Anda di halaman 1dari 11

Acc 25/11/2010

LAPORAN PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK
MODUL II : HUKUM KIRCHHOFF
(Kirchhoff’s Current Law & Kirchhoff’s Voltage Law)

DISUSUN OLEH :
Farhan Nur Fauzi
(19107014)
PARTNER PRAKTIKUM :
Aten Mauldisiwi Agung (19107002)
Muhammad Jauhari Amanina (19107026)
Praktikum Tanggal : 11 November 2020
Asisten Praktikum :
Alam Ikmalul Fikri (17107003)
Fani Kurniawan (17107006)
Tasya Enjelika Saputri (18101210)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2020
MODUL II
(Hukum Kirchhoff)
I. Tujuan
1. Mampu memahami hukum arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s Current
Law (KCL).
2. Mampu memahami hukum tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Voltage Law (KVL).
3. Mampu memahami rangkaian pembagian arus (current divider)
maupun rangkaian pembagi tegangan (voltage divider).
II. Alat dan Bahan
1. Multimeter.
2. DC Power supply.
3. Resistor.
4. Kabel dan konektor.
5. Experiment Board.
III. Dasar Teori
Hukum kirchoff adalah hukum yang digunakan untuk mengetahui
arus yang mengalir pada tiap bagian rangkaian yang rumit. Hukum
kirchoff mempelajari hukum tegangan Kirchoff dan hukum arus
Kirchoff, serta mempelajari hukum rangkaian loop banyak.
Pada rangkaian tertutup suatu cabang sama dengan jumlah arus lewat
dari cabang tersebut. Terdapat dua hukum yang berlaku, diantaranya
hukum Kirchoff I dan hukum Kirchoff II. Pada rangkaian listrik, kita
dapat menemukan rangkaian listrik yang bercabang-cabang. Untuk
menghitung besaran arus listrik yang mengalir pada setiap cabang,
seorang ahli fisika bernama Gustav Kirchoff (1824-1887)
mengemukakan dua aturan hukum yang digunakan untuk membantu
perhitungan tersebut. Hukum kirchoff pertama disebut hukum titik
cabang dan hukum Kirchoff kedua disebut hukum loop. Suatu titik
cabang dalam suatu rangkaian adalah tempat bertemunya beberapa buah
konduktor. Sebuah loop adalah jalan konduksi yang tertutup.
Hukum kirchoff ini merupakan hukum kekekalan muatan lisrik yang
ada pada sistem tertutup adalah tetap. Hukum Kirchoff I menyatakan
bahwa, ”jumlah arus yang masuk pada sebuah titik cabang sama dengan
arus yang keluardari titik tersebut.” Secara matematis dapat ditulis
menjadi:
I (masuk) = I (keluar)
Sehingga:I1 = I2 + I3 + I4.
Kebenaran hukum Kirchoff I dapat dibuktikan dengan hukum
kekekalan muatan. Kuat arus adalah muatan yang mengalir per satuan
waktu. Seandainya muatan persatuan waktu yang masuk titik cabang
lebih besar daripada jumlah muatan persatuan waktu yang keluar, maka
titik cabang akan kelebihan muatan positif. [1]
Hukum Kirchoff II ini berbunyi “di dalam satu rangkaian listrik
tertutup jumlah aljabar antara sumber tegangan dengan kerugian-
kerugian tegangan selalu sama dengan nol.” Hukum II Kirchoff adalah
hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian
tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya
Gerak Listrik) sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup
(loop) sama dengan nol. Secara matematis, Hukum II Kirchoff ini
dirumuskan dengan persamaan ΣE+ΣV=0.
Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam
rangkaian (kecuali sumber ggl) dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih
jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah sebuah rangkaian
tertutup sederhana berikut ini.

Gambar 1. Rangkaian Tertutup [2]


Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan
berikut (anggap arah loop searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E/(R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
I.R=E-I.r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang
juga sering disebut dengan tegangan jepit.
Jika berbagai arus listrik bertepatan di suatu titik, maka jumlah
Aljabar dari kekuatan arus-arus tersebut adalah 0 (nol) di titik pertepatan
tadi. Besar Arus listrik yang mengalir menuju titik percabangan sama
dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik percabangan. [3]
IV. Hasil Data
V. Analisis dan Pembahasan
Pada praktikum modul dua (2) yaitu membahas tentang hukum
Kirchoff, diantaranya pengukuran pembagian tegangan (voltage
divider). Alat dan bahan yang digunakan antara lain yaitu multimeter,
DC Power Supply, jumper, resistor, experimentboard, kabel dan
konektor. Terdapat lima (5) resistor yang digunakan, masing-masing
memiliki nilai yang berbeda-beda. Resistor pertama memiliki nilai 4,7
KOhm, resistor kedua memiliki nilai 3,3 KOhm, resistor ketiga
memiliki nilai 2,2 Kohm, resistor keempat memiliki nilai 470 Ohm, dan
terakhir, resistor kelima memiliki nilai 1 Kohm.
Pada praktikum pertama yaitu mengukur pembagi tegangan
(voltage divider), untuk mengukur pembagi tegangan dengan
menggunakan sumber tegangan DC sebesar 10 Volt. Kemudian
merangkai rangkaian menggunakan lima (5) resistor, untuk
menggunakan tegangan DC 10 Volt dengan cara hubungkan kabel dan
konektor ke DC Power Supply, lalu dekatkan ujung kabel tersebut
dengan kabel pada multimeter hingga terhubung. Selanjutnya
melakukan pengukuran tegangan drop pada masing-masing resistor,
sebelumnya mengukur arus terlebih dahulu menggunakan multimeter.
Nilai arusnya yaitu 0,83 mA, arus ini digunakan untuk mengukur
tegangan pada tiap-tiap resistor. Rangkaian yang digunakan dirangkai
secara seri, maka nilai arus yang melewati R1, R2, R3, R4, dan R5 akan
bernilai sama.
Pada pengukuran tegangan drop, resistor pertama memiliki nilai
4,04 Volt, resistor kedua memiliki nilai 2,827 Volt, resistor ketiga
memiliki nilai 1,881 Volt, resistor keempat memiliki nilai 0,401 Volt,
dan terakhir resistor kelima bernilai 0,852 Volt. Kemudian melakukan
perhitungan secara teori atau menggunakan rumus. Untuk melakukan
perhitungan, dengan menggunakan cara mencari arus total terlebih
dahulu, untuk mencari arus total yaitu dengan cara tegangan 10 Volt
dibagi dengan total tahanan 11,67 Kohm, hasilnya adalah 0,85 mA.
Lalu untuk melakukan perhitungan rumus yaitu dengan cara arus total
dikali dengan tiap-tiap nilai pada suatu resistor.
Pada perhitungan resistor pertama bernilai 3,901 Volt, resistor
kedua bernilai 2,379 Volt, resistor ketiga bernilai 1,826 Volt, resistor
keempat bernilai 0,3901 Volt, dan resistor kelima bernilai 0,380 Volt.
Pada praktikum kedua yaitu mengukur pembagi arus. Untuk
melakukan pengukuran arus, membuat terlebih dahulu rangkaian yang
terdiri dari dua resistor, masing-masing bernilai 4,7 Kohm dan 3,3
Kohm. Kemudian hidupkan sumber tegangan DC sebesar 10 Volt. Lalu
mengukur arus yang mengalir dengan menggunakan multimeter, nilai
arusnya yaitu 24,46 mA. Selanjutnya melakukan pengukuran tegangan
drop. Pada tegangan resistor pertama bernilai 10,02 Volt dan tegangan
resistor kedua bernilai 10,02 Volt.
Dari hasil tegangan resistor pertama dan resistor kedua dapat
diambil kesimpulan yaitu apabila rangkaian dirangkai secara paralel,
maka tiap resistor dalam rangkaian itu bernilai sama. Kemudian
mengukur arus menggunakan multimeter, arus pertama memiliki nilai
21,4 mA dan arus kedua memiliki nilai 3,02 mA.
Pada perhitungan secara teori atau menggunakan rumus yaitu
untuk arus total dicari dengan menggunakan cara, tegangan dibagi
jumlah nilai kedua resistor. Hasil dari jumlah kedua resistor adalah 5,15
mA. Kemudian untuk mengukur arus pertama yaitu dengan cara,
tegangan dibagi nilai pada resistor pertama, hasilnya adalah 2,12 mA.
Lalu mengukur arus kedua yaitu dengan cara tegangan dibagi nilai pada
resistor kedua, hasilnya adalah 3,03 mA.
Dari perhitungan secara teori atau menggunakan perhitungan
dengan rumus, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa arus total adalah
arus yang masuk sama dengan arus yang keluar atau arus total
merupakan jumlah dari arus pertama dan arus kedua.
Secara keseluruhan, praktikum modul kedua ini yang membahas
hukum kirchoff, jika dibandingkan dengan praktikum sebelumnya,
lebih sedikit gampang diperhitungan menggunakan rumusnya.
VI. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
1. Pada rangkaian seri atau berjajar nilai harusnya akan sama
dengan arus yang melewati tiap-tiap rangkaian.
2. Pada rangkaian paralel, arus yang masuk sama dengan arus yang
keluar.
3. Pada rangkaian seri jumlah tegangan pada tiap-tiap resistor
dibuktikan dengan –Vs + VR1 + VR2 + VR3 + VR4 + VR5 = 0.
4. Pada rangkaian paralel nilai tegangan disetiap resistor bernilai
sama.
B. Saran
1. Dalam menyusun rangkaian perhatikan dengan seksama urutan
resistor yang akan dipasang.
2. Perhatikan semua yang akan digunakan dalam pengukuran
menggunakan multimeter.
3. Perhatikan nilai positif dan negatif dalam DC Power Supply saat
menyambungkan dengan rangkaian.
VII. Daftar Pustaka
[1] N. Permatasari, "Journal Hukum Kirchoff," pp. 1-2, 2014.
[2] N. R. Larasati, "Hukum Kirchoff," Universitas Pesantren Tinggi
Darul 'Ulum,Jombang, 2012.
[3] B. P. Hartono, Rangkaian Listrik I, Malang: Institut Teknologi
NasionalMalang, 2012.
LAMPIRAN
PERCOBAAN 2
HUKUM KIRCHOFF

NAMA : FARHAN NUR FAUZI


NIM : 19107014
KELOMPOK : 9 (sembilan)
REKAN PRAKTEK :
NAMA/NIM : ATEN MAUDILSIWI/19107002
NAMA/NIM : M. JAUHARI AMANINA/19107026
HARI/TGL PRAKTEK : Kamis /11 November 2020
WAKTU PRAKTEK : 13.30 - 15.30
NAMA ASISTEN : TASYA ENJELIKA SYAPUTRI

LEMBAR DATA 1 Hasil pengukuran pembagi tegangan


(Voltage divider)
Elemen Rangkaian Aru Hasil pengukuran Tegangan Hasil
s Drop Perhitunga
Tegangan Tahanan (i) n (Teori)
R1= 4,7 kΩ VR1= 4,04 Volt 3,901 Volt
R2= 3,3 kΩ VR2= 2,827 Volt 2,739 Volt
V1 : 10 Volt R3= 2,2 kΩ ... i= 0,83 mA VR3= 1,881 Volt 1,826 Volt
R4= 470 Ω VR4= 0,401 Volt 0,3901 Volt
R5= 1 kΩ VR5= 0,852 Volt 0,380 Volt

LEMBAR DATA 2 Hasil pengukuran pembagi arus (current divider)

Elemen Rangkaian Aru Hasil pengukuran Tegangan Hasil


Tegangan Tahanan s Drop Perhitunga
(i) n (Teori)
R1= 4,7 kΩ VR1: 10,02 Volt ; i : 21,4 mA 2,12 mA
V1 : 10 Volt R2= 3,3 kΩ i: 24,46 mA VR2: 10,02 Volt ; i : 3,02 mA 3,03 mA

Anda mungkin juga menyukai