Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mohamad Ari Kumbara

Stm : F 221 18 090

Resume : Perkembangan Arsitekur

ARSITEKTUR RENAISSANCE
Arsitektur Renaissance

Arsitektur Renaissance adalah arsitektur pada periode


antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17 di
wilayah Eropa, ketika terjadi ketertarikan terhadap budaya
klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi
kuno yang disebut Renaissance. Gaya ini pertama kali
berkembang di kota Florence, Italia.

Pada masa Renaissance, terdapat tiga penemuan penting.


Yang pertama adalah bubuk mesiu, penemuan ini
menyebabkan perkembangan dalam hal militer. Kedua,
penemuan kompas. Dengan ditemukannya kompas,
memungkinkan untuk melakukan pelayaran ke daratan baru
Peta Florence, Italia
seperti Amerika, dan kepulauan Hindia Barat. Akibatnya
adalah berkembangnya koloni-koloni bangsa Eropa pada tempat tersebut. Penemuan
ketiga adalah percetakan. Dengan adanya percetakan, minat terhadap literatur
berkembang pesat. Buku-buku tentang Latin dan Romawi ditulis, dan akhirnya
mempengaruhi cara pandang orang pada masa itu.

Karakteristik Arsitektur Renaissance

1. Denah
Denah bangunan berbentuk simetris dan juga proporsional.
Ukurannya mengikuti ketetapan yang sudah ditentukan.
Untuk bangunan gereja, denahnya tidak berbeda jauh
dengan denah yang sudah ada di Italia sebelum terjadinya
revolusi minat terhadap gaya arsitektur klasik.

Contoh Denah  –  S. Maria Della


Consolazione
2. Dinding dan Kolom
Pada abad pertengahan, dinding eksterior menggunakan
material-material kecil yang disusun. Sementara itu, untuk
masa Renaissance, dinding eksterior menggunakan batu atau
plesteran sehingga terlihat halus.
Pada masa ini, kolom-kolom Yunani dan Romawi digunakan
kembali, namun hanya digunakan sebagai hiasan dan bukan
sebagai penopang struktur.
Selain digunakan sebagai kolom, digunakan juga pilaster
dan pedimen.

Jenis-jenis kolom
3. Bukaan

Bukaan pada masa ini datar, atau menggunakan arch semi-


sirkuler, terkadang dapat juga berbentuk elips, tapi hampir
tidak pernah ada yang menggunakan arch berbentuk
lancip. Arsitektur bangunan pada masa ini dapat dibagi
menjadi dua bagian, antara lain bangunan yang
mengandalkan efek dari jendela dan juga bangunan yang
mengandalkan efek dari ornamen seperti cornice, pilaster,
dan kolom-kolom.
Arch semi sirkuler
4. Desain dan Konstruksi
Pada masa ini, barrel vault kembali
digunakan. Tidak seperti arsitektur gothic yang memiliki denah
persegi panjang, pada masa renaissance denah yang
digunakan berbentuk persegi atau semi sirkuler.
Pada masa ini juga, kubah sering digunakan sebagai fitur
struktural pada bagian eksterior, dan juga sebagai atap bagi
ruangan lebih kecil yang hanya dapat dilihat di dalam bangunan.
Pada abad pertengahan kubah jarang digunakan, namun setelah
digunakan dalam desain milik Brunelleschi dalam desain Basilica
di Santa Maria del Fiore dan juga pada desain Brahmante untuk
Kubah St. Peter’s Basilica St.
Peter’s Basilica, kubah menjadi bagian yang penting dalam
arsitektur gereja dan bahkan kemudian menjadi penting bagi
bangunan sekuler, seperti Villa Rotonda milik Palladio.

Periodisasi Arsitektur Renaissance


Menurut pembagian waktunya, arsitektur Reinaissance dibagi menjadi :

A. Quattrocento (1400-1500)
Pada masa ini, konsep dan aturan arsitektur diciptakan. Akibat pembelajaran tentang
arsitektur klasik (arsitektur Yunani dan Romawi) menyebabkan diadopsinya lagi
penggunaan detail dan ornamen arsitektur
klasik. Ruang, sebagai elemen arsitektur,
digunakan secara berbeda dibandingkan pada
masa abad pertengahan. Ruang diatur dengan
proporsi yang logis, rupa dan ritmenya mengikuti
geometri, tidak menggunakan intuisi seperti pada
masa abad pertengahan. Contoh bangunan
pada masa ini adalah Basilica di San Lorenzo di
Florence, yang diciptakan oleh Fillipo
Brunellschi.
Basilica di San Lorenzo
B. High Renaissance (1500-1525)
Pada masa ini, konsep yang diambil dari arsitektur klasik
dikembangkan dan digunakan dengan ke pastian yang lebih
besar. Arsitek yang paling terkenal pada masa ini adalah
Bramante (1444-1514) yang memperluas kemungkinan
penerapan arsitektur klasik pada bangunan kontemporer.
Bangunan ciptaannya, San Pietro in Montorio, dibangun
dengan bentuk sirkuler mengikuti gaya kuil romawi.

C. Mannerism (1520-1600) San Pietro in Montorio


Pada masa ini, para arsitek melakukan
eksperimen menggunakan bentuk-
bentuk arsitektural untuk memberikan penekanan hubungan
antara ruang dan masif.
Contoh bangunan pada masa ini adalah Villa Farnese atau
disebut
 juga Villa Caprarola.
Villa Farnese

Akulturasi Budaya
Walaupun berasal dari Italia, namun arsitektur renaissance menyebar ke seluruh Eropa.
Tentunya terdapat penyesuaian yang dilakukan di tiap-tiap negara untuk mengadaptasi
bentuk arsitektur tersebut.

1. Italia
Dapat dikatakan bahwa arsitektur Renaissance
berkembang di Italia tanpa transisi dari gaya
sebelumnya sama sekali. Hal ini bisa terjadi karena
gaya arsitektur Gothic di Italia belum memiliki
pengaruh yang besar.
Gaya arsitektur Renaissance dipelopori oleh
Brunellschi. Awalnya gaya arsitektur ini berkembang di
kota Florence, kemudian ke kota-kota sekitarnya,
Villa Capra la Rotonda
hingga akhirnya menyebar ke seluruh daratan Italia.
Contoh bangunan Renaissance terkenal di Italia :
St. Peter’s Basilica, Basilica of Santa Maria Novella, Villa Capra la Rotonda

2. Perancis
Renaissance di Perancis tidak diterima secara langsung
seperti Renaissance di Italia. Penyebab hal ini adalah
karena arsitektur Gothic sangat berpengaruh pada Negara
Perancis. Diperlukan sebuah periode transisi hingga
akhirnya arsitektur Renaissance diterima di Perancis. Pada
masa transisi ini, bangunan-bangunan memiliki gaya
campuran antara gaya Gothic dan Renaissance. Contoh
Chateau de Chambord
bangunan dengan gaya seperti ini adalah Chateau de Chambord. Bangunan ini
memiliki jendela dengan gaya gothic, tapi memiliki ornamen seperti pilaster dan
ornamen renaissance lainnya.

Anda mungkin juga menyukai