3. Penyangga Tiang
Untuk menambah kemampuan beban kerja tiang atau mengurangi penggunaan
tiang dengan beban kerja besar, dipakai penyangga tiang pada tiang-tiang dengan
beban kerja dasar (200 daN). Penyangga tiang dapat berupa topang tarik (guy wire)
atau topang tekan (strut pole) dengan sudut miring penyangga tidak melebihi 60º. Jika
tidak memungkinkan, dapat menggunakan variasi penyangga (span guy wire /kontra
mast). Penyangga tiang tidak digunakan pada tiang awal jaringan. Mengingat beratnya
tiang beton, maka tiang ini tidak dipakai sebagai topang tekan (Strut Pole).
Pada system multiground common netral, konstruksi topang tarik tidak
memakai isolator guy-wire (toei insulator) namun dibumikan bersama-sama
penghantar netral di atas tiang.
4. Ruang Bebas Hambatan
Ruang bebas hambatan atau right of way pada jaringan tegangan rendah kabel
pilinadalah jalur lintas yang dilalui jaringan tegangan rendah tersebut. Pada jalur lintas
tersebut tidak ada penghalang yang menyebabkan penghantar bersentuhan
denganpohon atau bangunan.
Jarak Aman atau safety distance merupakan jarak dimana penghantar saluran
udara tidak terjangkau oleh tangan manusia dan kendaraan yang berjalan. Ukuran
jarak aman terdapat pada table berikut ini.
5. Beban Mekanis Tiang
Beban mekanis akibat berat penghantar, pengaruh tiupan angin dan beban-
beban mekanis lainnya perlu diperhitungkan khususnya pada tiang awal, tiang sudut
dan tiang akhir. Jumlah total beban gaya mekanis pada tiang tidak boleh melebihi
beban kerja tiang. Jika melebihi, maka perlu dipasang konstruksi topang (guy wire,
strut pole).
Tabel berikut memberikan data pemilihan kekuatan mekanis tiang awal/ujung dan
tiang sudut untuk berbagai macam ukuran kabel pilin saluran udara.
Tabel 1. Kekuatan Mekanis Tiang Awal/Ujung untuk Saluran Tunggal
Jarak gawang 45 meter, panjang andongan 1 meter, tiang 9 meter.
Keterangan :
Jika keadaan lingkungan dan peraturan Pemerintah Daerah mengizinkan. tiang sudut
dan tiang ujung dapat memakai tiang dengan kekutan 200 daN di tambah konstruksi
guy Wire.
6. Konstruksi Pembumian
Penghantar Netral jaringan dibumikan pada setiap jarak 200 meter. Dalam hal
tidak diperoleh tahanan tanah yang dipersyaratkan, maka jumlah elektroda
pembumian ditambah atau dipasang kawat laba-laba (mesh) seluas 40 cm x 40 cm.
Khusus pada sistem Jawa Tengah (Multi Ground Common Netral). Pembumian
penghantar netral jaringan pada tiapa-tiap tiang, namun tidak memakai elektroda
bumi.
7. Konstruksi Sambungan SUTR dengan SKTR Pada Tiang
Sambungan kabel twisted/berpilin dengan SKTR dengan inti tembaga harus
memakai bimetal joint sleeve Al-Cu. Ujung SKTR memakai bulusan/terminasi jenis
heat shrink atau cold shrink atau sejenis dan bukan jenis konstruksi kabel yang di
buat. Jika sambungan pada tengah jaringan, sadapan pada jaringan memakai kabel Al
inti tunggal, sambungan dengan SKTR memakai bimetal Al-Cu.
8. Konstruksi pada dinding bangunan
Konstruksi saluran udara kabel pilin pada dinding bangunan (konstruksi pada
ruko, rukan, pasar) jarak antar bracket tidak lebih dari 6 meter. Jarak antara kabel
dengan lantai bangunan tidak kurang dari 3 meter. Semua bagian ujung jaringan
ditutup dengan insulating tape dan mekanikal proteksi (pipa PVC). Tidak ada
penghantar yang terkena dinding bangunan dan jarak dengan dinding tidak kurang
dari 10 cm.
9. Konstruksi melintasi jalur kereta api
Persilangan dengan jalur kereta api direkomendasikan menggunakan saluran
kabel tegangan rendah bawah tanah. Dalam hal menggunakan saluran udara,
perhatikan jarak aman minimum yang dipersyaratkan. Keadaan ini tidak
direkomendasikan untuk lintasan dengan jalur kereta api listrik.
Tidak disarankan jaringan tegangan rendah melintasi jalur kereta api listrik.
Gambar : JTR/TC/002
Pemasangan :
Kondisi belokan
Sudut pemasangan 15- 90 derajat
Tension Bracket mampu menahan beban 500 kg (samping) dan 1500 kg (depan)
Gambar : JTR/TC/003
Pemasangan :
Kondisi belokan
Sudut pemasangan maksimal 30 derajat
Tension Bracket mampu menahan 1500 kg (depan)
Gambar : JTR/TC/004
Pemasangan :
Kondisi belokan
Sudut pemasangan maksimal 30 derajat
Tension Bracket mampu menahan 1500 kg (depan)
Gambar : JTR/TC/005
Pemasangan :
Kondisi perempatan
Suspension Clamp mampu menahan beban 700 Kg
Line tap connector untuk jumper
Material yang perlu diperhatikan :
Suspension clamp Bracket untuk TC 35 mm
Stainless Steel Strip non magnetic
Plastic Strap minimal 6 buah
Stoping buckle dari bahan stainless
6. Konstruksi TR-4A
Perbedaan konstruksi TR-4A dengan TR-4 terletak sudut persimpangannya,
pada TR-4A dua buah sudut persimpangannya tidak 90 derajat.
Gambar : JTR/TC/006
Pemasangan :
Kondisi perempatan
Posisi lurus dan sudut
Suspension Clamp mampu menahan beban 700 Kg
Line tap connector untuk jumper
Tension bracket mampu menahan beban 500 Kg (samping) dan 1500 Kg (depan)
Material yang perlu diperhatikan :
Suspension clamp Bracket untuk TC 35 mm
Tension clamp bracket untuk TC 35 mm
Stainless Steel Strip non magnetic
Plastic Strap minimal 6 buah
Stoping buckle dari bahan stainless
7. Konstruksi TR-4B
Perbedaan kosntruksi TR-4B dengan TR-4 adalah pada sudut persimpangannya,
semua sudutnya tidak 90 derajat.
Gambar : JTR/TC/007
Pemasangan :
Kondisi perempatan
Posisi sudut
Line tap connector untuk jumper
Tension bracket mampu menahan beban 500 Kg (samping) dan 1500 Kg (depan)
Material yang perlu diperhatikan :
Suspension clamp Bracket untuk TC 35 mm
Stainless Steel Strip non magnetic
Plastic Strap minimal 6 buah
Stoping buckle dari bahan stainless
8. Konstruksi TR-5
TR-5 merupakan konstruksi SKUTR pada tiang penegang setiap 10 gawang.
Kabel dikaitkan pada fixed dead-end assambly. Tiang penegang/tiang tarik adalah tiang
yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dimana gaya tarik kawat pekerja terhadap
tiang dari dua arah yang berlawanan.
Gambar : JTR/TC/008
Pemasangan :
Konstruksi penegang setiap 10 gawang
Posisi lurus atau sudut minimal 90 derajat
Tension bracket mampu menahan beban 500 Kg (samping) dan 1500 Kg (depan)
Material yang perlu diperhatikan :
Tension clamp Bracket untuk TC 35 mm
Stainless Steel Strip non magnetic
Plastic Strap minimal 6 buah
Stoping buckle dari bahan stainless
9. Konstruksi TR-6
Gambar : JTR/TC/010
Pemasangan :
Konstruksi belokan
Tension bracket mampu menahan beban 500 Kg (samping) dan 1500 Kg (depan)
B. Band-It
C. Pulling Grip
D. Tang Kombinasi
E. Palu
F. Gunting Plat
2.5 Dokumentasi Praktek Pemasangan Jaringan SKUTR
2.6. Tugas Di Halaman Spada
Diketahui :
Kapasitas trafo 100 kVA
Tegangan 380 V
1 titik penyambungan 3 fasa
1 fasa 3 rumah
Jadi, 1 titik penyambungan 9 rumah
Suplai daya setiap rumah 900 VA
Cos pi 0,85 legging
Jenis Penghantar antar rumah LVTC 2x10 mm2
Jenis penghantar antar tiang LVTC 3x70 mm2 + 1x50 mm2 Jarak antar tiang 50 meter
JAWABAN PERTANYAN DARI TUGAS
I trafo untuk titik C per fasa = I trafo per fasa – (4 tiang x I tiang per fasa)
= 129,144 A – (4 x 12,3)
= 79,944 A
Karena arus sisa trafo -18,456 A maka kita memerlukan tambahan kapasitas untuk
beban dengan menambahkan trafo sisip pada jalur A dan B dan jalur menuju C D
sehingga trafo sisip yang dibutuhkan sebesar
I trafo sisip untuk titik B per fasa = I trafo sisip per fasa – (4 tiang x I tiang per
fasa)
= 206,63 A – (4 x 12,3)
= 157,43 A
I trafo sisip untuk saluran menuju C D = I trafo sisip untuk titik B per fasa – (4 tiang x
I
tiang per fasa)
= 157,43 A – (4 x 12,3 A)
= 108,23 A
I sisa trafo sisip untuk mensuplai saluran C D= I trafo sisip untuk saluran menuju C D
–
(7 tiang x I tiang per fasa)
= 108,23 A – (7 x 12,3 A)
= 22,13 A
Karena arus sisa trafo -18,456 A maka kita memerlukan tambahan kapasitas untuk
beban dengan menambahkan trafo sisip pada jalur A dan B dan jalur menuju C D.
Jika I sisa trafo sisip untuk mensuplai saluran ke C D terdapat 22,13 A maka arus
tersebut dapat mensuplai saluran C D yang kekurangan arus sebesar -18,456 A
Jadi 2 buah trafo tersebut dapat mensuplai semua beban dengan optimal.
4. Apabila pembebanan maksimum trafo 85%, maka apakah trafo yang ada
masih mampu dibebani. Berapa seharusnya trafo dipasang?
S trafo yang terpasang = 100 kVA
S trafo max dipakai = 85 % × 100 kVA
= 85 kVA
= 85.000 VA
Jumlah rumah keseluruhan = banyak rumah satu tiang x jumlah seluruh tiang
= 9 rumah x 27 tiang
= 243 rumah
7. Rancang bentuk kontruksi seperti slide hal 2, dan buat kontruksi jaringan yang dipakai
pada jaringan di atas dari titik A-D dengan jarak gawang 50 M dan dilengkapi dengan
keterangan dan penomoran tiang seperti
E
c. Tension Bracket
Fungsinya sama dengan suspension clamp bracket, bedanya sebagai bracket yang
tergantung pada konstruksi tiang sudut atau belokan.
d. Strain Clamp
Merupakan klem penjepit penghantar yang dijadikan sebagai penggantung,
digunakan untuk menahan tarikan konduktor. Dipasang pada konstruksi belokan
pada tiang awal atau akhir jaringan dan pada tiang penegang.
e. Stopping buckle
Adalah gesper untuk mengencangkan dan mengunci stainless steel strip.
Pemakaiannya dibelitkan pada tiang, kemudian dimatikan ikatannya dengan
stopping buckle.
Plastic strap
Plastic pengikat bundle konduktor untuk membatasi bagian konduktor netral yang
dikeluarkan dari bundlenya untuk penggantung.