Anda di halaman 1dari 263

W

MENYINGKAP
TABIR
ORIENTALISME
Dr. Ahmad Ahdul Hamid Ghurab G

MENYINGKAP
TABIR
ORIENTALISME

Peneriemah:
A.M. BASATAMAH

dk
,--.F
PUSTAKA AL.KAUTSAR
PENERBIT BUKU ISI,AM UTAMA
Asli
Judul : Ru'yah Islamiyyah LiI Istisyraq
Penulis : Dr. Ahmad Abdul l{arnid Ghurab C
Penerbit : Al-Muntadaa Al-Islami, London,
tJnitad Kingttrorn
Cetakan : Kedua, l99l M/l4ll
: Menyingkap l'abir Orientalisme
Ediei Indonesia
Penerjemah : A.M. Bagalamah
Editor : Abu Bassam
Design muk* : Pro-Graphic Studio
Cetakan : April 1992
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Jl. PantiAsuhan lSJakarta 13340
I{ATA PENGAI\TAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadiratAllah swt. Sebab


atas karunianNya kami dapat menerbitkan 6uku ini ke
hadirat sidang pembaca di tanah air tercinta ini. Sebuah buku
yang mengungkap fakta permainan kaum orientalis yang
mengerubuti Islam sebagai suatu kajian yang selama ini
dikenal dengan atribut ilmiah, obyektif dan penuh kejujuran.
InsyaAllah buku ini amat bermanfaat untuk membuka
hakekat dan fakta yang selama ini terkesan kabur ksrena
ketakjuban kita terhadap apa yang dibawa oleh Barat.
Sehingga timbul kesan, yang ilmiah adalah milik Barat.
Padahal seperti apa yang dituturkan oleh mantan orientalis
Edward Said, "Barat ketika berbicara mengenai Islam maka
hilanglah keseimbangan akalnya"., Dengan demikian yahg
muncul adalah semburan beracun penuh tipu daya,
kebohongan dan tidak ilmiah.
Dan sebagai sebuah karya terjemahan, buku ini tak
sedikit kelemahan dan kekurangannya. Baik mengenai ejaan
nama orang dan tempat yang memang aslinya ditulis dalam
ejaan Arab sehingga perlu pekerjaan extra untuk mencncok-
kannya. Untuk itu segala saran dan kritik dari sidang pem-
baca kami tungu demi penyempurnaan edisi berikutnya.

PENERBIT

iq
DAFTAR TST

Kata Pengantar 7
Daftar Isi I
MukaddimahEdisiKedua .....13
PENGERTIAN ORIENTALISME
Karakteristik Orientalisme . 2l
Orientalisme Bukan Gerakan Baru
SikapKaumMusyrikin . : . . . .. . . 26
Dakwaan Kaum Musyrikin Yang Diulang I(aum
Orientalisme . 27
Dakwaan yang diestafetkan Orang Kafir . 3L
Sikap Ahlul Kitab g2
SikapPermusuhanDalamSegiAqidah .. . ..... 40

ORIENTALISME PADA ABAD PERTENGAIIAN DAN


ERAKEBANGKITAN .....45
Penggambaran Orientalis Tentang Islam
Pada Masa Itu . 47
...''
SikapOrientalisTerhadapRasulullahSaw - 51

SikapOrientalisTerhadapAl-Qur'an ' . . ' ' 56

Terjemahan George Sale 60

ORIENTALISME DI ABAD MODERN


Kekalahan Secara Psikologis .. 65
Orientalisme dan Kolonialisme .. 69
Perkumpulanorientalisme .. 75
Pentingnya Geografi dan Geografis 77
Lembaga-lembagaAkademi ..?9
Penjajahan Kristiani : 81
OrientalismedanKristenisasi . . . .. BB
Peter The Venerable 88
Raymondlull . .. .. 92
Christian Snouck Hurgtonje
Samuel Zwemer 9B
Kenneth Grggg dan Konggres Missionaris Di Oxford 104
.Kajian Perbandingan 106
-
Sikap Islam Terhadap Aktifitas missionaris 119

- Kewajiban Ummat Islam ryz


ORIEI.{TALIS DAN OBYEI(TIFITAS 125

Pemikiran Orientalis Wensinkc Tentang Hadits dan


Aqidah 132
SnouckHurgronje dan Peranannya r35

- A.J. Wensinkc dan Aqidah Islamiyah 137

l0
HardiyanReyland : . . . 1b9
Silverstre De Sacy 161
Edward Lane . 164
Bernard l-ewis 16b
Montgomery Watt - L11
Gustave Le Bon 1gg
- Thomas Carlyle ZO4
ORIENTALIS DAN KEBANGKITAN ISI"AM
- Awal Mula Kebangkitan Kontemporer. . . . ZO7
Permusuhan Orientalis Terhadap Kebangkitan Itu . . 213
Ferkembangan Kajian Orientalisme dan Hubungannya
Dengan Spionase 214
Perhatian Orientalis Terhadap Kebangkitan Islam . . Zl7
Buku Fundamentalisme in Arab World . . 224
Pengelompokkan Islam z1g
Siasat Orientalis Untu k Memadamkan Kebringkitan
Islam
Usulan Orientalis dan Diplomat Ulung
HermanAylets
Usulan Orientalis dan Politikus UlungDaniel . . . . . 247
Usulan Pakar Dinas RahasiaAmerika
Richard Michael Z4g
Peringatan Buat Kaum Muslimin Z5l
- Hukum Bekerjasama dengan Kaum Orientalis. . . . . Z6L
KATA PENUTUP
*****
1l
BISMILI,AAHIR RAHMAANIR RAHIIM

MUQADDIMAH EDISI KEDUA

Craat Edisi pertama dari buku ini, muncul dalarn


Dgambaran yang sederhana. Kendatipun demikian,
didalamnya sudah tercakup berbagai unsur penting, yang
kebanyakan mengemukakan masalah orientalisme dan
pakar-pakar yang menggelutinya seperti yang termuat pada
edisi pertama. Semua isinya sangat akurat karena diambil-
kan dari sumber aslinya, yakni dari hasil tulisan para orien-
talis itu sendiri. Terutama buku-buku yang ma.sih tertulis
dalam baha-sa Inggris. Yang semuanya kami kemukakan
dengan berdasarkan dalil dan dalih kuat, demi mewujudkan
kebenaran dan keadilan, serta demi mengamalkan lirmart
Allah dalam surat Al-Maaidah ayat 8 :
"Hai orang-orang yang beriman, h"endahlah kmnuja^d.i onang-
orang yang seLalu menegahhan kebennran hantna Allah, m.en-

l3
ja.d.i saksi d,engan a.dil. Dan janganlah sehali-kali hebencian-
mu terhadap sesuatu kaum, m.endorong h'am'u untuh berlahu
tid.ak adil. Berlahu a.d.illah, harena a.d.il itu lebih dekat hcpada
taqwa. . . . . (QS : Al'Manidah ayat 8)'
Dalam Edisi kedua ini, saya masih tetap berpegang
kepada cara dan methode yang sama. Namun pada masa
.rrlt* edisi pertama dengan kedua, telah rnuncul berbagai
found baru dan beberapa pertanyaan yang masih mempunyai
keterkaitan baru dan beberapa pertanyaan yang masih
mempunyai keterkaitan erat dengan masalah orientalisme
dan para orientalis. Terutama masalah yalrg berkenaan
antara hubungan orientalisme dengan kristenisasi ; sejauh
mana validitas pendapat yang mengatakan akan ke-
unggulan kaum orientalis dan kejujuran mereka dblam
,o"rril"i Islam, serta sikap mereka terhadap kebangkitan
Islam.
Masalah-masalah itu semua saya anggap satu hal yang
perlu untuk dikaji dengan serius. Karena itu dalam Edisi ke-
iua ini saya ketengahkan masalah tersebtrt sebagai masalah
baru yang dalam Edisi sebelumnya belum saya bahas'
Kemudian, dalam mengetengahkan masalah-masalah
tadi, saya kuatkanberbagai fakta, dalil dan dalihyangsangat
tirinci. terutama dalam masalah orientalis dan hubungannya
dengan kristenisasi, orientalis dan obyektifitas mereka, serta
sikap mereka dalam menghadapi kesadaran Islam.
' Saya tiddk menganggap bahwa Edisi kedua ini telah
mencapai kesempurnaan. Sungguh, sama sekali saya tidak
mempunyai anggapan demikian. Sebab, kekurangan dan ke-
lemahan merupakan tabiat yang selalu menyertai manusia'
sedang kesempurnaan dan ketinggian adalah hanya bagi

t4
Allah swt semata.
Satu hal yang perlu saya utarakan dalam edisi kedua
ini, bahwasanya saya telah mencurahkan segenap kemam-
puan yang saya miliki, dan seperti kita ketahui bersama
bahwasanya ijtihad dapat salah dan dapat juga benar.
Dengan kata lain seorang mujtahid dapat membuahkan
kesalahan, dan dapat pula mencapai kebenaran. Kendatipun
demikian, bagi seorang mujtahid cukup berbangga diri
dengan pahala yang diperolehnya. Bila ia benar dalam
ijtihadnya, maka baginya dua pahala, sedang bila ternyata
ijtihadnya salah, maka baginya hanya satu pahala saja.
Yang penting bagi saya, bila ternyata'ijtihad saya
ternyata salah, maka tidak lain saya hanyalah bermohon
dengan setulus hati kepada Allah swt agar Ia berkenan untuk
membimbingku kearah kebenaran. Dan bila ternyata iitihad
saya benar, maka kesemuanya adalah kembali kepada ke-
utamaan-Nya semata. Karena Dia-lah yang Maha Benar dan
Dia-lah Maha Pemberi Petunjuk kepada Kebenaran.
Firman-Nya (QS.Al-Israa ayat 80) : -

"Dan katahnnlah : Ya Tuhnnhu, mnsukhnnlah aku secarrL


masuhyang berwr danheluarkanlah (pula) aku secaraheluar
yang benar danberikanlahkepad.aku dari sisi Enghau he-
huasaanyang mznnlong.

DR. AHMAD ABDUL }IAMID GHURAB

1F
PENGERTIAN ORIENTALISME

Ada beberapa pengertian yang harnpir qririp tentang


istilah orientalisme. Disini, barangkali akan dapat mem-
berikan pengertian yang lebih detail, bila kita kemukakan
dan kemudian kita diskusikan
. 1. Penprtian sec€rra urnum. Pengertian ini merupa-
kan definisi yang dibatasi oleh kata orientalisme itu sendiri,
yaitu metode berfikir ala Barat. Metode inilah yang menjadi
landasan dalarn menilai dan memperlakukan segala sesuatu,
bahwa di sana ada perbedaan yang fundamental antara Barat
dan Timur, baik dalam eksistensi maupun dalam sain
teknologi. Yangpertama merasa lebih unggul dalam masalah
ras dan peradaban daripada yang kedua.
Kelebihan dalam difinisi ini ialah adanya isyarat
tentang unsur kefanatikan terhadap ras yang sangat
r7
menonjol dalam dunia orientalisme, dengan segala macam
dan ragamnya. Baik orientalisme dalam kawasan akademi,
pekerjaan maupun hasil karya yang mereka tulis tentang
dunia Timur. Ataupun yang ditonjolkan oleh setiap lembaga
politik dan kolonial yang mereka lakukan dalam menghadapi
dunia Timur.
Namun, definisi tadi sangatlah luas dan umum sekali.
Sebab ia tidak hanya mencakup kajian akademisyangdilaku-
kan banpa Barat terhadap dunia Timur saja. Akan tetapi
lebih dari itu ia mencakup pula buku-buku kajian tentang
dunia Timur, yang ditulis oleh para budayawan, sejarawan
maupun penyair.
Pengertian semacam itu telah menpluarkan kita dari
pemahaman yang sempit, dimana hanya mengartikan
orientalisme dengan kajian yang bersifat akademis, yang
bangsa Barat lakukan, dan juga yang non akademis seperti
gerakan kolonialisme dan kristenisasi, baik lewat suatu
lembaga atau organisasi ilmiah atau bentuk sekblah lanjutan
setaraf universitas di Barat.
2. Pengertian secara khusus. Yait'u orientalisme
meru pakan studi akademis yang dilaku kan oleh banpa Barat
dari negara-negara imperialis mengenai dunia Timur dengan
segala aspeknya, baik mengenai sejarah, pengetahuan,
bahasa, agama, tatanan sosial politik, hasil bumi serta semua
potensinya. Hal ini bermula dari anggapan orang Barat, yang
merasa bahwa ras dan peradabannya lebih tinggi daripada
bangsaTimur, yangtujuannya ialah untuk menguasai bangsa
Timur demi menunjang kepentingan banpaBarat. Lagi pula,
semua aktifitas tadi mereka lakukan dengan cara tipu daya
yang menampakkan seolah sebagai kajian ilmiah yang
obyektif,
1B
Kalau kita perhatikan dengan seksama kedua definisi
ini, dapatlah terlihat dengan jelas bahwa delinisi kedua lel:ih
luas dan lebih detail ketimbang definisi pertama. Disarnping
itu nampak pula dalam definisi kedua ini unsur kef;anatikan
terhadap ras dalam dunia orientalisme.
Namun, pada defi nisi ini ada sedikit yang keiupaan dari
satu unsur penting, yaitu pembatasan terhadap bangsa
Tiur-ur, yang hakekatnya merupakan tujuan utama dari
semua aktifitas orientalisme. Yaitu bangsa. Timur yang l;larn"
Begitu juga ada yang melupakan atau mengenyarnpingkan
sifat-sifiat pokok kaum orientalisme itu sendiri. Yaitu satu
sifiat yang sebenarnya paling berbahaya, dirnana kajian
orientalisme tentang Islam jauh dari'sifat objektif dan di-
dasari fanatisme sepihak. Satu hal lagi yang sangat pentiirg,
bahwa semua kaum orientalis Barat - tanpa pengecualian
adalah orang-orang yang mengingkari kenabian Muhammad
saw, dan kafir seratus persen terhadap Islam.. Kebanyakan
dari mereka adalah Ahli Kitab (bangsa Yahudi dan petneluk
Nasrani) yang dikenal sangat memusuhi Islarn dan kaum
muslimin. Mereka dengan gigih dan terarah selalu merntruat
tipudaya terhadap ummat Islam, selalu berusaha untuk
meniupkan keragu-raguan terhadap kebenaran aj aran Islam,
dan selalu berusaha untuk menyesatkan ummat Islarn dari
ajaran agamanya. Dengan kata lain merekalah yang disebut
dan dimaksud dalam firman Allah dalam surat Ali 'Imraan
ayat69:
"Segolongan dari kitab ingin menyesatkan hamu, pad.ahal
mereka sebenarnya tidah menyesatkan kecuzli dirinya sen-
diri, dan mereka tidak menya.darinya".
3. Definisi ketiga ini, lain dari dua definisi yang per-
19
tama dan kedua tadi, seperti yang diungkapkan oleh Dr.
Edward Sa'id, pengarang buku Onentalismz, bahwasanya
orientalisme merupakan kajian atau methode Barat untuk
mencaplok bangsa Timur, dengan kedok hendak mem-
perbaiki dan memajukan (politik ataupun pemikiran), demi
memperlancar kekuasaannya di sana.
Sebenarnya pada prinsipnya definisi secara ini tidaklah
bertentangan dengan definisi secara umum (pertama). Dan
juga tidak menyimpang dari definisi secara khusus (kedua).
Namun ada unsur dari Timuryangdikesampingkan. Padahal
ia menjadi obyek utama dari studyorientalisme. Yaitu bangsa
Timur yang Islam. Dr. Edward Sa'id sendiri telah menyadari
dikemudian hari betapa prinsipnya unsur tersebut.
4. Definisi yang saya usulkan. Dalam usulan ini saya
tidak mengaku telah merurnuskan ide baru seratus persen.
Sebab unsur terbanyak yang saya ambil dari semua definisi
yang saya sebutkan tadi. Kendatipun demikian saya masih
berharap semoga apa yang saya ajukan nanti lebih mendekati
kepada kerincian dan lebih luas. Disamping itu saya juga
sertakan beberapa unsur khusus yang merupakan inti, yang
saya anggap tidak dapat dipisahkan atau dibagi-bagi dari
pengertian orientalisme itu.
Definisi yang saya kemukakan adalah sbb : * Orien-
talisme adalah kajian yang akademis, yang dilakukan oleh
bangsa Barat yang kafir - khususnya dari kalangan ahlul
kitab - tentang Islam dan ummat Islam dengan segala repek,
baik mengenai aqidah, syari'at, pengetahuan, kebudayaan,
sejarah, aturan dan peraturan, hasil bumi dan potensi-
potensinya. Tujuannya untuk merusak dan mengotori citra
Islam, meniupkan keragu-raguan kepada kaum muslimin
akan kebenaran dan kepercayaan mereka terhadap ajaran-
20
nya, menyesatkan mereka (muslimin) dari jalan yang
diharuskan dalam syari'atnya. Kemudian dengan berbagai
cara diupayakan agar mereka mau mengikuti ajaran dan
pemikiran Barat. Dalam usahanya itu mereka (kaum orien-
talis ) mencoba dengan tipudayanya untuk mengelabuhi
bahwa semua kajian itu seolah ilmiah dan objektif. Karena
mereka merasaakan adanya keunggulan dan kelebihan ilmu
pengetahuan yang dimiliki bangsa Barat atas bangsa Timur
yang Islam
Karakteristik Orientalisme
Dalam kajian orientalisme mempunyai karakter
khusus yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkar:
dari pemahaman orientalisme itu sendiri. Namun sayp kire
saya tidak akan dapat mengutarakan dengan detail kesemua-
nya itu di sini. Maka saya cukup mensitir sedikit masalah
yang dianggap paling penting.
1. Orientalisme adalah satu kajian yang mempunyai
ikatan yang sangat erat hubungannya dengan kolonial Barat.
Khususnya kaum kolonial Britania dan Perancis sejak akhil
abad delapan belas hingga usai perang'dunia kedua.
Kemudian dilanjutkan oleh kolonial Amerika (sebagai simbol
kolonial Barat) hingga dewasa ini.
Jadi fenomena orientalisme berkaitan erat dengan
kolonialisme. Dimana ada kolonialisme, maka disitu pula ada
orientalisme. Semua negara Barat yang penjajah, mem-
punyai organisasi orientalisme.
Ketika ruang lingkup kolonial makin.meluas, maka
makin meluas pula kajian dan penyelidikan orientalisme,
yang mempunyai ikatan seiring sejalan dengan gerak dan
langkah kaum kolonial Inggris dan Perancis, khususnya pada

21
a$'al abrrd sembilanbelas hingga permulaan abad duapuluh.
Setelah itu ditambah dengan rnakin meluasnya peniaiahan
bangsa Ameriha setelah usai peperangan Dunia Kedua
hingga dewasa ini. Setelah kaidah yang tidak dapat diper-
selisihkan yaitu ; bahwasanya penjajahan selalu dibarengi
dengan geraknn orientalisme. Makin meluasnya wilayah
penjajerhan, maka ureluas dan lebih dalam lagi gerakan orien-
talisme.
Kernudian dapat kita saksikan juga nanti bahwas€rnya
meluasnya study orientalisme mempunyai ikatan juga
dengan penrunculan gerakan kebangkitan fslam kontem-
porer.
2. Orientalisme merupakan gerakan yang mempunyai
ikatan yangsangat huat dengan gerakan kristenisa.si. Hal ini
terbukti dengan membengkaknyajumlah kaum Nasrani jang
men-spesi al isasi kan d i rinya dalam sekolah kepasturan untuk
mengkaji kitab-kibab perjanjian lama dan perjanjian baru.
Kemudian rnereka dipersiapkan secara khusus (dengan
bekerja sama dengan orientalisme Yahudi) untuk mem-
pelajari tentang Islam dan kaum muslimin, dengan tujuan
yang beraneka ragam. Antara lain mengenal lebih jauh
ma-calatr-masalah yang mungkin dapat digunakan sebagai
sarana untuk mengr:tori citra Islam, menumbuhkan rasa
pelselisihan dikalangan sesama ummat Islam (pertikaian
madzhab. Fent,), serta menumbuhkan rasa keragu-raguan
terhadap ajaran Islam, dan berusaha semaksimal mungkin
untuh memurtad.ican urnmat Islam.
'Sebagian
merekadahulunya (atau bahkan hingga kini)
rnelaktrkan gerakan orientalisme dan kristenisasi secara ber-
barengan, dengan kadar dan ukuran serta bentrlk yang ber-
beda. Ilianiara iohoh-tol',oh merekaantara lain: George Sale,
,(,
Snouck Hurgroqje, Massignon, Samuel i4wemer, Macdonald,
Tartoon, Lammeas, Affred Geom, I!{ontgcrnery watt, Kenet
Kraght, Wolfreid Smith, John Sbuzitoc, *erta Hanz Koenz,
dsb.
3. Orientalisme merupakan kajiari gabungan yang
kuat antara lrolonialisme dengan gerakan kristenisasi, yang
validitas ilmiah dan obyektifitasnya tidak dapat dipertang-
gunglawabkan secara mutlak, khususnya ciaiam mengutara-
kan kajian tentang Islarn.
Dalam hal ini, mereka selalu menjurus untuk meng-
hina dan merendahkan Islam, mengotari nama baik dan citra
Islam, mencetuskan satu pernyataan trensama yang men-
jelekkan sifatnya, dengan maksud untui< memurtadkap atau
meqiauhkan ummat Islam dari ajaranrtya. Dalam usaha
untuk dapat mewujudkan kemurtadan urnmat Islam secara
menyeluruh, mereka memulai dengan rnengalihkan pan-
dangan ummat Islam dari metode Islam kepada metode
pengetahuan Barat. Yang demikian itu mereka lakukan
dengan menggunakan segala bentuk sarana dan prasarana.
Antara lain seruan untuk mem jukan dan mbngaktualisasi-
kan evolusi Islam, westernisasi dan modernisasi, asimilasi
kebudayaan, ateisme, nasionalisme, dialog pendekatan antar
agama dll.
4. Orientalis merupakan bentuk kajian yang dianggap
paling potensial dalam politik Barat untuk melawan Islam
dan kaum muslimin.
Hil ini banyak sekali kita saksikan dengan mata ter-
buka dimana para orientalis bekerja sebagai konsultant bagi
negaranya dalam merencanakan politik mereka guna diterap-
kan pada satu wilayahjajahan yang dibarengi dengan gera-

23
kan kristenisasi diseluruh wilayah yang penduduknya ber-
agama Islam.
Sebagai contoh apa yang saya kemukakan disini, agar
lebih jelas *i*"lty. Macdonald. Ia adalah seorang orientalis
yangLkeria sebagai konsultant negaranya (Inggris) dalam
usaha merencanakan politik negaranya untuk menentang
dan menghancurkan Islam dan ummat Islam diseluruh
wilayah India.
Gibb adalah seorang orientalis yang bekerja sebagai
konsultant bagi negara Inggris dan Amerika dalam meren-
canakan politiknya untuk membantu kekuatan Israel dalam
mela*an dan menghancurkan bangsaArab yang muslim itu'
Massignon adalah seorang orientalis berkebangsaan
Perancis yarlg bekerja sebagai konsultant bagi negaranya da-
lam mengatur politiknya untuk melawan ummat Islam di
Utara Afrika. Siasat seperti ini telah mengundang prakan
kristenisasi, menyebarkan bahasa Perancis, melernahkan
bahasa Arab, serta adanya usaha untuk mbngadu domba
sehingga terjadi perpecahan dikalangan bangsa Arab dan
Barbar. Dan akhirnya menyebabkan gu gurnya lebih dari satu
juta jiwa muslim yang tengah berusaha melawan penjajahan
Perancis dinegara Al-Jazair'
Yang hingga kini masih berlanpung, bahwasanya
Bernard Lewis seorang konsultant berbangsa Yahudi yang
bekerja untuk kepentingan politik Amerika dan Israel, yang
mengatur politik kedua negara tadi dalam melawan bangsa
Arat aan kaum Muslimin. sampai kini konsultant tadi masih
bekerja sebagai dosen pada universitas Brinstone'
Selain contoh tadi, masih banyak lagi bentuk lainyang
merupakan usaha mereka (orientalisme) untuk menghan-
24
curkan Islam dan ummat Islam. Antara lain dengan menyiar-
kan gambaran ajarin Islam atau hukum Islam dengan
bentuk yang mengerikan atau jelas mengotori dan menyele-
wengkan dari yang sebenarnya. Kemudian mereka sebar-
luaskan lewat mass media atau diajarkan pada setiap sekolah
dan universitas mereka.

Orientalisme Bukanlah Gerakan Baru .

Dari penjelasan yang tadi sriya kemukakan nampak


jelas bahwasanya pengertian orientalisme dan karakteristik
yang dimili kinya merupakan bentuk pemikiran dan pemaha-
man yang secara aqidah bertentangan dengan Islam, lang
dilancarkan oleh orang kafir pada umumnya dan khususnyi
ahli kitab.
Tidaklah diragukan bahwasanya sikap seperti ini terus
dikembangkan lebihjauh lagi dan {alam gambaranyangbaru
serta lebih berbahaya lagi, terutama dari segi politik dan ilmu
pengetahuan/kebudayaan. IIal ini dapat terlihat denganjelas
dari sejak usainya peperangan salib. Kendatipun demikian
hal ini (yakni sikap memusuhi Islam dari segi aqidah) bukan
merupakan hal baru. Akan tetapi telah ada sejak awal
datangnya Islam dimana dahulunya diperankan oleh kaum
kafir Quraisy dan ahlul kitab. Sikap memusuhi tadi antara
lain pengingkaran terhadap qjaran Islam, risalah Islam, men-
dustakan Rasulullah SAW, menimbulkan dan men5ruburkan
tuduhan'terhadap Islam, membangkitkan syubhat tentang
Qur'an dan Rasulullah (secara pribadi) agar dapat menim-
bulkan keragu-raguan bagi muslimin dalam mengimani
Islam secara menyeluruh dan berusaha untuk memurtadkan
ummat Islam.
Bolehjadi kita mendapatkan perbedaan dalam sarana
dan prasarana yang digunakar. oleh ahlul kitab dan kaum
musyrikin Quraisy dalam memttsuhi Islam. Namun hakekat-
nya iujuan dan target mereka sa$14' yaitu mencegah sampai-
nya kebaikan (Islam) kepada umrnat Islam, dan usaha
mernurtadkan mereka dari Islam. Hal ini persis seperti
dilukiskan dalam firman-NYa :
"Aw.ng-orang kaft'r dari ahli kitcr.b dan orang-or&ng musyrih
tieda menginginkan diturunkennya sesuatu . hnbaikan he-
pad,am.u dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang
-difuhcndehi-Nya
untuk tiifuri rahmmt-Nya (kenabian) dan
Ailah nxempunttai knrunia yang be sar-" (QS : N-Baqatph ayat
105)
'sebahagian dari ahli hitab menginginhan agar rnereha dapat
m.engemhalihnn kamu hepa'd'o haknfiran setelah hannu ber-
imui, harena den*ki yang timbul dalan fuati mereka sendiri,
setelcljlt, nyata bagi m'eretrw keberur.rs'n' Maha, maafkanlah
d'an
biarkanl.ah mzreha, sampai Ati a.h m.en'catangkan perintalt.-
"'
Nyc-. Sesungguhnya AItrah Malw Kuas* atos segal'a sesu&tLt
{QS. N-Baqarn'k aryat fi9)
Sikap Kaum Mus5ntkin
Kaum musyrikin telali blnyak rnengambil sikap
mendustakan dan mengingkari kebenaran ajaran Islarn
dengan bentuh yang beraneha ragam. Yang paling menonjoi
dair-paling diantlalkan serta paling sering dikumandangkan
adalah ketnlherngan dan dakwaan tentangsumber datangnya
riss.iah (yakni,amhyu) dan juga menpnai pribadi Rasulullah
t&w.
Pada prinsiPnYa, semua tuduhan dan dakwaan itu
;ertuju padasatu pokok. Yaitu tuduhan bahwasanya Al-Qur
26
'am bukan merupakan wahyu Ilahi, dan Muhammad bukan
seorang Rasulullah. Maksudnya, Muhammad adalah
pendusta dan Qur'an itu tidak lain merupakan bikinan dia
sendiri. Yang berarti bahwa Qur'an adalah buata' manusia
biasa.
Pada prinsipnya dalam kaitannya dengan dakwaan iui,
banyak sekali penafsiran yang dikemukakan orang kafir
tentang masalah wahyu. Kadang mereka mengatakan
hahwasanya wahyu tidak lain hanyalah dan
impian. Kadang mengangapnya sebagai"rrg"rr""rrg"n
nrantel.a duhun,
ucapan penyair, kata-kata syaitan. Kadang me4ganggapriya
sebagai ucapan manusia biasa, kadang merupakan a;"g";rg
dan cerita lama, serta kadang mereka rnengatakan bahwa-,
sanya wahyu tidak lain omong kosong belaka.
Semua tuduhan dan dakwaan tadi yang rnerupakan
penafsiran atau anggapan kaum kafir, teXah tliungkapkan
dan dibetrerkan oleh Allah swt dalam banyak ayatdalam
eur
'an. (lihat surat Al Anbiyaa ayat b. Surat Al-H4aqoh ayat 40
- 43. Surat At-Takwiir ayat?S -22. Surat Al-MuddatsLsir ayat
24 - 25. Surat Al-Hijr ayat 6. Surat Al-Furqocin ayat 4-b. Dan
surat An-Nahl ayat 103).
Dakwaan Kaum Musyrikin yang Dinlang
Kalrm Orientalis.
Dakwaan yang pernah dikurnandangkan oleh kaum
rnus5rrikin, kini diulang dan dihumandangkan keurtrali oleh
para orientalis. Yang demikian akan terlihat nantinya pada
saat kita mengkaji tentang munculnya gerakan orientalisme
dari sejak abad pertengahan hinga dewasa ini. Sekalipun
tidak sama bentuk dan gambarannya, namun hakekatnya
satu, dan bahkan kemiripannya pun sangat kentara.
1. Dakwaan bahwasanya Qur'an merupakan kata-
kata dan buatan manusia, merupakan kesepakatan mereka
sepanjang masia. Sebab hakekatnya mereka itu tidak mem-
percayai dan bahkan mengingkari bahwa Qur'an itu merupa-
kan wahyu dari Allah. Ka.rena itu mereka mendakwa bahwa-
sanya Qur'an adalah buatan Muhammad binAbdillah saw.
Kemudian, setelah bersepakat mengenai hal tadi,
mereka berbeda pendapat mengenai sumber datangnya Qur
'an. Sebagian mereka ada yang mengatakan bahwasanya
eumbernya adalah wahyu syaitan, wahyu khayali, atau inspi-
rasi dari lingkungan masyarakat Arab, atau alam ketidak-
eadaran, atau mengambil dari kisah dan cerita kuno, atau
bahkan ada yang mengatakan pengambilan dari kitab bangsa
Yahudi dan Nashrani.
2. Dakwaan mereka bahwasanya Qur'an adalah kata-
kata dan ucapan syaithan. Yang demikian mereka kuman-
dangkan berkali-kali dan bahkan dengan kontinyu tentang
adanya kisah gharuaniiq (pemuda/pemudi.yang indah lagi
putih memikat) yang diselipkan ke dalam rangkaian kisah/
Nabawiyyah.
Mereka beranggapan bahwasanya Rasulullah saw
berkeinginan untuk memperbaiki hubungan dengan kaum
kafir musyrikin dan mendekati mereka, seraya mengakui
akan kebenaran dan keberadaan tuhan mereka (Laat, 'Uzza
dan Manaat) serta mensucikan, menghormatinya, dan ber-
harap kepada mereka agar mendapatkan barakah. Setelah
beliau membacakan firman Allah dalam surat An-Najm ayat
19 - 20. kemudian ditambahkan kata "demikianlah
gharaaniiq yang Maha tinggi dan sunguh syafaat mereka
(yakni tuhan-tuhan tadi) sangatlah diharapkan. "

?8
Setelah itu mereka (orientalis) menambahkan dan
menjelaskan bahwasanya tambahan tadi datangnya dari
syetan. Maka oleh karena itu beliau memerintahkan agar
tambahan itudibuang dari dalam Al-Qur'an Al-Kariim.
Semua kisah tadi merupakan kedustaan dan dakwaan
bohong belaka. Tidak sedikitpun ada kemiripannya dengan
jalannya kisah yang diceritakan dalam surat itu sendiri, yang
telah dengan terang-terangan mengingkari dari menyalahkan
peribadatan karrm musyrikin terhadap patung-patung tadi.
Mengingkari dan menyalahkan penamaan mereka dengan
nama-namayang tidak ada kebenarannya sama sekali, serta
mengingkari dan menolak akan adanya syafaat para malaikat
kecuali dengan seizin Allah. Bahkan telah nyata bahwa5anya
kisah tadi sangat bertentangan dengan isi eur'an secara
menyeluruh. Bertentangan dengan Islam sebagai agamayang
meng-Esakan-Nya, yang dibuktikan dengan adanya siilh
Na.bawiyyoh berupa jihad untuk memerangi orang-orang
Musyrik. Beliau tidak pernah kompromi sedikitpun dengan
mereka.
Jadi, kendatipun kaum orientalis mengatakan bahwa
kisah tadi adalah tambahan, mereka tetap berusaha untuk
memasuki langkah baru dengan menuduh dan menplaim Al-
Qur'an bahwasanya sebagian dari ayat yang ada didalam- nya
merupakan wahyu syaithan.
Seperti kita ketahui bersama bahwasanya Salman
Rusydiy penulis buku 'Ayat-ayat Syetan' telah belajar Islam
dari para orientalid di Universitas Cambridge. Ia memenang-
kan ide ceritanya dari hasil pemahamannyaterhadap dakwa-
an tadi. Dan begitulah kesamaan dakwaan dan tuduhanyang
dilontarkan kaum orientalis terhadap eur'an dan Rasulullah
gaw.

29
3. Tuduhan mereka bahwasanya Rasulullah saw ada'
lah seorangyangberpredikat gila. Dalam tuduhan ini mereka
banyak menggunakan cara yang beraneka ragarn. Ada yang
mengatakan bahwasanya Nabi Muharnmad mengidap pe-
nyakit ayan, ada pula yang mengatakan bahwa Nabi ter-
timpa histeria. Bahkan ada pula yang menyamakan dan
mengidenbihkan Rasulullah saw dengan para tokoh aneh
yang sangat digandrungi sebagian masyarqkat, seperti
I'iapcleon dan Hitler.
4. Tuduhan dan dakwaan bahwa Nabi Muhammad
telah mempelajari sennua ilmu yangdimilikinya itu dari orang
lain. Mereka menuduh demikian dengan'menyebutkan
seorang anak laki-laki beragama Nashrani dari 'ajamly (non
Arab) yang tidak dapat berbicara dengan bahasa Arab. Anak
tadi adalah seorang yang bekerja sebagai tukang besi dikota
Mekkah.
Orang-orang musyrikin Mekkah saat itu telah
menuduh bahwa Muhammad telah berbeda pendapat pada
saat ia belajar Qur'an dengan pemuda tukang besi tadi'
Akan tetapi dapat pula sernua kaum orientalis selalu
rnengulang-ulang dakwaan bahwasanya Qur'an itu ber-
sumber referensi-referensi agama Yahudi dan Nashrani. Baik
yang dibawa para saudagar dan kafilah Yahudi dan Nashrani,
ataupun lewat hubungan bertetangga dengan orangYahudi
ketika berada di lvladinah, ataupun secara langsung mengam-
bil dari.ajaran Injil dan Taurat. Dengan demikian mereka
menganggap bahwasanya Rasulullah saw orangyang pandai
membaca dan menulis, dan bukannya seorang yang buta
huruf.
Dalam rnenghadapi semua tuduhan dan dakwaan tadi,
30
Al-Qur'an telah menyanggahnya, seperti yang diuraikan
dalam firman-Nya dalam surat Al-Ankabuut ayat 48 :
"Dan hamu tidak pernah memba.ca sebeluntnya (Qur'an)
sesuatu Kitab apapun, dan kamu tidah pernah m.enulis suatu
Kitab dengan tangan kanannau, andaihata hamu pernah
rnemba.ca dan menulis, maka bennr-benar ragulah orong yang
mengingharimu.'2
Nanti akan saya rinci lebih jauh tentang masalah ini,
pada saat saya mengetengahkan masalah dakwaan kaum
orientalis, Insya Allah.

Da}uraan Yang Diestafetkan Orang Kafir,


Al-Qur'an telah menjelaskan bahwasanya tuduhan dan
dakwaan kaum kafir terhadap Rasulullah saw bukanlah
merupakan masalah baru sepanjang perjalanan risalah
Islam. Allah swt berfirman dalam surat Adz-Dzatiyat52- 53:
"Demihianlah tidak seorang Rasulpun yang,datang kzpadn
orang-orang yang sebelum mereka, tnelainhan mereka
nengatahan: Ia itu a.dalo,h seorang tukanT sihir atau onang
gila. Apakah mereha saling berpesan tentang apa yang
dikatahan itu. Sebenarnya rnereha adalah kaum yang
melampaui futas".
Semua tuduhan itu tidak hanya ditujukan atau di-
tuduhkan kepada Muhammad'saja, tetapi juga kepada
seluruh'Rasul yang diutus Allah sebelum Nabi Muhammad.
Orang-orang kafir itulah yang meng€stafetkan tuduhan tadi
dari generasi kepada generasi berikutnya seolah-olah mereka
telah mewariskan sesuatu yang sangat berharga yang harus
diterima oleh anak cucu keturunannya.
31
Ada kesamaan yang sangat nyata dalam tuduhan tadi
pada setiap masa dalam semua prinsipnya. Sebab memang
ada unsur kesamaan jiwa antara satu pnerasi dengan gene-
rasi penerusnya, dimana rnereka menolak dan bahkan meng-
ingkari datangnya kebenaran dan menolak mengikuti
petunjuk Ilahi. Karena itu para genera-si penerusnya terus
mengumandangkan dan menyerukan apa yang didakwakan
para nenek moyangnya. Firrnan Allah :
". . . . Demikianlah pula orung-orang yang sebel'um m'ereka
m.engatal<an sepefti unapan mereha itu, hnti mcrcha serupa.
Sesungguhnya Kami telalt meniel'askan tanda-tanda
kekuasann Kami kcpada haum yang yahin." {QS. Al-Baqarah
ayat 118)
Sikap Ahtul Kitab
Adapun sikap ahlul kitab terhadap Islam dan kaurn
muslimin telah banyak diberitakan oleh Allah dalam berbagai
ayat Qur'an. Untuk lebih memantapkan hal ini, perlu kiranya
saya kemukakan beberapa contoh dari aya{ Qur'an.
Dalam surat Ali 'Imran ayat7, Allah berfirman strh:
Dia-lah yang tnenurunkan' Al-Kitab (Qur'an) kepndamu.
Diantara isinya a.da ayat-ayat vang muhkamat itulah paknh'
pokok isi Al- Qur'an, dnn yang lain ayat-ayat h{utasyahihat'
Adapun onang-orwng yang dalam hatinya cond'ang hepada
hesesatan, mnhn m.ereka mengikuti ayat-a.yat yang mu'taqta-
bihat dari padanya untuh menimbulhan ft.tnah dan untuk
tnencari-cari te'wilnya . . . . ".
Dalam surat yang sama ayat 69 - 72 Allah berfirman :
"segolongan dari ahli hitab ingin menyesathan hamu,
padahnl mzrehn seberwrnya tidak mcnyesathan melainhnn
32
dirinya sendiri, dan m.ereha tidah m.enyadarinya. I{ai ahli
hitab, rrcngopa ham.u menginghari ayat-ayat Nlah, padohal
hamu m.engetahui hebenanvnnya. IIai ahli hita,b, mengopa
hannu ffrcncanxpuroduhkan yang ha4 dcngan. yang bathil dan
merryembunyiknn kebenaran, pa.dahnl ham,u mzrqetahui ?
Segolongan lain dari ahli kitab berhota kcpada sesururnyt
Perlihathnnlah seolah-olah hamu beriman kepada apa. yong
diturunhan hepada orang-orang yang beriman (sahabat
Rc,sul) pod.a perntulann sian6, dan ingkarilah ia padn akhir-
nya, supaya mereka on&ng-orclng mu'nzin hemboli hcpar-la
hehaftl'un."
Masih dalam surat Ali'Imraan ayat 98 - 100 Allah sq't
berfirman:
"Katohanlah: Hai qhli hitab, mengap& hatnu inghari ayat-a3tat
Allq.h podnhal Allah Maha Menyahsikan qe yang hanu
h.erjakan? Katahanla,uL Hai ahli hitab, mnngapa hamu nleng-
hdlong-halangi dari jalan Allah ornng-oneng yqng beriman,
h,amu menghendakinya menjad.i bengkok pad.ahol hamu
menyaksihnnnye. Allah sehnli-kali tid.a.h ahan lalai dari apa
yang hannu hzrjaknn. Hai ol4g-orcrng yang beriman jiha
hannu mzngikuti sebahngian ahli hitab, niscaya m.ereha a.ka.n
mengembolihan hamu mznjad.i kaft.r sesud.ah hannu beriman.n
Lebih jauh Allah menjelaskan dan membeberkan
keadaan ahli kitab dalam firman-Nya ayat 120 dari surat Ali
'Imraan:
"Jika hannu mzrnpetnleh kzfuikan, niscaya merckn fureadih
hati, tetopi bila kamu mznd,apat bentano, mcrchabergembhw
h,atenanya......'
Dalam ayat-ayat Qur'an tadi dapat kita lihat dengan
jelas betapa ahli kitab telah menunjukkan permusuhann5ra
terhadap ummat lslam clengpn diharengi usaha untuk
menyesatkan mereka, agar kembali kepada kekafiran /
murtad. Keurudian untuk rnerintis jalan tadi, rnereka sering
menggunalc&n s&rana dan prasarana yang beraneka ragam'
Antara lain merubah, men6rctori dan mencarnpuraduk antara
yang traq dengan yang hathil, menutupi dan menyem-
b*oyin"tt ketlenaran, menyebarkan benih keraguan terhadap
'k*tr*
rnuslimin, serta menpprku lebih unggul dan lebih pandai
dari urnrnat Islarn.
1. Revisi. Katrm Yahudi telah merintis langkah
dengan menggunakan c{rra ini sebagai cara. yang sangat
khusus. I!{ereka }:erusaha untuk mengntofi ajaran Islam
dengan cara rnena'wilkan makna firrnan Allah (Qur'an) sete-
tah begitu jelas makna yang tersirat dan yang tersurat,
dengan pena'wilan dan taflsiran yang keji' Dengan s€genap
kemampuan ysrng dimiliki, rnereka mena'wili rnakna Qur'an^
sekalipun dengnn rtyata tidak sesuai dengan makna kalimat
yang tercanturn dnlanr Qur'an itu sendiri. Firrnan-Nya:
"Apakah lnmu rrcasih. mcngharapkan merdha ahan pervaya
kepad,antu" patfuh.al segolonguru dnfi m.erehn m'endengar fir'
mnn Al.l,ah,, lq.lu nuervkn nwrubal-t' setelah rnereka m'emahanni-
nya, sedrtng mtrelza rnen5;etahuirtya"' (QS. Al-Boqarah ayat
76)
Tenfang tafsir ayat, tersebut,, Qotadah rnengatakan sbb:
nMeneka itu adalah segrlotrga"n Lralrgsa Yahudi yang dengan
jelas mendengar kalamullah dibacakan, kemudian mereka
merivisi atmu rnerubahnva setelah benar-trenar mereka
f,nhami mak-sudrrya"*
,Adapun rnengenai tafsir ayab "yuharrifuunnl kalimn'an
nlgud.hi'ihi' (QS. Al-Maidah : t3), Ihnu Katsir mengatakan
3d
sbb: "Mereka menyelewengkan pemahamannya, rnerusak
maksud ayat-ayat Allah, kemudian mena'wilkan eur'an tidak
sesuai dengan maksud yang dikehendaki-Nya. Ditafsirkan
dengan tafsiran yang menyimpang, serta mengatakan se-
suatu yang tidak dimaksudkan dalam ayat-ayat Allah."
Jalan yang pernah ditempuh bangsa Yahudi ini dengan
mena'wilkan ayat Qur'an dengan ta'wilan yang menyesatkan,
telah membuahkan hasil berupa kerusakan yang diaiami oleh
kelompoklislhinilyah, yang Jikennl a"" selalu
menjurus kepada jalan pena'wilan, """""g
serta mengatakan
bahwasanyaAl-Qur'an mempunyai makna secara zhahir dan
makna secara bathini. Kemudian lebih lanjut golongaa tadi
menjurus kepada penghapusan dan meniadakan ajaran-
ajaran Qur'an eerta menggugurkan berbagai hukum syari,at,
Sesungguhnya bangsa Yahudi-mereka itu ahli kitab
berkewajiban untuk mengimani dan mengikuti ajaran serta
syari'at yang dikandung Qur'an, yang dengian sengaja
diturunkan Allah untuk membenarkan apa. yang tercantum
dalam kitab-kitab-Nya sebelumnya (Taurat aan tnlip. IIal ini
persis seperti yang diungkapkan Allah dalam firman-Nya :
'Dan brima nlah hnnt u kepada apa yang telah Aku tunnhan
(Al-Qur'an) yang m.embenarkan dpo yang ada padam,u
(Tauwt), don janganlah hantu mcnjodi orv,t:g yang pefta*u
kafir kepadanrya, dan janganlah kantu mcnuharhan aTnt-ayat
Ku dcngan hnrga yang rendah dan hanya kzpad.a Aku lah
hanu harus funaqwo. Don janganlah hannu campurud,ukhan
yong haq dengan yong bathit dan janganloh hamu
sembunyikon Wng haq itu sedang hrnnu mzngetohut." (eS.
N-Ba4aruh 41 - 42).
Namun apa yang terjadi? Mereka tetap bereikeras
35
mengingkari Qur'an dan Rasulullah saw. Firman-Nya dalam
surat Al-Baqarah ayat 89:
"Dan setelah datang kepada mereka Al-Qur'an dari Allah
yang membenarhan apa yang a'da pada m.ereha pad'ahal
mereha sebeluntnya biasa memohon kedatangan Nabi untuh
mend.apatkan hemenangan atas orang-orang hafir, maha
setelah datang hepada rnereka apa yang telah mereka
hetahui, ntereka latu inghnr kcpadanya- Mahn lahnat'Allah
Iah atas onang-otwng yang ingkar itu-"
Lebih dari itu, mereka telah menggabungkan diri
dengan para kaum mus5rrikin Mekkah, membantu mereka
dalam memusuhi ummat Islam, seperti yang terjadi dalam
peperangan Ahzab. Bahkan mereka justru lebih meng-
utamakan orang kafir ketimbang ummat yang beriman
kepada Allah. Firman-Nya:
'Apahah kannu tidak rnemperhatihan oran1g-orang diberi
bahagian dari N-Kitob? Mercfut pettaya hnpadayang disem-
bah selain Atlah dan Thaghut, dan mengatakan kepadn
ononS-or:a.ng hafrr (musyrik Mekhah) bolrlrro rnereha itu lebih
benol. dari owng-otatq yang beriman. (QS. AruNisaa, o'yat
6r).'
2. Campur aduk. Yakni mereka mencampuraduk
antara yang haq dengan yang bathil untuk menjadikan ke-
benaran itu tidak lagi murni dan suci.
3. Menyembunyikan. Yang dimaksud adalah menyem'
bunyikan kebenaran. Kedua cara tadi telah diungkapkan
Allah dalam firman-Nya dalam surat Ali Tmraan ayatTl:
"Ho.i ah.Ii kitab, mzngapa engkau nrcncampumd.ukhan yarq
haq dzngan yang'bathil, dan m'enyembunryikan hcbennrtn
padahal ha.n u mz ngetahui ? "
36
F irman-Ny a "waant u,m ta'lannuttna" menrlnjukkan
dengan pasti bahwas,anya mereka melakukan hal itu bukan-
nya dari akibat kelalaian atau kesalahan. Akan tetapi benar-
benar mengetahui dengan baik dan pasti, dengan sengaja,
terencana serta terang-terangan. Ungkapan semacam ini
banyak sekali diulang dalam berbagai ayat Qur'an, dalam
surat-surat yang lain.
4. Menaburkan benih keraguan. Yang dimaksud disini
adalah menaburkan benih keraguan terhadap ummat Islam
akan kebenaran dan kesucian qiaran Islam. Disamping itu
mereka menyebarluaskan rasa was-was tentang kemurnian
Qur'an serta tentang pribadi Rasulullah saw. Sebagai bukti
ialah kata-kata mereka bahwasanya dalam Qur'an banyak
sekali terdapat hal-hal yang kontradiktif. Kata-kata ini
sering diulang-ulang oleh kaum orientalis sekarang,,
Orang musyrikin Mekkah dan orang Yahudi saling
mengatakan Tidakkah engkau lihat Muhammad, hari ini ia
menyuruh sahabat-sahabatnya dengan satu perintah,
kemudian melarangnya seraya memerintahkan untuk ber-
buat yang sebaliknya. Hari ini ia katakan s€suatu, esoknya
ia mengatakan sebaliknya. Sungguh yang demikian itu
menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah buatan Muhammad
sendiri, itulah ucapan yang satu dengan yang lainnya saling
bertentangan.
Karena itu kemudian Allah menurunkan firman-Nya.
kepada Rasul utusan-Nya, (QS.An-Nahl ayat 101- 102):
"Dan apabilo Kani letakkan suatu ayat ditempat yang lain
sebagai penggantinya padahal Allah lebih mcngetahui apo
yang diturunkan-Nya, mzreka brkatu Sesurtgguhnya kannu
ini adalah otang yang mzngetahui. Katofunlah: Ruhul eudus
37
(Jibril) telah mznurunkannya (Al-Qurhn) itu dari Tuhnn-m.u
denganbr,nr... "
Dan juga Allah swt menurunkan ayatnya dalam surat
Al-Baqarah ayat 106. Orang-orangYahudi telah menjadikan
adanya nasahh (penghapusan) beberapa ayat hukum yang
ada dalam ajaran Muhammad itu sebagai alat untuk menye-
barkan benih keragu-raguan dalam hati ummat Islam,
sehingga hal ini diharapkan dapat mengotori kejernihan dan
kesucian risalah Islam sscara menyeluruh dan juga pribadi
Rasul sendiri.
Tidaklah diragukan kebenarannya bahwa peng-
hapusan ayat hukum dalam Qur'an (nasahh) adalah.sesuai
dengan tuntutan pertumbuhan jamaah Islamiyah. Didalam-
n;'a terkandung hikmah yang sangat tinggi dan sangat agung
lagi bijaksana, dimana terlihat sekali adanya kemaslahatan
dan kebaikan bagi ummat manusia.
6. Berpura-pura memeluk Islam. Dan salah satu cara
yang mereka gunakan, juga dalam usahanya untuk menabur-
kan benih keraguan dikalangan ummat Islairr akan kebenar-
an dan kesucian ajaran agamanya adalah.berpura-pura me-
meluk Islam, kemudian mereka kembali murtad. Yangdemi-
kian mereka lakukan dengan sengaja guna membikin tanda
tanya dalam hati ummat Islam, bahwa seolah-olah mereka
telah mendapa.tkan suatu kekurangan atau aib dalamAl'Qur
'an. I(arena menurut anggapan mereka ( Yahudi) sebagai ahli
kitab tentunya akan dianggap lebih mengetahui tentang
rahasia yang terkandung dalam kitab suci. Anggapan se-
maffim itu persis dengan angapan para orientalis sekarang
ini, dimana mereka mengaku lebih ahli, lebih patent, lebih
ilmiah dalam mengungkap dan mengkaji semua yang ter-
kandung dalam Qur'an. Merekalah yang lebih mendalami
38
segala hal sehingga mampu menunjukkan kepada ummat
akair kelemahan dan aib yang ada dalam Al-Qur'an.
Perbuatan mereka seperti itu dimaksudkan agar para
pengikut Muhammad (sahabatnya) dapat berbalik menjadi
murtad karena meragukan kebenaran ajaran Islam. Namun,
apayang menjadi angan-angan dan keinginan mereka justru
telah dibeberkan oleh Allah swt, sehingga kenyataannya jus-
tru berbalik. Para sahabat yang telah mengikuti dan meng-
imani sepenuh hati akan kebenaran ajaran Islam, justru
semakin bertambah imannya dan semakin gigih membantu
dan menolong Rasulullah saw. IIal ini dilukiskan Allah dalam
sebuah firman-Nya surat Ali Tmraan ayat72:
"segolongan lain dari ahti hita,b furhflta kcpoda
perlihathanlah seolah-olah. kamu beriman hepada "e"aiu.nyet
apa yang
diturunhan hepada orang-orang yang berim,an (sahabat
Rosul) pada pennuloan siang dan ingharilah ia pada a.hhir-
nya, supaya m.ereka (orang-orung yang beriman) hzmba.li he-
pa.da hekafran."
Ibnu Abbas, dalam menceritakan kisah yang berkenaan
dengan keadaan turunnya ayat tadi mengatakan sbb:'Seba-
gian ahli kitab telah mengatakan : bila kalian me4j umpai para
sahabat Muhammad pada permulaan siang, maka tsJnpak-
kanlah seolah kalian itu beriman seperti mereka. Namun bile
diakhir hari, maka sholatlah kalian sebagaimana kalian men-
jalankan sholat sesuai yang diajarkan agama kalian. Kita
harapkan mereka akan beranggapan dan mengatakan:
mereka.adalah ahli kitab, sehinga dengan sendirinya lebih
mengetahui dan lebih pandai dari kita.*
6, Tumbuhnya angapan mereka lebih pandai, dan
mempunyai kelebihan ketimbang yeng lain. Anggapan
39
seperti ini nampak jelas pada diri bangsa Yahudi, mereka
mengaku bahwa mereka adalah syi'bullah al-mukhtar
(bangsa pilihan Allah). Disamping itu ada lagi anggapan
bangsa Yahudi dan ummat Nashrani, bahwa mereka lebih
unggul dari yang lain. Hal ini diungkapkan dalam Qur'an
surat An-Nissa ayat 49:
"Apahnh kam.u tidah m.emperhatikan kcpad.a orang yang
nlenganggap dirinya bersih? Sebenarnya Nlah membersih-
h,an siapa saja yang dihehendaki-Nya dan mereka tidah
tt
d.ianiay a s edi kitp un.
Hasan Al Bashri dan Qotadah berkata: "ayat tersebut
di atas diturunkan berkenaan dengan Yahudi dan Nqshrani
yang telah mengatakan: 'kami adalah anak pilihan Allah dan
kecintaan-Nya." Dan juga kata-kata mereka: Tidak akan ma-
suk syorga kecuali dia itu dari bangsaYahudi dan Nashrani.'

Sikap Perrnrrsrrhan Dalam L4egi Aqidah


Yang sangat gamblang dari sem u a sar4na tadi-dan ju ga
masih banyak yang lain ' bahwa kesemuanya mempunyai
satu tujuan,yaitu memurtadkan kaum muslimindari agama-
nya. Tepat sekali apa yang dibeberkan oleh Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 109. Karena itu Allah mengharamkaq
lengan tegas kepada ummat Islam untuk mentaati mereka-
Sebab mentaati mereka berarti akan menjerumuskan dan
nenuntun kaum muslimin menjadi murtad setelah mereka
rerimair. Hal ini diungkapkan Allah dalam surat Ali Tmran
ryat 100.
Disamping itu, Allah juga melarang kaum muslimin
tntuk menjadikan mereka (ahli kitab) sebagai penolongatau
emimpinnya. Sebab sikap mereka terhadap Islam adalah
i0
sebagai musuh aqidah Islamiyyah. Karena itu tidak diper-
bolehkan selamanya menjadikan mereka sebagai pemimpin
dan penolong bagi ummat Islam. Disamping itu, bila ternyata
ada orang muslim yang menjadikan mereka sebagai peno-
longnya maka tidak saja si muslim tadi seperti mereka,
namun ia telah dianggap dari golongan rnereka. Hal ini diung-
kapkan Allah dalam surat Al-Maaidah ayat 51.
Sayyid Quthub dalam mengomentari ayat tersebut di
atas mengatakan sbb: "Begitulah kita saksikan bagaimana
orang-orang yang memusuhi jamaah Islamiyyah. Mereka
tidak saja memusuhi dan memerangi di ar€na medan per-
tempuran dengah senjata. Akan tetapi lebih dari itu, mereka
juga memerangi dan memusuhi dalam segi aqidah. Dan jtulah
yang pertama dan paling utama. Dalam arena ini, mereka
rnemeranginya dengan menaburkan keragu-raguan, merivisi,
menyiarkan s5rubhat, serta membuat makar yang sangat
licik.
' Sasaran pertama yang mereka serang,adalah segi
aqidahnya. Sebab dari sinilah memancarnya kekuatan kaum
Muslimin. Dari sinilah tegaknya kesatuan dan persatuan
Islam. Karena itu mereka mengusik segi ini untuk merapuh-
kannyasehingga dengan mudah akan dapat merobohkan dan
menaklukkannya.
Dahulu (kaum musyrikin dan ahli kitab) mengetahui
hal ini dengan pasti, persis seperti yangdiketahui ahlul kitab
dan kafr dewasa ini. Mereka menyadari bahwa ummat ini
(Islam) tidak akan dapat dipatahkan kecuali dengan lewat
jalur ini (yakni melemahkan segi aqidahnya). Jamaah
Islamiyyah tidak akan dapat melemah dan ditaklukkan
kecuali bila aqidahnya telah rapuh. Mereka tidak akan dapat
dikalahkan kecuali bila telah dapat dikuasai jiwa dan
4l
semangataqidahnya.Musuh.musuhkaummuslimintidak
akan Japat melumpuhkan dan menaklukkannya selama
dalam hati kaum muslimin masih ada kekuatan aqidah dan
keimanan, masih berpegang teguh terhadap ajarannya'
mengikuti aturan dan hukum yang diwajibkannya, serta
*u"itt menampakkan potretnya dalam amalan kehidupan-
nya.
Sunguh, peperangan yang berkecamuk antara orang-
orang Islam dan musuhnya, sejak awal mula merupakan
p.p"irrrgrr, aqidah. Bahkan ketika musuh Islam berusaha
untuk dapat menguasai segi ekonomi, hasil bumi serta
kekayaan alamnya, maka langkah pertama yang dilakukan
ialahmelumpuhkanaqidahnyaterlebihdahulu..Sebab
mereka mengetahui dengan pasti dari hasil eksperimennya
sejak lama, bahwasanya mereka tidak akan dapat menakluk-
kin ummat muslimin selama mereka masih berpegang teguh
terhadap iman dan aqidahnya, mengikuti ajaran dan aturan
hukumnya, serta kritis terhadap segala bentuk makar
musuh-musuhnya. Karena itu, para musuh Islam berusaha
dengan segala kemampuan yang merek-a miliki secara
kontinyu untuk selalu menipu dan melakukan makar
terhadap jamaah Islamiyyah. Dengan begitu, mereka akhir-
,ry. dapat menguasai apa yang mereka kehendaki
"k"t
berupa penjajahan dan penekanan dengan'leluasa, dan aman
sentoskarena hilangnya aqidah dalam hati danjiwajamaah
Islamiyyah.
Ketahuilah, apa pun bentuk makar dan aneka ragam
sarana yang mereka gunakan' namun tujuan mereka tetap
satu. Yaitu apa yang dibeberkan Allah dalam surat Ali'Imran
ayat 69.
Jadi, orientalisme dengan pengertian tadi berarti
42
mereka tetap dalam sikap memusuhi Islam dan kaum mus_
limin, yang berpangkal kepada penyerangan terhadap
aqidah, yang dilakukan oleh orang kafir dan ahlul kitab ter-
hadap jamaah Islamiyyah. Pada prinsipnya masalah ini
bukan merupakan hal baru dalam sejarah perjalanan ummat
Islam dalam menghadapi ummat non muslim. Hal ini
meru pakan fenomena lama yang semakin diperbaharu i yang
dapat diketahui dari sejak awal mula datangnya risalah
Islamiyyah, walaupun wajahnya kini tidak sama.
Dengan begitu jelaslah sudah sikap kaum kafir dan ahli
kitab dalam memusuhi, menuduh risalah Islam dan Rasu.
lullah saw dengan tuduhan yang arnat keji. Mereka selalu
berusaha mengotori ajaran dan citra Islam, serta menabur
keraguan dengan segala cara, dan sarana.
Sikap kaum orientalis Barat terhadap Islam dari sejak
berdirinya hingga dewasa ini, sebenarnya merupakan kelan-
jutan dari sikap kaum musyrikin dan ahlul kitab tadi. Mereka
beraqjak dari masalah yang sama, untuk maksud dan tujuan
yangsama pula.

43
ORIENTALISME PADA ABAD
PERTENGAIIAN DAN ERA KEBANGKITAN

Untuk mengetahui latar belakang sejarah timbulnya


orientalisme di Barat yang mayoritasnya pemeluk agama
Masehi, maka kita harus mengenal lebih dahulu sikap Barat
terhadap Islam pada masa abad pertengahan dan era kebang-
kitan / renaissance.
Sikap orang-orang Barat terhadap Islam pada abad per-
tengahan adalah sikap orangyang kagum bercampur dengan
peras€urn hormat dan segan terhadap kekuatan Islam serta
peradabannya. Perasaan takut menyelubungi mereka sepan-
jang abad pertengahan itu. Mereka menganggap Islam se-
bagai satu bahaya hakiki bagi Eropa, baik secara aqidah, per-
adaban, serta secara kekuatan militer.
Seperti yang kita ketahui bahwasanya sejak awal abad
pertama Hijriah, kekuata4 Islam benar-benar telah mencapai
45
kesempurnaan dan menyeluruh, meliputi kekuatan politik,
militer, pendidikan, kebudayaan dan kerohanian. Keadaan
seperti itu masih terus berkembang. Sehinga pada abad ke-
tiga Hijriyyah orang-orang Islam telah mampu menaklukkan
berbagai negeri yang mempunyai potensi sangat berarti.
Negeri-negeri tadi dahulunya berada dibawah kekuasaan
imperium Romawi pemeluk Masehi. Antara lain Syam, Mesir,
Maghrib (Maroco), Spanyol serta sebahagian Perancis.
Kemudian penaklukkan kaum muslimin terus meram:
bat hingga mencapai ke wilayah India, Indonesia serta
dataran Cina, bahkan sampai ke benua Afrika.
Kesemua penaklukkan yang dilakukan ummat Islam
itu tidak hanya berupa penaklukkan dengan keluatan
militer. Akan tetapi meliputi pula penaklukkan dari segi
aqidah dan peradaban. Yang demikian terbukti dengan
banyaknya kaum Masehi yang datang memeluk Islam. Disini
dirasakan oleh Masehi banyak kehilangan penganut ber-
pindah merneluk agama Islam, khususnya penduduk yang
dahulunya bermukim di wilayah yang dikuasai imperium
Romawi.
\
Bangsa Eropa menyaksikan sendiri perkembangan
Islam ini, sementara kala itu mereka masih dalam keadaan
bodoh dan terbelakang. Bahkan disebutkan oleh seorang
sejarawan kondang dari Empa yang bernama Gibbon bahwa-
sanya masa itu merupakan masa yang paling buruk yang
dialami bangsa Eropa sepanjang sejarahnya.
Kemudian bangsa Barat yangMasehi mengadakan per-
lawanan dengan membuka lembaran peperangan Salib yang
berlangsung lebih dari dua abad lamanya (1096 - 1229 M).
Setelah masa pep€rangan itu usai, yang hasilnya berupa
46
kerusakan, kehancuran, pembantaian massal, penurnpahan
darah orang-orang yang tak berdosa, serta makin rneluasnya
perbuatan amoral, mereka mensudahi peperangan itu dengan
hasil yang mengecewakan dan sia-sia lrelaha. Mereka beluur
pernah memeran gi orang-orang Is larn seperti ii;u sebelurnnya.
Dalam menggerakkan gelornbang penaklukhan Islam
periode kedua, kaum muslimin dapat rnenaklukkanConsten-
tinopel pada tahun 1453 M. Kemudian pada. piertengahan
abad limabelas Masehi dallat rneluas hingga peqiuru Sropah
bagian Barat, dan menguasai wilayah Vieuna pada tahun
1529 M.
Pada akhir abad sernbilan belas Masehi, Islam yang
kala itu dalam gengaman kekuasaan daulah'Utsmaniyyah,
merupakan saat prerlawanan yang hakiki terhadap kebudaya-
an Barat. Perlawanan tadi, tidak hanya dalam bentuk
kekuatan militer saja. Akan tetapi dalzun bentuk perlawaman
yang meliputi segala ffipek, termasuk alam pemikiran dan
aqidah. Hal ini dikemukakan pakar orientalis'W.C. Srnith
dalam bukunya Islam in Mod.ern Histary, halaman 166.
Penggambaran Clrientalisrne T'entarlg trslam Pada
Masa Itu *)
Rasa takut terhadap Islam karena keticlaktahuan dan
rasa dengki terhadapnya telah nenyelimuti trangsa Drogra
pada abad pertengahan, sehingga terlrcntuklah gambaran
yang tidak baik tentang Islarn dalam benak rnereka. Keadaan
semacam itu terus berkesinarnbungan hingga dewasa ini.
Bahkan dewasa ini penggambaran itu jauh lebih menyeram-
kan, dan dijadikan sebagai senjata bagi kaum orientalis
t Yakni pada abad pertengahan dan cra kebangkitan.

47
untuk lebih memacu gerakannya, yang dibantu oleh p€ran
aktif media masa Barat hingga kini.
Penggambaran yang salah ini sebagai tonggak awal
munculnya gerakan orientalisme. Orang-orang orientalis
saling bahu-membahu menyimpangkan bentuk Islam dari
potret yang sebenarnya, baik secara langsung atdupun tidak
langsung.
Hal ini digarnbarkan oleh s€orang orientalis kondang
bernama Montgomery Watt, yang diungkapkan dalam buku-
nya Islant arul Christianity Today.Ia mengatakan sbb: Se-
sungguhnya aqidah ajaran Islam terdiri dari bentuk penyim-
pangan dari ajaran Kristen. Islam adalah sebuah agamayang
ganas dan tersebar melalui pedang. Agama Islam mgngajak
manusia agar menyibukkan diri dalam dunia nafsu, terutama
nafsu seksual. I)an dalam pribadi Muhammad sendiri ter-
dapat kelemahan akhlaq (maksudnya dalam menghadapi
kaum wanita dimana beliau banyak menikahi kaum wanita).
Berarti Muhammad adalah s€orang pendiri agama yang me-
nyimpang. Karena itu hendaknya dijadikan prinsip bahwa-
sanya Muhammad merupakan senjata atau tangan kanannya
syetan. Bahkan bangsa Eropa pemeluk Masehi pada abad
pertengahan menamakannya syptan. * (Hal. 3 - 4).
Sudah jelas bahwa tujuan mereka menyebarluaskan
garnbaran Islanr yang salah dan menyeramkan, mencakup
dua macam:
1. Mengadakan kesenjangan sehingga Islam tidak dapat
tersiar rli Eropah seperti tersiarnya pada bangsa lain.
I Dari sinilah nruncul pemikiran Salman Rusydi saat menulis buku "Ayat-ayat syetan".
Dalanr buku tadi ada scbuah batr yaug menceritakan lentang Rasul saw, dan diberinya
judul "Mahound"

48
2. Menumbuhkan keraguan dalam hati ummat Iglan
terhadap ajaran agamanya, dan berusaha untuk memur-
tadkan mereka dari Islam dengan cara kristenisasi. Dao
ini merupakan tujuan yang paling penting.
Karena itu tidaklah mengherankan bila di sana ada
kaitan antara gerakan kristenisasi dengan orientalisme di
Barat.
Orientalisme bergerak dengan resmi dimulai dengan
dikcluarkannya ijin secara resmi berdasar hasil keputuean
dewan gerejaVienna padatahun 1312 M, yangdisusul dengan
didirikannya universitas untuk mempelajari bahasa bangsa
Timur. Terutama bahasa Arab Tbriyyah dan Suryaniyyah.
Keputusan itu merupakan hasil dari usulanyani;diaju-
kan oleh seorang pembaptis bernama Reymond Lull (1235 -
1316), yang konon sangat gigih menyerukan kepada ummat
Masehi untuk giat mempelajari bahasa Arab secara khusus.
Ia mengangapnya sebagai salah satu cara yang paling efektif
untuk mengalihkan muslimin menjadi pemeluk Masehi.
Dengan diterimanya usulan tadi menunjukkan bukti adanya
gerakan kristenisasi di Barat, khususnya setelah kegagalan
mereka dalam peperangan Salilr, yang dimaksudkan untuk
mewujudkan angan-angan dan keinginan mereka yang
pokok, yaitu mernurtadkan ummat Islam.
Reyrnond Lull dan para pembesar agama Masehi yang
lain, sangat mengharapkan bangsa Tartar dapat memeluk
agama Masehi, sehingga dapat dijadikan sebagai penolong
bagi mereka untuk menaklukkan ummat Islarn. Hal ini telah
diungkapkan Reymond Lull seraya mengatakan: Ifulau sqia
kita dapat mengembalikan orang-orang yang telah memeluk
Islarn kepada pangkuan kita, dan menarik bangsa Tartar
49
memeluk agama Masehi, maka semua ummat Islam sangat-
lah mudah untuk kita taklukkan. Namunyangsangat mena-
kutkan adalah bila ternyata bangsa Tartar justru memeluk
Islam. Baik karena kesadaran sendiri ataupun karena ditak-
lukkan oleh kekuatan ummat Islam. Saat itu, akan semakin
menyulitkan tragi dunia Masehi dalam segala hal'
Apayangtelah ditakutkan oleh Reymond Lull ternyata
menjadi kenyataan. Bangsa Tartar yang diharapkan dapat
memeluk Masehi justru memeluk Islam dan menambah ke-
kuatan ummatlslam. sebab mereka (Tartar) telahmendapat-
kan dalam Islam aqidah yang lebih mudah dan lebih praktis
dan mudah pengamalannYa. ,

Namun demikian jiwa dan semangat kristenisasi dan


permusuhannya terhadap Islam tetap tumbuh membengkak
dan berkembang terus. Disamping itu jiwa dan semangat
gerakan kristenisasi di Baratjuga ikut menyuburkan pertum-
f,uhan gerakan orientalisme, bahkan mengarahkan dan me-
nuntunnya. Kemudian padatahun 1636 M, didiiikan fakultas
khusus bahasa Arab di universitas Cambridge' Tujuannya
ialah untuk mengembangkan ruang lingkup dan gerak lang-
kah gereja, serta menyebarkan agama Masehi dikalangan
ummat Islam yang hidup dibawah kebodohan'
Orang yang paling sibuk mengelola fakultas ini dari
orintalis adalah Simon Ockley, penulis buku 'fy'isfory Of
Sarq.cens. Orintalis tadi lebih menekankan dirinya untuk
mempelajari Al-Qur'an, guna mencari kesalahan dan ke-
lemahan- Ia dikenal sangat tidak bersahabat terhadap Islam
dan Muslimin. Bahkan dengan terang-terangan ia mengu-
mandangkan bahwa Islam adalah outrwgeous htresy'
Dalam mengelola fakultas bahasa Arab itu, Simon
50
Ockley mempunyai seorang rekan bernama William Whiston
(wakil IsachNeoton di Cambridge University). William ini
dikenal sangat bersahabat dan tidak memusuhi Islam dan
kaum Muslimin. Karena itu ia ditendang dari jajaran univer-
sitas pada tahun 1709 M. (lihat buku Orientalisrne karangan
Edward Said, hal 29-31).
Dengan berlalunya waktu-dari abad pertengahan
hingga era kebangkitan, potret Islam dikalangan bangsa
Barat makin menjadi lebih buruk. Mereka semakin lebih
aktif dan lebih berani menyerang serta mengotori citra Islam.
Unsur-unsur pokok dalam usaha mengotori Islam dan
ajarannya.itu dikumpu lkan oleh sekelompok sejarawan Barat
yang non muslim, yang tidak bermusuhan dengan Islam dan
tidak pula fianatik.
Dari sederetan nama sejarawan itu adalah Norrnan
Daniel kemudian R.W. Southern, serta Edward Said.
Sebagai pengamalan atas perintah All4h swt yang
termaktub dalam surat Al-Maaidah ayat 8, dan juga agar kita
tidak dianggap menuduh dengan kedustaan terbadap orien-
talisme dan para tokohnya itu, maka kami sengaja merujuk
kepada buku hasil karya mereka sendiri, supaya lebihjelas
memberikan gambaran kepada kita bagaimana mereka
mengotori Islam dan ajarannya, serta unsrur-unsur pnting
yang dijadikan dasar mereka. Terutama penjelasan tentang
sikap mereka terhadap Qur'an dan Rasul Allah swt.
Sikap Orientalis Terhadap Rasulullah Saw
Mayoritas orientalis Barat, baik penulis atau sejara-
wannya, sejak abad pertengahan dan era kebangkitan telah
sepakat dalam memberikan sifat kepada Rasulullah saw
5l
dengan tuduhan dusta belaka. Tuduhan itu berkisar bahwa
Rasulullah saw adalah pendusta, mengada-ada wah5ru, pen-
diri Islam, pengarang Qur'an. Bahkan mereka sepakat me-
nisbatkan Islam kepada beliau seraya menamakanrrya" Mu'
lwmmndism.e" menyamakan dengan nama Masehi, karena
nisbat kepada Al-Masiih.
Dari sinilah merembetnya tuduhan dusta yang lebih
keji. Antara lain memberinya julukan sebagai ahli sihir,
manusia syahwati, penyeru kepada free sex, kekerasan, me-
nyiarkan ajarannya dengan pedang, serta menyatdkan
nahwasanya Islam adalah sempalan-sempalan yang telah ke-
luar dari ajaran Masehi.
R.W. Southern mengatakan dalam bukunya Western
Vieus of Islarn in The Mid.dle A6:es hal. 72 sbb: "Adapuh yang
berkenaan dengan kehidupan Muhammad yang ditulis oleh
cendikiawan Barat pada abad pertengahan dan dinukildari
para penulis Bizantium, jarang sekali yang menyajikan haki-
Lat sebenarnya. Kesemuanya hanya berkisar tentang meni-
kahi seorang janda kaya, mengidap penyakit ayan, dan
belajar dari agama Nashrani. Dengan demikian, tulisan-
tulisan tersebut sukar dipercaya kebenarannya' Yang sangat
menyolok, tidak ada kaitannya dengan fakta perjalanan
sejarah. Kemudian ketika para penulis dari bangsa Latin
diianya, termasuk tokoh macam apa Muhammad itu?
Mengapa ia begitu sukses dalam waktu yangsangat singkat?
Mereka hanya menjawab: Beliau adalah seorang tukang sihir
yang telah menghancurkan gereja-preja di Afrika dengan
ilmu sihirnya. Dan kesuksesannya adalah karena ajaran yang
disebarkannya melalui free sex.
Di segi lain, ada seorang penulis beragama Masehi dari

52
Barat pada abad pertengahan yang menyatakan bahwa diri-
nya tidak dapat memastikan benar atau tidaknya keterangan
tentangRasulullah saw tadi. Namun iajustru menambahkan
seraya mengatakan: Memungkinkan bagi siapa saja untuk
menjelekkan ses€orang yang telah mencapai klirnal dengan
kejelekan yang ada padanya.
Tulisan dengan kaidah semacam itu banyak sekali
dilakukan pada abad keduabelas dan seterusnya. Karena itu
kita dapatkan potret Islam yang digambarkan oleh mereka
(orientalis) makin hari makin tambah keji lagi bgruk.
Apalagi
bila ditambah dengan ungkapan-ungkapan dalam
lagu seperti yang diungkapkan oleh Chanspn De ryair aa:n
Rotand
dalam sebuah lagunya, dimana di gambarkan bahwasanya
ummat muslim adalah para penyembah berhala, yang
mengkultuskan tiga Tuhan : Muhammad, Tarfiajan danAbu
Lulu.
Di tempat lain kita juga dapatkan seorang penyair
Masehi, yaitu Dante (1265 - IgZl M). Ia telah'membrri
buah sandiwara komedi yang diberi nama 'Komedi Ketuha- "*-
nan'. Dalam komedi tadi ditampilkan seolatr-btatr Rasulullah
berada di tengah kobaran Neraka Jahiim ( astaghfirullaahal
'adhiim. Maaf kalau saja tidak karena rasa takut akan dosa,
akan saya kemukakan di sini semua sifat yang diperankan
dalam sandiwara komedi tadi. pent.) pendek kata, semua
yang diungkapkan dalam sandiwara komedi bikinan Dante
itu menjelekkan dan memberikan sifat kepada Rasulullah
saw dengan sebutanyangtidak layak diucapkan oleh seorang
yang berakal waras, sekalipun hanya memiliki secuil *o".i.
Kedengkian dan kefianatikan orang-orang Barat yang Masehi
itu terhadap Islam dan kaum muslimin, benar-be'ar telah
mencapai klimaksnya.

53
Fakta lain. Pada abad pertengahan muncul seorang
pendeta atau uskup Lgung dan ahli pikir Masehi bernama
Thomas Aquines (1226 - 1274 M). Ia mengatakan sbb: "Islam
adalah agama orang-orangmurtad dari Nashrani. Ajarannya
hanya berisikan syahwati, mencampuraduk kebenaran
dengan donpng-dongeng lama serta ajaran sesat. Dan ke-
nabian Muhammad tidak pernah dikuatkan oleh mukjizat.
Tak satupun dari para sahabatnya yang menptahui hakikat
theologi (ketuhanan), bahkan mereka itu adalah kaum yang
ganas dan buas, dan orang-orang Badui penduduk gurun
Sahara. Muhammad dapat menghimpun pengikut yang
begitu banyak karena dengan mempergunakan kekuatan
militer. (Lih. The Influence of Islam on Medieuat Europe, oleh
Montpmery Watt, hal. 74).
Kemudian pada pertengahan abad limabelas, para
Missionaris tidak merasa puas hanya dengan memusuhi dan
mengotori citra Islam. Maka mereka.berusaha semaksimal
mungkin untuk memurtadkan kaum muslimin, sehingga
menjadi penganut Masehi secara massal (Wholesale conuer-
sion)- Mereka merasa yakin bahwasanya uqaha missionaris,
sekalipun berjalan berpuluh-puluh tahun lamanya tidak
akan dapat mengobati luka akibat peperangan salib. (lih.
R.W. Southern, dalam bukunya Western Views of Islam hal.
85 - 92).
Pada tahun 1697 M, di Perancis diterbitkan sebuah
kamus atau semacam ensiklopedia sejarah orientalisme yang
sangat besar bukunya dan sangat mengagumkan, dengan
diberi nama Biblio th.eque Orientqle. Buku ini merupakan
salah satu buku pentingsebagai rujukan banpa Eropa dalam
mengkaji tentang ketimuran. Bahkan hingga akhir abad
kesembilanbelas dan hingga kini merupakan hasil karyayang
54
sangat berharga dan sangat dibangakan oleh bangsa Eropa
pada umumnya serta kaum orientalis pada khususnya. (lihat
History of Islarn P.M. Holt; Anne K.S., Lambton dan Bernard
Lewis. Hal 16).
Dalam ensiklopedia tadi sejarah manusia dibagi
menjadi dua. Bagian pertama sebagai sejarah suci, terdiri
dari sejarah bangsaYahudi dan Nashrani. Kemudian bagian
kedua sebagai sejarah yang tidak suci (kotor), hanya b"rupa
sejarah perjalanan ummat Islam.
Lebih jauh dalam buku tadidikisahkan dibawah nama
Muharnmad, mereka menuliskan sbb: inilah pendusta paling
masyhur (yakni Muhammad. Pent.) Dialah pendiri Outrs,-
geous Herery yang olehnya kemudian dinamakan agama,
yang kami namakan den gan Muhammad isme. Sesungguhnyir
para ahli tafsir Qur'an dan umumnya'ulama muslimin telah
berlebihan dalam memuji pendusta yang mengaku Nabi itu.
Mereka telah menambah-nambahi sifat-sifat terpuji kepada-
nyamelebihi para fanatik pengikut Masehi dalam memuji Isa
Al-Masiih. Bahkan dari mereka ada yang mernujinya dengan
mernberikan sifat ketuhanan padanya.. (Lihat Edward Said,
da lam bu lru karangannya berj tdul O ri e nt al i s m.e, hal. 65 - 66).
Buku tadi dalam usahanya untuk mengakuratkan isi
pengetahuan yang ada didalamnya tidak mau mengunakan
buku atau kitab-kitab Islami setngai rujukannya. Akan tetapi
seratus persen hanya menggunakan buku-buku karangan
kaum orientalis sebagai rujukan tunggalnya.
Norman Daniel dalam buku karyanya Islqm and West
halaman 259 - 264 mengatakan sbb: dikalangan para penulis
Barat telah dipunyai karakter yang mendarah daging. Yaitu
mereka acuh tak acuh terhadap pandangan dan pemikiran

55
Islam, pura-pura tidak tahu apa yang dimaksudkan dalam
Qur'an serta apa yang difahami ummat Islam dari Al-Qur'an.
Kemudian pada abail tujuhbelas juga beredar sebuah
buku yang sangat populer dikalangan bangsa Barat. Yaitu
yangditulis oleh Humphrey Prideaux, dengan judulTh.e Tlue
Naturz of Impasture (tabiat l{akiki Dajjal) yakni tipudaya dan
dusta. (lihat Edwani Said Orienlalism.e }:ral.72).
Sikap Orientatris Terhadap Al-qur'an
Dari berbagai contohyangsya kemukakan tadi dapat-
lah terlihat bagaimana sikap para orientalis terhadap
Muhammad pada abad pertengahan dan era kebangkitan.
Lalu, bagaimanakah sikap mereka terhadap'Al-Qur'an?
Tidaklah diragukan bahwasanya simpati merekarter-
hadap kenabian Muhamrnad saw dengan pasti akan menun-
tun mereka kepada rasa simpati terhadap Al-Qur'an. Begitu
pula sebaliknya, pengingkaran mereka terhadap kenabian
Muhammad saw berarti pula keharusan untuk mengingkari
kebenaran Al-Qur'an sebagai wahyu. Dengan sendirinya
mereka pun akan mengingkari kemukjizatan Qur'an. Atas
dosar sikap semacam itu berarti menurut anggapan mereka
Qur'an itu tidak lain adalah buatan manusia dengan bantuan
orang lain.
Hal ini digambarkan Allah dalam surat Al-Furqon ayat 4;
"Dan orang-orang kafir berhata: Al-Qur'an ini tidak lain
hanyalah heboh.ongan yang diarJa-crd.a oleh Muhammad. dan
dia dibantu oleh kaum yang lain, mnha sesungguhnyq. nlerehcL
telah berbuat stwtu hezhalimon dan dusta yang besar."
Untuk lebih mendapat kejelasan yang lebih luas ai;rn
sikap mereka terhadap Qur'an, akan saya kemukakan
56
dengan rinci (Insya Allah) dalam sejarah orientalis tentang
l,erjemahan Al-Qur'an yang mereka laku kan ke dalarn bahasa
berbagai bangsa di dunia, terutama dalarn bahasa Inggris dan
l,atin.
Barangkali terjemahan Qur'an yang dilakukan oleh
kaum orientalis yang paling dulu sepanjang abad pertenga-
han adalah terjemahan Qur'an ke dalam bahasa Latin. Yaitu
terjemahan yang dilakukan oleh seorang berkebangsaan
Ingris bernama Robert Uff Ceytone, yang dibantu oleh se-
orang berkebangsaan German Lrernarna Herman IJff Del-
matiy. Itu terjadi pada tahun 1143 M.
Terjemahan itu mendapat dukungan dan bantuan dari
para pembesar agama Masehi (uskup dan kepala uskup) padd
abad pertengahan. Diantara mereka adalah Peter The Vene-
rable (yangAgung). Ia adalah seorang kepala asrama penam-
pungan para biarawan dan biarawati di Perancis yang ber-
narna "Clunia" yang merupakan tempat nomer wirhid dan di-
anggap paling memiliki prestise di di seluruh E*pr. Disam-
ping itu ada pula cabangnya di Spanyol, tepatnya di kota
Toiido. Dalam kesempatan ini Peter menghadiahkan ber-
bagai macam hadiah dan penghargaan kepada para pener-
jemah. ({,ihat Samuel Zwemer, dalam bukunya Th.e I'rusta-
tion of Qurbn, bal. 295).
Lebih jauh tokoh orientalis tadi (Samuel Zwemer) me-
ngatakan bahwasanya terjemahan itu dapat terlaksana ber-
kat dorongan dan hasil kerja missionarismerrya, dibawah
lindungan jiwa dan semangat mmissionaris yang mulia Peter.
Sebenarnya terjemahan tadi sangatlah jelek. Bahkan
oleh Georie Sale (penerjemah Qur'an juga) dikatakan bahwa
karya itu tidak pantas dinamakan sebagai terjemahan,
57
melihat begitu banyaknya kesalahan yang ada didalamnya'
Lebih lauft aiUtakannya bahwa terjemahan itu hampir
seratus persen dari hasil revisi yang menyimpang seratus
delapanfuluh derajad dari aslinya' (Lihat pengantar ter-
jemahan George Sale hal.6).
Dalam usaha menerjemahkan Qur'an ke dalam bahasa
Latin, para orientalis mempunyai maksud sbb:
1. Memadukan kesatuan berpikir untuk menyerang Islam'
Dalam hal ini mereka telah sepakat bahwa tidak ada
gunanya memerangi ummat Islam lewat kekuatan
militer. Kita Gata mereka) hanya mempunyai satu cara
untuk menaklukkan muslimin, yaitu dengan rnemiliki
dalih rasional yang,dapat mengunguli kekuatan ber-
pikir musuh (orang-orang Islam). Dari sinilah mereka
mengheruskan untuk menerjemahkan Qur'an ke ber-
bagai bahasa.
2. Menyalahkan dan mer{elekkan Qur'an'
Dalam ha.l ini merekabertujuan untukmemuaskan para
pemeluk Masehi di Eropa,bahwa orang-orang Islam
merupakan sekumpulan orang murtad dari agama Nash-
rani. Bahkan merupakan sekelompok orangyang paling
sesat, seperti yang dikemukakan Peter yang Agtrng'
Yang demikian mereka lakukan agar terjadi kesenjangan
sehinga Islam tidak dapat tersebar di Eropa, dikalangan
para pemeluk agama Masehi.
8. Untuk mengkristenkan ummat Islarn secara massal'
Yang demikian mereka lakukan dengan anggapan
mereka mengemukakan poin-poin kelemahan yang ada
dalam Qur'an. Atas dasar inilah Peter menulis sebuah
68
buku sebagai ringkasan ajaran dan hukum-hukum dalam
Islam, yang dinamakannya Autrageous Islam. dengan
menjelaskan kesalahan dan kelemahan yangada (menu-
rut angapannya). Kemudian setelah itu ia membuat
terjemahannya dengan dibarengi ringkasannya. Kese-
muanya itu dikenal dengan nama ?oledan Collxtion atau
Cluniu Corpus. (lih. Montgomery Watt, The Influerrce of
Islam on Mediual Eurnpe, hal. 7Z).
Dapat dikatakan bahwasanya kumpulan terjemahan
tadi merupakan koleksi yang paling kuno dalam hal penulisan
yang berupa permusuhan bangsa Eropa yar]g treragama
Masehi terhadap Islam. Dari situlah meluasn5ra pertentapgan
mereka dengan para pemeluk Islam di wilayah bangsa Timur,
Sebenarnya pertentangan tadi merupa.kan perlawanan
yang akar-akarnya telah dirintis oleh pendeta bernama
Yohanna (675 - 749 M) yang dulunya tinggal di wilayah
Damascus dibawah kekuqsaqn Dinasty Bani Um'a1yah. Dia-
Iah yang mewarisi jejak yang cukup berarti terhadap
karangan dan hasil karya para brientalis dia6ad-abad beri-
kutnya.
Terjemahan Qur'an ke dalam bahasa Latin tadi masih
tertulis dengan bentuk tulisan tangan dan disimpan didalam
asrrama Clunia di Perancis, hingga akhirnya pada tahun 1648
M di Eropa barulah diterbitkan dan didistribusikan. Sejak
saat itulah bermunculan terjemahan Qur'an ke berbagai
bahasa Latin dan bahasa bangsa Eropa.
Terjemahan llertama ke dalam bahasa Ingris adalah
yang dilakukan oleh seorang orientalis bernama Alexander
Ross pada abad ketujuhbelas (1G49 M). Dan terjremahan itu
bukan dari sumber/nash aslinya berbahasaArab, akan tetapi

59
dari terjemahan bahasa Perancis yang banyak salahnya. (lih.
Intrcdirction to The Qur'an, kar. Richard Bell & Montgomery
Watt).
Kemudian pada abad kedelapanbelas, muncullah ter-
jemahan Qur'an ke dalam bahasa Ingrisyangpalingpopuler,
yaitu terjemahan hasil karya George Sale, seperti yang kami
singung tadi.
Terjemahan George Sale
Terjemahan George S"le ini disebarluaskan pertama
kali pada abad delapanbelas (1734 M) dengan diberi nama
The Kuwn or The Kuran of Muhammad.. '
Orientalis ini dalam mukaddimahnya banyak'sekali
menyebutkan dakwaan dan tuduhan yang panjang lebar.
Pengantar tadi diberinya judul "Preliminary Discourse'.
Didalamnya banyak disebutkan sbb: Qur'an bukan $'ahyu,
dan bukan rnukjizat. Didalam Qur'an banyah sekali keke-
liruan dan satu sama lain saling kontradiksi. Kebanyakan
isinya dicukil dari ajaran Yahudi, tidak hanya dalam pokok-
pokok masalahnya saja, akan tetapi dalam pembagian dan
pengaturan serta susunan surat dan ayat-ayatnya. Lebih dari
itu ia mengatakan bahwasanya dalam Qur'an banyak sekali
pengulangan dan cerita dongeng-dong€ng kuno.
Lebih jauh George Sale mengatakan: Muhammad
tidsk lain adalah pengarang Qur'an itu sendiri, perancangnya
yangdibantu oleh orang lain. Ini adalah masalahyangtidak
diragukan lagi dan telah disepakati oleh semua orang, kargna
tidak adanya protes atau usulan dari para sahabatnya.
Kemudian George Sale menukil ayat 103 dari surat An-
Nahl dan ayat 4 dari surat Al-Furgon, sebagai kesaksiannya.
60
George Sale kemudian mengungkapkan maksud dan
tujuan terjemahannya. Yaitu memberikan senjata kepada
para missionaris dan umumnya ummat penganut Masehi
dalam usaha memerangi Islam dan ummat Islam. Ia katakan:
'Saya sangat yakin bahwasanya kitasendiri saja sudah cukup
untuk menyerang Qur'an dan akan berhasil. Saya sudah
cukup yakin dengan adanya pertolongan dan petunjuk dari
tuhan untuk dapat menaklukkannya'i (Hal. 4).
Terjemahan itu telah disebarluaskan kembali pada
akhir abad sembilanbelas (1896 M), dibawah'supervisi se-
orang pembaptis bernama Wherry. L€bih laniut sang super-
visor tadi mengatakan bahwa maksud dari cetak ulangyang
dibarengi tambahan dalam mukaddimahnya yang panjalrg
lebar itu, dimaksudkan untuk mengaktifkan kembali sema-
ngat gerakan missionaris (kristenisasi). (Hal. 174).
Terjemahan yang dilakukan George Sale merupakan
salah satu terjemahan yang paling populer dari sekian ba-
nyak terjemahan Qur'an yang dilakukan oleh kaum orien-
talis. Terbukti ia telah mengulangi cetak ulan! lebih dari tiga-
puluh kali cetak sejak diterbitkannya hinga sekarang'
Disamping itu telah mendapa.t pujian dan amngan jempol
dari para tokoh orientalis dan missionaris. Terlebih Samuel
Zwemer yang mengatakan bahwa dengan adanya mukad'
dimah itu akan semakin memantapkan dalam mengkaji dan
mendeteksi Islam (bagi kalangan kaurnorientalis tentunSra.
Pent.).
Kemudian Montgomery Watt mengomentari seraya
mengatakan bahwa dengan adanya Footnote yang panjang
lebeu itu akan tetap semakin indah hingga kini, dan meqiadi-
karr lebih menarik untuk dibaca dan dikaji lebih jauh. Mont-
gornery Watt, hal. 174).
61
Mukaddimah tadi telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Arab dengan jud ul Maqatah fiI I slonm yang disponsori
oleh dua penerbit dari Inggris dan Amerika, dan dicetak di
Cairo pada tahun 1989 M. Para missionaris menyebarluas-
kannya pada skala yang sangat luas di seluruh wilayah Arab'
Ibrahirn Khalil Ahmad, mantan angpta missionaris
yang diutus untuk memurtadkan bangsa Qibthi di Mesir,
mengatakan bahwa: Sesunguhnya buku tadi merupakan
buku panduan utama bagi missionaris dalam gerakannya
memusuhi Iglam dan Muslimin, Qur'an dan Rnsulullah saw'
Barangkali apa yang dikemukakan Montgomery Watt
dalam mengomentari mukaddimah yang' dikemukakan
Goorge Sale sebagai sangat realistis (nalar dan ilmiah).se-
t€tah kita ketahui apa yang terkandung dalam ungkapannya
tadi gerta bagaimana digunakannya oleh para missionaris -
dapatlah terlihat oleh kita akan pengertian nalar dan ilmiah
yang difahami para orientalis. Adapun tentang pandangan
orang-orang Islam yang telah terkena racun dan tipudaya
mereka" mari kita simak apa yang dikatakarr Abdur Rahman
Badawiy. Ia mengatakan: "Sebenarnya George Sale condong
hepada Islam, terbebas dari rasa kefanatikan agamanya ken-
datipun ia beragama Nashrani. Ia tidak mengingkari kenabi-
an Muhammad. Yang demikian dapat terlihat bahwa^sannya
dia itu termasuk kelompokJrangmenyeru kepada kebangkit-
an yeng memang tengah melanda Eropa pada saat itu - Disam-
ping itu, dia termasuk orangyang menolak untuk mengguna-
han cara palsaan yang kala itu keputusannya tengah diambil
oleh majlis Itatolik (maksudnya gereja lbtolik). Dia termasuk
orang yang menolak penggunaan kekerasan dan palnraan,
baik dalam pemikiran ataupun dalam segi aqidah. Dan juga
ia menolak Eemua ajaran agama (Katolik) yang diangapnya
02
bertentangan dengan akal pikiran manusia normal.' (Lih,
E nsihlopedi Orientalis, Terbitan Beirut).
Sunguh merupakan kedustaan yang nyata, yang tidak
mungkin keluar dari ucapan seorang berilmu yang berhak
untuk dihormati. I-€bih keji dari itu adalah pembelaan yang
dilontarkannya. Sebab berarti ia telah rnenghiasi suatu
kebatilan, telah memuji kesesatan, disamping merupakan
tipudaya dan makar terhadap ummat Islam dari Timur sam-
pai Barat di seluruh dunia.

:t***

6tr
ORIENTALISME DI ABAD MODERI\

Kekalahan Seeara Psikolo gis.


A kibat kekalahan dalam menghadapi serangan per-
Aadaban Barat, dan juga akibat serarigan dan reka-
yasa orientalisme terhadap keinginan mereka untuk meng-
hancurkan Islam dan kaum muslimin, maka sebagian dari
cendekiawan muslim telah berusaha untuk membela kaum
orientalis secara umum dan kaum orientalis modern khusus-
nya. Mereka berusaha menampakkan potret orientalis
modernyangberbeda dengan kaum orientalis padaabad per-
tengahan dan era kebangkitan (renaisane) yang sangf,t di-
kenal dengan kefianatikan serta gigihnya memusuhi Islam
dan kaum muslimin. Mereka (cendekiawan muslim) berang-
gapan bahwasannya kaum orientalis modern berbeda dan
telah berubah seratus delapan puluh derajat dari pola orien-
66
talis pada abad yang silam yang terkenal sangat memusuhi
Islam itu. Sedang orientalis sekarang (modern) telah me-
ngambil sikap yang sangat berbeda' Yaitu sikap seorang pe-
nyidik yangjujur serta berdasar pengkajian obyektif, disam-
pingsebagai rekan yang saling menghormati.
Sunguh halus dan enak kedengarannya. Maka kami
ingin sekali andai dapat mengungkap hakikat yang sebenar-
nya.
Dengan begitu kamilah orang pertama yang akan
melaksanakannya. Karena kenyataan dan fakta yang ada
justru berbicara sebaliknya. Di antara saksi ahli, telah meng-
ungkap kesaksiannya. Dan inilah rinciannya: Doctor Edward
nPotret
Said dalam buku nya O ri e nt ali s m.e mengatakan, Islam
yang keji lagi jorok masih tetap menjadi kajian pertama dan
kontinyu yang dilakukan oleh para orientalis dengan meng-
gunakan segalajenis mass media Barat sscara umum."
Kemudian Doctor Edward mengemukakan banyak
sekali contoh sebagai kesaksian akan tulisannya tadi seraya
mensudahi dengan tulisan sbb: "Books and articles are regu-
larly published on Islam and the Arabs thst represent absolu-
tely no change orrer the virulent anti - Islamic of the Midle ages
and Renaissance.' (halaman 287) artinya; Buku-buku dan
artikel tidak henti-hentinya disebarluaskan yang mem-
beritakan tentang Islam dan bangsa Arab. Keemuanya itu
tidak ada bedanya dengan perdebatan keji yang memusuhi
Islam yang pernah mereka lakukan pada abad pertengahan
dan era kebangkitan.
Kenyataan, kajian-kajian dan penyelidikan objektif
yang dilakukan oleh para orientalis abad modern ' sejak awal
abad sembilan belas hinga kini ' telah menunjukkan dan

66
membuktikan kebenaran hal itu. Y.aitu sikap rnereka tetap
lidak berubah dan tetap memusuhi Islarn serta kaum mus-
lirnin, khususnya terhadap Qur'an dan R"a"sulullah saw'
Untuk lebih jelasnya, karni mencoba mengemukakan
beberapa contoh sebagai bukti sqia, dan bukannya pern-
batasan.
1. orientalis Gustave File dalam tulisannya mengptakan
tentang kenabian Muharnmad, bahwasannya apa yang
dialaminyatidaklainhanyalahsepertisedangterkena
penyakit malaria' Apa yang didengarnya seperti suara'
gemerincingbel adalah bukan wahyu' Akan tetapi meru'
pakan adat kebiasaan yang biasa menimpa orang yang
ierkena penyakit ayan dan tekanan jiwa atatt syat'af (se'
olah mendengar suara gaduh)'
2. Orientalis bernama Lewis Spenger dalam bukunya "Ke-
hidupan Muhammad dan Ajarannya" mengatakan: sebe'
narnya Muhammad adalah seorang yang mengidap pe-
nyatrit ayan dan histeris yang sering karnbuh' (1861 M)'
S.orientalisyangbernamaTheodoRonurfel(1909M)da-
lam bukunya tentang sejarah Qur'an mengatakan: Mu-
hammad adalah seorang yang sering t'erjangkit penyakit
ayandanhisterisyangmeqjadikandirinyaseolahmerasa
sedang menerima wahYu'
4. seorang orientalis ulung bernama samuel Margrliouth
(1905) mengatakan dalam bukunya 'Ilfuhammad dan
Munculnya Islam'. "Muhammad yang rnengaku men-
dapat wahyu llahi, sunguh telah banyak sekali menye-
ret manusia kePada kesesatan"'
5. Pakar orientalis bernamaWilliam Muir, dalam bukunya
(4 jilid) berjudul "Kehidupan Muhammad" rnenyebutkan
67
bahwasanya Muhammad adalah pendusta yang mengaku
sebagai Rasul. Ia adalah seoran$f n-rantan pernberi nase-
hat di Mekkah yang kemudian pindah ke Madinah seba-
gai seorang politikus yang arnbisius. Ia mengkaitkan diri-
nya dengan syetan derni untuk mendapatkan kesuksesan
duniawi. Lebih lanjut orientalis tadi mengutarakan
dengan terang-terangan sikapnya terhadap Islarn seraya
mengatakan: Sesungguhnya pedang Muhammad dan
Qur'an adalah yang palinC giglh menarnpakkan permu-
suhannya terhadap kebudnyaan, kebebasan, serta kebe-
naran, yang belum nd a tand ingannya serda belum pernah
disaksikan dunia hingg.i kini."
6. Orientalis kondang Macdonald menuiis dalam majalah
Tlw Muslim World dengan judul "Whith.er Islann?"', ia
mengatakan: Islam tidak lain adalah merupakan guru-
nya Gibb.
7. Kemudian Gibb sendiri pada tahun 1947 Mmerrulis buku
tentang Islam secara kornplit dan menanrakannya
Muhammadisme.
8. Pada tahun 1970, Cambridge University telah mener-
tritkan buku yangdiberijurlul Carrtbridge l{istory of Islum
yang ditulis oleh sederetarr pakar orientali* rnodern {dua
jilid). Dalam buku tadi dicantumiran s€mua tuduhan
dusta yang pernah dilontarkan oleh para orientalis baik
masa larnpau atieupun orientalis mssa kini. Antara lain
menyebutkan bahwa Islam tidak lain hanyalah
kurnpulan kebudayaan (Cultural Synthesis) yang terdiri
dari kebudayaan Yahudi, Nashrani, Yunani, Parsi,
disamping kebudayaan asli bangsa Arab Jahiliyah.
l. Orientalis kondang Montgomery Watt mbhulis dalam
bukrr karyanya yang berjudul Muhantmad. Prcpha ond.
;8
Statesmant: Qur'an bukan wahyu, tapi ia merupakan
kumpulan hasil khayalan yang diada-ada. Kemudian Qur
'an hanya bersandar kepada kisah-kisah yang diambil
dari sebagian agama Yahudi dan Nashrani.
Contoh-contoh lain masih banyak sekali. Barangkali
kalau saja tidak membosankan, akan saya ungkapkan di sini
sebanyak mungkin. Namun sqya kira itu sudah lebih dari
cukup sekedar untuk kesaksian dari apayang kami kemuka'
kano bahwasanya orientalis kapan dan di marta pun pasti
akan menyerang, mengotori dan mengejek Islam serta kaum
Muslimin.
Yang sangat mengherank4n, semua buku-buku tadi
dan juga yang lain, oleh para orientalis dan juga para antek
dan pengagum serta pengikut jejak mereka masih dianggap
setragai karya ilmiah yang tidak dapat ditinggalkan. Wal'
lahul-musta'q.en.
Kini marilah kita ungkap secara detail tiga masalah
yang berkaitan erat dengan orientalismeyaitu Orientalisme
dan Kolonialisme. Orientalisme dan Kristeqisasi. Orienta-
lisme dan Objektifitas.
Orientalisme Dan Kolonialisme
Dalam kurun abad kesembilanbelas, bangsa Barat yang
beragama lvlasehi telah berhasil menguasai wilayah'wilayah
Islam secarabertahap. Belum lagi abad itu berakhir, selunrh
wilayah Islam di Afrika dan di Asia telah dapat dikuasai oleh
penjajah,. khususnya kolonial Inggris dan Perancis.
Dalam waktu yang bersamaan, tumbuhlah gerakan
orientalisme di wilayah Barat (Eropa) dengan perturnbuhan
yang luar biasa, sejalan dengan berkembangnya kolonia-
lisme. Seiring dengan berjalannya waktu, makin hari gerakan
orientalisme makin menjadi sebuah prakan besar. Karena
pesatnya, perkembangan gerakan ini mengarnbil jalur
akademik, yang men5rebar lewat universit,as, lembaga-
lernbaga pendidikan non-formal, lembaga study dan research,
serta publikasi. Yang dernikian rnereka lakukan dengan
bekerja sama dengan kolonitrlisrne, baik dari segi pemikiran
maupun politik, dengan target utamanya adalah dapat me-
nguasai semua sumber kehiduparr muslimin, yang kemudian
akan dengan mudah dituntun rnenjadi urnmat.yang murtad.
Di Timur Tengahyangmerupakan pusat Islam dahulu-
nSra merupakan asset utama bagi dua negara kolonial, Ingris
dan Perancis. Hal itu dikemukakan sendiri, oleh tokoh kolo-
nialis bernama Loard Salisbury pada tahun tBSt M; dimana
ia mengatakan sbb: "Bagr Britania ada tiga pilihan:
t. Membiarkan Perancis untuk menangani wilayah Timur
Islam.
2. Melibatkan diri bersanra Perancis dalam'peperangan.
3. Bergabung dan memtrantta dalam meqiajah, kemudian
membagi hasilnya."
Akhirnya Britania memilih cara ketiga, yakni ber-
gabung dengan membagi hasil lremenr{ngan yang diperoleh
ilalam memerangi dan menjajah wilavah Timur Islam.
(lihat buku Agypt and Cxtnrcr, I{al. 30)

Pernbagian hasil tadi, tidak hanya clalam bentuk wila-


yah dan hukurn serta kekuasiaan saja. Akan tetapi lebih dari
,tu, termasuk juga dalam segi orientalisme. Seperti saling
nemberi informasi tentang kaj ian Islam dan kaum Muslimin -
{ereka saling tukar pikiran dalam mengkaji dan merekayasa
ierangan dan upa.ya menaklukkan kaum Muslimin.
70
Lebihjauh pembagian hasil kemenangan tadi tidakter-
batas pada masalah materi saja, namun termasuk kebudaya-
an, ilmu-ilmu serta kitab-kitab langka yang kemudian di-
angkut ke London dan Paris. Dalam hal ini kaum orientalis
telah mendapatkan sesuatu yang sangat berharga terutama
kitab-kitab yang masih berbentuk tulisan tangan 'ulama-
ulama' muslimin terdahulu. Buku-buku yang masih dalam
bentuk tulisan tangan yang dibawa ke London dan Paris tadi
antara lain mencakup ilmu-ilmu sastraArab, kajian tentang
perbandingan agama dan bahasa antara abad sembilan belas
hinga awal abad 20.
Sebagai misal apa yang saya kemukakan disini, bahwa-
sanya kajian dan penelitian yang dilakukan oleh pa.ra orien-
talis Barat terhadap perbandingan agama dan bahasa pada
masa itu seperti William John, Frans Bopp, Yacob Grimm,
dsb, adalah hasil menukil kitab-kitabyangdibawa ke London
dan Paris yang mereka peroleh dari Timur Islam.
Untu k mengeru k keuntungan ilmiah lebih tranyak,para
orientalis Barat mempelajari dan mengkaji masalah-maslah
yangoleh mereka diangap sebogai kelemahan, untuk kemu-
dian digunakan sebogai senjata menyerang kaum muslimin,
dengan merubah dan mencampuradukkan antara yang haq
dan yang batil dari ajaran dan hukum Islam, sehinga men-
jadi potret yang menjijikkan dan tidak disenangi.*

' Terbukti- brnyeknyr para orientalis dalam memilih kejiu tentrng srstrr dli
pemikiran Islami yang menyimpang, peda ebad ilu. S€p€rti syrir{yrircinte, drnjugr
pemikirrl-pemikiran aliren tesrwwuf yeng menyimpeng, mulei mcrcmbcsnyt
falsafah Yunani terhrdap pmikirrn den rlinn-rliran dehm Islrm. Kesemuenyr ltu
mereka masukkan ke delam buku t€rjemahen meretr, sehingge seohh semurnyr itu
merupaken peninggehn ajaran Islam.

7t
Mereka menyaring isinya dan diterjemahkan ke dalam
bahasa mereka (Eropa), untuk kemudian disebarluaskan ke
selumh wilayah Islam dan juga non-Islam.
Yang lebih mencolok, kajian yang mereka lakukan
dengan menyaring ilmu-ilmu tadi, mereka jadikan sebagai
alat untuk makin mengukuhkan cengkeraman Barat dalam
menguasai wilayah-wilayah Islam yang menj adi jajahannya.
(Lih, Couering Islan4 kar. Edward Said. Hal. 30).
Jadi, orientalisme yang berhubungan erat dengan
kolonialisme, mempunyai tugas mengumpulkan informasi,
menterjemahkan maklumat-maklumat, mengumpulkan
data, tafsira.n sejbrah agama, kebuddyaan, serta hal-hal yang
menyangkut tradisi.
Dengan tugas-tugas itu, nampaklah sosok mereka
sebagai informan negaranya, dan juga sabagai orang yang
berpotensi dalam menentukan langkah bagi kolonial itu
e€ndiri. Semakin meluasnya wilayah jajahan, kaum kolonial,
maka semakin kuatlah ketergantungan dan kepercayaannya
kepada orientalis yang dijadikannya sebagd.i bagian dari misi
kolonialisme. Kolonialisme makin banyak bersandar kepada
orientalisme dalam segala usahanya untuk menjajah dan
menguasai seluruh wilayah Islam di jagad raya ini.
Christian Snouck Hurgronje dalam buku 'Pilihan
Pemikiran Snouck Hurgronje' halaman 267, telah menge-
mukakan kebarusan adanya kerjasama orientalisme dengan
kolonialisme seraya mengatakan: "Sesungguhnya syari'at
Islam merupakan obyek penting dalam study orientalisme.
Tidak hanya terbatas pada teori mengenai sejarah per-
undang-undangan, kebudayaan dan agama, tetapi juga harus
mencakup tujuan praktisnya. Yang demikian itu akan ter-

72
lihat, bila hubungan antara Eropa dengan wilayah Timur
Islam makin kuat, maka akan sernakin banyak wilayah Islam
yang tunduk mengikuti kekuasaan banpa Eropa. Disamping
itu akan semakin kuatlah kita (bangsa Eropa) dalam usaha
mengkaji dan mengetahui pemikiran kehidupan mereka,
pemikiran tentang syari'at, dan latar belakang penptahuan
mereka tentang ajaran dan hukum Islam."
Dua negara kolonial Inggris dan Perancis, sebelum
menguasai wilayah-wilayah Islam, mereka mengirimkhn
orientalis untuk mengkaji terlebih dahulu situasi wilayah
yang akan dijajahnya, dalam segala aspeknya.
Perancis misalnya, sebelurn mereka menjajah Aljazair
pada tahun 1830 M, telah mengirimkan kaum orientalis Seba-
gai pengkaji situasi wilayah tersebut yang memakan waktu'
lebih dari duapuluh tahun lamanya. Pada mulanya, mereka
seolah sebagai peneliti peninggalan dan benda-benda kuno
(sejarah) yang diselidiki dengan pengetahuan modern. Dari
situlah kemudian mereka beralih menjadi cendekiawan spio-
nase untuk membuka jalan bagi Napoleon untqk menyerang
Mesir pada tahun 1798 M. Keberhasilan itu berkat bantuan
seorang orientalis Perancis bernama Silvestor yang
menjadikan Perancis sebagai pelopor gerakan orientalisme
pada abad 19. Disamping itu juga memudahkan Perancis
untuk mengembangkan sayap penjajahannya ke berbagai
wilayah Islam di benua Afrika dan Asia.
Begitu juga halnya dengan penjajahan Inggris ter-
hadap Mesir, yang diawali dengan pengiriman sekelompok
orientalis guna mengetahui situasi dan keadaannya. Seperti
Edward Lane, William John, dsb.
Ketika Amerika mengambil alih kekuasaan di Timur
73
Tengah dari tangan Inggris dan Perancis, merekajuga meng-
awali dengan pengiriman spionase yang berpura-pura seba-
gai orientalis untuk mengkaji berbagai ilmu pengetahuan.
Semuanya dilibatkan, baik pemerintahan, universitas-
universitas, perusahaan-perusahaan besar, serta mass
medianya. (Li}i.. Couering Islam, hal 24).
Disamping usaha tadi, Amerika juga masih bekerja
sama dengan para pendahulunya, yakni para orientalis
Inggris dan Perancis dalam usaha mengumpulkan data dan
pengetahuan dari mereka. Yang demikian nyata sekali ketika
mereka meminta bantuan dari seorang pemuka orientalis
Ingris bernama Gibb, seraya mengundangnya untuk meng-
ikuti simposium yang diadakan di berbagai universitas Ame-
rika, baik di Chicago maupun Harvard. Kemudian setelah itu
Gibb dinobatkan sebagai Direktur dan pengelola Hat'uard
Center for Middle Eastern Studies. Berkat pikiran-pikir-
annya, pertumbuhan gerakan orientalisme di Amerika sangat
luar biasa pesatnya. Yang demikian itu terjidi pada tahun
limapuluhan. Setelah Gibb, pengelolaan flavard Center di
serahkan kepada penggantinya seorang orientalis Yahudi
bernama Nadef Safran.
Apa pun yang terjadi, yang pasti gerakan orientalisme
di Eropa dan Amerika telah mengalami perkembangan dan
kemajuan yang sangat pesat sejak abad sembilan belas
hinga kini.
IVIaka tidak mengherankan jika kemudian muncul
berbagai lembaga, organisasi kejuruan, kelompok study
menerbitkan majalah dan bulletin yang memuat pemikiran
dan hasil penelitian yang konon menurut istilah mereka di-
sebut "ilmiah"

74
Perkumpulan Orientalisme.
Tujuan utama did irikannya perkuurpu lan orientalisme
untuk membantu kolonial Barat clalarn usaha mewujudkan
target dan keinginannya.
1. SOCIETE ASIATIQUE. Didirikan pada tahun 1822 M di
Paris. Telah menerbitkan buku tahunannya pada tahun
l922M.I)an diantara tujuan yang palirrg penting adalah
sbb:
a" Mengarangdan menerbitkan buku-buku tatabahasa
dan karnus serta buku yang berkenaa"n dengan ba-
hasa, yang dianggap l-rermanf'aat :rtau merupakan
keharusan untuk rnernpelajarri bahasa orang-orang
Timur.
b. Mendapatkan buku-buku yang rnasih tertulis dengan
tangan terjemahannya. Atau menukil hal-hal yang
dianggap penting saja atau rnemfoto copy darinya
sebanyak mungkin ataupun dengan mencetaknya,
kemudian disebarluaskan di negaranyg (Eropa).
c. Memberikan dor,ongan dan bantuan materi kepada
para penulis buku geografi yang berguna, sejarah,
seni, serta ilmu-ilmu pengetahuan umumnya.
d. Mengumpulkan dana dari rakyat secara bergilir,
guna rnemberikan dorongan khusus kepada ilmuwan
yang mengkhususkan diri dalam pengkajian
kebudayaan Ti rnur, saslra-sastra Ti mur, syair-syair-
nya, serta kebudayaannya secara umum.
e. Mengumpulkan semua fakta sejarah Ketimuran,
yang dapat membuahkan {iaedah bagi bangsa Eropa
secara menyeluruh. Kemudian mereka jadikan

75
sebagai sarana untuk penyelidikan dan penelitian
ilmiah.
2. ROYAL ASIATIC SOCIETY. Didirikan di London pada
tahun 1923 M. Tujuannya sama dengan Societe Asia-
tique. Selanjutnya organisasi ini mengadakan satu ben-
tuk komi te yan g berna ma Co m mitte e C orre sp o n de nc e .
Di antara tugars kornite tadi adalah mengumpulkan
maklumat-maklumat hasil penelitian yang berkaitan
dengan kebudayaan, sastra, ilmu pengetahuan, sejarah
serta peninggalan-peninggalan kuno khusus bangsa
Timur. Dalam usahanya ini, komite tadi dapat mengum-
pulkan banyak sekali maklumat yang sangat berguna.
Antara lain dapat memberikan masukan dan'bahkan
memudahkan bagi orientalis bernama Edward Lion
menulis bukunya berjudul An Account af The Manners
and. Custom.s of The Modcrn Egyptians
3. THE AMERICAN ORIENTAL SOCIETY. Didirikan pada
tahun 1842 M. Kongres pertama diadakan pada tahun
1843 M, dimana direkturnya mengatakan bahwa
Amerika ingin mempelajari tentang ketimuran dengan
mengikuti jejak negara kolonial Eropa.
Ini berarti motiv mengadakan study ketimuran adalah
karena motivasi politik dan kolonialisme, dan bukannya
study ilmiah.
Di antara tujuan utama organisasi ini adalah
mempelajari sernua bahasa bangsa Afrika dan Asia, dan
hal-hal berkaitan dengan bangsa Timur, menyebarluas-
kan dan menerbitkan maklumat-rnaklumat dan
terjemahan, dan akhirnya mendirikan perpustakaa.l
sebagai penimbun maklumat-maklumat penting tentang

76
bangsa-bangsa Timur. Dan kebanyakan kegiatannya
dipusatkan di kawasan Asia, khususnya Timur Tengah.
Ketika kepentingan Amerika makin bertambah di
kawasan Timur Tengah (khususnya setelah usai perang
dunia kedua), dan ketika kegelisahan bangsa Amerika
juga semakin bertambah karena kebanngkitan Islam,
maka bertambahlah jumlah or6ranisasi orientalisrne di
Amerika.
4. THE MIDDLE EAST INSTITUTI{. Perkurnpulan ini
didirikan oleh pemerintah Arnerika dan langpung
dibawahnya pada bulan Mei tahun 1946 di Washingthon
D.C. Perkumpulan ini mempunyai tugas sabagli
pengumpul data dan sekaligus sebagai pengatur strategi,
keamanan, secara terang-terangan. Jadi organisasi
tersebut bukan saja merupakan wadah yang menampung
para cendekiawan dalam melaksanakan satu penelitian
akademis, tapi perkumpulan tadi juga merupakan tolok
ukur bagi organisasi lain atau sebagai rxiodel dalam
rnelangkah dan menentukan setiap sikap yang diambil.
5. MESA (MIDDLE EAST STUDIES ASSOCIATION).
Dan masih banyak lagi organisasi-organisasi seperti
diatas yang bergerak tidak hanya sebagai lembaga
penelitian ilmiah, namun lebih dari itu merupakan kum-
pulan spionase dan orientalisme. Barang siapa ingin tahu
lebih luas, silahkan baca buku Couering Islom karangan
Edward said, pada halaman 285 - 296).
Pentingnya Geografi Dan Geografis.
Pengkajian tentang geografi telah memberikan man-
faat yang luar biasg, bagi negara-negara kolonial, terutama
tt
kulonial Inggris dan Perancis.
Pada tahun 18?1 M, perkumpulan para peneliti geo-
grafi di Paris telah mengrrmumkatr bahwa semua kegiatan-
nya tidak terbatas hanya dalamsegi penelitian dan penyelidi-
kan iimiah saja. Lebih jauh dikumandangkan bahwa untuk
letrih mempercepat proses penunggangan kebudayaan Barat
atas kebudayaan Timur, hendaknya harus lebih aktif dan
lebih giat lagi. Seman tadi dibarengi dengan aktifitas menye-
barkan bulletin-bulletin resmi dari pihak pemerintah yang
isinya antara lain memberikan semangat untuk menggiatkan
penelitian dengan melakukan tour ke berbagai wilayah
ti*.r", melakukan kajian ilmiah tentang geografi, serta
petualangan penjajahan sifatnya. Mereka diberi kesempatan
selebar-lebarnya untuk mengolah benua Afrika, birupya
sungai Nil, dsb. Akhirnya penelitian geografis secara ilmiah
berubah menjadi penelitian penjajahan' Dengan begitu
diharapkan para negara koloni (penjajah) akan lebih mudah
mengembangkan sayapnya sekaligus lebih meluaskan
wilayah .jajahannya, disamping dapat pula mempercepat
terciptanya wilayah Timur sebagai kebun'dan ladang bagi
bangsa llarat dan Eropa.
Di Inggris seorang pakar kolonialisme bernama Lord
Curzon yang pada tahun 1912 menjadi ketua organisasi
geografi, mengatakan sbb: *Sungguh pengetahuan tentang
geo6o,raf-t merupa.kan satu pengetahuan yang harus diketahui
dan dimiliki. Seb:rb dari ilrnu pengetahuan tadi dapat menge-
tahui sejauh rrrarla kekua[an a]am dan bagaimana mengguna-
kannya, bagaimana kita harus menempatkan penduduk dan
rnengatur perttrmbtrhan ekonorninya. Dengan geografi dapat
d i ketah u i Srerkembangain tian perluasan wilayah perbatasan
suatu n,'-'rl'i, dapat diketahui bagairnana menggunakan
78
potensi kekuatan manusia dalam mengelola lingkungan
dalam berbagai bentuk. Sungguh geografi merupakan pelaya-
nan bagi sejarah, teman dan saudara bagi ekonomi dan
politik, yangsangat berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lainnya,
seperti ilmu geolory, kehewanan, kamanusiaan, kimia, dan
penptahuan alam. (lih. buku, Subjects of The Doy, karangan
(Curzon, halaman 155 - 156).
Karena itu peta atau letak geografis seluruh wilayah
Islam membangkitkan pemahaman sekularisme pada diri
mereka, lalu pemahaman tadi mengundang untuk menguasai
dan menjajahnya sehinga dapat menikmati hasil buminya'
Terutama wilayah-wilayah yang menurut istilah mereka
dinamakan Blanh Spaces (wilayah kosong dari hunian).
Itulah yang sangat menarik mereka untuk segera menguasai'
nya. Padahal sebenarnya bukanlah merupakan tanah kosong
atau tidak dihuni penduduk. Namun hal itu oleh penjajah
bukan merupakan satu masalah yang perlu ditangapi' Sebab
menurut anggapan penjajah, penduduk asli'wilayah itu
adalah badui yang hidup dengan keterbelakangan. Dari
sinilah nampak adanya unsur fanatisme Barat yang mem-
peralat kata "ilmiah" demi dapat menguasai satu wilayah.
Atau dengan kata lain, menggunakan keunggulan yang
dimiliki Barat sebagai banpa yang maju dan berbudaya
tinggi untuk dapat menguasai banpa lain yang masih
terbelakang. (Couering Islam, hal. 215).
Lembaga-lembaga Akademi.
Lembaga-lembaga ini didirikan untuk mengkaji semua
yangberkenaan dengan orientalisme. Semuanyabersifat aka-
demis yang merupakan bagian dari fakultas tertentu atau
langsung dibawah pengawasan kementrian pendidikan
79

t
tinggi. I-embaga-lembaga ini dapat dikatakan lembaga yang
paling berbahaya dari sekian banyak organisasi orientalisrne.
Sejak berdirinya di Barat, ia tunduk kepada misi imperialis-
me. Kita dapat melihat gambaran ini pada lembaga pendidi-
kan bahasa Timur yang didirikan oleh pemerintah Perancis,
pada tahun 1795 di Paris.
Barangkali contoh yang paling menonjol dalam hal ini
adalah yang didirikan oleh pemerintah Inggris berupa
sekolah jurusan pengkajian ketimuran dan Afrika atau yang
disebut SOAS (School For Oriental And Africah Studies).
Lord Curzon dan Lord Cromer adalah dua orientalis
sekaligus merupakan sosok pemikir koloni'al yang, paling
kondang, merupakan anggota yang sangat antusias dalam
suatu kepanitiaan yang dibentuk pada tahun 1909. Mereka
paling giat mengusulkan agar segera didirikan jurusan
khusus tentang pengkajian yang berkenaan dengan orienta-
lisme. Curzon sendiri paling getol mengutarakan soal Timur,
seolah-olah Timur merupakan m ilik khusus bagi Inggris, atau
milik kolonial Inggris.
Sebagaimana yang termuat dalam bukunya: Subject of
The Day halaman tr84 diungkapkan bahwasanya pada tgl. 17
September tahun 1909 Curzon mengatakan dalam sebuah
pertemuan: "Sesungguhnya pengetahuan kita yang dapat
diandalkan tidak hanya menyangkut masalah bahasa bangsa
Timur. Akan tetapi juga mencakup adat .istiadat, sejarah,
agama, perwatakan serta cara berpikirnya. Bahkan lebih dari
itu, kita juga mengetahui dan dapat rnemahami inteligensia
bangsa Timur'. Itu semua rnerupakan kaidah tunggal yang
dengannya kita akan dapat terus menjaga semua apa yang
ingin kita peroleh dimasa mendatang. Tidak ada langkah lain
80
yangdapat dikatakan sebagai penguat bagi misi ini, sehingga
ia tidak layak mendapat perhatian dari pemerintah pusat,
atau untuk dibicarakan dalam kongres.
Kemudian pada tahun 1914 M, kembali Curzorr
menyatakan dalam sebuah muktamar tentang kajian-kajian
orientalisme sbb:'Sesungguhnya pengkajian dan penyelidi'
kan orientalisme bukanlah merupakan kenikmatan berpikir.
Akan tetapi lebih dari itu merupakan tanggungjawab Impe-
rium yang sangat agrrng. Karena itu usaha mewujudkan seko-
lah kejuruan tentang orientalisme di Universitas l-ondon
merupakan bagian yang harus dimiliki oleh Imperium (Part
of Necessary Furniture of the Empire). Jadi, fteikutsertaan
dalam membangun dan mewujudkan sekolah tadi merupakan
kewajiban dan tugas setiap warganegara terlndap Imp*-
rium.'
Penjajahan Kristiani
Tentang hubungan antara orientalisrne dengan kolo-
nialisme akhirnya sampai pada satu hakikat yang sangat
pen tin g. Ya i tu bahwasanya penj aj ahan yang dilaku kan Barat
terhadap untmat Islam, dan seluruh wilayah Islam, btrkan
sernata penjajahan ekonomi atau politik nasionalisme. Akan
tetapi yang paling utama dan pertama adalah penjajahan
kristiani yang didorong rasa dengki dan dendam mereka
terhadap Islam dan kaum muslimin. Hal ini sering dibukti-
kan oleh para sejarawan, termasuk non muslim" Barangkali
di sini saya cukupkan dengan menyebttt sebagai contoh ten-
tang penjajahan Barat terhadap dunia Arab dan Islam.
Mereka tidak akan melupakan bahwa diri mereka adalah
kaum Salib yang datang untuk menyerang Islam dan kaum
muslirnin serta para penguasanya. Bahkan jendral mereka
8!
Alan Bee dari Ingris ketika memasuki kota Palestina'pada
tahun 1918 mengatakan: "Kini saat berakhirnya perang
Salib."
Jadi, tidaklah mengherankan bila tiga sayap rekayasa
itu satu sama lain saling berkait dengan erat (maksudnya
Orientalisme, kolonialisme dan kristenisasi). Persatuan da-
lam tiga tubuh tadi adalah kesepakatan yang pasti dan ter-
program dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Inggris selaku salah satu negara. kolonial, selalu men-
jadikan target utamanya dalam menjajah adalah penyera-
ngan terhadap agama. Yang demikian dapat terlihat betapa
gesit dan antusiasnya negara tersebut melakukan kegiatan
mi*sionaris ke seluruh wilayah Islam. Seperti Mesir, Sudan,
'dan wilayah-wilayah lain yang mayoritas penduduknya
lancar berbahasa Inggris.
Bagitu halnya dengan Perancis dimana sikap mereka
kala menjajah Marocco, Syiriya, Libanon, .dan seluruh
wilayah yang penduduknya lancar berbahasa Perancis.
Akhirnya, sikap mereka itulah yangkini diterapkan
dan digantikan oleh Arnerika dewasa ini di Timur Tengah.
Baik dengan lembaga-lembaga Al-Kitab, missionaris, univer-
sitas, rumah sakitnya, serta badan penerbitannya, yang
hingga kini masih tetap berjalan dengan lancar dan sukses.
Hal ini persis seperti yang telah diprogram dalam rangka
perang urat saraf kaum salib yang didukung pemerintahnya.
Sebenarnya hal ini telah diungkapkan oleh Allah swt
dalam sebuah firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 120.
Kemudian oleh-Nya ditegaskan kembali bahwa semua yang
dikeluarkan dan dibelanjakan oleh orang kafir dalam
usahanya membendung dan menghalangi jalan yang menuju
82
kepada Allah, akan mendapatkan kegagal;rn dan sia-sia. Hal
ini telah dinyatakanNya dalarn surat Al-Anfaal ayat 36:
"sesungguhnya orong-orang knfir itu menafkahhan harta
mereha untuk m.enghalangi.orang dari iulen Allqh. Merchn
akan mcnafkahhnn hartanyu itu, hernudian rncnjadi sesalan
bogi m.ereka, dan mcwka ahan dikdahkqn. Dan hcdnlam api
neraka Jaharwnilah orang-orang yung haiir itu. akan dikum-
pulkan."
Orientalisme Dan Kristenisasi
Memang benar bahwa ada dua perkurnpulan yang ter-
pisah. Yang sattt dinarnakan kelompok Orientalisme dan yang
lain dinamakan kelornpok rnissionaris,4rriEtenisasi. Barang-
kali secara global akan mem"beri peng,rrtian bahwa dua
kelornpok tadi berbeda missi dan keberadaannya serta
bentuknya. Seakan-akan di sana tidak ada haitan erat antara
satu dengan yang lain. Namun, kenyataan dan faktanya
tidaklah demikian. Gerakan orientalisme dan gerakan kris-
tenisasi adalah dua missi yang seiring sejalan dan satu sama
lain saling menyempurnakan (Take orul Giue). Sedang per-
bedaan yang nampak di mata orangyang memandangsecara
sekilas, tak lebih dari perbedaan di permukaan saja, yaitu
dalam masalah pembagian tugas saja di antara kedua orga-
nisasi tadi. Gerakan missionaris kristenisasi terfokus dan
bergerak dalam bidang pendidikan dan kesehatan masya-
rakatf sedang kelompok orientalis bergerak dalam trirlang
akademik dan penelitian ilmiah. Nantun, kedua gerakarr tadi
+ Dalam menggunakan sarana kesehalan kaum missionaris trermaksud nrenyampaikrn
ajaran mereka kepada muslim yang tengah menderita sakit, beik deng*o crr.
mengajarkannya, alau dengan menanpakkan seolah merekalah yang memlerikan
kepadanyr banluan kemanusiaan. Karena memang largel ulama daI prrlnrid rrrc!eka
adalah memurtad- kan muslim sebaryak mungkin.
tetap sepakat dan bersatu dalam bidang pendidikan dengan
segala kelas dan levelnya untuk dijadikan sebagbi sarana
menyimpangkan kesadaran muslim dalam berpegang teguh
kepada ajaran agamanya.
Dengan penyimpangan itu mulailah mereka melang-
kah lebih jauh kepada rencana yang tersusun rapi sedikit
demi sedikit, dalam usaha mengganti rnethode berfikir Islami
yang ada dalam benak setiap muslim dan muslimah kepada
methode pengganti yang seratus delapanpuluh derajad trer-
tentangan dengan methode Islam. Yaitu methode yang diam-
bil dari dasar pemikiran mereka sebagai cara untuk memur-
tadkan setiap muslim dan muslirnah.
Dengan begitu jelas bahwasanya kedua kumpulan tadi
sepakat dalam menggunakan cara dan methode, sebagai-
mana keduanya telah sepakat dalam usaha mencapai satu
tujuan. Dan mereka juga sepakat bahwa tujuan dapat meng-
halalkan segala cara.
Kesamaan itu dapat terlihat dari kehar'usan adanya
persyaratan tertentu yang dimiliki setiap anggota missio-
naris dan orientalis. Di antaranya adalah sbb;-
1. Pengkajian yang mendalam tentang Theolory, sejarah
agama Yahudi dan Nashrani, kitab suci mereka (Taurat
dan Injil). Usaha mereka dimaksudkan untuk:
a. Memperdalam kesadaran setiap anggota missionaris
dan orientalis terhadap agamanya, untuk mengha-
dapi agama lain, yaitu agama Islam dari segi aqidah-
nya.
b. Memantapkan tuduhan palsu yang selalu dikurnan-
dangkan setiap orientalis dan missionaris bahwasa-
nya ajaran agama Islam merupakan ajaran agama
B4
yang diambilkan dari agama Yahr.rdi dan Nashrani.
Yang berarti Qur'an itu diambilkan dari Taurat dan
Injil.
Pengkajian mereka tentang Theologi itulah yang
memberikan pengertian kepada kita, mengapa kita
sering melihat kebanyakan personil orientalis terdiri
dari para pastur dan pendeta gerEa.
2. Pengkajian tentang bahasa Arah, ilrnu-ilmu Islam dan
rujukannya (Qur'an dan Sunnah) serta segala seginya.
Kajian rnereka dalam masalah-masalah tadi sebagai
sarana untuk mengkaburkan ajaran dan menyimpang-
kan potret Islam yang lain dari trentuk aslinya. Sebagai-
mana yang kita lihat dibagian muka, itulah memang
tujuan mereka mempelajari Islam.
Ibrahim Khalil Ahmad, seorang mantan anggota
missionaris yang ditugaskan menghadapi hangsa Qibthi di
Mesir mengatakan: "Sebagai seorang anggota' missionaris,
saya disekolahkan pada sebuah Institut Theologr (khusus
Injil) di Mesir. Studi itu merupakan balai latihbn bagi anggota
missionaris di bawah pengawasan universitas Brinstone
Amerika. Namun tidak termasuk sekolah yang diawasi dan
patuh mengikuti aturan kementrian kebudayaan dan
pendidikan Mesir. Kebanyakan guru/tenaga pengajarnya
adalah orang-orang dari Amerika. Di antara materi terpen-
ting yang harus diberikan, disamping tentang bahasa Arab
dan ajaran-zuaran fshm, juga diberikan pengajaran bagai-
marur cara menyanggah ajaran Islam dengan mempelajari
buku-buku hasil karya dan tulisan para orientalis. " (lih. Kitab
'Orientalis dan Missionaris di wilayah Arab dan Islam', hal.
14 - 15).

85
Dalam sebuah konggres yang diadakan di Colorado
pada tahun 19?8 tentang kegiatan Missionaris Dunia, mereka
Lewanti-wanti dan menasehatkan dengan sungguh-sungguh
keparia para anggotanya di seluruh penjuru dunia yang mela-
kukan aktifitas di wilayah-wilayah Islam, agar selalu meng-
gunakan literatur tertentu tentang Islam, yang kebanyakan
merupakun karangan para orientalis sendiri' (Lih'Thz- Gospel
and Islam, hal. 603)
Dalam buku yang sama, hal. 32 dan 33, terdapat wasiat
ketua konggres tadi, antara lain adalah sbb: "Dalam usaha
kita untuk membentuk para anggota missionaris yang tang
guh dan aktif dikalangan ummat Islarn, hendaknya kita
wujudkan dengan cara:
- Memantapkan pemaharnan bahasa Arab, Qur'an, dzin
kitab-kitab rujukan tentang'lheologr Islam'
- Berdedikasi tinggi penuh kesabaran, gigih dalam ber-
dialog dan dalam melakukan diskusi.
- Merniliki perasaan belas-kasih dan lemah lenrbut
(tawad.lu') yangmungkin dapat menuntult setiap muslim
untuk mengimani Al- Masih secara mutlak.
- Bersedia untuk meninglplkan cara lama yang dapat
menimbulkan dialog dan debat kusir.
- I{endaknya setiap anggota missionaris mempunyai jiwa
optirnisme yang tinggi.
Lebih jauh sang ketua konggres tadi dalam meng-
utarakan pidatotrya dengan mengatakan bahwa setiap ang-
gota missionaris harus lnempersenjatai dirinya dengirn
bahasa Arab dan ilmtt Islaur yang ditulis oleh seorarlg
orientalis beruarna T. Gardner yang merupakan tokoh yang
sangat menguasai ilmu-ilmu Islam. Ia juga seorang pakar
B6
dalam ilmu penerjemahan, terutama dalam sastra Arab dan
Islam, serta merupakan penulisyangproduktif. Ia adalah se-
orang yang telah mengorbankan waktunya selama 16 tahun
mempelajari bahasa Arab, kemudian ia ajarkan kepada para
anggota missionaris yang tengah aktif melakukan tugasnya.
Sebab ia mempunyai keyakinan bahwasanya untuk dapat me-
ngetahui secara mendetail apayang ada dalam hati mereka
(muslimin), maka harus mengetahui pula latar belakang, pola
pemikiran dan hatinya secara menyeluruh.
Sebagaimanayang ditegaskan oleh ketua konggres tadi,
maka Samuel Zwemer juga menegaskan hal yangsama dalam
pengantar artikelnya di majalah The MoslemWorld. Di sana
ia mengatakan bahwa dewan gereja dalam usahanya mem-
bantu ummat Islam, hendaknya meras,a terpanggil untirk
mengkaji lebih dalam dan lebih detail terhadap satu pro-
blema, disamping harus mewujudkan sosok missionaris yang
tangguh dan mantap imannya.
Zwemer juga berkata: 'Apabila dewan gereja ingin
memasok kitab Injil ke seluruh wilayah Islam, maka terlebih
dahulu kita harus mengetahui keadaan, apa dan bagaimana
wilayah-wilayah Islam itu. "
Tidak diragukan lagi apa yang dimaksud oleh Zwemer
dalam kata-katanya: "Mernasok kitab ke seluruh wilayah
Islamn, adalah memurtadkan urnrnat Islam, sehingga men-
jadi penganut agama Masehi. Dan itulah tujuan utama
m issionaris dan orientalisme.

Kendatipun demikian, para missionaris dan orientalis


mempunyai tujuan yang sama dan ini merupakan tujuan
secara umum, yaitu memurtadkan kaum muslimin. Mereka
dalam banyak hal, terutama dalam bergaul dengan para

87
cendikiawan musl im berusaha dengan cara yang sangat halus
untuk mengajak muslim untuk mengarah kepada seorang
yangberpredikat atau berpikiran materialisme, modern, atau
meniadi penolong gerakan westernisasi dan modernisasi,
atau penyeru kepada kerukunan diantara berbagai agama'
Bahkan untuk menjadi orang yang berpredikat sosialisme
atau bahkan komunisme lebih baik dalam anggapan orien-
talis daripada melihat seseorangtetap sebagai muslim. Lebih
dari itu menurut pandangan mereka, lebih baik seorang
muslim itu tetap ber KTP muslim, dalam tingkah laku dan
kepribadiannya berlawanan dengan Islam. Dengan begrtu
mereka berharap agar orang Islam tersebut mgnjadi seorang
yang munafiq. Sebab orang munafiq lebih berbahaya ter-
hadap Islam dan muslimin, dibanding musuh Islam yang
dengan terang-terangan menyatakan permusuhannya dan
jelas sekali identitas kekafirannya.
Jadi, berdasarkan tujuan umum tadi, mereka meng-
hendaki umtuk memurtadkan ummat Islam ddri ajaran dan
identitas sebenarnya kepada yang lain, sesuai dengan ren-
cana yang diprogram oleh gerakan missionaris dan orientalis'
Dengan adanya kesamaan dalam menggunakan cara
dan methode, sanatta dan tujuan, maka sudah selayaknya jika
di sana ada ikatan yang erat antara kedua gerakan itu (yakni
orientalisme dan missionaris). Agar ikatan itu nampak lebih
jelas, maka berikut ini kami sajikan beberapa contoh praktis'
Peter The Vcnerable
Peter yarlg mempunyai julukan 'paduka yang agung"
termasu k sosok pemuka agama Masehi yang san gat masyhur
permusuhannya terhadap Islam di Benua Eropa pada abad
pertengahan. Ia wafat pada tahun 1156 M.
88
Ia dikenal orang yang paling gigih dan telah melakukan
tugasnya dalarn sejarah gerakan orientalisme dan missio-
naris, sebagai orang yang paling berbahaya dan berwibawa.
Ia seorang pakar Theologr Masehi dari Perancis. Ia tumbuh
dalam lingkungan gereja dan merintis karir sebagai pendeta,
hinga akhirnya dinobatkan sebagai kepala biara Cluny di
Perancis yang merupakan biara paling kondang dalam seja-
rah Salib di Eropa pada abad pertengahan. Perkumpulan
biara tadi mempunyai cabangyang sangat banyak tersebar di
seluruh Empa, khususnya di Perancis dan Spanyol, dan yang
paling kondang adalah cabang Tolido di Spanyol.
Pada tahun 1085 M, Tolido dapat direbut dan dikuasai
kaum Nashrani. Akhirnya dengan segenap kekuatarr yang
mereka miliki, mereka mengumpulkan dan membentik
sebuah gerakan Salib yang sangat kuat untuk merirerangi
Islam dan muslimin di Andalusia. Dan kekuatan gerakan itu
bermarkas d i b iara C luny tadi, yan g dibawah kekuasaan pen-
deta Pondektion, dan dipimpin langsung oleh Peter The Vene-
rable.
Setelah sepuluh tahun Tolido .ii U"*"tr kekuasaan
kaum Masehi, maka d iadakanlah " Konggres Cleromon, tahun
1095 M.
Dalam konggres tadi disepakati sebuah pernyataan
yaitu kewajiban segenap penganut Masehi untuk memerangi
kaum muslimin di Andalusia dan Palestina. Crerakan ini
dibentuk atas dasar kesepakatan parh pendeta di Cluny.
Mereka beranggapan bahwa tersebarnya Islam di kalangan
bangsa Eropa merupakan kemurkaan Tuhan, yang harus
ditebus dosa terhadapNya dengan memerangi kaum mus-
limin. Dan para pendeta yang ada di Cluny menyertai para
tentara Salib ketika menghancurkan semua sJn'ar Islam di
89
Andalusia dan peninggalannya, dengan menggantikan
dengan lambang Nashrani.
Kemudian dalam perjalanan Peter The Venerable yang
kedua kalinya ke Spanyol, ia telah memutuskan untuk mem-
bantu lebih banyak.terhadap ajaran Masehi. Bantuan tadi
bentpa penerjemahan Qur'an ke dalam bahasa Latin, yang
merupaksn terjemahan pertama bagi Al-Qur'an ke dalam
bahasa Eropa.. Kemudian pada tahun itu juga (yakni tahun
1141 h[) ia mendirikan perkumpulan penerjemah AI-Qur'an
di Tolido yang sekaligus sebagai markasnya. Dalam tugas
temebut Peter telah menueaskan.beberapa orang pendeta/
lnstur dan yang paling kondang adalah pendeta dari Ingris
bernama Robert Ouf Keytone. Dan terjemahan itu usai pada
tahun 1143 M.
Seperti kita ketahui dari apa yang kami kemukakan
tadi bahwa usaha mereka menerjemahkan Qur'an mem-
punyai tujuan dan maksud yang sangat keji. Yaitu menyim-
pangkan makna Qur'an, memusuhi dan menjelekkan citra
Islam, serta merubah potret Islam dari bentuk aslinya, serta
bemsaha untuk memurtadkan ummat Islam menjadi penp-
nut agama Nashrani.
Atas dasar tafsiran itulah kemudian Peter The Vene-
rable menulis ringkasan ajaran dan ilmu Islamyangdinama-
kannya "Her.esy Of Islam', dengan dibarengi menjelekkan
dan mengotori 4iaran-ajarannya. Kemudian setelah itu ia
membuat ringkasan lagi dengan diterjemahkan kembali
dalam bentuk yang lebih keji, dan dinamakan "Toledon
Collection", atau "Cluniac Corpus". Kenyataan ini mem-
punyai pengaruh yang sangat jelas dalam memacu gerakan
penerjemahan karangan para orientalis pada abad-abad
90
tleri ku tnya yang lebih m.:mfokuskan kepada perm usuhan ter-
hadap Islam.
Hal ini persis seperti yang diakui sendiri oleh Samuel
Zwemmer yang ia mengatakan bahwa keberhasilan semua
penerjemah itu berkat kegiatan dan kegigihannya dalam
melakukan tugas sebagai missionaris, dan dorongan yang
mulia Peter The Venerable.
Di sana ada terjemaharr lain yang diperintahkan oleh
Peter yaitu sekumpulan tulisan yang konon dinisbatkan
kepada Abdul Masih bin Ishaq Al-Kindi (tidakdikenal iden-
titasnya).Tulisan ini diterjemahkan oleh seorang Peter di
Tolido yang beragama Yahudi, kemudian mepjadi Nashrani.
Terjemahan itu diangap merupakan bagran dari kegiatan
Cluniac Corpus. Setiap missionar,is banyak belajar dari ter-
jemahan itu ketika bertugas menyanggah ummat Islam dan
sekaligus bagaimana cara menyerang Islam.
Dalam kumpulan tulfsan itu, terdapat surat risalah
seruan Hasyimiy kepada Abdul Masih bin Ishaq Al-Kindi
untuk memeluk Islam. Ada juga surat balasan AMul Masih
kepada Al-Hasyimi, yang ganti menyeru untuk ia memeluk
agama Nashrani. Didalamnya juga terdapat sanggahan ter-
hadap semua tuduhan yang tidak berbobot, terhadap Rasu-
lullah dan sirah beliau, terhadap Islam dan ajaran- qjaran-
nya, dan terhadap Al-Qur'an dengan semua apa yang dikan-
dungnya, terutama mengenai jihad dan usaha untuk mengu-
kuhkan bahwasanya Injil tidak pernah dirubah (maksudnya
Injil yang ada sekarang adalah asli, dan ayat yang ada dalam
Qur'an yang menyatakan bahwasanya Injil dan Taurat telah
terjadi perubahan adalah tidak benar. Pent.). Para penulie
Barat pada abad pertengahan telah menelan maklumatyang
ada dalam risalah tadi dengan mentah-mentah. Kemudian
91
meneka menyalin serta menggunakannya sebagai senjata
dalam menyerang dan mendebat kaum muslimin, sedikit
demi sedikit. Kemudian kisah-kisah ya.ng ada dalam risalah
tadi dianggap sebagai sumber outentik bagi pemikiran
bangrsa Eropa.
Tulisan tadi telah diterbitkan di London dua kali' Per-
tarnn. padatahun l-880 M, dan yang kedua pada tahun 1885
M, dnn digunakan sebagpi bekal bagi para missionaris dalam
mengemban tugasnya. Kemudian seorang pakar orientalis
bernama William Muir membuat ringkasannya dalam bahasa
IngSis dan diterbitkan di lxrndon, juga dua kali penerbitan'
Pertama pada tahun 1881 M, dan yang kedtra pada tahun
188? M, untuk digunakan sebagai bekal para orientalisdalam
mengemban missi mereka. (Lih, Ensiklopedia Oientdisme,
h*. AA - 69, dan kitab'Orientalisme antara objektifitas dan
mengada-adal frat. 57 - 58).
Ralrmond Lull
Dari apa yang kami kemukalun tadi bahwa awal mula
tumbuhnya gerakan orientalisrne adalah gelakan permusu-
han terhadap Islam sehagai a.gama' yang secara historis
dikembalikan kepada permulaan datangnya Islam. Maksud-
nya awal mula munculnya orientnlisme dalam pengertian se-
:nra keyakinan dikaitkan clengan rnuncrllnya Islam. Dengan
:egitu kemunzulan gerakan orientalisme di Erropa, tidak lain
nerupakan keian$utan dari gerakan yang ada ketika Islam
iLra.
Setrenarnya fenomena seperti ini, keberadaan,
rertumbuhan, gerak dan aktifitasnya tidak hanya terbatas
ialam lingkungan dimana Islam berada dan dianut manusia,
alu tli situ terjadi letupan antara ummat Islam dengan lain-
t2
nya dari kaum kafir dan ahlul kitab. Tapi yan:g demikian itu
merupakan fenomena yang mengiambarkan pertentangan
antara haq dengan bathil, suatu pertikaian yang tidak akan
pernah berhenti diatas permukaan bumi ini.
Gerakan itu makin hari makin tumbuh membengkak
secara bertahap di lingkungan Islam. Kemudian berlanjut
hingga mer{adi bentuk perdebatan agama yang tertulis
melawan Islam. Perlawanan lewat perdebatan yang tertuiis
itu, untuk pertama kalinya ditulis oleh seorang pendeta
bernama Yohannes (LgZHf4g M) yang hidup dibawah nau_
ngan kekuasaan dinasty Bani uma5'yah. Tulisannya itu berisi
sanggahan dan upaya rnendebat kaum muslimin, merfelek-
kan serta mengotori citra ajaran Islam.
Kemudian tulisan Yohannes tadi dibawa ke Eropa.
Disana kemudian dikembangkan dan dijadikan sebagai
senjata ilmu untuk menyerang kaum muslimin. Tulisan itu
I
merupakan rujukan para orientalis dan pemtiesar agama
Masehi, ketika sedang menghadapi perselisihan dengan
kaum muslimin di Andalusia, semasa peperahgan Salib,-se_
ntenjak kekuason n daulah'Utsmaniy5rah khususnya setelah
penaklukkan kota Constantinopel, hingga abad modern,
yakni masa penjajahan kaum Salib dan yahudi terhadap
wilayah-wilayah Islam.
Itulah awal mula tumbuhnya orientalisme secara
hakiki. Adapun awal mula munculnya gerakan itu s€cara
resrni di Eropa adalah seperti apayang kami kemukakan di
halaman terdepa.n, bahwoeanya orientalisme di lahirkan di
tangan seorang tokoh orientalis kondangbernama Raymond
Lull (lih. EnsiHopedia Orientalisnte, hal. lb).
Atas dasar usulan yang dikemukakan Raymond Lull

93
kepada dewan gereja di Vienna pada-tahun 1312
M' maka
diadakan jurusan khu-
dikeluarkanlah sattl ketetapan agpr
dan Slamenka' guna
sus di universitas Paris, Oxford Folonia,
terutama
mempelajari dan mendalami bahasa Bangsa Timur'
agama Masehi
bahasa Arab. Tujuannya untuk nrenyetrarkan
di antara ummat Islam- i

Dari universitas-universitbs tadi lahirlah dedengkot-


yang
dedengkot orientalis dan pakar mis'sionaris kondang
pertaria. Diantaranya Raymond Lull itulah yang sangat aktif
agama Ma-cehi
dan antusias dalam menyeru para' pelneluk
r.uilt giat mempelajari bahasa Aratr, gyt*.!ti,1{i9n
"g* ="rriat" dalam mJnyebarkan.ag:lma Masehi pi t<fla-
"Jn"g"f sendiri'
,rg"ri.r**tt t=tt-. Hal itu pernah rlip,raktekkannya
ke Tunisia dan
Uitt"n dengan berani ia rnelanglangbuana Ia
AlJazair, hinga ia dikenal sehagai seorangsufi Nashrali'
herkelilingdi kalangan *u"y*o*ktt Islam menyamar rybaqai
Masehi'
seorang fakir, menasehati ag.ar orang memeluk-
ia dipenjara ctran rlia'singkan (dideportasi-
t irrggp"tf.frirnya
kan).
Dalam usahanya untuk rnemperdaLlam pengetahuan
karena ia
tentang Islam, ia mempelajari hahasa Arab bukan
Benang tlan mencintli trsrtrnsa itu' Akan
tetapi untuk
dijadif,n sebagai salah satu saranri trgar byT muslimin
rn"enjadi Nashrani. Bila bukan karena ini
dari dahulu hingga
eekarang dan rnungkin sarnpai masa yang dikehendaki Allah
merekalnasih mengangap dah mengatakan bahwasanya
:rahasa Arab tidak lain hanya suara dan bahasa
binatang'

Dari salah satu ide dan pendapat yang diutarakan


Remond Lull kepada gereja di Roma adalah
untuk segera
mengirimkan
mendirikan sekoiahan-*"ukolth"tt kristenisasi'
I

q4
missionaris yang terlatih ke seluruh wilayah-wilayah Islam.
Lebih dari itu permintaan Raymond Lull adalah untuk
mengirimkan pasukan Salib (militer) ke Granada, Afrika
Utara dan Palestina untuk menghabisi dan memusnahkan
ummat Islam.
Raymond Lull menempuh jalan yang sama dengan
rekannya sesama orientalis sebelumnya seperti yohannes,
Peter The Venerable, seraya menulis dan membuat buku
untuk menyerang Islam, serta menjelekkan Islam dan kp.um
muslimin. Bahkan Raymond telah mengutarakan bahwa
menghancurkan dan menaklukkan Islam merupakan impian
Raymond Lull sepanjang hidupnya. (Lih. Maa Safuqo'Anhu
min Bidaayati Istisylaq, hnL 1S).
Karena itu Remond Lull merupakan sosokyang""rgai
dihormati dan disegani di kalangan para orientalis dan para
missionaris. Bahkan Samuel Zwemmer telah menulis sebuah
buku dalam bahasa Ingris dengan judul "Orang pertama
Yang Menjadi Missionaris Di Kalangan Masyarakat Mus-
limin". Dalam buku itu disebutkannya sbb: '. - . dan hingga
masa kita dewasa ini, semua orientalis Eropa dan karya
tulisnya merupakan mengekor kepada Raymond Lull.
Sesungguhnya keutamaan kembali kepada orang yahg
melangkah pertama" (Idem, hal. 1G).
Sehingga Samuel Zwemmer menamakan anak laki-
lakinya dengan nama Remond Lull sebagai rasa hormat dan
begitu besar rasa kekagumannya terhadap perintis missio-
naris tadi. Danjuga untuk lebih mengabadikan namaRemond
Lull. Keutamaan adalah bagi perintis, menurutnya.
Dan salah satu- harapan Raymond Lull seperti yang
kami kemukakan tadi adarah masuknya bangsa Tatar kJ
95
sebagai peno-
agama Nashrani, agar kelak dapat dijadikan
untuk menggempur kaum
lolngdalam usaha ummat Nashrani
cita-citanya
*rrili*irr. Namun Allah swt menggagalkanIslam'
karena ternyata bangsa Tatar justru memeluk
j iwa
Sepeninggal Raymond Lull, makin berkembanglah
dan s"mangat gerakan kristenisasi yang memusuhi
Islam dan
orienta-
kaum *.r"Ii-irr, dalam bentuk peninggalan kajian
lismedanpengarahannya.Sebagaimisaladalahdidirikannya
Cam-
fakultas U"ft"!a Arab secara khusus pada universitas
U"iagot pada tahun 1636 M dengan tujuan
untuk memperluas
g"""i,.t".rgkah dan ruang lingkup gerakan preja (authority
[ereja) da:n menyebarluaskan agama Nashrani di kalangan
masyarakat Islam-
Christian SnoPck Hurgronj e
Orientalis dari Belanda ini seluruh hidupnya meng-
gambarkan denganjelas keterkaitan hubungan yang sangat
(Lih' Ensi-
irat antara orientalis, kristenisasi dan penjajahan'
htopedi Orientalis, hal. 245 - 247)'
orientalisinibekerjasebagaispionasd,missionarisdan
juga bekerja untuk kepentingan penjajahan secara kekuatan
i"it t Semua ilmu yang dimilikinya dicurahkan
untuk kegiatan tadi tanpa disisakan sidikit pun' Ia mem-
"U.ta*yaan.
p""V"i pJngaruft yang sangat jelas dikalangan orientalisme
belanda khususnya dan seluruh Eropa pada umumnya'
dan
Bahkan hampir seluruh orientalis yang ada di Belanda
kebudayaan ai n*p" menyanjungnya' dan menamakannya
lelah' yang
sebagaipahlawan penjelajah yang tidak mengenal
rela mengorbankan dirinya demi Al-Masih'
Snouck Hurgronje lahir pada tahun 1'857 M'
Ayahnya
Masehi pada se-
adalah seorang p*ttdut*. Ia belajar Theologr
96
buah lembaga yang dikhusuekan bagi pengadaan dan mem-
persiapkan para pendeta. Kemudian ia mendalami bahasa
Arab dan ilmu-ilmu Islam yang lain, seraya mempersiapkan
desertasinya tentang menunaikan ibadah haji ke Mekkah
pada tahun 1880 M.
Ia telah menyamar sebagai s€orangmuslim, kemudian
pergr ke Mekkah dan bermukim di sana kurang lebih selama
enam bulan dengan menggunakan nama 'Abdul C'offar". Ia
memang dikenal sangat pandai memerankan sebagai seorang
muslim yangberpura-pura. Di Mekkah iabanyak berpindah-
pindah tempat dalam mengqji dan banyak bergaul dengan
para 'ulama di eana. Ia tetap berpura'pura sebagai orang
Islam setelah berada di Indonesia. Bahkan ia sempat m€r D$o-
coh salah steorang pejabat pemerintah dan berhasil menga'
wini putrinya, hingga mempunyai beberapa orang anak.
Sekembalinya dari Mekkah ia bekerja untuk kepen-
tingan negaranya dalam usaha memperluas dan lebih me-
mantapira-n wilayah jajahannya. Salah satu fiakta nyatayang
melibatkan dirinya untuk kepentingan penjqjahan adalah
pernyataan dan laporannya kepadajendral Van Houts untuk
memerangi kaum muslimin di seluruh *ilayah jajahan
Belanda. Dengan kata lain iamengusulkan untuk mengguna-
kan kekerasan dalam menumpast kaum muslimin. Karena itu
Jenderal tadi mendapatkan julukan "@ang Snouck yang
ampuh" karena keberhasilannya dalam memerangi ummat
Islam.
Disamping itu Snouck Hurgronje juga banyak mem'
bantu dalam pembinaan kader missionaris Belanda dan
membuka sekolahan untuk mengkristenkan muslimin di
seluruh wilayah j aj ahannya.

97
Marocco merupakan sebuah wilayah Islam yang tidak
dapat lepas dalam kaitannya dengan Belanda dan Perancis
dalam segi ilmu dan kebudayaan, dan juga keyakinan agatna-
nya. Hal ini bukanlah semata-mata merupakan ide atau
pemikiran Snouck Hurgronje saja.
Akan tetapi memang merupakan rekayasa semua
negara penjajah yang dikaji terlebih dahulu oleh para orien-
talis. Seperti Massignon dari Perancis, Macdonald dan
Gibb dari Ingris, dsb. Jadi politik untuk pertukaran ke-
budayaan antar bangsa bukan hanya pemikiran Snouck
Hurgro4je saja, akan tetapi telah merupakan rencana
gerakan orientalisme dan missionaris serta kolonialisme.
Yang dernikian sangat jelas dengan didirikannya berbagai
universitas di wilayah-wilayah Islam, yang tidak lain ber-
tujuan untuk memasok pemikiran Barat kepada muslimin,
atau dengan istilah sekarang disebut Westernisasi kaum
muslimin. Terutama di kalangan elite yangoleh sementara
kaurn orientalis dianggap merupakan kader pemegang
kepemimpinan di wilayah Islam. (Lih. kitab Ushuliyyah fit
'Alamil 'Arobiy karangan tokoh orientalis Richard
Dekemgian).
Dari fakta lain ialah bahwasanya seorang tokoh rnissio-
naris kondang dan sangat disegani dikalangan missionaris
dunia dan juga dikalangan kaum orientalis yang bernama
Hendrick Creamer, adalah murid Snouck Hurgronje. dari
tahun.1921 hingga tahun 1935 M, hubungan di antara guru
dan murid terus berkesinambungan tanpa putus. Snouck
Horgronye wafat pada tahun 1936 M.
Samuel Zwentet_
Samuel Zwemer lebih dikenal sebagai seorang pastur
98
anggota missionaris ketimbang sebagai seorang orientalis'
Namun ia telah menyatukan kegiatannya itu dalam praklek
sehari-harinya, dalam segi akademik dan kegiatan ilmiah
lainnya.
Dari sekian banyak kegiatan dan hasil karyanya yang
paling menonjol adalah usahanya menerbitkan sebuah
mqialat, yang diberi nama Thz Moslern World' Barangkali
daiat dikatakan bahwa inilah satu-satunya majalah yang
p.iirrg berbahaya yang diterbitkan oleh gerakan miqsionaris
i.rrri* Dalam majalah tersebut banyak dimuat artikel-artikel
karya para orientalis sejagad dan juga para anggota missio-
,,r"i* dunia dalam rangka untuk meluaskan jaringan
kristenisasi di seluruh wilayah Islam. selama tigapuluhenam
tahun, Samuel Zwemer memimpin majalah itu dan menjabat
sebagai pemimpin redaksinya' (lih' buku Khiththah
ligh'ozwil
'alamil islamiY, hal. 32).
Dari hasil karya dan pemikirannya yang tidak kalah
pentingnva bahwa zwemer adalah pendiri utrima gerakan
missionaris Amerika untuk negara Arab di wilayah teluk
padatahunls8gM.Dalammelaksanakankegiatannyaituia
tanyak menggunakan sarana pendidikan sebagai cara
penyampaiannya' dan juga dalam melaksanakan pelayanan
tesehatan masyarakat. Untuk lebih memudahkan missinya,
didirikanlah berbagai sekolahan, perpustakaan, gereja dan
rumah sakit-rumah sakit di Kuwait, Bashrah, dan Uni Arab
Emirat. Missi pengrusakan itu terus berjalan hingge tahun
lg7sM,kemudiandihentikankarenaketahuantelah
melakukan kegiatan kristenisasi secara terang- terangan,
disamping tlanyak melakukan kegiatannya secara rahasia
lewat utusan tenaga-tenaga ahli dalam keilmuan, khususnya
lewat para dosen dan dokter-dokter yang menurut istilah
99
mereka disebut 'para penghuni khemah". (lih. buku
Mqlaarnih'Amin Nasyaathit Tanshiir fil Wathonil'Arobiy,',
kar. Dr. Ibrahim'Ukasyah, hal. 32).
Dalam buku yang sama, halaman 76, diungkapkan
pernyataan Zwemer sbb: Dalam menjalankan missi di
wilayah Timur Tengah, kami para angota missionaris telah
bekerja sama dengan bangsa Yahudi. Bahkan para missio-
naris Amerika yang dikirim ke wilayah jazirah Arab,
menyatakan bahwa dirinya sebagai keturunan Israel dan
pembantu bangsa Yahudi.
Sebagaimana bangsa Yahudi telah mengaku bahwa
mereka mempunyai hak dari segi sejarah teirhadap jazirah
Arab, terutama Madinah Al-Munawwarah dan Khaibar,
begitu juga dengan Zwemer yang aktif dalam gerakan missio-
naris kristenisasi, telah mengaku-aku seraya mengatakan:
"Sesunguhnya salah satu sebab kami mencurahkan per-
hatian dalam melaksanakan missionaris adalah karena latar
belakang sejarah. Sungguh, Al-Masih dalam salah satu
usahanya adalah mengembalikan Jazirah-Arabia. Hal ini
telah terbukti dengan banyaknya dalil yang dapat kami
himpun selama lebih dari limapuluh tahun terakhir ini,
bahwa para penganut agama Masehi banyakyang menghuni
wilayah ini dari sejak mula diutusnya. Disamping itu ada
banyak f;akta nyata berupa peninggalan, dimana banyak
sekali gereja-gereja Masehi disana-sini. Karena itu merupa-
kan kewajiban kami untuk mengembalikan wilayah lni
kepada pangkuan Masehi. "(Lih. Tabsyiir fiI Minthoqotil
Kholiijil,4tobiy. Kar. DR. Abdul Malik At-Tamimi, hal. T6).
Missionaris yang bertugas untuk wilayah Timur
Tengah telah menyatakan dengan tegas tujuannya dalam

r00
menjalankan missinya itu. Yaitu rnasuk ke dalam lubuk
jazirahArab. Karena itu motto merekapun tertulis "(utrchwul
itanqolbil jaziirotit 'arobi3ryah^ (rns.suk hingga ke jantung
jazirah arab ). (idem, hal" 48 - 49).
Target utartra dari gerakan mi*cionaris yang tidak
dapat dilupakan walaupun hanya s'ejenak adalah meng-
hancurkan Islam di jantungnya. Jadi, target utama mercka
adalah Mekkah, jazirah Arab adalah jalannya, dan teluk
Persia adalah pintu masuk mereka menuju Mekkah.
Aktifitas missionaris juga mengadakan berbagai
kongres kristenisasi. Misalnya pada permulaan abad dua-
puluh, tepatnya pada tahun 1906 M, rnereka rnengadakan
konggres di Cairo. Konggres tersebut ciirwatakan sebagai era
baru dalam usahanya menggalakkan missionaris di
wilayah-wilayah muslimin. Waktu itu riiilruti oleh enampuluh
orang yang mewakilitigapuluh gereja yang aktif meng-
gerakkan pengiriman rnissionaris. Dan perlir diketahui
bahwa dalam konggres inilah telah dilieluarkan keputusan
untuk diadakannya konggpe.s-konggres berikutnya. Seperti
pada tahun L910, diadakan kongr:es di Eidenburg untuk
gerakan missionaris. Kemudian pada tahun 191I- di ludia,
dan tahun 1935 di Jerussalem.
Dalam konggres di Jerussnlem, Samuel Zwemer
dengan tegas mengemukakan tuj uan m issionaris yang sangnt
keji. Terutama dalam memurtadkan pernuda muslim, meng-
alibkan pemikiran dan pandangan mereka dari Islam, men-
jauhkan pemuda dari Tuhannya,- serta mengiming-imingi
mereka dengan syahwat. Zwemer mengatalian: 'Kalian harus
mempersiapkan generasi (di wilayah Islaln) yang tidak
mengenal hubungan dengan Tuhan mereka, dan tidak

101
menginginkan hubungan itu. Kalian harus menyingkirkan
Islam dari dalam hati setiap muslim. Namun, tidak perlu
kalian masukkan mereka ke dalam jajaran pemeluk
Nashrani. Dengan begitu, akan muncullah generasi Islam
yangsesuai denganyang diharapkan kaum kolonialis Masehi,
yaitu generasi yang tidak peduli terhadap syi'ar dan
keagungan, lannun lebih meiiyukai keenakan dan kemalasan,
tidak terpikirkan dalam benaknya kecuali semua yang
menyangkut syahwati dan kelezatan duniawi. Bila mereka
mengumpulkan harta kekayaan maka semuanya akan
dibelanjakan untuk mendapatkan kelezatan (syahwat). Bila
mereka dapat meraih kedudukan yang menyenangkan demi
untuk mendapatkan kelezatan syahwati
Sungguh, kalian telah mendapatkan kesempatan
yengg sangat sempurna, dan kalian akan sampai pada
kesudahan yang menggembirakan. Kalian akan diberkati Al-
Masih, dan diridhoi oleh penjajah. Maka dari itu, teruskanlah
missi kalian dan tunaikanlah kewajiban kalian dalam
mengemban missi ini. Sungguh usaha kalian telah men-
dapatkan restu Tuhan, dan kalian akan tetap terus diber-
katinya selama berjuang. (Lih. Muhhoththnth.oot Isti'mnriy-
yah Limuhanfahah Isloam, karangan Muhammad Mahmud
Shawwaaf, hal.218).
Disamping itu, masih banyak lagi artikel-artikel yang
ditulis Samuel Zwemer dalam majalah The Moslem World
yang menghujam dan menjelekkan Islam. Ia juga banyak
menulis buku yang isinyg seratus persen menyerang Islam
dan muslimin. Diantaranya The Influetrce of Anirnismz on
Islam; An Account of Pupular Supeftitions.
Dalam konggres missionaris di Colorado pada tahun
L02
1978, telah dikeluarkan memorandum dan kesepakatan
untuk menjadikan buku karya Zwemer tadi sebagai panduan
bagi setiap anggota missionaris, dan mer{adikannya sebagai
rujukan tunggal. Kemudian sebagai penghormatan atas jasa
baik dan usaha yang telah dikerjakan oleh Zwemer dalam
menggalakkan gerekan missionaris, dalam kongres tadi
dikeluarkan pula keputusan untuk rnendirikan pusat
penelitian sebagai tempat untuk mengumpulkan data dan
maklumat, serta sebagai tempat balai latihan bagr missio'
naris. Dan kelanjutannya sebagai aplikasi dari keputusan itu,
maka gerakan missionaris dilanjutkan di seluruh wilayah
Islam. Dan pusat penelitian itu dinamakan dengan nama
"samuel Zwemern, yangjuga dijadikan sebagai tempat tlntuk
menggodog segala kegiatan dan pemikiran gerakan missio-
naris serta menampung semua usulan yang diajukan dalam
kongres Colorado tadi. Dan terbukti tempat itu telah didiri-
kan di sebelah selatan kota California Amerika Serikat.
(Idem, hal. 1B).
Dalam buku yang sama pada halaman 82, disebutkan
tentang kata sambutan ketua dewan missionaris se dunia,
yang diutarakan dalam konggres Colorado, di antara isinya:
'Mana para pelajar sekarang ini yang mampu mempelajari
Islam, yang dapat menandingi dan apalagi mengungguli para
penuntut ilmu itu dari kalangan orang terdahulu? Apalagi
menyamai Samuel Zwemer yang telah mapan dengan ilmu
bahasa Arabnya. Ia dikenal sangat mahir dengan berbagpi
ilmu Islam. Ia telah bekerja selama 23 tahun sebagai seorang
missionaris di Jazirah Arab. Enambelas tahun sebagai
direktur lembaga pengkajian ilmu-;lmu Islam di Cairo, dan
sekaligus dapat meqjadi pemimpin redaksi sebuah majalah
Islam yangditerbitkan oleh gerakan inissionaris selama 36
r03
tahun. Yaitu majalah The MoslemWorld.
Begitulah potret sebenarnya yang dapat kita
lihat. Sosok seorang anggota missionaris yang sekaligus
sebagai seorang orientalis, yang dijadikan contoh bagi jutaan
anggota missionaris generasi selanjutnya, dan juga bagi
puluhan juta atau bahkan lebih bagi para orientalis, baik dari
kalangan pemeluk Masehi, atau mungkin juga dari kalangan
cendekiawan muslim yang telah takluk sebelum trerpgrang
karena terpengaruh pola pikirnya.
Kenneth Gragg Dan Konggres Missionaris Di
O:dord.
Konggres ini diselenggarakan di salah satu fakultas
pada Oxford University, dan berlangsung selama satu minggu
(18 - 25 Agustus 1986). Kongres itu telah dihadiri oleh para
pembesar dan uskup agung dari berbagai penjuru dunia,
terutama dari Eropa dan Amerika. Dan masalah yang dibahas
dalam konggres itu adalah : " Bagaimana bekerjasama dengan
ummat Islam di Timur Tengah."
Sebenarnya saya (penulis) tidak mengerti penye-
lenggaraan konggres tadi. Setelah berjalan dua hari barulah
saya mendapat berita lewat tilpon langsung dari direktur
lembaga pengkajian Islam pada universitas Oxford, dan
mengundang saya untuk ikut menghadiri sidang konggres
tadi pada hari Rabu tanggal 20 Agustus. Direktur tadi
mengabarkan kepada saya bahwa moderator dalam muk-
tamar ihi adalah seorang orientalis bernama Kenneth Grag.
Kendatipun kedatangan saya dalam menghadiri kong-
gres tersebut agak terlambat, karena memang saya telah
bersiap-siap untuk meninggalkan London pada tanggal 21
Agustus, namun saya akhirnya mengurungkannya, karena
104
saya telah diberi kesempatan untuk mengutarakan komentar
tentang semua masalah yang bakal dikemukakan oleh
Kenneth Gragg. Di samping itu saya merasa bahwa momen-
tum ini merupakan kesempatan ba$ saya untuk menunaikan
kewajiban demi berkhidmat kepada aqidah yang saya imani
(Islam).
Kenneth Gragg yang merupakan penyelenggara kong-
gres dan penanggungjawabnya, merupakan sosok orientalis
tulen dan sebagai missionaris. Bahkan dia merupakan sosok
yang paling berbahaya dari sekian banyak missionaris,
karena sangat grgrhnya memusuhi Islam. Ia mampu menjadi
seorang mu rid yang tidak kalah bahayanya dan juga bencinya
terhadap Islam dan kaum muslimin. Sosok itu didikan
Samuel Zwemer. Terutama bagaimana perannya dalam
menjalankan missinya di wilayah Timur Tengah, khususnya
di Jazirah Arab.
Kenneth Gragg awal mulanya hanya sebagai tenes
pengajar pada sebuah jurusan kajian ilmu-ilmu Islam. Yaitu
sebuah lembaga yang kemudian dikenal sebagai kajian ilmu
Islam dengan penipuan dan untuk menyesatkan kaum
muslimin, yang kini ada di lingkungan universitas Oxford.
Lembaga semacam itu sangat banyak dan tersebar di seluruh
wilayah Eropa dan Amerika. Bahkan di Beirut pun didirikan
pula yang diberi nama American University. Universitas tadi
telah didirikan sejak tahun 1865 M, dan dahulu namanya
adalah Universitas Suriyyah Injiliyyah. Universitas ini
merupakan hasil dari gerakan missionaris Amerika di
wilayah Timur Tengah. Salah satu pemimpinnya bahkan
pernah mengatakan sebab tunggal berdirinya universitas ini.
(Li}n. Tabsyiir wal Isti'mar, hal. 99).

105
Kenneth Graggjuga ikut berperan dalam pembentukan
kajian ilmu Islam yang didirikan oleh dewan gereja Timur
Jauh yang bermarkas di Jerussalem yang diduduki, dengan
saling bantu-membantu dengan gerakan zionis Israel.
Kenneth Grag pernah rnenjabat sebagai pimpinan
redaksi majalah The Moslern World, sebagai pengganti
Zwemer.Ia sangat produktif dalam membuat karya tulis dan
mengarang buku. Kesemua isinya hanya rnenjelekkan
Qur'an, dakwaan dusta terhadap Rasulullah saw, dan
menjelekkan Islam serta ajaran-ajarannya_ Dari sekian
banyak hasil karyanya yarrg paling kondang adalah
'Panggilan Menaran, -Qubbah dari Batu", dan.yang paling
mutakhir berjudul "Isa dan Kaum Muslimin".
Kajian perbandingan.
Masalah yang diutarakan oleh Kenneth Gragg pada
awal konggres (pada hari Ilabu pagr) adalah masalah per-
bandingan antara ummat Islam dan Nashrani. Di sini akan
saya kemukakan sebagian masalah yangdikemukakannya
dalam pertemuan itu dan dengan ulasan yailg saya kemuka-
kan.
Pertam.a: Sesungguhnya pengaruh pemikiran Barat
terhadap para penulis muslimin akhir-akhir ini, telah menuju
ke arah satu kesamaan, atau paling tidak mendekati kesama-
an pandangan antara muslimin dengan Masehi (Nashrani).
Hendaknya kita ketahui dan lihat dengan seksama,
bahwasanya istilah'pendekatan' yang sering di gunakan oleh
para missionaris dan kebanyakan Yahudi, merupakan jeba-
kan, atau sebuah istilah yang digunakannya untuk penipuan
belaha, yaitu untuk menjauhkan muslimin dari agamanya
step try srep. Yakni untuk menyamakan agama Islam dengan
106
dua agama yang telah dirubah oleh tangan- tangan jahil,
menyamakan lalu menurunkan martabatnya. Yang demikian
diharapkan sedikit demi sedikit untuk mengeluarkan kaum
muslimin dari agamanya unt'uk kemudian mengikuti mereka'
Persis seperti yang difirmankanNya dalam surat Al-Baqarah
ayat 120.
Gragg mengutarakan pandangannya itu seraya
menyebutkan (sebagai pembuktian) sebagian para penulis
muslimin yang menafsirkan Islam dengan tafsiran spiritual
yangdi nukil dari pemahaman ajaran Masehi. Seperti penger-
tian agama bahwa ia tak lebih dari ikatan secara lanpung
antara seseorangdengan Tuhannya, dan tidak ada kaitannya
dengari kenegaraan atau tata cara pengaturan kehidupan
bermasyarakat yang dikaitkan dengan methode aqidah, serta
pengaturan seluruh aspek kehidupan manusia sebagai
manifestasi ajaran hukum, seperti yang ada dalam syari'at
Islam.
Lebih lanjut Gragg mengutarakan sebuah buku ber-
bahasa Inggris yang ditulis oleh seorang mqslim bernama
Maghmur (yang tidak dikenal di kalangan penulis muslimin).
Dalam tulisannya itu nampak sekali sang penulis telah ter-
kesan dengan pemahaman Masehi, hingga menjadikan Grag
mengatakan dengan antusias: 'Jangan dikira apa yang saya
utarakan di sini merupakan hasil karya tulis seorang Masehi,
akan tetapi dari buku karya seorang penulis muslimin."
Untuk menjelaskan sikap dan pemahaman Grqgg, juga
para orientalis serta missionaris lain yang sepaham dengan-
nya, maka perlu saya ungkapkan bahwa mereka selalu meng-
ulang-ulang pemahamannya itu di berbagai karya tulis
mereka, yang menyatakan bahwasanya Islam sangat mem-
r07
butuhkan penraharn:rn secara spiritual seperti yang ada da_
lanr ajararr Masehi" Dan juga dakwaan mereka bahwasanya
Rasulullzrh saw dalam rnenggalang hubungan baik dengan
rnasyanakat, di N{adinah adalah atas dasar politik duniawi,
yaitu penguasair.n terhadap mereka dari segi militer,
kernudian ruemegang tarnpuk pinpinan dan kekuasaan
dengan melarnbaugkan pemerintahan Islam. Sedang
keistimewaan Masehi adalah karena dapat menguasai
masyarakat darisegi kerohunian yang melarnbangkan jiwa
dan semangat Al-IVIasih secara murni. (Lih. The Catt of The
Mirutrate karangan I(enneth Gragg, hal. gB).
Lebih lanjut Clragg dalarn buku karyanya yang lain
Caunsels in Cantetnporury Isl.arn halarnan 107, menyebutkan
sebuah buku karya penulis muslim trernama dr. MuhAmmad
Karnil Husain, seoi:arrl3 peraih NnLrel dalam bidang **ir.
pada zanran pemerintnhan Jarnal Abdul Nastrir. Dalam bukir
itu dikisahkan rentang malapetaka yang manimpa Al-Masih
yang diistilahkan denga.n nama "Ilari Jum'at yang
Menyedihkan".
Melihat clalarn buku Al-eoryah Ash-Zholimah karya
dr. Muhammd Kamil Husain tadi, Gragg rnendapatkan satu
kersempatan yang dianggapnya membantu gerakan missio-
narisnya. Denpn penuli semangat ia menerjemahkan buku
tadi ke dalam bahasa Inggris, dengan diramu secara khusus
sambil memuji si penulisnya.
Dalam mengutarak.an sanggahan kepada Gragg saya
katakan hepadanya bahwa para penulis muslim yang telah
dapat ditaklukk^an sr{rarir kejiwaan dan pernikirannya oleh
Barat, tielak ada kaitannya dengan Islam sama sekali.
Mereka tidtrk !ai' lrarryalah bicara atas namanya sendiri.

108
Islam adalah segala ajaran dan tata cara yang diambil dari
Kitab dan Sunnah. Pengambilan ilmu hanya dari para'ulama
muslimin yang patuh kepada Qur'an dan sunnah serta
mengamalkan dengan kontinyu. Islam tidak mengambil ilmu
dari para orientalis dan missionaris.
Lebih lanjut saya katakan kepada Gragg bahwasanya
para penulis muslim dewasa ini yang telah dikuasai Barat,
mempunyai kesamaan dengan para kelompok sufi yang
menyimpang pada jaman dahulu. Seperti misalnya Al-Hallaj
yang mengumandangkan pemikiran hulul.Ini persis seperti
pemahaman Inkarnasi dalam agama Masehi, dimana mereka
menganggap Tuhan telah menyatu ke dalam tublhAl-Masih.
Para orientalis dan missionaris selalu menyanjung Al-Hallaj
dan yang sepertinya dari kalangan kaum sufi yang menyim-
pang, padahal mereka mengetahui dengan pasti bahwa para
sufi itu tidak lain hanyalah mengungkap pemikiran seke-
lompok manusia yang menyimpang dari Islam.

Kebalikan dari apa yang diungkapkan di atas, kita


dapatkan pemikiran Masehi dewasa ini dalam sebuah buku
yang ditulis oleh beberapa pemuka Theologr Masehi, yang
kini diajarkan di seluruh universitas di Eropa, khususnya di
Oxford, Cambridge, dan Bremingham. Judul buku itu adalah
Tlrc Myth of God Incarnate.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwasanya menis-
batkan sifat ketuhanan kepada manusia (maksudnya Isa
Al-Masih. Pent.) adalah khurofat yang tidak sesuai dengan
akal sehat dan tidak dapat diterima. Sesungguhnya selama
hidupnya Isa belum pernah menyatakan bahwa dirinya ada-
lah tuhan. Namun yang selalu dinyatakannya adalah bahwa

109
dirinya adalah manusia biasa dan mendapat tugas sebagai
Rasul.
Apa yang dijelaskan dalam buku tadi tidak hanya
mengungkapkan pemikiran para penulisnya saja. Akan tetapi
sesungguhnya mengungkapkan perasaan jutaan ummat
Nashrani dewasa ini yang merasa ragu terhadap aqidah
ajaran Masehi.
Dalam buku tadi dihalaman 77 disebutkan sbb:
'sesungguhnya keraguan terhadap aqidah ajaran Masehi
yang menyimpang, yang rnenyatakan ketuhanan Isa,
merupakan keraguan yang telah menyebar dan menjarah
seluruh penganut Nashrani di Eropa. Bahkan termasuk para
pembesar agama Masehi dewasa ini. Karena itu mereka se-
lalu merasakan kesedihan bila mendengar setiap insan ydng
mengutarakan kegundahan hati yang tengah menimpa
mereka dalarn masalah ajaran Masehi."
Karena itu buku tersebut sangat laris dan digandrungi
di Inggris, bahkan telah mampu di cetak ulang sampai tujuh
kali dalarn kurun waktu yang relatif singkat.
Lebihjauh dalam buku tadijuga diungkapkan perasa-
an para penganut agama Nashrani dewasa ini, dimana
mereka nlerasa sangat membutuhkan untuk menghilangkan
pemikiran yang kontradiksi dalarn aqidah mereka itu.
Dinyatakan dengan tegas bahwa Isa adalah manusia biasa,
seperti yang diungkapkan dalam Perjanjian Baru bahwa-
sanya Isa telah diangkat rnenjadi pendeta oleh Tuhan dan
dengan dibekali kemukj izatan serta tanda-tanda kebesaran
yang diberiNya.
Kentudian salah satu dari penulis buku tadi mengata-
kan bahwasanya aqidah yang menisbatkan ketuhanan
110
kepada diri Isa, berarti telah menisbatkan agama Masehi
aengan stempel kemusyrikan dan penyembahan terhadap
berhala dengan jelas. Mereka berarti telah mengalihkan
penyembahan kepada Allah kepada menyembah man1s1a,
*.ttgkultuskan patung dan lambang penyaliban' Bah-
"u.ir
kan karenl stempel kemusyrikan itu, agama Masehi telah
rnenjadi sumber kekafiran dan atheisme pada abad modern
dewasa ini. (Counsels in Contemporary Islam, hal' 8 & 9)'
Adapun yang rnenyangkut dengan dakwaan bahwa
Islam sangat membutuhkan pemahaman spiritual, maka
sungguh merekalah (yakni orientalis dan missionaris)
merupakan orang pertama yang paling menprti dan paling
mengenal kebatilan dakwaan itu. Yang demikian karena
mereka tahu secara pasti bahwasanya Islam menibawa
methode yang sempurna yang meliputi segala aspek moril
dan materiil, aqidah dan ibadah, tarbiyah dan syari'ah,
jihad
rnelawan hawa nafsu dan melawan musuh, maksudnya Islam
merupakan agama dan negara
Hakekatnya, apa yang menjadikan mereka merasa
terganggu atau tidak menyukai, karena rnethode yang
itu inginmereka singkirkan dari muka bumi ini,
""*p.t.trl
dengan segala cara dan dengarl seluruh kemampuan yang
*"r"kt miliki. Karena itu tidak segan-segannya mereka
bekerja keras, mengeluarkan pembiayaan yang tidak sedikit
demi untuk mewujudkan cita-cita mereka. Dengan senang
hati mereka bahu-membahu dengan negara-negara Barat
vangsekuler untuk menghancurkan Islam dan ummat Islam'
Kedua: Sesungguhnya keberhasilan kebudayaan Barat
yang sekuler dalam menjajah dan memerangi muslimin,
menggambarkan adanya faktor yang sangat patent untuk
mendekatkan mereka dengan kaum muslimin.
111
Karena itu Gragg sangat antusias memberikan
semangat baik dalam ceramah ataupun dalam bukunya
untuk menggunakan senjata sekulerisme dalam usaha
westernisasi kaum muslimin. Bahkan ia sangat mengharap
dapat terwujudnya hal itu dengan cepat. yang demikian
dapat dengan cara menyusupkan aturan sekulerisme Barat
dalam tlenak dan tingkah laku kaum muslimin, dalam pen-
didikan dan perundang-undangan, dalam politik dan per-
ekonomian. Hal ini diyakininya akan dapat mewujudkan
impian dan keinginannya secara tepat. Dan memang
kenyataan telah membuktikan, seperti kita lihat di berbagai
wilayah dan masyarakat Islam adanya gejala-gejala yang
rnenjurus ke arah itu, sehingga kehidupan dan tq.ta cara
kehidupan kaum muslimin lebih menyerupai mereka,
ketimbang kepada ajaran dan akhlaqut karimah yang ada
dalam Islam.
l,ebihlanjut sekulerisme Barat itu diharapkan mampu
memporak-porandakan rumah tangga muslirh dan pemaha_
man Islam dalam perkawinan serta kedudukan kaum wanita
dalam masyarakat. Caranya ialah menyerukan emansipasi
wanita. Ia juga diharapkan dapat menghilangkan pemikiran
Islam tentang tata cara kehidupan bermasyarakat, kegotong-
royongan, pengeluaran zakat, infak, sedekah dan semua jenis
amalan sosial lainnya, menghilangkan dalam benak kaum
muslimin pengharaman riba, meminum khamer, menimbun
harta benda, dan perjudian. Sebab yang demikian menurut
Gragg.merupakan pemikiran kuno yang tidak cocok dan
relevan lagi dengan kernajuan zaman, dan juga tidak cocok
dengan perkembangan dan langkah yang ditempuh
kebudayaan Barat yang sekuler itu. Karenaitu sekali lagi
Gr"BE menegaskan kembali ucapannya bahwa untuk dapat
mencapai keberhasilan gerakan missionarisdi kalangan
masyarakat Islam harus dengan cara menonjolkan kemajuan
kebudayaan Barat yang sekuler dalam merobohkan penji-
panji dan benteng pertahanan kaum muslimin. Dan juga
dengan menaburkan benih perpecahan dalam masyarakat
Islam, kebudayaannya serta tata cara kehidupannya (Lih.
The CaIl of Minarate, hal. 341 - 342).
Lebih jauh Gragg mengatakan: "Hendahnya kita
bersedia untuk menerima dan berbaik hati terhadap setiap
muslim sekuler ketika mereka menyatakan bahwa Islam
adalah perwujudan demokrasi yang hakiki, atau kapitalisme
yang berguna, atau agama perdamaian (yang tidak ada
kewajiban jihadnya). (Idem. hal. 208).
Kemu d ian Gragg m engun gkapkan ket idaksepakatrin-
nya dengan seorang orientalis dan juga anggota missionaris
lain bernama Crommer yang mengatakan sbb: "Sesungguh-
nyajika Islam berhasil direformasi, maka ia tidak akan dapat
kernbali lagi sebagaimana sosok Islam." Namun Gragg
menyatakan dengan tegas bahwa dirinya justSu ingin melihat
Islam menjadi berevolusi. Ih katakan bahwasanya jika Islam
berevolusi, maka itulah yangdikehendaki para orientalis dan
m issionaris. Dan bahkan merupa kan kewaj iLran pokok adalah
membantu untuk mewujudkan evolusi itu dalam menggauli
kaum muslimin dan dalam bekerjasama dengan mereka. (Lih.
The Domz andThe.Roc& hal. 135).
Lebih lanjut Gragg meinyeru untuk mengajak ummat
Islarn untuk menggunakan hiasan dalam rumah dengan
patung-patung, dan gambar-gambar, dimana untuk meng-
haramkannya pada abad modern sekarang ini tidaklah cocok
dan tidak tepat lagi.

I 1.3
Tujuan keji yang ada di balik seruan Gragg tadi adalah
untuk memasukkan patung-patung (terutama yang patung
salib) ke dalam rurnah tangga muslim. Bertujuan agar supaya
anak-anakyangada dalam rumah tangga tadi menjadi lunak
hatinya terhadapp simbol-simbol kristiani tadi, yang
selanjutnya dapat dijadikan pembuka jalan dalam rangka
untuk memberikan pengertian yang kemudian diyakininya.
Yang demikian dapatlah kita fahami dengan jelas mengapa
dalam konferensi dewan missionaris yang diadakan di Oxford
University lebih banyak membahas tentang upaya men-
dirikan gereja di seluruh wilayah Islam, khususnya wilayah
negara-negara Arab.
Dalam mengutarakan sanggahan terhadap sik4p para
missionaris yang bekerja sama dengan kebudayaan Barat
sekuler saya kernukakan berbagai fakta sejarah, sejauh mana
penyimpangan atau bahkan tindak kriminal yang telah di-
lakukan Barat terhadap kemanusiaan, khususnya tindakan
amoral yang dilakukan negara-negara kol'onialis Barat
Masehi terhadap wilayah dan penduduk muslimin. Terutama
pembantaian-pembantaian terhadap para'penduduk sipil
yangtidak berdosa, merampas hasil bumi dan kekayaan alam
wilayah Islam, serta perlakuan otoriter yang zhalim dan keji
terhadap muslimin.
Usaha kerja sarna dan saling bahu-membahu antara
missionaris dengan kolonialis, jelas sangat nyata dan terbukti
serta telah tercatat dalam sejarah seperti yang dikisahkan
para sejarawan termasuk sejarawan dari kalangan dan pe-
meluk Masehi. Sudah barang tentu gerakan rnissionarislah
yang bertanggung jawab atas segala perbuatan amoral yang
hingga kini masih dilakukan oleh negara kolonialis Barat

114
terhadap wilayah Islam.
Semua kriminalitas dan tindakan amoral tadi hingga
kini masih tercatat dalam sejarah. Sebagai misal adalah
kerjasama antara kaum kolonialis Perancis dengan missi-
onaris dalam menjajah Aljazair, yan! menimbulkan korban
satu juta jiwa.
Kerjasama antara missionaris dengan kolonialis
Inggris dalam menjajah Nigeria, yang menimbulkan ke-
matian s€mua'ularna muslimin di tangan kaum Salib.
Kerjasama antara missionaris dengan kolonialis
Inggris dalam menjajah Sudan, yang mengakibatkan pepe-
rangan saudara hingga kini masih terus berlangsung. Semua
itu dalam rangka untuk memerangi kaum muslimin di
sebelah selatan Sudan.
Kerjasama antara missionaris dengan kolonialis
Amerika dan Perancis di Syam (Syria dan Lebanon) yang
mengakibatkan terjadinya perang saudara yang tak kunjung
padam, Ditambah lagi kerjasarna antara missionaris dan
zionis Israel yang berusaha memecah belah haum muslimin
yang merupakan mayoritas penduduk Lebanon, sehingga
mereka tidak mempunyai kekuatan baik politik maupun
ekonomi.
Demikian kiranya sekelumit contoh dari fakta sejarah
tentang kerjasama yang dilakukan oleh gerakan missionaris
dengan negara kolonialis dalam menjamah wilayah Islam
guna memurtadkan kaum muslirnin di antero penjuru dunia.
Belum lagi gerakan missionaris yang kini makin digalakkan
di Asia dan juga di seluruh wilayah Islam di Afrika. (Lih.
Taurwt, Injil and Qur'ankarangan Maurice Bucaille, hal. 17 -
22\.

115
Sudah sangat dikenal bahwa setiap gerakan penjajahan
atau kolonial selalu didahului oleh gerakan missionaris.
Dengan kata lain missionaris yang memberi petunjuk jalan
kepada penjajahan di Asia dan Afrika. Hanya saja pada
dekade abad kesembilan belas hingga kini keadaannya
terbalik. Yakni para kolonialis membuka jalan dan mem-
berikan petunjuk kepada gerakan missionaris, K-hususnya di
wilayah yang mayoritas penduduknya muslimin.
Sudah termasyur juga bahwa serangan negara kolonial
terhadap kaum muslimin merupakan kelanjutan dari pepe-
rangan Salib yang pernah terjadi. Para penjajah Barat tidak
akan melupakannya dari benak mereka bahwa mereka ada-
lah tentara Salib yang datang untuk memerangi dan grenin-
das muslimin. Yang demikian sangat jelas seperti apa yang
dinyatakan sendiri oleh jendral pasukan Inggris ketika me-
masuki dan menakhlukkan Palestina pada tahun 1918M, di-
mana ia mengatakan: "Sekarang usailah sudah peperangan
Salib".
Begitu juga ketika pimpinan pasukan Perancis me-
masuki dan menguasai Damaskus pada tahun 1920M. Sambil
berdiri di atas kuburan Shalahuddin Al-Ayyubiy ia mengata-
kan : 'Sekarang kami kernbali wahai Shalahuddin".
Begitu juga sangat dikenal dunia bahwa semua
serangan penjajahan Eropa -f daulah Usmaniyah dasarnya
adalah peperangan Salib. Para missionaris pada saat itu telah
membuka tangan dan bahkan merasa gembira dengan
masuknya penjajah Iggris di wilayah Mesir pada tahun 1882
M. Yang demikian dituangkan dalam surat keputusan yang
dikeluarkan oleh dewan gereja pada tahun yang sama. Dalam
keputusan itu dinyatakan bahwa penjajah Inggris terhadap
Mesir merupakan peluang dan kesempatan emas untuk
116
memurtadkan muslimin Mesir dari agama mereka.
Dan masih banyak lagi misal yang sepertinya sulit
untuk dikemukakan semua di sini. Kemudian satu hal yang
sangat menyolok dan jelas sekali yaitu cara seperti inilah
yang lebih diutamakan kaum missionaris dalam usahanya
menyatakan atau minirnal mendekatkan kaum muslimin
dengan pemeluk Masehi.
Ketiga; Islam adalah agama yang dipengaruhi oleh
lingkungan kelahiranya dimana ia muncul, yang dialami oleh
Taurat dan Injil. I

Tujuan dari ucapan tersebut sangatlah jelas, yaitu


sebagai pengingkaran bahwa Qur'an itu adalah w4h5ru, dan
Muhammad adalah Nabi utusan Allah, dan Islam adalah risa-
lah untuk seluruh alam, yang nrcrLansuhh (menghapus)
semua syari'at yang dibawa oleh para nabi dan Rasul
sebelumnya.
Barangkali hal ini tidak perlu untuk ditanggapi karena
begitu seringnya tuduhan tersebut dilontarkan ot"h t..r*
orientalis dan missionaris. Atau bila pembaga ingin lebih
detail bagaimana menanggapi hal tersebut, sil;hkan merujuk
kitab-kitab tentang tuduhan kaum orientalis yang teiah
banyak dikemukakan dan ditulis oleh 'ulama yang mukh_
Iishin.
Hanya saja mungkin,yang paling gamblang untuk
menanggapi ucapan itu kita tidak perlu menanggapi dengan
serius. Cukup isyaratkan saja sbb : Kalau memang IsLm
adalah agama yang hanya terbatas dalam lingkungan dan
massanya saja, maka sudah barang tentu ia tidak akan bisa
eksis hingga empat belas abad lamanya, tidak akan dianut
oleh jutaan manusia diseantero penjuru dunia, tidak akan

r17
dianut oleh para cendekiawan dan'ulama, bahkan termasuk
para cendeki"*"tt Barat sendiri tidak akan memeluk dan
mengimaninya, kendatipun merupakan tempat biangnya
para orientalis dan sumbernya prakan missionaris'
Begitu juga halnya Qur'an yang telah mendatangkan
syari'at dan aturan yang cocok di segala tempat dan masa'
dengan dibuktikan oleh kemajuan ilmu pengetahuan yang
belumdiketahuinyakmualibaru-baruinisaja.Disamping
itu, memang benar bahwa Al-Qur'an membawa keyakinan
risalah tauhid sebelumnYa.
Namun Al-Qur'an sangat berbeda dengan kitab-kitab
yang diturunkan sebelumnya dalam beberapa hal:
1. Kitab-kitab sebelumnya diturunkan hanya untuk kaum
tertentu yang bersangkutan, sedang Al-Qur'an dibetrikan
kepada seorang Rasul untuk disampaikan kepada
seluruh ummat manusia.
2. Al-Qur'an telah mendapat penjagaan hingga hari kiamat
dari perubahan, sedarrg Al-Qur'an sendiri telah menyata-
kan bahwasanya ahlul kitab telah merubah Taurat dan
Injil.
Kalau demikian, bagaimana mungkin dapat diterima
akal yang sehat bahwasanya Al-Qur'an telah mengambil dari
kitab yang telah dirubah oleh tangan-tangan jahil? atau
mengambil dari kaum yang telah merubahnya???
Kemudian. kenyataan bahwa Taurat dan Injil telah
berubah, dan Qur'an terbebas dari segala bentuk perubahan
tidak hanya dinyatakan dalam Qur'an saja' Akan tetapi
dinyatakan pula oleh seluruh cendekiawan dan penyidik
spesialis dalam ilmu theolo5/' termasuk para pemikir Barat
.hli th*logt yang non muslimin. Kenyataanya inilah yang
r18
banyak menyebabkan para pemikir Barat memeluk Islam
karerra benarnya hakikat ini. (Lih.?ourat,Injil dan
eur,an,
kar. Maurice Bucaille, hal. 3g).
Sikap Islam Terhadap Aktifitas Missionaris.
Ada perbedaan pandangan Islam dalam menghadapi
dua macam aktifitas missionaris.
1. Penganut Masehi yang tidak melakukan kegiatan
Kristenisasi di wirayah muslimin, tidak pura menimbul-
kan dan menaburkan benih fitnah dalam, masyarakat
Islam, tidak memerangi muslimin, tidak mengusir
muslimin di setiap wilayah dimana mereka tingal, dan
tidak pula membantu siapa pun untuk
-"rrg.r"i" rnusli_
rnin, mereka itu wajib mendapatkan perlakuanyangadil
dari penguasa atau tiap- tiap personil muslim.
Dengan kata lain setiap muslimin harus menggauli
mereka dengan adil dan bijaksana. Berdasarkan firman_
Nya:
Allah ti&tk melarang kamu untuk berbuat baik dnn berrahu
adil terhtrdap orang-orang yang tia.do mzmctangi kanena
agama dqn tidak pula menngusir komu d.ari negerimu.
Sesungguhnya Altah m.enyukai orang-orang yang berlahu
odrl. (Q.S. Al-Mumtahinah B ).
Apabila mereka berada dan tinggal bersama ummat
Islam di wilayah Islam, maka bagi mereka kebebasan dalam
beragama, dan kita diharamkan memaksa mereka untuk
memeluk Islam, sebagai pengamalan apa yang difirmankan_
Nya dalam surat Al-Baqarah ayat256:
Tidok ada paksaan dalam agaffLcl Islam, sesungguhnyo.telah
jelos jalan yang benar d.an pa"da jalqn salah.

119
Dengan begitu berarti Islam telah menjamin hak non
muslim yang berdiam di wilayah Islam dengan kebebasan
beragama, melakukan kegiatan beribadah, sebagaimana
Islam juga menjaga harta, kehormatan dan jiwa mereka serta
seluruh hak mereka.
Yang demikian telah diakui oleh banyak penduduk ahli
kithbyangtelahmerasakanbetapabanyakkemurahan
pemerintahan muslimin dalam menggauli ahlul kitab yang
iinggat di wilayah Islam.Mereka tidak pernah dipaksa untuk
memeluk Islam, baik dengan terus terang ataupun dengan
cara halus mengiming-imingi harta dan kekayaan, atau
bahkan dengan memojokkan seperti yang dilakukan dewasa
ini oleh gerakan missionaris dalam melakukan kegiatannya'
Dapat terlihat betapa kebebasan bangsa Qibthi di
Mesir, Nasrani di Syam, dsb ketika mereka hidup di bawah
naungan kekuasaan muslimin. Betapa mereka telah
mendapatkan kebebasan melakukan kegiatan agamanya'
memilih dan beragama Masehi, YanB belum pernah mereka
rasakan sebelurnnya pada masa kekuasaanSomawi' Bahkan
hingga kini mereka masih tetap memeluk agama Nashrani
dan hidup di wilayah Islam (bangsaArab), dengan aman dan
tenteram.
Adapun di bumi Andalusia, sungguh bangsa Yahudi
telah menerima dengan tangan terbuka kedatangan musli-
min dengan hukum Islamnya. Mereka menganggap muslimin
telah.menyelamatkan mereka dari cengkeraman dan
penindasan kaum katolik sebelum penakhlukan Islam' (Lih'
Thomas Arnold, "Dakwah Islam,n Hal. 65).
Islam telah mewajibkan setiap muslim untuk menjauh-
kan setiap perbuatan apa pun yang dapat menyakiti atau
120
menganiaya mereka (ahlul kitab), berdasarkan sabda Rasu lu-
llah saw yang diriwayatkan oleh Thabrani, dimana Rasulu-
llah saw bersaMa:"rnan a.dzaa dzimmlryan foqod aa^dzannii,
wanl,an aadzaahii faqod adzallah". Barang siapa yang
menganiaya/menyakiti seorang dzimrni (warga non muslim di
wilayah masyarakat Islam, ed), maka berarti ia telah menya-
kitiku. Dan barang siapa yang menyakitiku, berarti ia menya-
kiti Allah).
Juga dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu
Daud Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang dengan
sengaja menzhalimi. seorang mu'aahid(dalam perjanjian
dengan npgan& Islam), atau mengutwgi hahnya, atau mnnr-
bebaninya lebih dari kekuatannye' atant m.engambil da.rinyo
dengan cara yang tidak baih, maka ahulah yan6 akan mc4jadi
Iauanrrya d.alam pera.dilan kelak di hari pembalasan."
Adakah sikap dan siflat dalam menggauli ummat agama
lain yang lebih mulia dan lebih baik dari semua tadi?
2. Adapun kegiatan missionaris, tidak boleh dilakukan di
kalangan kaum muslimin sebab mereka berusaha
mehgajak kaum muslimin memeluk agama Masehi.
Sebab yang demikian merupakan usaha untuk memur-
tadkan muslimin dengan terang-terangan. Siapa yang
murtadberartikafir. Maka semua sarana yang mengan-
tarkannya ke arah itu juga dilarang. Sebagaimana
diharamkannya murtad, maka semua yang mengantar-
kan kepadanya berarti haram pula.
Sebagaimana tujuan mereka yang sangat keji dalam
memurtadkan muslimin, maka Eiemua sarana yang diguna-
kanya juga sangat keji. Mereka sering melakukan operasinya
dikalangan muslimin tertentu yang dapat dikatakan lemah,
tzt
Anak-anak, fakir miskin, orang-orangsakit, dan para penyan-
dangbuta huruf atau orangbodoh. Dengan kata lain kegiatan
yang mereka lakukan itu umumnya ditunjukkan kepada
insan muslim yang dalam kesengsaraan atau dalam kesusa-
han (dhuafa).
Lain halnya dalam Islam. Dari salah satu keputusan
hasil muktamarnya, tentang hak asasi manusia dinyatakan
sbb:'Karena setiap insan harus mengikuti ajaran Islam
sebagai agama fitrah , maka tidak dibolehkan mengunakan
segala bentuk paksaan untuk mengajak manusia memeluk-
nva dan meninggalkan agamayang tengah dipeluknya, atau
mengajak kepada atheisme. Begitu pula diharamkan untuk
menggunakan_kesempatan dari keadaan orang laih yang
sedang lemah untuk diajak mengikuti agamanya. Baik itu
berupa kefakirannya, kelemahannya atau kebodohannya.
Ringkasnya, dalam melakukan kegiatan missionaris-
nya mereka menggunakan tipudaya terhadap orang-orang
lemah. Disamping Allah melarang kita untuk melakukan
apapun jenis paksaan. Ia juga memerintahkan kita untuk
memerangi orang-orang yang menekan dan menganiaya
orang lemah. Dengan kata lain Islam memerintahkan untuk
melindungi kaum yang lemah dari segenap rongrongan dan
penindasan. Firman-Nya:
"Mengapa hamu tidah. mau tnrpegang dijalan Allah, dan
mzmbela onang-onang yang lemah baih lahi-lahi, wanita-
wanita maupun anah- anwk . . . . . " (Q.5. An-Nisaa 75)
Kewaj iban fJmmat f slanr
Diantara kewajiban ummat Islam, personil ataupun
organisasi rakyat ataupun pemerintah ialah mencegah dan
melarang gerakan missionaris yang berusaha untuk memur-
L22
tadkan masyarakat yang tengah memeluk Islam (muslimin).
Disamping itu harus pula mencegah semua bentuk makar dan
usaha dengan pancingan yang dilakukan oleh orientalisme
dan missionaris.
Segenap 'ulama dan para da'i memiliki kewajiban di-
pundak mereka untuk melawan usaha pemurtadan, apapun
bentuk dan usahanya. Berikanlah penerangan yang benar
seperti yang diajarkan dalam Islam, menyeru mereka untuk
menuju ke jalanAllah dan bernujodalalt denganhikmah dan
nasehat yang baik, kecuali terhadap para ahli kitab yang
memusuhi dan merusak Islam serta kaum muslimin.
Kepada para dermawan dan hartawan dan.juga
pemerintah Islam, merupakan kewajiban bagi mereka untuk
mendirikan sekolahan-sekolahan untuk mendidik anak ke-
turunan orang muslimin. Membangun rumah sakit untuk
orang yang sakit diantara mereka. Tidak membiarkan
mereka dalam kelaparan, kemiskinan, kekurangan, kebodoh-
an atau sebagai orang-orangyang dizhalimi.
Kemudian, kepada kaum muslimin agar berusaha
dengan segenap kemampuan yang ada untuk meninggalkan
bantuan terhadap kaum missionaris dan juga oreintalis atau
menjadikan mereka sebagai pemimpin dalam bentuk apapun
dan dalam keadaan bagaimanapun. Sebab Allah swt telah
rnelarangnya seperti dalam firman-Nya dalam surat
Al-Mumtahinah ayat 9:
"Sesungguhnya Allah honyo mzlanv.ngmu mznja.dihan se-
bagai kawanmu orang-orang yang rlerlerangi kamu, kanutw
agam.cl dnn m.engusir hamu dari negerim.u dan membantu
orang lain untuh mzngusir hamu. Dan bam.ngsiapa yang men-
ju.dikan m,ereka sefugai kanaan, maha mereka itulah orang-
orang yanS zhalirn."
t23
Dan dalam surat Al-Maaidah ayat 51, Allah berfirmhn:
"Hai orang-orang yang berimnn, janganlah hamu mcn*ambil
on&ng-orang Yahudi dan Nashrani menjad.i utalimu, sebaha-
gian mereka odalah wali bagi sebahagian yang lain.,Barang-
siapayang m.engambil m.ercka. sebagai wali, maka sesungguh-
nya onang itu terrnasuh dai m.ereha. Sesungguhnya Nlah
tidah ahan m.emberi petunjuk kcpad.a orang yang zhalim."
Akhirnya, kami hanya bermohon, semoga ummat Islam
dan juga para penguasa muslim (pemerintahannya) menya-
dari bahaya yang diakibatkan oleh aktifitas kaum oreintalis
dan juga gerakan missionaris. Hendaknya kaum muslimin
mampu menghadapi mereka secara ilmiah dan praktekyang
meliputi segala asp€k baik politik maupun pemikiran.
Sesungguhnya apa yang direncanakan dalam konggres
gerakan missionaris di universitas Oxford merupakan salah
satu bentuk kecil dari sekian mata rantai rekayasa paduan
antara Zionis Yahudi dengan missionaris dalam usaha meng-
hancurkan Islam dan kaum muslimin. Khususnya ketika
mereka menggunakan istilah 'pendekatan antar agama'.
Padahal Allah swt telah berfirman dalam surat Ali Tmraan
ayat 85:
'Barangsiapa yang n*ntari agama selain I slam, maka sehali'
h,ali tid.ahlah akan diterima agan&Litu dari padanya,, dan dia
di akhira turmasuh onang-ortmg yang rugi.u :
ORIENTALIS DAN OBJEKTIFITAS

Sebagian kaum muslimin yang telah


kalah'secara psi
kologis dapat dikuasai_ol"t
orientalis yang teren_
""ongibahwa kaum orientalis
cana terhadap Islam, berangapan
dewasa ini melakut
dan p"""liril;;;;;
"r, luasrlian
p.rrgt
ilmu-ilmu Islam secara dan mendalam demi untui
kepentingan ilmu semata (ilmiah). Mereka
telah mewu3uJ_
kan motto "flmu adalah untuk ilmu". Ini
seringdijadikanian-
dasan akademi. Dengan begitu or.rrg_oi"rrg
orientalis dapat
dikatakan telah mempunyai sifat oUilt<tifitas dalam
penelitian dan pengkajian. Maka tidak
mengherankan jika
kemud ian mereka dianggap sebagai cendekiawan
y"rrg
tif dan peneliti yang jujur-dalam mengkaji Islam aai obi"k-
Uum
muslimin.
Jelas anggapan semacam itu adalah batil, bahkan

r25
merupakan kesesatan dan menyesatkan kaum muslimin'
Ilmu dalam Islam tidak lain hanyasebagai saranadanbukan-
nya tujuan mutlak. Mungkin saja ilmu digunakan untuk
menyetarkan dan meluaskan kebenaran, menjelaskan
petunjuk, memberikan manfaat tragi manusia dan kemanu-
si"an, nt t.tk meninggikan kalimatullah. Yang ini adalah ilmu
yang haq dan berguna. Yaitu ilmu yang dasar dan tujuannya
ter[aitan dengan iman kepada Allah, yang mengantarkan
kepada perbuatan amal shaleh. Ilmu dengan pemahaman
seperti inilah, yang diterima Islam, Yang diserukannya,
baikan yang demikian itulah yang diwajibkan bagi setiap
muslim dan muslimat untuk mencarinya' '
Ilmu dapat juga digunakan sebagai alat untuk men-
debat dengan landasan kebatilan, menyebarkan kesesatan,
mengajak kepada kekafiran dan kejuhudan, menghancurkan
ladang keturunan, membuahkan madharat kepada manusia'
Itulah ilmu yang menyesatkan dan tidak berguna' Ilmu yang
jauh dari keimanan dan amal shaleh' Ilmu yang diflahami
henurut faham Barat orientalisme, dapat kita saksikan
dengan jelas pengamalannya dalam arena kolonialisasi'
missionaris, penjajahan, kebudayaan, menyebarkan
t tran^dai kemaksiatan, pembantaian terhadap
"^,tttgt
orang-orang yang tak berdosa, yakni semua yang memberi-
kan dampak negatif dan madharat terhadap Islam serta
kaum muslimin.
Ilmu dengan pemahaman seperti itulah yang ditolak
Islam. Rasulullah saw telah bersabda "innam'al a'mn'alu
binniyyaa.ti wainnam'oa likullirn riin maa tuLLt)cla'''' " (amal
perbuatan itu tergantung kepada niatnya . . . . )
Memang benar, bahwa kaum orientalis telah berhasil
mengumpulkan banyak sekali pengetahuan tentang Islam
t26
dan kaum muslimin, bahkan telah memungkinkan bagi
mereka untuk memantapkan langkah penjajahan Masehi,
sehingga merampok kekayaan muslimin berupa pemikiran
dan kebudayaa n, mencuri karya-karya'ulama muslimin yang
masih berbentuk tulisan tangan lalu dipindahkan dan disim-
pan dalam lemari besi (gudang) negara Barat. Kemudian
mereka kumpulkan maklumat yang ada di dalamnya, dikaji
dan dipelajari disetiap majlis ilmu dan universitas_
universitas mereka, kemudian mereka sebarluask^, d"r,
terbitkan dalam bentuk kamus, ensiklopedi, bahkan dengan
menggunakan kemajuan ilmu dan teknologi, mereka
merekamnya kedalam kaset atau kedalarn alat:alat cangih
lainnya.
Yang lebih penting dan lebih berbahaya ialah
bahwasanya kaum kolonialis Salib dengan kemampuannya
menguasai seluruh wilayah dan negara-negara Islam; telah
memantapkan kaum orientalis untuk mendapatkan sumber
maklumat tadi yakni sumber-sumber pengetahuan dan
ajaran Islam itu sendiri. Baik dalam segi aqidah, syari'ah, dan
juga kebudayazrnnya. Terutama hasil karya'ulama muslimin
yangmembantu dalam memahami sumber-sumber tadi. Baik
itu berupa kitab-kitab tafsir, hadits, fiqih, tarikly'sejarah,
madzahib, kitab-kitab sirah dsb, yang ditulis oleh 'ulama-
'ulama muslimin pada masa abad dimana kaum muslimin
('ulamanya) cenderung untuk merujuk kepada sumber
agamanya (Qur'an dan sunnah), dan kepada pemikiran atau
madzab para salaf, dalam rangka lebih memantapkan penge-
tahuan kebudayaan Islarn yang murni.
Bagaimana Orientalis Menggunakan Maklurnat
Tadi?
Tidak akan ada yang mengatakan bahwa mereka
I27
(orientalis) menggunakan maklumat tadi demi pengabdian
ir"p"at ilmu yanlhaq, apal.agt pengabdian kepada Islam dan
t aum muslimin, kecuali orang yang lalai atau
dungu atau
antek-antek mereka yang bbrkhianat kepada Allah dan
Rasut-Nya dan juga kepada mu'minun'
Ada sebab'sebab yang sangat nyata yang membatasi
kaum oreintalis dengan objektifitas dan rasa kejujuran
ilmiah. Yaitu put*.tsuhan dan kedengkiannya ter!"9"p
""."
i"l"-, ytrrg tergarnbar dalam setiap kaj ian mereka dan dalam
setiap-penleliJikan tentang Islam, yaitu kedengkian dan
jasad mereka
kebencian yang telah ntenyatu dalam roh dan
terhadap agama Islarn.
Asad
Seorang cendekiawan Barat muslim' Mohammdd
dalam bukunya Islam Di Persimpangan Jalan mengatakan
sbb: 'Anda tiiak akan mendapati sikap
banpa Eropa (Barat
yang biasa'biasa
maksudnya Pent.) sekedar sikap kebencian
seluruh
saja, sebagaimana kebencian mereka terhadap ter'
tetapi kebencian mereka
agams'agama yang ada' Akan
ttia"p tslam tatUtt kebencian yangsangat'mendalam' Yang
il"t"iv"f."" bersumber dari keianatikan mereka' Kemudian
t itu tidak hanya dalam segi pemikiran atau rasio
"U.rr"ittt t€tapi sudah menjadi satu tabiat atau watakyang
o3",.t*tt Barangkali
mlnyatu dengan perasaannya yang sangat kuat'
ajaran atau falsafiah
U""h n-pa dapat saja tidak menerima selalu
gi;ai**" atau Hinduisme, namun mereka meng-
dilandasi atas
hormati dengan penuh hati-hati, dan selalu
meng'
kejujuran daiam menerimanya' Namun ketika mereka
akal pikirannya dan
tr"a"pi Islam, hilanglah keseimbangan
Bahkan salah
meniaai lebih condong kepada tabiat aslinya'
dirinya
*i""g orientalis tronaang berani mengorbankan plongan non
a"t guti*umasukkan dirinya ke dalam sebuah
L28
ilmiah dalam menulis tentang Islam, seraya menarnpahkan
potret Islam (dalam seluruh karya tulisnya) sebagai karya
yang tidak pantas untuk bahan penelitian dan kajian secrlra
ilrniah". (lih. halaman52 - 54).
Ungkapan yang dikemukakan Mu hammad Asad sangat
panjang, sehingga tidak memungkinkan kami kemukakan
semuanya di sini. Para pembacayang ingin lebih mendalami
silahkan merujuk buku .Islorn in The Cross .Rocad atau yang
telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan jqdul
Al- I slanm.'ala M ufaroqith Thuruq
Yang dapat difahami dalam tulisan tersebut diatas
ialah bahwa kajian dan penelitian yang dilakukan kaurn
orientalis tentang Islam telah diatur sebelumnya, yaitu pe'
mikiran yang dibentuk atas dasar kefanatikan dan kedengi<i-
an. Sudah barang tentu kaj ian itu merupakan perbuatan yang
lepas dari objektifitas dan kejujuran, sebagai kriteria euatu
penelitian ilmiah.
Kesimpulan segrerti itu tidak hanya dijrituhkan oleh
seorang cendekiawan Barat yang muslim saja. Namun ada
pula cendekiawan Barat non rnuslim, YanB akhirnya mereha
mendapat petunjuk dan memeluk Islam. Diriamping itu masih
banyak cendekiawan Barat yang non muslim masih punya
sikap demikian. Mereka masih menyatakan dengan suara
bulat bahwasanya membentuk potret Isla.m yang buruk
merupakan fokus utama kajian dan penelitian Barat hingga
kini. Baik itu lewat mass media Barat secara umum ataupun
Amerika secara khusus. Hal ini diungkapkan oleh Edward
Said dalam buku tulisannya Orientalism,e bnl.287.Ia kata-
kan: Hingga kini masih terus diterbitkan berupa bulletin dan
majalah yang menulis tentang bangsa Arab d_a1 \auy
muslimin serta tentang Islam. Penulisan itu tidak berbe'da
r29
s&ma sekali dengan bentuk penyerangan kotor terhadap
urnmat Islarn pada abad pertengahan dan abad kebangkitan'
Barangkali lebitr dari cukup sava mengutarakan fakta
tentnng hakikat ini denpn menarnpilkan tulisan para pe-
mikir Barat itu sendiri. Dan juga telah saya utarakan tadi
bahwa-sanya pengkajian dan penelitian yang dilakukan kaum
orientslis mempunyai ikatan yang kuat dengan kaum kolo-
nialis dan juga gerakan rnissifinanis' Atas dasar ittl, maka
tidak mungkin mereka itu mau berpe gang kepada objektif,t tas
dan atribut ilmiah dalarn mengkaji tentanglslam khususnya'
Dan juga saya katakan tar.li trahrva kajian kauur orientalis itu
*"*p,irry.iandil yang sangat besar bagi pemerintah Barat
dalam mengambil kebij al*anaan pol i tiknya dalam memusuhi
dan menyeranglslam
Secara ringkas, orientalisme parta hakikatnya bukan-
lah merupakan masalah traru, aka-n tetapi merupakan kelan-
jutan permusuhan dan kebencian secara aqidah' Yaitu sikap
perrnusuhan para kaurn kafir musyrikin serta ahlul kitatr
lerhadap Islam. Hal itu sebenarnya merupakan wujud keing-
karan terhadap risalah Muhammad, reretiyebarkan benih
keraguan tentang Islarn secarn urnurn dan t'entang Qtlr'an
sert; Ra.sulullah saw secara khusus. Ya*g riernihinn itu
sengaj a m ereka lakukan u rrttl k menirn hul kau kerrrgu-raguan
l*a"ro muslimin dalam meng.Jimani agalntrnye dan berusaha
qrntuk memurtadkan rnereka. sebagaimana yang dibeberkan
Ailah swt dalwn firman-NYa:
"t?ncng-or.c ng kaftr dari &hli hitab dan ora'W'olwng musyrik
tiad.a meng,ing inhan d.iturunkanny& sesuatu kebaikan
fuepada.mu dari Tuhanmu. DanMlah mcnentu'han siapoyotq
'ainencnanhi-Nya untuk diberi ru.hmat-Nya (hznabian) fuo
130
Alla.h rlerlpunyai karunia yang besar." (Q.S' Al-Baqarah
ayat 105)
"sebogian besar ahli kitab m.enginginkan clgar merekn dopat
mengernbalikan hantu hepa.da kehafiran setelah kamu ber-
iman, karena denghi yang timbul dari dalarn diri m.erehn sen-
diri, setelah nyata bagi mcreha hebennran. Maka maafkanlah
dan biarhanlah mereka, sampai Allah mendatanghan
perintah-Nya. Sesungguhnya Nlah Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (Q.S. Al-Baqarah ayat 109)
Setelah nyata demikian adanya, apakah kita masih
harus membenarkan ucapan dan pola pikir yang telah nyata
berlawanan dengan Firman Yang Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana???

Apakah Mereka Bersifat Objektif Dan Dengan


Kesadaran?
Dalam berbagai karya tulis Islam kontemporer, sering'
kali disinggungbahwa sebagran kaum orientalis pada jaman
ini bersikap objektif dan mempunyai kesadaran yang tinggi
untuk memahami Islam. Maksudnya dalam mengkaji dan
meneliti ilmu Islam itu, mereka tidak ditunggangl f,anatisme
politik, ekonomi ataupun agama. Akan tetapi mutlak karena
perasaan dan katakanlah hobby mengkaji dan senang ter-
hadap ilmu. Dan masih banyak lagi kata- kata atau ungkapan
yang garis besarnya memuji mereka, padahal hakikatnya
adalah kebalikannya. Bahkan mereka menguatkan ang-
gapannya ini dengan bukti-bukti ilmiah dan hasil karya
mereka sendiri, seperti yang kita saksikan di bagian muka.
Mari kita kenali lebih j auh apa dan bagaimana sebagian
orientalis itu yang sering namanya disebut-sebut dan di-
131
sanjung hingga setingi langit sambil disifati atau mem-
punyai predikat otrjektif dan kesadaran yang tinggi. Bahkan
tidak sedikit disebut-sebut sebagai cendekiawan yang me-
ngabdi kepada Islam dan kaum muslimin.
Dari sekian banyak orientalis yang namanya disanjung
adalah Wensinkc, karena telah mempelopori dalam mem-
bukukan atau membuat indeks lafazd-lafazd hadits Nabawi
(muJam mufahrus lialfaazhil had.iits An-Nabawiy). Kita akan
memulai menyebut namanya dalam rankin g pertama dengan
menelusuri lebih jauh secara rinci, agar kita dapat menge-
tahqi sikapnya secara hakiki dari hadits-hadits Nabawi itu
sendri dan juga dari aqidah Islamiyyah, serta sikapnya ter-
hadap Islam itu sendiri. Kemudian setelah dia, kita.beralih
kepada orientalis lain yang juga dikalangan sebagian
muslimin atau katakanlah sementara cendekiawan muslim
dianggap sebagai peneliti yang objektif.

Pemikiran Orientalis Wensinke Tentang


Hadits & Aqidah.
Wensinkc dan indeks lafadz-lafadz hadits Nabawi-
Wensinkc adalah seorang orientalis berkebangsaan
Belanda, dahulunya sebagai tenaga pengajar bahasa Arab
pada Universitas Leiden. Ia wafat pada tahun 1939 M.
Ide dan pemikiran untuk menerbitkan indeks lafladz-
lafadz hadits diserahkan kepadanya. Awal ide pemikiran itu
N {irsssa, rh. rn\\ai menulisny a. B u ku
tadi ditulis dalam delapnjilid. Jilid pertama dikeluarkan
dan dicetak pada tahun 1936, sedang jilid yang lain disem-
purnakan setelah sepeninggal Wensinkc. Akhir dari pener-
bitannyti secara komplit tahun 1969 dan diroawah pengarvas-
r82
an banyak kaum orientalis (lih. Ensihlopedia Agamn dan
Mad.zhab Modcrn).
Banyak sekali ungkapan dan pujian yang brlebihan
tentang indeks hadits tersebut, bahkan sampai ada
kesimpulan yang mengangapnya sebagai bukti objektifitas
kaum orientalis, kesadaran, serta pertolongan terhadap
Islam.
Hendaknya kita perhatikan lebih jauh apa dan bagai-
mana sebenarnyayangada dibalik indeks tadi, siempunya ide
(yakni Wensinkc), pemikiran dan pendapatnya tentang
hadits-hadits Nabawi dan juga tentang aqidah T.clamiyah.
Indeks hadits adalah sarana dan bukannya tujuan
utama.
Tidak diragukan bahwa kamus atau indeks hadits
merupakan rujukan yang sangat penting. Namun sebagai
rujukan ia bisa bermanfaat atau justru memberikan madha-
rat, tergantung dalam menggunakannya. Seorang muslim
tentunya dalam menggunakannya untuk mbrujuk kepada
hadits Rasulullah saw dan sunnah beliau. Tujuannya untuk
memperoleh petur{uk kemudian mengamalkannya dengan
menyeru manusia untuk mengikuti dan mengamalkan
sunnah beliau. Dengan begitu ia menj adi ruju kan yang sangat
berguna dan bermanfaat.
Lain halnya dengan para orientalis. Mereka, dalam
menggunakannya adalah untuk dijadikan sebagai alat yang
dapat mendekatkan dan memudahkan sampainya kepaila
sebuah hadits, untuk kemudian digunakan sebagai alat untuh
merusak {an menyerang Qur'an, sunnah, aqidah, syari'rt
Islam secara keseluruhan.

rg8
Tidaklah diragukan lagi bahwasanya pemikiran
Wensinkc dalam usahanya membuat indeks hadits adalah
untuk tujuan tersehut, seperti yang terlihat dalam keadaan
dan latar belakang Srembuatannya, aktifitasnya serta dalam
menggunakannya. Sebagaimana dapat diketahui pula secara
khusus dari sebuah kitab yang dituiis Wensinkc sendiri,
setelah menerbiikan bu ku indeks lahzh had its tad i. B u ku ter-
s€but adalah The Moslern Creed..
Bantuan dana dalam penulisan indeks
'
Dalam pembuatan indeks tadi iatelahdibantuberbagai
lembaga pemerintahan secara reslni, yang nremang dikenal
karena aktifitasnya dalam membantu gerakan kolonialis
Barat dalam memerangi Islam dan kaum muslimin. Sebagai
misal, universitas kerajaan Belanda yang langsttng trcrperan
sebagai penanggung jawab pelaksanaan pembuatannya'
Kemudian s€cara kontlnyu rvremberikan'bantuan dana,
sebagaimana pemerintah kera.jean Belandqjuge secara resmi
mengeluarkan prembia:vaam yang tidak sedikit seperti yang
diungkapkan Wensinkc sens{iri. Segitu juga dengan
universitas lainnya, seperti dari Inndon, Perancis, Arnerika,
Italia, scandinavia dan Yugoslavia. ilih. Indefu lafoeh hadits,
Vol.I. hal.5 - 6)
Apakah patut seorangyang berakal warast mengatakan
bahwa semua lermbaga yang ikut membantu tadi bekerja demi
mewujudkan ilmu dan berkhidmat kepada Islam dan kaum
nouslimin? Adapun dengan dapat digunakannya oleh ummat
lslam adalah hanya kebetulan dan bukan merupakan maksud
Jan tujuan utama mereka (orientalis) atau pun para lembaga
yang membantunya.
Yang demikian barangkali mengingatkan kita tentang
134
apa yang diperbuat para kolonialis ketika membuat sarara
transportasi di wilayah jajahannya (terutama kereta api),
yang katanya untuk berkhidmat atau demi kepentingau para
pendudu k wi layah itu. Sungguh tidak akan mengatakan yang
demikian itu kecuali orang dungu dan maha bodoh! Karena
hakikatnya mereka berbuat seperti itu adalah untuk meng-
angkut dan mempercepat proses pengangkutan kekayaan
alam dan bumi jajahannya ke negara penjajah itu sendiri.
Kemudian, setelah penjajah meninggalkan negara yang
dijajahnya, tidak mungkin seorang dari penduduknya
mengatakan atau memanggrl penjajah kembali ke negaranya
untuk mengadakan transportasi yang lebih banyak!
Snouck Hurgronje Dan PerannYa. \
Dari sekian banyak orientalis yang ikut imbil peran
penting dalam memberikan dorongan terhadap Wensinkc
untuk membuat indeks hadits tadi adalah orientalis Belanda
kondang bernama Cristian Snouck Hurgroqie: Pengaruhnya
dalam bentuk nasehat terhadap Wensinkc sangat menyolok,
sehingga membuat Wensinkc sangat sedih hkan kematian
Snouck Hurgmnje yang diungkapkan dalam muqoddimah
buku indeks hadits itu. (Lih. Ind.eks lafazh hnd.its, Vol. I,
halaman 9).
Saya tidak ingin mengulangi komentar tentang sosok
orientalis ini (yakni Snouck Hurgront'e) yangsangat terkenal
kegigihannya dalam memusuhi Islam dan ummatnya, dan
juga bagaimana aktifitasnya dalam membantu pemerintah
kolonial Belanda khususnya dan kolonial Barat Masehi pada
umumnya. Silahkan kembali baca dalam bab "Orientalis dan
Gerakan Missionaris" dalam buku ini, atau buku- buku lain
yang sepertinya.
135
Peran 'ulama muslimin dalam penerbitan indeks
hadits.
Dari sekian binyak igauan dusta, bahwa methode
kaum orientalis dalam men5rusun indeks hadits belum pernah
dilakukan oleh siapapun sebelumnya.
Anggapan itu sangat tidak berdasar dan dusta belaka.
Barangkali cukup saya sebutkan di sini sederetan nama
'ulama muslimin yangjauh-jauh sebelumnya sudah merintis
dan membuat dengan methode tersebut. Misalnya kitab Jami
'aJ Ushuul karangan Ibnul Atsiir Tuhfatul Asyraf karangan
Al-Hafizh Al-Muziy, dsb.
Kemudian dari fakta yang ada, betapa besarny,a andil
serta peran serta Syaikh Muhammad Fuad Abdul-Baqi
(Almarhum) dalam menJmsun dan mengoreksi penyusunan-
nya. Peranannya ini berkat kekuasaan ilmunya tentang
hadits. Bahkan menjadikan dirinya dapat menyusun buku
dan kitab yang bersangkutan dengan ilmu-ilmu hadits dan
juga tafsir (ulumul Qur'an). Setiap'ulama muslimin menge-
tahui betapa besar peran dan andilnyaAlmalhum dalam me-
nJrusun indeks hadits tadi. Mungkinkah indeks hadits itu
akan tercetak dan berbentuk kitab yangbenar dan baik kalau
tanpa p€ran dan usaha yang dilakukan beliau.
Satu lagi dari fakta sejarah, bahwasanya penyusunan
huruf Arab di penerbitan Lieden kala itu belum begitu rapi.
Kemudian setelah dikirim (sebahagiannya) ke salah satu
penerbit muslim didekat Bombay, terutama oleh sang direk-
turnya bernama Abdush shomad Syarofuddin, maka ia ditel iti
kembali dan dikoreksi penyusunannya, sehingga susiunan
dan penerbitannya menjadi lebih sempurna. Begitulah kete-
I itian seorang muslim terhadap hadits-hadits Rasu lul lah saw.

136
Kelemahan Kaum Muslimin
Tidak diragukan memang, jika semua lembaga-
lembaga ilmiah dan juga universitas-universitas Islam yang
tersebar di seluruh wilayah Islam sangatlah kurang per-
hatian bila membiarkan indeks hadits tadi keluar dan dinis-
batkan kepada kaum orientalis saja. Sebenarnya kelemahan
ini terletak diatas pundak pemerintahArab dan Islam. Dunia
Islam sangat berkemampuan untuk mengumpulkan pakar-
pakar dan 'ulama spesialis dalam bidang tersebut. Disamping
itu, banyak sekali lembaga-lembaga ilmiah, hartapun ber-
limpah dan memungkinkan sekali untuk mengadakan proyek
semacam itu dengan b'entuk yang lebih baik dan tanpa
kesalahan yang begitu mencolok. Namun, sangat disalang-
kan, sering kita lihat justru pemerintah Arab dan Islam mau
mengeluarkan harta yang begitu banyak untuk keperluan
lembaga-lembaga orientalis di Eropa dan Amerika. Sedang
kepada 'ulama-'ulama muslimin, prresentase bantuan buat
mereka sangatlah minim. Barangkali karena'ulama-'ulama
tadi bukanlah orang modern dan bukan pula sepaham dengan
ide orientaslisme.
Kini marilah kita simak pendapat dan pemikiran A.J.
Wensinkc dalam mo"olah yang berkaitan dengan hadits dan
aqidah, yang diungkapkannya dalam buku karyanya, Th.e
Moslem Creed, : Its Gerusis and Historical Deueloprnent.
A.J. Wensinkc aan aqiaah IslamiWah
A.J. Wensinkc telah membuat sebuah buku yang ber-
kenaan dengan aqidah Islam, perkembangan dan sejarahnya.
Buku tadi tercetak di Cambridge University Press dua kali
edisi. Edisi pertama dicetak pada tahun 1932, yaitu pada saat
Wensinkc sibuk dengan penyusunan indeks hadits Nabawi.

t37
Kemudian cetakan kedua pada tahun 1965, yaitu cetakan
yangsayajadikan sebagai rujukan dalam menyusunbuku ini'
Dalam muqaddimahnya, Wensinkc mengucapkan rasa
terimakasihnya kepada teman-teman sesama orientalis yang
dianggap telah ikut membantu dan berperan aktif dalam
usaha mewujudkan bukunya itu. Bahkan sampai-sampai ia
katakan: "Kalau saja tanpa bantuan mereka maka sunguh
mustahil buku ini dapat terwujud dan dapat diterbitkan. Dari
sederetan orientalis yang diutarakan itu adalah Thomas
Arnold (penulis buku "Dakwah Islam") dan Hamilton Gibb
penul is buku M uhammad'i s me .

Islam dan Masehi


Dalam bab pertamanya sang orientalis menyainakan
aqidall Islamiyyah dengan aqidah Masehi, dalam menge-
mukakan perkembangan dan pertumbuhannya sepanjang
sejarah, lewat generasi demi generasi sesudah Isa dan
Muhammad saw. (Lih. flalaman pertama),
Ini merupakan anggapan batil dari pokoknya. Sebagai-
mana yang sudah dikenal, aqidah Masehi pada aslinya adalah
yang diwahyukan kepada Isa a.s. dan merupakan aqidah
tauhid. Namun kemudian dimasuki penyimpangan hingga
sampai pada abad keempat Masehi. Didalamnya muncul
ajaran trinitasyangdiajarkan oleh Paulus pada abad pertama
Masehi (dikukuhkan sebagai aqidah tambahan)' Disamping
itu muncul pula tambahan lain yang menganggap bahwa
Al-Masih adalah.putra Tuhan. Ia disalibnya untuk menebus
dosa dari semua kesalahan yang dilakukan manusia'
Kemudian penyimpangan berikutnya adalah ke-
putusan yang dikukuhkan pada tahun 325 Masehi dibawah
pimpinan penguasa Constantinopel dengan menjadikan
138
aqidah penuhanan Al-Masih, sebagai aqidah yang resmi
diakui kebenarannya oleh Imperium Rorna. Kemudian pada
tahun 38I Masehi, kembali majlis Constantinopel mengambil
keputusan penuhanan terhadap roh qudus' Dengan begitu
sempurnalah aqidah trinitas yang tidak lain merupakan
aqidah mencampuradukkan dengan kemusyrikan buatan
manusia.
Kesernua perkembangan aqidah yang rnenimbulkan
kemusyrikan yang ada dalam agama Masehi itu, dalam Islam
tidak pernah dan tidak akan terjadi. Sebabnya sudah karuan,
karena Al-Qur'an merupakan sumber aqidah Islam tidak
akan pernah berubah, dan Allah swt telah medaganya dari
segala bentuk perubahan, seperti yang dinyatakan-Nya da-
lam sebuah firman-Nya yang ada dalam surat Al-Hijir ayat 9:
"sesungguhnya Kami'lah yang menurunknn Al'Qurbn dan
sesungguhnya Kami tre nnr-benar m.em'elihanwnya.
Adapun kitab suci ummat Nashrani, yaitu Perjanjian
B aru atau yan g lebih dikenal dengan nama Inj il telah terbukti
dit'ubah, persis seperti perubahan yang ada dalam aqidah
pokok aj aran Masehi, yaitu tentang ketuhanan Al-Masih. Hal
ini telah dibuktikan dengan berbagpi dalil ilmiah dan juga
fakta sejarah oleh cendikiawan muslim dan juga non muslirn'
(Lih. The Myth of The Cttss, dan Islamic Selections .
Namun, hanya karena kedengkian yang sangat dalam
di hati kaum orientalis Barat terhadap lslam dan kaum musli-
min, terutamaadanyajaminan Ilahy terhadap Al-Qur'an dari
segala penyelewengan dan perubahan. Barangkali inilah
yang menimbulkan "penyesalan" yang dirasa oleh kaum kafir
dihari pembalasan terhadap Al-Qur'an, seperti yang di-
ungkapkan Allah dalam surat Al'Ilaqah ayat 50 - 51:

139
"Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar meniadt
penyesalan fugi orong-orang kafir diahhirwL Da'n sesungguh'
'nyi
N-gur'an itu bennr-ttenar kcbenanwn yang diyakini'"
Al-Qur'an menurut anggapan Wensinkc tidak men-
cakup ajaran aqidah Islarniyah dengan gambaran yangjelas'
Menurut angapan orientalis ini, Al-Qur'an tidak mem-
berikan pengertian adanya bentuk aqidah Islam secarajelas,
yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk membedakan
dengan agama lain, atau dalam membedakan dengan berba-
gai firqoh-firqoh Islam yang ada (The Muslim Creed, haL3-6)
Lebih lanjut Wensinkc melandasi dakwaannya itu
dengan mengatakan adanya perbedaan dalam berdakwah
ketika di Mekkah dengan dakwah ketika di Madinah' Ia
menisbatkan perbedaan itu kepada pribadi Rasulullah saw
yang - menurutnya terpengaruh oleh lingkungannya dan juga
-keadaan.tya
sebelum dan sesudah hijrah. Kemudian Wen-
sinkc melanjutkan serangannya seraya, mengatakan
:"Dakwah kepada ketauhidan dan iman kepada hari kiamat
merupakan inti dakwah Rasulullah saw ketika berada di
Mekkah. Hal ini ia lakukan dalam menghadapi keraguan dan
ketidakpercayaan terhadap hari akhir dan hari pembalasan'"
Ia juga berangapan bahwa Muhammad memberikan
kabar gembira kepada kaum musyrikin Quraisy dengan
datangnya agama baru yang diambil dari ajaran Yahudi dan
Masehi. Maka beliau mengulang- ulang kisah para nabi-nabi
terdahulu yang banyak disebut dalam Taurat dan Injil'
Maksudnya untuk memberikan peringatan kepada kaumnya
tentang orang-orang yang mendustakan para Rasul, disam-
ping untuk lebih memantapkan para pengikutnya yang
sedikit itu.

140
Namun, kata Wensinkc ketika Rasulullah saw di
Madinah dan telah kuat posisinya dengan makin bertambah
pengikutnya, beliau kemudian membuat satu kekuatan
ummat seraya menyingkirkan kaum'Yahudi karena mereka
menolak untuk mengikuti dan menerima risalah yang di-
bawanya. Karena itu jadilah beliau sebagai pemimpin politik
dan sekaligus sebagai kepala negara.
Dalam keadaan seperti itu, beliau tidak lagi mem-
butuhkan cerita tentang kisah-kisah ummat dan para nabi-
nabi yang diutus sebelumnya, yang dahulu sering diulang-
ulanginya ketika di Mekkah untuk menhsehati kaumnya.
Kemudian beliau m'engalihkan perhatianya kepada pemben-
tukan undang-undang dan hukum, peperangan, pembag{an
hasil rampasan perang, pembatasan berhubungan dengair
kabilah lain, serta mewajibkan kepada segenap manusia
untuk memeluk Islam dengan pedang.
Itulah sendi-sendi pemerintahan Islam yapg didirikan
oleh Rasulullah saw di Madinah, kemudian makin meluas
wilayah kekuasaannya dengan kekuatan pedang ke seantero
jazirah Arab sepeninggal beliau.
Dalam mengukuhkan dakwaan dustanya itu sang
orientalis Wensinkc mengemukakan pendapat para orientalis
lain, khususnya Snouck Hurgronje Ia menganggap bahwa
perhatian yang difokuskan oleh Muhammad ketika di
Madinah bukan untuk kepentingan aqidah, akan tetapi untuk
mengu kuhkan kekuasaan dengan j alan pemerintahan agama
(Theocracy) yang telah didirikannya disana.
Begitulah perubahan pribadi Muhammad sebagai
seorang da'i atau pemberi nasehat keagamaan yang bertaqwa
di Mekkah, kepada pribadi seorang politikus ddn penguasadi

141
Madinah. Dan beliau tidak memiliki kecenderungan untuk
memikirkan segi aqidah dan membentuknya dengan gam-
baran yang jelas.
Kemud ian ia menambahkan: Bahwasanya tabiat yang
n

ada pada Muhammad adalah bukan merupakan sosok yang


berpredikat ahli pikir atau bertabiat seorang filosof agama'
Karena itu ia memusatkan perhatiannya kepada kekuasaan
dan sama sekali tidak mengarahkan perhatiannya padapem'
benttrkan aqidah.'
Wensinkc berkata lagi: "Barangkali dapat saja kita
panggil Muhammad saw sebagai seorang Nabi atau politikus
atau mungkin keduanya. Namun tepatnya ia bukanlah
seorang filosof agama. Yang paling kuat sebagai pembuktian
adanya kenyataan ini adalah perubahan yang terjadi karerra
hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Bahkan perubahan
itu telah menunjukkan perubahan sikapnya secara umum."
(idem, hal. 17).
Dalam halaman 19 dari bukunya itu Wensinkc
mengatakan sbb: "Tidak perlu kita mencari data tentang
Muhammad, bai k yang menyangkut, pribadinya atau perjala-
nan hidupnya yang memungkinkan untuk dapat dikatakan
bahwa dirinya mempunyai perhatian terhadap pembentukan
aqidah.'
Perhatikan dengan serius wahai para pembaca yang
budiman, bahwasanya orientalis ini dan jugayang lain telah
mendakwa bahwasanya Qur'an bukan yahyu dari Allah,
akan tetapi merupakan ucapan Muhammad saw. Karena
Muharrimad tidak mempunyai perhatian terhadap pembentu-
kan aqidah secara jelas, maka berarti Al-Qur'an itu sendiri
kosong dari ajaran atau pembentukan aqidah yangjelas.

142
Orientalis tadi dan juga yang iain trdak ingin rnerna-
hami bahwa Muharnmad adalah utusan Allah, dan juga tidak
rnembentuk aqidah dari dirinya sendiri. I"{ereka tidak ingin
tahu bahwa yang diterirnanya dari Alla"h, rJan dalam hal ini
kedudukan beliau sarna dengan pana Ranul yang lain yang
telah menerima wahyu dari Allah swt, seperti yangdifirman-
kanNya (Q.S. Al-Anbiyaa, 25):
"Dan Kami tidak ntengutus seorang ilusulpwn sebelum hantu,
melainfutn Kam.i wahyu.kon kepadan.ya.: bah.wasartya tida.h
ada Tuh.en m.elai nkan Aku, rnaka sentbshlah alehmu sehalian
ctkan Ahu."
lrlamun, coba kita bertanya kepada orientalis tadi:
"Kalau kami tidak mendapatkan arlidah trslamiyah dbngal
jelas dalam Qur'an, lalur dim*na kita dapatktn aqidah Islam
yangjelas?n .

Orientalis yang dianggap ahli pikir itu menjawab:


'Akan didapati dalam hadits-hadits", Katanya. ,
Sekali lagi perhatikan dengan baik wahai para
pembacayangbudiman, batrwasanya orientalis ini - dan juga
yang lain beranggapan bahwasanya hadits atau mayoritas
hadits hanyalah ucapan para sahabat, tabi'in dan tabi'it
tabi'iin.
Berdasarkan dakwaan dusta ini, Islarn itu keseluru-
hannya adalah buatan manusia belaka, dan bukannya agama
yang diturunkan Allah swt kepada penutup para Rasul.
Dakwaan dusta inilah yang oleh para orientalis dan para
antek-anteknya dikatakan kajian yang objektif.
Kemudian sang orientalis tadi mengatakan tentang
kaitan aqidah Islamiyyah dengan hadits Nabi sbb: nSecara
umum contoh yang paling awal tentang keaksian (maksud-
L43
lrya kalimat tauhid. Pent.) dapat kita peroleh dalam hadits
Nabi. Yaitu tulisan dalam bentuk ucapan yang dinisbatkan
kepada Muhammad saw. Namun sebenarnya hadits tadi
tidah lain hanyalah cermin bagi sejarah pemikiran Islam
dalarn abad pertama Hijriyah (maksudnya hadits itu berarti
mau.dhuu'. Pent,). Dalam hadits tadi dapat terlihat dengan
ielas dialog yang paling kuno dan juga ungkapan de{inisi
tentang irnan, Islam, hubungan antara iman dengan peng-
amalan, rukun-rukun Islam, serta kepercay€urn terhadap
adanya hari pembalasan. (Idem, hal.l - 2).
Dan telah menjadi keharusan ketika berlalunya masa
sepeninggal Rasulullah saw, kita dapatkan para'ulama yang
mer:gungkapkan dan merincikan lebih detail tentang
globalnya unsur-unsur dalam Islam. Kemudian mereka men-
jelaskan dengan rinci akan aqidah Islamiyah, menempatkan
kalimat syahadat, mengurut ntkun Islam seraya meletakkan
itu sernua dalarn jajaran hadits yang dinisbatkan dengan
kedustaan kepada Rasulullah saw. (Idem, hal.19). \
I)alam halaman yang sama orientalis tadi meng-
ikrarkan dengan tegas maksud dan tujuannya secara hakiki
dalam mempelajari hadits, seraya mengatakan : " Sesungguh-
nya hitab-kitab hadits yang merupakan rujukan utama kami
dalam mengumpulkan maklumat tentang perkembangan
pemikiran Islam dalam ilmu aqidah sejak dini, telah menl-
lrerikan pengertian kepada kami akan silsilah ucapan
Muhammad sawyangharus dianggap sebagai hasil dari jerih
payah dan usaha ilmiah dalam masalah aqidah yang dilaku-
han oleh generasi sahabat."
Dari ungkapan Wensinkc tadi dapat dimengerti bahr+'a
hadits Nabi bukanlah merupakan sabda-sabda beliau, akan
t,etapi metupakan karya para sahabat. Dan hadits-hadits
744
mau.dhuu' (palsu) itula telah menj elaskan dan merinci-
h yan g
kan aqidah Islamiyah, membuat susunan kalimat syahadah
dan menetapkan rukun Islam.
Jadi agar kita dapat memahami perkernbangan yang
terjadi dalam aqidah Islami5ryah, hendaknya kita memusat-
kan perhatian untuk mempelajari hadits-hadits Nabawi. Dan
untuk lebih memudahkan kajian itu, maka hendaknya kita
membuat indek lafazh-lafiazh hadits Nabawi sehingga lebih
cepat untuk mengetahui suatu hadits. Dan mengrinakannya
untuk menghancurkan Islam adalah merupakan salah satu
asasnya.'
Kini semakin jelas bagi kita tentang methnde kaum
orientalis, yaitu suatu methode yang digunakan untuk
menikam aqidah Islamiyah dengan menggunakan hadit$.
Dan sebagai hasil ahhir adalah pembunuhan terhadap
kedtranya.
Untuk lebih memberikan gainbaran yang lebih jelas
tentang methode ntereka, kami utarakan contoh-contoh di

fftlT-ntans Islam, Iman dan Ihsan.


Yaitu sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam
Muslim dari Umar Ibnul Khaththab ra, bahwabeliau ditanya
oleh Jibril tentang Islam, iman, dan ihsan. Maka beliau pun
meqj awab: " I slarn a.dalah h.e n'd'akny a E ngh,au mengucap han
kesahsian bahwa tidak ada IIah rnelainkan Allah dan
Muhamm.od adalah utusan Allah, mend.iihan shnlat, me-
nunaihan zakat, mzlahukan pucsa pa.da bulan ramnd.han,
d.an rnenunaikan zahat, melakukan puasa pad.a bulan
rama.dhan, dan m.enunnikan haji ke Kabah bila engkau bet-

t45
kemampuan. Sedang imnn ialah hendaknya Engkau berimnn
kepada Allah, para ntalaikatNya, hitaukitab-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, heri pembalasan, serta kcpa.d.a taqdir-Nya yang
baih dan yang buruk. Sedang lhsan q.d.alah hend.akrrya eng-
hau mcnyembah Allah seahan-akan engkau m.elihat-Nya, d.an
apabila engkau tidak m.elihnt-Nya, maka sesungguhnya Ia
melihatmu."
Dalam hadits tersebut di atas orientalis jahil ini
mempunyai beberapa tanggapan yang terpenting adalah:
1. Perbedaan antara Islam dengan Iman untuk pertama
kalinya disebutkan dan dirincikan dalam hadits,
sepanjang perjalanan sejarah aqidah Isldmiyyah. Sebab
menurutnya dalam Qur'an tidak pernah disebutkan
perbedaan itu. Karena itu sudahbarangtentu kedudukan
hadits untuk meyempurnakan Qur'an. (Hal. 23 - 25).
Wahai para pembaca yang budiman, mungkinkah uca-
pan semacam itu muncul dari seorang penyelidik dan peng-
kaji ilmu yang hakiki lagi objektif?
Andai saja dalam hati mereka (orientalis, dan khusus-
nya Wensinkc) ada setitik rasa tanggungjawab dalam hati-
nya, pastilah akan mengetahui secara persis, bahwa dalam
surat Al-Hujuraat ayat 14 - 15 telah ada ayat yang menunjuk-
kan dengan jelas dan gamblang rincian perbedaan antara
Islam dengan iman:
"Orwng-orang Arub badui itu berkato.: Kami teloh berimnn.
Katehanlq.h hcpada mereka: Kamu belum berimnn, tetapi
katakanlah hanni telah Islam (patuh & tunduk) karenct. iman
itu belurn mnsuh kcdnlam hatimu, dan jika kantu taat kepada
Allah dan Rasul-Nya, Dia tia.da akan nlengurangi sedikitpun
pahala annalanmu, sesungguhnya Allah Maha pengannpun
146
Iagi Maha Penyayang. Sesungguhnya orang-orang yang
berimnn hanyalah orang-ortLng yang beriman hcpad,a Nlah
dan RasulNya kcrnu.dian mcreka tidnh ragu-rwgu dnn mzreka
ber-jihad. dengan hnna dan jiwa m.ercha pa.da jalan Altah
mereka itulah orang-oro,ng yang benar."
Ibnu Katsir mengatakan di dalam tafsirnya: "Dari ayat
ter:sebut di atas dapat diambil pengertian bahwa iman lebih
khusus daripada Islam. Dan hadits Jibril tadi menunjukkan
adanya pengertian yang makin meningkat dari umum kepada
derajat khusus (Lih, Mukhtashor Tafsir lbnu Katsir, jld. III
/ hal. 368).
Jadi, Islam merupakan simbol semua amalan zhahir,
sedangkan Iman adalah pembenaran hati terhailap Allah dan
Rasul-Nya tanpa ada unsur keraguan ataupun was-was.'Penl-
benaran hati ini merupakan sumber munculnya amalan-
amalan shaleh, seperti berinfaq, berjihad fisabilillah dsb.
Dalam Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menyebutkan
dengan rinci si fat-si fat oran g-orang yang berima,n.
2. Adapun tentang Ihsan, orientalis tadi mengatakan
bahwa hal itu (yakni Ihsan) adalah mer'upakan unsur
baru dalam ajaran Islam yang diambilkan dari pemaha-
man ajaran Masehi. Sebab dalam kitab perjanjian Baru
dikisahkan tentang Musa a.s, bahwa dengan membawa
keimanan ia meninggalkan Mesir tanpa ada rasa takut
karena kemurkaan sang raja. (Lih. bab "Risalah Kepada
Ibrani" LLnn.
Saya kira sangatjelas perbedaan antara dua nash tadi.
Dan ihsan merupakan unsur baru dalam Islam, sunguh
tidak ada kebenarannya sedikit pun yang ternyata merupa-
kan kedustaan paling nyata yang diucapkan oleh seorang
penyelidikyang katanya objektif. Kata Ihsan dengan berbapi
t47
bentuknya telah banyak disebut dan digunakan dalam
banyak ayat dalam Al-Qur'an. Surat An-Nahl ayat 90 "Inna'
llaaha.ya'muru bil'a.dli wal ihsoan". Kemudian dalam surat
Al-Baqarah ayat 112. " Balant man aslama wajhahu lillcwhi
wahuwa rnuhsinun falahu ajruhu 'inda robbihi ualaa
hhnofun alaihim walaahutn yahhzanuuna"' Kemudia:l dalam
surat An-Nisaa aYat 125:
"wenle.n ahsanu diinan mitnrnan aslama utajhahu
titlahi wa.huusa muhsinun". Dan masih banyak lagi, barang-
kali dengan mudahnya setiap membuat lembaran Al-Qur'an
kita akan menjumpainya karena begitu banyak l<ata "Ihsan"
dan pemahamannya dalam Al- Qur'an. Di samping itu masih
banyak juga pensifatan terhadap zr' uhsinin dengan sifat yang
berbagai macam bentuk yang menunjukkan bahwa lhdan
dalam Islam mempunyai makna yang sangat luas, dimana
mencakup semua jenis amal kebaikan yang murni hanya
ditujukan untuk Allah semata.
Hadits yang mengkisahkan sang Badui.
Wensinkc menyebutkan tentang hadits seorang Badui
yang datang kepada Rasulullah saw dan menyatakan kepada
teliau: "Wahai Rasululloh, tunjukkanlah kcpadaku sebuah
amalan yang d.apat mzmqsukkanku he dalom syurga dan
menjauhkanku d.ari api neraha." Maha Rasul bersabda:
"Enghau menyembah Tuhan dan jangan menyekutukan
hepa.d.aNya sedihitpun, engkau mend'irikan shalat, tn'enge-
luarhan zakat, dan engkau m'enyam,bung silaturrahint""
Kemudian orientalis tadi menyebutkan sebuah kisah
yang tertera dalam kitab Perjanjian Baru, disana dikisahkan
bahwa seorang penjaga penjara (sipir penjara) bertanya
kepdda Paulus dan temannya, Sela: "Wahai tuanku, apayang

148
harus saya amalkan agar aku dapat terbebas?'Keduanya
menjawab: "Berimanlah kepada Tuhan, mengikuti jejak
Al-Masih, maka akan terbebaslah engkau dan keluargamu.'
(Lih. Kerasulan, 16/30 - 32).
Wensinkc menganggap antara hadits tadi dengan kisah
dalam kitab Perjanjian Baru itu sangat jelas kesamaannya.
(Lih. The Muslim Creed, hal. 20).
Sangat jelas bagi siapa? Bagi orientalis tentunya. Sebab
ia berusaha dengan segala cara dan dalam bentuk apapun
untuk mengembalikan pokok-pokok aqidah delam hadits
Rasulullah kepada ajaran dan pokok-pokok agama Masehi.
Bila tidak demikian, mana mungkin ada kesamaan
antara orang yang mengatakan bahwasanya keselamatan
adalah dalam beriman kepada manusia yang dianggap tuhair,
yang berarti keselamatan itu karena menyekutukan Tuhan,
dengan orang yang mengatakan bahwasanya keselamatan itq
akan terwujud hanya dengan beriman kepada Allah semata,
beribadah kepadaNya tanpa dibarengi menyeikutukanNya
dengan sesuatu apapun? Bagaimana mungkin seorang Mu'
min yang meng-Esakan Tuhan akan berfi kiran menempatkan
hadits ketahuidan dengan mengambil dari dalil yang meng-
ajak kepada kemus5rrikan ?
Hadits tentang pokok-pokok Islam ada lima.
"Kesaksian bahwa tidak a.da IIah selain Allah dan Muham-
mad adalah utusan AJlah, m.endirikan shnlat, m.engeluarkan
zakat, mcnjalankan punsa pa.da bulan Ramad.hnn, dan me'
nunaikan haji ke Baitullah jikaberkcmampunn. " (H.R . Imam
Bukhariy dan Imam Muslim).
Orientalis ini kembali mengomentari dan mengaris-
bawahi beberapa point, yang kesemuanya merupakan usaha
r4s
untuk membuktikan menguatkan anggapannya, bahwa
hadits itu mnud.huu', yang dibuat para sahabat sepeninggal
Muhammad.
Di antaranya adalah sbb Muslim Crced, hal' 26 - 30)'
: (11t.. The
1. Hadits tadi adalah sangat rinci dalam menyebutkan
rukun Islam dengan bentuk yang sangat menakjubkan'
Apakah yang demikian merupakan suatu keanehan bagi
Rasul yang telah menerima hadits tersebut?
""ot"ttg
2. Hadits tadi menyatukan antara iman dan amalan'
Apakah yang demikian itu merupakan keanehan bagi
Qur'an atau sunnah? Apakah yang demikian itu asing
bagi Islam? Bukankah Islam berasaskan pada iman dan
amalan ???
S.Haditstersebuttidakmenyebutkanjihad'Lebihlanjutia
mengomentari bahwasanya hadits itu jelas dibuat
setelahberlalunyapenaklukan-penaklukanlslam,ketika
jihad telah hilang funPinYa.
Apakah maknanya berarti hadits tadi dibuat setelah
penaklukkan Constantinopel? (Yakni setelah abad
sembilan HiiriYah).
Tidakkah orientalis tadi dan juga lainnya mengetahui
bahwasanya jihad telah disebutkan dalam berpuluh-puluh
ayat dan hadits, bahwa jihad merupakan kewajiban dalam
Islam yang tetap berlaku hingga hari kiamat?
Pen gin gkaran terhadaP hakikat'
Bagi orientalis tadi dan juga lainnya, setelah mengkaji
dan meneliti tentang ajaran Islam maka mereka, bebas untuk
beriman ataupun tetap mengingkari. sebab Allah swt telah
menyatakan dalam surat Al-Baqarah ayat 256 "laa ikroohn
150
fiddiini qod tabayyanarusydu minal ghoyyi,. Ternyata
mereka telah memilih kekafiran dari pada beriman, setelah
mereka mengetahuinya. Mereka lebih mengutamakan
kegelapan dari pada mendapatkan petunjuk. Firman-Nya:
" Dan mzreka menginghainya knrena hczhalimnn dan hesom-
bon6an, pa"dahal m.ereka m4ahini kebenarannyo . . ." (e.S.
An-Naml ayat 14).
Namun, bagi orientalis ini dan juga lainnya tidak
mungkin dapat mengingkari satu hakikat yang sangat nyata
bagaikan matahari. Dan tidak akan ada yang mengingkari-
nya kecuali orang yang benar-benar sombong dan ingkar.
Diantara hakikat itu antara lain:
- Aqidah Islam dengan segala aspeknya, rukun-rukunnya
dan dalil-dalilnya telah berulang-ulang disebutkan
dalam Qur'an dengan bukti yang begitu jelas yang tiada
bandingannya.
Telah disebutkan, khususnya masalah ketauhidan, iman
kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitab-Nya, Rasul-
Rasul-Nya, dan kepada hari akhir. Lebihjauh disertakan
pula semua amalan yang berkaitan dengan iman tadi,
baik berupa akhlaq, amal shaleh ataupun peribadatan.
Yang demikian itu hampir disebutkan dalam setiap
surat, baik itu dalam surat-surat MadaniSyah ataupun
Makkiyyah. Barangkali di sini yang perlu saya utarakan
sebagai contoh adalah sebagian saja dari surat-surat
Madaniyyah karena melihat orientalis tadi lebih banyak
menyoroti surat-surat Madaniyyah (yakni setelah Hiirah
Rasul). Silahkan para pembaca telaah dengan seksama:
Surat Al-Baqarah ayat 255, surat Ali 'Imran ayat 2, Surat
An-Nisa ayat tl\ Surat Al-Hasyr ayat22 - 28, surat Al-

151
Baqarah ayat 285. Surat yang terakhir ini telah meliputi
semua rukun dalam aqidah Islamiyah. Kemudian
diulangi lagr penyebutannya denganjelasnya di berbagai
ayat, antara lain surat An-Nisaa ayat 136.
Aqidah Islam telah dipaparkan dalam sebuah ayat yang
begitu indah dan menunjukkan betapa muJiznya, yang
dibarengi rukun-rukun, amalan-amalan, baik berupa
peribadatan ataupun akhlaq. Firman Nya, (Q.S. Al-
Baqarah ayat L77).
"Buha.nka.h mzngarahkan wajahrnu hnarah timur dan barat
itu m.erupakan kebaktian, akon tetapi sesungguhn'ya
hebaktian itu ialah kebaktian orwnS'orrrng yang beriman
h,epa.do Allah, hari kemudian, malaikat-waloikat; kitab'
hitab, nabi-na.bi dan memberihan Inrta yang dicintaihya
hepa.da hcrabatrtya, ana.k-a nnk yatim, orYLng-onang mishin,
musafir yang mzm.erluhdn. pertolongan, dan orang-orang yang
merninta-minta, dan memerdekahan ham'ba sahaya,
m,end.irikan shnlat, d'an rnenunaikan zakat, dan orang-orang
yang mpnzpati janjinya apabila berjanji, {an oran6-orang
yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam
peperangan. Mereka itulah oranS-oftrng yang bennr irnannya
dan m.ereha itulah orang-orang yang bertaqua.
Itulah bentuk aqidah Islam, rukun-rukunnya dan
semua unstur yang berkaitan dengannya tersusun rapi dalam
satu ayat dari sekian banyak ayat lainnya yang ada. Itulah
ujud aqidah Islam yang menurut anggapan orientalis tadi
bahwa Qur'an tidak pernah menyebutkannya secara jelas.
Adapun mengenai kalimat syahadat, tidakkah sang
orientalis mengetahui bahwa hal itu selalu diucapkan oleh
setiap muslim dalam melakukansholat? Dan kaum muslimin
dahulunya sudah menjalankan sholat sebelum dan sesudah
152
hijrah. Disamping itu, kalimat tersebut selalu
dikumandangkan dalam adzan yang disyari'atkan sejak
tahun pertama hiirah, dan itu harus selalu diucapkan oleh
setiap insan yang memeluk egama ini (Islam) dari sejak
diutusnya Rasulullah saw hingga dewasa ini dan sampai hari
akhir nanti.
Penulisan hadits.
Adapun mengenai dakwaannya bahwa hadits-hadits
yangberkenaan dengan aqidah dibuat oleh parasahabat dan
'ulama s.laf ridfuianullaahihlaihitn, sunguh merupakan
dakwaan palsu dan dusta yang tidak dapat dib,enarkan oleh
akal waras
Hinga mereka benar-benar mengetahui mana hadits
yang rna.uqzf (terputus sanadnya) dan mana yang marfuu'
(sampai sanadnya kepada Rasulullah saw), mana yang
m.usnnd, (bersambung sanadnya) dan mana yartg rnursal (f,,et
henti sanadnya sampai pada sahabat atau tabi'in), mana yang
muttashil (sambung sanadnya) dan mana yang m.unqothi'
(terputus sanadnya), mana yang masyhur drin mana yang
mud.allas (yang dibikin-bikin). Bahkan mereka juga mampu
mengptahui dengan pasti mana hadits yang bikinan dan
mana yang palsu, atau dirubah sanadnya, atau dirubah
matan (isi hadits) nya, atau pun yang ditambah- tambahi atau
pun dikurangi dari akhbar, baik berupa siirah ataupun ten-
tang kejadian-kejadian sejarah, untuk kemudian mereka
sampaikan kepada orang-orang, kemudian dengan cobaan
dan kutukan ilmiah " (maksudnya kecaman terhadap per-
buatan kesalahannya. Pent.) (lih. kitab I'laam Bima- naa.qib
al-Islqa.m - penyidik DR. Ahmad Abdul Hamiid Ghuroob, hal.
10e).

153
Setelah demikian jelasnya, mana mungkin para'ulama
hadits membolehkan untuk memasukkan hadits bikinan
kedalam masalah yang berkenaan dengan aqidah dan ke-
imanan? Bagaimana mungkin dapat diterima akal bahwa
para sahabat dan ulama salaf dengan sengaja berdusta dalam
iral aqidah, padahal mereka mengharuskan kaum mu'minin
untuk berbuat benar, melarang dusta dan bahkan melaknat
para orang-orangyang berdusta ?
Telah dibuktikan tadi bahwasanya dalam Qur'an dan
sunnah telah disebutkan dengan rinci segala masalah yang
menyangkut masalah aqidah, rukun-rukunnya, dan juga
kaitannya dengan amalan shaleh, peribadatan, syari'at dan
akhlaq. Jadi, apa gunanya untuk membuat hadits lagi?
Bagaimana tttnttgt itt aapat diterima akal bahwa mereka phra
sahabat dan tabi'in atau umumnya orang shaleh dengan
sengaja berbuat kedustaan yang disandarkan kepada Rasul
y"tg aint.ts kepada mereka, sedang mereka itulah-yang
meriwayatkan hadits beliau? Padahal sudah disabdakan
Rasulufah i'ma.n hodzifu 'ala1rya muta'anLntidan fal yat'ba'
wwo.'ma4'ad.ahu minnnrwnri". (Barang siapa yang dengan
sengaja membuat dusta atas namaku, maka hendaknya ia
bersi,apsiap untukbertempat di dalam neraka' (H'R' Bukhari
dan Muslim).
Universalitas Agama Islam.
Masalah lain yang didakwakan sang orientalis, ialah
dalam Qur'an tidak disebutkan bahwa Islam adalah univer-
sal. Akan tetapi hanya ada dalam hadits yang dibuat oleh
para sahabat yang dinisbatkan kepada Rasulullah saw' (Lih'
The Muslim Creed',halaman 5 - 8. Karangan Wensinkc)'
Dengan kata-katanya itu Wensinkc dan juga para
154
orientalis lainnya beranggapan bahwa dalam Qur'an tidak
ada satupun ayat yang menunjukkan universalitas agama
Islam untuk semua manusia, dan Muhammad diutus Allah
bukanlah untuk seluruh manusia. Dakwaan itu dilandasi
kepada beberapa bukti penguat, di antarannya:
1. Muhammad dalam Qur'an adalah sama dengan Rasul
lainnya, dengan begitu ia diutus Allah hanya kepada
kaumnya saja.
2.
' Makna kata "an-nabiyyil umnt'iXry" adalah bernisbat
kepada ummat non Yahudi, yakni Arab. Makna umrniy
di sini bukan seorang yang tidak dapat baca tulis. Akan
tetapi makna yang sebenarnya adalah nabi dari bangsa
Arab.
3. Diisyaratkan dalam banyak ayat dalam Al-Qur'an
bahwasanya "Qur'aanan'arobiyyan", dan "huhtna'n
'anvbiyyan" dan "lisaa'nan'anvbiyyan". Yang demikian
itu menunjukkan dengan jelas bahwasanya Qur'an itu
hanya ditujukan kepada bangsa Arab.
4. Kemudian dalam surat Asy-Syuuraa ayat 7, dikatakan
"wakad.zaa likn ouhaynnn ilaiho qor'aonan'ottbiXryan
litundziroo umm,ul qurpo wurutn haolahoa . . . " Hal ini
menunjukkan bahwa Muhammad adalah diutus hanya
untuk ahli Mekkah dan penduduksekitarnya, yakni dari
bangsaArab saja.
Dari semua alasan yang dikemukakannya itu ia ber'
kesimpulan bahwa mustahil sekali kalau Muhammad diutus
untuk seluruh ummat. Orientalis ini menguatkan pendapat-
nya itu dengan mengutip pemikiran yang diutarakan oleh
s€sama orientalis, Hamilton Gibb, penulis buku Muham-
madisme.
155
Setelah menyerang universalitas Islam dan meng-
anggapnya tidak di=ebulkan dalam Al-Qur'an' sampailah
ori.rrtati" ini kepada penyerangan tahap kedua menurut
rencananya yang telah disusun rapi, yaitu penyerangan
terhadap sutttt*ft. Ia mendakwa para sahabat Nabi
telah
membuat hadits-hadits yang menyatakan keuniversalan
agama Islam, guna membantu usaha mereka mengembang-
kin wilayah dengan penaklukan-penaklukanjazirah yang telah
diseluruh Arab
dilakukan sepeningal Rasulullah saw
danjuga wifayafr ai Lkitarnya' Dan salah satu hadits bikinan
sahabatitu-menurutorientalistadi.adalahhadits,,unt'irtu
anuqootilan noosa hattaa yasyhod'uu an laa ilaaha
illa
Nh;h" (Aku diperintahkan untuk memerangi manusia
hinga mereka mengucapkan tidak ada llahmelainkan Allah)
0rtJtafa4alaih). Begitu juga dengan adanya surat-surat
para pe-
Rasulullah saw yang dikirimkan beliau kepada
nguasa dan raja-rqja.
Universalitas Islam tidak dibuat sesudah Rasulullah
orientalis'
eaw meninggal, seperti yang dituduhkan'sang
ayal
Akan tetapi -"r.rfokt '*hatetat yang patent sejak
saya cukup
dakwah Isl-amiyah ai na"u."rt. Barangkali di sini
menukil ayat'ayat Makkiyyah saja yang menguatkan
-dan
ajaran Islam'
s€kaligus membuktikan t*Uettaran universitas
Firman Allah dalam surat Al-Anbiya ayat 1'07:
untuh mcnjad'i
'Don tiadalah. Kam.i m.engutus kantu, hecuali
rchrrlat bagi semesta Nam-"
Firman-Nya dalam surat Saba'ayat 28:
urnrnat
'Dan Katni tidak merqutus kam'u mzlainhnn hzpa'da
gem'bira dan
monusio seluruhttyo sebagai pembatt'ta berita
n
eefugai pemberi Peringatan''''
166
Firman-Nya dalam surat Al-A'raaf ayat 158:
Katahnnlah: Ho.i ms.nusia, sesungguhnya aku adalah utusan
AIIah kepadamu serL.ta, yaitu Allah yang mempunyai
h,erajann langit dan bumi, tidah ada Tuhan selain Dia, Yang
menghidupkan dan mematikan, ntaka. berimnnlah kamu
hepad.a Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang berimnn
hepada Allah dan hcpada halimat- kalimat-Nya (hitob-hitaV
Nya) dan ihutilah dia supaya kannu m.endapat petunjuh."
Yang sangat mengherankan orientalis tadi mengata-
kan bahwa kata "ywniit" dalam ayat tadi (yakni dalam surat
Al-A'raaf 158) ditafsirkan dengan makna to kills alias
membunuh. Subhaanallaah !?
Kemudian masalah yang sangat dikenal dalam bdhnsa
Arab bahwasanya nabi didalam ayat tadi disifati dengan
"Unlmi", yang dalam bahnsa arab bermakna buta huruf
yakni tidak dapat membaca dan menulis. Dan nukannyJ
dinisbatkan kepada kata ummat. Hal ini dijelask4n oleh Allah
swt dalam sebuah firman-Nya:
" Dan kantu fulum pernah metnfuco sefulurnnyu sesuatu kitab
opapun dan kam.u tidak pernah m.enulis suatu kitab dctqan
tangan kananmu, andaikata hamu pernah memfuca dan
rnenulis, benar-benar rugulah orang-orfl.ng yan6 menging-
harimu." (Q.S. Al-Anhabuut aryat 48)
Kalau saja orang-orangyang memusuhi Islam baik dari
ahli kitab atau pun para kafir Quraisy yang hidup di zaman
Rasul mengetahui bahwa dahulunya beliau telah pandai
membaca dan menulis, pastilah mereka tidak akan tingal
diam. Pastilah mereka akan menyebarluaskannya ke antero
Jazirah Aratr.
Sedang disif;atinya Qur'an dengan kata orcbiy, yang
167
dimaksudkan di sini bukan kepada ras, yakni jenis Arab'
AkantetapikepadabahasaArab.YakniAl-Qur,anditurun-
kan dengan bahasa Arab yang sangat jelas keterangannya
dan sangat indah. Hal ini seperti diberitakan Allah dalam
firman-Nya:
"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini bennr-benar diturunhan
oleh Tuhan semcsta alam, d'ia dibo'wa turun oleh Ar-Ruh'
N-hniin @ibril) hcd.alant, hatimu (Muhammad) agar hamu
menjad.i salah seoranS d'iantarw orwnS-orang yang m'emberi
peringatan d.engan bahasa Arab yang jelas'' (Q'S' Asy'
Syu'anna a.yat 792 - 195)
Dan masalah pengiriman surat kepadd para raja dan
penguasa semasa Rasulullah saw masih hidup, merirpakan
it"f t""g w{ar dan sangat rasional demi mewujudkan ke-
b€n8ran dari universalitas agama Islam. Yang demikian itu
untuk menya.mpaikan dakwahnya kepada manusia s€ca:a
hegeluruhan, dLamping untuk menunjukkan juga kepada
Bemua agama yang sebelumnya. Persis seperti yang difirman'
kan-Nya dalam surat At-Taubah ayat 33, dan dalam surat
Ash-Shaff ayat 6:
"Dialah yang telah mzngutus Rasul-Nya dzngan membawa
petunj uh (AI-Qur'an) dan agama y ang bennr untuh dimzn'ang-
-kan-Nya
atas segala agaftta., walaupun orong-orang rnusyrik
tid.ak mznyukoi." (Q.5. At-Taubah 33)
"Dan ingatlah ketiha Isc- putra Maryatn berkata: Hai Bani
Inr,el,- sesungguhnya aku a'dalah utusan Allah kepad'amu,
m.em.benarhan kitab yang turun sebelwmhu yaitu Taurat dan
memberi habar gembira dengan dntangnya seo/wng Rasul
(IuI uhatn'
y ang akan d.atang se sudahhu y ang namany a Ahmad'
'mad).
Maka tathala ru.sul itu datang kepad'a m'ercka dzngan
158
menrfuwa bukti-bukti yang nyata, mcrehafurkatu ini adalah
sihir yang nyata. " (Q.5. Ash-Shaff ayat 6). "
Dari apa yang kami sudah kemukakan disini, berupa
buah pikir sang orientalis Wensinkc tadi, makajelaslah sikap-
nya terhadap hadits Rasulullah saw dan aqidah Islamiyyah,
dan juga terhadap Islam secara menyeluruh. Saya kira itu
merupakan sikap yang tidak memerlukan penafsiran lagi
apalagi untuk dikomentari.
Harcliyan Reyland
Hardiyan Reyland (wafat 1718M) adalah seorang guru
besar ilmu bahasa banpa Timur pada Universitas Utreeht di
Belanda. Dia mempunyai sebuah karya tulis'yang sangat
kondang yang disusun dalam dua jilid, dan diberi judul
nAgarna
Muhammad".
Fada jilid pertanna diungkapkan tentang aqidah Islam
yang berdasarkan literatur berbahasa Arab dan Latin.
Kemudiart pada jilid kedua ia seolah berusaha untuk meralat
persamaan Barat terhadap ajaran Islam,
Pada prinsipnya hal itu bukan merupalrdn tujuan yang
sebenarnya, namun hakikatnya ia justru ingin menyerang
Islam dengan jalan menampakkan rasa antusias yang
sunguh-sungguh seperti yang diutarakannya sendiri dalam
karyanya itu.
Dengan pemahaman dan pemikiranuya itu Reyland
seolah ingin menuangkan setetes racun. Diantara dakwa-
annya adalah bahwa sebagian ajaran Muhammad sangat
benar dan tepat. (Perhatikanlah wahai pembaca yang budi'
man, bahwa Reyland menisbatkan ajaran Islam kepada diri
Muhammad. Karena itu iapun menamakan buku karyanya
itu dengan nagama Muhammad". Kemudian Reyland menga-
159
jak pembaca untuk meruj uk kepada sebagian kitab berbahasa
Arab dalam memahami Islarn, seraya mengatakan sb!:
;Hun.ltknya bagi setiap orang mam mempelajari bahaqaArab
ia
terlebih dahulu, dan menderigar Muhamrnad bagaimana
lnengucapkan bahasanya sendiri'" Begitu
juga hendaknya
Arab'
*riJe orang merujuk Lepada kitab-kitatr berbaha-sabukan
o*Ult vnelihat dengan mata kepalanya sendiri dan
terlihat
dengan mata orang t"itt. Dengan begitu dapatlah
bahiasanya kaurn-muslimin bukanlah orang gila sep'erti
yang kita sangka. Tuhan sendiri telah menganugerahkan
akai liepad" *titp manusia' Jirdi, menurut hemat salfa'
rgt*" yang tersebar dengrau begitu pesat hlngga sampai di
b6nua e*U, eftiU dan juga di Eropa itu, bukan
melupakan
yang banyak
agama orang gila atau rnernbuat gila seperti
dikatakan orang.'
Lebih jauh Reyland mengatakan: "Benar" Memang
agema Islarn-adalah agama yang keji dan sangat lerdampak
nigatif teriradap Masehi, den gpn damf ak yang sangat
"gu'*^
j"ritt att besar. Namun, trukankah n'rcrupa\an h1k TTi ligt
L*u*""tg untuk mencari dan menyetidik sebab-sebab itu? dan
Tidakkah berhak bagi seseorang untuk rnengetahui
segala
rnendalami lebih jauh- tentang tipudaya syetan
daxr
$unguh, cara yang paling baik
,*r* y*r,g digunJkannya? hakiki'
*r"gi *u**t"r,g i"t"tt mendalami tentang Islam secara
i<ernudian memeranginya' Inilah cara
yang lebih aman dan
(Lih' halaman 33 - 34)
lengan kekuatnn yang lebih mantap'
Jadi, pada prinsipnya sangorientalis Reyland aw-alnVa
nemtrela Islam' Ia mengatakan bahwa agama
Islam
rukan lah agamanya o,t"g gilt d"tt bukan pula
membuat gila'
*Iamun ptL *knirnya ia menyatakan bahwa Islam adalah
terhadap
rgama yang keji dan memberikan dampak negatif
r60
agama Masehi dengan dampakyang sangat besar'
Akhirnya Reyland menjelaskan tujuan sebenarnya,
yang terungkap dalam dua hal:
1". Menetapkan pemikiran dan pendapatnya yang pertama
bahwasanya Islam adalah hasil amalan syetan dan tipu-
dayanya.
2. Memerangr Islam dengan carayang lebih demonstratif'
Dengan begitu jelaslah sudah sejauh mana objektifitas
orientalis ini. Dan saya kira juga merupakan sikap yang
tidak perlu untuk ditanggapi ataupun dikomentari'
Silverstre De SacY.
Silverstre Desacy adalah seorang orientalis berkp-
bangsaan Perancis, wafat pada tahun 1838 M' Dia termasuk
salah satu pemikir orientalis yang sangat produktif dalam
menerbitkan berbagai kajian ilmu yang menyangkut tentang
bahasa Arab dan sastranya. Karena itu ia tidak menyibukkarr
dirinya dengan kaj ian ilmu'ilmu Islam lainnya' Ranyak orang
yangsalut kepadanya, karena ia mampu menjadikan Paris
*.u"gai central kajian ilmu bahasa Arab. Dan salah seorang
cendekiawan yang jebolan dari markas itu adalah Rifa'ah
Ath-Thahthawi. (Ensiklopedia Orientalis, halaman 34).
Memang hanya memusatkan kepada kajian bahasa
'Arab, tidak akan membuat seseorang menjadi mantap'
Namun semuii kaum orientalis sangat memperhatikan
bahasa Arab. Bahkan salah satu sebab munculnya gerakan
orientalis di Barat, yang mempunyai ikatan sangat kuat
dengan gerakan mission4ris, menjadikan kaj ian bahasa Arab
seUagai salah satu sarana yang digunakan dalam usahanya
untuk mengkristenkan ummat Islam. Keberadaan gerakan
161
orientalis di Barat secara resmi tertuang dalam surat keputu-
san dewan preja di Vienna pada tahun 1312 M, dengan usaha
pertamanya mendirikan universitas di Paris, Oxford, Polonia,
dan Dalaminca, untuk mempelajari bahasa banpa-bangsa
Timur, terutama bahasa Arab.
Keputusan itu dikeluarkan atas dasar usulan yang
dikemukakan oleh Reymond LulI (1235 - 1316) yang dikenal
sangat gigih menganjurkan pemeluk Masehi untuk
mempelqiari bahasa Arab. Menurutnya ini merupakan cara
yang paling baik untuk memindahkan muslimin menjadi
pemeluk Masehi. Terutarna setelah merasakan kekalahan-
n5ra dalam peperangan Salib, dal am usahanyh untuk memur-
tadkan muslimin atau bahkan ingin menghilangkan ummat
Islam secara keseluruhan dari muka bumi. Begitu juga
mereka mendirikan jurusan bahasa Arab di universitas
Cambridge pada tahun 1636 M, dengan tujuan untuk lebih
meluaskan peluangdewan gereja dalam menyebarkan ajaran
Masehi di kalangan ummat Islam, yang hidup dalam keter-
belakangan
Orientalis DeSacy ini dapat dikatakan orang pertama
dari sekian banyak orientaiis Barat Modern, yang rntrnjadi-
kan orientalisme sebagrai organisasi potritik yang bergerak
untuk membantu mewujudkan kepentingan kolonia-lill, dant
lebih rnemantapkan cengkeramannya di seluruh wilayah
jajahan, terutama wilayah Islam" Terbukti dengan r€ncana-
nya untuk menyatukan orientalisme dengan politik negara
Ferancis dalam menjajah wilayah-wilayah Islam. DeSacy
eendiri kemudian bekerja untuk kepentingan politik negeri-
nya. Ia bekerja sebagai Consultan pa.da kementrian luar
negeri dan pertahanan Perancis. Salah satu kegiatannya
adalah menterjemahkan bulletin-bulletin yang diterbitkan
t62
oleh dewan komando perang Perancis untuk di sebarluaskan
di kalangan masyarakat Islam. Dan dialah pula yang menter-
jemahkan surat keputusan Perancis untuk menjqiah Aliazair
pada tahun 1830 M. Kemudian mengumpulkan banyak sekali
kitab-kitab tulisan tangan dari hasil karya'ulama muslimin
yang kemudian dibawa ke Paris.
Di Perancis (Paris) dialah orang pertama yang berke-
dudukan sebagai tenaga pengajar bahasa"Arab, di bawah
naungan lembaga bahosa bangsa Timur. Kemudian ia men-
jadi direktur pada sekolah itu pada tahun 1824. Ia juga me-
rupakan orang pertama sebagai direktur Societte Asiatique
(perkumpulan orientalirs) yang didirikan di Parie pada tahun
1822 M.Ia dikenal sangat selektif dengan mengutamhkan
pengkqiiannya dalam ilmu sastra dan agama.
Dengan menaruh perhatian sangat besar terhadap
syair-syair Arab, namun secara hakiki ia sangat kagum dan
merasEi lebih senang kepada sastra-sastra Yahudi' Buktinya
ia telah memberikan sifat kepada syair bahasa Ibrani sebagai
"Syair kesucian yang hakiki". Ia memperoleh ilmu penge-
tahuannya dari lingkungan gereja sehinga nampak sekqli
pengetahuannya tentang Theolory sangat dalam.
Semua kegiatannyamerupakan bukti yang sangat jelas
akan adanya ikatan yang kuat antara orientalisme, miesio-
naris dan kolonialisme. Adapun mengenai pertemuan Bufa'ah
Ath-Thahthawiy dengan orientalis ini dan juga orientalis
yang lain, Muhammad Quthub mengisahkan sbb: "Adalah
Rufa'ah salah seorang dari sekian banyak cendekiawan yang
sudah punya nama yang sengaja diutus oleh Mohammad Ali
untuk sekolah di Perancis.
Ketika ia pergi ke Perancis itu ia biasa menjadiimrim
163
shalat di kalangan pelajar. Namun sekembalinya dari sana
(Perancis) Rufia'ah berubah rnenjadi tokoh penyeru Wester-
nisasi. Iapun ketika pulang ke Mesir, disambut dengan
berbagai rasa kegembiraan setelah sekian larna berpisah
rrreninggarkan keluarganya. Kemudian Rufa'ah menulis
seLruah buku, di dalamnya dikisahkan tentang keadaan Faris,
mengajak kepada imansipasi wanita, pergaulan trebas
(campur antara laki-laki dengan wanita), mengajak utrtuk
*.t .lirikrtt .tempat-tempat d iscotiq. Ia ntengatakan'uahwa
disco tidak lain hanyalah geralian olahraga yang dismuaikan
dengan irama musik. Maka dari itu tidak perlu melihat l:ahwa
dis@ merupakan perbuatan tercela. :
Begitulah rupanya trlufa'ah telah terpengaruh oleh
alarn kehidupan dan pemikiran Perancis, dimana ia bergaul
dan hidup bensama para orientalis, sehinga iapun kemudian
mengumandangkan gerakau Westernis asi. " ftVaa4i'unul
Mu'aashir, hal. 2Og).
Edward Lane
Orientalis berkebangsaan Inggris ini iriaup pada ahad
sernbitran belas berbarengan Cer:gan masa riimana De$aq;
aktif dalam pergerakan orientaiisme. Persisn-va ia hidup pade
abad yang dunia Barat seda.ng mengaktifken diri dalam men-
jqiah wilayah-wilayah Islam.
Edward Lane ini juga termasuk *ilah satu orientaiis
yang konon dinilai eangat loyal pada pengkajian ilmu-iimr.r
IsEem dan pengkajian terhadap bangsa Timur, tanpa ber-
tendensi unsur politilq ekonomi ataupun ksngamaan. Namun
s€mata hanya untuk kajian ilmu.
Ia mempunyai sebuah karya tulis yang sangat terkenal
Can diberinyanama4nAccounl of TheManners and' Customs
1.64
of Tlrc Mod,ern Egyptians, yang diterbitkan pada tahun 1836
M, oleh Royal Asiatic Society, [,ondon.
Dalam bukunya tadi ia mengungkapkan semua yang
dikajinya selama bermukim di Mesir antara tahun L825 -
1828, dan dari tahun 1.833 sampai tahun 1835 M- Isinya men-
cakup semua adat-istiadat kehidupan bangsa Mesir yang
muslim, termasuk adat dan madzhab Islam yang banyak di-
anut oleh mayoritas bangsa Mesir. Hal inilah yang membantu
dan memudahkan bangsa Inggris dalam menjajah negare
tersebut pada tahun 1882 M.
Edward Lane ini, selama hidupnya di Mesir berpura-
pura sebagai seorang muslim- Kemudian ia mengambil
seorang teman yang diakrabinya, yang juga seorang muslirn
guna untuk lebih mengakrabkan dengan penduduh dan
masyarakat Mesir, dalam usahanya untuk menabur benih
perpecahan dan syubuhat di kalangan masyarakat. Kernudi-
an orientalis tadi dalam bukunya mengorek siliat-sifat buruk
yang dimiliki temannya tadi, dan juga terhadeP kaum mus-
limin umumnya serta Islam. Terutama tentang masalah
pengamalan agama dengan kehidupan seksnya, persis
dengan adat kebiasaan kaum orientalis yang selalu menis-
batkan alam syahwati kepa.da Rasulullah saw.
Kemudian ada satu kejanggalan ilmiah, dimana
penghargaan penyusunan kamus yang sangat besar dalam
bahasa Arab dan Inggris diberikan kepada orientalis ini.
Paclahal ;'ang sangat berperan dan lebih berhak untuk dipuji
dalam menyusun kamus tersebut adalah Syaikh Ibrahin
Ad-Dasuqiy, karena dialah yang memang menjabat sehgai
korektor kondang untuk wilayah Mesir, pada masa
keberadaan Edward Lane di Mesir. (Lih. EnglishSpeohing or
ientnlists. A.L. Tibawi, halaman 10).
16b
Bernard Lewis.
Ia adalah sosok orientalis Y.ahudi yang bekerja sebagai
tenaga pengajar di universitas London. Dan kini mengajar
pada Universitas Brinstone daiam ilmu sejarair bangsa Arab
dan sejarah Islam.
Ia dikenal sebagai sosok yang sangat masyhur dan
mempunyai kedudukan terpandang di kalangan haum
orientalis Inggris dan Amerika. Disamping itu ia juga
merupakan orang yang sangat terpanelang dan disegani di
katangan politikus Inggris, Amerika tlalr Israel. Bahkan ia
merupakan rujukan bagi ket iga negara tacli datram segi politik
Timur Tengah, dan bagaiman& car& rnengauli banp'aArab
serta kaum muslimin"
Ia sangat pandai menampakkan kepura-puruannya
e€olah-olah objektif, menasehati rehan-rekannya untuk
bekerja dan mengkaji dengan objektif" Bahkan tidak tang-
gung-tanggung, B. Lewis rnenuduh sebagian penulis Barat
ielah keluar dari jalur oh.iektifita-s. Lenp.rt begitu ia telah
berhasil mengecoh penuiis milslim sehir:gga dengan berar:i
mengatakan bahwa B. L.ewis ar ds.iah ce*dekiawarl yang objeh-
ti{ padahal sebenarnya kebal i}crnnya"
Salah seorang penulis nru.sliffi vang terl<emh rnengata-
kan: "Ada sekelompok kaurn r:rientalis.vang telah b*rusaha
Sengan sunggr.lh- sungguh rnengka.ji rJan sangat, ohjektif.
$ahken telah rnengingkari knjian rekan-yekan dari kalangan
rrientalis sendiri, dimana dituduhnya telah menyimpang dan
ieluar dari garis objektifitas ilmiah." Kemudian penulis itu
nendasari kata-katanya itu dengan menunjuk sebagai misal
t[ontgomeri Watt, danjugadengan ucapan tsernard Lewis ini.
a (8. Lewis) mengatakan: "Hinga kini perngaruh fianatisme

-66
Barat masih tetap mewarnai banyak kalangan penulis dalam
pengkajian mereka. Di samping itu juga dibuat terselubung
di belakang foot note yang tersusun rapi dalam kajian ilmiah
yang mereka lakukan. "(Th.e Arabs in History, B. Lewis, hal.
38 - 39).
Orang yang membaca tulisan B. Lewis ini pasti akan
mengatakan bahwa orang tersebut merupakan salah seorang
yang sangat berpegang dan berdasarkan rasa objektifdalam
mengkaji.
Namun, hakikat yang telah tercatat oleh para penye-
lidik baik muslim maupun non muslim bahwa semua hasil
karya B. Lewis ini adalah dalam rangka propaganda politik
Barat dan Israel, juga. masih ditungangi rasa lianatisme
Barat dalam memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Sunguh, seseorang akan merasa kehilangan waktu'
nya yang sangat berharga bila masih berusaha untuk mencari
fonis yang adil dan objektif tentang penulisan B. Lewis ter-
hadap Islam. Ia lebih condong untuk meramu obat bagi Islam
dengan caranya yang sangat kondang itu, yaitu menaburkan
racun dan tipudaya. Kemudian ia berusaha dengan segenap
kemampuan yang dimilikinya untuk menyatakan tipudaya
dan racun itu sebagai hakikat. (Lih,Islam wal Mu.sytasyri'
quun, halaman 73).
Sebagai misal, apayang kita dapatkan dalam buku ?he
Arab in History B. Lewis mengulang-ulang apa yang
dikumandangkan niayoritas kaum orientalis bahwasanya
Muhammad saw telah tunduk kepada pengaruh ajaran
Yahurli dan Nashrani, seperti nampak dengan jelas di dalam
Qur'an.
Ia j u ga mendak"+a bahwa Muhammad telah mengambil

t67
kisah-kisah yang ada dalam Qur'an bukan mengambil dari
kitab-kitab suci secara langsung, akan tetapi dari para
musafir dan saudagar dari bangsa Yahudi serta Nashrani.
(Lih. Hal.38).
Yang dapat diambil kesimpulan dari apa yang diung-
kapkan B. Lewis ia masih tetap mengulang-ulang dakwaan
palsu para orientalis Barat yang sangat kondang dari sejak
abad pertengahan dan abad kebangkitan hingga kini. Yaitu
bahwa Qur'an bukan wahyu, Muhammad bukan Nabi, tanpa
dalil ataupun dalih yang rasionil. Persis seperti yang
digambarkan oleh Allah dalam surat Al-Hajj ayat 8 - 9:
'Dan dianta:ru. mnnusia a.da oro.tq-orary yang membantah
tentang Allah tanpa ilmu pengetah,uan, tanpa petunjuk dnn
tanpa kita.b fu:ahyu) yang bertahaya, dengan m.emalinghan
lambungnya untuk m.enryesatkan mnnusia dari jalan Allah. Ia
mendapat kehinaan di dunia dan dihari kia.mat Kami
msasa.hnn kepa.d.any a o.dzab neraka yang m.erhbakar"
B. Lewis bersama rekan-rekan telah 4enjadi pengawas
dalam penyusunan buku besar yang terdiri dari dua j ilid buku
History of Islatnyang diterbitkan oleh Cambridp university,
pa.da tahun 1970. Buku besar itu ditulis dan dibuat oleh
beberapa tokoh orientalis dan termasuk di dalamnya Bernard
Lewis. Dalam buku itu banyak diulang-ulangdakwaan palsu
yangmenyatakan bahwa Islam adalah kumpulan kebudayan
yang tidak mempunyai keaslian. Sebab Islam telah menukil
dari kebudayaan bangsa lain, seperti Yahudi, Nashrani,
Yunani, Parsi, disamping kebudayaan yang ada dalam ling-
kungan dimana Islam tumbuh, yakni kebudayaan Jahiliyyah
Arab.
Kemudian dalam karyanya yang berjudul Islamic
168
Corrcept of Reuolution, B. Lewis dengan berani menyalahkan
dan menyelewengkan pemahaman Islam tentangrevolusi. Ia
mengembalikan makna revolusi (tsaorch) dengan diartiken
secara harfiyah yang berarti naha"d.h.o (bangkit), atau ihtaajo
(bergolak). Tsaaroh dalam pemahaman Islam menurut B.
Lewis tidak lain merupakan pergolakan jiwa dan perasaan
yang bersifat temporal dan tak terkendali. Dengan kata lain
revolusi adalah suatu perbuatan inasionil yang berjangkit
dari kalangan masyarakat yang terbelakang.
Yang jelas ia memaksudkan revolusi yang dilakukan
bangsa Arab itu sebagai usaha untuk menghadapi penjajah
Barat dan Israel. Iapun kemudian berusaha dengan ejekan-
ejekan untuk dapat menghina gerakan itu, mencegah
semangatnya, mengaburkan makna dan tujuan aslinya'serta
pemahaman yang semestinya. Ia memisalkan gerakan itu
tidak lain seperti halnya seekor unta yang berusaha untuk
bangkit dari duduknya, yang tidak lebih hanya sebuah
kebangkitan yang tidak mempunyai nilai apa-apa.
Pemahaman yang disalahgunakan dan juga sebagai
bahan ejekan, seperti yang diungkap oleh Doctor Edward
Said, mencakup semua kajian yang dikembangkan oleh para
orientalis Barat dan diajukan kepada pemerintah Barat
untuk digunakan dalam keputusan pglitiknya. Maksudnya
untuk menghina segala bentuk perjuangan dan pergerakan
bangsa Arab serta tujuan muslinin. Edward Said mengata'
kan: "sesungguhnya revolusi Islam di Palestina atau yang
kini disebut dengan istilah intifadah, semua sarara' motivasi
tujuan, nilai keislaman' orang-orangnya yang terlibat, baik
kaum laki-lakinya maupun wanita, anak-anak muslim, maka
semua itu layak disebut sebagai perprakan islami, yaitu
j ihad. Dan semua orang yang berjuang di dalamnya dikatakan
169
sebagai mujahidun . Ji had ft sabilill ahmerupakan j alan yang
terbaik untuk melawan kaum orientalis yang seperti itu dan
yang lainnya.
Leb ih lanjut Edward Said mengatakan . permasalahan
Palestina, kembali muncul ke permukaan dengan adanya
pandangan yang katanya objektif. Dikatakan bahwa pan-
dangan dunia Arab terhadap perjuangan bangsa palestina
untuk melawan kaum Zionis Israel adalah bersifat nasiona-
lisme, bukan atas nama Islam. Yang demikian mereka
utarakan tanpa menyebut adanyabantuan kaum Salib Barat
dalam usaha membantu Israil untuk menduduki wilayah
Arab bangsa Palestina, kendatipun mayoritas penduduknya
kaum muslimin. (Orientalisrnc, Edward Said, halaman BIB).
Begitu juga kita sering melihat B. Lewis mengatakan
bahwa dewasa ini bangsa Arab telah kehilangan makna
demokrasi yanghakiki, khususnya negara di Timtr Tengah,
kecuali negara Israel. Namun sayangnya B. Lewis tidak
menyebutkan atau merincibagaimana bentdk demokrasi
yang dipraktekkan oleh negara Yahudi itu dalam melawan
pangsa Arab kaum muslimin. Baik itu yang menyangkut
pasalah aturan main dalam hal perpindahan penduduk,
pengeluarkan kaum muslimin dari rumah dan tanah air
lnereka, menghancurleburkan rumah penduduk, memenjara-
fran tanpa proses pengadilan, penganiayaan, mematahkan
tulang punggung dan kekuatan penduduk, pembantaian
massal, memperkosa hak azasi kemanusiaan, dsb. Kesemua-
nya itu dilakukan oleh demokrasi bangsa yahudi yEing tiap
harinya memunculkan wujud baru yang makin keji, bahkan
belurh pernah terjadi sepanjang sejarah perjalanan
kemanusiaan yang dilakukan oleh bangsa lain di dunia ini.
Kendatipun kenyataannya demikian, dan bukan
170
rnenjadi rerhasia bag'i seluruh bangsa di dunia, orientalis ini
tidak mempunyai rasa malu dan kejujuran barangsedikitpun
dengan mengatakan bahwasanya ne€pra Is'rael itu berdiri
diatas dasar demokrasi. Bahkan rnenurui,nya merupakan
satu-satunya negara di wilayah Tirnur Tengah yang masih
berpegpng kepada rnakna demokrasi. Persis seperti para
orientalis yang merlganggap dirinya unggul dengan sifat
objektifitasnya da-tr amanat ikniah"

Ulontgonaerlr Watt
$ebuah rnajalah trslam berbahasa Inggris yang terbit di
London telah rnemuat, sebuah artikel karya orientalis ini.
Judu lnytr adalah " T he C hri s t i an W t h U n *s tw.L Sy mp ath.y for
Islam".
Artikel tersebut dirarnu kembali oleh seorang penulis
Ingris yang bernarna Mails Rothfein, Ia dikenal sebagai
penulis Masehi yang berbobot dan sangat kondang dalam
menggeluti dunia perang urat syaraf dengpn ummat Islam,
lewat kar.ya tulis, selebaran serta bulletin-bulletin yang
tersebar diseluruh Inggris.
Artikel tadi dibuat dalam dialog antara sang orientalis
dengan penulis. Dalam dialog tadi ia berusaha untuk
rnenonjolkan lebih jauh tentang peran yang dimainkan
orientalis tadi dikancah penulisan artikel,, pemikiran serta
karya tulisnya dibidang pengkajian ilmu-ilmu Islam secara
umum, dan secara khusus.
Tulisan tadi dimulai dengan mengenalkan sosok
orientalis tadi bahwa ia adalah seorang pastur yang telah
banyak membuat pendekatan dengan ummat Islam namun
masih tetap konsekwen dalam berpegang ajaran agamanya,
17t
disamping ia mempunyai kelebihan dengan sifat objektifitas-
nya mengkaji ilmu-ilmu Islam. Artikel tadi juga berusaha
untuk lebih menonjolkan bahwa dirinya tidak ditungangi
rasa kefanatikan seperti umumnya kaum orientalis dalam
memusuhi Islam.
Orientalis ini pernah bekerja pada sebuah universitas
di Eidenburg, sebagai guru besar dan merangkap sebagai
dekan fakultas ilmu pengkajian Islam selama limabelas
tahun, hingga masia pensiunnya pada tahun 1979 M. Selama
kurun waktu itu, waktunya dihabiskan untuk mengajar ilmu-
ilmu Islam, aqidah, tarikh (sejarah) dan kebudayaannya,
kepada berbagai generasi mahasiswa yang kebanyakan ada-
lah bangsa Arab dan Pakistan. Bahkan dalbm artikel tadi
dikatakan bahwasanya salah satu dari sekian banyakmurid-
nya adalah rektor universitas Al-Azhar Cairo. Namun sayang
t idak disebutkan nama rektor Al-Azhar itu. Yangj elas tuj uan-
nya adalah untuk mengagungkan sang orientalis sebagai
sosok yang mahir dalam ilmu-ilmu Islam dan,sekaligus me-
rupakan mantan guru besar bagi siswa dari kalangan musli-
min.
Lebih jauh dalam artikel tadi dikatakan bahwa melihat
peran dan usaha yang telah dilakukan orientalis ini dalam
mengkaji tentang berbagai ilmu, khususnya tarikh Islam,
yang kesemuanya belum pernah dilakukan oleh para penye-
lidik sebelumnya, telah membuat semua orangyang mengkaji
ilmu sejarah Islam untuk tidak meninggalkan dan mengacuh-
kan semua karya tulisnya dalam ilmu tersebut. Dengan kata
lain, bagi seorang pengkaji yang ingin benar-benar me-
mahami sejarah Islam, pemikiran Islamyangberperan dalam
membangun ummat, baik dari segi kemasyarakatan atau segi
moralnya, seyoryanya tidak mengabaikan karya tulisnya.
t72
Kemudian artikei itu menyebutkan sederetan hasil
karya tulisnya yang berupa buku tebal, yang diberi judul
Muharnm.ad. Prcphct and Statesman.. Bila kita melihat dengan
teliti danjeli terhadap tulisan yang ada dalam buku tadi, akan
menjadi jelas sifat "objektif" dan kernurahannya terhadap
muslimin, tidak lain hanyalah merupakan tipudaya belaka
yang ditujukan bagi kaunn rnuslimin. l"faksudnya untuk
menyembunyikan rencana dan rahasia kaum orientalis serta
tujuannya. Rekayasa itu juga uniuk rneng*cch anggapan
kaum muslimin, agar mereka berpratluga tlahwa setrahagian
, dari kaum orientalis telah rnulai rnerubah sikap mereka,
menampakkan rasa belas kasihan dan horrnat terhadap
ummat Islam. Padahal hakikatnya mereka tetap satu
methode dan satu dalam hal kethnatihannya, kendatipun ber-
beda daiam menggtrnakan sarana dan kadarnya
Untuk lebih mengenal sikap yang sebenarnya dari
orientalis ini, kita mencoba untuk menengok sebuah bab yang
ada dalam bukunya yang berjudul '?ssessrnent" (hal. 229 -
240). Di situ ia mengajukan pertanyaan: "Bagaimana kita
menilai muhammad? Apakah harus dengan tolok ukur
masyarakat dan lingkungan pada waktu itu? Ataukah dengan
analisa ilmiah yang kini ada di dunia Barat?"

Dalam usahanya untuk menjawab pertanyaan-


pertanyaan itu ia menyatakan bahwa semua perbuatan
Muhammad yang tidak dapat diterima pemikir Barat
modern, karena pada saat itu (iaman para Nabi) tidak ada
kritikus. Pada waktu itu, tidak ada kritik yang ditujukan
kepada Muhammad, bahwa beliau adalah orang yang suka
melanggar perjanjian dan tenggelam dalam nafsu seks.
Karena memang saat itu tidak ada orang yang menyerangnya
173
dari segi moralitas, baik dari sisi manapun. *
Orientalis ini menilai Muhammad sebagai orang
menyalahi perjanjian dengan menukil dua kisahyaitu:
Pertamn: Pengiriman pasukan Abdullah bin Jahsy r.a.
pada bulan Rajab tahun kedua Hijrah. Dalam hal ini
penyerangan kaum muslimin yang dilakukan pada bulan itu
merupakan pelanggaran terhadap bulan suci (diharam-
kannya peperangan). Karena itu dikategorikan sebagai
pelanggaran janji.
Barangkali untuk menjawab dakwaan i,tu, cukup kita
utarakan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 217,
untuk membungkam niat jahat dan dakwaan palsu yang
selalu dilontarkan oleh lidah dan hati kaum musyrikin, serta
kaum orientalis sekarang.
"Mereka furtanya hcpa.dnmu tentang furperwng pada bulan
haram. Katallnnlafu Berperang pada bulan itu adalah dosa
besar, tetapi m.enghalangi m.enusia dari jalan Ailah, kafir
hepada Allah, mznghalongi m.asuk ke dalam masjidit h.aram
dan mengusir penduduhnya dari sekitarnya, lebih besar
dosanya disisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar d.osanrya
dari pa^da m.ernbunuh. Mercka tidah henti-hentinya nTenle_
rangi hamu hi ngga mcre ka dap at mcnge mbalikan kamu dori
agafiLanlu kcpo.da kehafirwn, seandainya nterekn sanggup.
Bantng siapa yang murta.d diantara kamu dari agamanya,
lalu dia mati dalam hcknfiran, maka m.ereha itulahyang sia-
sia am.alannya d,i dunia dan di ahhirwt, dan mzrcka itulah
penghuni neraha, m.ereka kekal didalamnye.,,
ffibut,bahwapadamasakenabianMuhammad,kehidupan
poligemi Nabi bukenlah dianggap tercela, sebab masyarakar juga merakukannya.
Namun jika diukur dengan rnalisa modern, ini barulah terlihar celanya, u"gito
tuduhnya. Red.

774
Jadi sudah jelas bah',r'a penekanan kaum musyrikin
terhadap kaum muslimin, kemudian pengusiran terhadap
mereka (muslimin) dari tempat tanah airnya, mencegah
mereka untuk memasuki Masjidil Harar:a dan berusaha
untuk memurtadkan kaum muslirnin, jauh lebih besar dosa-
nya ketimbang berperang pada bulan haram' Sebab yang
demikian adalah fitnah, dan fitnah letrih kejam dari pada
pembunuhan.
Ked.ua dalam halaman 240, disebuthan sebagai alasan-
nya bahwa ketika memerangi Bani Qu rayzhah, di mana kaum
muslimin memerangi kaumYahudi itu akibat dari perbuatan
mereka menyalahi perjanjian, dan akibat bekerjasama
dengan kaum musyrikin dalam mernerangi kaum muslimin
pada peperanga.n Ahzab. Akibatnya terjadi keadaan'yang
mengenaskan yang menimpa kaum Yahudi Bani Qurayzhah,
hanya karena usaha menyalahi perjanjian' Karena itu
mereka berani mengepung Rasulullah dan muslimin di
Madinah, justru disaat kaum muslimin dalam keadaan yang
sangat t"iti=. seperti yang dikisahkan dalam surat Ahzaab
ayat 10 - 11.
Kemudian sang orientalis tadi mengiqyaratkan adanya
motivasi seks ketika Rasulullah saw mengawini Zainab binti
Jahsyi. Padahal sang orientalis ini mengakui dan mengetahui
dengan pasti bahwasanya perkawinan tersebut dimaksudkan
untuk menghapus larangan rnengawini janda anak angkat
yang kala itu lerkenal dikalangan masyarakat Jahililryah,
y"trg dikisahkan Allah dalam surat Al-Ah zaab ayat 37 .
"up.rti
Barangkali untuk ini kita tidakperlu mengulang-ulang
sanggahan terhadap dakwaan palsu dan tuduhan tak ber-
alasan yang sering dilontarkan oleh mayoritas kaum orien-
175
talis. Cukuplah kita kembali bertanya kepada mereka yang
rnendakwa mempunyai sifat objektif dalam mengkaji. Bagai-
mana mungkin dapat dikatakan,karena motivasi syahwati,
bila seseorang menikahi wanita yang jauh lebih tua dari
umurnya? Bagaimana mungkin dapat dikatakan begitu, bagi
seorang yang telah diberi anugerah menjadi pemimpin
seluruh jazirah Arab, namun menolak kehidupan mewah-
mewah dan hura-hura, bahkan memilih kehidupan yang
susah dan berzuhud ketimbang kemewahan duniawi? Di-
samping itt1, iapun kemudian memerintahkan kepada semua
isteri- isterinya untuk memilih, atrtara kehidupan yang serba
susah atau bercerai. Bagaimana mungkin manusia yang
sangat agung itu, seorang Rasul yang bijaksana dan sangat
arif dapat dikatakan sebagai manusia yang tenggelanl dalam
dunia syahwati? ('4r-Rasuul, kar. Said Hawwa, 304).
Orientalis tadi bahkan menambahkan, bahwa Muham-
mad pada jaman dan masanya termasuk dalam kategori se-
orang reformer dalam sosiologi, yaitu dengan membuat
peraturan dan undang-undang kemasyarakatan, diantara-
nyazalsat. Dan juga membangun pondasi rumah tanggayang
begitu kokoh. Kedua masalah tadi dianggap sebagai sesuatu
yang sangat berharga dan merupakan kemajuan yang sangat
positif bagi bangsa Arab sebelum Islam.
Lebih jauh orientalis tadi mengatakan bahwa Muham-
mad menurut u kuran masanya juga sebagai seorang reformer
moral. Sebab menurutnya Muhammad telah mengambil dan
memilih akhlaqorang- orang Badui yangbaik-baik, kemudian
dijadikan satu patokan untuk membangun rnasyarakat
penghuni kota (non Badui). Dengan begitu Muhammad tel*h
membuat satu cara kehidupan bagi orang banyak dengan
kehidupan aganna dan akhlaq.
t76
Terakhir sang orientalis tadi mernberikan julukan
kepada Rasulullah saw sebagni seorang reformer smiologi
dan akhlaq, namun dengan ukuran ma*sa dan lingkungannya
saja. Yakni dengan ukuran bangsa Arab muryrik dan Badui
sebelum Islam (Jahiliyyah). Dengan begitu, berarti ia adalah
seorang reformer dalam batas tertentu, dan bukannya
Rasulullah, universal untuksegala kondisi, tempat dan masa.
Kemudian orientalis tadi, <lalam. L*rr"t gg"pi sikap
kaum muslimin yang mengangkat Rasulullah saw, sebagai
suri teladan dalam segi akhlaq bagi setiap muslim disepan-
jang zaman dan ternpat, merupakan sikap sangat berlebihan,
condong kepada pengkultusatt, dan sedikit sekali dari kaum
muslimin yang tidak melakukan hal itu.
Bagaimanapun kaum muslirnin ticiak akan'dapat
berhasil memuaskan penduduk dunia dan Barat yang
Masehi, bahwasanya Rasul mereka rnerupakan suri teladan
yang paling tinggi akhlaqnya.

Rupanya orientalis ini berpura-pura tidak tahu bahwa


Rasulullah saw hingga kini dan seterusnya telap menjadi suri
teladan yang paling baik bagi jutaan ummat manusia di se-
antero penjuru dunia sepanjangempatbelas abad di berbagai
masa dan lingkungan masyarakat. Dan beliau hingga kini
dan sampai akhir jaman nanti tetap akan menjadi teladan
utama dalam akhlaq, bagi berbagai jenis manusia dan level-
nya. Orang awam maupun'ulama, frlosof, reformer, mujahi-
din, da'i pada tiap-tiap masyarakat dan lingkungannya'
Barangkali cukuplah dengan kesaksian Allah Yang Maha
Kuasa alam semesta ini, dan tidak lagi memerlukan kesaksi-
an para orientalis yang kafir, memusuhinya dan dengki ke-
padanya. Firman-Ny a: " w dinnakn la'alaa hhuluqi n'azhiim'
17'7
(Sungguh kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
(Q.S. Al-Qalam ayat 4).
Kemudian dalam pandangan sang orientalis ini ada
tiga unsur sifat Rasulullah saw yang membantu dalam
usahanya menyebarkan Islam. Ketiga sifat itu adalah sbb:
1. Mauhibah (keistimewaan pribadinya) sebagai seorang
hahin (dukun) yaitu kemampuannya untuk melihat ke
depan terhadap masalah-masalah prinsip dalam ke-
hidupan masyarakat pada jamannya. Kemudian kege-
niusan yang dimilikinya mampu meramu pandangannya
sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi pen-
dengarnya hingga ke lubuk hatinya. Yang dimaksudkan
oleh orientalis ini adalahAl-Qur'an, dimana ada pqmbaca
Al-Qur'an menjadikan bangsa Eropa akdn lari darinya.
Karena itu Al-Qur'an hanyalah cocok dengan kebutuhan
dan keadaan pada zamannya saja.
Jelaslah sudah bahwa sang orientalis ini mengingkari
kalauAl- Qur'an itu adalah wah1ru Ilahi. DanlnsyaAllah
akan kami kemukakan nanti pengingkaran itu.
2. Kebijaksanaannya sebagai politikus.
Yang dimaksudkan di sini ialah bahwasanya Muhammad
adalah seorang yang berpandangan jauh dalam mereka-
yasa politik, sekaligus sebagai reformer sosiolog. Yang
demikian itu sangat jelas terlihat dari perkembangan
yang begitu . pesat dalam mengatur negara' sehingga
dalam kumn waktu yang begitu singkat kebijaksanaan
politiknya itu telah mampu menjadi Imperium kaliber
dunia. Begitu juga nampak sekali @n dapat terlihat
dengan jelas dengan adanya perkumpulan sosial yang
didirikannya (yakni perkumpulan sosial dalam Islam)
178
dan kemudian diterapkannya dalam masyarakat yang
berbeda-beda dan berlaku hinga sekarang.
3. Kemahirannya dalam menplah Management.
Kemahirannya dalam bidang ini terlihat dalam memilih
orang-orang yang ada di sekitarnya untuk mengelola
urusan sehari-hari. Sebab bila ternyata dalam hal ini
lemah atau tidak benar dalam pengamalannya, pastilah
perkumpulan sosial dan kebijaksanaan politiknya tidak
akan dapat memberikan pengaruh yang positif. Terbukti
Muhammad telah mampu menelorkan dan meninggal-
kan sebuah negara yang memiliki management yang
sangat kuat.
Kemudian sang orientalis tadi dengan berpura-pura
lemah lembut mempertanyakan: "Apakah Muhammad itu
seorang Nabi?"
Dalam usahanya untuk menjawab pertanyaan itu, ia
mengatakan: bahwa Rasulullah saw adalah or{rngyang me-
miliki kreasi imajinatif. Dan dalam hal ini iabanyak dibantu
oleh para seniman, penyair, serta para penlrlis yang juga
kreatif dalam berimajinasi. Mereka itu hanya dapat meng-
ungkapkan lewat perasaan (maksudnya dengan syair,
riwayat-riwayat, imaginasi, intuisi) dari hal-hal yang banyak
dialami oleh manusia. Namun mereka tidak dapat menjabar-
kan perasaan dan irnaaginasi itu dengan sendirinya. Di
sinilah keunggulan yang ada pada rlVluhammad dengan
creatiue Imnginationnya dalam menjabarkan semua perasa-
an pembantunya itu. Bahkan bukan hanya perasaan yang
diungkapkan para pembantunya saja, akan tetapi mampu
menjabarkan semua perasaan generasi secara menyeluruh.
Di sini sang orientalis, mengutarakan pernyataan
t79
sebagai perbandingan, dengan menyebutkan bahwa creatif
imaginationyangada pada diri Hitler mempunyai pengaruh
yang sangat besar untuk sebuah perombakan. Begitu pula
pemikir:an-pemikirannya. Namun ada yang beranggapan
bahwa Hitler telah terjangkit gangguan emosional. Sehingga
orang-orang Jerman yang telah mengikutinya sampai kepada
derajat rnengkultuskannya, membuat mereka juga kestlkar-
an gangguan emosional itu.
Sudah jelas apa yang dimaksudkan orientalis ini,
bahwa dengan kejinya ia ingin menyamakan Rasulullah saw
dengan apa yang diterimanya lewat wahyu (Qur'an), dengan
Hitler berikut sifat yang ada padanya, yaitu ganguan emosi-
onal dan histeria yang dapat mempengaruhi banyak rakyat.
Begitu juga sangat mencolok apa yang dikemukakan orien-
talis ini bahwa ia ingin mengulang kembali dakwaan palsu
yang sejak dahulu telah dilontarkan oleh para orientalis
sebelumnya. Ia katakan bahwa Rasulullah saw terkena pe-
nyakit ayan dan hister ia serta gangguan emosional. Tenggan g
rasa macam apa ini? Objektifitas apa ini? Kejujuran ilmiah
macam apakah ini? Inikah penilaian jujur, objektif, dan
ilmiah yang disematkan kepada kaum orientalis selama ini?
Pantaskah julukan itu buat mereka?
Orientalis ini beranggapan bahwa pemikiran Muham-
mad yang dihasilkan daticreatiue imngination itu umumnya
benar dan hakiki adanya. Namun yang demikian itu bukan
berarti sernua. yang ada dalam Qur'an berarti benar. Sebagian
ada yang benar serta hakiki dan sebagian lain tidak.
Ada satu point pemihiran dalam Qur'an- menurutnya -
yang tidak benar. Yaitu pemikiran bahwa wahyu (menurut-
nya clengrn istilah creotiue imagination) adalah cara/methode
yang lebih akurat dan lebih patent ketimbang methode pe-
180
mikiran biasa bagi manusia untuk membuktikan fakta
, orientalis
sejarah. Dalam hal ini menunjuk beberapa ayat
Qur'an yang mengukuhkan bahwa Rasulullah saw telah
menerima wah5ru yang mengabarkan keghaiban. Misalnya
dalam surat Huud ayat 49:
"Itu q.dnlah diantara berita-berita penting tentang yang ghaib
yang Katni walrytukan kcpa.dnmu Muhammnd' tidah pernalt
hamu mzngetahuinya dan tid,ah pula knum sebelum ini . . . .,
Ia menerima kemungkinan creatiue imagination dapat
memberikan penafsiran baru dan lebih benar bag! penjabaran
kejadian sejarah. Namun ia tidak menerima kalau creatiue
inragination merupakan sumber atau rujukan mutlak bagi
hakikat sejarah. Hal ini menurutnya adalah sangat berlebih-
an dan dusta belaka.
Point ini mempunyai nilai sangat penting bagi kaum
Masehi. Sebab Al- Qur'an telah mengingkari adanya kejadiart
pembunuhan Isa dan penyalibannya. Sedang kaum muslimin
mempunyai keyakinan bahwa pengingkaran te'rsebut jauh
lebih penting ketimbang fakta sejarah yang menyatakan
bahwa Isa telah disalib. Ia mengisyaratkan kepada firman
Allah dalam surat An-Nisa ayat 157, yang mengabarkan uca-
pan banpaYahudi:
" . den hnrena ucapan m.ere*L* Sesungguhnya harni telah
membunuh Isa putra Maryam, Rasul Allah, podnhal mzreko,
tidak m.embunuhnya dan tidak pula mznyalibtrya tetapi yan6
mereha bunuh ialah orwng yang diserupakan dengan Isa bagi
mereha.: . . '
Dongeng Penyaliban.
Fakta yang ada menunj ukkan bahwa sebenarnya tidak
181
acla saksi sejarah yang mengatakan bahwa Isa telah disalib'
Dan Riwayat yang ada dalam Injil satu sama lain juga saling
bertentangan. Bahkan perbedaan yang ada dalam Injil ini
menyangkut hal prinsip yang paling penting dalam aqidah
agamaMasehi. Kalari saja riwayat itu benar dan asli, pastilah
perhatian mereka akan sama, atau mi nimal berdekatan. Para
penyidik telah mendapatkan tiga puluh empat macam
perbedaan dalam teks-beks Injil tentang penyaliban Isa
lersebut. Tentu saja hal ini menurunkan martabat keabsahan
dijadikannya sebagai dalil. Kemudian para penyidik tadi
menetapkan kebenaran pengingkaran penyaliban terhadap
Isa yang ada dalam Al-Qur'an. (Lih. Marcus, 15 ; 40 - 41"
Matius, 2l :55 - 56. Lukas,23 : 44 - 50. Yahanes, 19 :25 -29)'
Kemudian orientalis tadi mendaku'a bahwa pengtng-
hnran Qur'an itu dimaksudkan untuk menolak pengaktian
Yahudi yang telah membunuh Isa atau menyalibnya, dan
menelanjangi rnereka yang mengaku telah rnemperoleh
kemenangan
Sungguh dakwaan itu sangat jelas kebatilannya. Ayat
Qur'an telah berulang kali menyebutkan bahwa banpa
Yahudi telah dicap sebagai banpa yang gemar membunuh
para nabi, orang-orangyang adil danjujur, tanpa dilandasi
kebenaran (h"q). Lalu mengapa harus ada pengecualian
terhadap Isa di antara para nabi-nabi tadi? Padahal kalau
memang pembunuhan atau penyaliban terhadap Isa benar-
benar terjadi, niaka tidak diragukan lagi bahwa hal itu
merupakan tamtrahan keaiban bagi catatan banpa Yahudi
yang dituiis dengan tinta darah para Nabi dan darah orar:g:
orangyang adil lagi jujur.
Orienialis tadi juge rnasih mendakwa bahwa berlebih-
r82
an dalam masalah keihanan terhadap wahyu telah mem_
buahkan hasil lain. Diantaranya adalah u.rrggl"prn yug
b""-
lebihan bahwa bangsa Arab berperan Uesar a.U*p"ig"_-
!TS"" kebudayaal Islam, diatas bangsa lain. Seperti UaieFa
Mesir, Syria, Iraq dan persi.
Untuk menolak anggapan tersebut cukuplah kita kata_
kan bahwa ajaran Islam telah menyamakan martabat dan
kedudukan penganutnya. Duduk sama rendah berdiri
sama
tingei. Kadar ukuraR kemu\raan yang ada dalam Islam bagi
manusia adalah bukan jenis dan ras, namun ketaqwaan.
Kemudian orientalis ini menyudahi dakwaannya itu, ia
kembali mempertanyakan: "Apakah Muhammad ittr- seorang
Nabi?'
Ia kemudian mencoba menjadb sendiri seraya
mengatakan sbb: "Muhammad adalah seorangyang dikenal
sangat giat dalam mengembangkan creatil imaginasinya
dalam levelyang sangat mendalam, sehinga dapat
buahkan pemikiran yang berkaitan erat dengan masalah ^"*_
eksistensi manusia itu sendiri. Karena itu ia mempunyai
pengaruh yang s€rngat luas, tidak terbatas. pada
*u"rrry,
saj a, akan tetapi melampau i masa- masa beriku
tnya. K*muii-
an sang orientalis menyatakan sbb: "Kendatipun iidak
semua
pemikiran hasil creofif imnginasi Muhammad benar dan
hakiki, namun telah mampu memberikan agama bagi jutaan
manusia yang lebih baik dan lebih utama t etimuanf riereka
sebelum menjadi muslimin.n

Sanggahan Bagi Dakwaan-dakwaan palsu.


Dari apa yang telah kami kemukakan tadi dapatlah
terlihat dengan jelas bahwa orientalis tadi orn. d.rrg"r,
r83
orientalis lainnya dalam mengingkari Al-Qur'an sebagai
wah5ru dari Allah swt'
Kemudian dalam bukunya yang lain Muhamma'd
h'ophet an'd. Statesman halaman 39-46, orientalis ini
me-
k"r, dengan terus terang sikapnya dalam masalah ter-
"y"t
sebut dengan para orientalis lainnya' Yaitu bahwasanya Qur
agama
'an banyak bersandar dalam pengambilan kepada
Perjanjian Lama dan
Yahudi dan Nashrani, terutama dari
Baru (Taurat & Injil).
Untuk menyanggah tuduhan palsu tadi cukuplah lita
kutipkan sebuah tytl dtltttt Qur'an yang menyebutkan
dasar risalah
U"t *" Qur'an telatr mencakup semua unsur
wahyukan kepada par4 Rasul
ketauhidan yang telah Allah
sebelum Muhammad saw:
dnngan nTeT L-
Dan Kanni telah turunhnn hepo.dannu N-Qur',an
yang sebelumnya yaitu
buta kzbenan&n, rterlbenarhnn apa ter'
bo'tu ujian
kitab-hitab yang d.iturunhan sebelunl'rlya'' da'n
hrdnp nitaLnitau itu. . .. . (Q.SAl-Maidah ay'at 48)
samawi
Namun Al-Qur'an berbeda dengan kitab-kitab
sebelumnya dalam beberapa hal, antara lain:
l.Kitab.kitabsamawisebelumnyaditurunkankepada
Rasul yang diutus khusus kepada kaumnya
saja' sedang
yakni untuk seluruh ummat
Al-Qur'an adalah univensal,
manusia.
2,Kitab-kitabsamawisebelumnyatelahmengalami
perubahan akibat ulah manusia, sedangkan Al-Qur'an
Lri.ga dari perubahan sampai hari kiamat nrinti' yang
dijaga langsung oleh Allah swt'
Perbedaan point kedua ini pentingdalam menyangah
dari
dakwaan palsu, dimana Al-Qur'an telah mengambil
184
ajaran Yahudi dan Nashrani. Al-Qur'an sering mengulang'
ulang pernyataannya dalam berbagai ayat bahwa ahlul kitab
telah melakukan perubahan dalam kitab mereka. Seperti
dalam firman-Nya, surat Al-Baqarah ayat 79, surat An' Nisaa
ayat 46, surat Al-Maaidah ayat 13 dan ayat 14.
Dengan tegasAl-Qur'an mengutuk perbuatan ahli kitab
yang telah merubah aqidah tauhid mereka dengan aqidah
yang batil. Seperti aqidah persenyawaan (inkarnasi) dalam
aqidah Yahudi dan aqidah Trinitas dalam aqidah Masehi.
Sama halnya dengan pengingkaran Al- Qur'an terhadap
bentuk amalan aqidah mereka dan juga dalam bermuamalat
serta peribadatannya. Seperti yang diungkapkan Qur'an
dalam surat At-Taubah 3 1. Kemudian mereka menghalblkan
apa yang telah Atlah tetapkan pengharamannya, seperti
memakan dari hasil riba, mengambil harta benda orang lain
dengan jalan yang batil. Dan khususnya bangsa Yahudi telah
disifati dengan tukang mengingkari janji, beku \atinya, suka
membunuh para Nabi dan orang-orang yang adil lagi jujur.
Lalu, bagaimana mungkin Al- Qur'an dapat dikatakan telah
mengambil dari kitab-kitab yang Qur'an itu sendiri telah
menyatakan di dalamnyaada perubahan dan Revisinya? Dan
bagaimana mungkin dapat dikatakan bahwa Al-Qur'an telah
mengambil dari orang-orang yang Al-Qur'an itu sendiri telah
menyatakan dengan tegas bahwa mereka-mereka itu telah
merubah aqidah, ajaran dan syari'at-syari'at yang diwahyu-
kan kepada mereka?
Kemudian, perubahan terhadap Taurat serta Injil dan
terjaganya Al-Qur'an dari segala bentuk perubahan, adalah
satu hakikat yang tidak hanya dinyatakan oleh Qur'an sen-
diri. Akan tetapi telah pula dibuktikan kebenarannya oleh
para penyelidik dan pakar-pakar Theolory termasuk dari
, 185
kalangan non muslimin. Di antaranya banyak dari non mus-
lim menjadi muslim setelah mereka melakukan penyelidikan
akan hal tersebut.
Pakar Theolory dari Perancis bernama Maurice
Bucaille, telah menjelaskan bahwa dirinya telah mendapat-
kan berbagai kesalahan itmiah dalam Taurat dan Iqiil akibat
dari perubahan tersebut. Bucaille menyatakan ketidakada-
hya satu kesalahan ilmiah dalam Al-Qur'an. Bahkan sebalik-
nya, dalam Al-Qur'an ia banyak menemukan hakikat ilmiah
yang sesuai dengan ilmu-ilmu modern, setelah empatbelas
abad lamanya diturunkan kepada seorang Nabi yang buta
huruf dan belum pernah belajar ilmu dan telinologi qpa pun.
6'ih. Taurut, Injil and Qur'an karangan Maurice Bucaille,
halaman,l7, 22, 39,13| 135, dan 254).
Bagaimana mungkin akal dapat menerima, bahwa
banyak ayat Al- Qur'an yangdiambilkan dari kitab-kitab tadi,
namun tidak didapatkan di dalamnya (Quf'an) satu pun
kesalahan?
Disamping itu, tidak ada satu ayatpun di dalamnya
kecuali cocok dan nyata (haq), tidak ada keraguan secuil pun
di dalarnnya? Bukankah satu ini saja sudah lebih dari cukup
untuk membuktikan bahwa Qur'an itu wahyu dari Allah?
Firman-Nya;
Sesungguhnya olwng-orang yang m.engingkari Al-Qur'an
hctihe Al-Qur'an itu d.atang kcpa.da mzrzhn, mcrehn itu pasti
okan cela.hn dan sesungguhnya Al-Qur'an itu ad.olah kitab
yong mulia, Yang tidah datang hepa.danya (Qur'an) hebatilan,
fuik dari dzpan nurupun dari belakangnrya, yang diturunhnn
furi Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (Q.5.
Fushshilot: 41- 42).
186
Katakanlah: Sesungguhnya bila mnnusiq. d.an jin berhumpul
u.ntuk mzmbuat yang serupa dengan eur'an ini niscaya
merehn tidah ahan dapat m.embuat yang serupa clengo.nnya,
sekalip wn sebagian m.ercka, menjad.i pem.bantu sebagian yang
lain. (Q.S AI-Isw'ayat 88).
Kemtrali kita kepada permasalahan tadi, kjta <lapatkan
orientalis Inggris ini, telah mewarnai kqjiannya tentang
sejarah lVfuhammad dengan pengetahuan ilmu perekononoian
dan sosiologi. Karena itu ia dipuji oleh orienta,lis lain dari
Perancis yang bernama Maxime Rodinson, seorang yahudi
Marxis, yang mengarang buku tentang sejarah Muhamrnad
dalam bahasa Perancis yang kemudian diterjemahkan he
dalam bahasa Inggris dan diterbitkan di London. Buku itir
penuh dengan dakwaan palsu dan tuduhan dusta tentang
risalah yang dibawa Rasulullah saw serta pribadinya.
Kemudian dakwaan palsu itu banyak diambil dari penafsiran
materialisme (ekonomi modern) menurut pandangan teori
Karl Mam (sosialisme) dan dengan panafsiran Libid; seksual
menurut teori sigrnund Freud. Kesemuanya itu merupakan
tuduhan palsu dan amoral yang sangat hina untuk disebut_
kan di sini.
Jadi, Rasulullah saw telah dljaga oleh Allah swt dari
segala bentuk kejelekan dan kecaman manusia. Dialahyang
paling benar dan dapat dipercaya dengan kesaksian Allah swt
dan juga kesaksian jutaan kaum mu'minin yang mengimani-
ny.a, yang mengikuti titahnya, yang menolongnj,4 dan yang
rnengikuti cahaya hidayah yang diturunkan kepadanyq serta
dengan kesaksian liakta sejarah dalarn perjalanan'rnmat
manusia. Cukuplah kesaksian itu semua, dan tidak lagi
memerlukan tambahan kesaksian orang-orang kafir yang
memusuhinya serta para rn ulhidin (orang atheis). Vangilks-,
18?
disini kami hanya ingin menjelaskan kepada segenap kaum
muslimin yang telah termakan isyu dan dapat dikelabuhi
serta terpengarulr, bahwasanya tidak ada seorangpun dari
kaum orientalis yang bersikap jujur, adil, objektif, apalagi
berhati lunak. Mereka tetap berhati satu, bertujuan satu,
sekalipun sarananya berbeda-beda dan beraneka ragam'
Yaitu Lerusaha untuk memadamkan cahaya Allah. Sungguh
mustahil mereka akan mampu. Simaklah firman-Nya surat
Ash- Shaff ayat 8.
Gustbve Le Bon
Gustave Le Bon adalah seorang orientalis berkebangsal
&n Perancis, yang disebut dalam ensiklopedia orientalis
eebagai seorang yang sangat loyal terhadap Islam, dan
B€bagai seorangyang tidak mengimani terhadap agama apa-
pun. (Lih. hal. 35).
Saya sungguh tidak mengerti, bagaimana mungkin
Feorang Atheis aapat dikatakan sebagai seorang yang loyal
terhadap Islam? Bagaimana mungkin seorang yang meng-
ingkari adanya Tuhan, mengingkari tanda-tanda Kebesaran-
Nya di alam raya ini, mengingkari risalah'Nya yang diberi-
kan hepada manusia' namun dapat dikatakan sebagai se-
orangyang loyal dan jujur? Bagaimana mungkin orangyang
tenggptam- dalam kegelapan sekuler dapat melihat cahaya
Islam hinga dapat membuatnya loyal dan jujur'
Sebenarnya, pemberian sifat terhadap dirinya itu
karena orang lain melihat kajian dan hasil karyanya itu
sangat menonjolkan kearifannya terhadap kebudayaan
Islam. (Idem, hal.35).
Yang sebenarnya orientalis ini telah mengarang sebuah
bukudanaiuerinyaiudul"KebudayaarrArab',yangditerbit.
188
kan pada tahun 1884 M. Kemudian disini $runcul sebuah
pertanyaan yang diajukan oleh seorang penyelidik muslim:
'Mengapa sang penulis buku tadi tidak menamakannya
dengan judul 'kebudayaan Islam? Sebagai jawaban yang
pasti, karena sang penulis tadi seperti yang nampak dalam
judul dan permasalahan yang ada didalamnya mernpunyai
maksud dan tujuan tertentu, dan semuanya salingberka.itan
dan bertemu dalam satu maksud, yaitu ketidakpercayaannya
terhadap Islam. Tujuannya itu terfokus pada tiga masalah:
1. Mengingkari Islam sebagai risalah universal atau
pe/adaban yang universal. Jadi Islam menurut anggapan
orientalis ini hanyalah agamanya orangAnab, kebudaya-
an bangsa Arab, dan bahkan syari'atnya pun han5ra rne-
rupakan kumpulan tradisi Jahiliyah. Jadi, berarti Islam.
nlenurutnya bukanlah agama universal untqk seluruh
manusia, namun khusus untuk bangsa Arabi saja dan
hanya trangsa Arab masa lalu saja. Sebab menurutnya,
bahkan Islam sudah tidak relevan lagl bagl bangsaArab
dewasa ini dan dirnasa mendatang.
L€bih jauh orientalis ini menyatakan bahwa semua
ketentuan hukum Qur'an baik yang menyangkut masalah
keagamaan, politik dan aturan kemasyarakatannya, sangat
cocok dengan keadaan bangsa Arab pada saat munculnya
Islam. Namun setelah selangbeberapa abad sudah tidak lagi
relevan untuk diterapkan dikalangan ummat untuk meme-
nuhi kebutuhan manusia yang cenderung brubah. Dengan
begitu berarti menurutnya Al- Qur'an adalah penghambat
antara ummat Islam dengan kemqjuan abad modern. (Lih.
"Kebudayaan Arab', Gustave Le Bon, hal. 394).
Kemudian dalam buku yang sama pada halaman 384,
Le Bon mengatakan sbb: 'Muhammad sungguh sangat pandai
189
bagaimana meramu aturan, adat-istiadat bangsa Arab
Jahiliyyah yang kemudian dijadikannya sebagai aturan yang
paling baik dengan kejiwaan dan kewibawaan agana yang
ada padanya yang sangat agung itu. Jadi, pada prinsipnya
ajaran (syari'at) Muharnmad pada intinyabukan merupakan
fondamen agama, namun merupakan kumpulan adat-istiadat
Jahiliyyah. Memang benar bahwa syari'at Islam telah ber-
hasil menyatukan bangsa Arab dimasa lalunya' Namun
untuk *".t sekarang ini sudah tidak dapat dipakai lagi
s€bagai @oman. Maka alangkah baiknya an{ainya bangsa
AraU aewasa ini dan juga kaum muslimin dapat meningg4l-
kannYa".
Kemudian pada halaman yang sarna (mendekati baris
akhir) orientalis ini menyebutkan sbb: "Terbukti setelah itu
banpa Arab setelah kedatangan s€orang yang agung (mak-
sudnya Muhammad. Pent.) yang dapat menyatukan bangsa
itu dengan aturan-alurannya, tidak ada lagi-seorang agung
lain yang dapat meneruskan perjuangannya, y&ng berpegang
kepada aturan- aturan tadi".
Dari sini kita dapat memahami mengapa para musuh
Islam dari kaum orientalis beserta pemerintahannya tidak
mau menghentikan serangannya terhadap Islam, dengan
mencari seorang agung lain yang dapat melepaskan bangsa
Arab dari syarilat, bahkan mengeluarkan kaum muslimin
dari Islam. Dari sini juga kita dapat memahami' mengala
berulang-ulang kali mereka berusaha untuk melahirkan
manusia yang;agung' lain pa.da abad modern sekarang
ini'
eeperti Atturk, Mirza Ghulam Ahmad, Borkibah, Jamal
Abdul Nashir, Anwar Sadat, dsb.
B. Mengingkari prinsip dasar yang dapat memajukan ke-
budayaan Islam serta berpengaruh terhadap kemajuan
190
kebudayaan dunia, yaitu Islam itu sendiri. Kemudian
beranggapan bahwa unsur dasar yang melandasi
tegaknya kebudayaan Islam serta pengaruhnya terhadap
kebudayaan dunia adalah unsur Ras, yakni ras bangsa
Arab itu sendiri.
Bangsa Arab, rnenurutnya merupakan bangsa yang
aslinya dari ras Semit, yang mempunyai keistimewaan
berupa kelebihan yang menjadikannya sebagai pemegang
peradaban sebelum dan sesudah Islam. Jadi, faktor pen-
dukungjayanya kebudayaan Islam adalah kembali kepada
bangsa Arab itu sendiri.
Dapat difahami bahwa apa J'ang diutarakan orieptalis
tadi bahwa pertumbuhan ketiga agama (Yahudi, Nashrani
dan Islam) kembali kepada ras dan jenis bangsa, bukannya
kepada wahyu. IIal ini dapat dilihat dari tulisan yang ada
dalam bu kunya pada halaman 65, dimana ia mengatakan sbb :
"Apabila kami diperbolehkan untuk memberikan kesimpulan
terhadap prinsip-prinsip bangsa Semit , baik segi politik
negara serta kemas5rarakatan, yang dilihat dari kacamata
prinsip-prinsip dewasa ini, maka kita akan melihat adanya
unsur kemandegan yang tidak dapat berkembang. Namun
dengan tetap mengakui bahwa bangsa-bangsa Semit pernah
memiliki peradaban yang hebat. Bahkan tiga dari lima atau
enam ngama yang ada yang menguasai duniq yaitu Yahudi,
Nashrani dan Islam, muncul dari dua jenis bangsa iSemit,
yaitu Yahudi danArab.
Lebih jauh Le Bon mengatakan bahwa keutamaan
pengaruh kebudayaan Islam terhadap perkembangan dunia,
kembali kepada bangsa Arab itu sendiri. Ia mengatakan:
"Tidaklah diragukan bahwa bangsa Arab telah berhasil
dalam kurun waktu yang relatif singkat (kurang dari satu
19r.
abad) mendirikan sebuah ne€Bra yang sangat besar dan
agung. Mereka dapat membangun sebuah peradaban yang
tinggi lagi modern yang mempunyai karakteristik
"i"g"t
V""I f.ft"="" disamping karena adanya warisan budaya
dari
moyangnya, juga karena adanya kebudayaan ummat
""""t
sebelum Islam. Dan hanya dengan keutamaan bangsa Arab
saja, para khulafaa (penerus) Muhammad mampu rnendiri-
kan kota-kota yang sangat megah, yang telah lebih dari
delapan abad lamanya menjadi sentral bagi segala ilmu'
kebudayaan, dan arsitekdi Asia dan Eropa'
(Lih' hal' B8)'
Sunguh kebudayaan Islam telah berhasil mewarnai
dunia. Dan pengaruh itu khusus kepada bangsa Arab a:a'
yang tidak nisa aiunguli oleh bangsa lain yang memeluk !1n
*"tgit r.rti agama mereta (maksudnya agama Islam' Pent)'
B;G" araf, tetatr berhasil membimbing bangsa Barbar'
sehingga mampu menundukkan negara-ne{pra dibawah
kekua6an Rorna dengan pengaruh akhlaqnya' Dan bangsa
Arablah yang telah menaklukkan dan membuka Eropa
untuk
mengetahui segala ilmu dalarn berbagai' ragamnya, YanS
dahtilunya tiaat< diketahui oleh bangsa Eropa.Baik itu ilmu
dsb' Dan sung'
pengetahuan, kebudayaan' sasira' falsafah,
gunlrr"r"r.alah yang telah memtrimtring tokoh-tckoh karni dan
i"* gr""-gumtrami selarna lel'rih dari 6 abad" fial' 5?9)'
Kalau saja hati dan tujuan orientalis ini mempunyai
barang-secuil rasa keikhlasan clan keadilan dalam usahanya
jelas
menrari kebenaran, pastilah akan dapat rnelihat dengan
lehwa tegakrrya dan harumnya kebudayaan Islam klena
rcrkat.t*t*muslimindengansegalarasdanjenis(kebang'
uannya) dari bangsa Arab dan non-Arab' Kebudayaan
ini
y"f."i f telahineluas ke seluruh per{uru dunia meliputi
"f "-)
Llurufr Uangsa dengan berbagai macam warna kulitnya' Dari
rg2
jazirah Arab, India, Afrika, Asia dan bahkan Eropa. Banyak
sekali penduduk wilayah tadi yang dengan kemurahan Islam
dan kebersihan ajaran serta rasionalitas syari'at yang ada
didalamnya membuat mereka memeluk Islam. Dan karena
pengaruh aqidah agama inilah mereka membangun
kebudayaan Islam, sesuai dengan kemampuan yang telah
Allah anugerahkan kepada mereka.
Bila kita ambil sebagai i'tibar birhwa peradaban Islam
ini telah berdiri dengan dilandasi aqidah semata, maka
hakikatnya peradaban ini tidak lain hanyalah merupakan
perwujudan dari pembangunan ummat mu'minah yang telah
Ia ridhoi sebagai khaliflah dimuka bumi untuk mengamalkan
syari'at Ilahy yang sangat luas dan sempurria itu, dalam
kehidupan sehari-hari. Dan ummat ini, seperti halnya tela\
diketahui mereka itu terdiri dari berbagai jenis kebangsaan
serta warna kulitnya. Jadi, peradaban Islam adalah
peradaban manusiawi yang universal, yang tidak mungkin
dapat dikategorikan berasal dari kekhususan ras tertentu,
atau dari bangsa tertentu. Akan tetapi merupakan per'
wujudan dari hasil sumbanpih ummat Islam seluruhnya'
Dan unsur yang paling penting adalah adanya ikatan aqidah
yang telah menyatukan semua jenis bangsa yang telah
memeluk Islam, yang dimanifestasikan dalarn bentuk
peribadatannya, syari'atnya, kebudayaan dan peradabannya,
serta dalam tingkah laku dan akhlaqnya. Jadi, Islam itulah
unsur utama yang meqjadikan semua bangsa yang telah
memeluknya bersemangat dan berpartisipasi dalam
mewujudkan peradaban Islam, sehinga meqiadi peradaban
yang paling unggul dari seluruh peradaban yang ada' Islam
menjadikan pemeluknya mempunyai keunggulan tersendiri
dari ummat-ummat lainnya dan bahkan menjadikan Islam
193
itu sendiri lebih unggul, lebih istimewa dari agama-agama
yang lain.
Kemudian mengenai pengaruh moral yang dikemuka-
kan orientalis ini, yang telah mampu mengarahkan sifat
barbarian, hanya lrarena kemahiran mereka menaiki kuda,
tidak rnutlak hera-sal dari ajaran Islam. Ia berkata: "Banyak
orang mengataka.n bahwa agama dapat membimbing dan
pendapat itu hanya
-"ttdidik tabiat. Saya setuju dengan
kadang-kadang, kenrlatipun dalam perjalanan sejarah tidak
ada bukti yang menguatkan hal itu kecuali hanya sedikit'
Namun satu hal yang tidak dapat diragukan bahwa dasar'
dasar kemahiran menl,rnggang kuda di kalangan bangsa
Arab, telah mampu melnbimbing tabiat yang'lebih kuat dari
pada pengarutrr ajaran a.gama' (Lih. Halaman 280)' '
Kemudian Le IJon rnenyatukan sambil mempertanya-
kan: "Lalu, apakah moral karena kemahiran mengplola kuda
itu?" Ia menyebutkan di antaranya: Menepati janji' meng-
hormati dan menyayangi kaum wanita, manula, dan anak'
anak, dst. (Lih. Ilalaman 575 - 577).
Yang dimaksudkan adalah menjaga-dan melindungi
segala macam orang lemah, baik itu wanita, manula, anak'
anak, yatim piatrr, para fakir miskin dan ibnus sabil'
Kini tinggalla-h kita balik bertanya: 'Bukankah mene-
pati janji menjaga dan rnenyayaugi orang-orang yang lernah
merupakan akhlaq yang paling utama yang diseruknn Islam
dalam berbagai ayat Qur'a.n serta hadits Rasulullah?" Contoh
untuk hal itu hampir tidak dapat dihitung saking banyaknya,
baik yang tercantum dalam Qur'an, sunnah, sejarah per-
juangan, penaklukan wilayah, peperangan salib dan sepan'
jang perjalanan sejarah dunia Islam. Bukankah itu merupa'
kanakhlakvarrgolchllastrldanparakhulafanyaselalu
194
diwasiatkan kepada segenap tentaranya sebelum mereka
maju ke medan peperangan? Pernahkah akhlak semacam itu
disaksikan atau bahkan dilakukan pada zaman Jahiliyah,
baik Jahiliyah sebelum Islam, Jahiliyah non Arab Tentara
Salib, Yahudi atau komunis ?
Namun sebaliknya, sepanjangsejarah dan umur dunia
ini semua bentuk Jahiliyyah, terutama dalam menghadapi
kaum muslimin, penuh dengan pengingkaran janji, pem-
bantaian terhadap para dhu'afaa (orang yang lemah) lagi
tidak berdosa, dengan kebuasan yang t idak pernah dilaku kan
oleh binatang buas sekalipun.
Jadi, pengaruh yang dibawa Islam bukan berasal dari
jenis ras atau bangsa tertentu, namun dari Islam itu sendiri.
Pertama dari Qur'an dan sunnah, dari akhlaq para salafush
shalih, kemudian berkembang dan tersiar dikalangan para
da'i, 'ulama, mujahidin muslimin dari berbagai jenis dan
bangsanya. Begitu halnya dengan pengaruh keilmuan yang
dibawa peradaban Islam.
Para orientalis sendiri telah mengakuj terus terang
keunggulan kaum Muslimin dari pada bangsa Eropa dalam
metode praktis yang mereka lakukan. Namun sayangnya
mereka menisbatkan keutamaan tersebut kepada diri merleka
sebagai bangsa Arab dan bukan kepada Islam. Ia mengata-
kan: "Harus disadari dan diakui oleh bangsa Eropa- semua-
nya bahwa merekalah (muslimin) yang telah mencanangkan
experimen dan pencatatan, yang keduanya itu merupakan
unsur daisar bagi methode ilmiah modern. Namun harus pula
diakui hal itu merupakan kelebihan dan methode bangsa
Arab sendiri." (Lih. Halaman 435).
Sebenarnya penemuan dan pengkaj ian ilmiah yan g ada
dalam peradaban Islam merupakan salah satu bagiannya
195
saja, prinsip utama yang melandasinya adalah tetap Islam
semata.
Dalam buku Al-lslaam utal:Ilmu halaman 19 - 46
disebutkan sbb: "Islam datang dengan membebaskan akal
pikiran manusia dari belenggu sihir dan khurafat, keflana-
tikan dan taqlid buta, prasangka dan angan-angan, serta
dengan menjadikan manusia sebagai perantara dalam per-
hubungan dengan Tuhannya. Islam menjadikan menuntut
ilmu sebagai kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat.
Menyeru untuk menyimak dan menyelidiki keagungan
ciptaan langit dan bumi, yakni menyeru kepada pengkajian
alam lingkungan yang zhahir yang didasari ppngamatan dan
percobaan. Sebagaimana dalam Qur'an mencakup pgla i'jaz
ilmiah yang mernberikan dorongan kepada manusia untuk
memperhatikan alam semesta dan seisinya. Seperti ilmu
kedokteran, geolory, ilmu fisika, geografi, botani, dsb.
Al-Qur'an juga menganjurkan untuk menggunakan ilmu-
ilmu tadi bagi hal-hal yang menimbulkan'kemaslahatan
manusia, sebab Allah swt telah menganugerahkan semua itu
untuk manusia.'
Namun orientalis tadi telah mengabaikan begitu saja
pengkajian dan ilmu yang ditemukan oleh 'ulama-'ulama
muslimin dalam ilmu-ilmu syari'at, seperti ilmu Al-Qur'an
dan ilmu hadits serta ilmu syari'at. Hal ini juga termasuk
yang diserukan Al-Qur'an ketika mengajak untuk ber-
ta.dabbur Qur'an, memahami serta mendalami ilmu agama'
Ilmu-ilmu tadi, tidak dikenal sebelum Islam, baik di kalangan
bangsa Arab maupun non Arab. Namun pengaruhnya telah
tersebar dalam sejarah perjalanan peradaban Islam yang
dikembangkan lewat aktifitas-aktifitas ilmiah dan tarbiyah
Islamiyah. Seperti di dalam masjid, sekolahan, universitas,
196
perpustakaan, laboratorium,lembiga penyelidikan, dsb, di
tangan para cendekiawan muslimin dengan berbagai ragam
suku bangsa dan warna kulitnYa.
Di sini kami tidak ingin mengupas ucapan yang
mengatakan bahwa kebanyakan ulama muslimin adalah dari
non Arab, dan tidak pula kami akan mengatakan bahwa
mereka itu asalnya dari bangsa Arab. Sebab pemikiran se'
macam itu adalah pemikiran sempit yang didasari unsur ras
dan kefanatikan. Bahkan dapat dikatakan sebagai kefianati-
kan adaj Jahiliyyah Yang tercela.
Dengan tegas Islam telah melarang kepada kita (mus'
limin) untuk menuju kepada hal tersebut (pahem kebangsa-
an). Semoga Allah menyelamatkan kita darinya' Kenyataan-
nya, pandangan atau pemikiran seperti itu tidak terbukt'i
kebenarannya dalam fakta sejarah ilmiah yang ada pada
kaum muqlimin. tllama muslimin yang sangat menoqiol
dalam ilmu- ilmu Islam (baik ilmu syari'at ataupun hasil pene'
litian), mereka itu ada yang berasal dari kalangan bangsa
Arab dan ada pula dari non Arab. Yang jelas' mereka telah
menonjol dalam bidang ilmiah, mereka membingun' menya-
lurkan dan menyebarkannya dengan satu tujuan, yaitu untuk
mengabdi kepada Islam dan muslimin, menyiarkan cahaya
Allah di mukdr bumi serta rahmat-Nya bagr segenap makhluq
penghuni jagd raya ini. Tidak ada dan tidak pernah ter-
d"ngar seorang cendekiawan yang berhak untuk mendapat
kehormatan dengan siliat terpuji semacam itu, kecuali karena
ia sebagai seorang muslim,'bukan karena ia seorang bangsa
Arab ataupun'ajami (non-Arab).
3. Mendorong munculnya pertentangan (nasionalisme)
dikalangan bangsaArab, demi lebih meluaskan jaringan
perselisihan kelompok dikalangan kaum muslimin,
197
sehinga meruntuhkan kesatuan dan persatuan ummat
Islam.
Dalam hal ini orientalis ini (Lebon) mengetengahkan
bangsa Arab, persis seperti yang dikumandangkan para
p""f"o.t nasionalis (Fan'Arab).Ia memuji dan menyanjung
t"glni,l*tr dan keistimewaan bangsa Arab karena jenis yang
kef,angsaannya, btlkannya karena keutamaan Islam
telah mernulyakan rnereka.
Di sini kita rrrencoba untuk rnempertanyakan kepada
orientalis ini tentang pendapatnya, sejauh mana potensi
kebudayaan yang telah diberikan bangsa Arab terhadap
Eropa?
Dalarn hal ini orientalis (Le Bon) menyatakal bahwa
sumbanpih yang diberikan bangsa Arab terhadap bangsa
Eropajtiga taU tefa-s Aari pengaruh kebudayaan Yunani kuno'
faUafafrnya serta iluru'ilmunya yang dibawa ke Eropa dengan
cara nnenterjemahkannYa.
Lebih lanjut Le Bon mengatakan ddlam bukunya
"Kebudayaan Arab" halaman 568, sbb: "sebenarnyl
p-d"
abad pertengahan, buku-buku dan ilmu Yunani kuno belum
dikenaldiduniakecualisetelahditerjemahkankedalam
bahasa oleh para pengikut lvluhammad' Dengan kTt"PT"
terjemahan t"o"n*,t, barulah kami rnengenali lebih
jau! d*
mJnehah buku'buku tadi, yang aslinya telah banyak hilang'
Sunguh, kami (bangsa Eropa) sangat berhutangbudi
dalann mengenali kebudayaan dan ilmu'ilmu peninggalan
Yunani kuno. Fanpa Arablah, yang telah berbuat seperti itu'
yang
bukan para pastur dan pendeta pada abad pertengahan
*u*L^ o*dioi btlta tentang nEunaYunani itu sendiri' Maka
seluruh dunia trenrlak-nya rnengakui keutamaan bangsa
Arab

198
karena apa yang mereka telah perbuat. Hgndaklah dunia
mengakui keagungan bangsa Arab yang telah mampu me-
nyelamatkan harta kekayaan dan peninggalan yang sangat
berharga itu, dengan pengakuan yang abadi. Sungguh benar
apa yang telah dikatakan Messiu Lebry: Kalau saja bangsa
Arab tidak berperan dalam kancah sejarah kebudayaan
manusia, pastilah bangsa Eropa akan tertinggal jauh dalam
ilmu kesusasteraan beberapa abad lamanya. Dan hanya dari
buku-buku berbahasa Arablah (yaitu kitab-kitab berbahasa
Arab hasil dari terjemahan dari bahasa Yunani kuno) para
pemikir dan cendekiawan Barat (Eropa) telah menukil ber-
bagai mac€rm ilmu dan berguru darinya. B4tk"n Messiu
Renan menambahkan dengan kata-katanya: Sesunggulrnya
Albert yang agung telah berhutang kepada Ibnu Sina dalam
segala hal, dan Thomas Aquines telah berhutang kepada Ibnu
Rusyd dalam ilmu lialsafah. SedanglbnuSinadanlbnu Rusyd
berhutang kepada filsafat Yunani, bukan kepada Islam."
Itulah tadi pendapat sang orientalis tentirng pening-
galan dan jasa keilmuan bangsaArab terhadap Eropa. Yakni
jasa dan peran yang telah dimainkan dalam kancah perkem-
bangan kebudayaan, khususnya dalam segi keilmuan yang
mereka nisbatkan keutamaannya kepada bangsa Arab, dan
bukannya kepada Islam. Dan itu hanya sebagai perantara
peningalan bangsa Yunani kuno, ilmu-ilmu bangsa Yunani
kuno serta falsaf;ah Yunani kepada bangsa Eropa.
Itulah peran yang diakui oleh para orientalis. Sebab
menurut' mereka, peninggalan Yunani merupa.kan sumber
utama bagi kebangkitan kebudayaan Eropa dalam segala hal.
Namun dalam hal pemindahan ilmu-ilmu dan peninggalan
itu tidak ada sesuatu apapun yang menu4jukkan kepniusan
cara memindah, tidak pula disinggung pengaruh dari Islam.
199
Karena itu sang orientalis ini bersedia untuk menyatakan
bahwa Thomas Aquines berhutang kepada Ibnu Rusyd, dan
Albert berhutang kepada Ibnu Sina. Namun sebagai
kesudahannya, bahwa kedua cendekiawan tadi (yakni Ibnu
Sina dan Ibnu R usyd) berhutang kepada kebudayaan Yunani,
dan bukannya karena pengaruh Islam' Sungguh licik.
Bahkan kami juga dapati bahwa orientalis ini me-
nyebutkan sederetan nama orientalis lain yang sangat me-
rnusuhi Islam dan kaum muslimin, namun juga terpengaruh
oleh terjemahan dari peninggalan Yunani yang dilakukan
oleh bangsa Arab kepada bangsa Eropa, di antara mereka
adalah Raymond Lull dan Thomas Aquines.

Di satu segi kita dapati sang orientalis ini memuji


kebolehan bangpa Arab ketimbang kaum muslimin dari
bangsa lain. Namun di segi lain kita dapatkan ia juga ber-
sangka baik kepada mereka Oangsa Arab) sebagai orang-
orang memiliki sifat kegeniusan, ketika ia mernbandingkan-
nya dengan kebolehan dan kegeniusan bangsa Greek
(Yunani) dan bangsa Eropa dalam peneniuan-penemuan
ilmiahyangmereka lakukan. Le Bon berkata: "Sungguh telah
muncul dari kalangan bangsa Arab dari jenis yang sangat
tinggi kegeniusannya seperti dapat terlihat dari hasil
penemuan mereka. Namun saya tidak mengira kalau mereka
it.t &rtrg=" Eropa) juga dapat menelorkan cendekiawan-
cendekiawan kaliber dunia seperti Newton dan Leapens.
Bangsa Arab masih tetap di bawah derajat banpa Greek
dalam banyak masalah, namun sama sederajat dengan
bangsa Romawi kuno dalam kecerdasan. Dan ini tidak
diragukan lagi, kendatipun hanya berjalan dalam kurun
waktu tidak seberapa lanna'. (Lih. Hal. 614).

200
Pada buku yang sama dalam halaman 571, orientalis
ini lebih dahulu mengingkari pengaruh Al-Qur'an dan Islam
secara umum terhadap bangsaArab dengan segala penemuan
dan hasil penyelidikan ilmiah mereka. Ia berkata: "Tidaklah
benar bila Islam sebagai agama mempunyai pengaruh ter'
hadap bangsaArab dalam segi ilmiah dan falsafah."
Lebih lanjut Le Bon meneruskan kata-katanya: "Tidak
ada bukti yang akurat bahwa Al-Qur'an mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan keimanan dan filsafat
yangdikembangkan dan disiarkan banpaArab selama lebih
lima abad. Sama halnya dengan Taurat yang tidak mem-
punyai pengaruh terhadap buku-buku ilmiahmodern. Tidak
mengherankan, bila Al-Qurbn yang merupakan kumpulan
hukum-hukum sangat diagungkan oleh sebagian ilmuwan,
karena memang merupakan sumber kepemimpinan bangsa
Arab. Kandungan Al-Qur'an yang tidak mencakup berbagai
disiplin ilmu dan filsafat, memang masih dibutuhkan
manusia di setiap jaman, tapi hanya sebagian kecil saja'
Para ilmuwan banpa Arab tidak beglLu menghiraukan
adanya perbedaan yang mencolok antara hasil penemuan
ilmiah mereka dengan berbagai teori yang ada dalam Qur'an.
Ucapan Le Bon ini disampingjelas sekali kedustaannya
juga mempunyai maksud terselubung yang sangat keji
dibaliknya. Yaitu, agar Lrangsa Arab dapat dikatakan maju
pada abad modern sekarang ini, hendaklah mereka menem-
puh jalan dan methode yang pernah dilakukan para pen-
dahulunya yang dianggap modern, sehingga harus mening-
galkan pengaruh Islam dan Qur'an, agar mereka (Arab) dapat
mewujudkan kemajuan ilmiah dan filsafat.
Maksud terselubung semacam ini, kita dapatkan juga
201
dalam anjuran sang orientalis ini, agar bangsa Arab me-
melihara solidaritas sesama agama, dengan bersandarkan
kepada akal pikiran semata, sampai kepada derajad menolak
ajaran Islam secara keseluruhan dan menghilangkan ke-
beradaan Al-Qurhn.
Le Bon berkata: "Sunguh solidaritas egama mutlak
diperlukan bangsa Arab untrik membangkitkan peradaban-
nya." Kemudian Le Bon mendasari ucalxrnnya itu dengan
tulisan yang dibuat oleh seorang orientalis lain yang me-
ngatakan: "Salah satu bukti akan hal itu adalah apa yang
dilakukan salah seorang'ulama Arab yang banyak mengajar-
kan ilmunya di Baghdad. Dan diantara murid-muridnya itu
ada dari bangsa Yahudi, Majusi, Nashrani dan bahkan ada
orang-orang zindiq. Semua murid itu dengan tekun men-
dengarkan keterangannya" dan tidak meminta kepadanya
kecuali untuk mengutarakan dalihnya dengan akal pikiran
saja, tanpa harus mengambil dalil'dari kitab suci. (Lih.
Halaman 570).
Sikap Le Bon terhadap Al-Qur'an dan Rasul saw
Hendaknya para pembaca yang budiman melihat
dengan sendiri secara langsung, sejauh mana objektifitas
yang ada pada diri orientalis yang diagungkan ini, sebagai
tambahan dari apa yang pernah diucapkannya selama ini
tentangQur'an dan Rasulullah saw.
1. Al-Qur'an
Le Bon mensifati Al-Qur'an seraya berkata: 'Kitab suci
ini sedikit sekali yang saling berkaitan (maksudnya satu
sama lain bertenturan) padahal itu merupakan wahyu yang
diturunkan kepada Muhammad. Dan redaksi kitab suci itu,
sekalipun perlu mendapat pujian, namun tidak teratur dan
202
tidak kesambungan susunannya, dan banyak kehjlangan
jalan ceritanya. Barangkali yang paling gampang untuk
melihat kenyataan itu ketika kita perhatikan cara peur-
buatannya. Memang itu telah disusun sesuai dengan
kebutuhan pada jarnannya. Bila Muhammad menghadapi
suatu problema, maka Jibril segera meudatanginya dengarr
membawa wahyu baru, sehingga selasailah problema itu.
Namun, yang demikian itu tidak terjadi dalam masalah sQlain
Al-Qur'an.
Kemudian tentang Muharnmad adalah seorang yang
m inim pendidikannya, dan kami meman g rnembenarkannya.
Sebab, bila tidak demikian pastilah kita akan rqelihat
susunan Al-Qur'an lebih baik dari yang sekarang acla.
(Halaman, 117).
Yang lebih mengherankan dari tuduhan palsu itu tadi
ialah bahwa orientalis ini mengangap Qur'an itu dibawa oleh
seoraxg yang dikenal masyarahat setragai oranig yang tidak
mengetahui dan menguasai bahasaAl-Qur'an (Arab) apalagr
memahami i'j ozrry a Qur'an.
2. Rasulullah saw.
Orientalis ini mensitir sebag:ian rirvayat Nabi saw dan
juga sedikit yang dikemukakan para penulis muslimin
(maksudnya sejarawan muslim) tentang sifat-sifat mulia
yang ada dalam pribadi dan akhlaq Rasulullah saw. Namun
orientalis ini tidak lupa membubuhkan racun disela-sela
penulisannya itu, seraya rnengatakan bahwa Rasulullah paw
telah terjangkit penyakit gila. Fersis seperti yang pernah
di lontarkan kaum musyrikin Quraisy dan j uga para orientalis
sebelum dan sesudahnya.
Le Bon mengatakan: "Hendaknya kita harus meng-
203
kateprihan Muhammad itu dalam deretan orang-orangyang
kurang rrara.s akalnya, dilihat dari segi kacamata ilmiah.
Saya kira itulah yang nampak dengan jelas, seperti yang
terlihat pada para pendiri agama. Yang demikian tidaklah
pentin g yang pasti hanya ada satu ju lu kan yang paling tepat,
yaitu kurang waras dan bukan termasuk cendekiawan yang
mempunyai pikiran dingin untuk mendirikan sebuah agama
dan menuntun manusia."(Idem Hal. 1 14).
Saudara pembaca yang budiman, tidaklah mengheran-
kan kiranya bila muncul dakwaan dusta dari seorang orien-
talis kafir terhadap Rasulullah saw atau bahkan kepada
semua rasul-Nya atau mungkin sebagiannya. Namun yang
Iebih rnengherankan dari itu, bahwa orientalis ini dan juga
rekan-rekan disifati oleh sebagian manusia atau bahlcan
cendekiawan muslim sebagai orientalis yang loyal, jujur lagi
objektif. Subhanallah.
Thomas Carlyle.
Thomas Carlyle dalam bukunya f/e ro Worship and The
Heroic in History (1841 M) memuji Rasrilullah saw dan
mensifatinya sebagai orang yang sangat jujur lagi ikhlas.
Namun ia mensifati Al-Qur'an sebagai kitab suci yangsangat
membosankan, satu dengan yang lain saling bertentangan,
campur aduk, meragukan, tidak hidup bahasanya, banyak
di ulang-ulang kal imatnya tak berkesesudahan, panj ang lebar
tak beraturan, beku, bahkan mengajak manusia untuk tidak
dapat berpikir dengan normal. (Halaman 63).
Thomas Carlyle inilah yang banyak dipuji kal4ngan
penulis muslim sebagai saksi yang jujur & menonjo| dari
sekian banyak orientalis yang mengakui keagungan Muham-
mad Rasulullah saw. Mereka (penulis muslimin) sangat
nfl,6.
membanggakan kesaksiannya, seolah Rasulullah saw masih
membutuhkan pengakuan dari kaum kafir yang dianggap
lebih tinggi dari derajat beliau. Padahal Allah swt telah
menyatakan pengakuan terhadap Rasul-Nya itu, dalam
sebuah firman-Nya dalam surat An-Nisa ayat 166:
"Mereka tidah mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu
(Qur'an), tetapi Allq.h mzngakui Al-Qur'an yang diturunkan'
Nya kepod.amu. Allah rnenurunhctnnya dengan ilmu-Nya, dan
malaihat-rnalaikatpun m"enjo.di saksi pula. Cukuplah Allah
menja.di saksi.
Buku Thomas Carlyle itu berisikan enam permasalah'
an yang semuanya menceritakan kepahlawanan yang
berbeda permasalahannyalkajiannya. Sebelum dibukukan
pernah dilontarkannya dalam kuliah umum di hadapan
mahasiswa dan dosen dari tanggal 5 S/D 22Marct 1840 M,
dalam bentuk enam kali pertemuan.
Pertemuan pertama tentang kepahlawanan ketuha-
nan, yang ceritanya berkisar tentang kisah hktit bangsa
Scandinavia animisme. Pertemuan kedua tentang "kepahla-
wanan seorang Nabi "yang menceritakan tentang pribadi
Rasulullah saw sebagai seorang Nabi. Pertemuan ketiga
tentang "kepahlawanan sang penyair" yaitu tentang Dante,
yang telah kita kenal tadi bagaimana sikapnya dalam
menyerang Rasulullah saw (yang demikian juga dianggap
pahlawan oleh sang orientalis ). Kemudian pada pertemuan
keempat tentang "kepahlawanan seorang pastur" yaitu
tentangMartin Luther. Pertemuan kelima tentang "kepahla-
wanan sang sastrawan dan penulis" yaitu mengkisahkan
Reusseau dan pertemuan keenam (terakhir) adalah tentang
"kepahlawanan seorang raja" yaitu mengkisahkan Napoleon
Bonaparte dan Cromwell.
205
Kesemua itu tadi menurut sang orientalis ini merupa-
kan lambang kepahlawanan yang ikhlas dan jujur. Barang-
kali dari sinilah dapat kita pahami tentang pemahaman
kepahlawanan dan lambang keikhlasan menurut kaca-mata
orientalis ini.
****

206
ORIENTALIS DAN Kb]BANGT{ITAN
ISLAM

Awal Mula Kebangkitan Komtem"porer'


' Tidak jelas kapan tepatnya muncul dan dimulainya
kebangkitan Islam kontemporer. Narnun di sa'na ada tanda'
tanda yang menguatkan adanya kebangkitan ini, dengan
lahirnya solidaritas dan dapat diibaratkan sebagai fenomena
yrttg t-akarnya sudah tertanam di dalam kalbu kauqt
"k
muk-minim, lalu secara perlahan-lahan rnenyebar keseluruh
jama'ah (
dunia. Hal ini berkaitan erat dengan munculnya
Ikhwanul Muslimin ) yang didirikan oleh Al-Imam Asy-
SyahidHasanAl.BannadiMesirpadatahrrnLSATWL9aSM
Blrkat fadhilah dan rahmat Ilahi organisasi ini mampu
menumbuhkan kesadaran umat Islamiyyah terhadap ajaran-
nya, dengan cara menyadarkan pengamalan ajaran Islam'
dan'usatra untuk selalu menerapkannya dikalangan masya'
rakat dalam segala aspek kehidupan'
207
Organisasi ini berkembang dengan baik, bahkan tersiar
samini ke seluruh negeri Islam, dan mendapat perhatian
yang sangat baik terutama dikalangan pemuda dan pemudi
Islam. Yang demikian ini merupakan lampu hijau, yang
ditandai dengan tersiarnya kesadaran untuk mewujudkan
adanya kebangkitan, yang telah diperkuat dengan kesaksian
perjalanan sejarah, bahw'a memenuhi panggilan Islam
merupakan jalan satu-satunya bagi Ummat Islam untuk
dapat mewuj udkan kehidupan yang mul ia dan kekuatan yan g
nyata, setelah sekian kurun waktu lamanya hidup dalam
kesengsaraan dan kehinaan, sekaligus sebagai bukti
pembenaran terhadap apa yang difirmankan- Nya dalam
surat Al-Anfaal24:
"Idai orang-oro,ng yang berimnn, penuhilah serturn Allah da,n
Rasul, apabila Rasul m.enyeru kamu keparla su&tuyang ffLenl-
beri hehidupan hcpa.da hamu
Hasan Al-Banna telah merinci sedemikian rupa dengan
kenikmatan yang telah Allah berikan kepadanya berupa
pandangan yang luas tahapan kebangkitan ini, sebagaimana
dijadikannya sebaga i methode yang sempurna bagi organisasi
Ikhwanul Muslimin. Beliau berkata: "sesungguhnya methode
Ikhwanul Muslimin mempunyai jenjang- jenjang tertentu,
jelas langkah dan arahnya. Kami mengetahui dengan pasti
apa yang kami kehendaki, dan mengetahui pula sarana dan
prasaranzrnya untu k mewuj udkan keinginan tersebut:
1. Pertama kali kami menginginkan sosok seorang muslim
dalam pemikiran dan aqidahnya, dalam akhlaq dan
kelakuannya, dalam pekerjaan dan amalannya serta
dalam perasaannya. Inilah yang kami namakan dengan
proses pembentukan individual.

208
2. Setelah itu kami menghendaki wujud rumah-tangga
muslim, dalam pemikiran dan aqidahnya, dalam akhlaq
dan perasaannya, dalam pekerjaan dan kelakuannya'
Dalam hal ini kami sangat mernperhatikan kaum wanita
sebagaimana kami memperhatikan kaum laki-laki. Kami
memperhatikan anak-anak sebagaimana memperhati-
kan para pemuda.'Inilah yang kami namakan dengan
pembentukan rumah tangga muslim.
3. Setelah itu barulah kami menghendaki rnasyarakat
muslim dalam segala hal' Untuk ini kami bekerja agar
semua seruan kami dapat sampai kepada setiap rumah'
Suara kami dapat didengar di seluruh penjuru kota dan
desa. Pemikiran kami menjalar ke seluruh wilayah
negeri dan bergema di setiap penjuru kota dan desa'
Kami tidak akan pernah merzls€t patah semangat dalam
menyampaikan itu dan tidak pula akan meninggalkan
sarananya.
4. Setelah itu barulah karni menginginhan seorang
penguasa muslim yang menuntun dan membirnbing
masyarakat tadi kepada mesjid, mengajak manusia
kepada petunjuk Islam, seperti yang dilakukan oleh
sahabat Rasulullah saw Abubakar dan Umar sebelum-
nya. Dengan begitu, karni tidak akan mengakui segala
macam bentuk aturan dan undang-undang buatan
manusia, baik yang berorientasi pada ajaran Islam
ataupun tidak. Kami tidak akan mengakui segala bentuk
organisasi politik apapun baik modern ataupun klasik'
Kami tidak akan mengakui semua bentuk peraturan
yang dipaksakan oleh orang kafir dan musuh-musuh
Islarn untuk diamalkannya. Kami hanya akan melaku-
kan semua aturan yang diajarkan Islam dalar.n segala
209
aspek kehidupannya." (Lih. Majm.u'ah Rasaail Ayyuhasy
Sy abanb, halaman. 177).
Lebih jauh Asy-Syahid Hasan Al-Banna ruhima.hullah
menegaskan bahwasanya seruan Ikhwan hanyalah agar
setiap muslim selalu berpegang teguh terhadap Islam dalam
segala aspek kehidupannya. Yang disarankan mampu
menumbuhkan jiwa dan seinangat baru dalam lubuk hati
ummat Islam, yang dewasa ini laaim disebut dengan istilah
kebangkitan. Beliau berkata: "Wahai saudara-saudaraku,
kalian bukan merupakan organisasi sosial, bukan orpol, dan
bukan pula organisasi buatan yang sangat terbatas maksud
dan keinginannya. Kalian merupakan jiwa baru yang tumbuh
dalam hati ummat ini, yang dihidupkan hanya dengan
Qur'an. Kalian adalah cahaya baru yang bersinar dan
menembus kegelapan alam sekuler dengan makrifat kepada
Allah. Dan kalian adalah suara yang mengema mengulang
seruan Rasulullah saw.
Dan satu kebenaran yang tidak ada yang menyamainya
adalah bahwa kalian telah mengemban bdban ini di saat
banyak orang yang meningalkanya. Bila kalian ditanya:
kepada apa kalian menyeru? Ibtakanlah: IGmi menyeru
kepada Islam Yang dibawa oleh Basulullah saw, kekuasaan
adalah bagran darinya, kebebasan adalah merupakan kewa-
jibannya. Bila kalian ditanyakan: ini adalah politik. Ibtakan-
lah: Inilah Islam. Kami tidak mengenal pembagian itu.
Kemudian bila dikatakan kepada kalian: Kalian menyeru
kepada pembangkangan. Maka katakanlah: I(ami menyeru
kepada kebenaran, keamanan dan kesentausaan, kami mem-
percayainya dan berbangga diri dengannya. Bila kalian meng-
gugat kami dan menghalangi dakwah kami, maka seketika
itu Allah mengizinkan kepada kami untuk membela diri
kami. Dan jadilah kalian itu orang yang membangkang dan
zhalim" (Idem, halaman 108 - 109).
Namun Hasan Al-Banna kemudian menegaskan
kepada para Ikhwan bahwasanya jalan dakwah yang me-
nyeru kepada kebangkitan ini adalah jalan yang sangat tidak
enak, berresiko tinggi, Iiku-liku lagi panjang. Dan dakwah
menyeru kaum muslimin kepada apa yang menghidupkan
mereka, akan menghadapi berbagai ragam perlawanan dari
pihak musuh-musuh Islam, dan juga dari para penguasa
muslim pengikut dan antek-antek orang kafir. Firman Nya:
"Mereka berkehendak m.emnd'amkan cahaya (agamn) Allah
dengan mulut m.ere kn (ucapan) mereka, dan Allah tid'ak meng'
hendaki s elain nle ny e mpurnakan c ahay a- Ny a, w alaup un
orang-orang kafir tidak menyukainyo. (At-Taubah 32).
Tidak diragukan lagi bahwasanya yang demikian itu
pasti akan menjadi bagian dari cobaan dan ujian yang akan
kalian hadapi, akan dipenjarakan, disekap, dibunuh dan akan
disiksa. Segala kepentingan yang berkenaan dengan
kebendaan akan disita, rumah kalian akan digeledah, bahkan
keadaan seperti itu akan berlalu cukup panjang menimpa
kalian.
Allah swt berfirman dalam surat Al-Ankabuut ayat 2.
"lpakah manusia itu mzngira bahwa mereka dibiarkan saja
mengatakan: Kanri telah beiman, sedang mzreha tidak diuji
lagi??"
Akan tetapi setelah itu Allah swt telah menjanjikan
bagi kalian suatu kemenangan mujaahadah dan memberikan
pahala sebagaimana yang Ia berikan kepada orang-orang
yang berbuat baik. Firman-Nya:
"Hai orang-orang yang beritnan, sukahah kamu aku tunjuk-
2rt
kan suatu perniagaan yang dapat mznyelamatkan knmu dari
o.dzab yang pedih? Yaitu hamu beriman kcpod.a Allah dan
Rasul-Nya dan berjihnd dijalan Nlah dcngan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jiha hamu nlenge-
tahui. Niscaya Allah ahnn m.engam.puni dosa- dosannu dan
memasukhan hamu kednlam sorgayang mengalir di bawah-
nya sungai-sungai dan m.emnsukkan kamu kctempat tinggal
yang lebih baik di dalam surga'Adn. Itulah heberuntungan
yang besar. Dan ad.a lagi karunia yang lain knmu seiangi,
yaitu pertolongan dari Allah dan knm.ennngan yong dekat
wahtunya. Dan sampaikanlah berita yang gembira ini kepa"da
orang-orang yang beriman. Ha,i orang-orang yang beriman,
j ad.ilah kamu penolo ng -p e rwlo ng aganul Allah sebag aimana
Isa putra Maryam telah berkata kepada para pengiH,ut-
pengikutnya yang setia: Siapakah yang ahan menjadi
penolong-penolongh,u untuh menegakkan clgan'La Allah?
Pengihut-pengikut yang setia itu menjantab: Kamilah
penolong-penolong agarw Allah, lalu segoloigan dari Bani
Israil furimnn dan segolongan lain kafir, m.ala Kami berihan
k ehuatan kepadn orang-orn ng yang berimnn terha.dap musuh-
musuh mereka, lo.Iu mereka menjadi ora,ng-or&ng yang
rlenang.'fQ.S. Ash-Shaff: 10 - 14).
Apakah kalian telah mantap dan teguh untuk selalu
menjadi penolong agama Allah? (Idem. halaman 108 - 109).
Sungguh nyata terjadi apa yang digambarkan oleh Asy-
Syahiid Hasan Al-Banna. Maka sejak munculnya pergerakan
kebangkitan ukhuwah Islamiyyah, para musuh-musuh Islam
terus meningkatkan kewaspadaan mereka dalam mengintai
dan terus berusaha membuat makar untuk mematahkan
semangat pergerakan tersebut.

2t2
Permusuhan Orientalis T'erhad.ap Kebang-
kitan ltu
Musuh palingbesar yang dihadapi oleh kebangkitan irri
adalah menghadapi tipudaya kaum orientalis. Perrnusuhan
itu seperti kami kemukakan tacli rnerupa.kan permusuhan
terhadap aqidah, yangdikomandoi oleh sekelompok ahli reka-
yasa Yahudi Zionis dengan anteh-anteir;nya. Merelvl dengan
sengaja mempelajari Islarn dengan maksud untuk memadarn-
kan cahayaAllah.
Dalam permusuhan itu rnert-'k l menggunakan senjata
ilmu dan metode keilmuan. Senjata tersebut rnerupakan
seqjata yang paling ampuh dan sangat memhtikan. Sebab
mereka menggqnakannya untuk menyerahkan rnublinrirr
dengan sasaran akal pikiran ntereka, hati mereha, serta
untuk memfitnah dan mengacau agana mereka (muslimin).
Tepat sekali apa yang digambarkan firman-l'{ya daiam surat
Al-Baqarah 217:
' . . . . . dan berbuat fitnah itu lebih be.sar dosanya dari pula
membunuh. Mereka tidak henti-hc,ntiruvs, mzm'erangi harrou'
sampai m.ereka dapat mnngemtrulilaan hurnu dari agannamu
hepoda kehafiran, seandainya rrlere'ka s.Lnqgup. ' . , "
Juga merupakan pennttsuhan yang ditirnbulkan aki bat
rasa takut banpa Eropa (Barat) kepada kebangkitan Islam,
yang dianggap menghalangi tujuan merelur, menghentikan
perlawanan rnereka dengan berusaha untuk rnengembalikan
kemulyaan dan kejayaan Islarn, serta. menjaga hak azasi
kaum muslimin yang telah dirampils olr:h per:sekongkolan
ahlul kitab yang diprakarsai Zionis Yahudi.
Sejak berkembangnya gerakan kebatrgkitan Islarn, di
sana sini bermunculan kajian orientalis bagaikan jamur di
213
musimhujanbaikberupa kongres-kongres, simposium-
simpoeium, penerbitan-penerbitan dan selebaran-selebaran
yangdiprakarsai oleh lembaga-lembnga pengkajian dan pene-
litian ihniah di seluruh wilayah Barat. Kebanyakan dilaku-
kan oleh lem@ga-lembaga akademi dan universitas atau
lembaga pendidikan non formal yang mengaku sebagai peng-
kaji ilmiah. Padahal haki*atnya tidak lebih merupakan
usaha untuk mengumpulkan masukan-masukan, membuat
program untuk me*{*nbulkan fitnah terhadap Islam dan
kaum muslimin.
Begitu juga kita lihat banyak sarang-sarang lembaga
tadi mempunyai kaitan yang sangat erat dengan kementerian
luar negeri, kementerian pertahanan dan keamanan, dinas
rahasia Barat dan Israel, organisasi-organisasi Zionis, orga-
nisasi migsionaris, perc dengan segala macamnya dan lem-
baga perangurat syarafyangsengaja diadakan untuk mem-
buat makar terhadap Islam dan muslimin.
Perkenbangan Kajian Orientalisme Dan
Hubungannya Dengan Spionase
Dalam mooalah ini saya berusaha memaparkan sejauh
tnana perkembangan dan perluasan kajian orientalisme
khususnyayangberkenaan dengan Islam, wilayah Islam dan
Juga kebangkitan Islam. Kemudian saya kemukakan pula
eejauh mana kaitannya pengkajian tersebut dengan lemboga
epionase Barat, Amerika dan Israel. Untuk lebih meng-
akuratkan fakta tersebut kami utarakan beberapa contoh,
dan bukan untuk merincikan
Dalam dekade terakhir ini pengkajian orientalisme
berkembang sangat pesat, terutama tentang Timur Tengah.
Timur tengah merupakan sasaran utama dan paling
?14
mendapatkan atensi khusus dalam usaha untuk
mengumpulkan data sekaligus dijadikan sebagai kajian
untuk mencari penyelesaian s€mua konklusinya. Sebab,
menurut mereka wilayah itu disamping sangat berpotensi
karena kekayaan alamnya, juga makin besarnya bangsa
Barat merasa tergantung akan hasil bumi wilayah tadi, juga
karena wilayah itu merupakan central Islam dan titik
tolaknya kebangkitan Islam dewasa ini.
Perkembangan orientalisme sungguh sangat menak-
jubkan. Khususnya di Amerika seusai perang dunia kedua.
Para pengagum pengkajian ini makin banyak, khususnya di
universitas-universitas di Kanada dan Amerika" Pada tahun
1969 jumlah muridnya tercatat hanya 363 mahasiswa,
kemudian pada tahun 1.986 menjadi 670. Kemudian jumlah'
anggota ikatan pengkaji Timur Tengah di Amerika yang pada
tahun 197? hanya 823 orang, namun pada tahun 1986 mem-
bengkak menjadi 1582 orang yang terbagi dalam berbagai
spesialisasi. Seperti sejarah, politik, ekonomi, biolory dan
sosiolory, disamping kajian tentang agama(Islam). Kemudian
pada tahun 1987, lembaga itu telah mampu mengumpulkan
beberapa inti permasalahan untuk dikaji yang angkanya
sangat membelalakkan mata, yaitu ada tujuhpuluh Ribu
(70.000) inti permasalahan. (lih. buku. Fundam.entalism.e in
Arab World karangan Richard. D).
Telah terjadi kerja sama diantara seluruh jaringan
spionase Barat, khususnya Amerika, dengan lembaga-
lembaga pengkajian orientalisme, khususnya pengkajian
tentang Timur Tengah yang menyangkut kebangkitan Islam.
Majalah Timz Amerika, pada edisi tanggal 13 Januari
1,986, telah mengungkapkan adanya dokumen rahasia, yang
menyatakan bahwa orientalis Yahudi yang sangat kondang
2L5
yaitu Nadaf Syafra, direktur lembaga pengkajian Timur
Tengah pada universitas Harvard Amerika, telah menerima
uang sebesar empatpuluh lima ribu Dollar Amerika dari
pihak CIA, guna mengadakan kongres tentang Fundamen-
talis muslimin shofutah Islarniyah. Dan seperti biasanya,
merneka menyatakan bahwasanya konggres internasional itu
bekerja dalam rangka pengkaj ian ilmiah yang murni.
,dkhirnya diketahui juga oleh publik adanya dokumen
rahasia yang menyatakan bahwasanya mayoritas dosen pada
universitas- universitas Amerika (termasuk yang ada di luar
negeri) adalah anggota dinas rahasia Amerika (CIA). Di-
antara mereka adalah tokoh orientalis Richard Michael yang
menulis thesis tentang Ja.maah lkhtuanul Muslirnin dalam
rangka meraih gelar Doctor padauniversitas Brinstone. Buku
tadi telah dicetak dan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab
sampai dua kali cetak, yang dibantu penerbitannya oleh per-
cetakan Rockfeller Yahudi berkebangsaan Amerika.
Dari sekian banyak buku Barat yang sangat beratensi
besar terhadap pengkajian Dunia Islam dan kebangkitannya
serta seluruh gerakan Islam, adalah buku karangan tokoh
orientalis bernama Welfred Smith (Yahudi berkebangsaan
Kanada). Buku tersebut diberinya judul "Islam Dalam Abad
Modern". Pertama-tama buku tersebut didistributorkan oleh
Universitas Brinstone, kemudian diambil alih untuk lebih
luas penyiarannya dan dikelolaoleh penerbit Rockfeller, yang
juga merupakan pembantu khusus dalam menerbitkan
buku-buku kajian Islam pada universitas Mac Gil di Kanada.
(Lih. Muqaddimah buku tersebut, halarnan 10).
CIA merupakan penanggung jawab utama dalam
menangani masalah perkembangan kebangkitan Islam di
Mesir. Sebab Mesir diangap sebagai central kebudayaan dan
216
ilmu pengetahuan Islam, karena adanya Al-Azhar, dan awal
mula munculnya gerakan Ikhwanul Muslimin jugadari sana.
Di Mesir, spionase-spionase tadi mengumpulkan data, untuk
kemudian diramu dan dijadikan sebagai masukan dalam
usaha untuk mendeteksi gerakan kebangkitan itu. Salah satu
usahanya adalah menjadikan wajib militer bagi segenap
pemuda muslim, yang telah dengan rela mengorb.nkan
agamanya demi. membantu musuh-musuh agamanya.
Bahkan salah satu dari anggota badan intelegen itu (CIA)
dengan terus terang mengakui bahwa dinas rahasia Amerika
itu sangat memperhatikan terhadap segala kegiatan orga-
nisasi Islam yang berhaluan keras (fundamentalis) dan juga
semua kegiatan Ikhwanul Muslimin di Mesir. &in. ftarian
Syarqil onsath, terbitan London edisi 3886, tgl. 19 - 7 - 1989.) .

Seluruh negara Barat khususnya Amerika berantensi


penuh untuk mendirikan berbagai lembaga pendidikan
akademi penelitian yang berkaitan dengan kajian ilmu-ilmu
Islam, yang tidak hanya berada di negara mereka saja,
namun juga didirikan di wilayah-wilayah Islam yang akan
diselidiki dan dikajinya. Yang demikian itu climaksudkan
agar lebih memudahkan bagi mereka dalam mengumpulkan
data dan meramunya. (Lih. Fundam.entalisrne in Ara.bWorld,
muqaddimah.halaman 10 - 11).
Perhatian Orientalis Terhadap Kebangkitan
Islam.
Berikut ini akan saya paparkan kepada pembacayang
budiman dengan sedikit rinci, kajian yang dilakukan kaum
orientalis terhadap perkembangan kebangkitan Islam.
1. Lembaga akademi Israel untuk penelitian, di Cairo -
Mesir.
2L7
2. Buku Fundamentalis in Arab World, karangan tokoh
orientalis Amerika, bernama Richard D.
Lembaga penelitian Israel, didirikan di Cairo pada
bulan Mei 1.982. Merupakan salah satu hasil kesepakatan
dari perjaqjian damai Camp David, yangditandatangani oleh
Anwar Sadat dengan pemerintah Israel pada tahun 1979.
Dari sumber yang dapat dipercaya yang mengetahui
dengan pasti apa dan bagaimana kegiatan lembaga tadi, tidak
lebih merupakan badan intelegen yang bermukim ditengah
jantung kota Cairo untuk mengetahui lebih detail tentang
kehidupan rakyat Mesir dari segala segVaspek. Khususnya
semua organisasi dan pergerakan Islam serta aktifitas
Ikhwanul Muslimin. Disamping itu, lembaga tadi juga mem-
punyai aktifitas untuk menyebarluaskan kebudayaan Israil,
aliran dan cara kehidupan yang bertentangan dengan ajaran
Islam, serta mempengaruhi masyarakat muslim.
Dari sumber yang sama juga didapat da{a bahwa dinas
rahasia Israil (MOSSAD) juga ikut berperan dan aktif
bergerak dengan leluasa di Cairo. Mereka banyak mengguna-
kan alat-alat komunikasi yang sangat ca4gglh dan mutakhir
sehingga dapat menguasai segala bentuk aktifitas dan
memonitornya dengan mudah segala perilaku dan kebiasaan
bahkan tabiatbanpa Mesir' Kegiatan ini dibawahi oleh lem'
baga pengftajian penelitian Israil bidang ilmu pengetahuan
dan sastra, yang dibantu oleh organisasi Israil untuk peng-
kajian dan penelitian tentang orientalisme'
I-ebih jauh lembaga tersebutjuga dijadikan sebagai alat
pembantu bagi para penyelidik Israil yang datang ke Mesir
untuk keperluan penelitian ilmiah, dan memudahkan semua
urusan mereka dalam berhubungan dengan. lembaga-
218
lembaga penelitian dan kajian serta universitas-universitas
yang ada di Mesir. Sumber-sumber data dan arsip menunjuk-
kan adanya hubungan antara para ilmuwan dan endekiawan
Mesir dengan lembaga penelitian tersebut, dalam penelitian
dan pengumpulan data.
Seorang penyelidik Israil selama berada di Mesir telah
berhasil mengumpulkan semua permasalahan dan topik
bahasan yang sedang ditelitinya. Dengan mudah penyelidik
itu mendapa.tkann5ra, berkat bantuan dan kemudahan ya.ng
diberikan lembaga penelitian Israel yangada di jantung kota
Cairo. Bahkan mereka juga dapat data tentang kebangkitan
Islam dengan segala unsur yang terkait didalamnya.
Penyelidik tadi, lebih jauh telah mampu mengumpulkan data
secara utuh segala pembahasan yang berkaitan dehgan
pergerakan Islam, diantaranya adalah,topik-topik sbb:
Orientalis organisasi Islam di Mesir dalam menanggapi
problema luar.
- Unsur-unsur kekuatan huktm di Mesir.
Masa kekuatan Sadat - kAiian tentang"*io.logl politik.
Pendidikan perguruan tinggi di negaraArab.
- Perubahan moral Islam pada mahasisiwa Arab yang
belajar di bropa dan Amerika.

Para penyelidik dan pembahas Yahudi tadi, telah men-


dapatkan sesuatu yang sangat berharga dalam mengkaji
moral bangsa Arab khususnya dan kaum muslimin pada
umumnya. Mereka juga mengetahui dengan detail sikap dan
reaksi para pemuda muslim terhadap Israel, Yahudi dan
umumnya bangsa Barat. Sejauh itu, mereka menyelidik
secara kontinyu dan teliti untuk mengetahui lebih jauh
279
nrengenai kekuatnn ghirah mereka itu, sehingga dengan
muAin akan dapat rnenernukan dan mengantisipasinya
dengatt jurus-jurus penangkal sebagai penakluknya'
disam'
pirrf ,rniuk mematahkan rlan melemahkan ghirah mereka'
generasi
sehingglr tidak, begrtu berarti penganrhnya terhadap
rnuda muslim dimasa mendatang'
Salah satu o-tsaha vang rlilakukan dalam mewujudkan
keinginan mereka untuh mematahkan semangat danghirah
serta- dalaur ranglia melemahkan kesadaran beragama'
di-
sanrpirrgmenyebarkansele,barandanbulletin-bulletin.serta
rnengai.akut serri nar-sieminar, mereka juga mengafalran
t onigres sebagai pentlekatan anbar agama yang dilakrrkan
setifr tahun ciengan rutirr dan diselenggarakan diberbagai
*it"vutt Islarn ,ilttg*tt rnengundang kalangal g."1yd"'
p**rra* mtrslim di klesir <lau berbappi wilayah di Timur
'lengah.
Konggres terakhir tentang "Pendekatan Antar Agama"
ini, rJiseleitgarakan di kota Saint Chatvine (San Catrin) di
Sinai pada t""gpt 4 Maret 1.984, selama empat hari' Bentuk
persis seolah sedang mengadakan study
', purry*l"rrggaraannya.
ior.. Diikutl 'ieh semua anggota organisasi Yahudi, baik di
Yerussalem ataupun di Ainerika. Diikuti pula oleh direktur
Iembaga penelitian Yahudi rli Cairo, sebagian staffkedutaan
Israel"ali bair,r, sel:a41ia^ dosen dan guru di Israel. Lebih
dari
itu konggres tersebut dihadiri pula oleh utusan yang datang
juga
dari Amerika, Belancla, Mesir, Palestina, Jepang dan
Iran.'Semua uttlsan tadi mengatasnamakan wakil para
penganut Islam (Astaghfirullaah), Yahudi, Budha' agama
y"ttg aiput"ir cleh banpa Indian, serta Baharyyah'
Tujuan terpenting tliaCakannya konggres tersebut
rdalah strb:
22L)
- Lebih menentramkan Israel dalhm menduduki Palestina,
sehingga lebih leluasa untuk memusuhi bangsaArab dan
muslimin.
Menjadikan agama Yahudi sebagai induk segala agama
samawi. (seperti dakwah Ibrahimiyyah yang dikuman-
dangkan oleh Garudy).
Meluluhkan/mengalihkan perhatian Islam terhadap
agama sebelumnya serta dalam memansukhkannya.
Usaha mempercepat wujudnya penyatuan agama (Yahudi,
Masehi, Islam) yang diprakarsai Anwar Sadat, namun ia
mati sebelum terselengaranya rencana itu. Ini serupa
dengan perkumpulan "Ibrahimiyyah" yang didirikan oleh
Garudy di Cordoba dengan mengunakan harta kekriyaan
muslimin, dengan tujuan antara lain:
Menyamakan antara tiga agama dan menamakannya
"Ibrahimiyah"
Usaha untuk mengeluarkan kepribadian moslim dalam
masyarakat Mesir, dengan mengalihkan kepada nasional-
isme Arab, dengan maksud meniadakan ircnisbatannya
kepada Islam dan sebagai ummat Islam.
Untuk mewujudkan rencana dan taktikYahudi tentang
penyatuan agama, dalam konggres tadi disepakati untuk
diadakan shalat bersama yang diikuti oleh semua peserta
konggres. Yaitu shalat dengan diam tanpa gerahan dibawah
lembah gunungMusa, diluar waktu shalat ummat Islam dan
dengan tidak mengumandangkan suara adzan.
Kaum muslimin peserta konggres itu, alhamdulillah
menolak ikut bergabung menjalankan shalat bersama
tersebut. Atau dengan kata lain, peserta dari kaum muslimin
menolak penyimpangan aqidah yang terencana tersebut.
221
Kemudian, dari salah satu tujuan diadakannya lem-
baga penelitian Yahudi itu adalah untuk menciptakan potret
po"itif Israel dan umumnya Yahudi dalam benak setiap
pemuda muslim, yang sebenarnya sebagai sosok peran.rpas
yang menduduki wilayah Islam, yang dibantu dan disenjatai
bahkan didukung sepenuhnya oleh negara Barat, yang me-
musuhi dengan gencar terhadap Islam dan kaum muslimin'
Mereka menampakkan diri sebagai burung dara putih bersih
pembawa perdamaian, Yang hidup dengan leluasa ditengah-
iengah bangsa Arab yang muslim, tapi dengan sepenuhnya
menolak untuk berdamai. Disamping itu bertujuan pula
untuk mengalihkan kesadaran Islami kaum muslimin
terhadap eksistensi banpa Yahudi dan dunia Barat di
wilayah Islam. Berusaha untuk selalu memporakporandakan
kesatuan dan barisan persatuan ummat Islam, khususnya
kesatuan aqidah'
Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan itu, lembaga
tadi membuat selebaran, bulletin, ceramah-cbramah umum'
dengan maksud untuk membuka mata ummat Islam
tentang kemajuan iptek di Israel. Disamping itu dimaksud-
kan untuk mendapat perhatian bahwa Israel adalah negara
yang berdiri atas dasar demokrasi yang sangat menghormati
hak azasi manusia. Untuk itu diharapkan agar kaum musli-
min aktif dan mau bekerja sama saling tolong-menolong
dengan mereka. Sehingga dengan mudah merekaakan dapat
mewujudkan semua makar yang telah dibuatnya dalam
menghancurkan Islam dan menguasai wilayah-wilayah
Islam.
Orang pertama yang dijadikan sebagai direktur pada
lembaga tersebut adalah Syam'un Syamier yang kini menjadi
duta besar Islam untuk Mesir. Sebelumnya ia pernah mem-
222
pelajari tentang orientalisme di universitas 'Ibriyyah di
Palestina, kemudian mendapat gelar Doctor dari universitas
Brinstone Amerika.
Salah satu hasil kerja dan pemikiran Syam'un ini
adalah dengan berdirinya lembaga Syiluh untuk pengkajian
Timur Tengah dan Afrika pada tahun enampuluhan, atas
dasar usulan dari pihak MOSSAD. Kemudian disela-sela ber-
bagai kuqiungannya ke Mesir, ia serirpat menyelidiki bebe-
rapa wilayah strategis Mesir. Bahkan dapat dikatakan ham-
pir seluruh wilayah strategis Mesir pernah dikunt'unginya.
Syam'un ini mempunyai ikatan dan hubungan erat dengan
Anwar Sadat.
Setelah Syam'un, jabatan direktur lembaga penelitian
Israel di Cairo dijabat oleh Gibrael Warburj mantan pejabat
MOSSAD yang Bangat tanguh. Ia telah mendapatkan gplar
Doctor dalam pengkajian orientalisme dari Universitas
Iondon. Ia sangat berperan dalam usaha mendirikan lem-
baga pengkajian Timur Tengah pada universitas. llaifia, atas
dasar usulan dari jendral Aharun Yaref, mantan direktur
badan intelejen Israel bagian militer.
Gibrael Warburj sangat dikenal keaktifiannya dalam
mengumpulkan informasi, kala masih alitif dan bekerja
untuk MOSSAD. Pada hari-hari pertama dinobatkannya
sebagai direktur lembaga penelitian Israel di Cairo, lanpung
ia mengutus beberapa anggotanya untuk mengadakan
penyelidikan guna mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi. Kini jabatannyg digantikan oleh Doctor Ofadaya
yang rnempunyai spesialisasi tentang kebudayaan Mesir
kuno.
Salah seorang duta Israel untuk Mesir pernah
mengatakan bahwa lembaga tersebut bagaikan permata di
223
Nil. Permata mempunyai dua keistimewaan: kecil
sungai
baringnya, besar sinarnya. Alangkah bahayanya cahaya
y"rrg tuttgintai maut. Sungguh bgrbahaya hrila muslimun
-"-Ui"tt "n bom sebelum meledaknya'
Buku "Fundant'entalisme In Arab World"
Buku tersebut merupakan buku rujukan utama bagi
kaum orientalis dalam mempelajari dan mendalami tentang
kebangkitan Islam. Diterbitkan di Amerika pada tahun 1984.
Buku iersebut mempunyai kelebihan, antara lain:
1. Keterkaitannya penulis dengan pemerintah dan lem-
(spionase)'
baga-lembaga formal serta badan intelejen
Penulis buku tersebut yangbernama Ri'chard D' adalah
seorang tokoh orientalis berasal dari Armenia, natnun mem-
p.rrry.i kebangsaan Amerika' Ia dilahirkan dan besar di
ir"ipo syria pada tahun 1g33. Berarti seperti dikatakannya
iurriiri bahwa dirinya dibesarkan dan tumbuh dikalangan
masyarakat mayoritas Islam. Yang demikian sangat mem-
baniu dalam bidang yang diplutinya yaitu mencari gam-
baran terttang Islam dan pertumbuhan kar-t-rn fttrrdamentalis
muslimin. (halaman 15).
Ia beke4ia di Amerika sebagai tenaga pengajar pada
universitas di New York, fakultas ilmu politik. Kemudian
sebagai pemrakarsa dan pengisi tetap acara kuliah umum
tentJng pengkajian dan penelitian Timur Tengah pada ke-
menterian luar negeri Amerika serikat. Disamping itu iajuga
menjabat sebagai konsultant bagian perkembangan dunia
pada kementerian luar negeri Amerika Serikat, disamping
sebagai anggota tetap perwakilan pembangunan inter-
nasional. (Idern, halaman 5)-
Sang penulis rnengatakan sendiri bahwasanya karya-
224
nya itu merupakan laporan tetap bagi pemerintah Amerika
yang akan dikaji dan digodok kembali' Kemudian akan di-
tembangkan dalam bentuk yang lebih luas sehinga dapat
dijadikan pedoman dalam menentukan sikap, sekaligus akan
meqjadi laporan yang lebih kongkrit mengenai perkem-
bangan di Timur Tengah" (Idem, halaman 13).
l€bih lanjut ia katakan bahwa ia telah mengkaji dan
mempelajari tentang kaum fundamentalis, dalam rangka ia
mendalami 91 perkumpulan gerakan Islam. semuadata tadi
dikumpulkan dan didapat dari lembaga penelitian dan
pengembangan pembangunan. Lembaga tersebut merupakan
salah satu lembaga formal pemerintah Amerika yang
berkaitan erat dengan badan pertahanan dan keamanan serta
politik luar negeri Amerika Serikat.
Ia juga rnenyatakan bahwa dirinya telah banyak
mengarnbil manfaat dengan diadakannya konggres yang
diselenggarakan oleh lembaga pengkajian dan penelitian
Arnerika mengenai negara Asia Barat dan Afrika Utara yang
mengkaji tentang kebangkitan Islam, pada tahun 1981, dan
mengenai pokok perbanndingan agama pada tahun 1983.
Penulis juga menpmukakarr rasa kegembiraan dan
terimakasihnya kepada para atase hubungan luar negeri, dan
juga badan bantuan luar negeri Amerika, yang telah banyak
membantunya. Begitu juga penulis mengemukakan rasa
terima kasihnya yang sangat besar kepada sebagian militer
Amerika atas keikutsertaan mereka memecahkan berbagai
masalah, karena ia diangap telah memberikan pengetahuan
yang sangat berharga dengan pengalamannya tentang
masalah Timur Tengah. Para muliter yang dimaksud sang
penulis antara lain Kolonel Alfred B. Brados dan konco-
konconya (Idem, halaman 14 - 15)'
225
Kemudian se,cara khusus penulis mengucapkan rasa
terima kasihnya kepada Prof. I{erman Aylets yang bekerja
pada universitas Boston, karena telah meluangkan waktunya
untuk membaca bukunya yang masih dalam bentuk tulisan
tangan, kemudian berse,Cia memtlerikan komentar tentang
buku tersebut.
Perlu diketahui disini bahwasanya Herman Aylets
adalah sosok tokoh orientalis sekaligus merupakan tokoh
diplomat yang paling berbahaya dan paling penting bagi
pemerintahnya, karena keahliannya dalam rnengkaji tentang
duniaArab. Dari tahun 1942 sampai tahun 1945 ia bekerja
sebagai spionase armada peran g Arneri ka.. Itemud ian setelah
itu ia menjabat banyak jabatan diplornasi di wilayah Timur
Tengah. Seperti di Teheran, Jeddah, Arien, San'a., tsaghdird,
Libya, Riyadh, dan Cairo pada rnasa kekuasaan Sadat (1973
- 19?9). Pada tahun sebelurnnya (i95? - 1961) ia meqjabat
sebagai penanggung jawab bagian lua;r negeri pa.da kemen-
terian luar negeri Amerika. Disampi'n,g penanggung jawai:
tetap untuk daerah Baghdad dan baglzrn Jazirah Arab. {Idern,
halaman 14 dan dan catatan kakinylr, pada halaman yang
sama).
Dengan dasar pengalamanr{ya daiam menangani
rnasalah Arab dan kaum musiinnin, trrientalis yang sekaligus
seorang diplomat ulung ini sa-n gat berperan dalam
menentukan si kap dan lan gkah- langl eh yang akan diternpuh
badan intelegen Amerika dalam 'usaha menekan kaum
muslimin lewat penguasa-penguasa mereka sendiri' Dan
karena peran itulah yang menjadika-rl kaum muslimin sangat
membenci Amerika.
2. Mengacau dengan sengaja,terherdap Islam dan kesatuan
Islam.
226
Dalam hal ini, penr-rlis ini mensifati kaum ntuslimin
yang menyeru untuk kembali kepada ajaran murni Islam
i,A"f"" & Sunnah) dengan sifat-sifat yang sangat tidakjurnudenak
diciengar. Antara lain sebagai kelompok reaksioner,
(beku 1, taqiid, pembangkan g dan fanatik, menolak kebudaya-
an Barat, mengajak kepada negara Theokrary, clsb' Namt"ln
disegi lain sang penulis mensifati orang-orang sekuler dan
nasionalis seuagai orang yang maju-dan menyeru kepada
pembaharuan, kebebasan dan ilmiah.
I)alam hal itu, kita dapati banyak sekali dalam buku-
nya. Sebagai misal, dibawah judut Secu'Ierism'e Versus Theo-
ktwt e s halaman 44, ia mengatakan sbb : " Tidak henti -hentinya
pertentanppn antara kelompok pembela sekularisme dengan
pay'a penyeru negara Islarn yang murni disetiap rnas'yarak4t
islam. Kedua kelompok itu sangat trerteltangan baik sikap
niaupun geraknya, yang rnenjadikan para penyeru sekula'ris-
** ,l*" na-sionaiisme di tnwah tebing dalam menghadapi
kaurn fundamentalis.'
Kemudian pada halarnan 44 - 45, dibarvah judul
"Reformer Islam Versus penjaga Islam yang murni', sang
penulis mengatakan sbb: 'Pertentangan dan pertikaian
antara penyeru reformasi Islam dengarl para penyeru penjaga
ajaran Islam murni merupakan konflik abadi dalam setiap
riasyarakat Islam modern. Para reformer menghendaki pem'
baharuan dalam ajaran trslam, yang disesuaikan dengan
jamanmodern.Sedangkelompokfundamentalistetapber-
p"g.ttg kepada pendiriannya untuk berpegang tegrh dengan
t"Li"=."tt bertaqlid, dan menolak mentah-me*tah ke-
budayaan dan pengaruh Barat ataupun yang lainnya' Dengan
pemahaman semac€un ini berarti para fundametrtalis dapat
iikategorikan sebagpi kelompok yang berlebih-lebihan, dan
condong kepada ekstrim.
Sungguh apa yang dikemukakan tadi merupakan
pemalsuan terhadap fakta dan hakikat. Dalam Islam tidak
ada istilah pemerintahan Theokracy agama seperti pema-
haman Barat tentang itu. Yangdikenal dalam Islam hanyalah
bahwa Islam merupakan agama dan negara, dan merupakan
methode yang komplit untuk mengatur kehidupan manusia
dalam segala aspeknya.

Kemudian orientalis ini mensifati para penyeru dan


pengikut sekularisme serta nasionalisme sebagai penyeru
kepada kemajuan. Sedang terhadap orang-orang Islam yang
berpegang dengan teguh terhadap ajarannya, dijuluki beku
dan terbelakang. Ini merupakan pengulangan dakwdan dan
tuduhan palsu. Barangkali cukuplah kesaksian ini dengan
fakta sejarah saja. Sejauh mana para penyeru sekularisme
dan nasionalisme telah menjerumuskan kaum muslimin
sehingga menjadi terpecah belah, terbelaka4g, rusak, dsb.
Padahal kaum muslimin telah maju dalam kebudayaannya,
bidang Ilmiahnya dan dalam berbagai ha\ ketika mereka
berpegang teguh dan konsisten terhadap ajaran agamanya.

Adapun mereaktualisasikan Islam dengan disesuaikan


dengan kehidupan modern, yakni sesuai dengan kebudayaan
Barat, sungguh bukanlah perbaikan ataupun menjadikan
indah, akan tetapi merupakan kehancuran dan kerusakan
yang nyata. Atau dengan kata lain, berarti menghilangkan
Islam'sama sekali dari wujudnya. Atau mungkin ingin
mengembangkan dan lebih rneluaskan pemahaman Islam
dengan harus menerima semua jenis kerusakan dan
kebobrokan kebudayaan Barat. Bila demikian, maka berarti
sudah tidak lagi dikatakan Islam. Dan itulah tujuan akhir
228
dan sasaran dari para orientalis dan cecunguknya, serta
titik
para penyeru sekularisme dan antek-anteknya.
Pengelompokan Islam
Diantara gambaran mengacak-acak potret Islam yang
dilakukan oleh kaum orientalis adalah membagi-bagi Islam
kepada beberapa bagian. Islam fundamentalis, Islam taqlidi,
Islam resmilformil, Islam republik, Iglam sufi, Islam politik'
dan Islam sosialis. (Idem, halaman 44 - 45).
Dalam hal ini sang orientalis mengikuti methode dan
cara yang sama yang telah dilakukan oleh para orientalis
sebelumnya dan juga dari kalangan muslimin pembeo yang
menyeru kepada pan Arab dan sekularisme: Mereka me-
ngatakan adanya Islam abad pertengahan, Islam modern,
tstam Arab, Islam Turki, Islam Iran, dsb, kemudiarrmempei-
tanyakan: Lalu, Islam yang mana yang kita ikuti? Namun,
kaum mu'minin tetap mengetahui dengan p.asti bahwa itu
semua merupakan pamahdtnan yang menlesatkan dan
bertujuan untuk menyesatkan semata.
Islam dimana-mana dan kapan saja tetap satu, yaitu
Islam Al-Qur'an dan Sunnah. Pokok dan dasarnya tetap satu,
kapan dan dimanapun, yaitu akan tetap aktual dan dapat
diterapkan disetiap jaman dan disegala tempat.
Ijtihad dalam masalah furu'iyyah tetap disyari'atkan
bagi setiap insan yang telah memenuhi persyaratannya'
Namun para musuh-musuh Islam baik didalam maupun
diluar negeri tidak menghendaki kebaikan bagi muslimin.
Persis apa yang digambarkan Allah dalam surat Al-Baqarah
ayat 105:
"Orang-orang knfir dari ahli kitab dan ornng-ora ng musyrikin
tidah menginginkan diturunkannya' sesuatu kebaikan
229
kepad,amu dari Tuhnnrnu. Dan Allah menentuhan siapayang
dikehendahi-Nya untuh diberi rahmat-Nya, dan Allah
rLerlp uny ai karunia yang besar.
Pribadi kaum fundamentalis.
Sang orientalis ini, dalam bukunya halaman 59 - 63,
meniifati pribadi muslim yang konsisten dalam menjalankan
aturan ajaran agamanya, menyebut mereka sebagai orang
yang fianat ik. Kemudian ia menyebu tkan ci ri -ci ri kefanatikan
mereka sbb:
Condong untuk hidup menyendiri/menjauhi orang lain.
Layu sebelum waktunya. Yaitu bagi pemuda rnuslim yang
konsisten dalam menjalankan ajaran agamanya akan
menjadi tua sebelum waktunya. Dan ini akan tampak'ke-
lihatan sekali ketika menjalankan ibadahnya dengan
keras dan condong kepada keekstriman dalam beraqidah.
Menolak pemahaman baru dalam pemahaman aqidahnya.
Berperasaan antipati dan sombong. Perasaan seperti itu
yangsangat banyak dialami oleh para kaum fundamental,
karena kecenderungan merneka mengasingkan diri dan
sulitnya mereka mendapatkan lingkungan yang cocok bagi
mereka. Karena itu, perasaan seperti itu dapat merubah-
nya meqiadi senang mencela rl,an mernusuhi orang lain.
Senang kekerasan dan permusuhan. Para fundamentalis
lebih condong untuk menggunakan kekerasan dan ber-
sikap memusuhi kaum kafir dalam berhubungan dengan
mereka, dan kadang terhadap sesama muslim sendiri,
sebagai reaksi terhadap pengasingannya dari lingkungan
masyarakatnya. Dan juga karena kepercayaan mereka
bahwa siapa saja yang bukan dari kelompoknya dianggap
sebagai orang yang sesat.
230
. Otoriter. Banyak kepribadian'para fundamental yaug
diwarnai keanehan dalam lrcrtingka'h-lak"tl, ya'ng condong
kepadakediktatoran.Karerraitupemilriranrnerekater,-
fokus kepada pennbenahan kekuatan dari segi ekonorni
dan politik.
- Kurang bertoleransi. Perasaan seperti itu, rnenurut
keyakinan mereka terrnasuk dari bagian aqidahnya'
Kemudian sebagai efek sampingnye' rnereka
juga tidak
banyak bertoleransi terhadap sekelornpok manusia l"ang
menyimpang dari aqidah yang rnereka imani'
""rri""ttg
seraya beranggapan bahwa Allah sv* tidak akan meng-
ampuni dosa orangyang menyimpang itu' .
- Curiga. Orang-orang yang cenderung kepada fundamental
ataJfanatih selalu condong melihht kekuatan unttrk
berbuat jahat dalam lingktlngan yang menentangnya'
Disamping itu selalu mernpunyai rasa curiga dan was-wa-c
- kepada o*ttg lain dan juga pengiuasa' yang rnelihai;nya
dengan rasadengki' '

- Beipandangan untuk mencari taktik/siasat' Para t"9"-


eelalu memupuk ke-
-"nt"li* ="t"tu berpikiran untuh
kuatan guna memberontak. Disamping itu pula mereka
selaluberprasangkanegatipterhadapmasyarakatclan
lingkungannya, selalu sembunyi-sembunyi rnengatur
strategi untuk menghadapi yang elianggap musuh mereka,
ingin inerubah kekuasaan dengan bentuk syari'at yang
dianggap sesuai dengan aqidahnya"
Ideologis. Para fundamentalis nlemDunyai ideologt y'ang
tinggi dan keikhlasan dalam menghadapi segala per'
m"""l"h.tt. Kemudian dengan pera'saan ke4nrcayaannya
bahwa Islam adalah yang palin I haq, maka'merusak dan
201
memberontak dianggap masalah yang paling besar
pahalanya.
Keras kepala. Para fundamentalis suka menolak, karena
pemahamannya yang keras terhadap Islam, cenderung
membuat penafsiran kehidupan yang sukar dalam
melakukan aktifitas masyarakat, pol itik dan b iologisnya.
Nampaknya mereka sangat kolot dalam berpegang kepada
ketaatan, dalam mengarungi kehidupan, dan juga mereka
lebih menyukai cara kekerasan yang mempunyai resiko
tinggi.
- Ketaatan buta. Para fundamentalis sangat berpegang
kepada cara baiat. Mereka patuh dan taat sepenuh hati
kepada baiat yang telah mereka lakukan kepada Allah, ke-
pada Rasul-Nya dan juga kepada pimpinan pergerakbn-
nya.
Begitulah orientalis ini memberikan sifat kepada para
pemuda musliminyang konsisten terhadap ajaran agamanya
dengan sebutan sebagai orangyang fanatik.

Mestinya orientalis ini dan juga lainnya mengetahui


dengan pasti, atau janganlah berpura-pura tidak tahu bahwa
Islam adalah agama yang mengharamkan dengan tegas
semua unsur berlebih-lebihan dan memaksa dalam memeluk
agama. Dalam berdakwah dan menyebarkan ajarannya,
Islam hanya menggunakan cara yang penuh kebijaksanaan
dan nasehat yang baik, serta perdebatan dengan car^ya'ng
baik. Sebagaimana Islam juga menggunakan sarana ilmu
akal,dan dalih yang rasionil untuk mengutarakan seruannya
dan memantapkannya kepada orang yang didakwahinya,
sehingga benar-benar menunjukkan kepada petunjuk yang
baik dari kesesatan, dan kejelasan dari kegelapan.
232
Jadi, mengikuti ajaran Islam adalah mengikuti
kebenaran dengan atas dasar kepuasan dalam memilih'
Firman-Nya:
". .Da.n barangsiapa. yong tant (tnemeluk Islam), mnha (Q'S'
mereka itu bennr-benar telah mcmitih jalan yang lurus'
AI-Jin ayat 1-4).
Bagaimana mungkin orang yang mengikuti kebenaran,
memilih atas dasar kesadaran dikatakan orangyang fanatik?
Orang yang sadar, adil dan jujur pasti menptahui bahwa
*"-r, sifat yang disebutkan sang orientalis tadi tidak
mungkin ada pada seorang muslim yangbenar'
Orang muslim yang benar, tidak mungkiir ia hidup me-
nyendiri dan mengasitrgt rtt diri dari masyarakat. Bahh:an se-
or.rrg muslim yang benar dan baik, pasti akan menggauli
manusia, membaniu memenuhi kebutuhan mereka, sabar
terhadap aniaya mereka dan akan selalu mengajak mereka
kepada kebenaran. Tidak mungkin steorang rnuslim yang
mengamalkan ajaran Islamnya akan merasa angkuh, kurang
toleransi, senang menyendiri, sombong syak wasangka, men'
cari taktik dan siasat, ataupun senang kekerasan' Sebab ke-
semuanya itu diharamkan dalam Islam. Bahkan sebaliknya,
Islam memerintahkan untuk bertawadhu', saling me'
nyayangt , bermusyawarah, menyeru dengan bijaksana, serta
menjauhkan dari sifat berburuk sangka danberpradugayang
tidak baik .
Adapun keteguhan, bila dalam kebenaran' Ketaatan,
bila dalam kebaikan. Dan merasa tinggi hati, bila dalam
keimanan. Allah berfirman, dalam suratAli'Imraan ayat 139
Janganlah kamu bersiknp lemah, dan janganlah pula hnmu
bersedih hati, pad.ehat hmnulah orang-ora'ng yang paling
233
tirtggi derwjatnya, ji.ka knmu orong'orang yang beriman.
Sedang berbarrgga diri dan takabur dimuka bumi,
tertolak dalam Islam. Firman-Nya:
Negeri ahhirst itu, Karni jad'ilwn untuh ora.ng-onang yang
tidak ingin m.enyomtwnghan diri dan berbuat herusakan
dimuka bund. Dan hesuds'h.qn yang baik (Syorga) itu adalah
bagi orang-onlng y,tn{1furta.qwa. (Q.S. Al'Qoshah ayat 83).
Seorang n'ruslint yang benar trslamnya dan mengamal-
kan ajaran Islam dengan benarbenar, pastilah akan beriman
bahwasanya Aliah swt akan mengampuni segala dosa.
Karena itu pastilah akan menyeru dan mengajak orangyang
rnenyimpang dan rnengingkari ajaran Allah dengan kasih
sayang untuk s€gera berbaubat. FirrnanNya:
Katahanlah: "IIai ha.rnba-ha'mba Ku yang mclampaui batas
terhd.ap diri rnereha servfiri., janganlah knmu berputus asa
dari rahmat Altah. Sesungguhnya Allah rnengarlpuni doso-
dosa senluanyo. Sesungguh.nrya Dialalt' Yang Maha Pengam-
pun lagi Maha Fenyayang. Dan kembalilah kamu hcialan
Tuhnnmu dan berserah dirilah kcpa.dat'Iya'sebelurn d.atang
ad,zab fupadamu hzm.ud.ian kannu tidak dapat ditolong lagi'
(Q.S. Az-Zumar ayat 53 - 54).
Kemuclian orientalis tacli rnengingkari kaum funda-
rnentalis (menurut istilah mereka. Pent.) bahwa mereka
menolak untuk menernirtlh jalanyangmudah dalam penyalu'
ran biologisnya. Sungguh, yang demikian sebenarnya ia
(orientdlis itu) sangat mendengki rnereka' Sebab mereka itu
(muslim yang konsisten) adalah manusia-manusia yang
mensucikan dirinya dalaro kehidupan dengan ketaqwaan.
Mqreka mensucikan dirinya dengan memLrina rumah tangga
dengan melampiaskan biologisnya seperti yang telah disyari'

?,34
atkan Allah. Namun, orientalis tadi menghendaki mereka
untuk membiasakan hidup dengan kebebasan sex seperti
yang terjadi dalam masyarakat lingkungannya' Sang orien-
i.ti= taai menghendaki agar kehidupan yang diwarnai ke-
kej ian melanda masyarakat mu'minun'
Kemudian, dengan ucapan dan kata yang bagaimana
juga yang
lagi akan kita ucapkan kepada orientalis tadi dan
jejaknya'
lainnya lagi, serta orang-orang yang mengikuti ry-
i"i" "p" /ang difrrmankan Allah dalam surat AlJaatsiyah
ayat23:
lyfq:ha, pernahkah kamu melihqt or&ng yang menjad'ikan
hauta nnfsunya sebagai tuhann'ya dan Nlah m'enbiarknnnyo
sesat berd'asarkan ilmu-Nya, d'an Atlah telah m'engunci
mati
pend,engarannya dan hatinya dan meletakkan tutupan atas
'matanla?
Maia, siapahalt yang akan mzmberinya petunjuh
AIIah. Miha, tnengapa kamu tidak rnengambil
"erud.ih ?
pelajaran
3. Memojokkan kebangkitan Islam'
Yang nampak jelas dari pembicaraan'orientalis tadi
mengenai kefanatikan, tidak kenal toleransi, senang menye-
semua sifat-sifat yang disebutkan tadi, dimaksud-
kan oleh orientalis ini untuk membentangkan jurang antara
"*119-6*r,
kaum muslimin dengan non muslirn, terutama para penguasa
yang mempunyai wewenang dalam menghadapi kaum mus-
ii-i" yani konsisten terhadap ajaran agamanya dan juga
para anggota organisasi Islam. Lebih jauh orientalis itu
mengusik para penguasa untuk giat melawan mereka dan
-dalam
giat-pula mematahkan semangat mereka hingga
burr.r-b.t dapat ditumbangkan dan dipatahkan'
""
Ucapan yang senada itu banyak sekali kita dapatkan
235
dalam buku yang ditulisnya itu. Misalnya pada halaman 159
ia mengatakan tentang kebangkitan di Mesir: 'Sangat
mungkin gerakan fundamentalis Islam akan menjadi momok
yang berbahaya dan meluas bagi undang-undang Mesir. "
Kemudian pa.da halaman 230, mengatakan tentang
kepemimpinan pergerakan.Ikhwanul Muslimin: "Apabila
kepemimpinan dijabat oleh para pemuda, maka sangat mung-
kin dapat menimbulkan gejolak negatip yang sangat bear di
wilayah ini (Mesir), yang akan me4jurus kepada bahaya yang
hakiki terhadap undang-undangnya."
Kemudian pada halaman?78, ia mengatakan tentang
kebangkitan di kawasan Teluk Persia sbb: "Dan telah terjadi
kebangkitan Islam di tengah-tengah masyarakat (teluk ),
akibat tidakadanya keamanan dan ketentraman di wilayirh
itu."
Kemudian pada halaman 225, kembali kita dapati
orientalis ini menasehati para penguasa.di kawasan
negara-negara Arab untuk mengikuti setiap langkah politik
dalam usahanya untuk mematahkan pergerakan tersebut,
dan meringankan kekhawatiran masyara\4t.
Ketiga langkah politik tersebut ialah: pembaharuan
yang menyeluruh, pematahan dengan cara yang teratur rapi,
dan arif dalam menggunakan wewenang dan kekuatan
negara.
Dalam menyeru para penguasa Arab, orientalis ini
tidak menganjurkan untuk mengetrapkan perundang-
undangan dan ajaran Islam dalam wilayah mereka, dimana
itu sebagai cara yang pal ing baik untuk meredakan kekhawa-
tiran,, dan sekaligus sebagai konklusi terbaik untu k mewuj ud-
kan ketabilan dan keamanan. Dan orientalis tadi bukannya

236
menasehati para penguasa Arab untuk tidak menggunakan
senjata dalam menghadapi para muslimin yang konsisten
dengan'ajaran agamanya. Namun orientalis tadi justru
menasehati mereka untuk menggunakan senjata negara
namun dengan kearifan.
Sudah jelas, tujuan akhir dari semua nasehat tadt'
yaitu mencegah dan mematahkan kesinambungan dan per-
"kembangan
muslimin yang konsisten tadi' Maha Benar
firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil
menjadi timan kepercayaantrlu onanS-orang yang bukan dari
kalinganmu, harinn mereka tidah h'enti-hentinya mznimbul-
kan kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa'yang
menyusahhan ka.nlu. Telah nyata kebencian dari mulut
ntereha, d'an apa yang disembunyikan oleh hati mereha
ad.alah lebih besar lagi. Sungguh telah kami terngkan
(Q'S'
hepa.d.amu ayat-a'yat kami, jiha ka'mu m'emahaminya'
Ali'Imran 11-8).

4. Penggunaan istilah non Islami untuk Islam dan


muslimin.
Umumnya istilah yang digu'nakan orientalis ini dalam
bukunya adalah istilah-istilah yang asing dalam Islam, aja-
ran moral, serta kebudayaannya' Sebab istilah-istilah yang
digunakan itu semuanya lahir dan tumbuh dalam masya-
rakat Barat yang sekuler tentang agama dan kehidupan,
serta hasil permusuhannya yang panj ang dalam melawan dan
mendengki Islam. Karena itu sudah jelas tidak akan cocok
dan tepat untuk digunakan sebagai istilah untuk memahami
Islam dan tafsirnya, atau untuk kebangkitan Islam dan
segala tafsirannYa
237
Dari sekian banyak istilah yang digunakannya misal-
uya.: fundamentalis, theokrat, demokrasi, sayap kiri & sayap
kanan, modernis, reaksioner, ekstrimis, radikalis, pragmatis,
litreralis, dsb. Apalagi penggunaan istilah-istilah tersebut
lepa:s tanpa merujuk kepada pemahaman ajaran Islam.
Sudah barang tenti.r akibatnya akan ntencoreng potret Islam
dan kebangkitan Islam.
Istilah fundamentalis misalnya, yangoleh orientalis ini
digunakan sebagai judul buku yang ditulisnya. Fada hakikat-
nya istiiah itu lahir dari kalangan Barat, dimana ada seke-
lompok kaum penganut Frotestan yang dengan r*angat fanatik
mengimani huruf demi huruf yang ada dalam kitab sucinya,
dengan menganggap bahwa sernua orang gecafa lanpung
telah menerirnanya dari T\rhan. Mereka menolak dan me-
rnusuhi akal serta pernikiran ilmiah, cenderung untuk meng-
gunakan kekerasan dalam rnembela kepercayaan dan aqidah
mereka itu. (lih. trmda halarnanT2, dari mukaddimah terjema-
han buku tadi.)
Bagairnana rnungkin rnakna tersetrut dapat diterapkan
pada kaum mu'minin yang mengarnalkan Isiamnya?
Kemudian, bagaimana rnun gkin istilah flanatik dapat diterap-
kan untuk sekelompok manusia yang mengikuti kebenaran,
mernilih kebebasan serta konsisten terhadap ajaran
agamanya yang menghararnkan berlebihan dan mengguna-
kan paksaan?
Siapakatr se.benarnya yang dapat dikatakan teroris,
apakah mereha para pernuda Islarn yang konsisten terhadap
ajaran egamanya, ataukah ruereka yang membunuh, meng-
aniaya, rnemojokkan dan menyihsa rnereka dengan berbagai
cara dam disetiap masa serta tempat? Siapakah yang sebenar-
nya elapat dikatakan sebagai teroris, apakah mereka muja-
23ti
hidin di Afganistan, di Palestina, di Philipina, ataukah
mereka para penguasa komunis, Yahudi yang telah mem-
trantai orang-orang muslimiu yang tidak berdosa dan tidak
membiarkan rnereka bebas bernafas?
Sungguh, rnengistilahkan orang-orang yang meng-
amalkan .i.*t Islam serta para da'i-da'inya tidak mungkin
akan dapat objektif dan jujur, kecuali bila menggunakan
istilah-istilah Islami. Dan ini Alharnduliilah banyak sekali
istilah dalam ajaran dan kebudayaan Islam. sehagai misal,
mu' rninun yang benar, pemerintah Islam, inwntah, syun&,
jihnd fisabitillah, bid'ah dalam agama, istikhlaf (menjadi
khalifah) disruka bumi, pernbebasan perbudakan terhadap
manusia, kehidupan yang baik, orang-orang yang lemah
dalam kehidupanny a (dh ua'fa), taat dalarn kebaikan, *baik-
baik umrnat, methode yang trerubah, pernaharnan yang
ilmiah, rasionil dan bijaksana, dsb.
Dalarn Al-Qur'an, sunnah, khazanah pemikiran ke-
budayaan kita banyak sekali istilah-istilah semacam itu'
Kalau kita telah memiliki, lalu buat apa kita mengunakan
istilah-istilah import yang sudah jelas tidak mencerminkan
maknakeislamannya? Buat apa kita menggunakan istilah-
istilah kaum orientalis yang menampakkan warnanya dalam
memusuhi Islam? Bagairnana mungkin Islam dapat diukur
dengan ukuran dan pemikiran musuh'musuhnya?

Siasat Orientalis Untuk Memadamkan


Kebangkitan Islam.
Tidak diragukan lagi bahwa contoh-contoh yang kami
kemukakan tadi merupakan gambaran tipudaya terhadap
kebangkitan Islam, pencorengan yang disengaja terhadap
methodenya, tujuannya serta karakternya. 'Caranya juga
239
merupakan dukungarr bagi penguasa Barat dan antek-antek-
nya yang kesemuanya itu muncul dari sikap permusuhan
yangsangat keras, yaitu permusohan ahlul kitab danYahudi
terhadap Islam. Disamping itu, ada rasa takut yang men-
dalam dalam hati bangsa Barat bila ummat Islam kembali
kepada kehidupan yang jaya dan dengan kekuatan yang
berarti.
Karena itu, kaum orientalis dengan tidak jemu-jemu-
nya tetap berusaha sekuat tenaga membuat taktik dan siasat
untuk mematahkan kebangkitan Islam ini.
Tidak diragukan lagi bahwa pengkajian orientalisme
dewasa ini tentang ilmu-ilmu Islam dan pergprakan Islam
merupakan sqlah satu bentuk taktik dan siasat tersebut. Bah-
kan ini merupakan satu bentuk yang palingberbahaya" Sebab
taktik ini mencermirrkan satu usaha yang terencana dalam
menghadang kebangkitan itu. Barangkali gambaran yang
paling tepat dan pasti benar adalah apa yang di firmankan
Allah dalam surat Al-Anfaal ayat 30.
" . . . Mereka m.emikirhan tipudaya dan Allah-.m-enggagalknn
tipudaya itu. Dan Allah sebaih.baih pembalas tipu.daya."
Kebanyakan, apa yang diintisarikan oleh para orien-
talis dalam mengkaji satu pergerakan atau kebangkitan,
mereka buat dalam bentuk usulan atau rekomendasi, lalu
nnereka ajukan kepada pemerintah mereka dan juga antek-
anteknya. Sehingga para penguasa (Barat) dapat sedikit demi
sedikit, sesuai dengan rencanajangka pendek rnaupun jangka
panjang, yang intinya bagaimana cara menghadapi kebang-
kitan itu, lalu bagaimana untuk memberantasnya.
Dalarn hal ini akan saya utarakan beberapa contoh usu,
lan atau rekomendasi itu, dengan catatan bahwa semua

244
usulan itu oleh mereka tidak dianggap sebagai sesuatu yang
beku atau sebagai hasil finalnya. Namun semua rekomendasi
itu oleh merekasengaja dibuat dengan sangat fleksible, dapat
dirubah dan diganti sewaktu-waktu sesuai dengan situasi-
nya, danjuga disesuaikan dengan sibuasi di negara Barat dan
juga negara antek-anteknya.
Usulan yang akan saya kemukakan di sini adalah sbb:
- Usulan penulis buku tersebut, yakni Richad D.
- Usulan orientalis dan diplomat ulung Herman Aylets.
- Usulan orientalis dan politikus ulung Daniel Babys.
- Usulan orientalis dan tokoh dinas rahasiaAmerikayang
bernama Richard Michael.
1. Usulan Richard D.
Orientalis ini, dalam penelitiannya terhadap kaum
muslimin yang (fundamentalis) mengutarakan beberapa
usu lan kepada pemerintah Arnerika, antaranya:
+ Menakut-nakuti kaum muslimin dan juga non muslim
terhadap bahaya kebangkitan dari perger4kan itu. Dan
juga mendorong pemerintah Barat dan juga antek.
anteknya agar mau menekannya.
Dalam intisari kajian politik masa kekuasaan Anwar
Sadat, ia menasehatkan kepada pemerintah Arab sbb:
1. Jangan menganggap enteng terhadap semua kekuatan
kaum fundamentalis Islam, dari segi pengaruh dan cepat-
nya perkembangan gerakan tersebut, konsistennya ter-
hadap fahamnya, serta segi kemampuan mereka dalam
mengatur gerakan.
2. Jangan menggunakan sqr{ata agama untuk mengesah-
kan sekte-sekte Islam, baik dengan cara menyeluruh
241
ataupun tlengan sebagiannya. Sebab untuk mewujudkan
target pnlitik, tentu tidak akan sejalan dengan jiwa dan
se:rnangrat kaurn fundamental is.
Dalam hal ini orientalis ini mengisyaratkan agar Sadat
berpura-pura menarnpakkan keislamannya" Namun hakikat-
try* i. mengikuti strategi politik yang terencana melawan
Islam. Yang berarti ia halus'membuka kebij aksanaan politik-
nya clenga.n dunia Barat, kompromi dengan Israil, penyatuan
apma, usaha westernisasi wanita muslimah dan keluarga
muslim, penekanan clan penganiayaan terhadap anggota
organisasi Islarn, memperalat 'ulama penjual agarna' usaha
untuk mencuci otak para pemuda muslim di dalam penjara'
Kesemuanya itu tidak lain hanyalah sandiwara yang sangat
rendah tagi hina skenarionya. (Lih.Islarn As-Sryaosiy, hal'
279).
3. Membuat kebijaksanaan politik luar negeri dan dalam
negeri yang disamakan dengan moral keagamaan dan
kebudayaan yaug berlaku, serta dapat rnemenuhi
kebutuhan masyarakat, baik ekonomi maupun sosialnya.
4. Berusaha mengganti organisasi Islam yang mampu
rnemenuhi kehidupan, dan mengganti keberadaan kaum
fundamentalis ekstrirnis. Yang demikian agar dijadikan
sebagai sarana untuk merubah kondisi dan situasi
masyarakat yang rnengarah kepada kemajuan ekonomi
yang sangat bergl,rna bagi masyarakat itu sendiri, serta
rnodemisasi yang terarah lagi teratur.
5. Mciaksanakan susunan organisasi baru yang tidak
terlalu dorninan dan tidak ekstrim. Yang dernikian
rnememhi kebutuhan sosial dnri segi ekonomi, apr tidak
teriacli perpecahan dalarn masyarakat. (Lih Fundamenta-

242
lisme, karangan Richard. D., halaman 133 - 134).
Dari usulan-usulan dapat terlihat dengan jelas bahwa
dunia Barat dan negara non Islam merasa khawatir dan takut
kepada kebangkitan Islam yang konsisten terhadap ajaran
Islam. Mereka sanggup menerima pengganti apa pun jenis-
nya dari Islam, yang penting dapat terkendali.
Begitu jup nampak sekali campur aduk yang diistilah-
kan oleh sang orientalis tadi dengan istilah "pengganti yang
Islarni". Mana mungkin ada pengganti trslam yang benar?
Apalagi bila hal itu dimaksudkan unf.uk dijadikan sarana
dalam usaha rnemwesternisasikan muslimin. Kemudian
dalam halaman 225, orientalis ini menasehati para penguasa
Arab yang ia namakan dengan istilah nuhhbah'Arnbiyyah
(Arab pilihan): Bila mereka ingin rnenghentikan berkembang-
nya kebangkitan Islam, maka harus melaksanakan tiga lang-
kah: Mengadakan perombakan total, mengendalikan masya-
rakat dan menarnpakkan carayangadil dalam memberantas
kaum fundamentalis. Lebih lanjut orientalis ini menasehati
sbb: "Dalarn upayanya meringkus kelompok fundamentalis,
hendaknya para penguasa Arab pilihan itu menampilkan
sosok penguasa yang adil, tidak terjun langsung dalam ke-
rusakan dan mampu mengatur opini masyarakat untuk me-
munculkanorganisasipenggantinya.' \
Penerjemah buku tersebut, yaitu Al-Ustadz Abdul
Warits Sa'id mempunyai komentar yang tepat tentang nase-
hat tersebut. Misalnya dalam nasehat untuk mengadakan
perombakan yang menyeluruh, komentarnya adalah sbb:
"Apakah yang ada dalam benak para penguasa dalam me-
wujudkan tujuan yang sangat dahsyat itu, padahal kekuasa-
an ada di tangan mereka, kalau bukan karena bejadnya me-
tode yang diikuti?"
243
Ke'mudian komentarnya mengenai nasehat tersebut
untuk berbuat adil dengan menjauhi kerusakan, ia mengata'
kan sbb: "Bagaimana mungkin akan terlaksana teladan
dalam keadilan dan terbebas dari segala kerusakan, sedang
kekuasaan hukum mutlak hanya ada pada dirinya sendiri?
Dengan sesuka hati mereka berbuat otoriter? Hak mutlak
ada
paaJdirinya untuk merobah ataupun menganti perundang-
undangan yang sesuai dengan keinginannya'
Untuk yang demikian itu banyak sekali contohnya di
seluruh negara di dunia ini. Dan anehnya'kesewenang-
wenangan iiu tidak ada yang sampai kepada derajad yang
begitu Tinggi, kecuali di wilayah yang mayoridas mas-yarakat-
rnu*ui"k agama Allah (Islam) dan merasa takut akan
"V"
hisab-Nya dihari pembalasan nanti'"
Kemudian pada halaman226, orientalis ini menguat-
(barometer)
kan nasehatnya seraya membuat empat ukuran
untuk mengetahui sejauh mana kekuatan perundang-
undangan Arab datam usahanya mengatasi dan mematahkan
karm iundamentalis. Keempat ukuran itu bdalah sbb: Rasa
antusias dalam melahsanakan perombakan, kekuatan
golongan, kekuatan untuk berbuat loyalitas, serta menge-
Iahui sejauh mana hekuatan kaum fundamentalis itu'
Kitaperhatikanbahwasangorientalisiniberkali-kali
mengulang-usulannya tentang pengadaan organisasi peng-
ganti" Yang demikian itu dimaksudkan agar para penguasa
irr,, meng*dopsi suatu organisasi sebagai pengganti Islam'
Namun hakikatnya itu merupakan gabungan dari sekuleris-
me, nasional isme, dan Islam. Yang berarti campur-aduk
yang
mena$ubkan, yang unsur dan bagiannya satu dengan yang
lain saling bertentangan.
244
Barangkali orientalis ini tidak tahu , atau berpura-pura
tidak tahu bahwa semua pengganti itu pernah dicoba dan
diterapkan, dan akan tetap terus dicoba untuk diterapkan di
seluruh wilayah muslim, namun telah terbukti kegagalannya
dengan akibat yang sangat mengenaskan, karena masya-
rakat Islam terus menolaknya. Kendatipun demikian akan
tetap terus dicoba dan dicoba lagi. Sebab para musuh-musuh
Islam menghendaki dan senang untuk mencoba segala se-
suatu yang ada di dunia ini kecuali ajaran dan syari'at Islarn.
Usulan Orientalis Dan Diplomat Ulung
Herman Aylets.
Tidak diragukan lagi bahwa orientalis ini'mempunyai
segudang pengalaman dalam kaitannya sebagai seorang,
diplomat dan dalam segi spionase. Yang demikian dapat ter-
lihat dengan jelas dalam usulan yang diajukan kepada peme-
rintah Amerika, bagaimana semestinya menghadapi kebang-
kitan Islam
Usulan tersebut antara lain:
1. Mengadakan pendekatan sekaligus dialog dengan para
pemimpin pergerakan kebangkitan Islam secara lang-
sung. Dan hendaknya tugas tersebut dilaksanakan oleh
anggota konggres Amerika atau juru bicaranya yang
ulung. Dalam hal ini Herman Aylets berhasil mendatang-
kan 552 diplomat Amerika untuk mengurusi Mesir.
2. Usaha untuk mencuci otak pemuda muslim dari kala-
ngan'fundamentalis. Yaitu dengan memberikan bea
siswa kepada mereka, mendengar lanpung apa yang di
dalam benak mereka, serta berusaha untuk memper-
kenalkan dunia Amerika kepada mereka. Kemudian
Herman mendakwa bahwasanya mayoritas wilayah
245
positip
Islam tidak mengetahui dengan pasti apa manfaat
eksistensi ,rugt"-" Amerika' Karena itu ia mengusulkan
untuk dikirimnya sekelompok pemuda untuk melihat
positif
secara tangsung apa dan- bagaimana tujuan
Amerika (pertukaran pelajar- ed)'
Amerika
3. Memberikan pengajaran kepada duta diplomat
wilayah yang akan ditujunya
tentang bahasa ["a"atik
danaf
dan jub kebudayaannya' Herman berkata:."SaYa
katakanberdasarkanpengalamansayabahwasanya
Arab' atau
orang-orang terpelaiar yang dapa! berbahasa
bahasaParsiataubahasaUrdu,danorang.orangmem-
pelajari kebudayaan Islam dan menghabiskan waftl
Islam'-merekalah
iurrg ".rt np larna tinggal di wilayah
orang-orang yang paling mampu untuk melaksanakan
tuga"s ini. Merekalah orang yang paling mampu
yang lebih jeias dan lebih
-urrgu*p.rlkan data-data
akurat, yang otomatis akan lebih, memberikan
penerangan yang lebih jelas tentang kebangkitan Islam'"
yang
4. Berhati-hati jangan sampai menimbuilan hal-hal
(yang menurut
dapat membak*r pergerakan Islam
istitafr mereka kelompok ekstrim)' Baik itu secara lang'
sung ditangani oleh Amerika, ataupun lewat pt"ryT"
sete"mpat- Sebab menurut Herman, hal itu
akan lebih
dan
menambah sikap ekstrimnya pergerakan tersebut'
mereka'
sekaligus dapat menggugah rasa nasionalisme
Lebih jauh Herman Aylets menasehati pemerintah
Amerika agar tidak menggunakan an@man terhadap nPeme-
seluruh anggota pergerakan Islam' Ia berkata:
rintahAmerikaharusmenghindaripenggunaananca.
hati
man, ucapan-ucapan pedas yang dapat membakar
246
khususnya bila sedang terjadi pergolakan atau dalam
waktu-waktu terjadinya. problematika serius." Yang
demikian itu menurutnya semua ancaman Amerika bisa
tidak dianggap atau menj ad i kan pemuda muslim merasa
takut akan ancaman tersebut.
5. Berusaha untuk selalu,menampilkan sebaik mungkin
potret Amerika namun tetap dalam upaya mengukuhkan
aneksasi Israel. Yaitu dengan menyatakan bahwa
Amerika mengutuk perbuatan Israel dan mengecam
permusuhannya terhadap banpa Palestina (dengan
kata-kata saja). Namun di samping itu tetap konsisten
dalam mendukung keberadaan Israel ditengah-tengah
wilayah Palestina deng4n aman.
6. Selalu berusaha untuk mengkaji ulang taktik dan siasai
dalam menaburkan benih pertikaian dan perselisihan di
antara ummat Islam, yaitu dengan menciptakan ber-
bagai sekte dan partai politik.
Usulan Orientalis Dan Politikus UlungDaniel
Orientalis ini telah mengajukan usulandan rekomen-
dasi yang sangat penting kepada lemb"ga pengkajian orien-
talisme Timur Tengah pada universitas Harvard, dengan
judul 'Muslim fundamentalis dan politik Amerika Serikat".
(halaman 26 -27).
Dalam tulisannya itu, orientalis ini mengajukan
beberapa usulan kepada pemerintah Amerika dan
cecunguknya di negara Arab, bagaimana cara menggauli
pergerakany'kebangkitan Islam.
Usulan itu antara lain:
1. Jangan memberikan bantuan dalam bentuk apa pun
kepada para anggota kelompok fundamentalis, yang
247
telah nyata beroposisi, memberi pengertian bahwa men-
jalin hubungan dengan Amerika akan dapat membantu
arah pandangan dan kedudukannya' Tapi bantuan tetap
tidak boleh diberikan.
(penguasa-
2. Menasehati kepada para cecunguk Amerika
nya) untuk tidak memberikan jabatan penting apapun
tlpaaa para fundamentalis dalam pemerintahan' Sebab
mereka dapat menghancurkan semua program dan
menghancurkan segala kepentingan'kepentingan
Amerika.
3. Mengurangi ikatan resmi dalam hubungan dengan
Amerika secara terang-terangan' Terutama di negara
yang ada dan aktif pergerakan kebangkitan Islamnya'
N.*,rn harus ada hubungan rahasiadalam mengadakan
persahabatan dan kerjasama, sebagai pengganti ikatan
resmi yangdinYatakan.
4.ParatokohlslamdiseluruhnegaracecungukAmerika-
tidakbotehdiberikesempatandalamqrenentukansikap
hubungan baiknya dengan Amerika, sehingga keputusan
para tokoh Islam itu disahkan' Namun Amerikalah yang
Grhak menentukan corak hubungan tersebut dengan
tidak dicamPuri oleh siaPa Pun'
Dalam memberikan komentar terhadap usulan ter-
sebut, pimpinan redaksi majalah Alrnujtama mengatakan
suu.wajiu-l"eirit"untukmengutarakanseruanhatikami
kepada para penguasa dan pemimpin politik di wilayah kita
(Arab). Yaitu meminta untuk mengkaji ulang keadaan seperti
itu (yakni mengesampingkan jabatan pentingbagi muslimin
yani mukhlisin dalam pemerintahan)' Karena hal itu me'
;"p"k"" tindak pidana dari segi demokrasi, dan dikatepri-
248
kan sebagai kezhaliman dalam istilah ajaran Islam. Hendak'
nya mereka mengkaji ulang keadaan tersebut, untuk *"*'
buktikan dengan sebenar-benarnya bahwa wilayah kita ada-
lah independent dan merdeka dari segala bentuk pengaruh
dan tekanan Amerika, dekalipun kita ikut membantu
sebagian lembaga-lembaga penelitian merekan (Lih. majalah
Al-Mujtamn', edisi 743,tgl.26 - IL - 1985).
Usulan Pakar Dinas Rahasia Amerika
Richard Michael
Tadi telah kami kemukakan bahwasanya orientalis ini
merupakan sosok pakar badan intelegen Amerika, dan
merupakan pengarang buku tentang pergerakan Ikhwanul
Muslimin.
Ia juga telah menulis beberapa usulan yang ditujukan
kepada negaranya (Arnerika) dan juga kepada negara'negara
cecunguk Amerika tentang bagaimana menghadapi gerakan
Ikhwanul Muslimin. Usulan ini telah disebarluaskan dengan
judul "Keputusan Penting Bagi Dinas Rahasia Amerika:
menasehati tentang adanya taktik baru untuk membersihkan
gerakan kebangkitan Islamn. Antara lain sbb:
Pertama; Mengatur secara bertahap dan meningalkan
sikap frontal cukup dengan mengusik para pemimpinnya
dulu.
Kedua; Bagi para penguasa yang berminat rnengkikis
gerakan tersebut (Ikhwanul Muslimin), maka kami
nasehatkan untuk rnengikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
A. Memberikan jabatan tinggi kepada seseorang diantara
mereka yang memungkinkan untuk memangku jabatan
dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik lagi
249
(materi)
aman. Disamping sambil memberikan imbalan
yang banyaX dan menggiurkan, memberikan kemudahan
t"gi"y" (bawahan dan keluarga-
-O*tdan bagi pengikutnya
,,yi). g"tt Uugit" dapat memanfaatkannya semak-
simal mungkin.
emas
B. Berbuat semaksimal mungkin dalam kesempatan
ini dengan mengadakan kerja'sama yang mengunlun8;
kan dengan siuruh wilayah/negara Arab penghasil
mereka
minyak. Y"t g demikian itu dapat menjauh.kan
dari aktifitas terhadap pergerakan kelanglitan Islam'
Ketiga; Dalam menangani para pe'mudanya' kita
fokuskan kepada sbb:
A.Berusahauntukmenguraskekuatanmerekayangmem-
bara dalam aktifitas peribadatan, Yang diatur oleh- qe-
muka agama yang dirancang sesuai kepentingan
politik
penguasa.

Memperdalam dan memperuncing kliitafiyah


madzhab
B. masalah
dan furu'iyyah serta membesar'besarkan
tersebut dalam benak mereka'

Naba-
C. Mendorong kegiatan yang menyerang sunnlh-
wiyyah dan me-naburkan benih keraguan di dalamnya
serta sumber-sumber da'sar ajaran Islam
lainnya'

Menyimpang'siurkan organisasi
Islam' menyebarkan
D. di antara
benih permusuhan serta mengadu domba
mereka.
E. Mengarahkan minat tanggap pemuda-pemudi Islam
untuk mendalami ajaran Islam, khususnya muslimatnya
tetap diberi kelonggaran menggunakan pakaian mus-
limat (j ilbab), tetapi secara bersamaan mereka diaktifkan
dalam kegiatan jurnalistik dan budaya sejalan.
F. Menyinambungkan lembaga pendidikan dengan ber-
bagai jenjangnya hanya terbatas di dalam jama'ah Islam,
menyempitkan dan membatasi jumlahnya
Peringatan Buat Kaum Muslimin
Sesungguhnya taktik dan siasat kaum orientalis untuk
menghancurkan Islam dan segala gerak kebangkitan Islam
tidak memerlukan komentar. Sebab, taktik dan siasat itu
sendiri telah menjawab dengan sendirinya, karena memang
itu merupakan siasat musuh yang jahat. Allah swt telah
berfirman dalam surat Ali Tmraan ayat 118:
. . . . Telalt nyata kebencian dnri mulut mzreka, dan apa'apa
yang disembunyiknn dalan, hati m.ercha adalah lebih fusar
lagi. Sungguh telah Kami teranghan ayat-ayat kami iiha
kannu m.emnhanninya.
Kini semuanya tergantung kepada kaum muslimin itu
sendiri untuk selalu waspada dan sadar akan bahaya yang
mengintai, sebelum lewat masanya. Firman-Nya dalam surat
MuhammadayatT-8.
Hai orang-otfl.ng yang beriman, j ika kamu mznolong (agatna)
Allah, niscaya Dia ahan rnenolongrnu dan meneguhkan
hedud,ukanm.u.

Huktrm Bekerja Sama Dengan Kamm Orien-


talis \
\

Sesungguhnya siapa saja yang mengikuti perjalanan


251
sejarah orientalisme sejak mula pertama muncul pada Abad
pertengahan di Eropa dan hingga kini, akan melihat dengan
jeUs nafrwa orang- orangyangberkecimpung dalam gerakan
trientalisme adalah kaum Yahudi dan Nashrani yang sangat
memusuhi Islam dan kaum muslimin' Mereka itu mau
meluangkan waktunya untuk mengkaji dan mendalami
ilmu-ilmu Islam, yang mempunyai wadah dalam bentuk
akademi, yang umumnya mempakan bagian dari universitas-
universitas Barat. Yang demikian itu ditujukan untuk men-
jelekkan
-Sunnah,
potret Islam dalam segala seginya, baik Qur'an dan
aqidah dan syariah, peradaban dan tradisinya'
Banyak dari para cendikiawan dan intelektual Barat
sendiri telah membuktikan terutama mereka yang telah me-
meluk Islam bahwa rasa kefanatikan kaum orientalis'dan
permusuhannya -kepada Islam dan kaum muslimin sangat
L*", y"rrg "tib"tnya pasti akan mengingkari objektifitas
mereka dalam mengkaji dan meneliti, dan juga tanggung
jawab ilmiahnya, terutama bila itu menyirngkut tentang
Islam.
Teiah kami kemukakan sebelumnya tentang tulisan
seorang cendikiawan Barat yang telah memeluk Islam'
Muhammad Asad yang berjudul "Islam Di Persimpangan
Jalan" halaman 52 - 54, dimana ia menyebutkan bahwa
hakikatnya para orientalis itu bukanlah mengkaji dan me-
neliti ilmu-ilmu Islam, akan tetapi menghukumi Islam' Kata-
nya:.'Dan tidaklah bermanfaat dari fonis yang dijatuhkan
para orientalis itu kecuali potret yang menjijikkan tentang
islam dan segala ajarannya. Kesemuanya akan dipampang'
kan dan ditujukan kepada kita apa yang ditutis kaum orien-
di
talis di seluruh Eropa. Yang demikian itu tidak hanya ada
di
satu negara saja. ALn tetapi hita akan mendapatkannya
252
seluruh wilayah Eropa dan Amerika. Di Inggris, German,
Perancis, Rusia, Italia, dan Belanda. Semuanya sepakat
dengan satu kalimat: Sasaran yangditujukan para orientalis,
pastilah kepada Islamn.
Sangat jelas usaha untuk menampilkan potret yang
menjijikkan secara keseluruhan tentang Islam, yang
dilakukan oleh kaum orientalis dengan segala kajian dan
penelitian yang mereka lakukan mernpunyai tujuan s€cara
umum yaitu untuk mencegah manusia dalam memeluk
agama tersebut. Sedang seca.ra khususnya adalah berusaha
untuk menumbuhkan benih keraguan dalam hati kaum
muslimin terhadap agamanya, serta berusaha untuk
:
memurtadkan mereka dari agamanya-
Begitu juga bagt siapa saja yang mengikuti sejarah
perjalanan orientalisme dewasa ini, akan nampak olehnya
dengan jelas bahwa pengkajian dan penelitian yang dilaku-
kan kaum orientalis tentang fslam, mempunyai kaitan yang
sangat erat dengan kaum kolonialis, missionarls, pemerin-
tahan Barat dan dinas rahasia mereka, dalam usaha untuk
mewujudkan ambisi dan tujuan mereka, bailiuntuk jangka
pendek ataupun untuk jangka panjang. Disamping itu
mereka menggunakan segala bentuk sarana baik yang ter-
sembunyi maupun yang nampak untuk memerangi Islam
dengan semua aspeknya, danjuga terhadap kaum muslimin
kapan dan dimana saja.
Pengkaj ian dan penelitian yang dilaku kan kaum orien-
talis seperti yang kami utarakan tadi itu dilaksanakan dalam
bentuk akademi. Dan akademi-akademi tadi dewasa ini
banyak bermunculan di seluruh Eropa dan Amerika.
Bahkan telah me4jadi bagian tertentu pada setiap

253
universitas di Barat. Ironisnya, sekarang ini semuanya ber-
sernbunyi di belakang nama'Islam" yang digunakan untuk
mengecoh dan menipu kaum muslimin sendiri serta untuk
menlesatkan mereka. Misalnya akaderni atau universitas
Islamiyah. Salah seorang penyelidik muslim telah menyaksi-
kan sendiri dan tentunya brnyak juga yang lainnya yaitu
Doctor Ali At-Muntashir A!'KattaniY, YanB diungkapkan
dalam bukunya yang berjudul "lVluslimun di Eropa dan
Amerika". Ia mengatakan: "Katlm Salib dalam memusuhi
Islam dan kaum muslimin memang pada urutan nomer dua
setelah kaum Yahudi. Banyak sekali ucapan, umpatan dan
kutukan yang dilontarkan kaum Masehi itu ferhadap bangsa
Arab dan kaum muslimin justru di dalarn gereja mereka'
Sama halnya mereka sering melrgutuk kaum muslimin lewat
selebaran dan bulletin-bulletin yang rnereka terbitkan. Tidak
cukup dengan begitu, mereka masih menyempatkan dan
bahkan dengan gencarnya menyebar artikel-artikel yang
isinya jelas-jelas mengotori dan merusak citra Islnm serta
ajarannya. Dan akademi yang paling plenonjol dalam
riur,yur*rrg dan mengutuk IsXam adalah akaderni- akademi
Islam yang banyak tersebar diseluruh wilayah Amerika'
Khusulnyt ai Btittstone, da.n Ftranrerd yang ironisnya
keduanya itu mendapat bantu:rn ma.teri dari banyak" negara
Arab yang muslim. (Halaman 68, jilid II)'
Sebagai tambahan apa yang dikemukakan Doctor
Kattaniy tadi bahwa di Eropa tidak kalah gencarnya dalam
melakukan penyerangan terhadap Islam dan kaum muslimin
bila dibandingkan dengan di Amerika' Hampir di semua
universitas di Eropa memiliki jurusan khusus untuk peng'
kajian ilmu-ilmu islam. Khususnya di Oxford, Cambridge'
Kordova dsb. Eronisnya, semua universitas tadi' se-
:::"",
bagian besar mendapat bantuan materi dari negara Arab
muslim dari kawasan Timur Tengah. (Majalah Al-Mujtamn'
edisi nomor 938, tgl.24 - 10 - 1989).
Narnun hal yang letrih ironis dari itu. Yaitu disebutkan-
nya sebagian nama'ulama muslim kondang yang ikut bekerja
sama dengan universitas-universitas tadi, yaitu dengan
bekerja sama dengan ketum orientalis dalam usaha rnenghaji
dan menyebarkan kegiertan penipuan ini.
Hakikatnya, apa yang menyebabkan'ulama-'ulaina
yang ikut andil bersama mereka (orientalis), trcrarti juga ikut
merancang penyerangan terhadap Islarn. Tirnhullah sebuah
pertanyaan: "Lalu, baga.imana bisa terjadi, harta dan kekaya-
an kaurn rnuslimin dilxrlanjakan untuk merusak Islam dan
kaum muslimin?"Hanyar kepada Allah-lah karni mohon per-
tolongran"
Sungguh, ticlak ada alasan bagi para'ulama tadi untuk
rnengotori kemulyaan Islam dan keagungannya, dengan me-
nampilkan potret yang begitu keji. Sebab rnereka rnestinya
rnengetahui dengan pasti apa dan bagaimana perkumpulan
rnereka itu, yang tidak mrrngkin seorangmu'minyangberakal
akan mempercayai salah satu dari tujuan yang ada dalam
benak dan kajian kaurnr orientalis itu adalah urrtuk ber-
khidmat kepada Islam da"n kaum muslimin.
Sungguh, kewajibam para 'ulama dewasa ini adalah
rnenyeru ahlul kitab dian meolampaikan Islam kepada
mer€ka, seperti yang dipe rintahkan Allah dalam firman - Nya :
Katahanlah: Wahai sehali.an ah.Ii kitab, m.arilah kestada su.atu
halimat yang tidnk a.d.a perselisihan diantara kita (kami dan
hamu), bahwa tidnk kita ,sernbah kecuali Alloh, dnn tidak kita
persekutuhan Dia. dcngan sesuatu apapun, dan tidah pula hi.ta
jadihan sebagian yang lain sebagai tultan kectwli Allah" Jika
mereka berpaling, maha ko,talzanlah hepad'a mcrehn: salzsi-
kanlah bahusa katni adalah oranq-orang yang menyerahknn
diri kepa.da NIah. (Q.5. Ni-'Imraan ayat 64).
Adapun bekerjasama dengan organisasi orientalisme
adalah perbuatan yang dihararnkan. oleh Allah dengan dalil
Qoth'iy. Sebabyangdemikian itu merupakansalah satu ben-
tuk menjadikan mereka sebagai pen'nlong. Dan yang banyak
disebutkan dalam banyak ayat, yanlg Allah telah haramkan
kepada kaum muslimin untuk melak:ukannya adalah tolong-
menolongdalam bentuk apa pun wulirad dan bentuknya.
Bentuk tolong-menolong de,ngan ltaum orient'alis
sangat banyak ragam dan macamny;r, yangmencakup bentuk
moril maupun materiil. Sebagai misr,tl;
1. Dengan penuh kesadaran ikut r:,ndil rnembantu aktifitas
organisasi mereka, tunduk terrrlatlap semua aturan dan
keputusannya ikut andil da.'nnt usaha mewujudkan
rencana mereka yang terserrrbunyi dan yang tampak,
serta mengikuti garis poliiik negaranjta. Dan salah satu
tujuan politik mereka yang pal ing terkenal adalah semua
kegiatannya hanya untuk rrL(,rnusuhi lslam dan kaum
muslirnin' Semua itu mr''rupakan benl;uk tolong-
menolong. Dan bentuk inilalr yang justru paling ber'
bahaya, sehah merupakan tci c mg-rnenolong dalam masa-
lah yang diharamkan'

2. Memberi dorongan dalam rnoril maupun material' Bisa


berupa iku t menghadiri perternuan yang mereka adakan'
mengikuti kelompok mereka atau turut membiayai
keperluan mereka., Semua trkan semakin me-
""gti"
nyeret mereka dalam bertluat aniay'a terhadap agama
256
Allah, menjadi kan firman-firman-Nya serta Ra.sul-Nya
sebagai sarana untuk banyolan dan ejekan, setta se-
makin melanjutkan usaha mereka dalam menjelekkan
Islam dan menabur benih keraguan dalam aqidah setiap
muslim, sehingga mereka mau keluar dari Islam. Semua
itu tidak diragukan lagi merupakan salah satu bentuk
tolong-menolong dengan mereka, bahkan termasuk cara
yang sangat keji. Hal itu berarti tolong-menolong dalam
usaha meragukan aqidah kaum muslimin dan fitnah
terhadap agama mereka (muslimin). Firman-Nya' . . .
wal fitnatu asyadd.u minal qotil" (sesunguhnya fitnah
itu lebih kejam dari pembunuhan) (Q.S. Al- Baqarah 27 1).
3. Bekerja sama dengan mereka, ikut menyetujui bahwa
mereka memang ahli dan spesialis dalam kajian ilmu"
ilmu Islam. Berarti pula menjadi kewajiban kita untuk
menimba ilmu dari mereka dan menjadikannya sebagai
hujah syar'i1ryah. Semua itu salah satu be4tuk menjadi"
kan mereka sebagai wali bagi kitq yang felah Allah
haramkan kepada kita dengan dalildalilqothiy dari Qur
'an dan Sunnah.
Dari sederetan ayat-ayat yang dengan tegas meng-
haramkan kepada kita untuk menjadikarl mereka sebagai
penolong kita adalah sbb: Surat Al-Maaidah ayat 51, Surat
Al-Mumtahinahayat 1, SuratAn- Nissaayat 138 - 140, Surat
Al-Baqarah ayat 109, Surat An-Nissa ayat 89.
Dalam ayat-ayat tersebut di atas ada pedunjuk yang
sangat jelas dan tegas tentang sebab-sebab diharamkannya
menjadikan mereka sebagai penolong kita. Sebab-sebab ittr
antara lain sbb:
- Rasa permusuhan mereka yang keras terhadap Islc:
Zi
dan kaum muslimin.
terhadap semua
Mereka dengan t€rang'terangan kafir
yang haq.
dalam
Mereka satu sarna lain saling bantu'membantu
seperti di Pales-
memerangi Islam dan kaurn muslimin'
tina dan Afghanistan, misalnYa'
Mereka menjadikan agama Allah dan
Firman-f:T"*'
Dan bagi kaum
i.ly" ;b"gt L"rr"tt u.ololan dan ejekan'
yang
ori"nt fi{ masalah tersebut mennpunyai sejarah
dan terencana
sangat panjang, yang ctengan -senqaJa
ejekan' Jlqa ier'
*"rrjtaiUn ayat'ayai Allah sebagpi
fr"i"p "*"ft Rasuli'Iya, mereka juga tidak membiarkan
amoral"Sebagai
kecuali diejek aengqn ejekan yang
hal itu-addah
contoh yang yang niasih hangat tentang
Rusydi' yang
tentang "Ayat'ayat Syetan" tttttt S"t*a:r di univer'
blah belajar ilmu IsLm dari para orientalis dari avlt'
C"*t"idge. Mayotltas isinya mengambil
"itr" dibuat.ryi";
.y.t q.t" "n dan -""it"ft Nabawiyyah yangLondon' tgl' 8'9
mainan. 0ih, Maiaiatt AI-Arab,terUitan
- 8e).
salah satu tanda
Meniadikan mereka sebagai wali adalah
kemunafikarr, y*,'g meighendaki saniungan di rnats
orang kafir.
sarrget dan selalu
Mereka juga mengharap dengan
kaum muslimin'
berusaha untuk t."*"i*aft"" setunrtr
kehilangan
ot irrggu *t""k" (mustimin) benar-benar
disebabkan lepasnya
l"*uS"*" dan keagunga- nnya
;;; dari dalam iati-dan taleian mereka' Ilingga
Dan itu senua
orl""f." menjadi seperti kaum kafr'
penvatuan agama dari
;;;6"k"" ij";";;;n"o**
258 '
kaum orientalis dan antek-anteknya, hingga hilangsarna
sekati keungulan dan perbedaan antara Islam dengart
yang lain. Bahkan hilang status agama Islam sebagai
nasihh (penghapus) agama-agama sebelumnya. Jadilah
kini orangnuslim sama dengan orang kafln. Noufuthit'
lohi rnind.zaaliha.
Ayat-ayat yang mencakup sebab-sebab diharamkannya
kita untuk menimba ilmu dari mereka (orientalis/kafir) di
antaranya adalah sbb: Surat An-Najm ayat 29' 30, zurat Al'
Baqaram* ayat L20. Dan juga sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Al-Haafizh Abu Yalaa rahimahullah, Rasulullah saw
bersaMa:
JottgonJah etqkau mznnnyahan se suatu apap un hepads ahlul
hitab, hatzna sesungguhnya merekn tidak ahan mem,fuihan
petunjuk hcpada. kalian, disebo.bkan mzreko telah ter*ear.
Sesungguhnya boleh ja.di halian o.kan mzm'benarhon sualu
hzbatilan atau boleh jadi kalian mend.ustahan hzfunasnn.
Demi Atlah, ha.lau saja Na.bi Musa ,nasih hidup. diantatw
halian sekatang ini, pastilah tidak a'da jalal' lain bogin'ya
hecuali m.engihuti j ej ahku.
Ayat-ayat dan hadiLs tadi sangat jetas dan lugas ddam
menunjukkan sebab-sebab diharemkannya,begr kita untuk
menimba llmu-ilmu Islam dari mereka (orientalis/tafir);
Disamping itu, dari segi axiomanya saja sudah cttkup
untuk berdalih dengan tidak mengambil ilmu dari mereka.
Bagrimana mungkin rasionil mengambil ilmu'ilmu Islafit
dari sekelompok manusia yang mengkafirinya? Bagaimana
mungkin mengambil ilnnu yang menyebut asma AUab dari
sekelompok orang yang berpaling dari' Nya? Bagairnana.
mungkin mencari petunjuk Allah bukan dari sumberny*r'
Bagaimana mungkin dapat terwujud petunjuk
jika ditanya'
kan pada orang Yang tersesat?
Dalil-dalil dari Qur'an dan sunnah yang menunjukkan
dengan tegas diharamkannya kita unt'uk bekerja sama
dengan mereka sangat banyak, yang tidak memungkinkan
untuk disebutkan di sini'
Karena itu tidak ada satu riwayat shahih pun tentang
sirah Rasul saw ataupun sirah salafueh shaleh yang mem'
beritakan adanya daiil UeUerja sama dengan ahlul kitab
dalam menimba ilmu-ilmu Isiam dari mereka. Bila pada
kemudian hari ada orang yang dengan sengaja menjalin
hubungan dengan mereka dalam masalah mengambil ilmu
juga
dari mlreka, dengan alasan bahwa dalam Qur'an dan
dalam sunnah tidak ada larangan maka yang demikian tentu
tertolak.
Begitu juga bekerja dengan mereka kecuali dalam
keterpaGa"tt --iug" perbuatan yanlg tertolak dan. akan
dimintai tanggunf jawab atas dosanya di.dunia dan di
akhirat. Allah berfirman (Q.SAI'Anfal 27):
Hai orang'orang yang beriman, ian,ganlah kamu YrnE'
hhianati AUon d.on Rasul.Nye, d'an.'1uga jangnnlah kamu
menghhianati anw.nat- amanat yang di percaryahan hepad'amu
sedang hamu mz ngetah ui.
Timbrrllah pertanyaan dalarn benak ini' adakah
khianat yang lebih dakhsyat dari khianatnya seorang
dan
cendekiawan muslim? Padahal ia diplrcaya oleh ummat
penuntun' tapi
rg"*"ny* untuk menjadi penaseha't dan
ummat ini dan juga
Sristru ii beker3a sama deirean rlusu'h
kusutr agamanya, ikut aridil dalam selunrh kegiatan dan
aktifitas mereka, organisasi mereka, bahkan ikut membantu
memberikan dana materi dalam seluruh kegiatan yang
mereka lakukan.
Dengan keikutsertaan daiam kegiatan mereka, saling
bantu-membantu dengan mereka, serta ikut membiayai
segala aktifitas mereka, berarti rnerestui mereka bahkan
membantu mereka dalam merusak agama Allah. Berarti ia
ikut menjadikan ayat-ayat Allah dan Rasulullah *;aw sebagai
cemoohan dan ejekan, serta membantu kelestarian tipudaya
terhadap Islam dan kaum muslimin.
Dengan ikut serta dalam kegiatan mereka, saling
bantu-membantu dengan mereka serta membiayai segala
aktifitas mereha, berarti menambahkan hujjah dalam syari'
at, untuk mewajibkan menirnba ilmu dari rnereka. Dengan itu
semua berarti ia telah melakukan suatu grerbuatan yang di-
haramkan Allah dan Rasul-Nya, clengan adanya nash'nash
Qoth'iy dari kitab dan sunnah.
Padahal ia sendiri (cendekiawan muslim) mengetahui
dengan pa-sti bahwa dalam hal ini tidak dihalalkan baginya
untuk berijtihad sekalipun telah memenuhi persyaratan,
Sebab, tidak ada ijtihad selagi ada na-ch.
Di samping itu, kita tidak mengetahui dengan pasti,
apakah cendekiawan muslim itu telah menyeru para orien'
talis (semuanya) untuk memeluk Islam ataukah tidak. Juga
apakah ia mengingkari kecaman dan serangan kaum orien'
talis terhadap ajaran Islam ataukah tidak? Atau pernahkah
ia menasehati kaum muslimin untuk selalu berpegang.teguh
kepa.da ajaran agamanya, dan mengingatkan kepadamereka
akan bahaya kaum orientalis dan bahaya mereka pada
tiap-tiap universitas Islam khususnya, Iang merupakan
bahaya paling dasyat yang mengancam ummat Islam dari
segi aqidahnya, syari'atnya, kebudayaannya serta pengetahu'
267
annya secara umum, baik dewasa ini ataupun di masa yang
akan datang?
Rekayasa yang di lakukan dan sesuatu yang dikehen'
daki ahlul kitab, telah diberitakan oleh Allah swt bahwasanya
tujuan mereka hanyalah satu, yaitu memurtadkan muslimin
dari agamanya dan mengikuti segala pola pikir serta tingkah
laku mereka. Yaitu yang difrrmankan Allah dalam surat
Al-Baqamh ayat L20:
Dalam mena&ir firman'Nya: 'walainit to'boTa ohuao
ahum'Ibnu Ibtsiir dalam tafsirnya mengatakan : 'Dalam
a5rat tersebut ada ancaman yang sangat keras bagr ummat
Islam, agar tidak mengikuti tingkah laku dan pola pikir ahli
kitab, setelah adanyaAl-Qur'an dan sunnah Rasulullah saw.
-semoga Allah melindungi kita dari perbuatan tersebut.
Memang, dalam ayat ini khithobnya ditujukan kepada
R^a$luIrah saw, namun perintatrnya juga kepada seluruh
umrnatnya- " CIaf...ir Ibnu Ifutsir Il LL4).

***+

262
KATA PENUTITP,

Dari apayangsayaungkap tadi, dapat terlihat dengan


jelas bagaimana sikap kaum orientalis tert'radap Islam'
-IGmudian
kami jetaskan pula bahwa sikap itu bukan masa'
lah banr, akan tetapi menrpakan kesinambungan tipudaya
musuh-musuh Islam dari sejak dahulu. Namun dewasa ini
nampak lebih berkembang dan lebih banyak pola dao
metodenya.
Sesunguhnya sikap kaum orientalis tetap dalam sikap
permusuhatt t""h"d"p aqidah, yang merupakan permusuhan
paling dahsyat dan berbahaya lagi keji yang selalu dialami
islan separ6ang perjalanan sejarahnyd. Sebab permusuhan
itu dari lrasil kerja.sama dan saling bantu-membantu antara
satu dengan yang lain, yaitu menyatukan permusuhan antara
kaum musyrikin dan ahlul kitab, yang diramu dalam satu
wadatr orientalisme.
aig
I(ami tidak meminta apalagi berharap kepada para
orientalis untuk memeluk Islam sebelum mereka mengkaji
tentanglslam. Akan tetapi yang kami harapkan dari mereka
hanyalah sikap konsekwen untuk benar-benar objektif'
memiliki sifat kejujuran ilmiah dalam meneliti dan mengkaji
lsle'n" Kalau saja mereka benar'benar dalam keadaan demi-
kiarU pastitah banyak diantara mereka yang akan memeluk
Islam. Sebab, penelitian dan pengkajian yang jujur tentang
Islam, akan mengantarkan pelakunya untuk memeluknya'
Hal ini te}ah terbukti dan tidak dapat dipungkiri kenyata'
annya di Barat, seperti yang terjadi pada orang{rang Barat
non orientalis. Misalnya, Muhammad Asad (Leopold Weis),
Yusuf lslam (Cat Steven, mantan pimpinan group Bapd The
Cat. Pent), Maryam Jamilah, Fathimah Horn, Maurice
Bucaille, Ahmad Foundenfur, dst.
Telah kita lihat bahwa kaum orientalis pada hakikat-
nya bukanlah orang-orang yang tepat dan patut untuk
mengkaji ilmu-ilmu Islam dengan kajian ilmiah. Karena
meneka kehilangan sifat pokok objektifrtas ilmiah, yaitu sifat
terbuka dan kejujuran intelektual. Bahkan' dengan terang'
terangan mereka justru telah mengambil sikap yang pernah
dibadapi Islam sebelumnya. Yaitu sikap memusuhi Islam,
bersikeras dan fanatik dalam menentangnya, membenci
kitabnya ((Qur'an), dengki terhadap Rasulullah saw, serta
beftuat tipudaya dengan berbagai cara.
Tidak mungkin s€seorang dapat dikatakan objektif
do}nm penelitian ilmiah yangdi}akukannya, s€dang ia mem'
purlyai perasaan benci, permusuhan, dan kedengkian yang
menumpuk dalem batinya. Tidak mungkin seorang meneliti,
mengkaji Islam, sedang ia itu pembantu kolonial, pembantu
Zionis, kaki tangan dinas agen raha^sia, dan kaki tangan Barat
M
untuk menyerang Islam dan kaum muslimin, serta menjadi
anggota missionaris.
Kami hanyalah berharap kepada kaum orientalis, bila
mereka tidak mau beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
make janganlah mendakwa dan menuduh yang bukan-bukart
dengan kedustaan dan diada-ada. Janganlah mereka
mengatakan dan menuduh dengan kedustaan bahwa Al-Qur
'an itu adalah syair, mengambil dari kitab merekayang telah
dirubah. Kemudian mengatakan dan menganggap Rasulullab
saw paling banter adalah sebagai seorang refo@er sosiolog
untuk satu kelompok masyarakat saj4 yaitu masyarakat
Badui penghuni padang sahara pada abad ketyjuh \{asehi.
Lebih jauh mereka menganggapnya sebagai seorang dukun,
penyair, telah diqiari oleh seseorang, terkena penyakit ayan
dan histeria, manusia syahwati dan masih banyak lagi
dakwaan serta tuduhan palsu, yang tidak mungkin akan
keluar dari mulut seorang yang telah dianugerahi oleh-N5ra
dengan kebenaran, terlepas ia itu seorangpenelitl sertapeng-
kqii ilmiah yang dibanggakan karena keobjektifitasannya.
Sekali lagi kami ulangi, bahwa maksud kami mengkaji
macalah ini, bukan untuk memberikanjawaban kepada kaum
orientalis, ataupun untuk membuat polemik dan perdebatan
dengan mereka. Setal mereka, dengan berbuat tuduhan
palsu terhadap Allah dan Rasul-Nya selama berabad-ahad
lamanya, dikategorikan sebagai orang-orang zhalim yang
dikecualikan Allah untuk didebat dengan baik dan b[iaksana
seperti yang dimaksudkan dalam'firman-Nya surat
Al-Ankabut 46.
"Dan janganlah katnu bedefut dcngon ahli hitab, m,elainhan
dengan c&ra yarg paling fuik, keeuali dengon orang-orong
zh,a.lim diantara mzrcha,, . . . "
265
Yangkamikehendakidaripenulisaninidanjugayang
nara celdiki3wan
f*nnya, frnyalah ingin mengingtkandikuasai oleh kaum
muslim yang jiwa aai pemiti"?oLy1jangan sam n lSmalt
orientalis, -""-*dar kembali'
;ufil"ngLaani serangan kaum orientalis' Agar kaum
"ga"
[,Iii;r"-ii"g,t"'a",itt"t"itp"tttidurnya'sadardaribahaya
dan siap menerkam'
;""; ;"ienlatis yang mengancamnya
kaum orientalis'
Siap siags dalam m"nlraaapi permrsuhan
dan hendakny" y"Xi"i""gan sepenut-r.
hati @hwa tidak ada
adil dan dapat dipercaya
*i, ooog dari mereka yang jqiur'
*rbaik ft"ti ft"p"J" kita-kaum muslimin'
pada satu jalan'
"*t*
mereka semua t"f"ft aiaiaik dan dituntun
*Jt"f"U terbukti bahwa mereka memangsatu tujuan'' me{auhi
Karena itu, hendaknya kaum muslimin
apalag bekerja
mereka dan janggn sampai terlibat
dengannya -""y"* untukLenerkuti eala rnery\a'
tulis
atau memuii dan me"yt*5ttttg pemikiran dan karya
"*.rp.rr,
bagi 4erela uru'"ak me-
mereka' atau memb"riLrtpeluang
oV".", pemuda-pemuda **lim, atau memberikan
kesempa'
kuliah tentang
tan kepada mereka untuk memberikanapalagt mentper-
l;;d-t kepada putra-putri muslimin, menjadi pembimbing dan
;t"U" kepada mereka-untukSebab semua itu dikategori'
penuntun p.rto-pw"i -uslimin'
atau men'
i"" *t"gii sikap mempercayakalLita dalammereka
kepada
segi pengetahu'
iadikan mereka p.ttotottg
';.T;;J "r;g.i
Alhh J*t't"t"rt mengharamkan kepada kita
kaum muslimin d",'g"" dalil qoth'iy untut
menjadikan
yang difirmankan-Nya
mereka sebagai p."io"g' Seperti
dalam gurat Al'Ivlaaidah aYat 51:
jongonlah hnmutnzngombil
'Hai owng-orgtlg yong furimon'
ffi
onong-onotg Yahudi fun Nashruni menjad.i walimu, sefuh*
gion mercho adalah wali bagi eefulugian yong lain- B ontry:
siapo dionto,tr.hannu mengatnbil mercham,eniodi wali, mfu
sesungguhnyo orong itu termosuh golongan tnereho.
Sesungguhnya Alloh tidoh mernberi petuniuh hepda
orong-ot'clng yottg zlulim.'
Akhirnya, marilah kita berlindung diri kepa.da Allah
dari segalabentuk gpdaan dan ra5ruanyangakan mengantan-
kan kita kepa.da jejak dan cara pemikiran kaum orientalis,
yangakan menyeret kita kepada kenistaan dan kesengsaraan
di dunia serta di akherat. Dan semoga Allah berkenan unhrk
mengabulkan do'a kami serta melindungi kita dar.i tipudaya
musuh-musuh kita dan musuh-musuh-Nya. Allaahtlmma
8emin.

**:l *

z0,l

Anda mungkin juga menyukai