OLEH
NIM : 60500118023
KELOMPOK : 1 (SATU)
JURUSAN KIMIA
2020
0
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekitar 8-10%. Kenaikan itu disebabkan karena masyarakat sudah mulai menyadari
pentingnya minyak atsiri untuk industri parfum, kosmetik dan kesehatan. Salah satu
jenis minyak atsiri yang paling banyak dikonsumsi dalam negeri dan memiliki nilai
ekonomi yang tinggi adalah minyak kayu putih yang dihasilkan dari tanaman kayu
Indonesia. Minyak kayu putih memiliki banyak manfaat, seperti obat gatal, pusing,
mual serta sebagai penghangat badan (Mbura, 2018: 215). Hal tersebut juga telah
Terjemahan:
“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya
Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda
kekuasaan Allah. dan kebanyakan mereka tidak beriman”.
bumi, yakni mengarahkan pandangan, sepanjang, seluas dan seantero bumi. Berapa
banyak telah kami tumbuhkan dari setiap pasang tumbuhan dengan berbagai jenis
yang kesemuanya tumbuh subur lagi bermanfaat? Sesungguhnya pada demikian itu
terdapat tanda yang membuktikan adanya pencipta Yang Maha Esa. Tetapi mereka
2
itu.
subur dan memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan makhluk hidup, dimana
manfaat itu dapat diperoleh apabila manusia terus mencari dan berusaha untuk dapat
memanfaatkan sumber daya alam yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah sediakan.
Salah satunya adalah minyak kayu putih dari tanaman kayu putih (Melalauca
rantai yang tidak bercabang dan mempunyai atom karbon genap. Terdapat tiga
macam asam lemak di alam yaitu asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan
rangkap pada atom karbon, asam lemak tak jenuh yang dua atau lebih ikatan karbon,
dan asam lemak esensial yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit. Asam-asam
lemak tidak jenuh berbeda dalam jumlah dan posisi ikatan rangkapnya dan berbeda
dengan asam lemak dalam bentuk molekul keseluruhannya (Sartika, 2008: 155-157).
Asam lemak tergandung di dalam minyak kayu putih yang dapat dianalisis dengan
gas adalah penyebaran cuplikan pada fase diam sedangkan gas sebagai fase gerak
mengelusi fase diam. Terdapat dua komponen utama dalam instrumen GC-MS yaitu
Kromatografi gas (GC) dan Spektroskopi massa (MS) (Darmapatni, 2016: 65).
kandungan senyawa yang terdapat pada minyak kayu putih (Melalauca leucadendron
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah kandungan senyawa yang
terdapat pada minyak kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.) secara GC-MS ?
C. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini untuk mengetahui cara menganalisis kandungan
senyawa yang terdapat pada minyak kayu putih (Melalauca leucadendron Linn.)
secara GC-MS.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kayu putih adalah salah satu tumbuhan dalam famili Myrtaceae dari genus
Melaleuca. Nama generik ini diambil dari bahasa Yunani melas, artinya hitam atau
gelap dan leucon artinya putih, merujuk pada penampilan cabang berwarna putih dan
batang pohon berwarna hitam dari spesies yang pertama kali diberi nama ilmiah
biasanya pada bagian daun dan ranting. Tanaman ini paling banyak tumbuh di
Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara (Rosmawati, 2018: 25).
misalnya, inggolom (Batak), gelam (Sunda, Jawa), ghelam (Madura), ngelak (Roti),
calam (Dayak), baru galang (Makasar), waru galang (Bugis), ilen sakeran (Piru),
irano (Amahai), ai kelano (Hila), irono (Haruku), ilano (Nusa Laut, Saparua), elan
(Buru), danruk (Merauke). Tanaman ini merupakan satu-satunya spesies dari sekitar
290 spesies dari genus Melaleuca yang tumbuh secara alami di sebelah barat garis
kurang lebih 30 spesies yang tumbuh alam di daerah tropis, beberapa di antaranya
saligna dan M. viridiflora. Sebagian besar spesies ini adalah penghasil madu dan
4
5
Kerajaan : Plantae
Subkerajaan : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Melaleuca
Pohon kayu putih umumnya mempunyai batang tunggal, tinggi pohon dapat
cukup tebal, dengan daun berwarna hijau gelap dan kulit batang berwarna keputihan.
Tumbuhan ini merupakan perdu atau pohon yang dapat mencapai ketinggian hampir
sepon. Daun tunggal, bertangkai pendek, bangun jorong atau memanjang. Bunga
berwarna kuning gading, merah jambu atau lembayung yang tersusun dalam bulir
yang keluar dari ketiak-ketiak daun. Buahnya berbentuk kotak dan bijinya halus
Pemanfaatan tanaman kayu putih ini, telah lama dilakukan oleh masyarakat
Indonesia sebelum adanya teknologi. Daun kayu putih digunakan untuk mengurangi
rasa sakit atau pembekakan akibat gigitan serangga. Daun kayu putih juga diekstrak
Selain itu tanaman kayu putih pada mulai saat ini banyak ditanam disekitar
pekarangan rumah sebagai pengusir nyamuk karena aromanya yang khas. Produk
paling populer dari tanaman ini adalah minyak kayu putih (Rosmawati, 2018: 42).
Minyak kayu putih merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang banyak
digunakan untuk bahan berbagai produk kesehatan atau farmasi sehingga minyak
kayu putih menjadi produk yang banyak dicari. Kebutuhan minyak kayu putih saat
minyak kayu putih. Minyak atsiri kayu putih memiliki kandungan kimia dengan
tujuh komponen penyusun utama minyak kayu putih dari daun segar, yaitu a-pinene,
Minyak kayu putih dapat diperoleh dengan cara ekstraksi, penyulingan dan
dilakukan pengambilan minyak atsiri daun kayu putih dengan menggunakan metode
steam distillation dan hydro distillation. Kandungan senyawa dari kedua metode ini
senyawa pada minyak kayu putih dengan menggunakan metode GC-MS adalah
yaitu: pengisian daun, varietas pohon kayu putih, penyimpanan daun, teknik
penyulingan dan umur daun. Faktor-faktor inilah yang diduga berpengaruh terhadap
rendemen dan mutu minyak kayu putih yang dihasilkan di pabrik minyak kayu putih
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai rendemen dan mutu
minyak kayu putih yang ada di Indonesia.Kualitas minyak kayu putih sendiri
ditentukan oleh besarnya kadar sineol. Semakin besar kadar sineolnya maka kualitas
minyak kayu putih yang dihasilkan akan semakin tinggi (Muyassaroh, 2016: 37).
B. Asam Lemak
Asam lemak merupakan unit pembangun yang sifatnya khas untuk setiap
lemak, disebut juga asam alkanoat atau asam karboksilat (Maulinda, 2017: 1) Asam
lemak pembentuk lemak dapat dibedakan berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada
atau tidaknya ikatan rangkap, jumlah ikatan rangkap serta letak ikatan rangkap.
Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak dibedakan menjadi asam lemak jenuh
(saturated fatty acid/SFA) yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan rangkap disebut sebagai asam lemak
tidak jenuh (unsaturated fatty acids), dibedakan menjadi Mono Unsaturated Fatty
Acid (MUFA) memiliki satu ikatan rangkap dan Poly Unsaturated Fatty Acid
(PUFA) dengan satu atau lebih ikatan rangkap (Sartika, 2008: 155).
8
Jumlah atom karbon pada asam lemak berkisar antara 4 sampai 24 atom
karbon, dengan pembagian antara lain asam lemak rantai pendek/SCFA (2–4 atom
karbon), rantai medium/MCFA (6–12 atom karbon) dan rantai panjang/LCFA (>12
atom karbon). Semua lemak bahan pangan hewani dan sebagian besar minyak nabati
mengandung asam lemak rantai panjang. Titik cair asam lemak meningkat dengan
bertambah panjangnya rantai karbon. Umumnya asam lemak yang menyusun lemak
bahan pangan secara alami terdiri dari asam lemak dengan konfigurasi posisi cis
minyak kelapa sawit, kedelai, jagung, canola dan kelapa (Sartika, 2008: 155).
20% dari energi total (sekitar 60 gram/hari).4 Konsumsi lemak pada masyarakat
Indonesia masih kurang dari 20% (di bawah kebutuhan minimum), dengan asumsi
sebagian besar berasal dari pangan nabati. Walaupun konsumsi lemak yang rendah
dan didominasi oleh minyak nabati sekitar 80% dari lemak total, penyakit jantung
urutan teratas. Menurut Marliyati,5 asupan lemak total per hari pada masyarakat
perkotaan sebesar 21,96% dan masyarakat pedesaan sebesar 19,08% dari energi total
Menurut Sartika (2008: 155-17) terdapat dua golongan asam lemak yaitu
Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) adalah asam lemak yang
tidak memiliki ikatan rangkap pada atom karbon. Ini berarti asam lemak jenuh
tidak peka terhadap oksidasi dan pembentukan radikal bebas seperti halnya asam
lemak tidak jenuh. Efek dominan dari asam lemak jenuh adalah peningkatan
kadar kolesterol total dan K-LDL (kolesterol LDL).
9
Secara umum makanan yang berasal dari hewani (daging berlemak, keju,
mentega dan krim susu) selain mengandung asam lemak jenuh juga
mengandung kolesterol. Setiap 4 (empat) ons daging sapi atau daging ayam
mengandung 100 mg kolesterol yang pada pangan hewani dan asam lemak
jenuh selain banyak ditemukan pada lemak hewani juga terdapat pada minyak
kelapa, kelapa sawit serta minyak lainnya yang sudah pernah dipakai untuk
jenuh.
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang memiliki satu atau
lebih ikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh terbagi menjadi dua yaitu:
rangkap pada rantai atom karbon. Asam lemak ini tergolong dalam asam
zaitun, minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak biji kapas, dan kanola.
Minyak zaitun adalah salah satu contoh yang mengandung MUFA 77%.
lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) lebih efektif
menurunkan kadar kolesterol darah, daripada asam lemak tak jenuh jamak
(Oleat), memiliki sifat lebih stabil dan lebih baik perannya dibandingkan
Acid/PUFA)
Asam Lemak tak jenuh jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid/PUFA) adalah
asam lemak yang mengandung dua atau lebih ikatan rangkap, bersifat cair
pada suhu kamar bahkan tetap cair pada suhu dingin, karena titik lelehnya
lebih rendah dibandingkan dengan MUFA atau SFA. Asam lemak ini banyak
ditemukan pada minyak ikan dan nabati seperti saflower, jagung dan biji
matahari. Sumber alami PUFA yang penting bagi kesehatan adalah kacang-
kacangan dan biji-bijian. Contoh PUFA adalah asam linoleat (omega-6), dan
omega-3, tergolong dalam asam lemak rantai panjang (LCFA) yang banyak
juga dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein), serta menurunkan produksi
dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan artritis, asam lemak omega-
Asam lemak esensial adalah asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk pertumbuhan dan fungsi normal semua jaringan yang tidak dapat
disintesis oleh tubuh. Termasuk dalam jenis ini adalah asam alfa linoleat
(omega 6) dan asam alfa linolenat (omega 3). Turunan asam lemak yang
11
berasal dari asam lemak esensial adalah asam arakidonat dari asam linoleat,
penyembuhan luka
dan Martin pada tahun 1952. GC merupakan salah satu teknik kromatografi yang
Kriteria menguap adalah dapat menguap pada kondisi vakum tinggi dan tekanan
adalah penyebaran cuplikan pada fase diam sedangkan gas sebagai fase gerak
Cara kerja dari GC adalah suatu fase gerak yang berbentuk gas mengalir di
bawah tekanan melewati pipa yang dipanaskan dan disalut dengan fase diam cair
atau dikemas dengan fase diam cair yang disalut pada suatu penyangga padat. Analit
12
tersebut dimuatkan ke bagian atas kolom melalui suatu portal injeksi yang
dipanaskan. Suhu oven dijaga atau diprogram agar meningkat secara bertahap.
Ketika sudah berada dalam kolom, terjadi proses pemisahan antar komponen.
Pemisahan ini akan bergantung pada lamanya waktu relatif yang dibutuhkan oleh
molekul dan mengukur rasio massa/muatan. Molekul yang telah terionisasi akibat
muatan positif, kemudian ion tersebut diarahkan menuju medan magnet dengan
kecepatan tinggi. Medan magnet atau medan listrik akan membelokkan ion tersebut
agar dapat menentukan bobot molekulnya dan bobot molekul semua fragmen yang
dihasilkan. Kemudian detektor akan menghitung muatan yang terinduksi atau arus
yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai permukaan, scanning massa
dan menghitung ion sebagai mass to charge ratio (m/z). Terdapat 4 (empat) proses
menjadi senyawa lain yang mempunyai sifat-sifat yang sesuai untuk dilakukan
analisis menggunakan kromatografi gas atau menjadi lebih mudah menguap. Hal ini
dilakukan jika suatu senyawa diketahu sulit menguap maka dilakukan derivatisasi
terlebih dahulu sebelum dianalisis menggunakan GC. Derivatisasi dilakukan karena
13
terdapat senyawa-senyawa dengan berat molekul besar yang biasanya tidak mudah
menguap karena adanya gaya tarik-menarik inter molekuler antara gugus-gugus polar
atau yang mengadung hidrogen aktif seperti SH, -OH, -NH dan -COOH maka jika
gugus-gugus polar ini ditutup dengan cara derivatisasi akan mampu meningkatkan
produk berupa derivatif silil yang sangat volatil, dan lebih stabil pada suhu yang
tinggi. Cara kerja dari penderivat tipe silil ini adalah dengan mengganti gugus
BAB III
METODE PERCOBAAN
masing-masing.
Alat yang digunakan pada percobaan ini diantaranya yaitu perangkat Gas
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu botol vial, minyak kayu putih
C. Prosedur Kerja
1. Persiapan Sampel
Memipet minyak kayu putih sebanyak 3 tetes ke dalam tabung reaksi.
kebutuhan analisa (baku, sampel, dan peralatan lain). Kemudian menyalakan MC dan
GC secara berurutan. Atur suhu MS dan vakum dengan mamastikan telah 100%.
Pada menu utama Windows, klik ISQ dashboard. Pada tab Status pastikan tanda
14
15
sudah muncul. Cek report ISQ tune dan pastikan: Mass 69.00 mempunyai Relatif
Sampler, Thermo Scientific GC-MS Home dan MS Device dalam status Connected.
volume udara sebanyak 1µL. Atur tekanan/laju alir carrier gas sesuai metode yang
digunakan. Kemudian masukkan suhu injektor sebesar 250°C dan nilai Split
Flow-nya 75 dan Split Ratio-nya 50 kemudian klik. Atur program suhu Oven sesuai
metode yang digunakan. Masukkan deskripsi kolom yang terpasang serta dimensinya
dengan benar kemudian klik Next. Masukkan temperatur Transfer line 250°C, Ion
source 200°C, Mass List Range-nya 50-550, serta Scan Time 0,2 sekon. Kemudian
klik Finish.
GC-MS kemudian klik Next. Arahkan kursor ke arah posisi vial yang akan dianalisa,
mengubah jumlah vial yang akan dianalisa manjadi 1 dan Injector per Vial sebanyak
3 kali, volume injeksi, kemudian klik Next. Klik Browse pada Instrument Method
untuk memilih metode analisa yang akan digunakan kemudian klik Next. Klik Finish
dan beri nama sequence dan tentukan folder penyimpanannya, kemudian klik Save.
Klik Start untuk memulai analisa, dan analisa akan berlangsung sesuai sequence
Transfer Line menjadi 1500C dan Ion Source menjadi 1000C. Kemudian klik Shut
Down. Apabila suhu Ion Source sudah <1000C dan vakum 00C, tekan tombol power
Shut Down pada badan alat MS. Pada GC cara mematikannya dengan memastikan
suhu pada oven dan injektor <500. Kemudian menekan tombol power Shut Down
pada badan alat GC. Selanjutya mematikan autosampler. Terakhir menutup aliran gas
helium.
17
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
1. 3.00 α-pinene
2. 5.00 β-pinene
3. 10.00 o-cymene
eucalyptol
4. 11.00 HO
17
18
HO Linalool
6. 14.00
OH
7. 23.00 Geranol
8. 26.00
d-terpenol
OH
19
2. Kromatogram
B. Pembahasan
gas adalah penyebaran cuplikan pada fase diam sedangkan gas sebagai fase gerak
mengelusi fase diam. Terdapat dua komponen utama dalam instrumen GC-MS yaitu
Kromatografi gas (GC) dan Spektroskopi massa (MS) (Darmapatni, 2016: 65).
kandungan senyawa pada minyak kayu putih. GC-MS dapat menganalisa sampel
yang mudah menguap. Sebelum dianalisis 3 tetes minyak kayu putih dimasukkan ke
dalam tabung reaksi lalu ditambah dengan n-heksana untuk meningatkan kepolaran
pada minyak kayu putih sehingga dapat memisahkan minyak atsiri kayu putih larutan
ke botol vial sampel. Setelah itu dibuka aliran gas helium yang berfungsi sebagai
fase gerak karena bersifat inert, difusi gas rendah dan memiliki kemurnian yang
tinggi. Perlu diketahui bahwa semakin cepat solut berkesetimbangan di antara fase
diam dan fase gerak maka semakinkecil pula faktor transfer massa. Setelah itu GC
20
karena operasi ke mesin MS bekerja pada ruang hampa fase gerak akan bergerk
suhu karena suhu akan mempengaruhi proses analisis mengingat sampel yang
senyawa pada minyak kayu putih adalah α-pinene, β-pinene, o-cymene, eucalyptol,
diperoleh sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sawu (2018: 17) yang
menyatakan bahwa senyawa yang terkandung pada minyak kayu putih menggunakan
metode GC-MS adalah 0,47% β-pinena, 0,55% mirsena, 62,6% 1,8-sineol, 1,07% 4-
1,46% α-humulena.
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan percobaan ini adalah menganalisis kandungan senyawa yang
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan pada percobaan ini adalah sebaiknya pada
percobaan selanjutnya bisa digunakan sampel lain seperti minyak telon yang
21
22
DAFTAR PUSTAKA
SKEMA KERJA
A. Persiapan Sampel
Hasil
pastikan tanda sudah muncul. Cek report ISQ tune dan pastikan:
Hasil
24
Hasil
25
jumlah vial yang akan dianalisa manjadi 1 dan Injector per Vial
jumlah vial yang akan dianalisa manjadi 1 dan Injector per Vial
REFERENSI
28
29
30
31
32
33