Makalah Agama Islam Tentang Kejujuran
Makalah Agama Islam Tentang Kejujuran
Disusun oleh :
Wahyu Mega Nanda (32)
Kelas XI-IPS-A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan presentasi sekaligus penulisan hasil laporan
presentasi dalam sebuah Karya Tulis yang kami beri judul “KEJUJURAN“
ini dengan baik. Karya tulis ini kami lakukan untuk memenuhi tugas Agama
Islam sekaligus memperdalam dan mempraktekkan teori pelajaran yang
kami terima.
Demikian karya tulis ini kami susun dengan sedemikian rupa. Ibarat pepatah
“Tiada gading yang tak retak”, kami juga menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dari hasil karya tulis ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan masukan yang berupa kritik ataupun saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi
para pembaca.
Wahyu Mega N
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Barang siapa yang ingin agar kejujuran itu menjadi kebiasaan dan akhlaqnya
ingin menjadi agama dan tabiatnya, maka hendaknya dia mempunyai tujuan
jujur dalam semua ucapan, dan jujur dalam semua perbuatannya. Jika kejujuran
itu sesudah menjadi karakternya, maka yang demikian dia menjadi orang yang
paling jujur.
Kedudukan sifat jujur sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat para nabi,
yakni Nabi Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub, sebagaimana firman Allah :
Artinya: “Dan Kami telah anugrahkan kepada mereka rahmat- Ku dan Kami
telah ciptakan bagi mereka lisan yang jujur, yakni pujian yang baik yang tinggi
nilainya.” ( QS. Maryam : 50 ).
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Apa pengertian jujur itu? Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya
dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata
benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”.
2.2HADITS
Dalam hadits dari sahabat 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu ‘anhu juga
dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas’ud
menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ق يَ ْه ِدى إِلَى ْالبِرِّ َوإِ َّن ْالبِ َّر يَ ْه ِدى إِلَى ْال َجنَّ ِة َو َما َ ق فَإ ِ َّن الصِّ ْدyِ َعلَ ْي ُك ْم ِبالصِّ ْد
ِ ِ ب ِع ْن َد هَّللا
ص ِّديقًا َوإِيَّا ُك ْم َ َق َحتَّى يُ ْكت َ ق َويَتَ َحرَّى الصِّ ْد ُ يَ َزا ُل ال َّر ُج ُل يَصْ ُد
ار َو َما ِ َُّور يَ ْه ِدى إِلَى الن َ ُور َوإِ َّن ْالفُجِ ب يَ ْه ِدى إِلَى ْالفُج َ ب فَإِ َّن ْال َك ِذ
َ َو ْال َك ِذ
ب ِع ْن َد هَّللا ِ َك َّذابًا َ َب َحتَّى يُ ْكت َ يَ َزا ُل ال َّر ُج ُل يَ ْك ِذبُ َويَتَ َحرَّى ْال َك ِذ
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran
akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan
mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha
untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-
hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan
mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka.
Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan
dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
Begitu pula dalam hadits dari Al Hasan bin ‘Ali, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
6
َ ق طُ َمأْنِينَةٌ َوإِ َّن ْال َك ِذ
ٌب ِريبَة َ د َد ْع َما يَ ِريب َُك إِلَى َما الَ يَ ِريب َُك فَإ ِ َّن الصِّ ْد
“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu.
Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu)
akan menggelisahkan jiwa.”
Begitu sering kita melihat para pedagang berkata, “Barang ini dijamin
paling murah. Jika tidak percaya, silakan bandingkan dengan yang lainnya.”
Padahal sebenarnya, di toko lain masih lebih murah dagangannya dari pedagang
tersebut. Cobalah lihat ketidakjujuran kebanyakan pedagang saat ini. Tidak mau
berterus terang apa adanya.
7
kebaikan. Dari sahabat Hakim bin Hizam, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
ك
َ ُور َ فَإِ ْن- ال َحتَّى يَتَفَ َّرقَا
ِ ص َدقَا َوبَيَّنَا ب َ َ أَ ْو ق- ار َما لَ ْم يَتَفَ َّرقَا
ِ َان بِ ْال ِخي
ِ ْالبَيِّ َع
ت بَ َر َكةُ بَي ِْع ِه َما
ْ َ َوإِ ْن َكتَ َما َو َك َذبَا ُم ِحق، لَهُ َما فِى بَي ِْع ِه َما
“Kedua orang penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar)
selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus
terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut.
Sebaliknya, bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan
hilanglah keberkahan bagi mereka pada transaksi itu.”
Dari berbagai hadits terlihat jelas bahwa sikap jujur dapat membawa pada
keselamatan, sedangkan sikap dusta membawa pada jurang kehancuran. Di
antara kehancuran yang diperoleh adalah ketika di akhirat kelak. Kita dapat
menyaksikan pada hadits berikut,
ٌثَاَل ثَةٌ اَل يُ َكلِّ ُمهُ ُم هللاُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة َواَل يَ ْنظُ ُر إِلَ ْي ِه ْم َواَل ي َُز ِّك ْي ِه ْم َولَهُ ْم َع َذاب
ِ ف ْال َكا ِذ
ب ِ َق ِس ْل َعتَهُ بِ ْال َحل ُ ِارهُ َو ْال ُم ْنف
َ ْال ُم ْسبِ ُل إِ َز,ان ُ َّ ْال َمن: أَلِ ْي ٌم
8
“Tiga (golongan) yang Allah tidak berbicara kepada mereka pada hari Kiamat,
tidak melihat kepada mereka, tidak mensucikan mereka dan mereka akan
mendapatkan siksaan yang pedih, yaitu: orang yang sering mengungkit
pemberiannya kepada orang, orang yang menurunkan celananya melebihi mata
kaki dan orang yang menjual barangnya dengan sumpah dusta.”
Namun sikap jujur ini seakan-akan mulai punah. Padahal sudah sering kita
dengar perilaku jujur dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, dan
ulama salafush sholeh lainnya. Mereka semua begitu semangat dalam
memelihara akhlak yang mulia ini. Walaupun ujung-ujungnya, bisa jadi mereka
merugi karena begitu terus terang dan terlalu jujur.
Bandingkan dengan perangai jelek sebagian pelaku bisnis saat ini. Coba
saja lihat secara sederhana pada penjual dan pembeli yang melakukan transaksi.
9
“Mas, HP yang saya jual ini masih awet lima tahun lagi,” ucapan seseorang
ketika menawarkan HP pada saudaranya. Padahal yang sebenarnya, HP tersebut
sudah jatuh sampai sepuluh kali dan seringkali diservis.
Perilaku tidak jujur ini pula seringkali kita saksikan dalam transaksi online
(semacam pada toko online). Awalnya barang yang dipajang di situs, sungguh
menawan dan membuat orang interest, tertarik untuk membelinya. Tak tahunya,
apa yang dipajang berbeda jauh dengan apa yang sampai di tangan pembeli.
Pahamilah wahai saudaraku! Jika pelaku bisnis mau berlaku jujur ketika
berbisnis, mau menerangkan ‘aib barang yang dijual, tidak sengaja
menyembunyikannya, sungguh keberkahan akan selalu hadir. Walaupun
mungkin keuntungan secara material tidak diperoleh karena saking jujurnya,
namun keuntungan secara non material itu akan diperoleh.
10
2.3 PEMBAGIAN SIFAT JUJUR
Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (shiddiq) sebagai berikut.
1. Jujur dalam niat atau berkehendak maksudnya adalah tiada dorongan bagi
seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain karena dorongan dari
Allah Swt.
Pesan moral dari ayat tersebut tidak lain adalah untuk memerintahkan
satunya perkataan dengan perbuatan, atau dengan kata lain berkata dan berbuat
11
jujur. Dosa besar di sisi Allah Swt., jika mengucapkan sesuatu yang tidak
disertai dengan perbuatannya.
Sifat jujur dan terpercaya merupakan sesuatu hal yang sangat penting
dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam kehidupan rumah tangga,
perusahaan, perniagaan, dan hidup bermasyarakat. Sifat-sifat dan akhlaknya
yang sangat terpuji merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Nabi
Muhammad saw. berhasil dalam membangun masyarakat Islam. Salah satu
sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak masa kecil sampai akhir
hayat beliau sehingga ia mendapat gelar al-Amin (orang yang dapat dipercaya
atau jujur).
Adapun kebohongan adalah sumber dari segala keburukan dan muara dari
segala kecaman karena akibat yang ditimbulkannya adalah kejelekan, dan hasil
akhirnya adalah kekejian. Akibat yang ditimbulkan oleh kebohongan adalah
12
namimah (mengadu domba), dan namimah dapat melahirkan kebencian,
sedangkan kebencian adalah awal dari permusuhan.
13
2.5 KEUNTUNGAN SIFAT JUJUR
Namun, bagi si bapak uang bukanlah segala-galanya yang dia tahu bahwa
uang tersebut bukanlah miliknya dan pasti orang yang kehilangan sedang
mengalami depresi berat. Dari kebaikan dan teladan si bapak akhirnya banyak
orang merasa simpati kepadanya, hingga terdengar sampai ke jajaran direksi
dan akhirnya mengangkat bapak tersebut menjadi karyawan tetap pada posisi
yang lebih baik.
3.1 KESIMPULAN
Sifat jujur adalah keutamaan dari segala sendi akhlaq yang menjadi dasar
peraturan masyarakat dan tertibnya semua urusan serta menjadikan lancarnya
semua tugas-tugas dengan baik.
16
Berlaku jujurlah kepada semua orang karena disetiap kejujuran akan
tumbuh satu kepercayaan dari orang tersebut,dan bersikap jujurlah dari sekarang
sebelum semua orang tidak mempercayaimu
DAFTAR PUSTAKA
http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/09/arti-dan-makna-kejujuran-dalam-
islam.html?m=1
http://tiarahayusman5.blogspot.co.id/2012/11/hadist-tentang-kejujuran.html?
m=1
http://dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-
kejujuran.html?m=1
http://indonesian.irib.ir/islam/keluarga/item/66038-
Nasihat_Imam_Husein_as-_Ciri-Ciri_Orang_Jujur_dan_Pengkhianat
https://keluarga.com/2537/pertumbuhan/8-keuntungan-bersikap-jujur-dalam-
kehidupan-sehari-hari
17