Anda di halaman 1dari 9

Teks Ronde Keperawatan

Karu: frendi

Katim A : firda

PP A : Kartika

Katim B : Nailu

PP B : Nurhikmah

PP B : Nuzulia

Ibu : Kartika

Katim B (nailu) : assalamualaikum wr wb, permisi ibu, mohon maaf mengganggu waktunya
ibu, tujuan saya datang kesini saya akan melaporkan pasien pada An. A dengan diagnose
pneumonia dan terdapat diagnose keperawatan yang belum teratasi padahal sudah 5 hari
dirawat dirumah sakit. Sebelumnya izinkan saya untuk memaparkan masalah An. A terlebih
dahulu

Karu (mas frendi): Waalaikumsalam, Iya silahkan dipaparkan terlebih dahulu masalah pasien
A.

Katim B (nailu) : An. A beusia 5 Tahun, dengan diagnose pneumonia, dirawat sejak tanggal
18 Nopember 2020, An. A jenis kelamin perempuan, dia tinggal bersama orangtuanya di
Ambokembang gg 9. Pada tanggal 18 Nopember pasien dibawa ke IGD RSI PKU Pekajangan
Pekalongan kemudia di pindah ke ruang kenanga untuk dilakukan perawatan selanjutnya.
Kemudian pada tanggal 19 Nopember 2020 dilakukan pengkajian didapatkan hasil keluarga
klien mengatakan satu minggu sebelum sakit pasien mengalami batuk berdahak dan dahak
sulit untuk keluar, sesak nafas, pilek, demam tinggi, nafas berbunyi kleker-kleker. kemudian
diperiksa ke bidan namun tidak ada perubahan dan malah tambah parah, kemudian
dianjurkan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit, kemudian dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut didapatkan hasil N : 98 x/menit, S : 38,5, RR : 32x/menit. Sekarang masih terpasang
kanul oksigen 2liter/menit. Dan selama selama pasien dirawat 5 hari di rumah sakit muncul 3
diagnosa yang pertama ketidakefektifan bersihan jalan nafas, pola nafas tidak efektif,
hipertermi, nah ada salah satu diagnose yang belum teratasi pak, yaitu diagnose
ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan jumlah secret yang lebih. Padahal
kami sudah melakukan tindakan keperawatan semaksimal mungkin untuk mengatasi
diagnose ini tetapi masih tetap belum ada perubahan. Nah rencana kami akan melakukan
ronde keperawatan pak

Karu (mas frendi): Coba sebelumnya saya lihat askepnya terlebih dahulu (sambil melihat-
lihat askepnya), ini kan berate masalah yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan
jalan nafas yang akan dilakukan ronde keperawatan, nanti disiapkan saja ruangan dan minta
persetujujuan keluarga bahwa akan dilakukan ronde keperawatan.

Katim B (Nailu) : baik pak

Karu (mas frendi): untuk waktunya nanti bapak bisanya kapan kira-kira?

Katim B (Nailu) : kira-kira besok jam 10 ya pak

Karu : baik, insyaallah nanti saya bisa mengikuti ronde keperawatan

Katim B (nailu): Iya pak terimakasih sebelumnya. Assalamualaikum pak

Karu (mas frendi): waalaikumsalam

Katim B meninggalkan ruang karu. Kemudian katim B dan perawat pelaksana B datang ke
pasien

Katim B dan perawat pelaksana B : Assalamualaikum ibu, bagaimana keadaan anaknya?

Ibu pasien : Waalaikumsalam, ya begini bu, masih seperti awal, masih batuk dan sulit
mengeluarkan dahak

Perawat pelaksana Nurhikmah : Ya ibu, besok pagi jam 10 kami akan melakukan ronde
keperawatan ibu,

Ibu paien : ronde keperawatan apa ya bu?

Perawat pelaksana nurhikmah : ronde keperawatan merupakan suatu tindakan keperawatan


yang bertujuan untuk mendiskusikan masalah klien yang belum teratasi. Dengan melibatkan
keluarga, pasien dan perawat lainnya. Apakah ibu bersedia

Ibu pasien : ya bu saya setuju


Perawat pelaksana nurhikmah : kalau begitu silahkan tanda tangani surat ini bukti bahwa ibu
menyetujui

Kemudian ibu menandatangani inform concent.

Perawat pelaksana nurhikmah : baik kalau begitu kami permisi ya bu, nanti siang kami dating
kesini untuk melakukan ronde keperawatan

Katim B dan perawat pelaksana B meninggalkan kamar pasien dan kembali keruang perawat
untuk melakukan ronde keperawatan

Karu : Assalamualaikum wr.wb

All perawat : waalaikumsalam wr,.wb

Karu : terimakasih untuk rekan-rekan yang sudah datang. Sebelumnya Alhamdulillah kami
masih bisa berkumpul disini dalam keadaan sehat, sebelumnya kita membaca bassmallah
terlebih dahulu untuk membuka acara ronde keperawatan pada siang hari ini

All : bismillahirrahmanirrahim

Karu : langsung saja tujuan kita disini yaitu akan melakukan ronde keperawatan pada pasien
An. A dengan diagnose pneumonia, tujuan dari ronde keperawatan yaitu untuk
menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh pasien dan belum bisa teratasi. Disini
silahkan untuk katim B memaparkan hasil perkembangan pasiennya

Katim B Nailu : terimakasih untuk bapak frendi untuk waktu yang sudah diberikan untuk
memaparkan pasien, masalah yang terjadi pada An. A usia 5 Tahun, jenis kelamin
perempuan, dengan diagnose pneumonia, dirawat sejak tanggal 18 Nopember 2020, dia
tinggal bersama orangtuanya di Ambokembang gg 9. Pada tanggal 18 Nopember pasien
dibawa ke IGD RSI PKU Pekajangan Pekalongan kemudia di pindah ke ruang kenanga untuk
dilakukan perawatan selanjutnya. Kemudian pada tanggal 19 Nopember 2020 dilakukan
pengkajian didapatkan hasil keluarga klien mengatakan satu minggu sebelum sakit pasien
mengalami batuk berdahak dan dahak sulit untuk keluar, sesak nafas, pilek, demam tinggi,
nafas berbunyi kleker-kleker. kemudian diperiksa ke bidan namun tidak ada perubahan dan
malah tambah parah, kemudian dianjurkan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit,
kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut didapatkan hasil N : 98 x/menit, S : 38,5, RR :
32x/menit. Sekarang masih terpasang kanul oksigen 2liter/menit. Dan selama selama pasien
dirawat 5 hari di rumah sakit muncul 3 diagnosa yang pertama ketidakefektifan bersihan jalan
nafas, pola nafas tidak efektif, hipertermi, nah ada salah satu diagnose yang belum teratasi
pak, yaitu diagnose ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan jumlah secret
yang lebih. Padahal kami sudah melakukan tindakan keperawatan semaksimal mungkin
untuk mengatasi diagnose ini tetapi masih tetap belum ada perubahan. Seperti itu yang dapat
saya sampaikan, selebihnya saya kembalikan ke kepala ruang

Karu : dari pemaparan kasus katim B, disini ada masalah pasien yang belum teratasi dan
belum ada perkembanagan, langsung saja untuk rekan-rekan untuk menanggapi pasien ini
untuk emneyelesaikan masalahnya akan seperti apa.

Katim A firda : Ya sebelumnya saya ingin bertanya ya mba, untuk intervensi yang sudah
diberikan apa saja ya?

Karu : silahkan tim B untuk menjawab pertanyaan dari Katim A

PP B (Nurhikmah) : Ya terimakasih sebelumnya pertanyaan yang sudah diberikan, untuk


intervensi dari masing-masing yang sudah kami lakukan yaitu kaji status pernafasan klien,
anjurkan untuk minum air hangat, berikan posisi semi fowler, kolaborasi pemberian
nebulizier ventolin 2,5 ml, Diagnosa kedua intervensi yang diberikan kaji status pernafasan
pasien, berikan psoisi semi fowler, berikan terapi oksigen 2liter/menit, iagnosa ketiga kaji
hipetermi pasien, berikan kompres, anjurkan untuk memakai pakaian yang tipis, kolaborasi
dengan pemberian paraset infus. Seperti itu bu

Katim A Firda: ya bu terimakasih atas jawabannya

Karu : Ya mungkin apakah dari yang lain ada yang mau ditanyakan lagi?

Firda Katim A : Ya saya akan bertanya apakah keluarga sudah diberikan penkes pneumonia?

Karu : Silahkan tim B untuk menjawab pertanyaan dari tim A

PP B Nurhikmah : terimkasih atas pertanyaan yang sudah diberikan, untuk penkes sudah
diberikan dan keluarga sudah mengetahui dan sudah paham terkait penyakit pneumonia

Karu : apakah ada yang mau ditanyakan lagi?

PP A mbk putri : Untuk dahaknya apakah sudah keluar, karena kan itu sudah diberikan
nebulizier selama 5 hari
PP B Nuzulia : Untuk dahak belum keluar, hanya keluar sedikit tetapi pernafasannya masih
kleker-kleker, dan batuknya masih berat karena dahaknya masih tertahan diparu-paru

Karu : Ya apakah ada yang mau ditanyakan lagi?

All perawat : sudah bu cukup

Karu : terimakasih atas masukan yang diberikan kepada rekan-rekan semua, untuk
selanjutnya dari rekan-rekan apakah ada saran untuk menyelesaikan masalah ini?

PP A mbk putri: sudah baik sekali masukan yang diberikan oleh rekan-rekan semua, untuk
selanjutnya saya ingin menyampaikan masukan saya berdasarkan jurna-jurna yang sudah say
abaca. Untuk masalah keperawatan yang muncul untuk dijadikan implementasi yaitu
fisioterapi dada, apakah disini sudah dilakukan atau diajarkan tentang fisioterapi dada?

PP B Nuzulia: Kebetulan belum ibu

PP A mbk putri : Belum ya, berarti nanti bisa dimasukkan ke intervensi. Disini jurnal dari
Putu Christian 2020 jurnal ilmiah Indonesia dengan judul pengaruh fisioterapi dada terhadap
perbaikan klinis pada anak dengan pneumonia. Fisoterapi dada sendiri adalah terapi
tambahan dalam pengobatan sebagian besar penyakit pernafasan untuk anak-anak, tujuannya
untuk membantu pembersihan sekresi trakeo bronchial, sehingga menurunkan resistensi jalan
nafas, meningkatkan pertukaran gas dan membuat pernafasan lebih mudah. Teknik fisioterapi
dada yang diterapkan untuk anak-anak mirip dengan orang dewasa, teknik fisioterapi dada
terdiri atas drainase postural, clapping, fibrasi, perkusi, nafas dalam, dan batuk efektif yang
bertujuan untuk memudahkan pembersihakan mukosiliar.seperti itu, apakah teman-teman
sudah tahu cara melakukan fisioterapi dada?

All : sudah ibu

PP A mbk putri: Baik, kalau begitu saya kembalikan lagi ke pak frendi selaku kepala ruang

Karu : terimaksih ibu kartika atas saran yang sudah diberikan, ini kita langsung saja ke ruang
pasien untuk melakukan ronde keperawatan untuk mengatasi masalah pasien, sebelumnya
untuk tim B apakah keluarga sudah di dikasih tahu akan dilakukan ronde keperawatan

nuzulia B : sudah ibu

Karu : ya sudah kita ke ruang pasien sekarang


Semua perawat ke ruang pasien

Karu : assalamualaikum ibu, seperti kontrak kita pada pagi tadi kita akan melakukan ronde
keperawatan ya bu, sebelumnya perkenalkan saya frendi kepela ruang disini, kemudian ada
ibu nailu sebagai ketua tim, ibu nuzulia selaku perawat pelaksana, ibu nurhikmah sebagai
perawat pelaksana, ibu kartika sebagai perawat pelaksana, firda sebagai ketua tim A diruang
ini. Sebelumnya perawat nailu akan menyampaikan perkembangan dari anak ibu, silahkan
ibu nailu untuk memaparkan perkembangan dari pasien

Katim B nailu : terimakasih ibu, An. A usia 5 Tahun, jenis kelamin perempuan, dengan
diagnose pneumonia, dirawat sejak tanggal 18 Nopember 2020, dia tinggal bersama
orangtuanya di Ambokembang gg 9. Pada tanggal 18 Nopember pasien dibawa ke IGD RSI
PKU Pekajangan Pekalongan kemudia di pindah ke ruang kenanga untuk dilakukan
perawatan selanjutnya. Kemudian pada tanggal 19 Nopember 2020 dilakukan pengkajian
didapatkan hasil keluarga klien mengatakan satu minggu sebelum sakit pasien mengalami
batuk berdahak dan dahak sulit untuk keluar, sesak nafas, pilek, demam tinggi, nafas
berbunyi kleker-kleker. kemudian diperiksa ke bidan namun tidak ada perubahan dan malah
tambah parah, kemudian dianjurkan untuk dilakukan perawatan di rumah sakit, kemudian
dilakukan pemeriksaan lebih lanjut didapatkan hasil N : 98 x/menit, S : 38,5, RR : 32x/menit.
Sekarang masih terpasang kanul oksigen 2liter/menit. Benar begitu ibu?

Ibu pasien : Benar ibu

Katim b : Silahkan ibu nuzulia untuk melakukan pemeriksaan kepada An. A untuk
mengetahui perkembangan dari An. A

Nuzulia : baik ibu

Nuzulia : bagaimana ibu keadaan anak ibu? Apakah dahaknya hari ini sudah keluar?

Ibu pasien : belum mba

Nuzulia : baik ibu kalau begitu saya akan periksa terlebih dahulu ya

Ibu nuzulia melakukan pemeriksaan kepada An. A

Nuzulia : jadi setelah saya lakukan pemeriksaan hasilnya S : 36,5, RR : 30 x/menit, N : 97


x/menit, auskultasi paru ronkhi, terdapat secret diparu kanan atas. Sudah ibu nailu
Katim B nailu : ya terimakasih, jadi setelah kita lakukan pemeriksaan anak ibu masih terdapat
dahak di paru anak ibu, Dan selama pasien dirawat 5 hari di rumah sakit muncul 3 diagnosa
yang pertama ketidakefektifan bersihan jalan nafas, pola nafas tidak efektif, hipertermi, nah
ada salah satu diagnose yang belum teratasi pak, yaitu diagnose ketidakefektifan bersihan
jalan nafas berhubungan dengan jumlah secret yang lebih. Padahal kami sudah melakukan
tindakan keperawatan semaksimal mungkin untuk mengatasi diagnose ini tetapi masih tetap
belum ada perubahan. Dari hasil diskusi yang sudah kami diskusikan bersama kami akan
tetap melakukan intervensi yang sudah kita rencanakan tetapi kita akan menambahkan
intervensi tambahan yaitu fisioterapi dada, seperti itu ibu

Ibu : iya, sebelumnya saya mau bertanya fisioterapi dada itu bagaimana bu?

Nurhikmah PP B : . Fisoterapi dada sendiri adalah terapi tambahan dalam pengobatan


sebagian besar penyakit pernafasan untuk anak-anak, tujuannya untuk membantu
pembersihan sekresi trakeo bronchial, sehingga menurunkan resistensi jalan nafas,
meningkatkan pertukaran gas dan membuat pernafasan lebih mudah. Teknik fisioterapi dada
yang diterapkan untuk anak-anak mirip dengan orang dewasa, teknik fisioterapi dada terdiri
atas drainase postural, clapping, fibrasi, perkusi, nafas dalam, dan batuk efektif yang
bertujuan untuk memudahkan pembersihakan mukosiliar

Ibu pasien : itu berbahaya tidak untuk anak saya karena kan anak saya masih usia 5 tahun

Nurhikmah PP B : Fisioterapi dada tidak berbahaya ibu, karena tujuan dari fisioterapi dada
itu untuk mengeluarkan lender yang tertahan di paru-paru. Nah sebelumnya dilakukan
memeriksa paru terlebih dahulu, dimana letak lender itu berada, apakah di paru sebelah atas
atau bawah dan apakah disebelah kanan atau kiri, jadi nanti saat kami akan memberikan
fisioterapi dada auatu menepuk punggungnya kami bisa focus dimana letak sekretnya itu,
seperti ibu.

Ibu pasien: ohh iya bu

Katim B : apakah ada yang mau ditanya lagi ibu?

Ibu pasien : tidak bu

Katim B : jadi ini nanti ibu nuzulia yang akan melakukan tindakan fisioterapi dada ke anak
ibu, seperti itu ya bu, silahkan ibu nuzulia untuk melakukan pemeriksaan pada An. A
Ibu pasien : iya

Karu : seperti itu yang bisa kami sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaaf, kami
mohon maaf, wassalamualaikum wr.wb

Ibu pasien: waalaikumsalam wr.wb

Semua perawat kembali ke ruang perawat

Karu : baik setelah tadi kita melakukan validasi data ke pasien dan keluarga apakah ada yang
ingin dikonfirmasi lagi

PP B nuzulia : iya pak ini terkait data dari hasil validasi data bahwa hasil pemeriksaan
hasilnya S : 36,5, menunjukan hipertermi sudah teratasi RR : 30 x/menit, N : 97 x/menit,
auskultasi paru ronkhi, terdapat secret diparu kanan atas, menunjukan bahwa masih ada secret
tertahan pada paru pasien. Dan ibu pasien mengatakan pasien belum mengeluarkan dahak

Katim A firda : baik bearti masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas memang harus
segara diatasi, dan tadi seperti saran dari ners katika perlu diberikan intervensi tambahan
yaitu fisioterapi dada, dimana pada fisioterapi dada ada drainase postural, clapping, fibrasi,
perkusi, nafas dalam, dan batuk efektif yang bertujuan untuk memudahkan pembersihakan
mukosiliar, diharapkan dengan penambahan intervensi fisioterapi dada secret yang tertahan
dapat keluar.

Katim B nailu : baik terimakasih sarannya ibu firda, kami akan menambahkan intervensi
fisioterapi dada, dan nanti ners nuzulia akan melakukannya

Karu : baik ada lagi yang ingin dikonfirmasi dari tim A?

Katim A dan PP A : tidak ada pak

Karu : dari Timb B apakah sudah jelas

Katim B dan PP B : sudah pak

Karu : baik kalau begitu kegiatan ronde keperawatan telah selesai dan bisa berjalan dengan
lancer, sebelum saya tutup acara ronde keperawatan pada pagi hari in, saya akan
menyampaikan kesimpulan dari ronde keperawatan pada pagi hari ini yaitu kita tetap
memberikan intervensi yang sudah direncanakan tetapi kita tambahkan intervensi yaitu
fisioterapi dada, diharapkan setalah diberikan intervensi tambahan maslaah ketidakefektifan
bersihan jalan nafas yang dialami pasien bisa teratasi, sekian yang bisa saya sampaikan,
kurang lebihnya saya mohon maaf, terimakasih untuk tim A dan tim B, tetap semangat dalam
memberikan intervensi kepada semua pasien. Wassalamualaikum wr.wb

All : waalaikum salam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai