video 3 (Pelatihan bermain peran: Konseling anak “kasus orang tua bercerai”)
1. Apa jenis media yang digunakan?
2. Apa saja media yang digunakan? 3. Apa permasalahan yang dihadapi anak? 4. Jelaskan Proses konselingnya?
Jawaban
1. Yaitu Media non Proyeksi.
2. Hewan miniatur. 3. Jack seorang anak salah satu korban broken home yang mana orang tuanya bercerai ketika ia berusia 2 tahun yang sekarang tinggal bersama ibunya, permaslahannya juga konflik dengan kakeknya dan sering berkelahi dengan temannya di sekolah. 4. Proses konseling dijalankan dengan menggunakan Hewan miniatur yang mana bermanfaat untuk menjalin hubungan dengan anak dengan maksud anak dapat menuturkan ceritanya dan mencari tahu tentang persepsi anak terhadap keluarganya. Secara tidak langsung menangani isu-isu yang mungkin sulit diakui anak sebagai kehidupan permasalahan dialaminya. Intinya proses konseling ini konselor melibatkan hewan miniatur dengan tujuan mengeksplorasi hubungan, ketakutan akan hubungan, kemungkinan hubungan dimasa depan, serta solusi yang bisa dilakukan terhadap masalah hubungan.
Video 4 (Bagaimana cara bermain: Bermain peran dengan penjelasan teknik)
Bermain merupakan bagian terbesar dalam kehidupan khususnya anak-
anak untuk dapat belajar mengenal dan mengembangkan keterampilan sosial dan fisik, mengatasi situasi dalam kondisi yang sedang terjadi. Bermain peran dalam video ini konselor mengunakan ruangan bermain dengan bermacam media yang digunakan seperti makanan mainan, alat-alat dapur dan mainan lainnya. Dalam artian bermain peran disini kegiatan yang mengeksplorasi anak hubungan antar manusia dimulai konselor memperagakan maupun mendiskusikan sehingga anak dapat mengeksplor peran maupun respon anak terhadap apa yang disekitarnya. Dalam video ini juga konselor harus membiarkan anak melakukan kegiatan atas kemauannya sendiri namun tetap dalam pengawasan. Dan juga konselor membebaskan anak memilih apa saja yang ingin dijadikan alternatif bagi kegiatannya bermain serta konselor juga memperjelaskan teknik atau sistematis dunia nyata disaat anak bermain, seperti anak memegang makanan mainan dan sendok sedangkan konselor memerintah anak untuk melahap apa yang dipegangnya (tapi jangan sampai dibiarkan anak menelan itu beneran heheheh) Salah satu tujuan dari bermain peran ini bisa dilihat konselor juga mengajar anak untuk mengembangkan empati suatu hal disekitarnya ataupun penghargaan terhadap orang lain serta terlebih lagi meningkatkan jiwa sosialisai anak pada suatu hal disekitarnya baik itu konselor itu sendiri. Kesimpulannya bahwa bermain peran ini agar anak lebih aktif belajar, memiliki sikap toleran, dan secara khusus dapat berbicara dan berbahasa dengan baik dan benar. Dalam video sebelum penutupan konselor sering mengingatkan bahwa tinggal berapa menit lagi bermainnya berakhir, dan konselor mengatakan pada saat selesai anak bisa datang lagi di lain hari. Dan tentu saja disini lebih baik lagi jika orang tua anak itu menuruti jika anak tersebut ingin kembali, karena disini kemungkinan konselor bisa mengevaluasi perkembangan anak tersebut dan melakukan tindakan yang lebih jauh lagi.