ALKANA
1.Definisi Alkana
Alkana adalah molekul organik yang paling sederhana, hanya terdiri dari atom hidrogen
dan atom karbon saja, dengan ikatan tunggal di antara atom karbon. Tatanama alkana
digunakan sebagai dasar penatanamaan senyawa organik lainnya.
Sifat Fisika
Alkana yang memiliki berat molekul rendah yaitu metana, etana, propana dan butana
pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berwujud gas, alkana yang memiliki 5-17 atom
karbon berwujud cair dan selebihnya berwujud padat.
Sifat kimia
Alkana merupakan senyawa nonpolar yang tidak bereaksi dengan sebagian besar
pereaksi. Hal ini disebabkan alkana memiliki ikatan sigma yang kuat antar atom karbon. Pada
kondisi tertentu alkana dapat bereaksi dengan oksigen dan unsur-unsur halogen.
Apabila jumlah oksigen tersedia cukup memadai alkana akan teroksidasi sempurna menjadi
karbon dioksida dan uap air serta pelepasan sejumlah energi panas. Apabila jumlah oksigen
yang tersedia tidak mencukupi, hasil reaksi yang diperoleh berupa karbon monooksida dan
uapair.
4.Penamaan Alkana
a. Tentukan rantai karbon terpanjang sesuai rantai utama
b. Atom C ujung ( diberi nomor 1 ) adalah yang dekat dengan rantai simpang/simpangnya
lebih panjang.
c. Sebut nomor yang menunjukkan letak rantai cabang, lalu nama rantai cabang,
menurut urutan abjad, lalu diikuti nama rantai lurusnya. contoh: 3 metil heksana
d. Jika rantai simpangnya ada yang sama ( lebih dari satu) cukup ditulis awalan di, tri,
dst. contoh: 2,3 dimetil heksana.
1
CH4 + O2 → C + 2H2O
b. Halogenasi
Alkana dapat bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2 ) menghasilkan alkil
halida.Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi ini
akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi
oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
Reaksi antara alkana dengan fluorin menimbulkan ledakan (eksplosif) bahkan pada
suhu dingin dan ruang gelap.
c.Sulfonasi Alkana
Sulfonasi merupakan reaksi antara suatu senyawa dengan asam sulfat. Reaksi antara
alkana dengan asam sulfat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana sulfonat. dalam reaksi
terjadi pergantian satu atom H oleh gugus –SO3H. Laju reaksi sulfonasi H3 > H2 > H1.
Contoh
d. Nitrasi
Reaksi nitrasi analog dengan sulfonasi, berjalan dengan mudah jika terdapat karbon
tertier, jika alkananya rantai lurus reaksinya sangat lambat.
5. Pirolisis (Cracking)
Proses pirolisis atau cracking adalah proses pemecahan alkana dengan jalan
pemanasan pada temperatur tinggi, sekitar 10000 C tanpa oksigen, akan dihasilkan alkana
dengan rantai karbon lebih pendek
2
B. SIKLOALKANA
1. Definisi Sikloalkana
Sikloalkana paling sederhana adalah siklopropana yang memiliki 3 atom C dengan
konformasi berbentuk planar. Sedangkan pada sikloalkana dengan jumlah atom C penyusun
cincin lebih dari 3 memiliki bentuk yang tidak planar dan melekuk, membentuk suatu
konformasi yang paling stabil (memiliki energi paling rendah), ingat bentuk molekul gula
yang berbentuk segi enam, berupa pelana kuda dan bentuk kursi adalah bentuk yang stabil.
Hitung jumlah atom karbon penyusun cincin dan jumlah karbon dalam substituennya.
Jika jumlah karbon dalam cincin sama dengan jumlah karbon dalam substrituen, maka
senyawa tersebut diberi nama sebagai sikloalkana tersubstitusi alkil. Akan tetapi jika jumlah
karbon dalam substituen lebih banyak dari pada karbon dalam cincin maka senyawa tersebut
diberi nama sebagai alkana tersubstitusi sikloalkil.
3
b. Jumlah substituen dan beri nama
Sikloalkana tersubstitusi alkil atau halogen, mulailah penomoran dari atom karbon yang
mengikat substituen tersebut. Untuk substituen kedua dan seterusnya diberi nomor sekecil
mungkin.
H2 / PT CH3CH2CH3
Br Br
C. ALKENA
1.Definisi Alkena
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C).
Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang mempunyai tiga
ikatan rangkap disebut alkatriena, dan seterusnya. Bagaimana rumus umum alkena?
Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini kemudian bandingkan!
4
ataugugustertentu.
Selain sifat-sifat tersebut dapat mengalami reaksi polimerisasi dan alkena juga dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk korbondioksida dan uap air apabila jumlah oksigen melimpah,
apabila jumlah oksigen tidak mencukupi maka terbentuk karbonmonooksida dan uap air.
4.Penamaan Alkena
. 1) Rantai utama diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap dua.
Ikatan rangkap dua diberi nomor sekecil mungkin.
2) Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua. Contoh:
D. ALKUNA
1.Definisi Alkuna
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3
(–C≡C–). Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
2.Rumus Umum Alkuna
Rumus umum alkuna adalah:CnH2n – 2
3.Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Alkuna
Sifat Fisika
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki 1 ikatan rangkap 3 (–C≡C–).
Sifat-nya sama dengan Alkena namun lebih reaktif.
5
Alkuna-alkuna suku rendah pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan yang
mengandung lima atau lebih atom karbon berwujud gas.
Memiliki massa jenis lebih kecil dari air.
Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik yang non polar seperti
eter, benzena, dan karbon tetraklorida.
Titik didih alkuna makin tinggi seiring bertambahnya jumlah atom karbon, tetapi makin
rendah apabila terdapat rantai samping atau makin banyak percabangan. Titik didih alkuna
sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir
sama.
Sifat kimia
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi adisi,
polimerisasi, substitusi dan pembakaran.
4.Penamaan Alkuna
1. Tentukan rantai karbon terpanjang sesuai rantai utama yang mengandung ikatan rangkap
tiga.
2. Atom C ujung ( diberi nomor 1 ) adalah yang dekat dengan ikatan rangkap tiga.
3. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap tiga.
.
5.Reaksi Senyawa Alkuna
Adanya ikatan rangkap tiga yang dimiliki alkuna memungkinkan terjadinya reaksi
adisi, polimerisasi, substitusi dan pembakaran
a. reaksi adisi pada alkuna
Reaksi alkuna dengan hidrogen halida
Reaksi di atas mengikuti aturan markonikov, tetapi jika pada reaksi alkena dan alkuna
ditambahkan peroksida maka akan berlaku aturan antimarkonikov. Perhatikan reaksi berikut:
6
b. Polimerisasi alkuna
E. ALKOHOL
1.Definisi Alkohol
Alkoholsering dipakai untuk menyebutetanol, yang juga disebut grain alcohol dan
kadanguntuk minumanyang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol
yangdigunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup
alkohollainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol
yangdimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian
yanglebih luas lagi.
2.Rumus Umum Alkohol
Rumus umum: R-OH dimana R- adalah gugus alkil dan -OH adalah gugus hidroksil.
3.Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Alkohol
Sifat fisika
Sifat fisik suatu senyawa yaitu sifat yang dimiliki oleh senyawa. Dimana, ketika
senyawa tersebut mengalami perubahan, tidak dibarengi dengan perubahan unsur-unsur
penyusun dari senyawa tersebut.
Sifat Kimia
Sifat kimia yaitu sifat yang dalam perubahannya, melibatkan reaksi-reaksi kimia atau
perubahan dari strukur unsur-unsur penyusunnya.
4.Penamaan Alkohol
1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –ol.
contoh :
7
2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang.
Contoh :
Contoh :
4) Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus hidroksi (-OH) dengan
nomor atom C paling rendah.
Contoh :
5) Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan
abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-)
diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam magnesium dengan alkil halida
(atau haloalkana). Atom magnesium akan menempati posisi diantara gugus alkil dan atom
halogen (X) dengan rumus umum:R-X + Mg → R-Mg-X
8
Pada contoh di bawah ini, digunakan bromin sebagai reagen grignard karena bromin
merupakan atom halogen yang biasa dipakai dalam pembuatan reagen grignard.
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol yang dihasilkan dari formaldehida dan reagen
Grignard. Alkohol yang dihasilkan berjenis alkohol primer.
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol yang dihasilkan dari aldehida dan reagen
Grignard. Alkohol yang dihasilkan berjenis alkohol sekunder.
9
Sintesis dari ester
Gambar diatas menunjukkan sintesis alkohol dari ester dengan reaksi reduksi. Ester dapat
terhidrolisa menjadi alkohol dan asam karboksilat.
F. ETER
1.Definisi Eter
Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2
substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul
eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar
(lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk
polieter.
Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau
R-O-Ar.
Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk
campuran yang eksplosif dengan udara.
Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.
10
Sifat Kimia
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
aldehida.
Contoh :
Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
Contoh :
d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
Contoh :
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :
4.Penamaan Eter
a) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan
yang terbesar dianggap alkana.
Contoh :
11
c) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.
Contoh :
d) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-)
diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil
samping diperoleh garam natrium halida.
Contoh :
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh
garam perak halida.
Contoh :
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.
Contoh :
G. ALDEHID
1.Definisi Aldehid
Aldehida merupakan senyawa organik yang memiliki gugus karbonil terminal. Gugus
fungsi ini terdiri dari atom karbon yang berikatan dengan atom hidrogen dan berikatan
rangkap dengan atom oksigen. Golongan aldehida juga dinamakan golongan formil atau
metanoil. Kata aldehida merupakan kependekan dari alcohol dehidrogenasi yang berarti
alkohol yang terdehidrogenasi. Golongan aldehida bersifat polar.
12
2.Rumus Umum Aldehid
Aldehida dengan 1-2 atom karbon (formaldehida, dan asetaldehida) berwujud gas
pada suhu kamar dengan bau tidak enak.
Aldehida dengan 3-12 atom karbon berwujud cair pada suhu kamar dengan bau sedap.
Aldehida dengan atom karbon lebih dari 12 berwujud padat pada suhu kamar.
Aldehida suku rendah (formaldehida, dan asetaldehida) dapat larut dalam air.
Aldehida suku tinggi tidak larut air.
Sifat Kimia
4.Penamaan Aldehid
1. Pemberian nama aldehida dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –al.
Contoh :
13
2. Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
terdapat gugus karbonil.
Contoh :
3. Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
Contoh :
5. Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
6. Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan
neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
H. KETON
1.Definisi Keton
Keton merupakan senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang
terikat oleh 2 atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon α.
Atom hidrogen yang diikat karbon α dinamakan hidrogen α. Dengan katalis asam, keton
bertautomeri keto-enol. Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil
bersifat polar sehingga keton merupakan senyawa polar sehingga dapat larut dalam air.
Hidrogen α dari keton lebih asam dari hidrogen pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan β-
hidroksibutirat adalah keton yang terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino
sehingga terdapat dalam tubuh manusia.
Keton merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus
R-CO-R’,dimana:R :Alkil-CO-:gugusfungsiketon(karbonil)
Contoh :
Sifat Fisika
1. Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa
molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C
sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
2. Larut dalam air. Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
3. Banyak keton yang memiliki bau harum.
Sifat Kimia
2. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan
keton dengan aldehid.
15
4.Penamaan Keton
Pemberian nama keton dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –on.
Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
mengandung gugus karbonil.
Contoh :
Contoh :
Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-)
dengan nomor atom C paling rendah.
Contoh :
Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan
neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
Contoh :
16
b. Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan
gas hidrogen.
Contoh :
Contoh :
I. ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam
karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam
karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan
membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk
dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya
terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari
molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek
(atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk
rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan
dan tumbuhan.
-COOH :Guguskarboksil
Contoh:
17
3.Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Asam Karboksilat
Sifat Fisika
Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan
keton yang berat molekulnya sebanding.
Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat
molekul.
Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
Sifat Kimia
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan
alkohol primer.
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan
reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
18
Contoh :
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk
asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh :
Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama
alkana dengan –oat.
Contoh :
Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang
mengandung gugus karboksil).
Contoh :
Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.
Contoh :
19
5.Reaksi Pembuatan Asam Karboksilat
20