PENDAHULUAN
1
Secara umum grade SKT/BCS pada kambing/domba dapat berkisar dari 1 - 5.
Dimana setiap grade kondisi tubuh dapat menggambarkan status nutrisi ternak
apakah cukup atau tidak. Selain itu dapat menggambarkan efektif tidaknya aspek
tatalaksana pemeliharaan ternak, terutama tatalaksana pakan.
Menurut berbagai pustaka, penilaian kondisi tubuh merupakan alat manajemen
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi status gizi hewan. Kondisi tubuh, atau
penutup lemak, yang merupakan indikasi cadangan energi pada hewan. Penilaian
kondisi tubuh kambing/domba menggunakan kisaran 1,0 hingga 5,0 dengan
penambahan 0,5.
Kambing sehat harus memiliki skor kondisi tubuh antara 2,5 hingga 4,0. Kambing
dengan skor kondisi tubuh 1,0, 1,5 atau 2,0 menunjukkan masalah manajemen atau
kesehatan. Skor kondisi tubuh 4,5 atau 5 menunjukkan kondisi berlebih yang dapat
merugikan kesehatan kambing; skor ini sangat jarang diamati pada kawanan
kambing di bawah sistem manajemen standar.
Mengingat pentingnya penentuan umur berdasarkan tampilan gigi dan skor
kondisi tubuh, maka pembuatan pedoman praktikum ini diharapkan memberikan
manfaat bagi peternak, mahasiswa atau pelaku peternakan lainnya.
2
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
6. Langkah Kerja
Prosedur Kerja
Prosedur pemeriksaan kerja
a) Ternak ditempatkan dalam kandang jepit atau dikekang/dijepit dengan kedua
kaki dari pemeriksa
b) Selanjutnya pemeriksa memegang bibir atas dan bawah (masing-masing dengan
satu tangan) dan mengangkat bibir atas ke atas dan bibir bawah ke arah bawah.
3
d) Hitung pergantian seri temporer dengan gigi seri tetap,maupun tingkat keausan
gigi.
Pemeriksaan gigi ini dapat digunakan untuk memperkirakan umur pada
kambing/domba, meskipun ketepatan umur berdasarkan tampilan gigi tidak 100%
keakuratannya.
4
Gambar 1. Penentuan umur domba/kambing berdasarkan tampilan gigi seri
temporer dan tetap
5
B. PENENTUAN SKOR KONDISI TUBUH PADA KAMBING/DOMBA
Pengantar
Titik-titik/ lokasi pada tubuh ternak yang menjadi sasaran penilaian BCS
yaitu :
6
7
Pelaksanaan Praktikum
C. Prosedur Praktikum
8
Panduan penentuan Skor Kondisi Tubuh (BCS)
9
Lemak internal dapat
dengan mudah digenggam
di antara ibu jari dan jari
dan bergerak dari sisi ke
sisi. Tulang rawan dan
sendi yang
menghubungkan tulang
rusuk dan tulang dada
mudah dirasakan.
10
Lemak internal lebih lebar
dan lebih tebal tetapi
masih bisa digenggam
dan diangkat dengan ibu
jari dan telunjuk. Lapisan
lemak
Masih bisa digerakkan
sedikit dari sisi ke sisi.
11
Garis besar proses
melintang lumbar
tulang belakang sedikit
terlihat. Kurang dari
seperempat
dari panjang proses
transversal terlihat.
12
Tulang prosesus spinosus
dari vertebra lumbal jika
ditekan tidak terasa
karena dibungkus dengan
lapisan otot dan lemak
yang tebal. Proses
spinosus membentuk
garis punggung yang
tetap.
Garis besar tulang
prosesus dan tulang
belakang tidak terlihat
lagi.
Garis melintang tulang
prosesus membentuk tepi
yang halus dan bulat.
13
5,0 BCS 5.0 = Tulang
punggung tertimbun
lemak dan tulang rusuk
tidak terlihat. Tulang rusuk
ditutupi dengan lemak
yang berlebihan.
14
Lemak sternum sekarang
memanjang dan menutupi
sternum,
bergabung dengan lemak
yang menutupi tulang
rawan dan tulang rusuk.
15
BAB III
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
Bello A, Shehu S.A, Sonfada M.L, Baraya Y.S, Suleiman H.M, Umar A.A,
Danmaigoro A, and Liman Y.M. 2019. Age Estimation of Red Sokoto Goat
Using Horn Distance and Body Length. Acta Scientific Medical
Sciences, 3 (5):2 - 5.
17