Tanaman tomat dapat tumbuh pada ketinggian 0-1250 meter dpl dan
ketinggian optimal yaitu pada 300-900 meter dpl. Suhu optimal yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24⁰-28⁰C serta kelembaban relatif 80%
(Wiryanta, 2004).
Tanaman tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah seperti Andosol,
Regosol, Laktosol, Ultisol, dan Grumusol. Tanah yang paling ideal adalah jenis
lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang
750-1250 mm per tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air
tanah bagi tanaman. Penyerapan unsur hara yang maksimal oleh tanaman tomat
akan dicapai apabila pencahayaan selama 12 jam per hari (Fitriani, 2012).
Tanaman tomat secara morfologi memiliki akar, batang, daun, bunga dan
buah. Tanaman tomat memiliki akar tunggang dan akar cabang, perakaran
tanaman tidak terlalu dalam dan menyebar ke segala arah. Akar tanaman tomat
5
dapat menembus lapisan tanah hingga kedalaman 30-70 cm (Redaksi Agromedia,
2007).
bagian batang yang masih muda berambut dan ada yang berkelenjar, mudah patah,
dapat naik dan bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu
dengan beberapa ikatan. Batang tanaman tomat memiliki cabang sehingga secara
Daun tanaman tomat berbentuk oval, bagian tepi daun bergerigi dan
berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil, antara 5-7 helai, disela-sela
daun terdapat 1-2 pasang daun kecil yang berbentuk delta (Purwati dan
Khairunisa, 2007).
Kuntum bunga terdiri atas 5 helai kelopak daun berwarna hijau dan 5 helai
mahkota berwarna kuning, setelah terjadi proses penyerbukan maka akan muncul
putik berwarna putih (Wiryanta, 2004). Bunga tanaman tomat muncul dari cabang
yang masih muda dengan diameter sekitar 2 cm. Mahkota bunga berwarna kuning
belerang dan tersusun dalam dempolan dan jumlahnya 5-10 bunga per
dempolannya atau tergantung dari varietasnya. Umur 50-60 hari setelah semai
tanaman tomat mulai berbunga dan pembentukan buah pada umur 70-80 hari
(Cahyono, 2008).
ukurannya beragam dan biasanya berbentuk bulat agak lonjong atau bulat telur
dan warna kuning atau merah. Buah ini banyak mengandung banyak biji lunak
6
yang pipih berwarna kekuningan-kuningan yang tersusun berkelompok dan
Pupuk organik cair adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-
bahan organik dan berwujud cair, unsur hara yang diberikan melalui daun dengan
melalui daun berjalan lebih cepat dibandingkan pupuk diberikan lewat akar, hasil
lebih cepat terlihat dengan munculnya tunas-tunas baru atau kuncup bunga
(Sutejo, 2001).
apabila dilakukan saat stomata terbuka (Novizan, 2007). Pemupukan lewat daun
dilakukan pada permukaan atas dan bawah daun. Pemupukan lewat daun yang
tepat dilakukan pada saat matahari terbit atau sore hari (Septarini et al., 2002).
Penyerapan unsur hara melalui daun terjadi karena adanya proses difusi
mekanisme yang diatur oleh tekanan turgor dari sel, ketersediaan CO 2, pengaruh
Pupuk organik cair umumnya mengandung unsur hara makro dan mikro
cukup lengkap, selain itu pupuk organik cair juga mudah larut dalam air sehingga
kemungkinan dengan cepat dapat diserap oleh tanaman. Hal ini merupakan sifat
baik dari pupuk organik cair yang diaplikasikan melalui daun, karena efeknya
7
2.3 Pupuk Kalium
Kalium merupakan salah satu unsur hara esential yang termasuk ke dalam
unsur hara makro. Kalium diserap tanaman dalam bentuk ion K+, sehingga
merupakan satu-satunya ion monovalen yang esensial bagi tanaman. Secara garis
besar pengaruh kalium yaitu memberi efek keseimbangan unsur lain. Terdapatnya
kalium dalam tanah akan memberikan pengaruh nyata bagi tanaman antara lain
dan aktivitas enzim serta translokasi gula, juga terhadap produksi tanaman pangan
baik kualitas maupun kuantitasnya (Agustina, 1990). Peranan utama kalium bagi
tanaman adalah sebagai aktivator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi-
reaksi fotosintesis, respirasi serta terlibat dalam sintesis protein dan pati. Kalium
juga merupakan ion yang berperan dalam mengatur potensi osmotik sel, dengan
demikian akan berperan dalam mengatur tekanan turgor sel (Lakitan, 2011).
dalam jumlah yang cukup dapat menghasilkan daun yang lebih luas dan
fotosintesis.
hal-hal yang berhubungan dengan cairan sel. Unsur K berperan dalam mengatur
8
membuka dan menutupnya stomata tanaman, sehingga mempengaruhi respirasi.
dapat melepaskan ion-ion kalium. Ion-ion diabsorbsi pada kation tertukar dan
cepat tersedia untuk diserap tanaman. Kalium tersedia terkumpul di dalam tanah
(Foth, 1991).
dalam bentuk kation K+ yang monovalen. Berbeda dengan fosfat dan nitrogen,
Kalium tidak ikut menyusun bagian tanaman, tetapi K menyusun 80% dari kation
yang terdapat dalam floem dan transpor K berlangsung secara acropetal (Gardner
et al., 1991).
dipengaruhi oleh jumlah K tersedia bagi tanaman. Sumber pupuk kalium yang
sering dijumpai yaitu pupuk KCl. Pupuk KCl merupakan pupuk kalium yang
berwarna kemerahan, abu-abu atau putih dengan kandungan K2O sebesar 60%,
pupuk KCl merupakan pupuk yang larut dalam air dan mempunyai mobilitas yang
tinggi.