Anda di halaman 1dari 22

BAB III

PELAKSANAAN PROYEK

3.1 Waktu Kerja Proyek


Waktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk
memulai atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. Pada proyek
Jalan Bebas Hambatan Tol Cisumdawu Phase II untuk waktu kerja proyek itu
pada Hari Senin s.d Minggu pukul 07.00 – 17.00 WIB lalu dilanjut lembur
pada pukul 19.00 – 22.00 WIB.
3.2 Urutan Pekerjaan Proyek
Urutan Pelaksanaan proyek Jalan Bebas Hambatan Tol Cisumdawu Phase
II meliputi :
A. Pekerjaan Jalan Utama
1. Data perencanaan
2. Pembuatan akses
3. Persiapan lahan dan area kerja
4. Pekerjaan Suvey
5. Pekerjaan tanah
6. Pekerjaan Perkerasan
7. Pekerjaan bangunan pelengkap jalan
B. Pekerjaan Jembatan
1. Data Perencanaan
2. Pembuatan akses
3. Persiapan lahan dan area kerja
4. Pekerjaan survey
5. Pekerjaan struktur bawah
a. Pondasi
b. Oprit
c. Abutment
d. Dinding penahan tanah
e. Pilar Jembatan
6. Pekerjaan struktur atas
a. Pekerjaan pemasangan girder
b. Pekerjaan Plat Jembatan
c. Pekerjaan Perkerasan
7. Pekerjaan bangunan pelengkap jembatan
C. Pekerjaan Terowongan
1. Data Perencanaan
2. Pembuatan akses
3. Persiapan lahan dan area kerja
4. Pekerjaan survey
5. Pekerjaan Drilling dan Blasting
6. Scaling dan Mucking
7. Pemasangan Rockbolt dan Wiremesh
8. Pemasangan Steel Suport
9. Pekerjaan Shortcrete (fistlayer and second layer)
10. Pekerjaan Lantai Kerja
11. Pekerjaan pembetonan bagian Lower
12. Pekerjaan pembetonan bagian Upper
13. Pekerjaan Grouting
D. Pekerjaan Jalan Akses
1. Data Perencanaan
2. Pembuatan akses
3. Persiapan lahan dan area kerja
4. Pekerjaan survey
5. Pekerjaan tanah
6. Pekerjaan perkerasan
E. Pekerjaan Overpass
1. Data perencanaan
2. Pembuatan akses
3. Persiapan lahan dan area kerja
4. Pekerjaan survey
5. Pekerjaan struktur bawah
a. Pondasi
b. Oprit
c. Abutment
d. Dinding penahan tanah
e. Pilar Jembatan
6. Pekerjaan struktur atas
a. Pekerjaan pemasangan girder
b. Pekerjaan Plat Jembatan
c. Pekerjaan Perkerasan
7. Pekerjaan bangunan pelengkap jembatan Overpass
F. Pekerjaan Underpass
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan survey
3. Pekerjaan tanah
a. Galian drainase
b. Galian biasa
c. Galian struktur
4. Pekerjaan lapis pondasi agregat Tidak perlu dicantumkan

kelas A
5. Pekerjaan borepile
6. Pekerjaan bekisting
7. Pekerjaan penulangan
8. Pekerjaan b
9. Pekerjaan Perkerasan
3.2.1 Pekerjaan Site Plan
Site Plan adalah tata letak penempatan material dan alat konstruksi dari
suatu proyek pembangunan. Tata letak di proyek pembangunan Jalan Bebas
Hambatan Tol Cisumdawu Phase II dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Mana Gambarny
Penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan proyek
perlu diperhatikan dengan cermat dalam perencanaan layout, dengan cara
memperhatikan kondisi lapnagan yang ada dan disesuaikan dengan desain
proyek yang akan dikerjakan.
3.2.2 Pekerjaan Teknis dan Bahan
A. Pekerjaan Jalan Utama
1. Data Perencanaan
Pada pekerjaan ini, semua kegiatan diatur dan direncanakan pada
data perencanaan yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana sehingga
dapat diaplikasikan secara benar di lapangan oleh pihak kontraktor.
Data Perencanaan adalah data yang telah menjadi informasi
sehingga menjadi bahan untuk menetapkan tindakan untuk merubah
keadaan menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.
2. Pembuatan Akses
Pembuatan akses sangat diperlukan pada pekerjaan ini karena pada
saat pelaksanaan di lapangan para pekerja dan alat berat membutuhkan
akses yang mudah untuk dapat sampai ke lapangan, dan agar tidak
mengganggu akses warga sekitar.
3. Persiapan Lahan dan Area Kerja
Pada pekerjaan ini lahan dilokasi dipersiapkan dan dipersiapkan dari
bangunan eksisting yang telah ada oleh pemilik proyek Jalan Bebas
Hambatan Tol Cisumdawu.
Setelah pekerjaan persiapan lahan hal penting lain yang harus
dikerjakan yaitu persiapan area kerja untuk kenyamanan dan keamanan
saat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan Survey
Pekerjaan survey dilakukan untuk penentuan ukuran dan bentuk
bumi, pengukuran dari semua data yang diperlukan untuk menentukan
ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap bagian bumi dan
memantau setiap perubahan yang terjadi sehingga sesuai dengan data
perencanaan. Selain itu survey digunakan untuk penentuan luas tanah
dan pengukuran beda tinggi tanah.
5. Pekerjaan Tanah
Suatu bangunan atau infrastruktur pastinya dibangun atau didirikan
di atas permukaan tanah, oleh karena itu sangat penting untuk
memperhatikan pekerjaan tanah, seperti pekerjaan galian yang
mencakup pekerjaan penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan material tanah yang telah diangkat dan pekerjaan
timbunan atau urukan yang mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui
untuk pembuatan timbunan.
6. Pekerjaan Perkerasan
Pekerjaan perkerasan merupakan pekerjaan inti dari pembuatan atau
pekerjaan Jalan Utama. Pada pekerjaan ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu
perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan perkerasan kaku (Rigid
Pavement)
7. Pekerjaan Bangunan Pelengkap Jalan
Pada pekerjaan ini merupakan pekerjaan finishing pada pembuatan
jalan utama, hal-hal yang dikerjakan disini biasanya terdiri dari
pembuatan drainase, median jalan, dan bahu jalan.
B. Pekerjaan Jembatan
1. Data Perencanaan
Pada pekerjaan ini, semua kegiatan diatur dan direncanakan
pada data perencanaan yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana
sehingga dapat diaplikasikan secara benar di lapangan oleh pihak
kontraktor.
Data Perencanaan adalah data yang telah menjadi informasi
sehingga menjadi bahan untuk menetapkan tindakan untuk merubah
keadaan menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.
2. Pembuatan akses
Pembuatan akses sangat diperlukan pada pekerjaan ini karena
pada saat pelaksanaan di lapangan para pekerja dan alat berat
membutuhkan akses yang mudah untuk dapat sampai ke lapangan,
dan agar tidak mengganggu akses warga sekitar.
3. Persiapan lahan dan area kerja
Pada pekerjaan ini lahan dilokasi dipersiapkan dan dipersiapkan
dari bangunan eksisting yang telah ada oleh pemilik proyek Jalan
Bebas Hambatan Tol Cisumdawu.
Setelah pekerjaan persiapan lahan hal penting lain yang harus
dikerjakan yaitu persiapan area kerja untuk kenyamanan dan
keamanan saat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan survey
Pekerjaan survey dilakukan untuk penentuan ukuran dan
bentuk bumi, pengukuran dari semua data yang diperlukan untuk
menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap bagian
bumi dan memantau setiap perubahan yang terjadi sehingga sesuai
dengan data perencanaan. Selain itu survey digunakan untuk
penentuan luas tanah dan pengukuran beda tinggi tanah.
5. Pekerjaan struktur bawah
Struktur bawah pada umumnya terletak disebelah bawah
bangunan atas. Fungsinya untuk menerima beban-beban yang
diberikan bagunan atas dan kemudian menyalurkan ke pondasi,
beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah.
Pekerjaan struktur bawah terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Pondasi
b. Oprit
c. Abutment
d. Dinding penahan tanah
e. Pilar Jembatan
6. Pekerjaan struktur atas
Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima
beban secara langsung baik dari lalu lintas kendaraan, pejalan kaki,
dan bahkan beban mati yang selanjutnya disalurkan ke struktur
bawah jembatan. Pekerjaan struktur atas ini terdiri dari beberapa
pekerjaan, yaitu :
a. Pekerjaan pemasangan girder
b. Pekerjaan Plat Jembatan
c. Pekerjaan Perkerasan
7. Pekerjaan bangunan pelengkap jembatan
Pada pekerjaan ini merupakan pekerjaan finishing pada
pembuatan jembatan yang terdiri dari pembuatan saluran drainase,
penerangan, rambu-rambu, dan lain-lain.
C. Pekerjaan Terowongan
1. Data Perencanaan
Pada pekerjaan ini, semua kegiatan diatur dan direncanakan
pada data perencanaan yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana
sehingga dapat diaplikasikan secara benar di lapangan oleh pihak
kontraktor.
Data Perencanaan adalah data yang telah menjadi informasi
sehingga menjadi bahan untuk menetapkan tindakan untuk merubah
keadaan menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.
2. Pembuatan akses
Pembuatan akses sangat diperlukan pada pekerjaan ini karena
pada saat pelaksanaan di lapangan para pekerja dan alat berat
membutuhkan akses yang mudah untuk dapat sampai ke lapangan,
dan agar tidak mengganggu akses warga sekitar.
3. Persiapan lahan dan area kerja
Pada pekerjaan ini lahan dilokasi dipersiapkan dan dipersiapkan
dari bangunan eksisting yang telah ada oleh pemilik proyek Jalan
Bebas Hambatan Tol Cisumdawu.
Setelah pekerjaan persiapan lahan hal penting lain yang harus
dikerjakan yaitu persiapan area kerja untuk kenyamanan dan
keamanan saat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan survey
Pekerjaan survey dilakukan untuk penentuan ukuran dan
bentuk bumi, pengukuran dari semua data yang diperlukan untuk
menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap bagian
bumi dan memantau setiap perubahan yang terjadi sehingga sesuai
dengan data perencanaan. Selain itu survey digunakan untuk
penentuan luas tanah dan pengukuran beda tinggi tanah.
5. Pekerjaan Drilling dan Blasting
Pada pekerjaan terowongan dilakukan pekerjaan drilling
(pengeboran lubang) merupakan proses pembuatan lubang tembak
untuk bahan peledak pada tempat yang akan dijadikan terowongan
dengan menentukan lokasi dan jumlah titik (N) yang akan dibor
sesuai dengan perencanaan jarak spacing (S). Sedangkan untuk
pengerjaan blasting (peledakan) merupakan kegiatan pemecahan
suatu material (batuan) keras dengan proses terjadinya ledakan.
Driling adalah pekerjaan yang bertujuan membuat lubang
untuk bahan peledak. Arah pemboran terbagi menjadi dua jenis,
yaitu pemboran tegak dan pemboran miring. Blasting adalah
pekerjaan peledakan yang bertujuan untuk membuat lubang
setengah bola pada terowongan (round)
6. Scaling dan Mucking
Pekerjaan scalling dan mucking adalah pekerjaan yang
dilakukan setelah proses peledakan selesai.
Scalling adalah kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan
face tunnel dari bebatuan atau sisa-sisa dari bebatuan yang rentan
jatuh akibat proses blasting. Mucking atau pengangkutan material
keluar adalah kegiatan yang harus dikerjakan pada setiap pekerjaan
tunnel excavation. Fungsi dari pekerjaan ini adalah untuk
mengangkut material hasil dari Blasting dengan bantuan alat berat
yaitu excavator, Wheel Loader dan Dump Truck.
7. Pemasangan Rockbolt dan Wiremesh
Rockbolt adalah pekerjaan yang bertujuan untuk merapatkan
informasi batuan yang diprediksi masih saling terpisah pada
dinding terowongan dan untuk memperkuat koneksi antara lapisan
beton dengan batuan dinding di dalam terowongan. Wiremesh
adalah jaring–jaring kawat yang di pasang pada dinding
terowongan,yang nantinya pemasangannya akan dikaitkan dengan
Rockbolt.
8. Pemasangan Steel Suport
Pekerjaan steel rib adalah pekerjaan pemasangan besi baja yang
digunakan sebagai sistem penyangga pada galian.
Pada pekerjaan ini memiliki beberapa proses pengerjaan dimulai
dari pemasangan Lattice, pemasangan feet lock lalu pemasangan
steel connector yang terbuat dari baja.

Gambar 3.1 Bentuk – bentuk lattice


Sumber:dsunderground.com
9. Pekerjaan Shortcrete (fistlayer and second layer)
Shotcrete adalah pekerjaan penyemprotan pada dinding galian
yang berupa campuran yang proporsional antara Portland Cement,
air, dan zat admixture yang ditempatkan dengan menggunakan
udara bertekanan melalui spray nozzle. Pekerjaan Shootcrete pada
dinding terowongan ini di bagi menjadi 2 yaitu Shotcrete First
Layer dan Shotcrete Second Layer.
10. Pekerjaan Lantai Kerja
Pembuatan Lantai Kerja merupakan pekerjaan pengecoran
dasar terowongan yang dilakukan setelah pekerjaan Underground
Excavation, yang dimulai dari tengah menuju mulut terowongan.
11. Pekerjaan pembetonan bagian Bawah (Lower)
Pekerjaan Pembetonan bagian bawah terowongna pengelak
adalah tahapan yang di lakukan setelah pembuatan lantai kerja
yang meliputi pekerjaan Pembesian, pemasangan Bekisting, dan
Pengecoran yang dilakukan pada bagian bawah terowongan
pengelak. Pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini yaitu ada
beberapa bagian dari mulai pembersihan, pengukuran, pembesian,
pemasangan bekisting sampai pada pengecoran.
12. Pekerjaan pembetonan bagian Atas (Upper)
Pekerjaan Pembetonan bagian atas terowongan pengelak adalah
tahapan yang di lakukan setelah pembuatan lantai kerja yang
meliputi pekerjaan Pembesian, pemasangan Bekisting, dan
Pengecoran yang dilakukan pada bagian atas terowongan pengelak.
Pada pekerjaan ini terbagi menjadi beberapa pekerjaan yaitu
Pembesian, Pemasangan Scaffolding, Pemasangan Sildding Form,
Pemasangan Bekisting, dan Pengecoran.
13. Pekerjaan Grouting
Grouting adalah pekerjaan memasukkan bahan yang masih cair
kedalam lubang untuk perbaikan tanah dan retakan-retakan yang
memungkinkan terjadinya kerusakan pada beton yang sudah
kering.
Pada pekerjaan ini memiliki beberapa pekerjaan yaitu
pengeboran, pembersihan dan cek kedalaman, uji packer (water
pressure test), dan grounding.
D. Pekerjaan Jalan Akses
1. Data Perencanaan
Pada pekerjaan ini, semua kegiatan diatur dan direncanakan
pada data perencanaan yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana
sehingga dapat diaplikasikan secara benar di lapangan oleh pihak
kontraktor.
Data Perencanaan adalah data yang telah menjadi informasi
sehingga menjadi bahan untuk menetapkan tindakan untuk merubah
keadaan menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.
2. Pembuatan Akses
Pembuatan akses sangat diperlukan pada pekerjaan ini karena
pada saat pelaksanaan di lapangan para pekerja dan alat berat
membutuhkan akses yang mudah untuk dapat sampai ke lapangan,
dan agar tidak mengganggu akses warga sekitar.
3. Persiapan Lahan dan Area Kerja
Pada pekerjaan ini lahan dilokasi dipersiapkan dan
dipersiapkan dari bangunan eksisting yang telah ada oleh pemilik
proyek Jalan Bebas Hambatan Tol Cisumdawu.
Setelah pekerjaan persiapan lahan hal penting lain yang harus
dikerjakan yaitu persiapan area kerja untuk kenyamanan dan
keamanan saat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan Survey
Pekerjaan survey dilakukan untuk penentuan ukuran dan
bentuk bumi, pengukuran dari semua data yang diperlukan untuk
menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap bagian
bumi dan memantau setiap perubahan yang terjadi sehingga sesuai
dengan data perencanaan. Selain itu survey digunakan untuk
penentuan luas tanah dan pengukuran beda tinggi tanah.
5. Pekerjaan Tanah
Suatu bangunan atau infrastruktur pastinya dibangun atau
didirikan di atas permukaan tanah, oleh karena itu sangat penting
untuk memperhatikan pekerjaan tanah, seperti pekerjaan galian yang
mencakup pekerjaan penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan material tanah yang telah diangkat dan pekerjaan
timbunan atau urukan yang mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
disetujui untuk pembuatan timbunan.

6. Pekerjaan Perkerasan
Pekerjaan perkerasan merupakan pekerjaan inti dari pembuatan
atau pekerjaan Jalan Utama. Pada pekerjaan ini terbagi menjadi 2
jenis yaitu perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan perkerasan
kaku (Rigid Pavement).
E. Pekerjaan Overpass
1. Data Perencanaan
Pada pekerjaan ini, semua kegiatan diatur dan direncanakan
pada data perencanaan yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana
sehingga dapat diaplikasikan secara benar di lapangan oleh pihak
kontraktor.
Data Perencanaan adalah data yang telah menjadi informasi
sehingga menjadi bahan untuk menetapkan tindakan untuk merubah
keadaan menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.
2. Pembuatan akses
Pembuatan akses sangat diperlukan pada pekerjaan ini karena
pada saat pelaksanaan di lapangan para pekerja dan alat berat
membutuhkan akses yang mudah untuk dapat sampai ke lapangan,
dan agar tidak mengganggu akses warga sekitar.
3. Persiapan lahan dan area kerja
Pada pekerjaan ini lahan dilokasi dipersiapkan dan dipersiapkan
dari bangunan eksisting yang telah ada oleh pemilik proyek Jalan
Bebas Hambatan Tol Cisumdawu.
Setelah pekerjaan persiapan lahan hal penting lain yang harus
dikerjakan yaitu persiapan area kerja untuk kenyamanan dan
keamanan saat pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan survey
Pekerjaan survey dilakukan untuk penentuan ukuran dan bentuk
bumi, pengukuran dari semua data yang diperlukan untuk
menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap bagian
bumi dan memantau setiap perubahan yang terjadi sehingga sesuai
dengan data perencanaan. Selain itu survey digunakan untuk
penentuan luas tanah dan pengukuran beda tinggi tanah.
5. Pekerjaan struktur bawah
Struktur bawah pada umumnya terletak disebelah bawah
bangunan atas. Fungsinya untuk menerima beban-beban yang
diberikan bagunan atas dan kemudian menyalurkan ke pondasi,
beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah.
Pekerjaan struktur bawah terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
a. Pondasi
b. Oprit
c. Abutment
d. Dinding penahan tanah
e. Pilar Jembatan
6. Pekerjaan struktur atas
Struktur atas jembatan adalah bagian jembatan yang menerima
beban secara langsung baik dari lalu lintas kendaraan, pejalan kaki,
dan bahkan beban mati yang selanjutnya disalurkan ke struktur
bawah jembatan. Pekerjaan struktur atas ini terdiri dari beberapa
pekerjaan, yaitu :
a. Pekerjaan pemasangan girder
b. Pekerjaan Plat Jembatan
c. Pekerjaan Perkerasan
7. Pekerjaan bangunan pelengkap overpass
Pada pekerjaan ini merupakan pekerjaan finishing pada
pembuatan jembatan yang terdiri dari pembuatan saluran drainase,
penerangan, rambu-rambu, dan lain-lain.

F. Pekerjaan Underpass
1. Data Perencanaan
Pada pekerjaan ini, semua kegiatan diatur dan direncanakan
pada data perencanaan yang telah dibuat oleh Konsultan Perencana
sehingga dapat diaplikasikan secara benar di lapangan oleh pihak
kontraktor.
Data Perencanaan adalah data yang telah menjadi informasi
sehingga menjadi bahan untuk menetapkan tindakan untuk merubah
keadaan menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.
2. Pekerjaan survey
Pekerjaan survey dilakukan untuk penentuan ukuran dan
bentuk bumi, pengukuran dari semua data yang diperlukan untuk
menentukan ukuran, posisi, bentuk, dan kontur pada setiap bagian
bumi dan memantau setiap perubahan yang terjadi sehingga sesuai
dengan data perencanaan. Selain itu survey digunakan untuk
penentuan luas tanah dan pengukuran beda tinggi tanah.
3. Pekerjaan tanah
Suatu bangunan atau infrastruktur pastinya dibangun atau
didirikan di atas permukaan tanah, oleh karena itu sangat penting
untuk memperhatikan pekerjaan tanah, seperti pekerjaan galian yang
mencakup pekerjaan penggalian, penanganan, pembuangan atau
penumpukan material tanah yang telah diangkat dan pekerjaan
timbunan atau urukan yang mencakup pengadaan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang
disetujui untuk pembuatan timbunan.
a. Galian drainase
Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat berat (cara
mekanik). Tanah yang digali merupakan tanah dalam keadaan
asli (Bank Condition). Volume pekerjaan galian tanah diperoleh
dari gambar perancanaan drainase.
b. Galian biasa
Galian tanah dalam pekerjaan ini dilakukan pada tanah yang
berada pada badan jalan yang tidak diklasifikasikan sebagai
galian strukur. Tanah yang digali merupakan tanah dalam
keadaan lepas (Loose Condition) Penggalian dilakukan dengan
menggunakan alat berat (cara mekanik). Volume pekerjaan
galian tanah diperoleh dari gambar potongan melintang jalan
tersebut.
c. Galian struktur
Galian tanah dalam pekerjaan ini dilakukan pada tanah yang
berada pada area underground atau terowongan. Tanah yang
digali merupakan tanah dalam keadaan asli (Bank Condition).
Pekerjaan penggalian dilakukan setelah pekerjaan dinding
penahan tanah dengan menggunakan alat berat (cara mekanik).
Volume pekerjaan galian tanah diperoleh dari gambar potongan
melintang jalan tersebut.
4. Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A
Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat. Untuk
menentukan volume pekerjaan LPA kelas A, diperlukan panjang,
lebar dan tebal
5. Pekerjaan borepile
Bored pile atau tiang bor adalah pondasi tiang bor yang terbuat
dari beton yang dicor di tempat. Bored pile merupakan salah satu
jenis pondasi dalam yang memanfaatkan daya dukung tanah (N
Bearing) dan gaya gesekan antara tanah dengan beton.

6. Pekerjaan bekisting
Pemasangan bekisting kayu digunakan sebagai cetakan beton
pada pelat maupun kolom. Pekerjaan bekisting dapat dilepas dari
beton sekitar ± 28 hari pengecoran dilakukan.
7. Pekerjaan penulangan
Pekerjaan penulangan digunakan untuk menjadi perkuatan pada
beton dan juga untuk menahan gaya tarik yang cukup besar pada
serat serat balok bagian tepi bawah, maka diperlukan baja tulangan
sehingga disebut dengan istilah “Beton Bertulang” pada balok
beton bertulang ini, tulangan baja ditanam dalam beton sedemikian
rupa, sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen
pada penampang retak dapat ditahan oleh tulangan
8. Pekerjaan pengecoran
Pengecoran dalam metode pelaksanaan dilakukan setelah
pekerjaan bekisting dan pekerjaan pembesian selesai dilaksanakan.
Pengecoran untuk lantai jembatan atau pelat dapat digunakan
concrete pump.
9. Pekerjaan Perkerasan
Pekerjaan perkerasan merupakan pekerjaan inti dari pembuatan
atau pekerjaan Jalan Utama. Pada pekerjaan ini terbagi menjadi 2
jenis yaitu perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan perkerasan
kaku (Rigid Pavement) Tidak perlu dimasukkan
3.3 Bahan-Bahan Konstruksi
Bahan-bahan konstruksi yang digunakan pada proyek kali ini bermacam
macam, ada yang didapatkan dari sub kontraktor ada pula yang dibeli sendiri
oleh kontraktor. Pemilihan bahan-bahan konstruksi harus memperhatikan
kualitas dan ketersediaan bahan yang ada di pasaran. Setelah bahan-bahan
konstruksi sampai ke lokasi proyek, perlu diperhatikan juga cara penyimpanan
yang aman agar tidak terjadi penurunan mutu bahan yang disebabkan oleh
faktor cuaca, tempat penyimpanan, maupun lamanya waktu penyimpanan di
lokasi tersebut.
Berikut ini adalah bahan-bahan konstruksi yang digunakan pada proyek ini :
1. Tulangan (13-32mm)
2. Kawat Pengikat
3. Beton Ready Mix
4. Air
5. Bekisting
6. Prime Coat
7. Tack Coat
8. Agregat Kelas A
9. Semen Portland
10. Aspal
11. Batu Pecah
12. RC-P
13. Geotek
14. Spiral Drain Tidak perlu dicantumkan,
3.4 Alat-Alat Konstruksi
Pada pelaksanaan pembangunan suatu proyek, diperlukan berbagai
macamperalatan penunjang yang berguna untuk memperlancar dan
mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan jumlah peralatan penunjang
yang akan digunakan sangat bergantung pada besar atau kecilnya suatu proyek,
juga bergantung pada tingkat kesulitan yang dihadapi pada pembangunan suatu
proyek. Pengadaan peralatan konstruksi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Pengadaan peralatan yang dilakukan oleh kontraktor itu sendiri
(menggunakan peralatan milik sendiri).
2. Pengadaan yang dilakukan oleh kontraktor dengan cara melibatkan
pihak luar yaitu pihak pemilik penyewaan peralatan konstruksi. Hal ini
dilakukan apabila kontraktor tersebut tidak memiliki peralatan sendiri.
Sebagai kontraktor, PT Wijaya Karya (WIKA) menyediakan peralatan
dalam proyek pembangunan Jalan Bebas Hambatan Tol Cisumdawu antara
lain :
1. Excavator
Excavator (Backhoe) adalah alat berat yang terdiri dari lengan
(arm), boom (bahu) serta bucket (alat keruk) dan digerakkan oleh
tenaga hidrolis yang dimotori dengan mesin diesel dan berada di atas
roda rantai (trackshoe). Excavator merupakan alat berat paling
serbaguna karena bisa menangani berbagai macam pekerjaan alat
berat lain seperti penggalian, pemecah batu (Breaker) dll.
Pada proyek iniexcavator terdiri dari beberapa tipe terdiri dari
Kobelco SK 330 dengan kapasitas bucket 1,6 m3 dan 220 dengan
kapasitas 0,9 m3
Gambar 3.2 Kobelco SK 330
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik Jalan Bebas
Hambatan Tol Cisumdawu Sumedang, (2020)

Gambar 3.3
Kobelco SK 220
Sumber:

Dokumentasi Kerja Praktik Jalan Bebas


Hambatan Tol Cisumdawu Sumedang, (2020)
Gambar 3.4 Hyundai Hx 210s
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik Jalan Bebas
Hambatan Tol Cisumdawu Sumedang, (2020)

Gambar 3.4
Hitachi Zaxis 200
Sumber: Dokumentasi Kerja Praktik Jalan Bebas
Hambatan Tol Cisumdawu Sumedang, (2020)
2. Mobile Crane
3. Bore Drilling Machine Masukkan alat dan bahan yg ada di sta 19 dan
pekerjaan aspal saja
4. Dump Truck
5. Asphalt Finisher
6. Tandem Roller
7. Pneumatic Tier Roller
8. Baby Roller
9. Pemotong Besi
10. Bronjong Kawat
11. Truck Mixer
12. Water Tank Truck
13. Mobil Pick Up
14. Distribusi Solar
15. Motor Grader
16. Alat-Alat konvensional
17. Termometer
18. Aspal Distributor
19. Alat Core Drill
20. Concrete Vibrator
21. Breaker

Anda mungkin juga menyukai