Arsitektur Renaissance M. Ari Kumbara F 221 18 090
Arsitektur Renaissance M. Ari Kumbara F 221 18 090
ARSITEKTUR RENAISSANCE
Arsitektur Renaissance
1. Denah
Denah bangunan berbentuk simetris dan juga proporsional.
Ukurannya mengikuti ketetapan yang sudah ditentukan.
Untuk bangunan gereja, denahnya tidak berbeda jauh
dengan denah yang sudah ada di Italia sebelum terjadinya
revolusi minat terhadap gaya arsitektur klasik.
Jenis-jenis kolom
3. Bukaan
A. Quattrocento (1400-1500)
Pada masa ini, konsep dan aturan arsitektur diciptakan. Akibat pembelajaran tentang
arsitektur klasik (arsitektur Yunani dan Romawi) menyebabkan diadopsinya lagi
penggunaan detail dan ornamen arsitektur
klasik. Ruang, sebagai elemen arsitektur,
digunakan secara berbeda dibandingkan pada
masa abad pertengahan. Ruang diatur dengan
proporsi yang logis, rupa dan ritmenya mengikuti
geometri, tidak menggunakan intuisi seperti pada
masa abad pertengahan. Contoh bangunan
pada masa ini adalah Basilica di San Lorenzo di
Florence, yang diciptakan oleh Fillipo
Brunellschi.
Basilica di San Lorenzo
B. High Renaissance (1500-1525)
Pada masa ini, konsep yang diambil dari arsitektur klasik
dikembangkan dan digunakan dengan ke pastian yang lebih
besar. Arsitek yang paling terkenal pada masa ini adalah
Bramante (1444-1514) yang memperluas kemungkinan
penerapan arsitektur klasik pada bangunan kontemporer.
Bangunan ciptaannya, San Pietro in Montorio, dibangun
dengan bentuk sirkuler mengikuti gaya kuil romawi.
Akulturasi Budaya
Walaupun berasal dari Italia, namun arsitektur renaissance menyebar ke seluruh Eropa.
Tentunya terdapat penyesuaian yang dilakukan di tiap-tiap negara untuk mengadaptasi
bentuk arsitektur tersebut.
1. Italia
Dapat dikatakan bahwa arsitektur Renaissance
berkembang di Italia tanpa transisi dari gaya
sebelumnya sama sekali. Hal ini bisa terjadi karena
gaya arsitektur Gothic di Italia belum memiliki
pengaruh yang besar.
Gaya arsitektur Renaissance dipelopori oleh
Brunellschi. Awalnya gaya arsitektur ini berkembang di
kota Florence, kemudian ke kota-kota sekitarnya,
Villa Capra la Rotonda
hingga akhirnya menyebar ke seluruh daratan Italia.
Contoh bangunan Renaissance terkenal di Italia :
St. Peter’s Basilica, Basilica of Santa Maria Novella, Villa Capra la Rotonda
2. Perancis
Renaissance di Perancis tidak diterima secara langsung
seperti Renaissance di Italia. Penyebab hal ini adalah
karena arsitektur Gothic sangat berpengaruh pada Negara
Perancis. Diperlukan sebuah periode transisi hingga
akhirnya arsitektur Renaissance diterima di Perancis. Pada
masa transisi ini, bangunan-bangunan memiliki gaya
campuran antara gaya Gothic dan Renaissance. Contoh
Chateau de Chambord
bangunan dengan gaya seperti ini adalah Chateau de Chambord. Bangunan ini
memiliki jendela dengan gaya gothic, tapi memiliki ornamen seperti pilaster dan
ornamen renaissance lainnya.