OLEH :
RAFLI SEPTIAN DWI
NPM : 18024010030
Diajukan Oleh :
RAFLI SEPTIAN DWI
NPM : 18024010030
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Agribisnis
i
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan penulisan Laporan Kuliah Kerja profesi di Kusnan Farm Desa Tutur
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur ini dengan baik meskipun masih terdapat
kekurangan didalamnya.
1. Dr. Ir. Nora Agustien K, MP. Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universtas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Ir. Sri Widayanti, MP. selaku Koordinator Program Studi Agribisnis S-1,
Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
ii
3. Segenap Dosen pengajar Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur atas ilmu yang telah diberikan selama penulis
menjalani perkuliahan di Jurusan Agribisnis.
4. Bapak Ahmad Kusnan selaku Owner & Ketua Kelompok Tani “Kusnan Farm”
di Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
5. Segenap anggota kelompok tani di “Kusan Farm” yang telah membimbing
kegiatan magang saya dari awal hingga akhir pertemuan.
6. Bapak Winarso dan Ibu Ida Irawati serta keluarga yang telah mengizinkan saya
menginap di Home Stay Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
7. Orang tua saya yang telah memberikan izin, dukungan berupa doa, semangat
dan kasih sayangnya yang tak terhingga.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
iv
2.3.3 Pemeliharaan ................................................................................ 19
v
5.3.1 Permodalan ................................................................................... 43
LAMPIRAN........................................................................................................ 67
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
5.11 Herbisida................................................................................................ 31
viii
5.22 Pengolahan Tanah................................................................................. 35
5.28 Penyiraman............................................................................................ 38
5.40 Hama Kutu Kebul Yang Menyerang Pucuk Daun Tanaman Krisan ........ 44
5.48 Hama Thrips Pada Pucuk Daun dan Bakal Bunga Krisan ...................... 54
ix
5.49 Penyimpanan Bunga Krisan ................................................................... 55
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam dan kondisi agroklimat
yang begitu beragam dan didukung dengan kondisi dimana Indonesia merupakan
negara agraris yang mengusahakan sektor pertanian baik itu tanaman pangan,
praktek nyata, pemanfaatan dari potensi alam tersebut tidak dapat dilakukan secara
daerah yang memiliki berbagai potensi alam khususnya di sektor pertanian untuk
dijadikan wisata berbasis alam atau biasa disebut agrowisata. Namun begitu, untuk
dapat mendirikan sebuah agrowisata tentu mensyaratkan berbagai banyak hal yang
perlu dipersiapkan, mulai dari persiapan dan tinjauan dari sisi fisik, ekonomi, sosial,
budaya dan lingkungan dari suatu potensi alam yang nantinya akan dikelola untuk
nantinya akan dijadikan sebuah agrowisata. (Muhammad Arfani Fadil, dkk., 2020).
berhasil), yaitu pendaftaran 16 VUB dari target 22 VUB atau 169,23%; 25 Asesi SDG
baru dari target 25 Asesi atau 100,00%; 509.201 stek benih sumber krisan dari target
1
2
500.000 stek atau 101,84%; 10.572 planlet benih sumber anggrek dan tanaman hias
lainnya dari target 10.000 planlet atau 105,72%; 2 teknologi produksi tanaman hias
Krisan atau Chrysanthenum merupakan salah satu jenis tanaman hias yang
telah lama dikenal dan banyak disukai masyarakat serta mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi. Bunga krisan juga memiliki kesegaran yang relatif lama dan mudah
dirangkai. Krisan merupakan salah satu jenis bunga potong penting. Pada
perdagangan tanaman hias dunia, bunga krisan merupakan salah satu bunga yang
banyak diminati oleh beberapa negara Asia seperti Jepang, Singapura dan Hongkong,
Krisan merupakan tanaman bunga potong dengan luas panen paling besar
pada tahun 2018, yaitu sebesar 1.110,52 hektar. Urutan kedua adalah tanaman
mawar dengan luas panen 411,10 hektar dan urutan ketiga adalah tanaman sedap
malam dengan luas panen 309,67 hektar. Sebagian besar tanaman bunga potong
mengalami peningkatan luas panen pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun
2017. Peningkatan terbesar terjadi pada bunga mawar, yaitu sebesar 10,41 persen
Pada tahun 2018, produksi semua tanaman dalam kelompok bunga potong
peningkatan sebesar 17,61 juta tangkai (9,55 persen) diikuti oleh herbras, krisan,
anggrek, sedap malam, anturium bunga, gladiol, pisang-pisangan, dan anyelir. Tiga
jenis tanaman hias bunga potong yang mempunyai produksi terbesar pada tahun
2018 adalah krisan dengan produksi 488,18 juta tangkai, diikuti mawar dengan
3
produksi 202,06 juta tangkai, dan sedap malam dengan produksi 116,91 juta tangkai
(BPS, 2019).
Provinsi sentra tanaman hias pada tahun 2018 adalah Jawa Timur, Jawa
Barat, Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Bali. Produksi tertinggi krisan dan
anggrek ada di Jawa Barat, sedangkan produksi tertinggi mawar dan sedap malam
ada di Jawa Timur. Tanaman hias yang paling banyak diekspor adalah krisan, mawar,
dan anggrek. Pada tahun 2018, volume ekspor krisan naik dari 49,52 ton menjadi
59,11 ton dan nilai FOB naik dari 699.176 US$ menjadi 817.208 US$. Negara
pengimpor krisan dari Indonesia tahun 2018 hanya Jepang (BPS, 2019).
Pada alur produksi tanaman bunga potong krisan memiliki rangkaian kegiatan,
Mulai dari kegiatan off farm hingga pemasaran ke tangan pembeli. Oleh karena itu,
perlu adanya manajemen risiko yang baik sehingga proses produksi bunga potong
krisan bisa menghasilkan kualitas yang baik dan kuantitas yang tinggi setiap kali
memasuki masa panen. Adanya potensi risiko dalam alur produksi tanaman bunga
potong krisan maka perlu adanya manajemen risiko untuk meminimalisir risiko yang
terjadi selama proses produksi tanaman bunga potong krisan. Dengan latar belakang
tersebut penulis menyusun Kuliah Kerja Profesi (KKP) dengan judul “MANAJEMEN
dengan penulisan ilmiah ini bisa memberikan masukan kepada petani bunga potong
potong krisan di Kusnan Farm Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur.
pada kegiatan usahatani tanaman bunga potong krisan yang berada di Kusnan
1.3 Manfaat
Manfaat dari dilaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) antara lain :
diperoleh selama Kuliah Kerja Profesi (KKP) ke dalam Laporan Kuliah Kerja
Profesi.
saat Kuliah Kerja Profesi untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan Skripsi
sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai
1. Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini sebagai masukan untuk petani terkait
2. Kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini sebagai bentuk sarana pembelajaran
alat pelaksana administrasi dan memiliki peran atau kemampuan sebagai alat untuk
mencapai hasil melalui aktivitas orang lain (Feriyanto dan Endang Shyta Triana,
manajemen sebagai sebuah seni untuk mengatur dan melakukan pekerjaan melalui
orang lain.
Risiko merupakan suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang
atau perusahaan yang dapat memberikan dampak merugikan. Risiko selalu dikaitkan
(2004) dalam Sherlywati (2016) adalah risiko diartikan sebagai probabilitas kerugian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), risiko adalah akibat yang
merugikan yang tidak diduga/ tidak diinginkan (Djojosoedarso, 2003). Risiko diartikan
6
7
tersebut terjadi selama periode tertentu (Sherlywati, 2016). Sementara itu, Hillson
(2001) dalam Rizqiah (2017) mengemukakan bahwa risiko memiliki makna ganda
yaitu risiko dengan efek positif yang disebut sebagai kesempatan atau opportunity,
dan risiko yang membawa efek negatif yang biasa disebut ancaman atau threat.
Hediningrum (2015) mengemukakan bahwa kedua makna ini tidak sepenuhnya diakui
oleh masyarakat luas, karena saat ini risiko pada umumnya dipandang sebagai
sesuatu yang negatif, seperti kehilangan, bahaya dan kerugian yang diderita akibat
adalah probabilitas suatu kejadian yang tidak diinginkan pada seseorang atau
dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk mencapai tujuan yang
1. Perencanaan
serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna
mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk
beberapa tingkt kebutuhan tenaga kerja, beberapa modal yang yang dibutuhkan dan
gudang serta keputusan apakah perlu dilakukan suatu ekspansi merupakan bagian
sebagai berikut :
b. Merumuskan stategi untuk mencapai mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
bisnis
2. Pengorganisasian
pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk
(2) membagi tugas kepada manajer dan bawahan untuk mengadakan pegelompokan
berikut:
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
3. Pengarahan
karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam
melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melaui
yang mendukung tercapainya tujuan. Ketika gairah kerja karyawan menurun seorang
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerj secara efektif dan efesien dalam
pencapaian tujuan
4. Pengendalian
(3) membandingkan prestasi yang telah dicapai dengan standar prestasi yang telah
ditetapkan.
10
ditemukan
pencapaian
risiko sebagai faktor yang memberikan pengaruh buruk dan harus ditangani untuk
tercapainya penyelesaian pekerjaan yang dibatasi oleh waktu, biaya dan kualitas.
Risiko juga dapat diartikan sebagai kerugian akibat dari munculnya suatu kejadian
yang tidak diharapkan. Kejadian yang tidak diharapkan ini bisa muncul dari berbagai
sumber (Sunaryo,2007).
Risiko adalah variasi hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan
terjadinya peristiwa di luar hal yang diharapkan yang mengancam keuntungan properti
tersebut. Sehingga kondisi usaha yang sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum
11
terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan yang lebih besar. Melalui manajemen
risiko akan dilakukan metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi
besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Manajemen risiko yang baik dapat
dampak buruk dan pengembangan rencana respon yang sesuai untuk mengatasi
1. Memberikan pemahaman tentang risiko, efek dan keterkaitannya secara lebih baik
operasional.
7. Menstabilkan pendapatan.
12
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
(Plantamor, 2009)
Jenis dan varietas tanaman krisan di Indonesia umumnya hibrida berasal dari
Belanda, Amerika Serika, dan Jepang. Krisan yang ditanam di Indonesia terdiri atas:
1. Krisan lokal (krisan kuno) : Berasal dari luar negri, tetapi telah lama dan
lain sifat hidup di hari netral dan siklus hidup antara 7-12 bulan dalam satu kali
2. Krisan introduksi (krisan modern atau krisan hibrida) : Hidupnya berhari pendek
dan bersifat sebagai tanaman annual. Contoh krisan ini adalah C. indicum hybr.
Cossa, Clingo, Fleyer (berbunga putih), Alexandra Van Zaal (berbunga merah) dan
3. Krisan produk Indonesia : Balai Penelitian Tanaman Hias Cipanas telah melepas
varietas krisan buatan Indonesia yaitu varietas Balithi 27.108, 13.97, 27.177, 28.7
dan 30.13A.
1. Iklim
a. Tanaman krisan membutuhkan air yang memadai, tetapi tidak tahan terhadap
terpaan air hujan. Oleh karena itu untuk daerah yang curah hujannya tinggi,
b. Untuk pembungaan membutuhkan cahaya yang lebih lama yaitu dengan bantuan
cahaya dari lampu TL dan lampu pijar. Penambahan penyinaran yang paling baik
adalah tengah malam antara jam 22.30–01.00 dengan lampu 150 watt untuk areal
9m2 dan lampu dipasang setinggi 1,5 meter dari permukaan tanah. Periode
pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetatif (2-8 minggu atau 2 bulan)
c. Suhu udara terbaik untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah antara 20-26oC.
akar bibit, setek diperlukan 90-95%. Tanaman muda sampai dewasa antara 70-
e. Kadar CO2 di alam sekitar 3000 ppm. Kadar CO2 yang ideal untuk memacu
2. Media Tanam
Tanah yang ideal untuk tanaman krisan adalah bertekstur liat berpasir, subur,
gembur dan drainasenya baik, tidak mengandung hama dan penyakit. Derajat
3. Ketinggian Tempat
Bunga krisan masih kerabat dekat dengan bunga Aster, Daisy, yang
merupakan famili Asteraceae. Keunggulan krisan terletak pada masa tanamnya yang
singkat dan harganya yang stabil, keaneka-ragaman warna dan bentuk bunganya,
juga karena sebagai bunga potong, krisan bisa tahan lebih dari 2 minggu di vas.
Bunga krisan pot bahkan bisa bertahan sampai hitungan bulan. Kegunaan tanaman
krisan yang utama adalah sebagai bunga hias. Manfaat lain adalah sebagai tumbuhan
obat tradisional dan penghasil racun serangga (Maaswinkel dan Suloyo, 2004).
1. Bunga pot : ditandai dengan sosok tanaman kecil, tingginya 20-40 cm, berbunga
lebat dan cocok ditanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh krisan mini
(diameter bunga kecil) ini adalah varietas Lilac Cindy (bunga warna ping keungu-
sebagai bunga pot, terdapat 12 varitas krisan pot di Indonesia, yang terbanyak
ditanam adalah varietas Delano (ungu), Rage (merah) dan Time (kuning).
15
2. Bunga potong : Ditandai dengan sosok bunga berukuran pendek sampai tinggi,
bunga potong. Contoh bunga potong amat banyak antara lain Inga, Improved
funshine, Brides, Green peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike
dan lain-lain.
rysanthemum indicum, yang berwarna warna putih atau kuning bisa dijadikan
jerawat dan mengobati panas dalam dan sakit tenggorokan dan juga untuk obat
demam, mata panas dan berair, pusing serta untuk membersihkan liver
sehat dalam bentuk teh, keripik, sirup, dan keripik dilakukan secara demonstrasi.
Belum banyak diketahui bahwa tanaman krisan terutama daun dan bunganya dapat
diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman seperti teh, permen, dan
minuman instan. Kandungan tanin dan saponin pada daun krisan memberikan warna
dan aroma yang khas pada olahan krisan terutama teh sedangkan kandungan
antioksidan yang berbeda pada tiap varietas krisan memberikan fungsi dan warna
Keripik krisan dapat dibuat dari daun krisan. Bahan yang digunakan sama
seperti membuat keripik pada umumnya seperti tepung beras, tepung kanji, tepung
bumbu, garam, kemiri, kunyit, dan santan. Sebaiknya keripik dibuat dari daun krisan
Sirup krisan dapat dibuat dari daun atau bunga krisan atau campuran
keduanya (Wanita dkk., 2014). Daun atau bunga krisan dicelupkan dalam air mendidih
selama kurang lebih dua menit, diangkat, dan diblender dengan 100cc air. Setelahnya,
disaring dan diperas. Sisa perasan ditambahkan 100cc air dan diaduk. Keduanya
dicampur dan ditambahkan 400g gula pasir dan dipanaskan hingga mendidih. Saat
akan mengonsumsi, dapat ditambahkan madu atau perasan lemon untuk menambah
cita rasa.
mencoba membuat teh krisan sendiri. Teh krisan yang dibuat berasal dari bunga
krisan yang telah dikeringkan dengan cara dengan terlebih dahulu dicuci dengan air
mengalir, lalu dikukus untuk pelayuan, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari
langsung atau dengan oven suhu 60oC selama 24 jam sampai bunga kering. Teh
krisan dapat pula dibuat dari daunnya (Wanita dkk., 2014). Warna teh yang dihasilkan
bervariasi tergantung warna bunga krisan yang digunakan. Seduhan teh akan
berwarna kekuningan jika berasal dari bunga krisan yang berwarna kuning seperti
varietas Cintamani dan berwarna keunguan jika menggunakan bunga krisan yang
berwarna ungu. Warna yang bervariasi ini menjadi salah satu keunggulan dari teh
bunga krisan. (Wanita dkk., 2014). Proses pembuatan teh krisan sangat mudah
dilakukan baik diseduh langsung atau pun direbus. Untuk menambah cita rasa teh
dapat ditambahkan gula/madu sebagai pemanis serta jeruk nipis atau ahe
infeksi bakteri, aterosklerosis, kolesterol, batuk, sakit kepala, sakit gigi ringan, hingga
menjaga sistem kekebalan tubuh, kesehatan kulit dan meningkatkan fungsi otak.
17
2.3.2 Penanaman
beberapa kegiatan :
beda sesuai dengan kondisi dan situasi setempat, seperti lahan berbukit,
lahan datar, dan lahan rendahan. Metode land clearing dapat dilakukan
dengan cara kimia, diberi obat dengan khemikalia atau racun herbisida,
yang lebih mudah dan cepat. Namun, seiring dengan harga herbisida yang
(Pardomuan, 2013).
tanah keras di suatu lahan. Bila gumpalan sudah rata akan membuat
struktur dan tekstur tanah menjadi lebih mudah untuk ditanami. Para ahli
• Pemberian pupuk hayati, Pupuk hayati adalah nama kolektif untuk semua
salah satu jenis pupuk hayati komersial pertama di dunia yaitu inokulan
Rhizobium yang sudah lebih dari 100 tahun yang lalu (Suriadikarta dan
Simanungkalit, 2006).
19
2. Penanaman Krisan.
2.3.3 Pemeliharaan
bunga yang tidak diharapkan mulai tumbuh dan siap dibuang tanpa
kesehatan tanaman).
b. Curah hujan tinggi, tanaman rentan & rawan terserang busuk batang.
2. Sortasi dan grading. Sortasi adalah pemisahan produk yang sudah bersih
sesuai dengan standard klasifikasi yang telah diakui atas dasar nilai
Penentuan lokasi Kuliah Kerja Profesi (KKP) ini dilakukan di Kusnan Farm
Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Penulis memilih lokasi Kusnan Farm
sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dikarenakan wilayah tersebut
bukan termasuk zona merah saat kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Kabupaten
Pasuruan termasuk zona kuning yang artinya perizinan dalam pelaksanaan magang
bisa lebih mudah. Selain itu penulis ingin melakukan kajian secara langsung di lapang
agar mempunyai pengalaman baru dan bisa menerapkan ilmu manajemen risiko pada
proses budidaya bunga potong krisan di Kusnan Farm. Sehingga pada setiap masa
tanam hingga masa panen bunga potong krisan diharapkan risiko yang dihadapi bisa
diminimalisir dan membuat kuantias serta kualitas bunga potong krisan Kusnan Farm
dengan cara :
pembimbing lapangan dalam Kuliah Kerja Profesi dan para petani di Kusnan
21
22
terhadap fenomena yang diselidiki serta ikut andil dalam kegiatan di kebun
tersebut.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai referensi, laporan,
literatur baik data ataupun ringkasan yang diperoleh dari pihak-pihak yang terkait,
hasil penelitian terdahulu, bukti-bukti relevan serta instansi terkait yang digunakan
Penyajian data dalam Kuliah Kerja Profesi ini berdasarkan atas data-data yang
diperoleh dari Kusnan Farm yang dikelola oleh Bapak Ahmad Kusnan kemudian
dianalisa dengan menyajikan dalam bentuk penjelasan berupa narasi serta tabel atau
Kusnan Farm merupakan salah satu bentuk dari kelompok tani yang
Jawa Timur. Kusnan Farm dibentuk oleh ketua kelompok tani krisan yang bernama
Bapak Ahmad Kusnan sejak tahun 2016. Kusnan Farm juga merupakan supplier bibit
krisan bagi petani bunga potong krisan di wilayah Desa Tutur Kabupaten Pasuruan
Jawa Timur.
Awal mula dibentuknya kelompok tani Kusnan Farm ialah karena Bapak
Ahmad Kusnan ingin memiliki kemandirian dalam berwirausaha bunga potong krisan
di wilayahnya, Karena bagi Bapak Ahmad Kusnan menjadi buruh petani yang
menggarap kebun orang lain tidak akan pernah mencapai titik kesejahteraan hidup.
Oleh sebab itu Bapak Ahmad Kusnan memberanikan diri untuk menyewa Greenhouse
yang berada di dekat rumahnya dan membudidayakan bunga potong krisan bersama
Dalam proses budidaya bunga potong krisan diperlukan modal yang tidak
sedikit, Mulai dari penyewaan lahan Greenhouse sampai alat dan bahan yang
digunakan untuk budidaya bunga potong krisan, Namun modal tersebut sudah
dikumpulkan oleh Bapak Ahmad Kusnan selama bertani sejak lulus dari sekolah
menengah pertama. Saat berjalan kurang lebih 1 tahun hasil penjualan dari bunga
potong krisan sudah bisa mengembalikan modal Bapak Ahmad Kusnan saat memulai
23
24
Visi
Misi
(Gambar 4.1)
Struktur Organisasi “Kusnan Farm”
25
Kusnan Farm merupakan salah satu kelompok tani di Desa Tutur Kabupaten
Pasuruan Jawa Timur yang membudidayakan bunga potong krisan sekaligus menjadi
supplier bibit krisan bagi petani-petani bunga potong krisan. Kusnan Farm merupakan
salah satu bentuk kemandirian wirausaha yang dibangun oleh Bapak Ahmad Kusnan
untuk memenuhi permintaan pasar akan bunga potong krisan. Dalam menjalankan
kegiatan usahataninya “Kusnan Farm” juga bekerja sama dengan para petani lainnya
• Kewenangan
• Tanggung Jawab
• Tugas Pokok
• Kewenangan
• Tanggung Jawab
26
27
• Tugas Pokok
usahatani.
• Kewenangan
• Tanggung Jawab
• Tugas Pokok
• Kewenangan
kelompok tani.
• Tanggung Jawab
• Tugas Pokok
Tahapan awal dalam alur proses produksi tanaman krisan yakni menyiapkan
dengan pertumbuhan tanaman di lapangan adalah benih/ bibit, pupuk, bahan kimia
Sarana produksi tanaman bunga potong krisan seperti pada tabel berikut :
Sarana
No Keterangan Harga Gambar
Produksi
1. Benih dan Bibit (Di bibitkan secara Rp. 0,-
Krisan (Jenis mandiri)
Standar dan Ester)
(Gambar 5.1)
Bibit krisan
jenis standart
(Gambar 5.2)
Bibit krisan
jenis Ester
29
(Gambar 5.3)
2. Daun krisan Pupuk
kandang
yang sudah
kering
(Gambar 5.5)
Pupuk hayati
Mikoriza
4. Pupuk Hayati
Mycogrow
EM4 1 liter Rp.
50.000
(Gambar 5.6)
Pupuk hayati
EM4
30
(Gambar 5.7)
Greenhouse
pembibitan
(Gambar 5.8)
Greenhouse
produksi
(Gambar 5.9)
31
2. Fungisida Pestisida
organik
Rhizattun
(Gambar 5.10)
3. Herbisida Fungisida
*(Pemberian
pestisida
dilakukan 2 kali
dalam satu
minggu)
(Gambar 5.11)
Herbisida
(Gambar 5.13)
32
(Gambar 5.14)
Selang air
4. Lampu pijar 30
buah (@8.000)
Rp. 240.000
(Gambar 5.15)
Lampu pijar
(Gambar 5.16)
Kain hitam
(Gambar 5.17)
33
(Gambar 5.18)
Kompressor
(Tabel 5.1)
Sarana produksi usahatani bunga potong krisan
krisan, 7 poin diatas sudah mencakup keseluruhan dari alur produksi mulai dari off
Pada tahapan pra tanam bunga potong krisan terlebih dahulu Kusnan Farm
melakukan pembibitan bunga potong krisan jenis standar dan ester di Greenhouse
pembibitan fase pertama selama kurang lebih 15 sampai dengan 20 hari. Pembuatan
tanaman induk yang digunakan sebagai sumber stek pucuk daun untuk memproduksi
bunga krisan (Motherstcok). Setelah stek pucuk daun krisan terkumpul selanjutnya
diberikan olesan obat perangsang akar pada pangkal bawah pucuk daun bunga krisan
dan dilakukan resting selama satu jam. Setelah proses resting stek pucuk daun bunga
pembibitan dengan jarak tanam 1 cm tiap tanaman. Pada fase kedua ini Bibit muda
bunga potong krisan selanjutnya diberikan penyiraman selama 2 kali sehari (Pagi dan
Sore hari) serta dilakukan rekayasa penyinaran lampu pijar pada pukul 19.00 – 22.00
dan 00.00 – 04.00 WIB. Fase kedua ini membutuhkan waktu sekitar 15 sampai 20 hari
34
agar bibit bunga potong krisan tersebut tumbuh akar yang cukup dan kemudian siap
5.2.2 Penanaman
krisan di Kusnan Farm harus dilalui tahap persiapan lahan. Persiapan lahan,
dengan kondisi yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan
pembakaran.
35
(Gambar 5.21)
Pembersihan lahan
menggunakan bajak ataupun garu yang ditarik dengan berbagai sumber tenaga,
(Gambar 5.22)
Pengolahan lahan
keras di suatu lahan. Bila gumpalan sudah rata akan membuat struktur dan tekstur
(Gambar 5.23)
Penggaruan tanah
4. Pemberian pupuk dasar, emberian pupuk organik atau pupuk kandang dan
tanah yang berguna dalam proses penguraian bahan organik menjadi bahan yang
5.2.3 Pemeliharaan
di Kusnan Farm dilakukan secara konsisten & terus menerus agar hasil panen bunga
potong krisan bisa mencapai kuantitas yang tinggi serta kualitas yang baik. Beberapa
1. Penyiraman (Proses pembekalan air / aplikasi atau pengaliran kepada tanah untuk
hasil tanaman). Penyiraman bunga potong krisan di Kusnan Farm dilakukan setiap
(Gambar 5.28)
Penyiraman
memulai tahap pra tanam dimana lahan setelah panen harus di bongkar dan
tujuan pembentukan bunga). Disbudding dilakukan setelah bakal bunga yang tidak
diharapkan mulai tumbuh dan siap dibuang tanpa mengganggu bakal bunga yang
siap untuk dipelihara. Kegiatan Disbudding di Kusnan Farm dilakukan setiap hari
(Gambar 5.29)
Disbudding
39
Kusnan Farm dilakukan 2 kali dalam satu minggu yakni pada hari rabu dan sabtu
(Gambar 5.30)
Penyemprotan pestisida
Tahapan akhir yakni panen dan pasca panen. Pada alur produksi budidaya
tanaman bunga potong krisan di Kusnan Farm masa panen membutuhkan waktu tiga
(pemetikan) terlebih dahulu namun jika terdapat tanaman bunga potong krisan
yang sekiranya masih tumbuh maka petani tidak langsung melakukan proses
panen dan menunggu pertumbuhannya hingga batas waktu satu minggu setelah
masa panen.
40
(Gambar 5.31)
Proses panen
2. Sortasi pada tanaman bunga potong krisan yakni pemisahan tanaman bunga
merah muda).
komersial.
(Gambar 5.34)
Proses grading bunga potong krisan
41
4. Pengemasan pada tanaman bunga potong krisan. Terdapat 2 jenis bunga potong
bunga potong krisan jenis Standart maupun Ester dijual dalam satu ikat yang berisi
10 tangkai bunga.
5. Penyimpanan, Setelah panen bunga potong krisan yang belum terjual di simpan
terlebih dahulu di ember yang berisikan air setinggi pangkal daun bawah tangkai
(Gambar 5.37)
Proses penyimpanan bunga potong krisan
42
Bali, Malang, Surabaya dan beberapa kota lainnya dalam jumlah 40 – 80 potong.
Namun tak jarang ada warga sekitar yang membeli langsung 1 – 2 ikat bunga
potong krisan. Berikut tabel penjualan bunga potong krisan Kusnan Farm
(Tabel 5.2)
Penjualan bunga potong krisan
43
Potong Krisan
5.3.1 Permodalan
Permodalan, Modal adalah kendala yang paling sering petani hadapi disaat
hendak memulai kegiatan usahatani. Hampir semua petani tentu pernah mengalami
kendala di permodalan. Petani krisan yang gagal panen musim sebelumnya tentu
Ahmad Kusnan selaku pemilik dari Kusnan Farm sepenuhnya menggunakan modal
secara mandiri yang merupakan hasil tabungan selama menjadi buruh tani krisan di
kelangkaan saprodi (sarana produksi) dialami oleh petani. Pupuk yang menjadi
kebutuhan pokok tanaman terkadang susah ditemukan di saat sedang diperlukan dan
kalaupun tersedia harganya pun mahal bagi petani. Sebenarnya petani bisa dengan
mudah mendapatkan pupuk bersubsidi yang tentu harganya jauh lebih murah. Namun
bagi petani harga pupuk bersubsidi pun sudah mahal apalagi pupuk yang non-subsidi
dan juga beredar banyak pupuk palsu di pasaran, Hal ini harus di perhatikan oleh
petani agar lebih jeli dan teliti dalam membeli pupuk agar dapat membedakan mana
pupuk asli dan yang palsu. Di Kusnan Farm kendala ini tidak terjadi karena para
44
tenaga kerja sudah mengetahui dan paham akan apa saja yang harus dibeli sebelum
cepat dan sulit diprediksi seringkali dijumpai akhir-akhir ini. Perubahan cuaca di
berbagai daerah disebabkan efek perubahan iklim global. Salah satu dampak, prediksi
musim kemarau dan musim hujan menjadi susah akurat. Pada musim kemarau
seringkali hujan turun dengan intensitas yang cukup tinggi sehingga banyak tanaman
yang rusak. Pada Greenhouse di Kusnan Farm bangunannya terbuat dari bambu dan
galvalum yang mana bisa menahan cuaca ekstrem seperti hujan deras.
Ledakan hama penyakit, Hama penyakit merupakan “tamu tak diundang” yang
selalu setia menghampiri petani. Saat ini kendala hama penyakit bukan lagi pada
teknik pengendaliannya karena kebanyakan petani sudah memahami hal ini, tapi yang
perlu diperhatikan adalah pada perubahan perilaku (resistensi dan mutasi) serta siklus
berlebihan dan tidak tepat diduga berdampak pada meningkatnya resistensi hama
penyakit. Pada tahap pemeliharaan di Kusnan Farm hal ini diatasi dengan pemberian
pestisida secara berkala yakni dua kali dalam satu minggu (hari rabu dan sabtu).
(Gambar 5.40)
Hama kutu kebul yang menyerang pucuk daun tanaman krisan
45
1. Harga turun / anjlok, Saat ini masalah harga masih menjadi momok bagi
petani. Belum ada jaminan harga menjadi salah satu kendala yang dihadapi
ketika memasuki masa panen. Tidak ada jaminan (insurance) harga, karena
produk akan bernilai jual tinggi jika penawaran sedikit dan akan bernilai jual
(Tabel 5.3)
Kurva penjualan bunga potong krisan
46
Perencanaan kelompok tani “Kusnan Farm” perlu ada beberapa faktor yang
menyiapkan sarana produksi (saprodi) seperti lahan, tenaga kerja, benih, bibit,
dapat di capai, Baik dari segi kuantitas maupun kualitas hasil panennya.
disesuaikan dengan permintaan pasar dan keadaan bisnis. Jika tidak maka
waktu, Sejak rencana tersebut dibuat dan sampai diselesaikan. Misalnya masa
panen bunga potong krisan yaitu 3-4 bulan jika lebih dari waktu tersebut maka
permintaan pasar.
yang dibutuhkan selanjutnya adalah proses mengatur tenaga kerja, jadwal kerja, serta
kegiatan usahatani untuk memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki khususnya
sumber daya manusia dalam upaya mengubah rencana ke dalam bentuk kegiatan
47
yang nyata. Pada gambar 4.1 merupakan Struktur Organisasi “Kusnan Farm” yang
3. Sekretaris bertugas mencatat permintaan atau order dari para pembeli bunga
potong krisan.
4. Petani sebagai pekerja di lapangan yang dimulai dari masa tanam hingga
Pada alur produksi tanaman bunga potong krisan tahapan awal yakni masa
1. Ketersediaan bibit impor yang terbatas, Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm
yakni dengan membiakkan bibit secara mandiri maka tidak ada transaksi
Ketersediaan Jumlah
No. Jenis Bibit
Bibit (Per 4 bulan)
1. Bibit krisan Ester ± 15.000
2. Bibit krisan Standart ± 35.000
(Tabel 5.4)
Ketersediaan jumlah bibit per 4 bulan
48
(Gambar 5.41)
Pengemasan bibit krisan
2. Bibit datang terlambat, Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm yakni dengan
membiakkan bibit secara mandiri jadi tidak membeli bibit maupun benih bunga
(Gambar 5.42)
Pembibitan krisan
3. Adanya daur ulang bibit. Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm dengan tidak
menggunakan daur ulang bibit karena hasil bunganya nanti ketika panen tidak
4. Ketidaktelitian dalam perhitungan bibit. Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm
dengan terlebih dahulu memperkirakan lahan yang siap untuk ditanami bibit
krisan.
5. Proses karantina bibit impor yang lama. Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm
yakni dengan membiakkan bibit secara mandiri jadi tidak membeli bibit
maupun benih bunga potong krisan secara impor. Namun Kusnan Farm juga
usahatani tanaman bunga potong krisan tahap pra tanam, Kusnan Farm
baik.
1. Waktu pengukuran zat dalam tanah yang lama. Krisan adalah tanaman yang
terjaga selama proses produksi. Media tanam yang digunakan selain untuk
persyaratan tumbuh tanaman krisan dan dapat memberikan kondisi fisik, kimia
harus mempunyai kapasitas menahan air yang besar dan mempunyai aerasi
dan drainase yang baik serta bebas hama dan penyakit. Pembentukan
bedengan dapat dilakukan setelah lahan dibersihkan dari sisa gulma yang
aplikasi herbisida, tahapan ini diperlukan waktu yang cukup lama sekitar dalam
waktu satu minggu. Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm dengan memberikan
50
pupuk kandang, kompos, dan hayati agar tanah memiliki unsur hara yang
(Gambar 5.43)
Pengukuran kadar tanah dengan
menggunakan pH meter
2. Tingkat kesuburan lahan yang dibawah standar. Tanah yang ideal untuk
tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman sekitar pH 5,5-6,7. Risiko ini
diatasi oleh Kusnan Farm dengan memberikan pupuk kandang, kompos, dan
hayati agar tanah memiliki unsur hara yang cukup untuk syarat budidaya
tanaman krisan.
51
(Gambar 5.44)
Pemberian & pemerataan pupuk
atau sirkulasi udara dari dalam dan luar greenhouse. Pada umumnya
greenhouse yang ada di negara indonesia memakai ventilasi pada bagian atap
tersedia didalam greenhouse sangat banyak. Risiko ini diatasi oleh Kusnan
(Gambar 5.45)
Kondisi ventilasi di Greenhouse produksi
52
4. Tenaga kerja sulit menerapkan metode baru. Risiko ini diatasi oleh Kusnan
Farm dengan cara mempekerjakan tenaga kerja yang memang sudah mejadi
(Gambar 5.46)
Tenaga kerja di Greenhouse produksi
5. Cuaca yang tidak menentu (Risiko paling tinggi), Risiko ini diatasi oleh Kusnan
produksi. Greenhouse ini secara umum adalah jenis Greenhouse yang paling
murah biaya pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita
sebagai sarana produksi. Greenhouse bambu ini menjadi pilihan dengan biaya
tinggal. Kelemahan dari Greenhouse ini adalah umurnya yang relatif pendek
struktur dan juga masalah biaya, maka greenhouse bambu atapnya terbatas
(Gambar 5.47)
Kondisi Greenhouse produksi
kelompok tani “Kusnan Farm” kegiatan kontrol merupakan tugas utama dari ketua
kelompok tani. Tujuan dari kegiatan kontrol yakni memastikan bahwa semua aktivitas
1. Supply / ketersediaan air yang kotor, Ketersediaan air pada dasarnya terdiri
atas tiga bentuk, yaitu air hujan, air permukaan, dan air tanah. Sumber air
utama dalam pengelolaan alokasi air adalah sumber air permukaan dalam
bentuk air di sungai, saluran, danau, dan tampungan lainnya. Risiko ini diatasi
mengambil air dari sumber pegunungan yang bisa dipastikan lebih bersih.
2. Curah hujan tinggi, tanaman rentan & rawan terserang busuk batang, Risiko
ini diatasi oleh Kusnan Farm dengan cara membangun Greenhouse yang
tahan terhadap cuaca saat hujan tinggi yakni tipe campuran (Single span dan
Multispan) Tipe ini adalah campuran antara tipe tunnel dengan tipe piggy
54
back. Dari desainnya terlihat tampak, bahwa tipe ini paduan (hybrid) antara
tipe tunnel dengan tipe piggy back. Karena itu, maka tipe greenhouse ini
memeliki kelebihan dari tipe tunnel dan tipe piggy back, yaitu strukturnya kuat
beberapa unit greenhouse (Single Span) dapat disatukan menjadi satu blok
greenhouse besar (Multispan) dimana hal ini sulit dilakukan pada tipe tunnel.
Dibandingkan tipe piggy back, selain struktur lebih kuat biaya pembuatan tipe
campuran ini lebih hemat. Sehingga pada bidang kegiatan yang membutuhkan
greenhouse luas, maka tipe multispan adalah tipe yang paling sesuai.
1,2 cm, berwarna hitam dengan garis merah pada bagian tubuhnya. Pada fase
nimfa, thrips ini memiliki warna putih kekuningan dan tidak memiliki sayap.
Sementara thrips dewasa atau imago memiliki sayap dan juga rambut yang
tanaman yang masih muda seperti pucuk, tunas dan bunga dengan cara
menghisap cairan dari tanaman tersebut. Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm
dengan cara penyemprotan pestisida setiap dua kali dalam satu minggu.
(Gambar 5.48)
Hama thrips pada pucuk daun &
bakal bunga kirsan
55
4. Kondisi bangunan atau Greenhouse yang tidak maksimal, Risiko ini diatasi
galvalum.
rusak.
1. Teknik dan keterampilan yang masih rendah, Risiko ini diatasi oleh Kusnan
Farm dengan cara mempekerjakan tenaga kerja yang memang sudah mejadi
2. Sifat produk yang cepat rusak. Risiko ini diatasi oleh Kusnan Farm dengan
cara menyimpan bunga krisan di dalam ember yang berisi air minimal pangkal
daun bawah tangkai agar tanaman bunga potong krisan tidak cepat layu.
(Gambar 5.49)
Penyimpanan bunga krisan
oleh Kusnan Farm dengan yang setiap harinya melakukan pengiriman bunga
potong krisan ke berbagai kota selain itu petani bunga potong krisan lainnya
56
(Gambar 5.50)
Pengiriman pesanan bunga potong krisan
untuk tahap masa pra tanam dengan perkiraaan total modal yang harus
dikeluarkan Rp. 23.978.000,-. Modal tersebut cukup besar pada saat Kusnan
kendala ini yakni dengan memiliki modal pribadi yang didapatkan dari hasil
kerjanya ketika menjadi buruh tani tanaman bunga potong krisan selama
2. Kendala kelangkaan sarana produksi, Di Kusnan Farm kendala ini tidak terjadi
karena para tenaga kerja sudah mengetahui dan paham akan apa saja yang
harus dipersiapkan sebelum masuk masa tanam, pada saat panen dan saat
merupakan kendala dengan risiko paling tinggi pada budidaya tanaman bunga
Greenhouse ini secara umum adalah jenis greenhouse yang paling murah
biaya pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai
tinggal. Kelemahan dari greenhouse ini adalah umurnya yang relatif pendek
struktur dan juga masalah biaya, maka greenhouse bambu atapnya terbatas
(Gambar 5.51)
Greenhouse jenis bambu
58
4. Kendala ledakan hama penyakit, Hama penyakit yang sering menyerang pada
kegiatan usahatani tanaman bunga potong krisan ialah hama thrips dan kutu
kebul. Hama tersebut menyerang pucuk daun dan bakal bunga krisan yang
masih muda bahkan sampai fase panen. Hama thrips dan kutu kebul seringkali
memperhatikan jarak tanam dan fase tanam yang tidak serempak. Strategi
melakukan pemberian pestisida yang cukup dan teratur (2 kali dalam satu
minggu).
(Gambar 5.52)
Persiapan pemberian pestisida
menjadi buruh tani krisan. Penjualan bunga potong krisan dihargai dengan
harga yang bervariatif mulai dari Rp. 13.000,- sampai Rp. 17.00,- tiap satu
ikatnya (10 tangkai). Berikut tabel penurunan harga penjualan bunga potong
krisan.
59
140.000.000
120.000.000
100.000.000
80.000.000
60.000.000
40.000.000
20.000.000
0
Ester & Ester & Ester & Ester & Ester & Ester & Ester &
Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
(Tabel 5.6)
Kurva penuruan harga penjualan bunga potong krisan
sebelum pandemi & saat pandemi covid-19 tahun 2020
60
Awal tahun 2020 di bulan januari penjualan bunga potong krisan mencapai titik
tertinggi yakni dengan penjualan bunga potong krisan sejumlah 8.572 dengan
pendapatan mencapai Rp. 145.724.000,-. Penuruan terjadi pada bulan maret yang
disebabkan oleh pandemi covid-19 dan mencapai titik terendah penjualan yakni di
bulan mei, Namun di bulan juni terjadi kenaikan penjualan walaupun tidak terlalu
signifikan hal ini merupakan strategi dari Kusnan Farm dengan cara menurunkan
harga bunga potong krisan yang mulanya sebelum pandemi covid-19 harga per-ikat
bunga potong krisan dihargai Rp. 17.000,- diturunkan menjadi Rp. 13.000,- agar hasil
panennya bisa terjual dan tidak terbuang terlalu banyak. Bapak Ahmad Kusnan
6.1 Kesimpulan
krisan di Kusnan Farm Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur yakni :
• Permodalan
potong krisan di Kusnan Farm Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur
yakni :
• Risiko pra tanam : Tahapan ini tenaga kerja di Kusnan Farm sudah
perlukan waktu sekitar satu minggu untuk mengetahui unsur dalam tanah.
61
62
• Risiko panen dan pasca panen : Tahapan ini tenaga kerja di Kusnan Farm
lebih dari satu minggu dikarenakan setiap hari ada pengiriman bunga
dekorasi).
bunga potong krisan di Kusnan Farm Desa Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa
Timur yakni :
memulai usahatannya.
Greenhouse jenis bambu yang sudah cukup kuat menahan cuaca ekstrem
kendala ini yakni dengan pemberian pestisida organik secara bertahap dan
• Kendala harga turun dan tidak menentu : Strategi Kusnan Farm dalam
mengatasi kendala ini seperti pada kondisi pandemi covid-19 yakni dengan
(10 tangkai) di hargai Rp. 17.000,- diturunkan menjadi Rp. 13.000,- selama
pandemi covid-19.
6.2 Saran
dengan lebih baik lagi agar nanti usahataninya berjalan sesuai dengan apa
yang diingikan.
krisan di Kusnan Farm diperlukan cara yang lebih efektif dan efisien agar
usahatani tanaman bunga potong krisan di Kusnan Farm sudah baik, yang
Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat, 2019. Statistik Tanaman Hias Indonesia. Jakarta
Balai Penelitian Tanaman Hias. 2018. Laporan Kinerja Balithi Litbang Tahunan 2018
Bimbi, A., Suprojo Dan R.M. Chornelia. 2017. Pengaruh Agrowisata Terhadap
Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Jurnal. Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. 6 (2):1-9.
Feriyanto, Andri dan Shyta, Endang Triana. 2015. Pengantar Manajemen (3 in 1).
Kebumen: Mediatera.
Follet, Mary Parker. 2007. Visionary Leadership and Strategic Management MCB
New York.
64
65
Udayana Press.
Ocatavio P.M Marques. I M. Alit K. Salain dan I W. Yansen. 2013. Manajemen Risiko.
http://plantamor.com/species/info/chrysanthemum/x%20grandiflorum
Sepuluh Nopember.
Ronny Kountur, 2004, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada.
66
Kristen Maranata.
Suriadikarta, D.A. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bandung: Badan
67
68