Anda di halaman 1dari 6

EISSN: 2527-5186

Jurnal Enggano Vol. 1, No. 2, September 2016: 74-79

PERBANDINGAN RESOLUSI SPASIAL, TEMPORAL DAN


RADIOMETRIK SERTA KENDALANYA

Oleh :
Amelia Oktaviani dan Yarjohan
Prodi Ilmu Kelautan Mahasiwa Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu
*E-mail : ameliaoktaviani049@gmail.com
Received August 2016, Accepted August 2016

ABSTRAK

Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini mendorong keinginan manusia
untuk dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam segala bidang kehidupan dengan
lancar dan tepat waktu. Salah satunya adalah satelit yang digunakan untuk merekam
permukaan bumi. Satelit terdiri dari beberapa resolusi yaitu resolusi spasial yg
merupakan ukuran terkecil dari suatu objek, resolusi ini terdiri dari resolusi tinggi (0.6-4
m), menengah (4-30 m) dan rendah (30 - > 1000 m). Kemudian resolusi temporal yaitu
waktu pengambilan, resolusi ini terdiri dari Resolusi spasial tinggi (0.6-4 m), resolusi
spasial menengah (4-30 m), resolusi spasial rendah (30 - > 1000 m). Sedangkan
Resolusi Radiometrik adalah kemampuan sensor dalam mencatat respons spektral
objek. Resolusi ini berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit
(0-127), 8 bit (0-
255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535).

Kata kunci : perbandingan, resolusi spasial, resolusi temporal, resolusi radiometrik, kendala

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman yang sangat pesat saat ini mendorong keinginan


manusia untuk dapat melakukan kegiatan dan pekerjaan dalam segala bidang
kehidupan dengan lancar dan tepat waktu. Akan tetapi dalam hal ini manusia
sering mengalami hambatan yang dikarenakan oleh kurang akuratnya hasil
analisis cuaca yang menjadi salah satu sumber informasi yang digunakan oleh
manusia dalam memprakirakan cuaca, agar dapat merencanakan dan
melaksanakan berbagai kebijakan pekerjaan (Santi, 2011).
Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropik. Letak
tersebut mengakibatkan curah hujan yang diterima cukup tinggi. Di daerah tropik,
bentuk presipitasi yang umum terjadi adalah hujan. Di Indonesia penelitian
mengenai hujan menjadi penting mengingat seringkalinya timbul persoalan baik
yang berkaitan dengan rendahnya curah hujan maupun persoalan tentang curah
hujan yang tinggi (Kusmawati, 2008).
Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk memonitor kondisi
cuaca adalah satelit. Dengan menggunakan satelit, kondisi cuaca dapat teramati
secara spasial dalam ruang lingkup yang cukup luas. Satelit GMS dapat
memberikan informasi dari hasil liputannya yaitu memantau permukaan bumi,
liputan awan, badai tropik, ENSO, posisi dan gerak ITCZ dan menduga curah
hujan. Pemanfaatan satelit cuaca ini dapat pula digunakan untuk melihat sebaran
awan di daerah Indonesia. Dengan pengolahan citra satelit dapat ditentukan pula
sebaran hujan di berbagai daerah (Kusmawati, 2008).

1
Resolusi Spasial

Merupakan ukuran terkecil obyek di lapangan yang dapat direkam pada


data digital maupun pada citra. Pada data digital resolusi dilapangan dinyatakan
dengan pixel. Semakin kecil ukuran terkecil yang dapat direkam oleh suatu
sistem sensor, berarti sensor itu semakin baik karena dapat menyajikan data dan
informasi yang semakin rinci. Resolusi spasial yang baik dikatakan resolusi tinggi
atau halus, sedang yang kurang baik berupa resolusi kasar atau rendah
(Suwargana,2013).

Resolusi spasial merupakan kemampuan untuk menampakkan dua objek


yang berdekatan secara terpisah. Dapat disebut juga daya memecah detail suatu
objek. Resolusi spasial dipengaruhi oleh pixel citra tersebut. Semakin banyak
pixel dan ukuran pixel yang kecil memberikan detail yang lebih baik, karena
setiap pixel akan mewakili informasi suatu citra. Semakin besar matrix pixel maka
akan memberikan resolusi spasial yang lebih baik. Resolusi spasial dapat
disebabkan juga oleh blur akibat faktor geometris, misalnya karena ukuran fokus
tabung, dofusi cahaya pada receptor, bukan diafragma, dan pergerakan pasien.
Dalam diagnostik pencitraan digital, resolusi spasial 2,5-5,0 mm merupakan
range optimal dalam menghasilkan citra. Untuk mammografi yang membutuhkan
detail tinggi ketika ada mikro kalsifikasi, ataupun tulang yang membutuhkan detail
maka dibutuhkan resolusi spasial yang lebih tinggi. Dalam pencitraan CR
penyebab resolusi spasial yang rendah adalah karena hamburan cahaya saat
imaging plate dibaca. Kejadian ini dapat mengakibatkan blur pada saat imaging
plate dibaca oleh imaging plate reader (Setyawan, 2014).

Dalam menentukan range resolusi, ada tiga tingkat ukuran resolusi yang
perlu diketahui, yaitu:
a. Resolusi spasial tinggi, berkisar : 0.6-4 m.
b. Resolusi spasial menengah, berkisar : 4-30 m
c. Resolusi spasial rendah, berkisar : 30 - > 1000 m (Suwargana, 2013).

Gambar 1.1 Hasil Perbedaan Resolusi Spasial

Beberapa contoh satelit bumi yang mempunyai resolusi spasial adalah:


a. Landsat : 15 meter pada mode pankromatik dan 30 meter pada mode
multispektral
b. Spot : 10 meter pada mode pankromatik dan 20 meter pada mode multispektral
c. Ikonos : 1 meter pada mode pankromatik dan 4 meter pada mode multispektral
(Suwargana, 2013).

Berikut adalah resolusi spasial pada beberapa jenis citra :


 Citra SPOT resolusi spasialnya 10 dan 20 meter
 Citra Landsat TM resolusi spasialnya 30 meter
 Citra Landsat MSS resolusi spasialnya 79 meter
 Citra IKONOS resolusi spasialnya 1.5 meter, diluncurkan pertama kali
pada tanggal 24 September 1999 oleh Space Imagine, merupakan citra
satelit komersil pertama.
 Citra QuickBird resolusi spasialnya yang tertinggi saat ini yaitu 0.61
meter. Diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 oleh Digital Globe.
 Citra OrbView 3 resolusi spasialnya adalah 1 meter (pankromatik) dan 4
meter (multispektral). Diluncurkan pada 26 juni 2003 oleh GeoEye.
 Formosat 2 resolusi spasialnya adalah 2 meter (pankromatik) dan 8 meter
(multispektral) (Sugiarto, 2012).

Resolusi Temporal

Resolusi temporal diartikan sebagai lamanya waktu bagi sensor satelit


untuk mengindera daearah yang sama untuk yang kedua kalinya. Satuannya
biasanya adalah hari. Semakin banyak jumlah hari yang diperlukan untuk
mengindera daerah yang sama maka semakin rendah resolusi temperolanya,
dan sebaliknya (Syah,2010).
Resolusi temporal ialah frekuensi perekaman ulang kembali ke daerah
yang sama pada rentang waktu tertentu. Rentang waktu perulangan ke asal
daerah yang sama satuannya dinyakan dalam jam atau hari, contoh resolusi
temporal ini: a. Resolusi temporal tinggi berkisar antara : <24 jam - 3 hari. b.
Resolusi temporal sedang berkisar antara : 4-16 hari c. Resolusi temporal rendah
berkisar antara:> 16 hari (Suwargana, 2013).

Bebarapa contoh satelit bumi yang mempunyai resolusi temporal:


a. Landsat generasi 1 : 18 hari
b. Landsat generasi 2 : 16 hari
c. SPOT : 26 hari atau 6-7 kali/bulan karena sensor dapat ditengokkan arah
perekamannya d. Ikonos: antara 1,5 sampai 3 hari (Suwargana, 2013).
Gambar 1.3 Hasil Sensor Resolusi Temporal oleh LANDSAT generasi 1 :18 hari.

Resolusi Radiometrik

Resolusi radiometrik dapat diartikan sebagai julat (range)


representasi/kuantisasi data, yang biasanya dipergunakan untuk format raster.
Julat tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit
(0-
63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535). Semakin besar
bit yang dimiliki oleh suatu sensor, maka sesnsor tersebut dapat dikatakan
mempunyai resolusi radiometrik yang tinggi (Syah,2010).
Resolusi radiometrik ialah kemampuan sensor dalam mencatat respons
spektral objek. Sensor yang peka dapat membedakan selisih respons yang
paling lemah sekalipun. Kemampuan sensor ini secara langsung dikaitkan
dengan kemampuan koding, yaitu mengubah intensitas pantulan atau pancaran
spektral menjadi angka digital. Kemampuan ini dinyatakan dalam bit. Landsat 7
ETM+ memiki resolusi radiometrik sebesar 8 bit yang berarti 256 tingkat
kecerahan (0- 255), 0 untuk sinyal terlemah (hitam) dan 255 untuk sinyal terkuat
(putih). Berbeda halnya dengan Landsat 8 OLI yang memiliki resolusi radiometrik
sebesar 16 bit yang berarti 65536 tingkat kecerahan 0 untuk sinyal terlemah
(hitam) dan 65535 untuk sinyal terkuat (putih). Hal tersebut menjelaskan bahwa
Landsat 8 OLI memiliki resolusi radiometrik lebih tinggi dibandingkan Landsat 7
ETM+. Semakin tinggi resolusi radiometrik yang dimiliki maka akan semakin
tinggi pula kemampuan untuk membedakan objek-objek di permukaan bumi
(Hernan, 2016).
Gambar 1.4 Hasil Sensor Resolusi Radiometrik 8 bits = 256 pixel value
[from 0-255]

Kendala Resolusi

Meskipun benar bahwa resolusi yang tinggi akan memberikan data yang
lebih banyak, tetapi itu tidak sinonim dengan meningkatnya jumlah informasi
yang diperoleh. Dari segi teknis, pemakai dihadapkan pada pilihan untuk
mengoptimalkan resolusi (spasial, temporal, spektral dan radiometrik), biaya
untuk mendapatkan data, dan pengolahan data tersebut. Meningkatnya resolusi
membawa konsekuensi meningkatnya jumlah data yang harus diperoleh. MSS
yang mengkover 185 km x 170 km dengan resolusi 79 m x 79 m, 4 band dengan
resolusi radiometrik 7 bit untuk band 4, 5 dan 7 serta 6 bit untuk band 6
membutuhkan ruang 24 MB, sementara TM yang mencakup areal yang sama,
dengan resolusi 30 m x 30 m, 7 band dan 8 bit membutuhkan 227 MB. Berangkat
dari hal di atas, maka pemilihan resolusi perlu disesuaikan dengan obyek atau
fenomena masalah yang dihadapi serta biaya yang tersedia (Forester, 2016).

KESIMPULAN

Sistem penginderaan jauh ini memiliki macam-macam resolusi yang


terdiri dari resolusi spasial,temporal dan radiometrik. Resolusi spasial adalah
ukuran terkecil obyek di lapangan yang dapat direkam pada data digital maupun
pada citra. Pada data digital resolusi dilapangan dinyatakan dengan pixel.
Tingkat resolusi spasial terdiri dari resolusi spasial tinggi berkisar : 0.6-4 m,
menengah berkisar : 4-30 m dan rendah berkisar : 30 - > 1000 m. Resolusi
spasial ini terdapat pada beberapa citra yaitu LANDSAT, SPOT,IKONOS, dan
lain-lain. Sedangkan resolusi temporal adalah lamanya waktu bagi sensor satelit
untuk mengindera daearah yang sama untuk yang kedua kalinya, dan resolusi ini
hanya terdapat pada LANDSAT dan SPOT saja. resolusi temporal terdiri dari
resolusi temporal tinggi berkisar antara : <24 jam - 3 hari. Resolusi temporal
sedang berkisar antara
: 4-16 hari. Resolusi temporal rendah berkisar antara:> 16 hari. Sedangkan
resolusi Radiometrik adalah julat (range) representasi/kuantisasi data, yang
biasanya dipergunakan untuk format raster. Julat tersebut dapat berupa 2 bit (0-
1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10
bit (0-1023), 16 bit (0-65535). Semakin besar bit yang dimiliki oleh suatu sensor,
maka sesnsor tersebut dapat dikatakan mempunyai resolusi radiometrik yang
tinggi. Sedangkan kendalanya menggunakan resolusi citra ini adalah biaya untuk
mendapatkan data, dan pengolahan data tersebut. Meningkatnya resolusi
membawa konsekuensi meningkatnya jumlah data yang harus diperoleh. MSS
yang mengkover 185 km x 170 km dengan resolusi 79 m x 79 m, 4 band dengan
resolusi radiometrik 7 bit untuk band 4, 5 dan 7 serta 6 bit untuk band 6
membutuhkan ruang 24 MB, sementara TM yang mencakup areal yang sama,
dengan resolusi 30 m x 30 m, 7 band dan 8 bit membutuhkan 227 MB.

DAFTAR PUSTAKA

Forester,A. 2016. Dsiplay Citra Digital Penginderaan Jauh (Bab I).


Http://Www.Forester.Id/2016/03/Display-Citra-Digital-Penginderaan-
Jauh.Html. Diakses Tanggal 10 Oktober 2016. Pukul : 23.50
Hernan. 2016. Konsep Resolusi Dalam Penginderaan Jauh.
Https://Hernandeaff.Wordpress.Com/2016/02/29/Konsep-Resolusi-Dalam-
Penginderaan-Jauh-Spasial-Spektral-Radiometrik-Temporal/. Diakses
Tanggal 11 Oktober 2016. Pukul : 07.46
Kusmawati, Y. 2008. Variasi Spasial Dan Temporal Hujan Konvektif Di Pulau Jawa
Berdasarkan Citra Satelit. Jurnal Agromet Indonesia. 22(1) : 1-14.
Syah, A.F. 2010. Penginderaan Jauh Dan Aplikasinya Di Wilayah Pesisir Dan
Lautan. Jurnal Kelautan. 3(1). 18-28
Santi,R.C.N. 2011. Teknik Perbaikan Kualitas Citra Satelit Cuaca Dengan Sataid.
Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. 16(2) : 101-109
Setyawan, H.T. 2014. Uji Resolusi Spasial Pada Perangkat Lunak Computed
Radiography Menggunakan Pengolahan Citra Digital. Youngster Physics
Journal. 3(4) : 311-316
Sugiarto, D.P. 2012. Menilai Keunggulan Resolusi Citra.
Https://Tnrawku.Wordpress.Com/2012/03/25/Menilai-Keunggulan-Resolusi-
Citra/. Diakses Tanggal 08 Oktober 2016. Pukul : 20.00
Suwargana, N. 2013. Resolusi Spasial, Temporal Dan Spektral Pada Citra Satelit
Landsat, Spot Dan Ikonos. Jurnal Ilmiah Widya. 1(2) : 167-174

Anda mungkin juga menyukai