3.1 Gang Waru, Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota
Pontianak
Kawasan Gang Waru terletak di Kelurahan Benua Melayu Darat, Kecamatan Pontianak
Selatan, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Kecamatan Pontianak Selatan terletak
diantara Kecamatan Pontianak Tenggara dan Kecamatan Pontianak Kota. Secara
administrasi, wilayah Kecamatan Pontianak Selatan berbatasan dengan:
Kecamatan Pontianak Selatan terdiri dari lima kelurahan dengan luas wilayah 1.445 Ha atau
sekitar 13,49 persen dari luas Kota Pontianak. Kelurahan terluas adalah Kelurahan Parit
Tokaya dengan luas 540 Ha dan terkecil adalah Kelurahan Benua Melayu Laut dengan luas
56 Ha dari total wilayah Kecamatan Pontianak Selatan.
Tabel Luas Wilayah Kecamatan Pontianak Selatan menurut Kelurahan Tahun 2019
Kelurahan Benua Melayu Darat merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan
Pontianak Selatan dengan luas wilayah 272 Ha. Kelurahan Benua Melayu Darat terdiri dari
35 Rukun Warga dan 154 Rukun Tetangga. Secara administrasi, wilayah Kelurahan Benua
Melayu Darat berbatasan dengan:
Tabel 2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Kepala Keluarga
di Kecamatan Pontianak Selatan Tahun 2019
Kecamatan Pontianak Selatan memiliki total jumlah 92 rukun warga, 412 rukun tetangga dan
29.746 kepala keluarga yang tersebar di 5 kelurahan. Kawasan Gang Waru termasuk dalam
kelurahan Benua Melayu Darat yang terdiri dari 35 rukun warga, 154 rukun tetangga dan
10.324 kepala keluarga.
Berdasarkan data Kota Pontianak dalam angka tahun 2020, dalam kategori angkatan kerja
terdapat 271.7454 jiwa penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja dan 27.311 jiwa
penduduk yang merupakan pengangguran terbuka. Dalam kategori bukan angkatan kerja,
jumlah penduduk yang bersekolah adalah sebanyak 56.259 jiwa, penduduk yang mengurus
rumah tangga sebanyak 107.377 jiwa dan penduduk yang memiliki pekerjaan lainnya
sebanyak 22.606 jiwa.
Tabel 3 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas
Menurut Jenis Kegiatan dan Jenis Kelamin di Kota Pontianak Tahun 2019
Jenis Kelamin
No Kegiatan Utama
Laki-laki Perempuan Jumlah
Angkatan Kerja 186.091 112.974 299.065
1 Bekerja 167.974 103.780 271.754
2 Pengangguran Terbuka 18.117 9.194 27.311
Bukan Angkatan Kerja 53.910 132.332 186.242
1 Sekolah 27.059 29.200 56.259
2 Mengurus Rumah Tangga 10.365 97.012 107.377
3 Lainnya 16.486 6.120 22.606
Jumlah 240.001 245.306 485.307
Tingkat Partisipasi
77,54 46,05 61,62
Angkatan Kerja (%)
Tingkat Pengangguran
8,14 9,74 9,13
(%)
Sumber: Kota Pontianak dalam Angka Tahun 2020
Tabel 4 Penduduk Berumur 15 Tahun atau Lebih yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama dan
Jenis Kelamin di Kota Pontianak Tahun 2019
Jenis Kelamin
No Jenis Kegiatan
Laki-laki Perempuan Jumlah
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan
1 9.930 2.704 12.634
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 324 0 324
3 Industri 14.978 9.755 24.733
4 Listrik, Gas dan Air Minum 3.332 436 3.768
5 Kontruksi 23.081 966 24.047
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa
6 60.046 53.315 113.361
Akomodasi
7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 16.959 2.437 19.396
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha
8 9.808 6.372 16.180
Persewaan dan Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 29.516 27.795 57.311
Kota Pontianak 167.974 103.780 271.754
Sumber: Kota Pontianak dalam Angka Tahun 2020
Dari tabel 4, dapat dilihat bahwa jenis kegiatan atau mata pencaharian terbesar penduduk
Kota Pontianak adalah di sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi yaitu
sebanyak 113.361 jiwa diikuti dengan sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
sebanyak 57.311 jiwa.
Landuse Sekitar
Perumahan dengan kepadatan tinggi berbentuk rumah susun, flat atau apartemen.
Perumahan kepadatan tinggi rata-rata kapling bangunan direncanakan 150 m2, yaitu di
wilayah permukiman di pusat kota dan permukiman tepian sungai kapuas. Perumahan
kepadatan sedang rata-rata kapling bangunan direncanakan 300 m2, yaitu di wilayah hampir
merata di seluruh bagian kota. Kepadatan permukiman rendah diarahkan di pinggiran kota
atau di pusat kota dengan konsep Townhouse. Kepadatan perumahan yang direncanakan
ini untuk rata-rata per wilayah dan kecamatan dengan pengembangan secara horizontal
yang disesuaikan dengan ketersediaan ruang untuk pengembangan perumahan. Dari
rencana luas kapling perumahan ini menunjukkan bahwa pengembangan perumahan di
Kota Pontianak semakin terbatas sehingga pengembangan perumahan akan cenderung
makin intensif di wilayah kota dan makin ekstensif ke wilayah luar Kota Pontianak. Dengan
rencana rata-rata kapling perumahan yang terbatas ini tidak berarti perumahan dengan
kapling besar terutama di lokasi perumahan terencana (perumahan lama yang prestisius)
yang menjadi ciri khas Kota Pontianak di wilayah Pusat Kota dilarang tetapi sebaliknya tetap
dipertahankan dalam kerangka perlindungan cagar budaya.
Lokasi Konsolidasi Tanah Vertikal yang dilaksanakan di Kawasan Gang Waru sudah banyak
dilakukan upaya penataan sejak lama oleh Pemerintah Kota dan pihak ketiga. Pada tahun
1965 ditetapkan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1965 tentang Penataan Komplek Sentiong.
Selain melalui Peraturan Daerah, penataan Gang Waru juga dilakukan melalui penunjukan
Advice Planning kepada Sdr. Yanto dengan hasil penataan dilakukan sampai ujung jalan
Gang Waru 5. Pada tahun 2000 juga diberikan rekomendasi Advice Planning kepda Sdr.
Winata Gunawan yang berfokus pada penataan bangunan di Jl. WR. Supratman Gang Waru
5. Di Tahun 2001, diterbitkan SK Walikota tentang Perubahan Parsial Rencana Jalan di
Komplek Ex. Sentiong. Penataan yang dilakukan dalam kurun waktu tersebut dirasa belum
berhasil dan justru menimbulkan permasalahan untuk saat ini.
Pada tahun 2015 Kawasan Gang Waru ditetapkan sebagai kawasan kumuh perkotaan
melalui SK Walikota Pontianak No. 398 Tahun 2015 (SK. WK. Ptk. No. 398/D-CKTRP/2015)
tentang Kawasan Kumuh Perkotaan. Rencana penataan ditindaklanjuti dengan penerbitan
Surat dari Bappeda Kota Pontianak kepada Dinas PUPR Kota Pontianak perihal Rencana
Penataan Kawasan Gang Waru V melalui Konsolidasi Tanah. Menanggapi surat tersebut,
hingga Tahun 2018 sudah dilakukan rapat pembahasan teknis pelaksanaan Konsolidasi
Tanah dan dibentuk Tim Percepatan Kegiatan Konsolidasi Tanah Vertikal di Kawasan Gang
Waru (SK Walikota Pontianak No. 597/Bappeda/Tahun 2018 tanggal 7 Agustus 2018)
Rencana penataan Gang Waru oleh Pemerintah Kota Pontianak dituangkan dalam
Penyusunan Rencana Tata Bangunan Lingkungan (RTBL) Kawasan Gang Waru pada
Tahun Anggaran 2018. Pada desain RTBL tersebut dirumuskan 2 (dua) alternatif penataan
yaitu Perencanaan Konsolidasi Tanah Horizontal dan Perencanaan Konsolidasi Tanah
Vertikal. Pada model perencanaan Konsolidasi Tanah Horizontal, perencanaan difokuskan
kepada pembangunan dan peningkatan jalan lingkungan kawasan. Jumlah kavling optimal
adalah sebanyak 285 unit kavling (4x17 meter) dan belum termasuk dengan sarana dan
prasarana pendukung kawasan. Sedangkan, untuk model Konsolidasi Tanah Vertikal
direncanakan dengan pembangunan rumah susun sebanyak 5 unit tower dengan luas ±
3.560 m2. Setiap unit tower terdiri dari 4 lantai dengan jenis penggunaan bangunan adalah
mixed use (lantai dasar untuk tempat usaha, lantai diatasnya untuk hunian). Pembangunan
1 unit direncanakan memiliki tipe 36. Selain bangunan, perecanaan pada kawasan juga
dilakukan untuk pembangunan jalan lingkungan rumah susun dengan lebar 5 meter, serta
pembangunan sarana dan prasarana penunjang kawasan seperi sarana peribadatan, area
parkir dan Ruang Terbuka Hijau.
Alternatif 1
Alternatif 2
Gambar Visualisasi 3D Rumah Susun
Sumber: RTBL Kawasan Gang Waru TA. 2018