ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan metode analisis dengan
mengkombinasikan teknik immunoassay (strip test) dengan KLT-Spektrofotodensitometri dalam
melakukan skrining, konfirmasi, dan uji determinasi senyawa golongan benzodiazepine dalam sampel
urin. Metode penelitian yang dilakukan secara eksperimental terhadap sampel urin yang belum
diketahui senyawa yang terdapat dalam sampel tersebut, kemudian teknik immunoassay (strip test)
digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat dalam sampel
tersebut, kemudian dilanjutkan dengan preparasi sampel dengan teknik LLE (liquid liquid extraction)
menggunakan pelarut organik etil asetat dan dapar fosfat pH 6. Kemudian dilakukan konfirmasi
menggunakan metode KLT-Spektrofotodensitometri dengan menerapkan dua sistem fase gerak yaitu
sistem TE (etil asetat: metanol: amonia (85: 10: 5 % v/v/v)) dan TA (Metanol : Amonia pekat (100 :
1,5 %v/v)). Dilanjutkan dengan melakukan determinasi menggunakan metode KLT-
Spektrofotodensitometri dengan fase diam plat KLT silica gel GF254 nm dan fase gerak sistem TE.
Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu dari uji skrining dengan teknik immunoassay, sampel urin
positif mengandung senyawa golongan benzodiazepine, kemudian hasil dipertegas dengan uji
konfirmasi, yang mana sampel urin memang benar positif mengandung senyawa golongan
benzodiazepine dan terkonfirmasi senyawa flurazepam terdapat pada sampel tersebut. Selanjutnya,
dilakukan uji determinasi untuk mengetahui secara spesifik kadar flurazepam yang terdapat dalam
sampel, yang mana kadar yang diperoleh yakni 297,5480 µg/mL dan nilai ini berada di atas dosis letal
karena di dalam sampel mengandung flurazepam dengan kadar ≥50-200 µg/mL.
Kata kunci: Benzodiazepine, Uji Skrining, Uji Konfirmasi, Uji Determinasi, Immunoassay, KLT-
Spektrofotodensitometri
ABSTRACT
The aims of this research is to develop an analytical method by combining the immunoassay
technique (strip test) with TLC-Spectrophotodensitometry in screening, confirmation, and
determination test of benzodiazepine compounds in urine samples. The research method was done with
experimentally on unknown urine samples of compounds contained in the sample, then the
immunoassay technique (strip test) was used as a preliminary test to determine the class of compounds
contained in the sample, then proceed with sample preparation with the LLE (liquid-liquid extraction)
using organic solvent ethyl acetate and phosphate buffer pH 6. Then the confirmation test is using the
TLC-Spectrophotodensitometry method by applying two mobile phase systems namely TE (ethyl
1
I Putu Purba Teguh Grantica, Made Dewi Widyastuti, Anak Agung Gde Jaya Santika,
Ni Putu Ayu Kristiara Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2020; 10 (1) : 1 – 15 e-ISSN 2657-0815, p-ISSN 1979-1763
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
acetate: methanol: ammonia (85: 10: 5% v / v / v)) and TA (Methanol: concentrated ammonia (100:
1.5% v / v)). Followed by doing the determination test using the TLC-Spectrophotodensitometry
method with the stationary phase is TLC silica gel GF254 nm and TE system for the mobile phase.
Based on the results obtained from the screening test with immunoassay technique, urine samples
positive contain benzodiazepine compounds, then the results are confirmed by a confirmation test, in
which the urine sample is indeed positive containing benzodiazepine group compounds and confirmed
flurazepam compounds are present in the sample. Next, the determination test was carried out to
determine specifically flurazepam’s concentration contained in the sample, where the concentration
obtained was 297.5480 µg/mL and this value was above the lethal dose because in the sample
contained flurazepam with levels ≥50-200 µg/mL.
Keywords: Benzodiazepines, Screening Test, Confirmation Test, Determination Test, Immunoassay,
TLC-Spectrophotodensitometry
PENDAHULUAN
Benzodiazepine merupakan obat bekerja sebagai obat penenang sering
golongan psikotropika yang disalahgunakan, sehingga diperlukan
memberikan efek sedasi dan pada pengawasan yang ketat terkait
umumnya diresepkan sebagai obat penyalahgunaan obat-obatan
anti depresi, anestesi, dan golongan benzodiazepine tersebut.
antikonvulsan dengan mekanisme Identifikasi kasus-kasus forensik
yaitu meningkatkan kerja dari terkait penyalahgunaan obat ini,
neurotransmitter gamma memerlukan metode yang sensitif dan
aminobutyric acid (GABA-A) pada efektif untuk mendeteksi dan
reseptor GABA [1]. Menurut UU RI mengidentifikasi keberadaan senyawa
No. 5 Tahun 1997 tentang ini dalam matriks biologis.
Psikotropika, kelompok obat Matriks biologi yang umumnya
benzodiazepine termasuk ke dalam digunakan dalam pemeriksaan
psikotropika golongan IV. psikotropika yaitu urin. Urin
Benzodiazepine adalah kelompok merupakan salah satu spesimen
obat yang paling lazim untuk pilihan karena keberadaan obat dan
diresepkan dan sering ditemukan metabolitnya di urin relatif tinggi.
dalam kasus toksikologi, serta Selain itu, sampel urin merupakan
beberapa kasus penyalahgunaan. sampel yang paling mudah dan stabil
Diazepam (valium), bromazepam untuk pemeriksaan. Dalam
(lexotan), klordiazepoksid (librium), melakukan pemeriksaan
dan nitrazepam (mogadon) benzodiazepine pada kasus-kasus
merupakan jenis golongan forensik, terdapat beberapa tahapan
benzodiazepin yang paling banyak uji yang penting dilakukan untuk
disalahgunakan [2]. membuktikan apakah korban benar
Pada beberapa kasus forensik, telah melakukan penyalahgunaan,
obat golongan benzodiazepine yang diantaranya yaitu uji skrining, uji
2
I Putu Purba Teguh Grantica, Made Dewi Widyastuti, Anak Agung Gde Jaya Santika,
Ni Putu Ayu Kristiara Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2020; 10 (1) : 1 – 15 e-ISSN 2657-0815, p-ISSN 1979-1763
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
konfirmasi, dan uji determinasi. murah. Salah satu metode yang dapat
Salah satu teknik immunoassay, diterapkan yaitu KLT-
yaitu strip test merupakan salah satu Spektrofotodensitometri.
metode untuk uji skrining yang telah KLT-Spektrofotodensitometri
digunakan secara umum dalam merupakan metode analisis yang
analisis suatu zat terlarang dalam didasarkan pada prinsip interaksi
sampel materi biologis. Teknik ini radiasi elektromagnetik (REM)
menggunakan antidrug - antibodi dengan analit yang berupa bercak atau
untuk mengidentifikasi obat dan noda pada plat [6]. Metode KLT-
metabolitnya yang terdapat di dalam Spektrofotodensitometri memiliki
sampel (materi biologis) [3]. Hasil uji kelebihan yaitu diantaranya
skrining dapat dijadikan sebagai pengerjaan relatif mudah dan cepat
petunjuk dan dasar dugaan, tetapi karena dapat digunakan untuk analisis
belum dapat dijadikan suatu barang beberapa senyawa dalam sekali
bukti yang kuat dalam pengadilan running (simultan), memiliki
bahwa seseorang telah mengonsumsi spesifisitas yang cukup tinggi, biaya
zat terlarang [2]. Hal ini dikarenakan pengoperasian relatif murah, dan
uji skrining belum mampu jumlah pelarut yang digunakan relatif
memberikan informasi mengenai jenis sedikit [7]. Oleh karena itu, tujuan
senyawa spesifik yang terkandung dari penelitian ini yaitu untuk
dalam sampel, sehingga perlu melakukan pengembangan metode
dilakukan uji konfirmasi untuk analisis dengan mengkombinasikan
mengetahui jenis senyawa spesifik teknik immunoassay (strip test)
yang dianalisis dan uji determinasi dengan KLT-Spektrofotodensitometri
untuk menentukan kadar dari dalam melakukan uji skrining, uji
senyawa yang terkonfirmasi tersebut. konfirmasi, dan uji determinasi
Berdasarkan penelitian senyawa golongan benzodiazepine
sebelumnya, sudah pernah dilakukan dalam sampel urin.
uji konfirmasi dan determinasi untuk
senyawa golongan benzodiazepine
METODE PENELITIAN
dengan menggunakan metode HPLC
DAD [4]. Metode HPLC ini memiliki Bahan dan Peralatan
kekurangan yaitu membutuhkan Alat-alat yang digunakan dalam
pelarut dengan grade HPLC yang penelitian ini yaitu satu set instrumen
banyak sehingga memerlukan biaya vortex, alat-alat gelas, Chamber,
yang mahal [5]. Oleh karena itu perlu CAMAG TLC-Visualizer, CAMAG
adanya pengembangan metode TLC-Scanner 4, neraca analitik, dan
dengan hasil yang baik dan pipet kapiler.
membutuhkan biaya yang lebih
3
I Putu Purba Teguh Grantica, Made Dewi Widyastuti, Anak Agung Gde Jaya Santika,
Ni Putu Ayu Kristiara Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2020; 10 (1) : 1 – 15 e-ISSN 2657-0815, p-ISSN 1979-1763
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
termasuk pH urine normal sehingga enzim enzim dalam alat uji skrining
uji skrining dapat dilanjutkan. Nilai terkadang membentuk ikatan tidak
pH urine normal adalah 4,4-8,0 [8]. spesifik dengan suatu zat/obat akibat
Uji skrining pada kesempatan ini adanya kemiripan struktur zat/obat
dilakukan dengan metode tersebut dengan golongan narkotika
immunoassay menggunakan strip test dan psikotropika yang akan diuji.
yang spesifik dengan senyawa Dimana reaksi silang yang mungkin
golongan amfetamin, benzodiazepine, terjadi dengan golongan
barbiturate, dan opiat. Mekanisme benzodiazepine adalah oxaprozin dan
kerja dari strip test adalah bedasarkan setraline (zoloft) [2]. Sedangkan, hasil
ikatan antigen antibodi. Prinsip dari negatif palsu dapat disebabkan karena
strip test yaitu apabila IgG anti- kadar senyawa narkoba pada urine
narkoba-substrat telah jenuh oleh lebih rendah dari nilai cut off dari
narkoba sampel, maka IgG anti- strip test yang digunakan [10].
narkoba-substrat tidak akan berikatan
dengan narkoba-enzimnya, sehingga
tidak terjadi reaksi enzim-substrat
yang menghasilkan warna (sampel
positif narkoba), dan begitu pula
sebaiknya, jika IgG anti-narkoba-
substrat berikatan dengan narkoba-
enzimnya secara menyeluruh atau
sebagian, maka akan terjadi reaksi
enzim-substrat yang berwarna penuh
(gelap) atau lamat-lamat (ragu-ragu). Gambar 1. Hasil Pengamatan
[9]. Sampel Menggunakan Strip Test
Hasil uji skrining yang dilakukan Positif Benzodiazepine dan Strip Test
pada penelitian ini menunjukkan hasil Negatif Barbiturat
bahwa strip test untuk golongan
benzodiazepine menunjukkan hasil Tahap analisis selanjutnya adalah
positif yaitu terdapat hanya terdapat 1 tahap ekstraksi sampel dengan
strip berwarna merah pada zona C menggunakan metode LLE. Ekstraksi
pada strip test. Namun, hasil dari cair-cair (LLE) merupakan suatu cara
pemeriksaan strip test ini masih ekstraksi yang bertujuan untuk
mungkin merupakan hasil positif preparasi sampel untuk memisahkan
ataupun negatif palsu. Hasil positif analit dari komponen-komponen
palsu dapat disebabkan oleh adanya pengotor yang mungkin mengganggu
reaksi silang (cross reaction) [3]. saat dilakukan deteksi maupun
Reaksi silang dapat timbul karena kuantifikasi analit. LLE dapat
8
I Putu Purba Teguh Grantica, Made Dewi Widyastuti, Anak Agung Gde Jaya Santika,
Ni Putu Ayu Kristiara Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2020; 10 (1) : 1 – 15 e-ISSN 2657-0815, p-ISSN 1979-1763
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
10000
determinasi flurazepam. Hasil yang
0 diperoleh LOD sebesar 379,395 ng
0 1000 2000 3000 dan LOQ sebesar 1264,642 ng.
y = 5.5319x + 2018Konsentrasi (ng) Setelah itu, dilakukan penetapan
R² = 0.9879
kadar flurazepam dalam sampel LLE.
Gambar 4. Kurva Kalibrasi Regresi Kurva kalibarasi (Gambar 5) yang
Linier Flurazepam diperoleh juga digunakan untuk
12
I Putu Purba Teguh Grantica, Made Dewi Widyastuti, Anak Agung Gde Jaya Santika,
Ni Putu Ayu Kristiara Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2020; 10 (1) : 1 – 15 e-ISSN 2657-0815, p-ISSN 1979-1763
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia
menentukan kadar analit yang dalam sampel urin manusia yang telah
terdapat dalam sampel LLE urin. diberikan flurazepam (Dalmane®)
Hasil penetapan kadar dapat dilihat sebelumnya yaitu sebesar 29,7
pada Tabel 4. µg/mL, yang mana masih berada di
bawah dosis letal dari flurazepam
Tabel 4. Hasil Penetapan Kadar yaitu sebesar 50-200 µg/mL [16].
Flurazepam Sedangkan hasil penelitian ini
Sampel Kadar Konsentrasi menunjukkan bahwa kadar
dalam Analit flurazepam yang diperoleh yaitu
Totolan dalam sebesar 297,548 µg/mL yang mana
(ng) Sampel berada jauh di atas dosis letal dari
(µg/mL) flurazepam sehingga diduga sampel
I 919,0487 306,3495 urin yang digunakan yaitu urin dari
II 892,873 297,6243 pasien overdosis flurazepam yang
III 866,011 288,6703 penggunaannya dapat diketahui
Konsentrasi rata-rata 297,5480 sebagai penyalahgunaan flurazepam
Flurazepam sebagai obat oral yang bahkan dapat menimbulkan
untuk penatalaksanaan insomnia kematian karena kadar flurazepam
jangka pendek memiliki dosis lazim yang ditemukan dalam sampel urin
dewasa yaitu 15-30 mg di malam hari jauh di atas dosis letal flurazepam.
dan untuk anak-anak usia lebih dari Penyalahgunaan dengan cara
15 tahun yaitu 15 mg di malam hari. mengonsumsi golongan
Lebih dari 50% dari total dosis benzodiazepin seperti flurazepam
flurazepam diekskresikan melalui urin telah diatur dalam UU RI No. 5
dalam 24 jam. Metabolit utama urin Tahun 1997 tentang Psikotropika.
adalah hidroksietil flurazepam Sesuai dengan perubahan Permenkes
terkonjugasi [15]. RI No. 3 Tahun 2017 tentang
Hasil yang diperoleh dari Perubahan Penggolongan
kuantifikasi kadar flurazepam dalam Psikotropika, Flurazepam
sampel urin yaitu sebesar 297,548 digolongkan ke dalam Psikotropika
µg/mL berdasarkan konsentrasi rata- Golongan IV, yang mana psikotropika
rata sampel pada Tabel 4. Apabila Golongan IV yaitu golongan
dibandingkan dengan penelitian yang psikotropika yang lazim digunakan
dilakukan oleh De Silva et al. ( 1974) dalam terapi yang memiliki potensi
diperoleh bahwa kadar flurazepam ringan mengakibatkan
dalam bentuk metabolitnya sebagai ketergantungan. Flurazepam dalam
N-1-hydroxyethyl-flurazepam dalam pengobatan harus diperoleh dari resep
bentuk bebas (tidak terkonjugasi) dokter dan penggunaannya harus
selalu dibawah pengawasan tenaga
13
I Putu Purba Teguh Grantica, Made Dewi Widyastuti, Anak Agung Gde Jaya Santika,
Ni Putu Ayu Kristiara Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences 2020; 10 (1) : 1 – 15 e-ISSN 2657-0815, p-ISSN 1979-1763
http://ojs.unud.ac.id/index.php/ijlfs Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia