Anda di halaman 1dari 72

1

2
3
BABAD PANG DERMAYU;
Cat at an Dibalik Subkult ur
© Zine Reang #4, 2020

Penyunting: Ahonk & Toto Not Toilet


Perancang sampul & isi: Agus Teriyana

   Dermayu Ora Meneng


 Zinereang@gmail.com

4
Z
INE REANG Vol. IV kali ini berjalannya waktu, kian banyak
mencoba mengangkat tema distro-distro yang bermunculan
“BABAD PANG DERMAYU: dengan nuansa punk. Mulai dari
Catatan Di Balik Subkulktur”. merchandise, kaset hingga zine.
Karya ini bukan sebuah kumpulan Bicara punk, bukan melulu
sejarah yang di adaptasi lembaga soal musik, tato, patch atau dress,
seni dan kebudayaan yang syarat namun lebih dari itu. Bagaimana
dengan sensor, demi mendapat punk hari ini juga hadir di
prestise dan dana hibah. Namun tengah-tengah masyarakat,
ini adalah potongan cerita yang khusunya, di daerah dengan
tak beraturan di balik rekam ragam persoalannya. Sejauh
jejak subkultur punk yang mana semangat distorsi yang
turut mewarnai Kota Mangga, mereka suarakan dalam scene
Indramayu. memantik kerjasama (mutual)
Cerita soal komunitas punk, dan solidaritas sosial? Mulai dari
mungkin sudah banyak diulas gerakan berbagi pangan seperti
di berbagai media mainstream, Food not Bombs (FnB), gerakan
dan jadi bahasan usang. Apalagi amal, gerakan literasi, gerakan
yang tumbuh dan berkembang peduli lingkungan, solidaritas ke
di kota-kota besar. Namun akar rumput, hingga dapur umum
keberadaan punk yang tersebar pandemi covid-19.
di berbagai daerah atau kota- Mungkin fragmen ini jauh
kota kecil seperti Indramayu, dari kata sempurna, karena
mungkin jarang dibahas. Dan keterbatasan person, ruang dan
kebanyakan media masih mem- waktu. Jika ada yang kurang
framing punk dengan stereotip pas atau tidak runut harap di
negatif. Apalagi kelompok street maklumi, atau silahkan kontak
punk yang dikonotasikan dengan kami jika ada masukan dan
“anjal” (anak jalanan). Seolah- asupan, he... he... he.... Kami
olah kriminalitas masih menjadi hanya mencoba menghadirkan apa
kata ganti bagi mereka. yang kami temukan dari pelaku
Persebaran komunitas punk di lingkaran scene, pertemanan,
di Indramayu tidak bisa lepas hingga lintasan solidaritas,
dari pengaruh musik dan fesyen. menjadi sebuah kolase yang
Distro dengan harga murah barangkali jadi ruang berbagi,
sekelas “Prapatan Rebel” sempat bertemu, dan semangat baru. Up
menjadi toserba yang wajib The Punk, Organize Yourself and
dikunjungi bagi kalangan street Keep Movement. Oi Oi Oi.
punk, bahkan konsumsi anak
muda pada umumnya. Seiring Redaksi Zine Reang

5
Daftar Isi
Kata Pengantar -4

Kilas Sejarah -8
Anjatan Scene Report:
Catatan Awal Tumbuhnya
Scene Punk Barat Indramayu -28
Punk Kolektif dan Gerakan Sosial -34
Punk Jadi-Jadian
di Lampu Merah (Punk Alay) -44
Cat Call -48
Punk dan Solidaritas Titik Api -50
Sephorette -56
Bersama Dalam Perbedaan:
Cerita Dari Scene Punk Bongas -58
Dapur Umum Indramayu Kolektif -62
Punk – Pangan -66

6
Ilustrasi: Blegor/Stigma
Bima Satria Putra

8
G
ERAKAN SAYAP KIRI di Hindia menggambarkannya sebagai
Belanda dengan jelas “anarkis politik”, yang
muncul lewat pengaruh menjalankan taktik-taktik gerakan
dari para Sosial Demokrat individual dan pembunuhan.
dan Sosialis Belanda. Di majalah Het Tijdschrift yang
Tetapi hanya sedikit diterbitkan oleh E.F.E. Douwes
gagasan tentang Anarkis yang Dekker di Jawa sejak tahun 1911,
diketahui.[1] Walau begitu salah artikel-artikel dari penulis kiri
satu yang pertama kali mengkritik dan radikal asing diterbitkan,
sistem kolonialisme di Hindia termasuk Krishnavarma dan
Belanda adalah penulis-anarkis anarkis India Har Dayal. Penerbit
Edward Douwes Dekker, yang di dalam penekanan dirinya
dikenal dengan nama samarannya yang dia tulis, mengingatkan
yaitu ‘Multatuli’ (1820-1887). Ia pembatasan hak pekerja di Eropa
bekerja pada tahun 1842-1856 di itu sendiri, dan dia tidak percaya
dalam pemerintahan kolonial bahwa demokrasi parlementer
Hindia Belanda, di situ ia dapat berguna sebagai jalan
berkenalan dengan kebrutalan menuju masyarakat yang ingin
kolonialisme dan membuat pidato, ia ciptakan. Dia mengisyaratkan
karya seni serta artikel yang kemungkinan untuk
menyerang, dan mencoba untuk menggunakan metode kekerasan
membangkitkan opini publik yang revolusioner, meskipun
melawan penjajah. Pada awal abad dia menambahkan bahwa jalur
ke-20, teks-teks Multatuli memberi revolusioner yang diusulkan tidak
pengaruh signifikan pada pekerja selalu menggunakan metode
Anarkis dan sindikalis di kekerasan. Pada bulan Februari
Belanda.[2] 1913, dia secara terbuka menulis
Cucu laki-laki Multatuli, bahwa perlawanan terhadap
Ernest François Eugène Douwes kolonialisme adalah tugas moral,
Dekker (1879–1950), campuran karena tidak peduli seberapa
dari keluarga Eropa-Indonesia, “lunak” rezim kolonial, sistem
menjadi salah satu pejuang ini selalu didasarkan pada
gerakan anti-kolonial di Hindia ketidaksetaraan, ketidakadilan
Belanda. Selama perjalanannya dan hak istimewa para penguasa,
ke Eropa pada tahun 1910-1911, dan oleh karena itu mau tidak
ia menjalin kontak dengan mau kolonialisme adalah bentuk
pejuang gerakan radikal untuk dari despotisme dan tirani.
pembebasan koloni, termasuk Sebagai metode perjuangan, E.F.E
dengan Shyamaji Krishnavarma Douwes Dekker menyebutkan
India, yang kemudian hari demonstrasi, agitasi, revolusi,

9
perlawanan pasif, pemogokan pembentukan Dewan Deputi
(terutama di bidang komunikasi Tentara dan Pelaut. Terlepas
dan transportasi), boikot dan dari hegemoni Sosial-Demokrasi
pemberontakan. Dia menyambut di dalam gerakan ini, ada pula
baik gerakan revolusioner referensi tentang pengaruh
modern di berbagai negara yang anarkis di dalamnya, meskipun
ada di dunia dan, mendukung tidak sepenuhnya jelas dari
propagandis anarkis dan sosialis sumber tersebut, apakah mereka
di Eropa, menyambut sabotase dan merupakan pendukung gagasan
sindikalisme, mengutuk sosialisme anarkis yang sadar, atau definisi
reformis. Dia menyebut Yesus ini hanya merujuk pada sentimen
Kristus sebagai “seorang anarkis kata anarkis itu sendiri.
yang agung” dan pejuang bagi Ada tulisan laporan mengenai
kebebasan.[3] Meskipun demikian, aksi-aksi yang dijalankan oleh
pada tahun 1912 Douwes Dekker pelaut -militer di Surabaya
mendirikan Indische Partij, tidak tersebut, aksi itu berlangsung
ada anarkisme dalam programnya, pada tanggal 7 Mei 1916,
juga dalam aktivitas organisasi ini. disebabkan oleh ketidakpuasan
Serikat pekerja yang perlakuan oleh atasan, gizi dan
muncul di Hindia Belanda dari perawatan kesehatan yang buruk,
dekade pertama abad ke-20, juga kurangnya kebersihan
dipengaruhi oleh kaum sosialis serta kemarahan karena
Marxis, yang pada bulan Mei merasa tersiksa atas perang.
1914 membentuk Perhimpunan Surat kabar lokal, Soerabaijasch
Sosial Demokrat Hindia (ISDV). Nieuwsblad menyebutkan bahwa:
Anggota perhimpunan tersebut seorang “pelaut yang sangat
juga bekerja secara aktif di muda dengan ide anarkis yang
ketentaraan kolonial dan jelas” mencoba meyakinkan
angkatan laut, yang bergabung rekan-rekannya untuk tidak
dalam serikat adalah anggota- menghentikan pelanggaran
anggota dari armada kapal hukum. Demonstrasi tersebut
Hindia Belanda yang memiliki diadakan tanpa persetujuan
pangkat rendah. Selama Perang pimpinan Serikat Pelaut dan
Dunia Pertama—kelompok yang berujung pada bentrokan
menyebut dirinya “Serikat Tentara dengan polisi. Selama baku
dan Pelaut” (Union of Soldiers and tembak, 5 orang terluka. Kaum
Sailors), pada bulan November Sosial Demokrat hampir tidak
1918 melakukan pemberontakan berhasil menghentikan protes
tentara dan angkatan laut di tersebut. Dalam gelombang
Surabaya, juga melakukan represi berikutnya, salah satu

10
pengorganisir gerakan tersebut merupakan salah satu pejuang
dijatuhi hukuman 8 bulan Perhimpunan Anarko-Komunis
penjara, dan disusul oleh Religius (Union of Religious
pemecatan 47 pelaut lainnya.[4] Anarcho-Communists). Publikasi
Pimpinan Serikat Pekerja Belanda tersebut menganjurkan non-
di jajaran bawah mengkritik kekerasan, kehidupan di alam,
cabangnya di Surabaya karena pakaian alami, vegetarianisme,
tidak dengan cepat menjauhkan dan sebagainya. Melalui publikasi
diri dari aksi tersebut, dan itu, agitasi aktif juga dilakukan
pemimpin Partai Pekerja Sosial di Hindia Belanda, di mana pada
Demokratik Belanda, Pieter tahun 1923 sebuah cabang dari
Jelles Troelstra, bergumam gerakan ini dibentuk.[8]
bahwa telah terjadi ‘hilang Anarkis Cina mencoba
kendali’ atas kepemimpinannya menyebarkan gagasan
di serikat pekerja, akibatnya, revolusioner di kalangan
“unsur-unsur anarkis di antara penduduk Tionghoa di Belanda.
personil mendapatkan kebebasan Zhang Ji, yang nantinya akan
bertindak.”[5] Partai tersebut berpartisipasi dalam Tokyo
menyatakan untuk perlunya Asian Solidarity Society di tahun
melawan “elemen-elemen anarkis” 1907, menghabiskan beberapa
di dalam serikat tentara (Union of waktu di Jawa, di mana dia
Soldiers).[6] Sementara komandan menerjemahkan bagian dari buku
dari Royal Dutch East Indies Army, berbahasa Inggris, “The History
Van Rietschoten, menepis fakta of Java”. Ia juga mengobarkan
bahwa militer bergabung dengan perlawanan kelompok imigran
serikat pekerja dan asosiasi yang China terhadap kekuasaan
membuat “propaganda anarkis” kolonial Belanda. Terjemahannya
tersebut.[7] diterbitkan dalam surat
Karya-karya propaganda di kabar Zhongguo ribao, yang
Hindia Belanda dilakukan oleh diterbitkan di Hong Kong
banyak anarkis-kristen dan sebagai bagian dalam surat kabar
Tolstoysian yang mengorganisir revolusioner China.[9]
Gerakan untuk Kehidupan Bersih Kerja-kerja anarkis Cina
di Belanda pada tahun 1901. Pada di Hindia Belanda dimulai
tanggal 1 Januari 1907, gerakan sebelum Perang Dunia Pertama,
tersebut mulai menerbitkan para aktivis lokal bekerja dan
Majalah Levenskracht dalam skala menjalin kontak yang erat dengan
waktu bulanan, yang disunting anarkis-anarkis di China, Filipina
oleh Dirk Lodewijk Willem dan Inggris Malaya (Malaysia).
van Mierop (1876–1930), yang Awalnya, gagasan-gagasan

11
Foto: https://anarkis.org/2017/12/02/anarkisme-di-indonesia/

revolusioner yang berbeda Partai Buruh di Laut Selatan


berkelompok di sekitar rumah (Asia Tenggara) yang berbasis di
bacaan China, yang mulai dibuka Singapura, cabang-cabangnya
di seluruh Hindia Belanda sejak didirikan di kota-kota Hindia
tahun 1909 dan menjadi semacam Belanda seperti Makassar
asosiasi politik yang menentang (Celebes), Batavia, Surabaya (di
pihak berwenang Belanda dan Jawa) dan Kupang (bagian barat
China, lalu menciptakan surat pulau Timor).[11]
kabar (“Hoa Tok Po”, “Soematra Rupanya, sel anarkis pertama
Po”, dll).[10] Setelah penggulingan muncul antara tahun 1914 dan
monarki di China pada tahun 1916, seperti yang ditunjukkan
1911, kaum anarkis memusatkan oleh Review of the Anarchist
perhatian pada pengorganisasian Movement in the South Seas. Dalam
gerakan buruh dan menyebarkan catatan, yang dipublikasikan
gagasan revolusi sosial. Mereka dalam publikasi anarkis China
melakukan pekerjaan, khususnya, pada tahun 1927, disebutkan
melalui kantor “Partai Pekerja” bahwa di Hindia Belanda ada
(Gongdang/ Kungtong), yang “banyak kawan yang melakukan
notabene bukan bertindak usaha terbaik untuk menyebarkan
sebagai partai politik, melainkan propaganda dalam bentuk koran
sebagai semacam asosiasi pekerja yang dinamai Minsheng [Suara
atau organisasi serikat pekerja. Rakyat] di pelabuhan pulau-
Atas prakarsa Biro Komunikasi pulau Asia Tenggara.”[12] Surat

12
kabar Minsheng didirikan pada kepulauan Indonesia, kelompok
tahun 1913 di Cina selatan oleh kecil yang bernama Society for
seorang anarkis, Liu Shifu, dan the Truth of the Southern Seas yang
diterbitkan sampai tahun 1916 berbasis di Singapura dibentuk,
dan juga di tahun 1921. Koran mereka menyebarkan materi
ini tersebar luas juga di kalangan tentang anarkisme.[17] Tokoh yang
orang Cina yang berada di luar menonjol dalam Society of Truth,
China. seperti yang dikatakan peneliti
Mantan aktivis Liga Persatuan China Li Danyang, adalah Liu
di Cina, Bai Binzhou (Pai Shixin.[18] Pada bulan April 1919
Pinchow), yang sebelumnya di Semarang, pekerja Tionghoa
menggagas surat kabar Batavia menciptakan “Partai Buruh”,
bernama Hoa Tok Poe, dan seorang yang sebenarnya berada pada
anarkis lainnya, Wang Yuting posisi anarkisme. Majalahnya
(1892–1967), tiba pada tahun adalah Zhenli Bao yang telah
1918 dari Kuala Lumpur, lalu disebutkan sebelumnya, terbit
menerbitkan surat kabar anarko- dua kali sebulan. Agitasi aktif
komunis Zhenli Bao di Semarang.[13] di surat kabar ini digaungkan
Pada tahun 1918, seorang anarkis oleh seorang anarkis bernama
Liu Shixin, saudara laki-laki Wu Dunmin, yang tinggal di
Shifu, mulai mengedit publikasi Malaya Inggris. Kepada pihak
surat kabar Soematra Po [Surat berwenang Inggris di Selangor
Kabar Sumatera] di wilayah Deli dia menjelaskan selama interogasi
(Medan).[14][15] bahwa Zhenli Bao diterbitkan
Menurut memoar Liu Shixin, oleh “Partai Buruh” dengan
ia pergi ke Asia Tenggara pada maksud untuk “mempromosikan
musim panas 1918 dengan hak asasi manusia”. Tapi
kelompok beranggotakan 6 atau 7 sebenarnya, dia secara terbuka
orang. Awalnya mereka berhenti menyebarkan gagasan anarkis
di Singapura, tapi kemudian dalam publikasi ini. Jadi, dalam
mereka pindah ke Sumatra untuk sebuah editorial pada tanggal
mempropagandakan sosialisme. 1 Mei 1919, dia secara jelas
“Mereka tidak memiliki rencana dan menyambut baik perjuangan
konsep organisasi secara keseluruhan, kelas pekerja di seluruh dunia
dengan praktik yang juga sangat dan pencapaian gerakan sosialis,
buruk.” Segera mereka menarik dengan menyatakan bahwa
perhatian polisi setempat, yang untuk mencapai “sebuah tanah
memanggil mereka “Bushiwei” komunis yang bebas dan bahagia
(“Bolshevik”).[16] saling membantu” pekerja mesti
Pada tahun 1919, di kepulauan- menggoyang “belenggu-belenggu

13
yang diciptakan orang kaya”, berwenang Belanda menahan
lalu setelah itu mewujudkan dua editor Soematra Po pada bulan
anarkisme.[19] Pada tahun yang Maret 1919, termasuk Liu Shixin
sama, Bai Binzhou dan Wang (dalam dokumen Inggris dia
Yuting mendirikan surat tampil sebagai Shek Sam), dan
kabar Sanbaolong Yuebao [Suara anarkis lainnya di Medan, dan
Semarang], diterbitkan sampai juga Zhong Fen di Makasar, di
tahun 1922.[20] pulau pesantren tepatnya. Alasan
Kerja-kerja anarkis juga penangkapan tersebut adalah
dilakukan melalui cabang lokal “dokumen mencurigakan” yang
Serikat Buruh Tiongkok, atau ditemukan oleh polisi, dengan
“Partai Pekerja” di Surabaya dan rencana yang mereka sebut
kota-kota lain.[21] Menurut intelijen dengan “kampanye propaganda
Inggris, pihak berwenang Hindia utama Bolshevik”.[24] Setelah
Belanda pada tahun 1918-1920-an 52 hari ditahan, Liu Shixin
mengalami masalah besar dengan dideportasi dari Hindia Belanda
masyarakat anarkis Tionghoa karena menyebarkan gagasan
di Jawa, Sumatra dan Sulawesi. anarko-komunisme dan revolusi
Lewat pencarian polisi dan Rusia. Pada musim panas 1919,
dengan banyaknya dokumen yang dia kembali ke Guangzhou.[25]
disita, menunjukkan hubungan Ditangkap di Jawa, Wang Yuting
anarkis China setempat dengan dan Bai Binzhou dideportasi ke
anarkis-anarkis di China dan Hong Kong pada awal September
Singapura.[22] Setelah itu, pada 1919.[26] Zhong Fen dan agitator
tahun 1918, oleh East Cost aktif lainnya juga dideportasi.
of Sumatra Institute, aktivitas Terlepas dari represi ini, tidak
beberapa organisasi pekerja memungkinkan pemerintah
menunjukan memiliki “motif Hindia Belanda untuk
ekonomi” dengan “landasan melenyapkan gerakan anarkis.
politik” tertentu. Perhatian khusus Dibuktikan pada 1920-1921 di
diberikan pada distribusi surat Sumatra, gelombang pemogokan
kabar berbahasa Mandarin dan meletus di jalur kereta api milik
Melayu, yang mengungkapkan Perusahaan Kereta Api Deli, juga
“gagasan revolusioner dan pemogokan terbesar selanjutnya
sosialis”. Juga kerusuhan di yang meletus pada awal bulan
perkebunan disertai dengan September 1920. Lima ribu
serangan berulang terhadap pekerja kuli kontrak dan 10.000
administrator Belanda.[23] pekerja kereta api sipil menuntut
Sebagai tanggapan atas kenaikan gaji. Bergabung juga
intensnya propaganda, pihak dalam pemogokan, karyawan pos

14
dan telegraf. Selain itu, petani bahwa ia berbicara dengan faseh
setempat bersimpati dengan para dalam bahasa Melayu, dan
pemogok, memasok beras dan pemerintah takut Zhang akan
makanan lainnya.[28] Beberapa melanjutkan propaganda anarkis
peserta dalam pemogokan tersebut bahkan walau dalam tahanan.
menuntut pembalasan terhadap Oleh karena itu, dia diasingkan
pejabat kolonial Belanda.[29] ke New Guinea. Pada tahun
Banyak pasukan yang ditarik 1923, dia diampuni oleh amnesti
ke daerah Deli, meriam-meriam kerajaan dan dideportasi ke
diarahkan ke bangunan tempat Singapura.[34]
majelis pekerja diadakan.[30] Menurunnya gerakan anarkis
Bermaksud untuk menggagalkan di Hindia Belanda ini disebabkan
pemogokan tersebut, pemerintah tidak hanya oleh represi, namun
setempat menahan sepuluh juga oleh lenyapnya gerakan
aktivis pada awalnya, menuduh di negara tetangga, Malaya.
mereka melanggar kontrak, Meskipun sejauh 1926-1927,
dan ratusan pekerja dipenjara cabang dari Serikat Pekerja
bersama dengan yang ditangkap, Mekanika Hong Kong yang
dengan mengatakan: “di penjara, beroperasi di Hindia Timur
kami akan memberi makanan mendukung sindikalisme.[35]
yang lebih baik daripada Salah satu jejak terakhir
di perusahaan.” Hasilnya kehadiran anarkis China di
adalah mereka yang ditangkap Hindia Belanda adalah aktivitas
dibebaskan.[31] Di bawah ancaman Fu Wumen, yang mengagas
pemecatan pada semua peserta berbagai publikasi anarkis antara
pemogokan, setelah 15 hari tahun 1918 dan 1924, dan pada
pergulatan, perjuangan yang bulan September 1928 datang ke
panjang tersebut pun berhenti dan Surabaya. Sampai tahun 1929, dia
berakhir. tercatat sebagai pimpinan redaksi
Inspirator kampanye koran Dagong Shangbao.[36] Namun,
pemogokan tersebut, menurut tidak ada bukti keikutsertaannya
pihak berwenang, adalah Zhang dalam gerakan anarkis selama
Shimei seorang anarkis-komunis periode ini.
dari Fuzhou (di provinsi Fujian Di Belanda, beberapa pemuda
di China), yang datang ke Indonesia memiliki kontak
Medan dari Singapura.[32] Rincian dengan anarkis Belanda. Setelah
biografinya, dikutip dalam menemukan diri mereka berada
berbagai sumber, dikatakan dalam lingkungan yang jauh
menyimpang karena sifat lebih bebas daripada di bawah
memberontaknya.[33] Diketahui rezim kolonial di Hindia Belanda,

15
banyak pemuda yang membangun
hubungan dengan kekuatan
politik sayap kiri (termasuk kaum
Sosial Demokrat, kaum sosialis
revolusioner, dan Komunis),
dan mengambil bagian dalam
pekerjaan Liga Internasional
melawan Imperialisme dan
Penindasan Kolonial, yang pada
kongresnya juga para anti-
militeris anarkis berbicara.[38]
Beberapa pemuda menunjukkan
ketertarikan pada anarkisme.
Diantaranya, misalnya, perdana
menteri pertama Republik
Indonesia (1945-1948) Sutan
Sjahrir. Sebagai teman dari
Salomon Tas -mantan ketua Klub
Mahasiswa Sosial Demokratik,
Sjahrir telah melakukan kontak
langsung dengannya setelah
ia datang ke Amsterdam pada
tahun 1929 -teman barunya itu
“bergerak lebih jauh dan lebih bukanlah kebetulan. Meskipun
jauh ke kiri untuk mencari rekan- anarkisme menentang dan
rekan radikal”, sampai akhirnya melawan kolonialisme, namun
bertemu dengan segelintir anarkis sangat kritis terhadap gagasan
yang tinggal di komune. Namun, untuk menciptakan negara-
Sjahrir, menurut Tas, dengan negara nasional baru. Anarkis
cepat pindah dari sini dan Belanda menekankan bahwa
tertarik pada sosialisme dengan kemerdekaan nasional tidak akan
bentuk yang “lebih praktis”.[39] menghilangkan posisi pekerja
Setelah Indonesia mendapatkan yang dieksploitasi di koloni-koloni,
kemerdekaan, Sjahrir menjadi namun hanya akan menggantikan
pemimpin Partai Sosialis penindasan para penjajah
Indonesia. dengan penindasan oleh kaum
Kenyataan bahwa kaum borjuis mereka sendiri, militer
nasionalis muda Indonesia mereka sendiri, dan sebagainya.
pada akhirnya tidak sependapat Berbicara di sebuah kongres
dengan anarkis Belanda, anti-kolonial di Brussels pada

16
hanya dilancarkan melawan
kolonialisme dan kekuatan
imperialisme “putih”, tapi
juga melawan nasionalisme di
antara negara-negara tertindas;
bukan untuk kekuatan borjuasi
nasional, tapi untuk “dunia
Internasional yang bebas dan
terbuka (tanpa sekat negara) …
dari semua bahasa dan ras.” Dia
menghubungkan perjuangan kaum
nasionalis untuk menciptakan
negara-negara merdeka dengan
keinginan para elit negara-
negara untuk mendominasi. “Di
mana-mana di belahan dunia
ini kita melihat munculnya kelas
borjuis asli yang rindu untuk
menciptakan kekuatannya
atas dasar eksploitasi massa
luas dengan negaranya.” Kelas
baru ini pasti berjuang di sana
untuk kemerdekaan nasional,
tahun 1927, perwakilan Komisi namun pada saat bersamaan
Antimiliter Internasional, anarko- membangun sistem ekonomi baru
sindikalis Arthur Müller-Lehning, yang dipinjam dari kaum borjuis
memperingatkan masyarakat putih…”—itulah penjelasan dari
yang tertindas untuk tidak antimilitaris Belanda tersebut.
mengikuti teladan Barat dengan Dia menyerukan perjuangan
menciptakan negara-negara baru. melawan militerisme dalam
Dia mendesak mereka untuk gerakan pembebasan, dan juga
memperbarui kehidupan sosial menyerukan anti-imperialisme,
dengan semangat menghilangkan yang seperti ditunjukkan oleh
kelas.[40] Dan di Kongres Liga pengalaman di China, hanya
melawan Imperialisme di dapat mengarah pada imperialisme
Frankfurt am Main (1929), delegasi baru Tiongkok. Posisi opininya
Biro Anti-Militeris Internasional, jelas, ia mendukung gerakan tidak
seorang anarkis yang bernama bersenjata dan non-militeristik.
Bart de Ligt, menyatakan bahwa [41]
Jelas bahwa pernyataan
perjuangan seharusnya tidak semacam itu dapat tidak populer

17
di kalangan aktivis yang ingin namun untuk menolak dan
menciptakan negara borjuis mengecap buruk fenomena
nasional mereka sendiri. dari gerakan kelas pekerja itu.
Pada saat proklamasi Abdulmajid, yang menjadi
kemerdekaan Indonesia pada pemimpin mahasiswa Indonesia
tahun 1945, tidak ada tanda-tanda setelah keberangkatan Hatta,
adanya gerakan anarkis dalam dan kaum sosialis lainnya
bentuk apapun di negara ini. Elit “membawa” ungkapan anarko-
politik negara baru menggunakan sindikalis dari Belanda. Seperti
label “anarkisme” untuk pada bulan Februari 1946, Wakil
mengutuk lawan-lawan mereka. Presiden Hatta secara terbuka
Setelah tahun 1945, para pekerja menyerang “sindikalisme,”
mulai secara spontan merebut berbicara pada sebuah konferensi
rel kereta api, perusahaan ekonomi di Yogyakarta bahwa
industri dan perkebunan, perusahaan-perusahaan tersebut
membangun kontrol atas telah melewati kontrol negara.
mereka, dan pihak berwenang [42]
Presiden Soekarno, pada
setempat menjuluki gerakan ini gilirannya, mengkhawatirkan
“anarko-sindikalisme.” Seperti kecenderungan “anarko-
yang ditunjukkan oleh peneliti sindikalis” di Partai Buruh
Jafar Suryomenggolo, istilah ini Indonesia yang diciptakan oleh
dipinjam dari literatur Marxis serikat pekerja.[43] Tapi tuduhan
untuk menggambarkan bahaya ini tidak ada kaitannya dengan
dan risiko pekerja yang lepas gerakan anarkis atau anarko-
kendali dari negaranya, namun sindikalis yang sesungguhnya.
label tersebut tidak dimaksudkan Diketahui, anarkisme muncul
untuk menggambarkan proses kembali di nusantara pada tahun
sebenarnya dari kontrol pekerja, 1990an. Pada tahun 1993-1994,

18
sebuah skena punk Indonesia Partisipasi kaum anarkis
muncul. Perlahan-lahan, bagian muda Indonesia dalam
itu beralih ke aktivitas anti- gerakan sosial dimulai dengan
kediktatoran dan anti-fasis; membagikan makanan kepada
mereka membangun hubungan yang membutuhkan (Food not
dengan gerakan sosial dan Bomb), mendukung demonstrasi
dengan gerakan buruh. Seperti dan melakukan kerja-kerja
yang dideskripsikan oleh aktivis anti-fasis. Jadi, pada bulan
Indonesia, gerakan anarkis Agustus-September 1999, para
muncul sekitar tahun 1998. “Pada aktivis Front Antifasis Bandung
waktu itu anarki identik dengan mendukung perjuangan para
punk, dan beberapa orang di pekerja yang mogok dari pabrik
komunitas itu mulai menaruh Rimba Aristama, mengadakan
perhatian lebih pada ideologi aksi solidaritas dan demonstrasi.
dan nilai anarkis. Sejak saat itu, Pada bulan Desember 1999,
wacana anarkis mulai berkembang perwakilan kelompok anti-fasis
di antara individu dan kolektif di pemuda radikal dari seluruh
komunitas punk/hardcore, dan Indonesia mengadakan pertemuan
kemudian berada dalam kelompok pertama “Jaringan Antifasis
aktivis, pelajar, pekerja yang lebih Nusantara” di Yogyakarta, yang
luas,…” Diskusi dimulai tentang memiliki orientasi gerakan
bagaimana menciptakan kelompok anarkis.[45]
dan organisasi secara non- Beberapa kongres diadakan.
hierarkis dan terdesentralisasi. Kelompok-kelompok itu belum
Pertama-tama, majalah-majalah begitu stabil, sering hancur dan
kecil mulai diterbitkan, di mana diganti dengan yang baru. Pada
berbagai masalah gerakan sosial akhir tahun 1990’an dan pada
dibahas: pertanyaan tentang awal tahun 2000’an, Komite Aksi
feminisme, nilai anarkis, anti Rakyat Tertindas dan Anti Fasis-
kapitalisme, perlawanan sosial, Rasis Action ada untuk beberapa
antiglobalisasi, ekologi, dan waktu di Jakarta, dan ada info-
lain-lain. Akses ke Internet juga shop Brainwashing Corporation
turut memfasilitasi penyebaran yang mencoba menyebarkan
anarkisme. Masalah serius waktu informasi tentang anarkisme dan
itu adalah kurangnya literatur juga teori-teorinya. Di Bandung,
anarkis dalam bahasa Indonesia, kolektif konter-kultur aktif,
lalu pamflet-pamflet kecil tentang melakukan aksi langsung “dalam
Mikhail Bakunin, E. Goldman, R. kehidupan sehari-hari”; “Forum
Rocker telah diterjemahkan dan Bantuan Reksa Dana/Mutual
diterbitkan…[44] Aid Forum” ada di Malang. Pada

19
tahun 2001, sekelompok anarkis tindakan melawan pembangunan
dari Jawa Barat memproklamirkan pembangkit listrik tenaga nuklir,
(berlawanan dengan orientasi dll.[46]
budaya yang berkembang) gagasan Pada May Day 2008, 200 orang
untuk membentuk sebuah ambil bagian dalam demonstrasi
“anarko-platformis” dan gerakan anarkis. Meskipun kelompok
anarko-sindikalis. dari Bandung (“Apokalips”)
Pada awal abad 21, gerakan dan Salatiga (“The Melawan
anarkis di Indonesia tetap bubar; Syndicate”) menolak untuk
kelompok yang berbeda dan mendukungnya, demonstrasi
aktivis individu mengikuti versi ini digagas oleh kolektif di
anarkisme dan bentuk taktis yang Jakarta dan “Affinitas” dari
berbeda. Meskipun demikian, Yogyakarta. Aksi tersebut
mereka dapat bergabung ditujukan terhadap perusahaan
dalam usaha mereka untuk besar yang diakhiri bentrokan
melaksanakan proyek bersama, dengan polisi di dekat gedung
seperti mengadakan demonstrasi perusahaan milik milyuner dan
di hari besar. Dengan demikian, politisi Aburizal Bakrie. Peserta
dalam proses pengorganisasian dalam aksi tersebut ditangkap.
ini, pada tanggal 1 Mei 2007, Represi Mei 2008 memperlambat
kelompok-kelompok seperti pertumbuhan gerakan anarkis
Affinitas (Yogyakarta), Jaringan muda di negara ini. Beberapa
Otonomis (Jakarta), Apokalips kelompok putus. Meski begitu,
(Bandung), Jaringan Otonomi aktivis dan kelompok baru
Kota (Salatiga), aktivis individu muncul dan terus berpartisipasi
dari Bali dan Semarang, juga dalam perjuangan sosial,
beberapa orang dari band punk termasuk dalam bentuk radikal,
Jakarta melakukan koordinasi. bentrokan, tindakan sabotase dan
Penyatuan ini untuk memulai pendudukan. Pada tahun 2010,
gerakan tertentu yang disebut kelompok anarkis beroperasi di
dengan “Jaringan Anti- pulau Jawa (di Jakarta, Bandung,
Otoritarian”. Aksi May Day Jogjakarta, Pati, Surabaya,
tahun 2007 mengumpulkan lebih Rembang, Randublatung,
dari 100 orang dan menandai Salatiga, Porong), Sumatra (di
kemunculan anarkisme di dalam Palembang, Pekanbar, Medan,
pandangan publik. Setelah Ace), Kalimantan (di Balikpapan),
itu, kelompok-kelompok baru Sulawesi (di Makassar, Manado
muncul di berbagai kota, dan dan Gorontalo) dan di Bali.
anarkisme mengambil bagian [47]
Beberapa anarkis Indonesia
aktif dalam demonstrasi sosial, sekarang tertarik pada anarko-

20
sindikalisme.[48] Sehingga, pada rendah. Di tahun 2017, PPAS
awal tahun 2010, sekelompok memasukkan kelompok-kelompok
aktivis di Surabaya, Jakartadan lokal di Jakarta dan Surabaya,
daerah lain menciptakan sebuah serta beberapa anggota serikat
inisiatif kecil, yang bernama pekerja independen dari driver
Workers Power Syndicate, yang Uber (KUMAN). Di tahun yang
mengklaim diri sebagai anarko- sama yakni tahun 2017, serikat
sindikalis dan pada tahun 2012 driver uber (KUMAN) memasuki
membantu karyawan pabrik konflik tenaga kerja serius
garmen Garmondo Jaya di Bogor pertama dengan perusahaan
selama ada konflik buruh.[49] Uber, berusaha meningkatkan gaji
Pada tahun 2016, dengan dan memperbaiki kondisi kerja;
dukungan Anarcho-Syndicalist pemogokan dan demonstrasi
Federation Australia (ASF pun diorganisir. Aksi tersebut
Australia), Persaudaraan Pekerja didukung oleh anarko-sindikalis
Anarko-Sindikalis (PPAS) Internasional, International
diorganisir. PPAS menggambarkan Workers Association (IWA).
dirinya sebagai “gerakan buruh Pada panggilan IWA tanggal
libertarian” yang didasarkan 7 September 2017 di sejumlah
pada prinsip-prinsip anarko- negara di seluruh dunia, aksi
sindikalisme, mengumumkan solidaritas dengan perjuangan
tujuannya “sebuah masyarakat driver Uber Indonesia dijalankan.
yang didasarkan pada kebebasan, [51]
Anggota Sekretariat IWA
bantuan timbal balik (mutual yang mengunjungi Indonesia
aid), federalisme dan administrasi pada bulan September 2017
sendiri”, sekaligus bermaksud mengadakan serangkaian diskusi
untuk memperjuangkan perbaikan mengenai anarkisme dan anarko-
situasi sehari-hari masyarakat sindikalisme yang berlangsung di
pekerja.[50] Persaudaraan Pekerja kantor pusat PPAS Jakarta dan
Anarko Sindikalis meminta juga di tempat anarkis Yogyakarta.
semua serikat pekerja dan aktivis  
individu “yang tertarik” untuk Catatan kaki
bergabung dengannya. Anggota
kelompok tersebut mengambil [1] Sejarawan anarkis terkenal Max
bagian dalam demonstrasi Nettlau bahkan percaya bahwa
May Day tahun 2016 dan 2017. di Indonesia, tampaknya, “hanya
Pada tanggal 1 November 2016, propaganda komunis yang
PPAS juga berpartisipasi dalam tersedia”. Cf. M. Nettlau. A Short
demonstrasi pekerja di Surabaya History of Anarchism. London,
1996. Hlm 259.
menuntut tingkat upah yang
[2] J.M. Welcker. Eduard Douwes

21
Dekker // Biografisch Woordenboek de Arbeiderbeweging di Nederland.
van het Sosialisme en de 6. 1995. P.142-147 – http://hdl.
Arbeiderbeweging di Nederland. handle.net/10622/8749DD55-
5. 1992. Hlm 45-58 – http://hdl. 7ED7-40E5-A629-96EEEB93561E
handle.net/10622/5E1ECE1F- [9] R.E. Karl. Staging the World.
ED0F-4D66-89F3-2726DFACF952 Chinese Nationalism at the Turn
[3] K. van Dijk. The Nederlands of the Twentieth Century. Duke
Indies and the Great War, University Press, 2002. Hlm 168.
1914–1918. Leiden, 2007. Hlm [10] A. Claver. Dutch Commerce and
47–50. Anggota Indian Social Chinese Merchants in Java. Colonial
Democratic Union menyebut Relationships in Trade and Finance,
Douwes Dekker sebagai 1800 – 1942. Leiden; Boston, 2014.
“nationalis anarkis” (cf. Socialisme Hlm 197–198.
en Indonesiё. Vol.1. De Indische [11] Socialisme en Indonesiё. Vol.1. Р.41.
Sociaal-Democratische Vereening, “Partai Buruh” (Gongdang), yang
1897 – 1917. Bronnenpublicatie merupakan semacam campuran
/ Bewerkt en ingeleid door antara serikat pekerja, dan
F. Tichelman. Dordrecht, organisasi pembelaan diri /
Cinnamisson, 1985. Р.187). perlindungan hak-hak pekerja,
Pemimpin Sosial Demokratik pertama kali muncul di China
Belanda Henri van Kohl pada bulan Desember 1911,
menyebutnya “anarchist of namun dihancurkan oleh Yuan
action” (cf. J.W. Schilt. 100 jaar Shikai pada tahun 1913. Meski
Indonesische onafhelijkheidsstrijd: demikian, organisasinya mulai
Ernest Douwes Dekker en de diciptakan lagi di tahun 1913
Indische Partij // website “NPO oleh orang Tionghoa di Asia
Geschiedenis” –http:// Tenggara. Pada tahun 1917,
www.npogeschiedenis.nl/ setelah pembebasan Guangzhou
nieuws/2014/februari/Ernest- dari kekuatan militeris China
Douwes-Dekker-Indische- Utara, di sana -, dengan
dukungan dari “Partai Pekerja”
Partij.html).
yang beroperasi di Asia Tenggara
[4] R. L. Blom, Th. Stelling Niet
dan Hong Kong – Federasi
voor God en niet voor Vaderland.
Industri Cina Rantau dibentuk,
Linkse soldaten, matrozen en hun
yang menjadi dasar “Serikat
organisaties tijdens de mobilisatie
Pekerja Umum” Guangzhou.
van `14 -` 18. Amsterdam, 2004.
[12] Ou Xi. Nanyang wuxhengfu zhui
Hlm 741-743.
yundong zhi gaikuang // http://
[5] Ibid. Hlm 745-746.
raforum.info/spip.php?article1992
[6] Ibid. Hlm 780, 782.
[18.10.2015].
[7] Ibid. Hlm 809.
[13] C.F. Yong. The Origins of Malayan
[8] P. Hoekman. Dirk Lodewijk
Communism. Singapore, 1997.
Willem van Mierop // Biografisch
P.19.
Woordenboek van het Socialisme en
[14] Surat kabar “Soematra

22
Po” (“Somuntaplap Po” / 2002. No 1. Hlm 50. – http://
“Sumendala Bao”) didirikan jds.cass.cn/UploadFiles/
pada tahun 1908 (cf. Huaqiao zyqk/2010/12/201012141215396273.
huaren baike quanshu: xinwen pdf.
chuban juan Vol.6, Beijing, [19] C.F. Yong. Op. cit. P.23–27.
1990. P.474) atau di 1909 (cf. A. [20] Wenshi ziliao cungao xuanbian:
Claver. Op. Cit. P. 197) oleh shehui // Zhonnguo renmin zhengzhi
anggota Liga Persatuan. Sejak xeshang huiyi: Quanguo weiyuanhui:
akhir tahun 1914, pertama-tama Wenshi ziliao weiyuanhui. Vol.25.
diterbitkan oleh Kuomintang Beijing, 2002. Hlm 21.
sebagai surat kabar mingguan, [21] Report respecting Bolshevism
dan setelah tahun 1924 sebagai and Chinese Communism and
surat kabar harian yang berjudul Anarchism in the Far East // British
“Sumatra Pin Po” (“koran rakyat documents on foreign affairs: reports
Sumatra”). Setelah Perang and papers from the Foreign Office
Dunia Kedua dipandu oleh Liga confidential print. Part II. From the
Demokratik China. Pada tahun First to the Second World War.
1960 ini ditutup oleh pihak Series E, Asia, 1914–1939. Vol.26.
berwenang Indonesia. October 1921 – February 1922.
[15] Guang Xushan, Liu [Bethesda, MD], 1994. Hlm 72.
Jianping. Zhongguo wuzhengfu zhui [22] Ibid. No. 72, 74.
shi. Changsha, 1989. Hlm152; [23] A.L. Stoler. Capitalism and
Lu Zhe. Zhongguo wuzhengfu zhui Confrontation in Sumatra`s
sixiang shi. Beijing, 1994. Hlm 111; Plantation Belt, 1870 – 1979. 2nd.
C.F. Yong. Op. cit. P.15. ed. Ann Arbor, 1995. Hlm 62–63.
[16] Wuzhengfu zhui sixian ziliao [24] British documents on foreign affairs:
xuan. Vol.2. Beijing, 1984. reports and papers from the Foreign
P.935. Chinese anarchist Tanzu Office confidential print. Part II.
In confirmed that Liu Shixin “get Vol.23. [Bethesda, MD], 1996.
to Indonesia to edit “Sumendala Hlm 289.
Bao”” (Fang Tanzu In – http:// [25] Ou Xi. Op.cit.; C.F. Yong. Op.
www.xzbu.com/1/view-328258. cit. P.15.
htm) [26] C.F. Yong. Op. cit. P.19.
[17] Kitayskie anarhisty i [27] Report respecting Bolshevism
internazionalnyi anarhicheskiy and Chinese Communism and
kongress // Anarhicheskiy Anarchism in the Far East // British
Vestnik. 1923. No.5-6. Hlm documents on foreign affairs…. Hlm
76–77; J.-J. Gandini. Aux sources 74. Menurut intelijen Inggris,
de la revolution chinoise: les selama pencarian yang dilakukan
anarchisres. Paris, 1986. Hlm 170. oleh pihak berwenang Belanda
[18] Li Danyang. AB hezuo zai pada tahun 1919 di Semarang,
Zhongguo gean yanjiu: Zhen(li) dokumen-dokumen disita,
she jian zita // Jindai shi yanjiu termasuk surat edaran dari
(Modern Chinese History Studies). “Society of Truth” ke cabang

23
dan arahan lokal dari “partai bahwa dia ditangkap kemudian
pekerja” dari Guangzhou. Zhong dan dideportasi dari Hindia
Feng dianggap sebagai tokoh Belanda ke China pada tahun
penting dalam “partai pekerja”, 1924 (http://anti-generationism.
yang juga berkenalan dengan blogspot.com/2010 /07/blog-
pekerjaannya di Singapura, post_5310.html ).
Penang dan kota-kota lain di [34] Ou Xi. Op.cit. Menurut C.F.
Malaya. Setelah itu, Zhong Feng Yong, Zhang Shimei kembali
dan “Shek Sam” (ditangkap di ke China pada tahun 1925
Makassar) dan diusir dari Hindia dan bergabung dengan Partai
Belanda. Komunis. Pada bulan Desember
[28] Yugo-Vostochnaya Aziya: ocherki 1927, dia berpartisipasi dalam
ekonomiki i istorii. Moskwa, 1958. pemberontakan Partai Komunis
P.157. di Guangzhou, dan digeledah
[29] C.F. Yong. Op. cit. P.17. oleh Kuomintang. Pada bulan
[30] Ye.P. Zakaznikova. Rabochiy Januari 1928, Partai Komunis
klass i nacionalno-osvoboditel`noye China mengirimnya ke Malaya
dvizheniye v Indonezii. Moskwa, Inggris untuk membangun
1971. P.91. Komite Provisory Partai Komunis
[31] Ibidem. Laut Selatan. Dia ditangkap di
[32] Known also as Zhang Singapura 8 Maret 1928 dan
Hungcheng, Chung Honsen, dijatuhi hukuman penjara
Chung Wansen, Chung Ximei or seumur hidup (C.F. Yong. Op.cit.
Wong Tekchai. P.17).
[33] C.F. Yong mencatat bahwa [35] Ye. Yu. Staburova. Anarhizm
Zhang Shimei bekerja di i rabocheye dvizheniye v Kitaye
Singapura pada tahun 1920-1921 v nachale XX v. // Kitay:
dan datang ke Medan pada gosudarstvo i obshchestvo.
tahun 1921. Dia mengorganisir Moskwa, 1977. Hlm 213.
sebuah pemogokan pekerja [36] Liang Yingmin. Fu Wumen
kereta api melawan pihak – Xinjiapo huawen bao ren –
berwenang Belanda, setelah http://www.chinaqw.com/
ditangkap dan dipenjara selama node2/node116/node117/
3 tahun (CF Yong Op.cit. node163/node820/node825/
.17). Menurut sumber anarkis userobject6ai46284.html.
China, Zhang adalah “motor” [37] R. Rocker. Anarcho-Syndikalism.
pemogokan teknisi elektro London, 1989. P.165.
pada tahun 1920 dan dijatuhi [38] Untuk kontak pelajar Indonesia
hukuman 6 tahun penjara (Ou di Belanda dengan organisasi kiri
Xi Op.cit.). Akhirnya, adalah dan gerakan anti-kolonialisme
mungkin untuk menemukan internasional lihat, misal:
informasi bahwa Zhang Shimei K. Stutje. Indonesian Identities
memimpin gerakan pekerja Abroad. International Engagement
di Jawa pada tahun 1920 dan of Colonial Students in the

24
Netherlands, 1908 – 1931 // BMGN Revolution in the 1920s: Between
– Low Countries Historical Triumph and Disaster, L .; NY,
Review. 2013. Vol.128-1. Hlm 2002. P.174).
151–172. [41] B. De Ligt. Die wesentliche
[39] R. Mrázek. Sjahrir: Politics and Einheit des Kampfes gegen
exile in Indonesia. Ithaca, 1994. soziale Unterdrückung mit dem
P.59, 61. Kampfe gegen Militarismus und
[40] A. Müller-Lehning. Der soziale Krieg // Die Internationale.
und nationale Befreiungskampf 1929. Oktober. Nr.12. S.1–6. Di
Indonesiens // Die Internationale. Kongres Liga, Hatta juga hadir
1929. April. Nr.6. S.15–17. Secara [42] J. Suryomenggolo. Worker`s
khusus, empat mahasiswa Control in Java, Indonesia, 1945–
Indonesia dari Asosiasi 1946 // Ours to Master and to
Indonesia ambil bagian dalam Own. Worker`s Control from the
kongres tersebut: wakil presiden Commune to the Present. Chicago,
independen Indonesia M. 2011. Hlm 222.
Hatta, N. Pamunchak, Gatot [43] G.A. van Klinken. Minorities,
dan Subarjo (lihat: K. Stutje. Modernity and the Emerging
Op.cit.). Sejumlah anarkis Nation. Christians in Indonesia, a
Eropa terkemuka berpartisipasi Biographical Approach. Lejden,
dalam kegiatan Liga melawan 2003. Hlm 193.
imperialisme dan kongresnya [44] Cf.: Interview mit AnarchistInnen
di Brussels dan Frankfurt, aus Indonesien // Von Jakarta
terlepas dari pengaruh kuat bis Johannesburg: Anarchismus
partai Komunis dalam gerakan weltweit. Münster, 2010. Hlm
tersebut. “… Berkat Liga, 238–247.
untuk pertama kalinya kami [45] Black Flag. [2000]. No.219. Hlm
melakukan kontak nyata dengan 12.
masyarakat kolonial ..,” Müller- [46] Interview mit AnarchistInnen
Lehning menjelaskan dalam aus Indonesien…
sebuah surat kepada anarkis [47] Ibid.
India M.P. Acharya pada tanggal [48] Perlu dicatat bahwa pada tahun
15 Agustus 1929. “Kami berusaha 2006, dua asosiasi serikat pekerja
untuk bekerja di dalam Liga Indonesia (Federasi Serikat
begitu lama, karena mungkin Pekerja Nasional Indonesia
saja, bukan karena kami (FSPNI), yang menghubungi IWA
sangat senang bekerja dengan pada bulan Maret 2005, dan
Komunis, tapi karena kami bagian dari federasi ini, Pusat
percaya bahwa jika tidak, kami Serikat Pekerja Nasional, yang
akan kehilangan semua kontak didirikan di 2005) diminta untuk
dengan masyarakat kolonial ” cf. bergabung dengan IWA. Mereka
H. Piazza. The Anti-Imperialist bekerja sama dengan World
League and the Chinese Federation of Trade Unions.
Revolution // The Chinese Organisasi-organisasi ini tidak

25
diterima di IWA, karena mereka
bukan sindikat sindikat anarko-
sindikalis atau revolusioner,
mereka menyatakan dukungan
mereka untuk UNO, Organisasi
Perburuhan Internasional, dan
mereka telah membebaskan
fungsionaris dan struktur
non-federalis. Kongres XXIII
M.A.T. pada bulan Desember
2007 secara resmi menolak
keanggotaan FSPNI (Lihat: XXIII
Congress International Workers
Association, Manchester, 8, 9 & 10
December 2006 // International
Workers Association Archiv.
BI003, Dec. 18, 2007. Hlm 50).
[49] Indonesian syndicalists fight for
justice at PT Garmindo Jaya
KNH – https://libcom.org/
news/indonesian-syndicalists-
face-30092012
[50] PPAS – Persaudaraan Pekerja
anarko-sindikalis. Home –
http://ppas.online/en/home/
[51] Pemogokan Driver Uber di
Indonesia – https://libcom.
org/news/uber-drivers-
strike-indonesia-23082017;
Solidarity with UBER drivers!
// International Workers
Association – Asociación
Internacional de los Trabajadores
– http://www.iwa-ait.org/
content/solidarity-uber-drivers

26
27
ANJATAN SCENE REPORT:
CATATAN AW AL TUMBUHNYA
SCENE PUNK BARAT INDRAMAYU
Yudik - @dimensiliar

I
ni adalah catatan singkat dari sebuah kisah pengadopsian budaya
yang terjadi di barat Indramayu, terutama di Desa Anjatan, tempat
Saya tinggal. Saya merasa gelisah dengan sejarah awal kemunculan
punk disini, karena saya bukan pelaku pada masa itu. Saya
hanyalah informan dari beberapa pelaku sejarah punk di barat
Indramayu yang saya rangkum.

28
Berawal sekitar tahun 1997- kolektifitas pelaku dan membuka
an, Edi, dengan begaya Mohawk- donasi penjualan stiker dari
nya dan penampilan yang tak jalan ke jalan, anggaran mulai
lazim di lingkungan saya tinggal. terkumpul sedikit demi sedikit,
Pada saat itu penampilan Edi hingga kegiatan kegiatan gigs
masih—dianggap—belum lumrah. pertama terselenggara. Mereka
Justru dia mampu menjadi pusat melakukan gigs pertamanya
perhatian. Dampaknya, banyak di lapangan volley outdor
juga dari kaula muda yang Perempatan Cilandak, pada
mulai mengikuti penampilan akhir tahun 1999. Event gigs
Edi. Dia adalah pelaku utama ini adalah sebagai pendobrak
dari penyebaran virus punk di pertama kalinya main di atas
Indramayu Barat. Sampai saat panggung, terkecuali CHAOS
ini juga, populasinya sunguh luar G.O. Ini adalah gigs historikal
biasa. yang tidak bisa dilupakan oleh
Blok Gudang Uyah pelaku pergerakan punk di barat
(gudang garam) sebagai zona Indramayu.
awal kemunculanya. Hingga Penyelenggaraan Gigs hanya
menyebar ke titik tempat lain chaos sekali, sebuah momen
seperti; Karang Malang, Pasar, dimana para pelaku generasi
Klament, Perempatan Cilandak. awal sangat ekspresif penuh
Dampaknya yang sudah menyebar semangat, perang ludah pun
luas, akhirnya terjalin komunikasi berhamburan ketika CHAOS
yang intens antarpelaku, hingga G.O tampil dengan pogo liar—
bias membentuk sebuah band aneh buat orang awam—yang
punk yang bernama CHAOS G.O melihat, karena mereka ditonton
(Gudang Oeyah). CHAOS G.O masyarakat sekitar lokasi gigs.
sendiri sebagai band punk pionir Lagu-lagu yang mereka bawakan
di Indramayu Barat sebelum meng-cover lagu band dari The
The Bronx, Tikus Got, Dead Exploited, Ramones, Sosial
Supersonic, Dishonour, Captain Distortion, Sex Pistols, Chaos
Hook (Black Tokai). UK dan beberapa lagu band-band
Tahun dimana event gigs lokal Indonesia yang mereka
teramat langka, ide pun muncul tahu. Tema gigs tersebut adalah
untuk mengadakan gigs, tetapi “Tontonan Fucking Boring
bukan gigs total punk, melainkan Milenium 2000”. Karena gigs
bebas untuk semua genre music. tersebut mendekati perubahan
Karena keterbatasan personal dan tahun 1999 ke 2000. Sebelum gigs
komunikasi lintas punk belum milenium 2000. Ada Street Gigs,
terjalin dengan baik. Dengan yang pernah dibuat di tempat

29
yang sama pada malam hari, Dari gigs ke gigs, scene ke
maybe, sekitar tahun 1998-an, ada scene, disambanginya hanya
gigs lagi yang bertempat di dalam untuk menjalin dan membuka
Balai Desa Anjatan Baru. relasi pertemanan dari kota lain.
Itu lah sepenggal ingatan dari Hingga terjadi komunikasi lintas
sang pelaku utama. Namun tidak daerah atau kota, diantaranya
bisa secara detail menceritakan adalah Jatibarang, Cirebon,
pada saya, karena keterbatasan Subang, Bandung hingga terjalin
ingatan history tersebut dan tidak pertemanan dan saling tukar
ada dokumentasi yang tersisa. informasi. Alhasil, mereka
Gigs tersebut bukan gigs besar pun sering main di gigs kawan-
seperti gigs tontonan Fuckin kawan kota lain buat, begitupun
Boring Milenium 2000 dan No Fight sebaliknya.
Concert. Tahun 2001, adalah

30
ada, dari mulai pop alternatif
hingga underground berkumpul,
berbaur jadi satu dalam gigs
tersebut, entah organizer gigs dari
teman metal, punk ataupun indie
alternatif lainnya. Gigs tersebut
kerjasama dengan merek rokok
Sampoerna Mild, karena pada
masa itu mereka belum mengerti
akan konsep kemandirian punk.
Gigs “NO FIGHT CONCERT”,
adalah hasil dari realisasi gigs
sebelumnya yaitu “Anjatan Anti
Pecah” yang gagal karena ada
beberapa faktor yang tidak bisa
diceritakan. Padahal flayer sudah
menyebar di sepanjang jalan
dan beberapa desa. Karena pada
masa itu, flyer fisik adalah media
informasi yang ampuh untuk
mentransformasikan informasi
gigs kepada teman-teman yang
jauh.
Setelah beberapa kali
mengorganisir gigs, akhirnya
generasi gelombang awal
tahun dimana gigs besar ke-2 mulai redup dengan rutinitas
diagendakan oleh pelaku awal personal yang memang tak
yang bertema “NO FIGHT bisa kita pungkiri. Siklus hidup
CONCERT” dan bertempat di tidak semanis seperti apa
lapangan outdor Karang Malang. yang diharapkan sebelumnya,
Kenapa dibuat tittle demikian? dan akhirnya Scene Anjatan
Karena kondisinya dimana punk mulai bergeser kepada generasi
dan metal pada masa itu tidak selanjutnya.
bisa berjalan berdampingan, Tahun 2002, adalah tahun
entah karena permasalahan dimana pergantian semangat
apa mereka mempertanyakanya. generasi. Kami sebagai generasi
Setiap mereka saling bertemu berikutnya yang aktif pada
pasti bentrok, karena pada masa gelombang ke-2 di barat
itu setiap gigs, semua genre musik Indramayu. sebab sebelumnya

31
hanya bocah ingusan yang ikut- Dia masih menjadi barometer
ikutan (trendy follower) mereka setiap pengorganisiran punk
yang terdahulu. di Anjatan, sejak dulu sampai
Setelah surutnya semangat sekarang. (sehat selalu kang Edi).
teman Goedang Oeyah, kami Pertemanan adalah kunci,
melanjutkan semangat mereka dimana semua bisa berjalan
yang telah padam, bahwa di Scene dengan apa yang ada, yang
Anjatan, punk belum selesai. kami bisa dan tidak berjalan di
Kami mulai dengan berawal dari tempat saja. Hingga kekreatifan
nongkrong layaknya remaja- membuka sebuah jembatan untuk
remaja lainnya. Pasar Anjatan keberlangsungan hidup personal
adalah sebuah tempat komunal dan golongan bagi kami. Mulai
dari minoritas pemuda nakal, dari sablon, editing, distribusi
di antaranya adalah teman stuf,f hingga membuka record
Karang Malang, Gadel, Karang label buat memfasilitaskan teman-
Rata, Perempatan Cilandak, dan teman yang ingin merilis kaset
teman-teman anak pasar. Semua audio.
mengklaim Pasar Anjatan adalah 21 tahun sudah punk terlahir
tempat mereka membuang waktu disini, banyak kenangan yang
remajanya. Di sana kami ada sudah mengukir sejarah hajat
setiap saat, siang dan malam, hidup teman yang lalu lalang,
hingga banyak dari teman lintas silih berganti dalam komunitas
kota datang bersinggah ke tempat yang besar saat ini. Pasang surut
kami. Berawal dari pertemanan adalah suatu proses yang tidak
lintas kota, akhirnya kami bisa kita siasati karena siklus
memiliki relasi pertemanan yang hidup selalu demikian hingga
teramat banyak Alhasil, semua bagaimana kita bisa bertahan
informasi tentang punk kami pada kenyataan hidup.
dapatkan. Mulai dari edukasi Ini bukan hanya sekedar
lisan atau via zine, kaset, t-shirt and fanatisme masa muda, ini bukan
all stuff all about punk! pelarian dalam kepenatan hidup,
Pengorganisiran gigs sering ini bukan kefrustrasian yang
kami buat dengan kerja kolektif akut, ini bukan hedonisme yang
teman-teman disini. Walau mereka labelkan pada kami,
banyak problematika kerap ini adalah tentang sebuah arah
membuat patah arang semangat dimana kita bisa melakukan
pada kami. Edi, adalah seorang proses panjang yang baru kita
pelaku gelombang awal yang mulai!! Apdepang.
tersisa. Sampai sekarang, dia
masih aktif di pergerakan scene. Anjatan, 15 November 2018

32
33
S
apulnya adalah kolase,
potongan koran berwajah
Ronald Reagan. Kedua
mata Presiden yang takut
akan kritik dari seniman itu
dicoreti spidol. Kaset itu adalah
hadiah dari kawan saya semasa
SMA. Pertama kalinya saya
berkenalan dengan mixtape.
Kaset dimasukkan. Pintu
walkman ditutup. Tombol play
ditekan. Clak! Desis khas kaset

34
berbisik di earphone. Lagu berjudul amatir – kultur yang muncul
“Bandages” dari Crackerbash karena kegagalan mencuri dan
membuka track pertama dengan menimpa frekuensi radio FM,
suara bass kotor dan speech dari AM, dan SW yang berisiko
Sean Croghan. diperkarakan.
Padahal, pada 1980an
“Enough of your doctrines radio amatir digunakan untuk
your manifestos, hiburan saat ronda malam atau
I’m a simple man, menentukan janji bermain
I speak with simple words. sepakbola melawan kampung
Talk about inclusion, not exclusion, sebelah. Radio amatir juga
I’m a teacher, you’re teacher too!” digunakan para petani untuk
mendapatkan informasi penjualan
pupuk non-pemerintah serta
KALA itu, televisi, radio, membuka jalur alternatif
dan majalah musik populer penjualan hasil tani yang terbebas
diawasi ketat di Indonesia. dari tengkulak.
Seni dan kebudayaan harus Memasuki 1990an, radio
bersih dari politik, begitu kata amatir mulai jadi media sosial
jargon pemerintah. Sialnya, dengan frekuensi terbatas.
mendapatkan kaset-kaset punk Di sana kami dapat sesekali
dari luar negeri jadi tak kalah berbicara tentang fenomena punk,
sulit. Di tengah rumitnya represi, zine, dan gerakan kolektif-kolektif
budaya tukar-menukar mixtape musik independen. Termasuk
menjadi jawaban. Punk tetap geliat di GOR Saparua, venue
menghentak penuh semangat legendaris di Bandung yang
dan bernyanyi dengan lirik kerap dijadikan tempat hajatan
yang terlampau tabu didengar di musik punk, hardcore, dan metal.
kesunyian era Orde Baru. Mungkin inilah alasan mengapa
Inilah yang terjadi juga di di desa-desa wilayah Pantura
desa-desa pelosok Indramayu, Jawa Barat, kamar para remaja
termasuk desa tempat saya (terutama laki-laki) lumrah dihiasi
dibesarkan. Tak hanya dari coretan yang tak sedap dipandang
mixtape, musik masuk melalui mata serta poster yang didapat
pelbagai gaya hidup remaja saat dari kunjungan ramai-ramai ke
itu. Kebiasaan surat-menyurat Saparua.
yang kadang mendatangkan kartu GOR Saparua mungkin
anggota komunitas grunge atau hanya venue. Namun pengaruh
punk dari Bandung dan Jakarta. dari adanya ruang tersebut bagi
Serta jejaring komunitas di radio para pengunjungnya hinggap di

35
telinga bocah-bocah kampung di untuk memantik era yang
seluruh penjuru Jawa, bahkan di barangkali paling kritis dalam
pulau lainnya. Setelah kunjungan- sejarah musik Indonesia.
kunjungan kami ke Saparua, kami Nampaknya pernyataan
membawa pulang pengetahuan John Storey benar. “Kebudayaan
tentang musik serta ideologi yang adalah wilayah tempat
seadanya di kepala. berlangsungnya perjuangan atas
Zine menjadi oleh-oleh cah-cah makna, tempat kelompok yang
indie dan kebanggaan tersendiri dipinggirkan berusaha melawan
yang difotokopi berkali-kali. pembebanan dari kelompok
Menyebar menjadi pengetahuan dominan. Ini yang membuat
yang tak mungkin didapat kebudayaan menjadi ideologis.”3
di televisi atau radio. Kisah
mengenai band-band asing di luar
sana yang jadi selayak dongeng
ajaib. Pengetahuan yang kami KETIKA punk mulai berubah
dapatkan bersama disuarakan bentuk dan GOR Saparua tak
kembali melalui radio amatir, lagi aktif menjadi venue musik
sekalian membuat janji berangkat bawah tanah, kultur ini tidak
bareng menuju Saparua dan berhenti. Warisan punk seperti
pertunjukan berikutnya. Begitu kolektivitas, budaya DIY (do-it-
terus berangsur- angsur, berulang- yourself), dan zine bertahan dan
ulang, sampai semua itu menjadi terus berkembang ragamnya
budaya. Termasuk keturunannya: hingga kini. Modal utamanya?
zine dan budaya kolektif yang Semangat berbagi pengetahuan
terbentuk dan menginspirasi. dan kemampuan yang dirangkum
Kami tentu bukan yang dalam bentuk kolektif.
pertama melakukan ini. Ketika Ide dasarnya begini: melalui
Soekarno bersikeras musik harus DIY, seseorang dapat melakukan
membawa kelokalan dan melarang sesuatu untuk dirinya sendiri atau
musik “ngak-ngik-ngok”, seniman kelompok dengan modal yang
melawan dengan membuka diri disediakan oleh dunia produksi
pada pengaruh Barat. Sementara kapitalis. Mau tidak mau, DIY
ketika Orde Baru justru membuka memang berlangsung dalam
diri pada pengaruh Barat tapi sistem ekonomi moneter. Bahan
menutup ruang bagi kritik, mentah atau setengah jadi tetap
justru musisi melakukan yang dibeli di pasar arus utama.
sebaliknya. Mereka menggunakan Namun, sasaran akhirnya
musik dengan lokalitas kuat berbeda dengan sistem
seperti Orkes Melayu dan balada kapitalis yang mengalienasi

36
dan membuat manusia selalu membuat mereka sikut-sikutan
dalam ketergantungan. Karya alih-alih bergerak bersama.
DIY, seperti musik dan literasi, Mungkin era 2000an
dibentuk dengan semangat non- adalah titik awal musisi bisa
alienasi. Mandiri dan dengan memilih jalurnya sendiri tanpa
tujuan anti-kapitalistik. Meski didominasi industri musik.
memiliki nama “do it yourself”, Musisi memilih untuk terbebas
pelakunya dituntut untuk saling dari keterikatan industri yang
terhubung dan membantu satu mengatur bagaimana semestinya
sama lain. musik diproduksi. Mereka belajar
Kolektif DIY mempergunakan memetakan jaringan secara
sarana yang terlokalisasi mandiri, membesarkan band, dan
serta cara-cara kultural yang menambah jam terbang panggung
mengandalkan pertemuan dan dari bantuan relasi atau jaringan.
keberanian berkenalan dengan Ketika materi album rampung,
satu sama lain. Sementara musisi bahkan memiliki opsi
pengembangan dan jaringannya bekerjasama dengan label
digunakan untuk keperluan independen atau membuat label
distribusi. Cara yang terbalik dari sendiri. Selain melalui toko
kapitalisme. musik, album pun disebarkan
Alternatif yang dikonstruksi melalui kantung distribusi yang
DIY tidak hanya bersifat simbolik. sembarang: dari panggung ke
Maksudnya adalah membuat panggung yang mereka buat
ruang yang memberdayakan sendiri atau dibuatkan komunitas,
serta melakukan produksi yang lapakan ke lapakan, zine fest ke
mengandalkan kebersamaan. zine fest, serta perpustakaan-
Ketika produsen tidak terpisah perpustakaan mandiri di pulau
dari konsumen dan memiliki Jawa yang mewadahi musisi-musisi
ikatan dengan produk yang ia yang menarik dan dekat dengan
hasilkan, produsen dan konsumen literasi.
dapat saling berbagi dan memiliki Kuncinya adalah, keuntungan
cara pandang yang serupa. dari semua kegiatan ini tidak
Perubahan ini yang mulai diakumulasi untuk dikembalikan
tercerminkan dalam ekosistem pada sistem ekonomi moneter.
musik saat itu. Pasca Reformasi, Namun digunakan untuk
banyak musisi mulai bekerja secara kebutuhan hidup. Keuntungan
profesional dalam budaya kolektif dari kerjasama antar kolektif itu
dan melupakan kompetisi serta dapat digunakan untuk saling
seleksi industri musik di label-label mendukung komunitas, kolektif,
terkemuka. Sistem yang tadinya bahkan perpustakaan mandiri.

37
Dengan begitu, nilai lebih yang tumbuh. Zine, perpustakaan,
didapat tidak kembali ke sirkulasi penerbit buku independen, dan
kapital. Modal dan sumber toko musik berbasis lapakan tetap
daya kapitalis yang berhasil menggeliat. Minimal setahun
“dialihkan” tetap menjadi milik sekali, mereka mengadakan
bersama. gelaran yang cukup besar dan
ditunggu-tunggu. Di pulau
Jawa, misalnya, muncul inisiatif
DUA tahun lalu, majalah komunitas seperti Bandung
musik populer berbentuk cetak Zine Festival, Record Store Day,
dan digital mulai gulung tikar. Crafty Days, Festival Desa, hingga
Bisnis musik pun tertatih-tatih Kampung Buku Jogja.
menunggu inovasi datang. Sebagaimana dulu ide-ide
Namun pada saat bersamaan, alternatif justru muncul dari
ada arus bawah yang terus tongkrongan informal dan zine-

38
Pada ranah literasi, misalnya,
buku seperti Gurita Cikeas-nya
George Junus Aditjondro, Das
Kapital karya Karl Marx, hingga
Madilog karya Tan Malaka
justru lebih mudah didapatkan
di lapakan dan asongan lampu
merah. Mengingatkan kita pada
pola distribusi alternatif yang
dilakukan dangdut koplo pada
desa dan kota, yang seringkali
lebih punk dari punk itu sendiri.
Rentetan sejarah dan gagasan
bahwa gerakan sosial dapat
menjadi inkubator ide-ide baru
terejawantahkan. Gagasan dari
punk membuktikan pengaruhnya
dalam bentuk gerakan literasi dan
pendidikan. Serta pemahaman
bahwa upaya protes dan
pembentukan basis ekonomi
mandiri dapat diciptakan dengan
cara di luar sistem kapitalis yang
mengalienasi.
Tentu saja, basis ekonomi
kolektif seperti ini selalu
zine fotokopian, ruang independen
membutuhkan intensitas
ini bisa jadi tempat bangkitnya
pertemuan, evaluasi, ide aktual,
pemikiran-pemikiran baru bagi
dan konsistensi. Hal ini penting
scene musik lokal. Seperti kata
agar kolektif tetap mendapat
Robin D.G Kelley, “Mimpi tentang
dukungan dan kepercayaan
revolusi lahir dari perhelatan
dari kolektif lainnya. Musik
politik: yakni gerakan sosial
memang dapat menjadi wacana
kolektif yang menjelma menjadi
yang mengembangkan cara
inkubator pengetahuan baru.”
pandang pendengarnya. Namun,
Ketika dunia akademik banyak
tindakan yang terpantik karena
mengalami pertentangan nilai
eksposur terhadap budaya yang
dan sensor pengetahuan, maka
mengelilingi musik justru lebih
pengetahuan baru harus hadir
penting sebagai bibit perubahan.
dari sumber dan pola alternatif
Inilah senjata punk yang paling
yang ada di luar dunia akademik.

39
ampuh, meski orang itu tidak Apakah mereka dapat
memainkan musik punk. menyelesaikan permasalahan
modal bersama hingga mampu
mengenalkan karya yang segar
HANYA saja, fungsi ruang-ruang dan dapat mengubah stereotipe?
alternatif ini sebagai inkubator Bisa saja. Kenapa tidak?
ide-ide perubahan mulai goyah. Dalam sebuah kolektif, yang
Sekian banyak fenomena yang terpenting adalah saling-silang
bertabrakkan dengan konsistensi pengetahuan. Pertentangan
menyuarakan perlawanan bisa ide cenderung tidak berujung
kita temui di media sosial maupun solusi yang menguntungkan satu
dunia nyata. Dalam kolektif, sama lain. Sampai kapan mau
musisi terbagi dalam tiga kubu. bertarung soal pilihan hidup
Pertama, musisi yang berdiri di dalam berkomunitas? Semua ini
dua kaki–sesekali mandiri, sesekali terdengar seperti penganut agama
menerima bantuan pemerintah yang suka bilang umat seberang
atau sponsor. Kedua, sama sekali “kafir”, tapi tidak mengurusi
tidak mengambil endorsement atau rumah sendiri.
dukungan pemerintah. Ketiga, Perdebatan soal idealisme
sepenuhnya disokong sponsor ini menjadi fenomena yang tak
(rokok) atau pemerintah. kunjung usai. Seakan wacana
Bagi pemusik atau kelompok intelektual di kolektif DIY tidak
yang memiliki prinsip pernah progresif, tidak mengalami
tertentu, perbedaan haluan ini perkembangan dan berkutat pada
merepotkan. Di satu sisi ia ingin salah atau benar. Seakan tidak
berdaulat dengan jaringan, di sisi memberi ruang berdialog dan
lain sponsor telah memenjarakan mengajak duduk bersama orang-
esensi ide yang dibicarakan oleh orang yang belum paham dan
musisi itu sendiri. ingin belajar.
Namun, apakah kolektif- Apakah ruh punk adalah
kolektif ini–apapun haluannya– musiknya? Dalam praktiknya,
harusnya bisa bekerjasama melakukan hal yang berulang
dengan kolektif lain yang dan mencatatnya adalah
punya cara pandang serupa di realisasi dari punk itu sendiri.
dalam kota mereka? Apakah Akumulasi pengetahuan dan
mereka bisa bekerjasama dengan sumber daya yang digunakan
kolektif lintas provinsi bahkan untuk menguatkan komunitas,
negara yang tidak terikat oleh bukan kapital. Inilah prinsip yang
kepentingan pemerintah dan membawa DIY dari ide kecil di
sponsor dalam suatu kesempatan? kalangan musisi punk menjadi

40
gerakan vegetarian, daur ulang, berbondong-bondong mengekang
permaculture, sekolah mandiri, kebebasan artistik. Yang penting
perpustakaan anak, perpustakaan bukanlah apa lagi yang dilakukan
jalanan, komunitas craft, dan pemerintah, tapi bagaimana kita
masih banyak lagi. tetap bertahan dan menyintas.
Sebagaimana lirik Crackerbash Represi pada era Saparua toh
yang saya kutip di awal, kolektif mendorong komunitas musik
bukan tempat untuk bersikap untuk mencari celah berekspresi,
elitis. Ia adalah wadah yang bahkan sampai tahap mampu
menerima segala pembelajaran membentuk perekonomiannya
dari anggotanya dan memberi sendiri.
ruang bagi masyarakat sekitar Memangnya apa yang akan
untuk saling berbagi. Maka, tentu terjadi apabila pemerintah
bermasalah jika manusia yang ikut campur tangan dalam
terlibat dalam kolektif berubah karya musisi? Apakah dengan
jadi individu arogan yang pelit ada ataupun tiadanya campur
ilmu dan fasis, menganggap tangan itu, musisi tetap berani
yang lain tidak tepat dalam berkarya? Lebih penting lagi,
mempraktikkan idenya. di tengah munculnya begitu
Hmm, bukankah esensi dari banyak permasalahan di
fasisme itu mengasingkan dan sekitarnya, apakah musisi tetap
memberi jarak antara manusia berani mengambil sikap politis?
satu dengan yang lainnya? Masihkah musisi berani melawan
represi kesenian, ketidakadilan
terhadap kelompok minoritas,
SAAT ini, mungkin wacana yang pelanggaran HAM, hingga bicara
paling ramai di ranah permusikan tentang KDRT serta pelanggengan
adalah perihal RUU Permusikan rape culture yang dilakukan salah
dan segudang pasal di dalamnya satu instansi pendidikan di negeri
yang bermasalah. Utamanya ini?
pasal karet yang dianggap dapat Kericuhan terkait RUU
mengekang kebebasan berekspresi, Permusikan hadir di tengah
serta berpotensi mengkriminalisasi hiruk-pikuk menjelang pemilu.
musisi yang kritis. Isu RUU ini rentan dijadikan
Namun represi pemerintah tumbal politik. Musisi jadi
bukan barang baru. Sejak era sibuk bersatu dan meluangkan
Soekarno, pengaruh bintang waktu menghajar kerja tak becus
dipercaya mampu mengubah pemerintah di saat mereka sedang
pemikiran dan perilaku siap-siap tutup buku.
masyarakat. Pemerintah pun Namun, dunia tidak

41
berhenti berputar selagi musisi endorsement dan sponsor sebagai
sibuk menggalang petisi online. alasan basi, seolah “dukungan”
Pengetahuan baru yang didapat mereka tidak mengatur ruang
dan tengah terjadi di dunia gerak mereka. Apalagi jika esensi
nyata terus berjalan dan terus dari musik dan kolektif itu sendiri
mengalami proses trial and error. adalah untuk masyarakat dan
Justru, pada saat semacam memastikan bahwa masyarakat
ini perlu ada gerakan mandiri itu sendiri sadar akan cara kerja
yang memberikan alternatif. berbasis kebersamaan.
Kolektif yang solid dan jauh dari Jika benar kolektif tidak
sikap elitis individunya ini dapat mengasingkan manusia satu
membuka pintu bagi orang- dengan yang lain, maka
orang baru yang ingin belajar, akan selalu ada perputaran
dan kembali pada fungsinya pengetahuan baru untuk hari ini
yang semestinya: menjadi dan masa depan. Karena dunia
inkubator bagi pengetahuan dan era pasar bebas dan internet
kemungkinan baru. yang menyatukan kita itu mau
Jalan ke sana tentu panjang. bagaimanapun juga adalah
Kolektif dan komunitas raksasa yang ingin kita terpisah
independen yang ada sekarang dan terasing dari satu sama lain.
mesti bertanya pada dirinya Untuk membeli yang tidak kita
sendiri: apakah seniman dan mengerti dan meributkan apa
kolektif tersebut sudah melebur yang tidak penting.
dengan masyarakat sekitar?
Apakah mereka seperti tamu Referensi:
yang terasing di mata masyarakat?
Apakah mereka eksklusif atau • Arian 13, (2012) Zine: To Change
inklusif? Apakah seniman dan The World, It May Not Work But
kolektif perlu menghamba pada Surely is Fine Trying.
endorsement rokok atau dukungan • Ben Hotzman, C. H. (2007) Do It
pemerintah yang pasti memiliki Yourself... And The Movement
program yang membatasi ruang Beyond The Capitalism.
• Stevphen Shukaitis, (2007)
gerak serta membatasi ilmu yang
Constituent Imagination:
semestinya bisa didapatkan dan Militant Investigations,
dibagi? Collective Theorization.
Mungkin jika pertanyaan- Oakland: AK Press.
pertanyaan ini mulai • Ciccariello, Maher, (2016)
dikonfrontir, berbagai asumsi Building A Commune Radical
lawas di ranah DIY bisa Democracy In Venezuela.
disudahi. Tidak perlu menjadikan London: Verso.

42
43
k
alangan remaja (umur 14-
18 tahun) kita yang telah
‘terenggut’ masa depannya,

di Lampu Merah (Punk ‘Alay’)


salah satu faktornya dari
sekian banyak hipotesa, tentu
saja musik dan pergulatan budaya
menempati posisi strategis di lingkup
kehidupan remaja kemarin dan hari
ini, mungkin besok juga – sama.
Namun apa yang lebih menyakitkan
dari musik yang ditransformasikan
hanya sebagai life style atau gaya
hidup semata; trend – tidak lebih.
Sehingga yang terjadi hanyalah
sekedar gagah-gagahan semata, tanpa
implikasi positif – misalnya. Dan
pada kurun waktu belakangan,
setelah tekhnologi memegang tali
Punk Jadi-Jadian’

kuasa penuh atas manusia, musik


dan penggermar (fans) semakin
merajalela, bak jamur dimusim hujan.
Lalu apa yang seharusnya
dilakukan dari musik yang tidak
hanya sekedar di dengarkan?
Terutama musik menghantarkan
manusia pada ‘pemberontakan-
pemberontakan’ terhadap dirinya,
serta i,plikasi sosial yang konkrit.
Sudah barang tentu dari sekian
banyak penelitian yang dilakukan
oleh para ahli, musik memiliki
dampak yang luar biasa terhadap
manusia – perkembangan mental
– terutama. Meskipun yang
terjadi adalah suatu kontradiktif
A h o n k

akan hal tersebut, namun dalam


perjalannnya, genre Punk misalnya,
telah memulainya dengan segenap
pemberontakan serta pembelotan
akan hal-hal yang timpang,

44
khususnya realitas sosial. Punk yang
muncul pada kisaran tahun 1970
yang di gawangi oleh Ramones, The
Clash dan The Sex Pistols, dan konon
katanya muncul kali pertamanya di
Inggris, dan yang lebih penting adalah
genre musik ini hadir bukan untuk
memenuhi kepentingan industri atau
dengan bahasa lain anti-mainstream
karena substansi kahadirannya adalah
sebuah pemberontakan terhadap
sesuatu yang dianggap ‘mapan’, karena
sebenarnya Punk merupakan sebuah
pemberontakan dari anak-anak kelas
pekerja yang tidak puas akan sistem
politik dan ekonomi yang di terapkan
oleh pemerintah karena melihat dampak
nyata seperti pengangguran serta krisis
moral (dekadensi moral). Akan tetapi,
this is Indonesian, semua yang terpikir
sebelumnya pasti terjadi, dari Punk yang
awalnya ‘suci’ sebagai alat pergerakan
serta sebuah sikap reaksinoner terhadap
sistem, namun kini telah di reduksi
maknanya menjadi life style secara
cuma-cuma. Semua jargon ksatria Do it
your self  terabaikan begitu saja dalam
derasnya arus ‘alay’ remaja kita, ada yang
bergeser dalam tempurung kepalanya.
Namun siapa sangka anti-kemapanan yang
dimaknai dengan mengemis dengan cara
bermusik di lampu merah sudut kota
(baca; ngamen), atau hanya mencukur
rambutnya dengan gaya Mohawk serta
menggunakan atribut-atribut punk
seperti umumnya musisi punk, namun
minim esensi –memalukan.
Dan yang terjadi hari ini adalah
“Punk alay” yang hanya mampu
memutar mp3-nya, mengemis untuk

45
mencari makan, datang ke planga-plongo namun setelah
gigs pada setiap event (dangdut bergabung dengan komunitas atau
sekalipun). Maka telah jelas apa organisasi menjadi yang paling
yang terjadi terhadap reduksi sok tau, padahal sama sekali
manka akan punk itu sendiri; malas membaca apalagi menulis.
hanya gembel yang kurang Sekali lagi this is Indonesian. Punk
‘nutrisi’ mental dan akalnya. pun dapat dibodohi oleh brand-
Dan yang lebih miris adalah brand kapitalis melalui pernak-
kewajiban akan pendidikan yang perniknya, tanpa mengedukasi
ditempuhnya terabaikan begitu para konsumennya. Yah itulah,
saja, apa itu punk? Musisi punk belum lagi stigma yang memang
tidak ada yang bernalar rendah. diciptakan oleh mereka sendiri,
Memang punk-punk masih bukan orang lain. Mengapa?
menjaga kata-kata sayidina Ali Kurang kreatif, saat ini yang
RA; dibutuhkan oleh dunia adalah
punk yang kreatif bukan naif,
“Seorang pemuda sejati adalah bukan yang jadi-jadian. Mereka
yang berkata ‘Inilah aku’ bukanlah yang berkarya dan memberontak
pemuda yang berkata ‘Inilah ketimpangan-ketimpangan sosial
bapakku’.” serta menciptakan ruang aman
dengan dialektika taken granted,
Meski kenyataannya bukan sebaliknya.
bersebrangan dengan; Punk sejatinya adalah
perlawan terhadap diri sendiri,
“Pemuda hari ini adalah pemimpin yang terus menerus berdialog
masa depan” dengan hatinya, siapa saya dan
aku, untuk apa aku ada, sehingga
Atau kata-kata mutiara ‘umum’ pemaknaan terhadap punk tidak
dari Bung Karno dan Tan Malaka kabur seperti saat ini. Dan pada
yang biasa menempel di kaos remaja “alay” yang berdandan
punkers juga aktivis (yang belum ala punk adalah satu stereo type
sampai mental) ; “Berikanlah yang ‘memang seharusnya’,
aku seribu orang tua, niscaya akan karena hanya sebatas pengekor
kucabut Semeru dari akarnya. Beri dan lebih menyakitkan adalah
aku sepuluh pemuda, maka akan hyper-consumtif bukan atau belum
ku guncang dunia-Bung Karno” produktif sama sekali, padahal
dan “Idealisme adalah kemewahan punk yang dicita-citakan oleh
terakhir yang dimiliki oleh pemuda- sederetan pionirnya adalah,
Tan Malaka.” Walau sudah sangat meninjam istilah Nietszche,
banyak aktivis yang dulunya manusia unggul, walau dalam

46
kenyataannya adalah mandul.
Boro-boro menjadi diri sendiri, ilusi


bila anti-kemapanan atau jargon-
jargon yang memang telah ‘dibuat
malu’ oleh punkers itu sendiri.
Dan sekali lagi not punk today,
punk is dead – dalam esensinya.
Apabila disuguhi permasalahan
sosial kadang ‘kudet’ (jika tidak
apatis), apabila turun-aksi juga
hanya sebagai gagah-gagahan
saja, birokrasi tidak tau, padahal
dalam lirik lagu punk banyak
mengandung kata serta kalimat Generasi
yang berat, sarkes, kadang
satire. Tapi karena rendahnya (punk) yang
taraf pendidikan dari punkers
itu sendiri maka hal-hal yang
lahir bukan
menyangkut permasalahan sosial karena sekedar
sama sekali tidak digubris. Lebih
mementingkan cara menyambung membaca Marx,
nyawanya daripada manusia
lainnya. Itukah punk?
Lenin, Bakunin,
Dengan kepala tertunduk Gramsci,
malu saat menyaksikan punk
jadi-jadian (baca; alay) tersebut, Marcuse,
mari kita menjadi punk yang
sesuai dengan kredo-kredo yang
Guevera,
digariskan oleh pendahulu kita, Debord, dan
bukan mental budak, menolak
konsumtif serta memilih lainnya. Tapi
produktif, mencintai alam, serta
menjunjung tinggi nilai universal
juga menghujat
kemanusiaan. Dengan berkarya mereka!!!
dan berdikari sebagai bekal
penguat atas ekonomi, karena UCOK EX-HOMICIDE
punk itu harus kaya, serta sebagai
modal untuk mereduksi stigma
yang selama ini dilekatkan pada
punk itu sendiri.[]

47
Cat call
Perempuan Pena Liar

48
A
pa itu cat calling? Catcall adalah sebuah tindakan sapaan dari pelaku
orang yg tidak di kenal terhadap perempuan contohnya; “sendirian
aja, di anter pulang yuk”, ini adalah bentuk catcalling yang memberi
dampak terhadap perempuan rasa tidak nyaman.
Catcall bisa masuk dalam pelecehan seksual secara verbal, namun yang
bisa memberi batas ini adalah pelecehan atau bukan adalah si perempuan
yang pernah mengalami hal macam ini (catcall).
Kita besar di budaya patriakis, di lingkungan yang masih menghakimi
perilaku maupun posisi perempuan di masyarakat. Dan ini pemicu orang
yang tidak di kenal merasa punya hak untuk melakukan tindakan me­
nying­gung para targetnya. Hal ini juga tergantung bagaimana si pelaku
menempatkan posisi korban apakah sebagai objek seksual apakah sebagai
orang yang beraktifitas sehari hari.
Tempat, siang atau malam bahkan pagi, cara berpakaian ini bukan
sebuah permasalahan inti! Ketika terjadi catcall kita bisa melakukan
beberapa tindakan untuk memberi tindkn langsung atau hanya sekedar
memperingati pelaku. Yang pertama kita bisa melakukan tindakan konfron­
tasi secara langsung terhadap pelaku atau mendelegasi kan tugas (menegur
pelaku) kepada seseorang yang kita kenal jika kita merasa takut. Alihkan
perhatian pelaku, kemudian kita bisa melakukan dilay (menanyakan kepada
korban setelah kejadian selesai) dan documentasi.
Documentasi (mempostinganya di medial sosial dan sebagai bukti)
adalah cara efektif yang sering kita pakai dalam problem sehari dan
kasus seperti pelecehan secara verbal maupun langsung untuk memberi
rasa jera terhadap pelaku, Permasalahan seperti ini adalah permasalahan
klasik yang sudah lama hidup di budaya patriakis ini. Sekali lagi ini bukan
masalah tempat dan waktu atau cara berpakaian!
Yang bermasalah adalah otak mesum para Lelaki cabul yang nyaman
di zona patriaki, lelaki yang lemah atas gagal nya mengontrol syahwatnya!
Tulisan ini tidak ada maksud menyinggung siapapun atau menyudutkan
salah satu pihak. Tindakan catcalling adalah tindakan kecil namun
berdampak besar pada korban.
Hai para puan di luar sana, proteksi diri itu penting, karena kita sadar
pemerintahan tidak mendukung kuatnya kaum perempuan tapi justru
malah melemahkan kaum perempuan dengan cara membiarkan patriaki
terus berkembang.
Saya memohon maaf bila dalam tulisan ini ada perkataan yang salah
atau tidak masuk akal karna saya hanya sedang belajar.
Salam cinta untuk kalian semua.

49
50
T
idak banyak bagi saya Namun siapa sangka daerah yang
menemukan literatur punk dijuluki Kota Mangga ini sepi dari
sebagai praktik budaya pembangunan meskipun bukan
tanding hadir dalam kawasan Industri seperti Bekasi,
spektrum perlawanan di Cikarang dan kawasan lainnya di
daerah tempat saya lahir Jawa Barat. Di timur Indramayu
Indramayu, Jawa Barat. Meskipun sudah bertengger bangunan
punk sendiri merupakan lahir raksasa PT. Pertamina Balongan,
sebagai semangat subkultur sebagi perusahan negara atau
terhadap budaya dominan. Seperi BUMN yang sejak lama menyedot
awal kemunculan punk di Inggris isi bumi untuk bahan bakar fosil
yang didominasi kelas pekerja dan yang kita konsumsi selama ini
merespon sistem monarki. Begitu bernama BBM (Bahan Bakar
juga dengan beberapa kota lain di Minyak).
Indonesia yang sudah turut ambil Jika kita bergeser ke Barat
bagian dalam gerakan sosial akar Indramayu, tak kalah megah
rumput seperti kawan-kawan di juga mega proyek raksasa milik
Pati bersama sedulur Kendeng perusahaan negara bernama
dalam melawan PT. Semen PLN, hadir sebagai penyuplai
Indonesia. energi listrik berkapasitas tinggi
Di Jogja pun tak hanya berbahan batubara yang banyak
mahasiswa yang bersolidaritas menyumbang limbah asap
melawan penggusuran warga beracun ke daerah sekitarnya.
Temon, Kulon Progo dari mega Adalah Pembangkit Listrik
proyek bandara NYIA. Begitupun Tenaga Uap (PLTU) yang menelan
di Bali yang sedikit banyak turut kawasan pertanian produktif dan
mewarnai penolakan reklamasi pesisir. Dua komoditas andalan
Teluk Benoa, atau belakangan Indramayu sepeti pertanian dan
juga teman-teman di Tamansari perikanan yang menghidupi
dan Dago Elos, Bandung yang sebagian corak produksi
cukup memiliki spirit of punk masyarakat Indramayu pun
dalam barisan pertahanan zona habis dibabat. Kini perusahaan
gusur kampung kota oleh program itu beranak pinak menjadi
Pemkot. lebih besar lagi dengan rencana
Menjadi kota kecil yang masih hadirnya PLTU 2 Indramayu
didominasi wilayah pertanian yang sudah mencaplok lahan
dan sumber alam kelautan yang pertanian kurang lebih 300 hektar
melimpah, Indramayu hanya jadi dan menutup akses nelayan di
lintasan para perantauan yang wilayah Desa Mekarsari, Patrol
hendak ke ibu kota, Jakarta. dan sekitarnya.

51
Meletupnya perlawanan kelompok punk tak banyak yang
masyarakat yang menamakan terlibat, namun mereka pelan-
diri Jaringan Tanpa Asap pelan mengajak kawan lainnya
Batubara Indramayu (JATAYU) melalui jaringan komunitas yang
yang menolak keras adanya mereka miliki yang tersebar di
pembangunan PLTU 2 beberapa wilayah bukan hanya
Indramayu sejak hampir lima Indramayu, melainkan juga
tahun belakangan ini, memantik Cirebon dan sekitarnya. Agitasi-
kelompok solidaritas dari propaganda bawah tanah yang
berbagi latar belakang. Mulai massif tak kenal komando dan
dari mahasiswa, aktivis, pelajar, bayaran sudah mulai diaktifkan.
pegiat seni, pegiat literasi hingga Mereka mengusung semangat
komunitas street punk. Mereka perkawanan sebagai modal
berbagi bara perlawanan di pengorganisiran, barangkali
tengah anak muda daerah berbeda dengan mahasiswa yang
yang sudah apatis dan teracuni kecendrungan melalui rantai
sindrom politik praktis. Kelompok instruktif organisasinya baru
punk yang didominasi anak- bergerak.
anak muda pun turut mewarnai Keterlibatan mereka memang
solidaritas akar rumput yang tak melulu seperti aksi-aksi yang
menjadi gerakan penyelamatan kebanyakan mahasiswa lakukan,
bumi dari gempurani industri meskipun beberapa kali ikut
ekstraktif. turun aksi jalanan juga. Mereka
Meskipun sebagai kota lebih banyak pada kerja-kerja
pingggiran, Indramayu menjadi kampanye kreatif seperti mural di
lumbung persebaran dari rumah warga, postering, membuat
komunitas punk, khususnya gigs solidaritas, memperingati
kelompok street punk. Mereka hari bumi, sablon kaos dan cukil
menjadi distorsi di tengah- karena hal ini lebih dekat dengan
tengah dominasi goyang dangdut kultur mereka. Kultur agraris dan
Tarling yang sarat dengan sawer mobilitas kerja ke wilayah urban
dan kultur pantura yang keras. barangkali menjadi perekat antara
Belum lagi iklim politik daerah komunitas punk Indramayu yang
bertahun-tahun lamanya cukup lahir dari sebagian besar pelosok-
membosankan oleh hegemoni pelosok desa untuk bersolidaritas
dinasti yang mmebuat basi. dengan petani karena dekat
Jika berganti warna pun yang dengan kehidupan mereka dan
namanya parTAI ya sama-sama latar belakang lingkungannya.
bau amis. Tak jarang mereka
Memang pada awalnya mengadakan gigs di lokasi yang

52
berdekatan dengan lapangan pun cukup mudah dilakukan.
persawahan karena minimnya Beberapa acara yang pernah
space acara seperti di kota-kota diorganisir mereka diantaranya
besar. Dan tak jarang juga mereka solidaritas untuk petani Kendeng,
mendapat penolakan terkait ijin perlawanan warga Kulon Progo
dengan alasan acara ‘punk’ yang yang menolak pembangunan
terlanjur dilabeli dengan kata bandara NYIA, dan terkahir
‘rusuh’’. Kalaupun mendapat untuk warga Mekarsari yang
space yang diinginkan, sering melawan pembangunan PLTU 2
kali harus ditempuh dengan Indramayu.
jalur kompromi dengan aparat Meskipun event tersebut yang
keamanan demi terselenggaranya mengagas teman-teman punk,
sebuah acara. namun mereka juga melibatkan
beberapa komunitas lainnya
Semangat Tanpa Batas seperti mahasiswa, pegiat perpus
Pemantik Solidaritas jalanan, street art hingga aktivis.
Sehingga event ini menjadi cukup
Ada berapa scene yang cair dan tanpa sekat. Semangat
cukup aktif menyuarakan “No Border” sudah selayaknya
solidaritas untuk mereka dimiliki komunitas punk itu
yang berjuang di garis depan sendiri seperti halnya gigs yang
perlawanan. Seperti Sleman sering mereka lakukan sebagai
Punk Ceria (SPC) misalnya, manifestasi dari praktek tanpa
persebaran komunitas punk batas antara penonton dan yang
di sana cukup massif sehingga manggung. Berbeda dengan
dalam mengorganisir acara semangat acara musik pada

53
umumnya yang memperlihatkan pemerintah dan media arus
artist syndrome yang membatasi utama. Perkenalan saya dengan
antara penonton dan yang beberapa komunitas punk di
ditonton, layaknya para rock Indramayu mungkin sudah
star yang pongah akan gaya cukup lama, namun bertemu
hidup mereka. Atau para wakil dalam spektrum perlawanan akar
rakyat yang berada di gedung rumput adalah sesuatu yang baru,
DPR terpisah jauh dengan apalagi kelompok street punk.
rakyatnya sebagai penonton yang Karena selama ini saya lebih
rutin memberi suara di setiap banyak bertemu di scene kampus
pemilihan. dan aktivisme. Kawan-kawan
Dari berbagai acara solidaritas street punk yang sebagian besar
yang telah diorganisir teman- terbiasa hidup di jalanan, namun
teman SPC, memantik beberapa tetap tumbuh dan membawa
scene lainnya seperti di Bongas, identitasnya ketika pulang
Anjatan dan scene lainnya ke desa, saat membicarakan
untuk melakukan hal serupa solidaritas kadang kala menjadi
meski dengan cara yang berbeda. sesuatu yang cukup sensitif.
Jejaring organik pertemanan “Menghidupi diri sendiri saja
yang mereka miliki memudahkan masih sulit, apalagi mikirin orang
untuk melakukan acara tanpa lain”, cletuk salah seorang teman
menunggu komando seperti yang cukup lama hidup di street
halnya organisasi atau lembaga punk.
konvensional yang cukup hirarkis. Slogan dan anekdot protes
Semangat kolektifitas yang yang melekat dalam vest, kaos
mereka usung menjadi modal dan lagu-lagu street punk
utama dalam mengorganisir acara tidak lantas membuat mereka
termasuk gelaran solidaritas benar-benar paham betul
akar rumput secara desentralis. dengan apa yang mereka pakai
Kemandirian adalah ruh yang dan nyanyikan. Apalagi bagi
sudah selayaknya teman-teman mereka yang baru ikut-ikutan
punk selalu jaga, Do It Yourself dan tumbuh hanya dari fashion
(DIY). semata. Mungkin bagi sebagian
Meniup bara perlawanan individu cukup melek dan paham,
di tengah titik api perlawanan namun sebagian lagi barangkali
bukanlah perkara mudah pada masih ikut-ikutan. Tapi saya
teman-teman punk. Seperti juga bukanlah hakim dan tidak
melakukan counter dari gempuran punya hak mengatur mereka
mega proyek PLTU batubara dengan satu demarkasi bahwa
yang sering dipromosikan oleh punk seharusnya begini, begitu

54
dan seterusnya. Proses seseorang obrolan yang saya temui saat
tidaklah sama. Bisa bekerjasama nongkrong dengan mereka.
dengan lingkaran kecil mereka Meskipun tidak di semua scene
dalam semangat kerja solidaritas memiliki kultur yang sama.
saja sudah menjadi sesuatu yang Pengusung kata “Setara” dan
asyik kok. “Anarki” dalam setiap lagu
Saat pertama bertemu di garis atau patch yang mereka pakai,
depan perlawanan, kawan-kawan sudah selayaknya berlaku bagi
street punk kota mangga sudah perempuan atau gender lainnya
sedikit banyak berkontribusi yang tumbuh di kalangan
dalam pergerakan warga melawan komunitas punk. Jika tidak apa
PLTU 2 Indramayu. Mulai bedanya dengan kebanyakan
dari aksi bersama di DPRD masyarakat lainnya yang masih
Indramayu, Bandung, Jakarta patriarkis dan menganggap
hingga pembuatan artwork dan rendah kemanusiaan.
mural bersama-sama di rumah Stigma yang selama ini
warga yang akan menjadi target melekat pada kelompok punk pun
penggusuran. Perkenalan antara perlahan-lahan akan bergeser
kawan-kawan punk dan warga dengan sendirinya karena melihat
Mekarsari yang berjuang di garis langsung kerja-kerja solidaritas
depan menurut saya menjadi dan kolaborasi dengan warga
momen penting yang pada terdampak langsung. Tatto
prinsipnya memiliki semangat yang menubuh, piercing yang
yang sama: MELAWAN. Suara mencolok, dan rambut mohawk
berisik yang sering mereka serta baju lusuh bukan jadi
bawakan dalam gigs bagiku tak hal tabu lagi. Apalagi hadir
kalah lantang dengan petani, di tengah-tenagh warga yang
buruh atau warga tertindas sedang membutuhkan teman
lainnya yang mempertahankan dalam berjuang, adalah sesuatu
haknya. yang cukup berharga dan
Dominasi laki-laki yang ada menyemangati di antara mereka.
dan tumbuh di komunitas punk Saling belajar, saling mengisi,
ini juga masih cukup terasa, bukan saling menggurui apalagi
meskipun perempuan yang menghakimi. Seperti halnya
aktif sudah ada walau hanya mimpi kolektivitas dalam “Mutual
beberapa saja. Rape culture dan Aid” yang saling melengkapi
toxic masculinity masih menjadi satu dengan lainnya, saling
warna tersendiri di kalangan bekerjasama, gotong royong, apa
punk Indramayu. Bahkan sudah yang kita bisa, ya lakukan.[]
menjadi ‘penormalan’ di kala

55
SEPHORETTE
S
EPHORETTE, nama band menjadi nama scena di Indramayu Kota,
sekitar tahun 2008-nan lah, he… he… he…, klalen. Sephorette
adalah bahasa Jawa/Indramayu yang di artikan dalam Bahasa
Indonesia ialah SEKUATNYA, Tercetus Oleh salah satu kawan
kami, yaitu Alm. KODIR, atau biasa di panggil PONKPAY.
Awalnya, kata sephorette di rencanakn untuk nama band punk

56
kita, yang mempunyai 99% kemandirian, tanggungjawab,
semangat, 1% skil bermusik. Kita solidaritas, dan hal-hal baik
baru mempunyai dua personil, lainnya.
yaitu Ponkpay (gitar) dan saya Dari pengalaman tersebut, saya
sendiri Rendiy (drum). kita pribadi merasa termotivasi soal
sepakat, untuk membangun tanggungjawab, saol jalan hidup
sebuah band dan berencana yang saya pilih. Karena hal
mencari dua personil tambahan, tersebuat, saya mulai merintis
untuk mengisi bass dan vocal. usaha sendiri di tahun 2013.
Tapiiiii, karena keasyikan Mengikuti skil yang saya punya,
menjalani kerja sama dalam yaitu menggambar.
bentuk penjualan t-shirt & Di pertengahan tahun
merch, saya dan Alm. Ponkpay, 2013, saya memberanikan diri
melupakan projek tersebut. Alm. menggambar di media kulit/
Ponkpay nyletuk “wis lah ora usah tato. Pada akhir tahun 2013, saya
band-band-an, enak dagang, olih duit, memberanikan diri membuka jasa
aran sephorette’e nggo aran scenan tato freelance. Berjalannya waktu,
bae ning SC (Sport Centre), mumpung dan fokus dengan apa yang sudah
lagi rameh-rameh e scenane”, kurang saya pilih, untuk menjadikan hobi
lebih seperti itu. rangkuman Awal sebagai pekerjaan yang di dukung
mula adanya SEPHORETTE kawan-kawan, sahabat, keluarga,
SCENE CITY PUNK di dan campur tangan Tuhan.
Indramayu Kota, tepatnya di Alhamdulilah, saya sekarang
Sport Centre Indramayu Kota, sudah mempunyai tato studio
yang sempat ramai beberapa sederhana, di kontrakan yang
tahun, dan mulai menyepi setelah sederhana. Bertempat di jalan
kami kehilangan sodara kami Murah, tepatnya di belakang
Alm. (Ponkpay) karena sakit. Di kantor PU Bina Marga Indramayu
tambah keadaan scena kami di Kota, dengan nama studio
Sport Center yang sekarang tidak OUTLINE TATTOO.IMY.
senyaman dulu. Karena apa jehhh Semoga dengan tulisan ini,
tebak dewek bae ya, karena apa???? kawan-kawan bisa termotivasi
Tapi, alhamdulilah saya untuk hal-hal baiknya saja “ya”,
pribadi banyak mendapat brur maap-maap kata gapa ujung-
pelajaran berharga dari Alm. ujunge promo he… he… he....
(Ponkpay), dari kawan-kawan Panjang umur
di Sephorette Scene City Punk kawan-kawan pembaca,
dan dari kawan-kawan Street TOOOSSS...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Punk lainnya. Banyak pelajaran
berharga yang saya dapat tentang

57
Wawancara Dengan Rudi (Personil Anti Foxy)

BERSAMA DALAM PERBEDAAN:


CERITA DARI SCENE PUNK BONGAS

T
im redaksi Zine Reang berhasil mewawancarai Rudi melalui pesan
WhatsApp, ia salah seorang ayah beranak dua, pengajar sekaligus
personil band Anti Foxy yang cukup aktif menghidupkan scene
punk Bongas, Barat Indramayu. Banyak cerita menarik yang lahir
dari sana dan cukup menginspirasi mulai dari organize gigs, bergerak
bersama dengan lintas komunitas di desa, partisipasi dalam isu kesehatan,
gerakan amal hingga solidaritas lintas batas pada warga garis depan yang
memperjuangkan ruang hidupnya.

Hallo pak apa kabar? Oiya, masih aktif sama komunitas


Alhamdulillah baik mas punk di Bongas? Apas aja
aktivitas teman-teman di sana
Lagi ngapain aja sekarang? Masih kalau boleh tahu?
ngajar? Ya walau dengan spirit yang
Sekarang masih dengan sangat-sangat sedikit sekarang
rutinitas di dunia pendidikan kami masih ada, untuk aktifitas
maya. pendidikan dunia maya sekarang-sekarang sih masih
belajarnya pake hape dan laptop sekedar ngopi bareng ajah sih di
mas, hehe.... Warkop.

58
Kalo boleh tahu apa nama Banyak gigs mah sampe
komunitas punk di sana? Sudah yang terakhir saja bertema
berapa band yang lahir dan “GENGGAM ERAT
pernah tour ke mana aja? MEDULURAN #6”, belum lagi
Nama komunitas sih ya punk ajah gigs dengan tema yang lain, kalau
mas. Tapi untuk nama tongkrongan band luar dari Jakarta seperti
atau scence kita “Warkop Error For Lemots, Southern Rock, Dead
The Punk”, seringnya masyarakat Germs, Wrong Pillow, X Rocker,
bilang sih “Warkop Punk”. Untuk Sex Instant, Tahan Bantinx,
band sendiri pernah ada “Black Terror Victim, Domestic Prison,
Soes”, yang sekarang masih ada dan masih ada sih dari Jakarta
“Street Flower”, “Anti Foxy”, dan tapi saya lupa.. hehe, dari Jawa
“Total Crisis17+” untuk tour sih Tengah ada The Gholampit.
kami belum pernah melakukan
rangkaian tour, tapi maen di gigs Kapan acara Genggam Erat
atau acara untuk ke barat seperti Meduluran #6 diadakan? Dan
kota Tangerang, Jakarta, Bogor, kalau gak salah persis lokasi
Bekasi, dan untuk ke timur kota acara membelakangi PLTU 1?
seperti, Pekalongan, Pemalang, Minggu, tanggal 20 Januari 2019.
Brebes.
Kalian di desa kan? Selain sama
Oiya kamu sendiri punya band komunitas punk sendiri, apa
kan? Apa namanya? Sudah buat pernah kerjasama/bergerak
album atau single? dengan komunitas lainnya? Dan
Band saya Anti Foxy, untuk ngapain aja?
album sendiri belum punya baru Iyah kami di desa, agenda
ikut kompilasi-kompilasi saja tahunan dan sudah berjalan 2
tahun belakangan kami bergerak
Sejak kapan punk lahir dan bersama jadi satu bersama
berkembang disana? Siapa saja komunitas seperti Oi/Fals Mania,
yang membawa punk disana? Slanker, Reagge, Ansor Nahdatul
Punk ada di Bongas pada generasi Ulama (NU) Kec. Bongas, dari
2000-an, saya membawa masuk komunitas motor XTC, Monraker
punk di Bongas tahun 2007 kalau Bongas, dari fans bola Viking
ngga salah. dan The Jack Mania Bongas,
kami bersama dalam perbedaan
Sudah berapa gigs yang pernah dalam kegiatan sosial skala besar
diadakan? Pernah ada band apa bahkan helatan akbar hari Aids
saja dari luar kota yang cukup Sedunia pada bulan Desember.
terkenal?

59
Oiya teman2 kan pernah ikut komunitas punk atau dari
partisipasi buat acara peringatan masyarakat dan yayasan. Hampir
AIDS dan kegiatan yang berkaitan setiap gigs yang kami buat selalu
dengan kesehatan reproduksi, itu ada buat santunan anak yatim
kapan ya? Dan bagaimana respon dan lansia dan sumbangan
temen2 dan apa pentingnya? buat masjid, galang donasi
Setiap tanggal 1 Desember #savekendeng (lupa tanggal
turut memperingati hari AIDS dan bulannya), penggalangan
sedunia, alhamdulillah kami dana support pergerakan warga
mengesampingkan ego demi Mekarsari Bandung bertepatan
kebaikan bersama dan diri dengan Tour Domestick Prison
sendiri. Manfaat bagi kami yang (Jakarta), bahkan buat teman
sudah sering mengikuti kegiatan yang lagi sakit atau kesusahan.
jadi tahu pentingnya kesehatan
dan kami sadar kami juga bisa Pas peringatan hari bumi kalian
bersesiko. juga pernah terlibat di Mekarsari,
Apa suka dukanya berkomunitas lokasi PLTU 2 Indramayu akan
punk di desa? Apa kendala dibangun, nah kenapa itu penting
temen-temen komunitas disana? bagi kalian?
Bagaimana stigma masyarakat Karena kami dan kawan-kawan
setempat? sadar betapa pentingnya bumi
Ya, kami dari desa kemampuan yang hijau tanpa sadar polusi dari
wawasan regulasi dan finansial asap baturabara mengotori udara
beda pastinya dari kawan punk dan berpotensi menyebabkan
yang di kota, untuk kendala pasti berbagai penyakit, kami tergugah
ada kalau dulu mah transportasi untuk mendukung rakyat
jamannya BM kadang menuju Mekarsari atas terampasnya hak
pantura saja kami jalan kaki dan lahan garapan warga sekitar.
berkilo-kiko meter.. hehe. Ngga
sedikit masyarakat dengan stigma Terus apa agenda teman-teman ke
negatif. tapi dengan tindakan depannya?
kami banyak juga yang menerima Sing penting pada waras pada
kami di masyarakat. sehat akeh rejekine, ana lah sing
pengen di laksanakan mah... hehe
Apa pernah ikut solidaritas dalam
gerakan sosial? Itu kapan dan apa Ok terima kasih atas waktunya
saja kegiatannya? pak, sehat selalu dan tetap
Alhamdulillah kami aktif semangat bergerak bareng teman-
dalam kegiatan sosial baik yang teman di sana.[]
di adakan atau di agendakan

60
61
Dapur umum
Indramayu kolekt if
D.U.I Kolektif

62
H
alo! Selamat datang sesuatu yang sedikit mengganggu
untuk kalian yang sedang pemandangan disana—
membaca tulisan ini, berhadapan dengan polsek—
semoga, selalu dalam (baca; All Cops Are Bastard).
lindungan Tuhan Oke, anggap saja sudah
masing-masing. Izinkan kami cukup perkenalan dengan scena
menemani kebosanan kalian kami, kalian boleh datang dan
dengan mengulas sejarah singkat, bermain kapan saja. Kami akan
mengenai terbentuknya dapur menyambutnya dengan hangat,
Umum Indramayu kolektif atau dengan minum-minum juga
biasa disingkat DUI Kolektif. tentunya, Ehe… he… he….
Tapi sebelum itu, kami ingin Kembali ke pembahasan,
berterimakasih kepada Tuhan terbentuknya DUI Kolektif,
Yang Maha Esa, kepada orang- sebuah kolektif kecil yang
orang baik diluar sana, kepada menaungi kami ini, terbentuk dari
kawan-kawan yang rela tersita ke-titikjenuhan kami menjalani
waktu dan tenaga, dan untuk rutinitas harian. Ditambah,
kalian yang sudah meluangkan adanya berita Covid19 yang terus-
waktu untuk membaca. “Love menerus disiarkan secara massif,
youall” yang tentu saja mematikan segi
Oke, lanjut, seperti yang ekonomi dari semua lini. Apalagi,
sudah kita ketahui, bahwa yang paling merasakan dampak
eksistensi punk di Kota Mangga buruknya adalah rakyat miskin.
sudah berkembang dari tahun ke Banyak buruh-buruh di PHK,
tahun, dari generasi ke generasi, pedagang kecil dilarang berjualan
menjamurnya scena-scena, selama masa pandemi, dan segala
ruang untuk sekedar singgah, macam aktivitas, mendadak
menggantungkan hidup, serta lumpuh selama masa lockdown.
hanya untuk bertukar pikiran Akhirnya memunculkan fikiran
dengan kawan-kawan punk. dibenak kami, “bagaimana
tak terkecuali scena yang sudah caranya kami mengambil peran
eksis sejak dari generasi pertama dimasa krisis ini?” Akhirnya
per-punk-an di Indramayu, yaitu masing-masing dari kami
PJR dan Celeng scena. Karena berinisiatif menggalang donasi
memang disana tempatnya dari media sosial yang nantinya
cukup strategis, dekat lampu akan dipergunakan untuk
merah dan warung, tempat biasa membuat makanan dan masker
kawan-kawan mencari rezeki gratis untuk dibagikan. Tanpa
yang kemudian digunakan diduga-duga sebelumnya, banyak
untuk mengisi perut. Namun ada bantuan donasi dari kawan-

63
kawan lintas kolektif, seperti membentuk kolektif adalah
kolektif Jogja dan Jakarta. Setelah sebuah ide yang tepat. Dan kami
donasi yang terkumpul dirasa menamainya; DAPUR UMUM
sudah cukup, akhirnya agenda INDRAMAYU KOLEKTIF.
pertama, membagikan makanan Begitulah kira-kira sejarah
dan masker gratis, berhasil kami singkatnya, kawan-kawan.
laksanakan. Aksi pertama kami Perlu diketahui juga, kegiatan
ini masih bersifat “kesadaran DUI Kolektif bukan hanya
individu”. Setelah banyak sekedar membagikan makanan
berdiskusi untuk merencanakan gratis kepada yang membutuhkan,
agenda selanjutnya, akhirnya atau biasa dikenal dengan istilah
kami mengusulkan “bagaimana FOOD NOT BOMB, tapi kami
jika kita membentuk sebuah juga rutin mengadakan aksi
kolektif?” dan, “YA!” Masing- galang dana untuk saudara-
masing dari kami pun setuju. saudara kita di luarsana yang
Karena tujuan dibentuknya ditimpa musibah, sakit, atau
kolektif ini, yaitu sebagai wadah. apapun yang sekiranya sangat
Memang masing-masing dari kami membutuhkan uluran bantuan,
berasal dari lintas scena. Namun ini adalah bentuk protes
saling terkoneksi, terorganisir. dan revolusi kami terhadap
Lagi pula masih dalam lingkaran kemiskinan dan kelaparan.
yang sama. Jadi kami berfikir, Selain menggalang dana

64
dari luar, masing-masing dan semoga kami tetap konsisten
dari kami juga berkolektif menebar kebaikan.
atau membayar iuran setiap Kami juga menerima dengan
minggunya, tanpa patokan, tangan terbuka bantuan dari
tanpa paksaan, berapapun siapapun, sekiranya kalian ingin
nominalnya asal atas dasar berkontribusi bisa kontak kami;
ikhlas, dan kami juga membuat - 0831 4821 3613 (HidekiAndri)
PO T-shirt serta Totebag, yang - 0895 4148 40569 (Maria Jane) 
100% keuntungannya digunakan Untuk melihat setiap kegiatan,
untuk kegiatan kolektif, seperti kalian bisa mengunjungi halaman
membagikan apapun yang media sosial kami;
bermanfaat secara gratis, karna FB: Dapur Umum Kolektif
gratis itu menyenangkan. Jika ada IG: @dapurumumkolektif
sisa dana, kami menyimpannya
sebagai uang kas untuk semangat kami selalu membara
keberlangsungan agenda kolektif berkat do’a serta dukungan
selanjutnya. kalian!
Harapan kami, semoga kolektif Banyak cinta dari kami untuk
kecil yang kami bangun bisa kalian, Terimakasih.
memberikan manfaat, membantu #Tetaplahmembara
meringankan beban orang-orang #Panjangumursolidaritas
yang sedang ditimpa musibah, #Rakyatbanturakyat

65
PUNK - PANGAN
(Interview With Omen)

S
ebagai pelaku subkultur yang hidup di Indramayu kota, Omen, sapaan
akrabnya, sudah cukup lama bergelut dengan dunia punk. Kecintaan
dirinya akan dunia punk yang menjalankan prinsip DIY, dipraktikan
juga dalam kehidupan kesehariannya di dunia pangan seperti bertani
bonteng (timun suri) saat musim kemarau hingga berternak domba.

66
Dari cerita Omen, ini Siapa yang membawa punk di
menunjukkan bahwa punk bisa scene Indramayu kota dan kenapa
hadir di tengah masyarakat tanpa kamu tertarik terjun di komunitas
mengeklusifkan identitasnya punk?
hanya sebatas di komunitas, Pertama kali yang membawa scene
dengan tanpa menghilangkan punk adalah Almarhum Pongpay
semangat kemandirian yang terus dkk. Karena punk sebagai
dibawa sebagai jalan hidupnya. prinsip hidup yang berlandaskan
Berikut adalah wawancara D.I.Y (Do It Yourself). Saya
singkat dengan Omen, di sela-sela memilih punk bukan untuk
kesibukannya saat bertani dan pelarian semata, di dalam punk
ber­ceng­krama dengan keluarga kebersamaanya cukup kuat.
kecilnya. Cita rasa sosial yang tinggi..
serta sebagai bentuk perlawanan
Hallo ang apa kabar? Lagi sibuk terhadap sistem pemerintahan
apa aja nih, denger-denger bertani yang bobrok.
ya sekarang? Ada pengalaman yang
Alhmdulillah sehat ang.. Betul estetika dalam berpenampilan
sekali, sekarang lagi sibuk bertani punk, contohnya sepatu boots
dan penggemukan domba. digunakan sebagai bentuk
penolakan terhadap aparat (polisi
Wah, berternak juga ya, kenapa dan tentra) yang menindas rakyat
memilih bertani, enggak cari kerja kecil. Celana yang robek-robek
lainnya? sebagai bentuk anti “budaya
Karena dengan bertani kita mapan.”
jadi dekat dengn alam..selain
itu bertani juga sebagai wujud Biasanya ngumpul dimana aja sih
ketahanan pangan. dulu?
Dulu, biasanya di Sport Center
Oiya, dulu kan kamu sempat aktif
punk-punkan kan, kalau boleh Gigs apa yang masih ingat dan
tahu sejak kapan dan bagaimana berkesan di Indramayu kota?
sih awal kenal punk di Indramayu Pernah punya pengalaman enggak
kota? enak enggak pas dulu masih aktif?
Aktif mulai tahun 2002. Awal Bisa ceritain dong.
mula sih cuma nongkrong biasa, Indramayu kota saat gigs kaya
terus ada temen yang ngenalin yang waktu itu karena terganjal
punk di tongkrongan kami. perijinan, jadi susahnya minta
ampun.

67
Pengalaman waktu nyetreet
di Kebon Jeruk dulu kalo pas
tidur bangun kesiangan pasti
selalu kejar-kejaran sama Satpol
PP. Waktu itu pas acara “Jakarta
Bersatu,” dari Stasiun Senen


menuju Jogja naik kereta barang,
pas di sambungan lokomotif
ehh.... sampe Stasiun Cirebon
tiba-tiba muka banyak serpihan
gesekan rel, he… he… he…. Generasi sekarang
punk cuma penampilan
Bagaimana menurut kamu melihat
generasi sekarang, ada perbedaan doank kebanyakannya ,
enggak dangan yang kamu ikuti khusus di Indramayu
dulu?
kota anak-anak
Generasi sekarang punk
cuma penampilan doank yang enggak jelas
kebanyakannya, khusus di cuma karena pake
celana robek-robek
Indramayu kota anak-anak
yang enggak jelas cuma karena
pake celana robek-robek aja aja dibilang punk.
dibilang punk. Solidaritas dan Solidaritas dan
kebersamannya pun enggak kaya
kebersamannya pun
dulu.
enggak kaya dulu.
Sekarang masih aktif ke gigs atau
nyetreet gak? Hehe
Kalo ke gigs masih aktif, tapi
khusus wilayah Ciayumajakuning
(Cirebon, Indramayu, Majalengka,
Kuningan) aja. Kalo nyetreet
sih sekarang enggak aktif
dikarenakan udah berumah
tangga heee.

Ok, terima kasih banyak atas


waktunya ang, semoga sukses
bertaninya.

68
69
Ilustrasi: Halpyansah Leo Wijaya (saprool)

Anda mungkin juga menyukai