Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(CHF)
Oleh :
Ns.Achirman,S.Kep.,MKep
Anatomi
Anatomi
Mekanisme kerja jantung
Revue :
1. Hukum Frank. Starling :
- S’ Besar pengisian/diastole → darah yg dipompa
S’besar
- Darah dipompa → akan kembali ke jantung tanpa
penumpukan di vena
- Jumlah darah yg dipompa → tergantung darah
yg kembali
2. Cardia output(CO) = Stroke volume (SV) x HR
3. SV dipengruhi oleh : preload, after load dan
kontraktilitas
Defenisi :
• Gagal jantung adalah keadaan patologik dimana
jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi
kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.
(Sylvia. A. Price, 1994).
• Gagal jantung adalah keadaan fisiologik-klinik
dimana jantung tidak mampu mencukupi kebutuhan
darah untuk metabolisme secara bertahap dan
progresif.(Joyce. M. Black,1997).
• Gagal jantung sering disebut gagal jantung
kongestif, adalah ketidakmampuan jantung untuk
memompa darah yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi.
(Brunner & Suddarth, 2002).
Etiologi dan Faktor Resiko :
1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung paling sering terjadi
pada penderita kelainan otot
jantung, menyebabkan menurunnya
kontraktilitas jantung. Kondisi yang
mendasari penyebab kelainan
fungsi otot mencakup :
aterosklerosis, hipertensi arterial,
dan penyakit otot degeneratif atau
inflamasi.
• Aterosklerosis koroner
Mengakibatkan disfungsi miokardium karena
terganggunya aliran darah ke otot jantung.
Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat
penumpukan asam laktat). Infark miokardium
(kematian sel jantung) biasanya mendahului
terjadinya gagal jantung.
• Hipertensi Sistemik atau Pulmonal
(Peningkatan after load)
2. Arrhytmia
Pasien dengan gagal jantung
kongestif memiliki resiko
tinggi mengalami aritmia,
hampir setengah kejadian
kematian jantung mendadak
disebabkan oleh ventrikuler
arrhytmia
Komplikasi lanjutan….
3. Trombus pada ventrikel kiri
Pada kejadian gagal jantung kongestif akut ataupun
kronik, dimana terjadinya pembesaran dari ventrikel
kiri dan penurunan cardiac output hal ini akan
meningkatkan kemungkinan pembentukan thrombus
diventrikel kiri, sehingga American college of
cardiology dan AHA merekomendasikan pemberian
antikoagulan pada pasien dengan gagal jantung
kongestif dan atrial fibrilasi atau fungsi penurunan
ventrikel kiri (Cth: ejection fraction kurang dari
20%). Sekali terbentuk thrombus, hal ini bisa
menyebabkan penurunan kontraksi ventrikel kiri,
penurunan cardiac output dan kerusakan perfusi
pasien akan menjadi lebih parah. Pembentukan
emboli dari thrombus juga mungkin mengakibatkan
terjadinya cerebrovaskular accident (CVA)
Komplikasi lanjutan….
4. Hepatomegali
Gagal jantung kongestif bisa
mengakibatkan hepetomegali
yang parah. Lobus-lobus dihepar
akan terisi oleh transudasi
darah vena, hal ini berpengaruh
terhadap fungsi hepar. Pada
akhirnya bisa mengakibatkan
kematian sel hepar dan
menyebabkan terjadinya Sirosis
Hepatis
Manifestasi Klinik
1. Gagal Jantung Kiri
a. Kongesti Vaskuler Pulmonal
– Dispneu
– Orthopneu
– Dispneu Nokturnal Paroksismal
– Batuk
– Edema Pulmonal Akut
A B
8
C
CTR > 50%
Pemeriksaan penunjang……
4. Ekokardiogram
- ruang-ruang & katup jantung
5. Radionuklir
- Evaluasi fugsi ventrikel kiri
- Identifikasi kelaianan perfusi miokard
6. Katerisasi
- Identifikasi penyempitan arteri koroner
- Identifikasi lokasi stenosis arteri koroner
Penatalaksanaan
• Kelas 1 : Non farmakologis
• Kelas 2, 3 : - Diuretik (furosemid)
- Digitalis (digoxsin)
- ACE inhibitor (captopril)
- Vasodilatator (kombinasi 2 atau 3)
- Kombinasi diuretik dan digitalis
• Kelas 4 : Kombinasi diuretik, digitalis, ACE inhibitor seumur
hidup
• Atasi faktor pencetus : aritmia, infeksi, anemia dll
• Terapi non farmakologi :diiet rendah garam, batasi cairan,
mengurangi BB, hindari alkohol, manajemen stres, aktifitas fisik
• Obat-obat lain : aspirin, antikoagulan
• Tindakan khusus : dialisis, transplatasi jantung, IABP, Continous
• Veno-venous Haemofiltration (CV VH)
Masalah keperawatan
1. Penurunan curah jantung
2. Intoleransi aktivitas
3. Perubahan volume cairan : Kelebihan
4. Resiko tinggi gangguan pertukaran gas
5. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas
kulit
6. Resiko tinggi terjadi komplikasi
7. Kurang pengetahuan mengenai kondisi,
program pengobatan
Tujuan yang diharapkan :