Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Dimana halusinsi itu sendiri terbagi menjadi halusinasi pendengaran, penglihatan , penciuman, perabaan dan pengecapan dan Ny S merupakan salah satu bukti nyata yang mengalami halusinasi pendengaran dan dapat disimpulkan bahwa :
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny S penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Hasil pengkajian pada Ny S didapatkan data subjektif klien
mendengarkan suara lagu krisdayanti, kadang suara teriakan, pasien mengatakan itu muncul saat sendirian dan mau tidur. Ny S mengatakan bila suara itu muncul Ny S senyum-senyum sendiri dan kadang jengkel. Data objektif didapatkan klien sering melamun, kontak mata kurang dan klien kadang senyum-senyum sendiri.
2. Masalah keperawatan yang didapat dari hasil pengkajian adalah
Halusinasi, Menarik Diri dan Harga Diri Rendah
3. Intervensi keperawatan dari masalah Halusinasi pendengaran adalah
bina hubungan saling percaya dengan klien, identifikasi penyebab halusinasi, identifikasi tanda-tanda halusinasi, identifikasi perilaku yang biasa dilakukan, identifikasi akibat halusinasi, ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik, berbincang- bincang dengan orang lain, membuat jadwal dan melakukan kegiatan yang disukai dan minum obat secara teratur dengan 5 prinsip benar. Intervensi dari masalah menarik diri adalah identifikasi penyebab menarik diri, membantu klien menilai keuntungan berinteraksi dengan orang lain, menilai kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain dan mengajari berkenalan dengan orang lain secara bertahap. Sedangkan intervensi dari masalah harga diri rendah adalah identifikasi dari aspek positif yang dimiliki klien, bantu klien menilai kemampuan yg masih dapat digunakan, bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan klien, latih pasien kegiatan yang dipilih sesuai kemampuan.
4. Untuk mengatasi masalah halusinasi pendengaran penulis
mengidentifikasi penyebab halusinasi, tanda-tanda halusinasi, mengidentifikasi tindakan yang bisa dilakukan, mengidentifikasi akibat halusinasi, mengajarkan menghardik, berbincang-bincang dengan orang laen, melakukan kegiatan yang disukai dan minum obat secara teratur. Untuk masalah menarik diri penulis mengajarkan klien berkenalan dengan orang lain secara bertahap. Untuk masalah harga diri rendah penulis mengidentifikasikemampuan dan aspek positif yang dimiliki, membantu klien kemampuan yang masih bisa dilakukan selama dirumah sakit, melatih klien aktifitas yang bisa dilakukan dirumah sakit yaitu seperti menyapu dan menata tempat tidur.
5. Evaluasi yang diperoleh untuk dagnosa yang pertama yaitu halusinasi
pendengaran adalah dengan melihat implementasi yang dilakukan serta memperhatikan respon objektif dan subjektif yang muncul didapatkan klien sudah mampu mempraktekan secara menghardik, berbincang- bincang dengan orang lain, melakukan kegiatan yang disukai dan minum obat secara teratur. Penulis berkesimpulan bahwa diagnosa yang pertama ini teratasi sebagian karena klien mampu mempraktekan semua kegiatan yang dilatihdan menerapkan dalam kehidupan sehari- hari, namun bukan untuk memutus halusinasi, melainkan hanya mengontrol halusinasi agar frekuensinya berkurang. Evaluasi yg diperoleh dari diagnosa yang kedua masalah menarik diri dengan melihat data subjektif dan objektif didapatkan klien mampu berkenalan dengan orang lain secara bertahap. Evaluasi yang diperoleh dari diagnose ketiga masalah harga diri rendah adalah dengan melihat implementasi yang dilakukan serta memperhatikan respon subjektif dan objektif yang muncul didapatkan klien memiliki aspek positif yang dimiliki.
B. Saran
1. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada
halusinasi, perlu melakukan pendekatan singkat namun sering dilakukan sebagai upaya untuk membina hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
2. Perawat sangat diharapkan selalu memberikan semangat dan dorongan
kepada klien dalam menyelesaiakan masalah yang dihadapinya. Sehingga dapat mempercepat penyembuhan klien.
3. Keluarga merupakan salah satu elemen yang sangat berpengaruh pada
pemulihan klien dirumah setelah diijinkan pulang dari rumah sakit oleh karena itu peran sangat penting dalam perawatan klien dirumah untuk menghindari kambuhnya kembali gangguan jiwa pada klien.
4. Rumah sakit diharapkan bisa menambah fasilitas dan senatiasa
menciptakan lingkungan yang terapeutik guna mempercepat penyembuhan klien.