Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Amdal

Pada umumnya setiap negara yang sedang membangun memiliki sistem perencanaan
pembangunan sendiri-sendiri. Sistem perencanaan pembangunan ini disusun secara sistematis
untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Di indonesia pembangunan
nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya
dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi
yang lebih baik. Kegiatan pembangunan ini dilaksanakan dengan menggunkan apa yang
disebut proyek.
            Seringkali proyek dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas tetapi disusun
kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi
pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang
layak ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan.
            Pembangunan dengan proyek yang dikaji dari aspek kelayakan lingkungan bisa
disebut pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan pada
hakekatnya dilaksanakan untuk mewujudkan pembangunan berlanjut (sustainable
development). Instrumen untuk mencapai pembangunan berlanjut adalah Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan).
            Menurut PP 29/1986, yang kemudian disempurnakan dengan PP 27/1999, yang
semula hanya memiliki satu model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk
AMDAL dan mempunya pengertian:
1)   Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup, yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan.
Kajian ini menghasilkan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan, Analisis
Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan
Lingkungan. Sementara itu pengertian ANDAL adalah sebagai berikut.
2)   Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) adalah telaahan secara cermat dan mendalam
tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan.
Dalam PP 51/1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu AMDAL Proyek Individual
(seperti PP 29/1986), AMDAL Kegiatan Terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL
Regional. Pengertian ketiga AMDAL menurut PP 51/1993 tersebut adalah:
1)        Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu/multisektor adalah hasil studi
mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan
lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata
hasil studi diganti kajian dan dampak penting menjadi dampak besar dan penting.
2)        Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi mengenai dampak
penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu
kesatuan ha,paran ekosistem dan menyangkut kwenangan satu instansi yang bertanggung
jawab. Di dalam PP 27/1999 definisi di atas kata hasil studi diganti kajian dan dampak
penting diganti dampak besar dan penting.
3)        Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi mengenai dampak
penting usaha atau kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup dalam satu
kesatuan hamparan ekosistem zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana
umum tata ruang  daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.
 
Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar
dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen. Atas dasar
beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan diambil.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:
Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDALPemrakarsa, orang
atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang
akan dilaksanakan, danmasyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas
segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan, yaitu:
Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1
langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre
request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan
tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman
Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006Kewenangan Penilaian
didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008B.

3.2 Fungsi Dan Peran Amdal


Pada waktu yang lampau, kebutuhan manusia akan sumber alam belum begitu besar
karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya
juga tidak besar. Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas
manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas
manusia makin lama makin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar
pula. Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan
itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi
akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan
tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu
aktifitas pembangunan yang direncanakan.
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak
lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap
lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pngambilan keputusan”.
AMDAL harus dilakukan untuk proyek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak
penting, karena ini memang yang dikehendaki baik oleh Peraturan Pemerintah maupun oleh
Undang-undang, dengan tujuan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-
proyek pembangunan. Oleh karena itu pemilik proyek atau pemrakarsa akan melanggar
perundangan bila tidak menyusun AMDAL, semua perizinan akan sulit didapat dan di
samping itu pemilik proyek dapat dituntut dimuka pengadilan. Keharusan membuat AMDAL
merupakan cara yang efektif untuk memaksa para pemilik proyek memperhatikan kualitas
lingkungan, tidak hanya memikirkan keuntungan proyek sebesar mungkin tanpa
memperhatikan dampak lingkungan yang timbul. Dampak dari suatu kegiatan, baik dampak
negatif maupun dampak positif harus sudah diperkirakan sebelum kegiatan itu dimulai.
Dengan adanya AMDAL, pengambil keputusan akan lebih luas wawasannya di dalam
melaksanakan tugasnya. Karena di dalam suatu rencana kegiatan, banyak sekali hal-hal yang
akan dikerjakan, maka AMDAL harus dapat membatasi diri, hanya mempelajari hal-hal yang
penting bagi proses pengambilan keputusan.
AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena
Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan
maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut
dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif
maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan / pembangunan
tidak ada dampak negatifnya. Dampak negatif yang kemungkinan  timbul harus sudah
diketahui sebelumnya (dengan MDAL), di samping itu AMDAL juga membahas cara-cara
untuk menanggulangi / mengurangi dampak negatif. Agar supaya jumlah masyarakat yang
dapat ikut merasakan hasil pembangunan meningkat, maka dampak positif perlu
dikembangkan di dalam AMDAL.Nurkin, (2002) mengemukakan bahwa penerapan AMDAL
di negara-negara berkembang ditujukan untuk :
Untuk mengidentifikasi kerusakan lingkungan yang mungkin dapat terjadi akibat kegiatan
pembangunanMengidentifikasi kerugian dan keuntungan terhadap lingkungan alam dan
ekonomi yang dapat dialami oleh masyarakat akibat kegiatan pembangunanMengidentifikasi
masalah lingkungan yang kritis yang memerlukan kajian lebih dalam dan
pemantauannya.Mengkaji dan mencari pilihan alternatif yang baik dari berbagai pilihan
pembangunan.Mewujudkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan.Memabantu pihak-pihak terkait yang terlibat dalam
pembangunan dan pihak pengelola lingkungan untuk memahami tanggung jawab, dan
keterkaitannya satu sama lain.Manfaat AMDALBagi masyarakat
1. Masyarakat dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya, sehingga dapat
mempersiapkan diri di dalam penyesuaian kehidupannya apabila diperlukan;
2. Masyarakat dapat mengetahui perubahan lingkungan di masa sesudah proyek
dibangun sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang dapat menguntungkan
dirinya dan menghindarkan diri dari kerugian-kerugian yang dapat diderita akibat
adanya proyek tersebut;
3. Masyarakat dapat ikut berpartisipasi di dalam pembangunan di daerahnya sejak dari
awal, khususnya di dalam memberikan informasi-informasi ataupun ikut langsung di
dalam membangun dan menjalankan proyek;
4. Masyarakat dapat memahami hal-ihwal mengenai proyek secara jelas sehingga
kesalahfahaman dapat dihindarkai dan kerja sama yang menguntungkan dapat
digalang;
5. Masyarakat dapat mengetahui hak den kewajibannya di dalam hubungannya dengan
proyek tersebut khususnya hak dan kewajiban di dalam ikut dan mengelola
lingkungan.

3.3 Dampak Industri Pakan Ternak


3.3.1 Dampak Industri Bagi Masyarakat
Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun
material, dalam setiap masyarakat selalu akan terdapat keinginan yang relatif tidak
terbatas untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat itu sendiri, perubahan sosial yang terjadi di sekitar kawasan
industri di masayarakat dengan memberikan pengaruh secara langsung dan tidak
langsung, pengaruh Implikasi Sosial langsungnya adalah berkurangnya lahan
pertanian sedangkan pengaruh tidak langsungnya adalah bergesernya mata
pencaharian penduduk setempat ke bidang industri atau perdagangan.

3.3.2 Dampak Limbah Industri Bagi Masyarakat


Keberadaan industri selain membawa perubahan dan dampak yang positif
terhadap masyarakat maupun pekerja sektor industri juga terdapat dampak negatif
yang ditimbulkan. Dampak negatif dari adanya industri jika dilihat dari bidang
sosial ekonomi seperti kehilangan mata pencaharian itu biasanya dari petani, karna
sebagian besar industri dibangun disuatu daerah yang menggusur banyak ladang
pertanian sehingga masyarakat yang bekerja sebagai petani menjadi kehilangan
mata pencaharian seperti masyarakat yang sudah tidak produktif dan tidak dapat
bersaing untuk bekerja di sektor industri dan hal tersebut akan berpengaruh pada
perekonomian masyarakat

3.4 Pentingnya Amdal Bagi Industri Pakan Ternak

Pengendalian yang efektif untuk dikembangkan. AMDAL bertujuan untuk


mengurangi atau meniadakan pengaruh-pengaruh buruk (negatif) terhadap
lingkungan dan bukan menghambat ektifitas ekonomi. AMDAL pada hakekatnya
merupakan penyempurnaan suatu proses perencanaan proyek pembangunan dimana
tidak saja diperhatikan aspek sosial proyek itu, melainkan juga aspek pengaruh proyek
itu terhadap sosial budaya, fisika, kimia dan lain-lain, Hadi dalam Daniah (2007: 49).
Tujuan dan sasaran utama AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu usaha
atau kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak
dan mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha tau kegiatan tersebut
layak dari segi aspek liongkungan. Sedangkan kegunaan AMDAL adalah sebagai
bahan untuk mengambil kebijaksanaan (misalnya perizinan) maupun sebagai pedoman
dalam membuat berbagai perlakuan penanggulangan dampak negatif. Dalam usaha
menjaga kualitas lingkungan, secara khusus AMDAL berguna dalam hal:
1.      Mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tidak rusak, terutama
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
2.      Menghindari efek samping dari pengolahan sumber daya terhadap sumber daya
alam lainnya, proyek-proyek lain dan masyarakat agar tidak timbul pertentangan-
pertentangan.
3.      Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran sehingga tidak
mengganggu kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
4.      Agar diketahui manfaatnya yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa,
negara dan masyarakat.
Melalui pengkajian AMDAL, kelayakan lingkungan sebuah rencana usaha atau
kegiatan pembangunan diharapkan mampu optimal meminimalkan kemungkinan
dampak lingkungan yang negatif serta dapat memanfaatkan dan mengelola sumber
daya alam secara efesien. Munn (1979) sebagaimana dikutip oleh Helneliza,
mengemukakan bahwa AMDAL merupakan salah satu dari bagian perencanaan dalam
rangka menghasilkan tindakan pembangunan yang selaras dengan lingkungan.
memanfaatkan sumber daya lingkungan dengan sebaik-baiknya dan menghindari
degradasi. Di banyak negara AMDAL dinyatakan berhasil menghambat laju kerusakan
lingkungan. Hasil KTT Bumi di Rio de Jeneiro telah membuktikan hal ini, dimana + dari
158 negara menyatakan berhasil menghambat laju kerusakan lingkungan. AMDAL
sebagai bagian yang integral dari pembangunan berkelanjutan, memberi arti bahwa
sekurang-kurangnya dengan adanya AMDAL mengingatkan pemrakarsa supaya
memperhatikan kelestarian lingkungan, Herneliza dalam Daniah (2007: 51).
Membangun sebuah industri pakan ternak, sebelumnya tentu harus dilakukan
identifikasi masalah mengapa suatu proyek pembangunan ingin dilaksanakan dan
tentu saja harus jelas tujuan dan keguaannya. Selanjutnya diadakan studi kelayakan
secara teknik, ekonomis, dan lingkungan sebelum melangkah ke perencanaan dari
pembangunan proyek. Pelaksanaan pembangunan proyek sebaiknya dimulai setelah
hasil AMDAL diketahui sehingga dapat dilakukan optimasi untuk mendapatkan
keadaan yang optimum bagi proyek tersebut. Dalam hal ini dampak lingkungan dapat
dikendalikan melalui pendekatan teknik dan pengendalian limbah sehingga dapat
menghasilkan biaya pengeluaran dampak yang murah dan kelestarian lingkungan
dapat dipertahankan.
Hasil AMDAL dapat diketahui apakah proyek pembangunan berpotensi
menimbulkan dampak atau tidak. Bila berdampak besar terutama yang negatif, tentu
saja proyek tersebut tidak boleh dibangun atau boleh dibangun dengan persyaratan
tertentu agar dampak negatif tersebut dapat dikurangi sampai tidak membahayakan
lingkungan. Bila berdasarkan AMDAL tidak akan menimbulkan dampak yang berarti,
maka proyek pembangunan dapat dilaksanakan sesuai usulan dengan tetap
berpedoman agar tetap memperhatikan dampak-dampak negatif yang mungkin
timbul diluar perkiraan semula. Dalam hal ini, sebelum proyek dilaksanakan harus
ditentukan dulu pedoman pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai usaha
menjaga kelestariannya. Perlu kiranya ditekankan AMDAL sebagai alat dalam
perencanaan harus mempunyai peranan dalam pengambilan keputusan tentang
proyek yang sedang direncanakan. Artinya AMDAL tidak banyak artinya apabila
dilakukan setelah diambil keputusan untuk melaksanakan proyek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai