PERMASALAHAN PERTANIAN
MASA KINI DAN MASA DEPAN
Disusun oleh :
KELOMPOK 10
1. Qisty Nurani Praptawati (134200262/F)
2. Retno Dwi Setyaningsih (134200271/F)
3. Butsaina Sabilla Yassarah (134200240/F)
4. Seto Agung Kuncoro (134200247/F)
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................ 1
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................. 2
D. MANFAAT PENULISAN............................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. PERTANIAN MASA KINI DAN MASA DEPAN....................... 3
B. PERMASALAHAN PERTANIAN MASA KINI DAN MASA
DEPAN BESERTA SOLUSINYA................................................. 4
1. Lahan......................................................................................... 4
2. Sumber Daya Manusia.............................................................. 7
3. Perubahan Iklim Global............................................................ 11
4. Permodalan .............................................................................. 12
5. Teknologi Pertanian ................................................................. 14
6. Persoalan Pupuk........................................................................ 14
7. Pemasaran ................................................................................ 16
8. Penetapan Harga Dasar............................................................. 17
9. Kebijakan pada Bidang Pertanian............................................. 17
10. Teknik Budidaya Kurang Tepat................................................ 18
BAB III. PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................... 19
B. SARAN........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut.
1
2
1. Apa yang dimaksud dengan pertanian masa kini dan masa depan?
2. Apa saja permasalahan pertanian masa kini dan masa depan dan
bagaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan
tersebut?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian juga bertujuan untuk :
1. Mengetahui yang dimaksud dengan pertanian masa kini dan masa depan.
2. Mengetahui dan memahami permasalahan pertanian masa kini dan masa
depan dan solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan
tersebut.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai media referensi untuk mengetahui permasalahan pertanian masa
kini dan masa depan beserta dengan solusi-solusi yang dapat dilakukan
2. Sebagai sumber dan bahan masukan bagi semua pihak dalam sektor
pertanian untuk menggali permasalahan pertanian di masa kini dan masa
depan, sehingga dapat meminimalisasi dampak dari permasalahan
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
Kelud, Kediri, dan berbagai jenis komoditas pertanian lainnya yang akan
semakin menjadi investasi pariwisata menarik di masa depan. Pada masa
yang akan datang, pertanian juga akan semakin mendekat dengan teknologi
informasi. Aplikasi pendukung pertanian yang berskala nasional meliputi
kegiatan permodalan, pengolahan lahan bersama, dan pemasaran produk
pertanian akan menjadi hal yang umum di masa depan. Dari kedua masa
pertanian tersebut, tentunya tidak terlepas dari permasalahan-permasalahan
yang dihadapi. Tentunya menjadi tantangan kita bersama dalam menghadapi
permasalahan dan persoalan dibidang pertanian, sehingga dapat menciptakan
kesejahteraan dan kemudahan dalam sektor pertanian.
Solusi:
Pembinaan berkelanjutan harus dilakukan untuk menumbuhkan
kesadaran petani. Antar anggota pun harus saling mendorong dan
membimbing petani agar mampu bekerjasama di bidang ekonomi
secara berkelompok. Selain itu, harus adanya penguatan organisasi
tani melalui peningkatan fasilitasi bantuan dan akses permodalan,
posisi tawar, peningkatan fasilitasi dan pembinaan kepada organisasi
kelompok, dan peningkatan efisiensi dan efektivitas usahatani, serta
meningkatkan kapasitas SDM petani melalui berbagai kegiatan
pendampingan dan latihan yang dirancang secara khusus bagi
pengurus dan anggota.
3. Perubahan iklim global
Perubahan iklim global merupakan perubahan pola dan intensitas
curah hujan, makin sering terjadinya fenomena iklim ekstrim El-Nino dan
La-Nina yang dapat mengakibatkan kekeringan dan banjir, kenaikan suhu
udara dan permukaan laut, dan peningkatan frekuensi dan intensitas
bencana alam. Naiknya suhu permukaan bumi dan pergeseran pola curah
hujan menyebabkan terjadinya pergeseran pola musim yang berdampak
pada perubahan pola dan kalender tanam. Cuaca yang tidak menentu
sering mengakibatkan petani sulit memperkirakan waktu untuk mengolah
lahan dan memanen. Akibat perubahan iklim,tidak kurang dari 50 %
wilayah pertanian di Indonesia menghadapi musim hujan yang cenderung
mundur dan musim kemarau yang cenderung maju, sehingga musim tanam
menjadi pendek.
Bagi sektor pertanian, dampak lanjutan dari perubahan iklim adalah
bergesernya pola dan kalender tanam, perubahan keanekaragaman hayati,
eksplosi hama dan penyakit tanaman dan hewan, serta pada akhirnya
adalah penurunan produksi pertanian. Di tingkat lapangan, kemampuan
para petugas lapangan dan petani dalam memahami data dan informasi
prakiraan iklim masih sangat terbatas, sehingga kurang mampu
13
taninya. Secara umum pemilikan modal petani masih relatif kecil, karena
modal ini biasanya bersumber dari penyisihan pendapatan usaha tani
sebelumnya. Untuk memodali usaha tani selanjutnya petani terpaksa
memilih alternatif lain, yaitu meminjam uang pada orang lain yang lebih
mampu (pedagang) atau segala kebutuhan usaha tani diambil dulu dari
toko dengan perjanjian pembayarannya setelah panen. Kondisi seperti
inilah yang menyebabkan petani sering terjerat pada sistem pinjaman yang
secara ekonomi merugikan pihak petani.
Pemerintah telah menyediakan modal bagi petani yang
membutuhkan dalam bentuk pinjaman melalui bank milik negara, namum
aksesbilitasnya masih belum dapat menjangkau petani kecil. Dalam hal ini
sebaiknya ada kebijakan yang memudahkan petani khususnya petani kecil
dalam mendapatkan akses modal berupa pinjaman ke lembaga formal
pemerintah maupun bank swasta melalui beberapa pertimbangan yang
dapat dijangkau oleh golongan petani tersebut. Selain itu pinjaman modal
melalui koperasi untuk taraf terendah lembaga penyadia modal dapat
menerapkan kebijakan yang tidak menyulitkan bagi petani yang
membutuhkan sumber modal.
5. Teknologi Pertanian
Teknologi pertanian yang belum maksimal dalam menjangkau
masyarakat dapat menjadi masalah yang serius. Adanya definisi teknologi
pertanian yang dapat memudahkan dalam proses produksi memiliki
pengaruh langsung terhadap kualitas dan kuantitas produk pertanian.
Namun jika teknologi ini belum menjangkau maupun belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh petani justru dapat mengudang
masalah.
Solusi :
Dengan melakukan sosialisasi teknologi pertanian kepada petani
sehingga dapat meningkatkan kulaitas pertaniannya serta memaksimalkan
ketersediaan teknologi yang digunakan untuk menunjang hasil yang
maksimal pada produk pertanian.
15
6. Persoalan Pupuk
Pupuk merupakan kebutuhan dasar bagi dunia pertanian khususnya
budidaya tanaman. Ketersediaan pupuk harus terpenuhi untuk dapat
mencapai hasil yang maksimal. Dewasa ini distribusi subsidi pupuk dari
pemerintah kerap mengalami permasalahan yang menimbulkan keresahan
dikalangan petani. Distribusi yang kurang merata dapat menimbulkan
kendala bagi proses budidaya yang dilakukan sehingga berpengaruh juga
terhadap hasil pertanian. Persoalan pupuk seperti ini harus segera
mendapatkan penanganan yang tepat sehingga proses produksi dapat
mendapatkan hasil maksimal.
Mengenai penggunaan pupuk sebagai cara intensifikasi pertanian,
Prof. Yazid menganalisis bahwa pada 40 tahun kedepan, dunia akan
mengalami masalah ketersediaan pupuk seiring dengan terjadinya krisis
energi fosil. Hal itu bisa diketahui dari bahan pembuatan pupuk yaitu dari
nitrogen dari udara dan hidrogen dari gas alam atau batubara menjadi
ammonia. Ammonia diubah menjadi berbagai bentuk pupuk nitrogen yang
salah satunya berupa urea. Sementara bahan bakar fosil sendiri akan
mengalami krisis dengan menuju masa habisnya. Kondisinya saat ini,
produksi pertanian sangat mengandalkan sekali pupuk untuk menggenjot
hasil produksi. Ketergantungan inilah yang dikhawatirkan oleh Prof. Yazid
jika krisis pupuk terjadi.
Solusi :
a. Pemerintah dan petani sebaiknya memiliki kerjasama yang baik dalam
mengatasi masalah pupuk dengan memaksimalkan tersebarnya pupuk
secara merata dimasyarakat dan petani turut membantu dalam
memastikan pupuk tersebar pada masyarakat sekitarnya.
b. Penyiapan tanah secara alami dengan melakukan penambatan nitrogen.
Penambatan nitrogen alami ini menjadi terbantu secara efektif dengan
penambahan bio-char ke tanah pertanian. Program penambahan bio-
char ke lahan pertanian harus dilakukan secara rutin dan sistematis dari
sekarang. penggunaan Bio-Char sebagai bahan perbaikan dan
16
Solusi :
Meningkatkan kesadaran pemerintah adalah kunci untuk mengatasi
permasalahan tersebut, dengan koordinasi petani dengan lembaga-lembaga
pemerintahan melalui organisasi dan jaringan tani. Sehingga, terciptanya
kebijakan-kebijakan yang sekiranya relevan untuk menghadapi
permasalahan di sektor pertanian.
10. Teknik Budidaya Kurang Tepat
Teknik dalam arti budidaya yang kurang tepat dapat memicu kendala
pada hasil produk yang dihasilkan kurang optimal sampai dengan
kegagalan panen. Teknik budidaya sangat dibutuhkan selama kegiatan
produksi untuk mengahasilkan produk pertanian. Teknik ini bertujuan
untuk memudahkan petani dalam menjalankan kegiatan budidaya serta
memaksimalkan hasil pertanian. Petani yang masih minim pengetahuan
akan teknik budidaya ini menjadi perhatian dalam masalah ini.
Solusi :
Dengan memberikan sosialisasi kepada petani mengenai teknik
budidaya yang tepat sesuai dengan kegiatan pertanian yang dijalankan
sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang
baik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pertanian adalah sektor/bidang yang sangat penting dan berpengaruh
dalam kelangsungan perekonomian Bangsa Indonesia. Pertanian juga memiliki
peran yang signifikan dalam menyediakan kebutuhan bahan pangan yang
diperlukan masyarakat untuk menjamin ketahanan pangan, menyediakan bahan
baku industri, sebagai pasar potensial bagi produk-produk yang dihasilkan oleh
industri dan sebagainya. Tentunya pertanian masa kini dan masa depan tidak
akan terlepas dari permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi.
permasalahan tersebut antara lain, lahan, sumber daya manusaia (SDM)
pertanian, Perubahan Iklim Global, Permodalan, pemasaran dan lain-lain. Hal
tersebut menjadi tantangan kita bersama dalam menghadapi permasalahan dan
persoalan dibidang pertanian, tetapi dengan kebijakan pemerintah yang tepat,
kesadaran dan pola pikir masyarakat maju serta cara bertani yang baru dan
ramah lingkungan dapat menciptakan kesejahteraan dan kemudahan dalam
sektor pertanian.
B. SARAN
Terkait dengan hal tersebut, kami menyarankan beberapa hal untuk
diperhatikan seperti berikut ini :
20
21
22