Anda di halaman 1dari 36

Aktifitas KIP

Tuti Surtimanah

1 Tuti Surtimanah
2
Review Aktifitas KAP:

Komunikasi Diadik

• Komunikasi yang terjadi antara dua orang, di dalamnya


terdapat pertukaran fungsi, ide-ide dan mempunyai tujuan
(antara a - b).

Komunikasi Triadik

• Komunikasi yang terjadi di antara tiga orang, di dalamnya


dapat terdapat komunikasi diadik, terjadi pertukaran
fungsi, mempunyai tujuan tertentu (a b c -------- a - c,
a - b, b - c).

Penggabungan diadik

• Komunikasi yang terjadi di antara dua kelompok, misal:


ayah, anak laki-laki, - ibu, anak perempuan. Tuti Surtimanah
3
Review Aktifitas KAP:

Small Group

• Interaksi tatap muka dari tiga individu atau lebih dengan


tujuan yang sudah diketahui sebelumnya seperti berbagi
informasi, pemeliharaan diri, memecahkan masalah,
• Anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi
anggota kelompok lain dengan tepat.

Wawancara,

• Bertujuan untuk mencari data.

Tuti Surtimanah
4

Aktifitas Komunikasi Formal


(Gibson et al. (1997)
• Komunikasi horizontal,
• Komunikasi diagonal, dan
• Komunikasi vertikal.

Tuti Surtimanah
5

Komunikasi vertikal :

• komunikasi yang terjadi antara atasan dan


bawahan dalam organisasi.

Robbins (2001)

• Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang


mengalir dari satu tingkat dalam suatu
organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih
tinggi atau tingkat yang lebih rendah secara
timbal balik. Tuti Surtimanah
6

Komunikasi vertikal

Komunikasi Vertikal
• Bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah
dan sebaliknya.
• Komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada
bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan
secara timbal balik.

Fungsi komunikasi ke bawah


• Digunakan pimpinan untuk melaksanakan
kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi,
mengenai pelaksanaan kerja bawahan,
menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi,
dan teguran.
Tuti Surtimanah
7

Contoh Komunikasi Vertikal


• Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan
komunikasi dengan bawahannya, dan
memahami cara-cara mengambil
kebijaksanaan, terhadap bawahannya.
Keberhasilan organisasi dilandasi
• Perencanaan yg tepat,
• Seorang pimpinan organisasi yang memiliki
jiwa kepemimpinan.
• Kedua hal tsb. merupakan modal utama untuk
kemajuan organisasi yang dipimpinnya.
Tuti Surtimanah
8

Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal :

• bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua pihak yang


mempunyai kedudukan sama, posisi sama, jabatan se-level,
maupun eselon yang sama dalam suatu organisasi.
• Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama
karyawan.
• Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal.

Fungsi komunikasi horizontal/ke samping

• Digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang


sama.
• Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka,
melalui media elektronik seperti telepon, atau melalui pesan
tertulis.
Tuti Surtimanah
9

Komunikasi horizontal
Kelebihan komunikasi horizontal
• Terbentuknya suatu komunikasi yang santai dan
tidak terlalu formal,
• Sehingga apa yang ingin disampaikan dapat
disampaikan dengan baik tanpa harus tertekan oleh
jabatan atasan dan bawahan
Keunggulan
• Terbentuknya suatu komunikasi yang santai
dan tidak terlalu formal, sehingga apa yang
ingin disampaikan dapat disampaikan dengan
baik tanpa harus tertekan oleh jabatan atasan
dan bawahan
Tuti Surtimanah
10

Komunikasi Diagonal

Definisi
• Berlangsung dari seseorang kepada orang
lain dalam posisi yang berbeda : Dalam arti
pihak yang satu tidak berada pada jalur
struktur yang lain.

Fungsi
• digunakan oleh dua pihak yang mempunyai
level berbeda tetapi tidak mempunyai
wewenang langsung kepada pihak lain
Tuti Surtimanah
11

Komunikasi diagonal :

• Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak kepada pihak


lainKomunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang
mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang
langsung kepada pihak lain.

Kelebihan

• Terjalinnya pertukaran informasi antara pihak yang mempunyai


wewenang yang berbeda tanpa terjadinya tekanan antara
atasan dan bawahan,
• Komunikasi yang terjalin akan lebih luwes dan flexible
Tuti Surtimanah
12

Komunikasi Formal

Kelebihan komunikasi formal

• Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi


kerja, saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan
keluhan.
• Memperoleh informasi dari bawahan mengenai
kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari
tingkat yang lebih rendah.

Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat,


tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan
lapang dada, dan hati terbuka oleh pimpinan.

Tuti Surtimanah
13

Komunikasi Primer dan Sekunder

(Aktifitas komunikasi menurut cara pesan disampaikan)

Tuti Surtimanah
14

Komunikasi Primer

Proses komunikasi secara primer


• proses penyampaian atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (symbol) sebagai media.

Lambang
• sebagai media primer dalam proses komunikasi
adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan
lain sebagainya yang secara langsung mampu
“menerjemahkan” pikiran dan perasaan
komunikator kepada komunikan.

Tuti Surtimanah
15

Lambang sebagai media


Bahasa paling banyak dipergunakan dalam komunikasi

• karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan”


pikiran seseorang kepada orang lain.

Kial (gesture)

• Dapat “menerjemahkan” pikiran seseorang sehingga


terekspresikan secara fisik.
• Tetapi terbatas, misalnya menggapaiakan tangan atau
memainkan jari-jemari, mengedipkan mata atau
menggerakkan anggota tubuh lainnya hanya dapat
mengkomunikasikan hal-hal tertentu saja .
Gambar sebagai lambang yang banyak digunakan dalam
komunikasi, tetapi tidak melebihi bahasa.
Tuti Surtimanah
16

Lambang sebagai media

• Pikiran atau perasaan seseorang baru


akan diketahui dan akan ada
dampaknya kepada orang lain apabila
ditransmisikan dengan menggunakan
media primer yakni lambang-lambang.
• Pesan (message) yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan terdiri
atas isi dan lambang (simbol).

Tuti Surtimanah
17

Media primer atau lambang yang paling banyak


digunakan dalam komunikasi adalah bahasa.

• Tidak semua orang pandai mencari kata-kata yang


tepat dan lengkap yang dapat mencerminkan pikiran
dan perasaan yang sesungguhnya.
• Sebuah perkataan belum tentu mengandung makna
yang sama bagi semua orang.

Kata-kata mengandung dua jenis pengertian,

• Pengertian denotatif adalah yang mengandung arti


dan diterima secara umum oleh kebanyakan orang
dengan bahasa dan kebudayaan yang sama.
• Pengertian denotatif adalah yang mengandung
emosional atau mengandung penilaian tertentu.
Tuti Surtimanah
18

Komunikasi Sekunder
Proses komunikasi secara sekunder
• Proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada oaring lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Media
• Merupakan alat atau sarana yang
diciptakan untuk meneruskan pesan
komunikasi.
Tuti Surtimanah
19

Komunikasi Sekunder
• Sejalan berkembangnya masyarakat beserta peradaban
dan kebudayaannya, komunikasi bermedia (mediated
communication) mengalami kemajuan pula dengan
memadukan komunikasi berlambang bahasa dengan
komunikasi berlambang gambar dan warna.
• Film, televisi dan video pun sebagai media yang
mengandung bahasa, gambar, dan warna digunakan
masyarakat secara luas.
• Proses komunikasi secara sekunder merupakan sambungan
dari komunikasi primer untuk menembus dimensi ruang dan
waktu.
• Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media
yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa
(massmedia) dan media nirmassa atau media non-massa
(non-mass-media).
Tuti Surtimanah
20

Aktifitas KIP Lainnya

Lobi, negosiasi, sharing, diskusi,


wawancara

Tuti Surtimanah
21

Negosiasi
Konfigurasi dalam negosiasi
•Konflik/Masalah → Lobby/lobi → Negosiasi → Organisasi → Diplomasi
(Deliberasi/Pertemuan)

Konflik
•Terjadi karena perbedaan opini, ketidaksepakatan, perselisihan, rivalitas,
ketidakharmonisan, percekcokan.

Lobi
•Suatu upaya pendekatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dengan
tujuan kepentingan tertentu.
•Pada tahap lobi, pelobi tidak memutuskan. Lobi dilakukan dengan cara baik
atau cara tidak baik

Negosiasi
•Proses yang terjadi antara dua pihak atau lebih, yang pada mulanya memiliki
pemikiran yang berbeda hingga pada akhirnya mencapai kesepakatan
bersama.
•Negosiasi bisa terjadi karena adanya konflik dan lobbying ada didalamnya
untuk mengurangi konflik.

Tuti Surtimanah
22

Lobi dan negosiasi dilakukan bukan tanpa


tujuan.

• Berbagai hal yang dapat


melatarbelakang lobi dan negosiasi adalah
adanya permasalahan antara kedua belah
pihak sehingga secara terbuka saling
mendekat dan secara sukarela
mendiskusikan perbedaan dan mencoba
mencapai keputusan bersama yang
menjadi topik permasalahan.

Tuti Surtimanah
23

Fungsi Lobi:
– Lobi sebagai pembuka jalan bernegosiasi, kalau
ada respon
– Mempengaruhi pengambilan keputusan
Fungsi Negosiasi:
– Mencapai kesepakatan bersama
– Mengubah pendapat orang lain
– Meyakinkan pihak lain
- Terkait 4 kuadran negosiasi
Fungsi Diplomasi:
– Menentukan strategi/kebijakan, taktik, dan siasat
– Mendamaikan beragamnya kepentingan
Tuti Surtimanah
24

Kuadran Negosiasi

Tipe Pihak 1 Pihak 2 Hasil

Kolaborasi Menang Menang Win Win

Dominasi Menang Kalah Win Lose

Akomodasi Kalah Menang Lose Win

Kompromi Kalah Kalah Lose Lose

Tuti Surtimanah
25

Filosofi serta tokoh Lobi dan Negosiasi

 John F. Kenedy, “Jangan pernah


bernegosiasi karena takut, Tetapi jangan
pernah takut untuk bernegosiasi”
 Socrates, ”Dalam sebuah negosiasi,
Never Say No”
 Frances Beacon, “Kearifan lebih penting
daripada kefasikan”
 Peribahasa Cina, “Siapa yang berjalan
lambat, maka akan berhasil”
Tuti Surtimanah
26

Proses terjadinya konflik (Hendricks 1992)


•Peristiwa sehari-hari. Pada tahap ini, muncul ketidakpuasan
terhadap lingkungan kerja. Rasa tidak puas ini biasanya
Tahap terlupakan karena kesibukan kerja.
pertama :

•Adanya tantangan. Pada tahap ini, tiap-tiap individu merasa


telah menjalankan prosedur kerja dengan benar dan yang
Tahap diutamakan adalah kepentingan individu atau kelompok.
kedua :

•Timbulnya pertentangan. Pertentangan yang terjadi di antara


Tahap pegawai merupakan proses terjadinya konflik.
ketiga :

Tuti Surtimanah
27

5 fase konflik (Louis R. Pondy)

1. Tahap I, Konflik terpendam.


• Konflik ini merupakan bibit konflik yang bisa terjadi dalam
interaksi individu ataupun kelompok dalam organisasi, oleh
karena set up organisasi dan perbedaan konsepsi, namun
masih dibawah permukaan.
• Konflik ini berpotensi untuk sewaktu-waktu muncul ke
permukaan.

2. Tahap II, Konflik yang terpersepsi.


• Fase ini dimulai ketika para actor yg terlibat mulai
mengkonsepsi situasi-situasi konflik termasuk cara mereka
memandang, menentukan pentingnya isu-isu, membuat
asumsi-asumsi terhadap motif-motif dan posisi kelompok
lawan.

Tuti Surtimanah
28

5 fase konflik (Louis R. Pondy)

Tahap III, Konflik yang terasa.

• Fase ini dimulai ketika para individu atau kelompok yang terlibat
menyadari konflik dan merasakan penglaman-pengalaman yang
bersifat emosi, seperti kemarahan, frustasi, ketakutan, dan
kegelisahan yang melukai perasaan.

Tahap IV, Konflik termanifes tasi.

• Pada fase ini salah satu pihak memutuskan bereaksi menghadapi


kelompok dan sama-sama mencoba saling menyakiti dan
menggagalkan tujuan lawan.
• Misalnya agresi terbuka, demonstrasi, sabotase, pemecatan,
pemogokan dan sebagainya.

Tahap V, Konflik sesudah penyelesaian.

• Fase ini adalah fase sesudah konflik diolah. Bila konflik dapat
diselesaikan dengan baik hasilnya berpengaruh baik pada organisasi
(fungsional) atau sebaliknya (disfungsional). Tuti Surtimanah
29

Sharing, Diskusi, Wawancara


Sharing

• berbagi bisa pengetahuan ataupun pengalaman,

Diskusi

• komunikasi antara dua atau lebih orang / kelompok


mengenai suatu hal atau masalah

wawancara

• kegiatan tanya jawab antara pewawancara


dengan narasumber biasanya tokoh masyarakat/
orang penting.

Tuti Surtimanah
30

Wawancara (bahasa Inggris: interview)


Merupakan percakapan antara
dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber
dan pewawancara.

Tujuan dari wawancara adalah


untuk mendapatkan informasi
yang tepat dari narasumber yang
terpercaya.

Wawancara dilakukan dengan


cara penyampaian sejumlah
pertanyaan dari pewawancara
kepada narasumber.
Tuti Surtimanah
31

Wawancara
• Merupakan sebuah kegiatan tanya
jawab yang dilakukan dua individu atau
lebih untuk mendapatkan sebuah
informasi, pendapat, data, dan
keterangan.
• Seseorang yang memberikan pertanyaan
disebut dengan pewawancara.
• Adapun orang yang menjawab
pertanyaan atau memberikan informasi
disebut dengan narasumber.
Tuti Surtimanah
32

Dari segi pelaksanaannya, wawancara ada 3 jenis


1. Wawancara bebas
• Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas
menanyakan apa saja kepada responden atau
narasumber.
• Pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang
diinginkan. Jika tidak hati-hati, terkadang arah pertanyaan
tidak terkendali.
2. Wawancara terpimpin
• Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah
dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan
terinci.
3. Wawancara bebas terpimpin
• Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara
mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara
terpimpin,
• Dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa
pedoman tentang apa-apa yang akan ditanyakan secara
Tuti Surtimanah
garis besar.
33

Jenis Wawancara dalam Dunia Kerja

Wawancara Standar
• Wawancara standar atau tradsional merupakan jenis
wawancara kerja yang paling sering digunakan.
• Saat menjalani wawancara tersebut, umumnya akan
diwawancarai oleh seorang pewawancara.
• Orang yang jadi pewawancara tersebut bisa seorang staf
personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.

Wawancara Perilaku
• Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada
perilaku masa lalu narasumber untuk memprediksi perilaku
masa depan. Sejumlah perusahaan menyukai jenis
wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat
memengaruhi kinerja seseorang.
Tuti Surtimanah
34

Jenis Wawancara dalam Dunia Kerja

Wawancara Via Telepon


• Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara
situasional fokus pada kinerja masa depan narasumber.
Umumnya, pewawancara kerja akan memberi narasumber
sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara
menyelesaikan masalah tersebut.

Wawancara Kasus
• Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan
konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana kamu
menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik.
• Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan
kuantitatif untuk mengetahui bagaimana kamu menangani
kasus yang diberikan. Tuti Surtimanah
35

Jenis Wawancara dalam Dunia Kerja

Wawancara Situasional
• Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing
yang lokasinya tidak berada di negara atau daerah si
kandidat.

Wawancara Presentasi
• Dalam wawancara presentasi, seorang yang melamar
pekerjaan akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta
mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan
perusahaan.
• Waktu yang diberikan kepada kamu adalah 30 menit.
Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit
untuk presentasi. Tuti Surtimanah
36

Jenis Wawancara dalam Dunia Kerja

Wawancara Panel

• Biasanya, dalam wawancara panel, kamu akan


diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka
akan menanyakan beragam jenis pertanyaan.

Tuti Surtimanah

Anda mungkin juga menyukai