Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN DEFISIT


PERAWATAN DIRI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Jiwa

Program Profesi Ners Angkatan IX

Disusun oleh :

HESTI SUCI SUNDARI

NIM : KHG.D 19052

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IX

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

Tahun Ajaran 2020

LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi

Perawatan Diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya. (Depkes, 2000 dalam Wibowo, 2009).

Poter, Perry (2005), dalam Anonim (2009), mengemukakan bahwa Personal


Higiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Wahit Iqbal Mubarak (2007), juga
mengemukakan bahwa higiene personal atau kebersihan diri adalah upaya seseorang
dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperolah kesejahteraan
fisik dan psikologis.

Seseorang yang tidak dapat melakukan perawatan diri dinyatakan mengalami


defisit perawatan diri. Nurjannah (2004), dalam Wibowo (2009), mengemukakan
bahwa Defisit Perawatan Diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting).

B. PROSES TERADINYA MASALAH


1) Predisposisi
a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien
sehingga perkembangan inisiatif terganggu
b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri
c. Kemampuan realitas turun Klien gangguan jiwa dengan kemampuan
realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan
lingkungan termasuk perawatan diri
d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan
dalam perawatan diri

2) Presipitasi

Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan diri adalah kurang


penurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang
dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan
perawatan diri. (Depkes, 2000, dalam Anonim, 2009) Sedangkan Tarwoto dan
Wartonah (2000), dalam Anonim(2009), meyatakan bahwa kurangnya perawatan diri
disebabkan oleh :

a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran

C. Tanda dan Gejela


1) Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000), dalam Anonim (2009), tanda dan gejala klien dengan
defisit perawatan diri yaitu:
1. Fisik
a. Badan bau, pakaian kotor
b. Rambut dan kulit kotor
c. Kuku panjang dan kotor
d. Gigi kotor disertai mulut bau
e. Penampilan tidak rapi
2. Psikologi
a. Malas, tidak ada inisiatif
b. Menarik diri, isolasi diri
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina
3. Sosial
a. Interaksi kurang
b. Kegiatan kurang
c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma
d. Cara makan tidak teratur
e. Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di
sembarang tempat
f. Gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri

Selain itu, tanda dan gejala tampak pada pasien yang mengalami
Defisit Perawatan Diri adalah sebagai berikut:

a. Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,


kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
b. Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut
acakacakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada
pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien perempuan tidak
berdandan
c. Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh kemampuan
mengambil makan sendiri, makan berceceran dan makan tidak pada
tempatnya
d. Ketidak mampuan eliminasi secara mandiri, ditandai dengan
BAB/BAK tidak pada tempatnya, dan tidak membersihkan diri dengan
baik setelah BAB/BAK (Keliat, 2009).
Apabila kondisi ini dibiarkan berlanjut, maka akhirnya dapat juga
menimbulkan penyakit fisik seperti kelaparan dan kurang gizi, sakit
infeksi saluran pencernaan dan pernafasan serta adanya penyakit kulit,
atau timbul penyakit yang lainnya (Harist, 2011).
D. Masalah keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
Masalah yang ditemukan adalah : Defisit Perawatan Diri (SP 1 Kebersihan
Diri, SP 1 Makan, SP 1 Toileting (BAB / BAK), SP 1 Berhias)
Contoh data yang biasa ditemukan dalam Defisit Perawatan Diri : Kebersihan Diri
adalah :
a) Data Subjektif :
Pasien merasa lemah,malas untuk beraktivitas,dan merasa tidak berdaya
b) Data Objektif :
Rambut kotor acak-acakan,badan dan pakaian kotor serta bau, mulut dan gigi
bau,kulit kusam dan kotor,kuku panjang dan tidak terawat.
c) Mekanisme Koping :
Regresi, penyangkalan, isolasi social menarik diri, intelektualisasi.
Defisit perawatan diri bukan merupakan bagian dari komponen pohon masalah
(causa,core problem,effect) tetapi sebagai masalah pendukung.
a) Effect
b) Core Problem
c) Causa
d) Defisit Perawatan Diri.

E. Diagnosa

a) Defisit Perawatan Diri : Ketidakmampuan merawat kebersihan diri.

F. Intervensi
1. STRATEGI PELAKSANAAN
a. SP-1 Pasien: Defisit Perawatan Diri Pertemuan Ke-1
1) Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien 
Ny. H terlihat duduk di salah satu sudut ruangan sambil menggaruk-garuk
kepala yang terlihat kotor, rambut sebahu dan tidak tertata rapi. Pakaian
yang digunakan Ny. H tidak terpasang dengan benar dan terlihat banyak
robekan. Kuku jari tangan terlihat hitam dan panjang. Gigi Ny.H terlihat
kotor dan mulut Ny. H mengeluarkan bau.
2. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri 
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
b. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri

2. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Orientasi
1) Salam terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya perawat Sinta. Saya adalah Mahasiswa
Keperawatan UPH yang sedang praktek disini. Saya praktek disini selama 4 hari.
Nama kamu siapa ya? Senangnya dipanggil apa? Oh jadi anda senangnya
dipanggil Ny. M saja”.
2) Evaluasi/Validasi
“Saya lihat dari tadi Ny. M menggaruk-garuk kepala, gatal ya?”
3) Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri?”
Waktu:“Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi Ny. M maunya
kita ngobrol-ngobrolnya selama 20 menit ya”.
Tempat:“Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. M? Oh jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja ya”.
b. Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan)
 “Berapa kali Ny. M mandi dalam sehari? Apakah Ny. M sudah mandi hari ini?
Menurut Ny. M apa kegunaannya mandi? Apa alasan Ny. M sehingga tidak bisa
merawat diri? Menurut Ny. M apa manfaatnya kalau kita menjaga
kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik
seperti apa ya? badan gatal, mulut bau, apa lagi?
Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut Ny. M
yang bisa muncul ? Betul ada kudis, kutu, dsb”
 “Menurut Ny. M mandi itu seperti apa? Sebelum mandi apa yang
biasanya Ny. M persiapkan? Benar sekali, Ny. M perlu menyiapkan pakaian
ganti yang bersih, handuk kering, sikat gigi, odol, shampo dan sabun mandi”
 “Menurut Ny. M tempat mandi dimana? Benar sekali kita mandi di kamar mandi,
bagaimana kalau kita ke kamar mandi sekarang? Saya akan bantu melakukannya.
Pertama kita gosok gigi dulu dengan sikat gigi, ambil sikat gigi yang sudah di
kasih odol kemudian sikat gigi dengan gerakan memutar dari atas ke bawah
kemudian Ny. M berkumur-kumur dengan air bersih. Bagus sekali, sekarang Ny.
M buka pakaian, siram seluruh tubuh Ny. M dengan air termasuk rambut dan
kepala lalu ambil shampoo sedikit dan gosokkan ke atas kepala Ny. M sampai
berbusa lalu bilas sampai bersih. Bagus sekali Ny. M, sekarang ambil sabun dan
gosokan keseluruh tubuh Ny. M secara merata dan di mulai dari bagian sebelah
kanan lalu siram dengan air sampai bersih, pastikan bersih tidak ada sisa sabun
yang menempel. Setelah selesai di siram dengan air sampai bersih, keringkan
tubuh Ny. M dengan handuk kering yang sudah disiapkan. Bagus sekali Ny. M
melakukannya. Selanjutnya Ny. M menggunakan pakaian bersih yang sudah di
siapkan”.
c. Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah mandi dan mengganti pakaian? Coba Ny.
M sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah Ny. M
lakukan tadi? Bagus sekali sekarang Ny. M sudah tahu manfaat dan cara
mandi yang baik”.
 Evaluasi perawat/ objektif
“Ternyata Ny. M masih memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga
kebersihan diri. Nah, kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah
pulang ya Ny. M”.
2) Rencana lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M Mau berapa kali
sehari mandi dan sikat gigi? Bagus, dua kali yaitu pagi dan sore. Kalau pagi jam
berapa? kalau sore jam berapa? Beri tanda M (mandiri) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B (bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T (tidak) tidak
melakukan”
3) Kontrak yang akan datang
Topik: “Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan berdandan”
Waktu: “Kalau begitu kita akan latihan berdandan besok jam 9 pagi setelah Ny.
M melakukan kegiatan mandi”
Tempat : “Ny. M mau kita ketemu dimana? Kita ketemu di dalam kamar Ny. M
besok bagaimana?”
3. SP-2 Pasien : Defisit Perawatan Diri Pertemuan Ke-2
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
Ny. M terlihat duduk disalah satu sudut ruangan sambil memegang rambut
yang basah. Klien terlihat menggunakan pakaian dengan kancing baju yang
tidak terpasang. Klien mengatakan merasa segar setelah mendi.
2) Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3) Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4) Tindakan Keperawatan
Membantu klien latihan berhias
a. Berpakaian
b. Menyisir rambut
c. Berhias
b. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1) Orientasi
 Salam Terapeutik
“ Selamat pagi, masih ingat dengan saya Ny. M?
 Evaluasi/Validasi
“Saya lihat dari tadi Ny. M memegang kepala, kenapa Ny. M? Bagaimana
perasaan Ny. M setelah melakukan kegiatan mandi?”
 Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang berhias diri?”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi Ny. M mau kita
ngobrolnya 20 menit saja ya”.
Tempat: “Baiklah mau dimana kita ngobrolnya Ny. M? Oh jadi kita ngobrolnya
diruang ini saja ya”.
2) Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a) “Bagaimana perasaan Ny. M setelah mandi? Apa yang Ny. M lakukan
setelah mandi? Baiklah sekarang kita akan melakukan latihan berdandan”
b) “Apa Ny. M sudah mengganti baju? Untuk pakaian pilihlah yang bersih dan
kering. Berganti pakaian yang bersih 2 kali sehari. Sekarang coba Ny. M
lakukan menggangti pakaian. Bagus sekali Ny. M kerja yang bagus.
Sekarang setelah menggunakan pakaian yang baik kita akan latihan
berdandan supaya Ny. M tampak rapi dan cantik”
c) “Kira-kira apa alat yang Ny. M butuhkan untuk berdandan? Bagus sekali Ny.
M alat yang digunakan adalah sisir, bedak dan kaca”
d) “Setelah Ny. M memasang pakaian dengan baik sekarang sisir rambut yang
rapi. Bagus Ny. M, sekarang ambil bedak dan bedaki muka Ny. M rata dan
tipis. Bagus sekali Ny. M bisa melakukan nya dengan baik”.
3) Terminasi
a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah latihan berdandan?”
 Evaluasi perawat/objektif
“Ny. M terlihat segar dan cantik”
b) Tindakan lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M sehabis Ny. M
melakukan kegiatan mandi kemudian melakukan cara berdandan yang baik dan
benar sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (Mandiri) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan dan T (Tidak) tidak
melakukan”.
c) Kontrak yang akan datang
Topik: “Baik nanti siang kita akan bertemu kembali untuk latihan cara makan
yang baik dan benar”
Waktu: “Kalau begitu kita akan latihan cara makan nanti siang atau sesuai
jadwal makan Ny. M”
Tempat: “Siang nanti kita latihan makan yang baik diruang makan, bagaimana
menurut Ny. M?”

4. SP-3 Pasien : Defisit Perawatan Diri Pertemuan Ke-3


a. Proses Keperawatan
1) Kondisi klien
Ny. M terlihat duduk disalah satu kursi di dekat meja makan. Ny. M terlihat rapi
dengan rambut yang disisir.
2) Diagnosis Keperawatan: Defisit Keperawatan Diri
3) Tujuan Khusus:
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4) Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan cara persiapkan makanan
b. Menjelaskan cara makan yang tertib
c. Menjelaskan cara merapikan peralatam makan setelah makan
b. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1) Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang Ny. M? bagus sekali Ny. M terlihat rapi siang ini”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. M siang hari ini?”
c. Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita latihan cara makan yang baik?”
Waktu: “Mau berapa lama kira-kira kita ngobrolnya? Oke, jadi kita ngobrolnya
25 menit saja ya”
Tempat: “kita akan latihan cara makan yang baik langsung diruang makan saja
ya, bagaiman menurut Ny. M?”
2) Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
 “Bagaimana menurut Ny. M cara makan yang baik? Bagus Ny. M sebelum
kita makan, kita cuci tangan dengan air sabun dulu ya”
 “Sebelum mencuci tangan dengan air dan sabun, Ny. M bisa mengambil
makanan di atas meja dengan menggunakan piring”
 “Sebelum makan Ny. M dapat berdoa. Bagus sekarang, Ny. M bisa berdoa
sebelum makan. Suap makanan dengan pelan-pelan, ya bagus Ny. M sekarang
sudah bisa melakukan menyuap makanan dengan abik dan benar”
 “Setelah makan Ny. M harus membereskan piring dan gelas yang kotor,
setelah dibereskan sekarang Ny. M dapat mencuci tangan dengan sapu tangan
yang bersih”
3) Terminasi
a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah latihan cara makan yang baik?”
 Evaluasi perawat/objektif
“Ny. M terlihat rapid an bersih”
b) Rencana tindak lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M sehabis melakukan
mandi kemudian melakukan cara berdandan dan makan yang baik dan benar
sesuai dengan latihan kita hari ini. Beri tanda M (Mandiri) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan dan T (Tidak) tidak melakukan”.
c) Kontrak yang akan datang
Topik: “Baik besok kita akan bertemu kembali untuk latihan cara BAK/BAB
yang baik ya Ny. M?”
Waktu: “Kalau begitu kita akan latihan cara BAK/BAB besok jam 10 pagi atau
sesuai jadwal kapan Ny. M merasa ingin BAB/BAK”
Tempat: “Besok kita latihan cara BAB/BAK dengan baik diruangan ini ya Ny.
M?”
5. SP-4 Pasien : Defisit Perawatan Diri Pertemuan Ke-4
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi klien
Ny. M terlihat duduk di salah satu sisi kamar. Ny. M terlihat rapi dengan
rambut yang di sisir.
2) Diagnosis Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
3) Tujuan Khusus:
 Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
 Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
 Pasien mampu melakukan makan dengan baik
 Pasien mampu melakukan membersihkan tempat BAB/BAK
b. Strategi Komunikas dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1) Orientasi
 Salam Terapeutik
“Selamat siang Ny. M? Sudah dilakukan jadwal harian yang telah kita lakukan
kemarin? Bagus sekali Ny. M dapat melakukan secara mandiri semua latihan
yang telah kita lakukan”
 Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan Ny. M siang hari ini?”
 Kontrak
Topik: “Bagaimana kalau kita latihan cara BAK/BAB yang baik?”
Waktu: “Kita akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit, bagaimana menurut
Ny. M?”
Tempat: “Kita akan latihan cara BAB/BAK yang baik jadi kita latihan langsung
di tempat BAB/BAK”
2) Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a) “Menurut Ny. M dimana kita BAB/BAB yang benar? Benar Ny. M kita
BAB/BAK di ruang tertutup dan ada saluran pembuangan kotoran. Jadi kita
tidak boleh BAB/BAK di sembarang tempat”
b) “Sekarang coba Ny. M sebutkan bagaimana cara membersihkan/cebok? Bagus
Ny. M cebok itu adalah cara membersihkan bokong atau tempat keluar
BAB/BAK dengan air yang bersih dan jernih. Setelah Ny. M cebok pastikan
juga tidak ada BAB/BAK yang tersisa di WC dengan cara menyirami WC
dengan air bersih. Setelah di pastikan bokong dan WC bersih baru Ny. M
mencuci tangan dengan air bersih dan sabun”
3) Terminasi
a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi klien/subjektif
“Bagaimana perasaan Ny. M setelah cara BAB/BAK yang baik”
 Evaluasi perawat/objektif
“Ny. M terlihat tersenyum dan wajah yang segar”
b) Tindak lanjut klien
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ny. M sehabis Ny. M
melakukan mandi kemudian melakukan cara berdandan dan cara makan yang
baik dan benar. Jika Ny. M merasakan keinginan BAB/BAK Ny. M dapat
melakukan latihan yang telah kita lakukan. Beri tanda M (Mandiri) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B (Bantuan) kalau diingatkan dan T (Tidak) tidak
melakukan”.
c) Kontrak yang akan datang
Topik: “Baiklah Ny. M sekarang kita akhiri pertemuan ini, kalau Ny. M masih
ada yang ingin ditanyakan atau ada masalah yang ingin dibicarakan boleh
kepada perawat lain yang dinas diruangan ini. Saya permisi dulu ya Ny. M.
Selamat siang”.

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier


Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika

Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN(Basic


Course). Jakarta: EGC

Fitria Nita.2009.Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan


Srategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan(LP dan SP).Jakarta:Salemba Medika.
Damaiyanti Mukhripah,dkk.2012.Asuhan Keperawatan Jiwa.Bandung: PT Refika
Aditama

Hoesny, Rezkiyah,.2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Defisit Perawatan


Diri diakses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/3358/1/Rezkiyah%20Hoesny.pdf
pada 14 Juni 2018

Neri, Silvia,.2018. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan diakses dari


https://www.academia.edu/6822348/STRATEGI_PELAKSANAAN_TINDAKAN_K
EPERAWATAN_SP-1_Pasien_Defisit_Perawatan_Diri_Pertemuan_Ke-1 pada 14
Juni 2018
Shinzu, Bekti,.2018. Defisit Perawatan Diri LP SP diakses dari
https://www.academia.edu/35135428/Defisit_Perawatan_Diri_LP_SP pada 14 Juni
2018

Anda mungkin juga menyukai