. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang berbagai konsep
dasar timbulnya penyakit bagi pembaca dan juga para penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Nur Laeli, M.Pd. selaku dosen
Matakuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penulis
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan tepat waktu. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini,
oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa mendatang. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat positif bagi kita semua.

Ajibarang, 8 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan Makalah......................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pengertian Konsep Penyebab Penyakit...................................... 3
B. Teori Penyebab Penyakit............................................................ 3
C. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit............................................ 4
1. Segitiga Epide mologi (Epidemologic Triangle)................. 4
2. Roda (Wheel)....................................................................... 8
3. Jaring-jaring sebab akibat (The Web of Causation)............. 9
D. Contoh Kasus Penyakit.............................................................. 9
BAB III PENUTUP....................................................................................... 14
A. KESIMPULAN.......................................................................... 14
B. SARAN...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit tidak pernah datang tanpa sebab. Penyakit bukanlah nasib dan
bukan merupakan keseluruhan yang berada dalam tubuh kita dan
mengendalikan kita. Kebanyakan dari penyakit-penyakit disebabkan oleh
kesalahan sederhana terhadap hukum-hukum dari sebab dan akibat. Terjadinya
penyakit terutama adalah akibat dari pelanggaran terhadap hukum-hukum
Kesehatan yaitu hukum-hukum aktivitas dan istirahat hukum-hukum nutrisi,
dan hukum-hukum pikiran dan jiwa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep penyebab penyakit?
2. Apa faktor penyebab penyakit?
3. Bagaimana konsep Segitiga Epidemologi?
4. Bagaimana interaksi antara agent penyakit dan lingkungan?
5. Apa definisi diare?
6. Apa penyebab diare?
7. Bagaimana gejala diare?
8. Bagaimana langkah pencegahan diare?
9. Apa itu tuberkulosis paru?
10. Apa penyebab tuberkulosis paru?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit.
2. Untuk mengetahui bagaimana alur konsep Segitiga Epidemologi.
3. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit tersebut.
5. Agar masyarakat dapat memahami apa itu penyakit diare dan mengetahui
apa bahaya daripada penyakit diare.

1
2

6. Agar masyarakat dapat mengetahui tentang penyebab timbulnya penyakit


diare dan bagaimana cara pencegahan dari penyakit diare.
7. Agar masyarakat dapat memahami apa itu penyakit tuberkulosis paru dan
mengetahui apa bahaya daripada penyakit tuberkulosis paru.
8. Agar masyarakat dapat mengetahui tentang penyebab timbulnya penyakit
tuberkulosis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsep Penyebab Penyakit
1. Kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara
tepat terhadap rangsangan/tekanan sehingga timbul pada gangguan pada
system/fungsi dari tubuh.
2. Suatu keadaan dimana proses kehidupan tidak lagi teratur/terganggu
perjalanannya.
3. Suatu keadaan dimana terdapat gangguan terhadap bentuk dan fungsi
tubuh sehingga berada dalam keadaan yang tidak normal.

B. Teori Penyebab Penyakit


Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang terjadinya penyakit.
Teori tersebut diantaranya adalah:
1. Teori Contagion
Teori ini berawal dari pengamatan terhadap penyakit kusta di
Mesir. Penyakit ini terjadi akibat kontak antara satu orang dengan orang
lain.
2. Teori Hippocrates
Penyakit yang timbul akibat pengaruh dari lingkungan seperti air,
udara, tanah, cuaca, dll. Pada teori ini tidak dijelaskan kedudukan manusia
dalam interaksi tersebut dan faktor lingkungan bagaimana yang dapat
menimbulkan penyakit.
3. Teori Humoral
Teori yang berkembang di China ini mengemukakan bahwa
penyakit timbul akibat gangguan dari ketidakseimbangan cairan dalam
tubuh. Tubuh terdiri dari 4 cairan (merah, kuning, putih, dan hitam) bila
terjadi ketidakseimbangan maka akan timbul penyakit. Jenis penyakit
tergantung pada jenis cairan yang dominan.

3
4

4. Teori Miasma
Teori abad pertengahan yang mengemukakan bahwa penyakit
timbul akibat sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga
menyebabkan pengotoran udara dan lingkungan sekitarnya.
5. Teori Jasad Renik
Dengan ditemukannya mikroskop oleh Anthony Van Leuewenhoek
pada abad 18 muncullah teori yang mengemukakan bahwa penyakit
disebabkan oleh mikroorganisme.
6. Teori Ekologi Lingkungan
Manusia berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam
lingkungan tertentu. Pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit.

C. Konsep Dasar Timbulnya Penyakit


1. Segitiga Epidemologi (Epidemologic Triangle)
Segitiga epidemologi merupakan konsep dasar epidemologi yang
memberi gambaran tentang hubunga antara tiga faktor yang berperan
dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Segitiga
epidemologi merupakan interaksi antara Host (penjamu), Agent
(penyebab) dan Evironment (lingkungan).

HOST (Pejamu)

ENVIRONMENT (lingkungan) AGENT (penyebab)


5

a. FAKTOR PEJAMU (HOST)


Intrinsic factors yang mempengaruhi individu untuk terpapar,
kepekaan (susceptibility), atau berespon terhadap agen penyebab
penyakit. Beberapa faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada
pejamu adalah:
1) Daya tahan tubuh terhadap penyakit
Daya tahan tubuh seseorang sangat di pengaruhi oleh
kecukupan gizi, aktifitas dan istirahat.
2) Genetik
Ada beberapa penyakit keturunan yang dapat di tularkan
dari kedua orang tua, misal penyakit diabetes melitus, asma
bronkiale dan sebagainya.
3) Umur
Penyakit dapat menyerang seseorang pada umur-umur
tertentu, misalnya: penyakit morbili, difteri banyak menyerang
anak-anak.
4) Jenis kelamin
Ada beberapa penyakit tertentu hanya menyerang jenis
kelamin tertentu, sebagai contoh: kanker payudara terjadi pada
wanita, sedangkan kanker prostat diderita oleh pria.
5) Adat kebiasaan
Kebiasaan-kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman
Kesehatan bagi orang tersebut.
6) Ras
Ada beberapa ras tertentu yang diduga lebih sering
menderita hemofilia banyak ditemukan pada orang Eropa.
7) Pekerjaan
Situasi pekerjaan tertentu akan menimbulkan penyakit
tertentu.
6

INTERAKSI HOST, AGENT, DAN LINGKUNGAN


1) Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh
lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenasis dari suatu penyakit.
Misalnya: viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas
vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun
oleh proses pemanasan.
2) Interaksi antara Host dan Lingkungan
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh
lingkungannya pada fase pre-patogenesis. Misalnya: udara dingin,
hujan dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3) Interaksi antara Host dan Agent penyakit
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan
dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala
penyakit. Misalnya: demam, perubahan fisiologis dari tubuh,
pembentukan kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.
Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat,
ketidakmampuan atau kematian.
4) Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan
bersama-sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama
lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau
tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia. Misalnya:
pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat menimbulkan
Water Borne Disease.
7

b. FAKTOR AGENT
Yaitu suatu substansi tertentu yang keberadaanya dapat
menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit.
Golongan yang dapat menimbulkan penyakit adalah:
1) Golongan mekanik lebih banyak disebabkan oleh karena kelalaian
manusia, seperti kecelakaan lalu lintas, pukulan, dan kecelakaan
dalam pekerjaan.
2) Golongan biologic. Yang banyak menimbulkan penyakit adalah
mikroorgansime seperti virus, bakteria, riketsia, sedangkan yang
bukan termasuk golongan mikroorganisme yang banyak
menimbulkan penyakit adalah cacing, protozoa, sedangkan yang
termasuk golongan tumbuh-tumbuhan adalah jamur.
3) Golongan gizi
Gizi sangat penting artinya untuk kehidupan manusia,untuk
mempertahankan hidupnya manusia memerlukan unsur gizi yang
sangat diperlukan diantaranya: protein, karbohidrat, lemak,
vitamin, dan mineral.
4) Golongan fisik
Suhu terlalu tinggi atau rendah, suara yang terlalu bising,
tekanan udara, kelembaban udara, radiasi, atau traumamekanis
yang dialami seseorang yang dapat menimbulkan penyakit
termasuk golongan fisik.
5) Golongan kimia
Zat kimia dapat menimbulkan berbagai penyakit terhadap
seseorang, baik yang berasal dari dalam tubuh seseorang, adalah
hasil metabolisme yang tak dapat dikeluarkan tubuh misalnya
urium yang seharusnya dikeluarkan melalui urine.
8

c. FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan adalah segala kondisi diluar dan mempertahankan
kehidupan makhluk hidup sosial ekonomi fisik dan lingkungan biologi
yang menyediakan reservoir dan bentuk-bentuk penyebaran agent.
Lingkungan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
1) Lingkungan fisik: cuaca, musim, keadaan geografi dan stuktur
geologi.
2) Lingkungan nonfisik: keadaan sosial budaya dan ekonomi, adat
istiadat dan kepercayaan agama.

2. Roda (Wheel)
a. Memerlukan identifikasi dari berbagai factor yang berperan dalam
timbulnya penyakit dengan tidak mementingkan pentingnya agent.
b. Besarnya peran dari masing masing factor bergantung pada penyakit
yang bersangkutan.

c. Penjelasan roda:
1) Peran lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya pada stress
mental.
2) Peranan lingkungan fisik lebih besar dari yang lainnya pada
sunburn.
3) Peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang lainya pada
penyakit malaria.
9

4) Peranan inti genetic lebih besar dari yang lainnya pada penyakit
keturunan.

3. Jaring-jaring sebab akibat (The Web of causation)


Suatu penyakit tidak tergantung pada satu sebab yang berdiri
sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab-akibat →
penyakit yang dapat dicegah dengan memotong rantai pada berbagai titik.

D. Contoh Kasus Penyakit


1. DIARE
a. Pengertian Diare
Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya
melakukan buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya. Di
samping itu, feses pengidap diare lebih encer dari biasanya. Hal yang
perlu diwaspadai, meski diare biasa berlangsung singkat, tapi bisa
pula berlangsung selama beberapa hari. Bahkan, dalam beberapa
kasus bisa terjadi hingga berminggu-minggu.
Sampai saat ini penyakit diare masih menjadi masalah
kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Besarnya masalah
tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian akibat
10

diare. WHO memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada


tahun 2000 dan 2,2 juta diantaranya meninggal, sebagian besar anak-
anak dibawah umur 5 tahun. Hal ini sebanding dengan 1 anak
meninggal setiap 15 detik. Di Indonesia, diare masih merupakan
salah satu masalah kesehatan masyarakat utama. Hal ini disebabkan
masih tingginya angka kesakitan dan menimbulkan banyak kematian
terutama pada bayi dan balita, serta sering menimbulkan kejadian
luar biasa (KLB).
b. Faktor Risiko Diare
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
seseorang terserang diare, contohnya:
1) Jarang mencuci tangan setelah dari toilet.
2) Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
3) Jarang membersihkan dapur dan toilet.
4) Sumber air yang tidak bersih.
5) Makan makanan sisa yang sudah dingin.
6) Tidak mencuci tangan dengan sabun.
c. Penyebab Diare
Beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami
diare. Umumnya, diare disebabkan oleh hal-hal berikut:
1) Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
2) Alergi makanan.
3) Efek samping dari obat-obatan tertentu.
4) Infeksi bakteri, virus, atau parasite.
5) Penyakit usus.
6) Pasca operasi batu empedu.
7) Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn,
olitis ulseratif, atau olitis mikroskopik.
8) Irritable bowel syndrome.
9) Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak
protein gluten.
11

d. Gejala Diare
Beberapa gejala yang diakibatkan diare, antara lain:
1) Feses lembek dan cair
2) Nyeri dan kram perut
3) Mual dan muntah
4) Nyeri kepala
5) Kehilangan nafsu makan
6) Haus terus-menerus
7) Darah pada feses
e. Bahaya penyakit Diare
1) Penderita akan kehilangan cairsn tubuh.
2) Penderita akan menjadi lesu dan lemah.
3) Penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih
banyak.
f. Pencegahan Diare
Beberapa upaya untuk mencegah diare, anatara lain:
1) Selalau mencuci tangan, terutama sebelum dan sesudah makan,
setelah menyentuh daging yang belum dimasak, setelah dari
toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan menggunkan sabun
dan air bersih.
2) Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak
hingga matang sempurna, serta menghindari makanan dan
minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
g. Usaha mengatasi Diare
Penderita diberi minim, larutan yang terbaik untuk penderita
diare adalah Oralit, kalau tidak ada boleh diberi larutan Gula, Garam
(LGG), bisa juga diberi air teh, air kelapa.
h. Pengobatan Diare
Pada infeksi ringan umumnya dapat sembuh sendiri,
penyakit akan sembuh pada 4-7 hari. Minum lebih banyak cairan
untuk menghindarkan kehabisan cairan, jika pasien sudah pada tahap
dehidrasi maka dapat diatasi dengan Rehidrasi Oral. Pada pasien
12

dengan diare berat disertasi dengan dehidrasi dan pasien yang


muntah berlebihan sehingg tidak dapat dilakukan Rehidarasi
Intravena. Umumnya pada anak kecil terutama bayi lebih rentan
kehabisan cairan jika diare. Untuk infeksi berat Shigella dapat
diobati dengan menggunakan antibiotika termasuk ampicillin,
trimethoprim-sulfamethoxazole, dan ciprofloxacin. Namun, beberapa
Shigella telah menjadi kebal terhadap antibiotika, ini terjadi karena
penggunaan antibiotika yang sedikit-sedikit untuk melawan
shigellosis ringan.

2. Tuberkulosis Paru
Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang
parenkim paru-paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini sangat mudah sekali dalam penularannya, karena
penyebaranya melalui udara. Penyakit tuberkulosis sangat mematikan
apabila tidak segera dilakukan penanganan.
Tuberkulosis Paru disebabkan oleh mikroorganisme
Mycobacterium tuberkulosis, yang biasanya ditularkan melalui inhalasi
percikan ludah (droplet), dari satu individu ke individu lainnya, dan
membentuk kolonisasi di bronkiolus atau alveolus. Kuman juga dapat
masuk ke tubuh melalui saluran cerna, melalui ingesti susu tercemar yang
tidak dipasteurisasi, atau kadang-kadang melalui lesi kulit. Gejala awal
penyakit ini adalah batuk yang kemudian disertai dengan demam,
kadang-kadang masih banyak yang menganggap itu hanya penyakit biasa
dan akhirnya tidak mau melakukan pemeriksaan secara intensif untuk
mengetahui lebih dalam lagi tentang gejala yang dirasakannya. Ketika
batuk tidak berhenti selama 2 minggu dan keadaan semakin parah yang
kadang-kadang batuk yang disertai dengan darah, yang menandakan
penyakit sudah parah barulah melakukan pemeriksaan dan pengobatan.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penularan
TB Paru yakni pengetahuan, sikap dan motivasi. Hal yang bisa
mempengaruhi adalah salah satunya kurang motivasi khusunya keluarga
13

terdekat penderita untuk melakukan pencegahan dalam penularan TB


paru. Hal tersebut menyebabkan kurangnya motivasi keluarga sehingga
TB Paru mudah menular. (Arkhan, 2010)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam epidemologi, penyakit dipandang sebagai keadaan yang
disebabkan pleh banyak faktor, tidak hanya oleh karena adanya
mikroorganisme yang menggangu fungsi biologis tubuh, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lingkungan fisik dan sosial. Dengan
memandang keberadaan penyakit secara lengkap maka penanganan akan dapat
dilakukan dengan lebih komprehensif.

B. SARAN
Setelah pembahasan diatas kita dapat melihat bahwa penyakit datang
karena gaya hidup yang tidak sehat. Maka dari itu, agar tubuh kita tidak
terserang penyakit kita harus menerapkan pola hidup sehat serta melakukan
pemeriksaan secara berkala.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Navy Fransiska.,S.ST. 2015. Epidemologi d3 Kebidanan di


https://www.slideshare.net/zrago/konsep-timbulnya-penyakit (diakses 14
Oktober).

Adisasmito Wiku. 2007. Faktor Risiko Diare Pada Bayi dan Balita di Indonesia :
Systematic Review Penelitian Akademik Bidang Kesehatan Masyarakat.
Makara, Kesehatan. Vol 11(1) : 1-10.

Anggota IKAPI. 2009. Indikator Perbaikan Kesehatan Lingkungan Anak. Jakarta :


Penerbit Buku Kedokteran.

Arkhan, (2010). Penularan, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan Penyakit TBC


(Tuberkulosis)

Iwan, Ambo D., Heriansyah., Imran P. 2019. Gambaran Motivasi Keluarga Dalam
Peencegahan Penularan Tuberkulosis Paru di Rumah Sakit Umum Daerah
Sinjai. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar. Vol 10
(1) : 25-31.

Anda mungkin juga menyukai