Anda di halaman 1dari 3

Sila 1.

Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam cerita Sri Sultan HB terkena tilang yang telah menerapkan sila pertama adalah

- bapak saya tilang, mohon maaf. Brigadir Royadin heran, sinuwun tak kunjung
menggunakan kekuasaannya untuk paling tidak bernegosiasi dengannya, jangankan
begitu untuk mengenalkan dirinya sebagai pejabat Negara dan rajapun beliau tidak
melakukannya.
- Brigadir Royadin pasrah, apapun yang dilakukan dasarnya adalah posisinya sebagai
polisi, yang disumpah untuk menegakkan peraturan kepada siapa saja.

Implementasi nilai-nilai ketuhanan dalam kehidupan berdemokrasi menempatkan kekuasaan


berada di bawah Tuhan dan rakyat sekaligus. Demokrasi Indonesia tidak hanya berarti daulat
rakyat tapi juga daulat Tuhan, sehingga disebut dengan teodemokrasi. Ini bermakna bahwa
kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat manusia tapi juga amanat Tuhan. Maka,kekuasaan
(jabatan) harus diemban dengan penuh tanggung jawab dan sungguh-sungguh. Kekuasaan
(jabatan) juga harus dijalankan dengan transparan dan akuntabel karena jabatan yang dimiliki
adalah amanat manusia dan amanat Tuhan yang tidak boleh dilalaikan. Nilai-nilai ketuhanan
diimplementasikan dengan cara mengembangkan etika sosial di masyarakat. Nilai-nilai
ketuhanan menjiwai nilai-nilai lain yang dibutuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
seperti persatuan,kemanusiaan, permusyawaratan, dan keadilan sosial. Dalam hal ini nilai-nilai
ketuhanan menjadi sila yang menjiwai sila-sila yang lain dalam Pancasila. Dengan berpegang
teguh pada nilai-nilai ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan
kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan diri untuk
mengembangkan potensi diri dan kekayaan alam yang diberikan Tuhan untuk kemakmuran
masyarakat.

Sila 2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

- Dalam cerita Si Jalak Harupat telah menerapkan sila kedua adalah Melihat kondisi tersebut.
Oto tidak terima dengan kondisi yang dianggap sebagai ketidakadilan. Pengusaha perkebunan
harus mengembalikan tanah tersebut kepada rakyat. Upaya Oto mendapat penolakan dari residen
Pekalongan, bahkan ia balik mengancam Oto dengan memenjarakannya ke Boven Digul.
Menghadapi ancaman tersebut, Oto tidak gentar, bahkan ia balik melawan dan berani
membongkar penyiksaan kepala polisi terhadap rakyat.

Implementasi nilai nilai kemanusiaan dalam kehidupan adalah salah satu mewujudkan bahwa
manusia mengakui dan di perlakukan sesuai dengan harkat dan mertabannya sebagai mahluk
yang paling sempurna di bandingkan makluk – mahluk lainnya yang telah di ciptakan Tuhan
yang Maha Esa.

- Dalam cerita Yap Thiam Hien : Pejuang HAM yang menujunjung Kemanusiaan yang
telah menerapkan sila kedua adalah “Yap tetap berlaku adil kepada siapapun termasuk
dengan menghukum anaknya sendiri. Hong Gie yang melanggar karena mengendarai
motor tanpa memiliki SIM dan menabrak anak. Yap tidak membela anaknya karena tahu
anaknya bersalah dan membiarkannya di hukum penjara. Bahkan Yap meminta anaknya
untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Implementasi nilai nilai kemanusiaan dalam kehidupan adalah Manusia yang mempunyai sikap
adil dan beradap berarti mereka menjujung tinggi Nilai – Nilai Yang kemanusiaan dan
mengajarkan untuk saling menhormati harkat dan martabat manusia, Dan menjamin Hak – Hak
asasi Manusia.

- Dalam cerita Hj. Andi Rabiah/Suster Apung yang telah menerapakan sila kedua adalah
“Sebagai perawat ia memiliki prinsip yaitu bekerja sebagai pelayanan dan tanggung
jawab kepada masyarakat. Ia memandang bahwa mereka juga saudara kita dan rakyat
Indonesia berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.

Implementasi nilai nilai kemanusiaan dalam kehidupan adalah dengan berlandaskan Nilai
tersebut dan di kembangkan dengan sikap saling mencintai antar sesama manusia, Mempunyai
sikap tegang rasa dan sikap tidak semaunya terhadap orang lain. Sikap atau perbuatan Manusia
yang telah di dasarkan terhadap potensi Hati Nurani Manusia antara hubungan Norma – Norma
dan Kebudayaan umumnya, Baik terhadap diri sendiri ataupun sesama manusia dan terhadap
alam serta Hewan Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Sila 3 Persatuan Indonesia

- Dalam cerita Sri Sultan HB IX tentang cinta tanah air yang telah menerapkan sila ketiga
adalah “semoga saya dapat kerja untuk kepentingan nusa dan bangsa, sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang ada pada saya. Sri Sultan HB pun dikenal sebagai
pemimpin yang melindungi rakyatnya dan memosisikan dirinya sebagai pengabdi rakyat
dan pembela republik. Walaupun terdapat perbedaan kasta antara Sri Sultan HB dan si
Mbok Bakul

Implementasi nilai nilai persatuan dalam cerita tersebut adalah kedudukan dan martabat manusia
untuk menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan masyarakat serta kerelaan untuk
berkorban dan membela kehormatan bangsa dan Negara.

- Dalam cerita Laksaman Muda John Lie yang telah menerapkan sila ketiga adalah “Ketika
John Lie bergabung dengan TNI-AL dan berjuang bersama rakyat Indonesia ketimbang
menikmati hidup enak sebagai pelaut dan nakhoda kapal Belanda.

Implementasi nilai nilai persatuan dalam cerita tersebut adalah kedudukan dan martabat manusia
untuk menghargai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan masyarakat serta kerelaan untuk
berkorban dan membela kehormatan bangsa dan Negara.

- Dalam cerita Nurdin Abdullah Nasionalisme tanpa Batas yang telah menerapkan sila
ketiga adalah “Melihat sikap pemerintah kabupaten Bantaeng terhadap upaya untuk
meningkatkan pendidikan dan kesehatan masyarakatnya menunjukan sikap
mementingkan kepentingan bersama dalam hidup bermasyarakat.

Sila 4 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksaan Dalam Permusyawaratan


Perwakilan

- Dalam cerita Natsir yang telah menerapkan sila keempat adalah Natsir melakukan
strategi persuasif dan penjajagan dengan mengedepankan prinsip prinsip musyawarah
mufakat dan hikmat kebijaksaan. Salah satu contohnya Natsir melakukan pendekatan
kepada SM Kartosuwirjo, salah satu tokoh Darul Islam agar tidak memproklamasikan
Darul Islam/Negara Islam Indonesia

Implementasi nilai nilai permusyawaratan dalam cerita tersebut adalah mengutamakan


kepentingan Negara dan masyarakat yang menganut asas demokrasi yang bersumber pada nilai
nilai kehidupan yang berakar dalam budaya Indonesia. Perwujudan asas demokrasi itu di
persepsi paham kedaulatan rakyat yang bersumber kepada nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan.

Anda mungkin juga menyukai