PROSES PERPINDAHAN
PERPINDAHAN PANAS
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian perpindahan panas.
2. Mengetahui jenis-jenis dar perpindahan panas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perpindahan Panas
Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan energi dalam
bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.
Dalam proses perpindahan energi tersebut tentu ada kecepatan perpindahan panas yang
terjadi, atau yang lebih dikenal dengan laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas
juga merupakan ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang terjadi pada kondisi-
kondisi tertentu. Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai suatu proses berpindahnya
suatu energi (panas) dari satu daerah ke daerah lain akibat adanya perbedaan temperatur pada
daerah tersebut. Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang diketahui, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi
Perpindahan panas antara suatu permukaan padat dan suatu fluida berlangsung secara
konveksi. Konveksi panas dapat dihitung dengan persamaan pendinginan Newton:
𝑞 = −ℎ. 𝐴. ΔT
dimana :
q = Panas yang dipindahkan
h = Koefisien perpindahan panas secara konveksi
A = Luas bidang permukaan perpindahan panas
T= Temperatur
Tanda minus (-) digunakan untuk memenuhi hukum II thermodinamika, sedangkan
panas yang dipindahkan selalu mempunyai tanda positif (+). Persamaan diatas
mendefinisikan tahanan panas terhadap konveksi. Koefisien pindah panas permukaan h,
bukanlah suatu sifat zat, akan tetapi menyatakan besarnya laju pindah panas di daerah dekat
pada permukaan itu.
Laju perpindahan panas yang terjadi pada perpindahan panas konduksi adalah
berbanding dengan gradien suhu normal sesuai dengan persamaan berikut
Persamaan Dasar Konduksi :
𝑑𝑇
𝑞 = −𝑘𝐴 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . … . . … . . (1)
𝑑𝑥
Keterangan :
q = Laju Perpindahan Panas (kj / det,W)
k = Konduktifitas Termal (W/m.°C)
A = Luas Penampang (m²)
dT = Perbedaan Temperatur ( °C, °F )
dX = Perbedaan Jarak (m / det)
ΔT = Perubahan Suhu ( °C, °F )
dT/dx = gradient temperatur kearah perpindahan panas.konstanta positif ”k” disebut
konduktifitas atau kehantaran termal benda itu, sedangkan tanda minus disisipkan agar
memenuhi hokum kedua termodinamika, yaitu bahwa panas mengalir ketempat yang lebih
rendah dalam skala temperatur.
Hubungan dasar aliran panas melalui konduksi adalah perbandingan antara laju aliran
panas yang melintas permukaan isothermal dan gradient yang terdapat pada permukaan
tersebut berlaku pada setiap titik dalam suatu benda pada setiap titik dalam suatu benda pada
setiap waktu yang dikenal dengan hukum fourier.
Dalam penerapan hokum Fourier (persamaan 1) pada suatu dinding datar, jika
persamaan tersebut diintegrasikan maka akan didapatkan :
ΔT
qk = −𝑘𝐴 Δx (𝑇2 − 𝑇1) … … … … … … … … . . … … … . … . (2)
Dimana:
Re : bilangan Reynold
v : kecepatan fluida (m/s)
D : diameter pipa (m)
µ : viskositas kinematic fluida (m2/s)
b) Bilangan Nusselt
Bilangan Nusselt (Nu) didefenisikan sebagai rasio perpindahan panas konveksi fluida
dengan perpindahan panas konduksi fluida dalam kondisi yang sama. Bilangan Nusselt untuk
aliran dalam pipa dapat dituliskan:
ℎ𝐷
𝑁𝑢 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
k
Dimana:
Nu : bilangan Nusselt
h : koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2. K)
D : diameter pipa
Kf : konduktivitas panas fluida (W/m.K)
c) Bilangan Prandtl
Bilangan prandtl merupakan rasio kinematic viskoditas (v) fluida dengan difusivitas
panas (α), dimana bilangan Prantdl nerupakan propertis termodinamika dari fluida. Adapun
persamaannya yaitu:
𝐶𝑝µ
𝑃𝑟 = . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
𝑘
Dimana:
Pr : bilangan parndtl
cp : panas spesifik (J/kg.oK)
k : konduktivita panas fluida (W/m.K)
3.2 Saran
Kami sadar bahwa pada makalah yang kami buat ini terdapat banyak kekurangan,
maka diperlukan kritik dari dosen pembimbing dan pembaca agar memberikan kritikan yang
bersifat membangun agar makalah ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Halli, Ahlu. 2012. Koefesien perpindahan panas Menggunakan Profil Kotak pada Alat
Penukar Panas.. Depok: FT Universitas Indonesia.
Holman, J.P. 1994. Perpindahan Kalor, Edisi Keenam, Alih. Jakarta: Erlangga
Rizal. 2008. Perancangan Thermal dan Elektrikal. FT Universitas Indonesia. Jakarta