Anda di halaman 1dari 2

Resume Public Lecture

“Physic Goes Global : Prospek Kerja Lulusan Fisika di Kancah Internasional”

Pada Public Lecture pertama ini kami para mahasiswa baru kedatangan alumni
Fisika ITS Angkatan Tahun 1993. Beliau bernama Indrati atau bisa dipanggil Iin yang
sekarang bekerja menjadi General Manager Human Resource and Supply Chain Manage
( HRGA & SCM ) di PT Kewpie Indonesia yang berkantor di Shibuya, Tokyo, Jepang.
Posisi beliau sebagai General Manager bisa diartikan setara dengan Dekan Fakultas yang
ada di Insitut Teknologi Sepuluh Nopember.

Ibu Indriati banyak menceritakan kepada kami perjuangannya menjadi lulusan


Fisika pada tahun – tahun di mana krisis moneter terjadi. Beliau lulus dari ITS tahun 1998,
di mana situasi negara saat itu sangat kacau. Lulus dengan IPK 2,6-an merupakan suatu
pencapaian yang lumayan pada saat itu. Berbeda dengan sekarang banyak mahasiswa
yang lulus di atas IPK 3 yang masih dikatakan kurang. Beliau juga bercerita bahwa saat
itu sebagai Fresh Graduate butuh banyak sekali upaya untuk mendapatkan pekerjaan di
masa krisis moneter. Dari mulai perusahaan BUMN maupun Swasta yang banyak
menutup lowongan pekerjaannya karena situasi yang buruk sekali saat itu.

Tetapi, Ibu Indriati dengan optimis melakukan banyak peluang dengan mengirim
CVnya di banyak perusahaan. Target beliau saat itu ingin bekerja di Multinational
Company. Banyak lowongan pekerjaan yang menolak beliau dari berbeda – beda tahap.
Ada yang dari tahap 1 ditolak, pun ada juga yang sudah tahap 2 maupun tahap 3 ditolak.
Namun, dengan semangat beliau terus mencari pekerjaan dengan mengontak siapapun.
Dari mulai saudara, sepupu, dosen, dan juga alumni. Akhirnya, suatu saat beliau diterima
melalui jalur Management Trainee di Multinational Company yang ada di Jepang. Tapi,
petinggi – petinggi di sana sempat kebingunan karena melihat Ibu Indriati merupakan
lulusan di bidang Fisika. Karena perusahaan multinasional tidak terlalu memikirkan
darimana bidang lulusan pelamarnya, hal yang terpenting menurut bosnya yaitu
softskillnya dari para Fresh Graduate. Akhirnya, beliau bekerja di sana hingga sekarang
dengan menjabat General Manager.

Beliau juga menyampaikan kepada kita tentang pandangan anak muda zaman
sekarang yang lebih banyak mempertimbangkan bekerja di startup – startup daripada
perusahaan nasional dan juga banyak dari mereka yang mempunyai mindset berkerja
harus sesuai passionnya. Hal itu diperbolehkan asal bekerjalah dengan value dahulu,
jangan uang yang menjadi tujuan utamanya. Tidak apa – apa bekerja sesuai passion
asalkan lingkungan tempat kita bekerja cocok dan nyaman. Ia juga berpesan kepada kami
agar mendapat perkerjaan pertama setelah lulus harus sesuai lingkungannya dan juga
reputasi perusahaan. Karena itu merupakan poin tambahan pada Job Market dan juga
apabila suatu saat kita mau mencari pekerjaan lagi, HRD dapat menilai kita lebih apabila
berkerja di perusahaan asing.
Ibu Indriati juga menyampaikan kepada kami berkarir di global seperti di
International Organization, Dafat Overseas Company, dan juga Multinational Company
merupakan hal yang penting pada globalisasi saat ini. Ia juga menjelaskan kepada kami
cara yang beliau lakukan melewati Management Trainee yang di mana program khusus
untuk merekrut para Fresh Graduate. Program Manangement Trainee juga merupakan
salah satu yang banyak saingannya dan juga selain melamar dengan CV harus mengikuti
banyak sekali tes – tes yang diujikan. Bekerja di Multinational Company banyak sekali
benefitnya. Seperti good start untuk para Fresh Graduate, Working in a Multicultural
Environment, Nice Extras, Banyak penawaran training, dan meningkatkan nilai jual kita
di Job Market.

Skill yang dibutuhkan untuk melamar pada perusahan sekarang yang mengarah ke
Industri 4.0 ada dua yaitu Core Skill dan General Skill. Core Skills itu seperti keahlian
dari Engineer, Scientist, Accounting, R&D, Legal. General Skills seperti Sales, Bussines
Development, Procuremenn, Logistic, IT, Human Resource, HSE, dan SCM. Dari dua
skill tersebut sebagai ada nilai tambahan dibutuhkan juga yaitu Soft Skill untuk Industri
4.0. Dari mulai Communication, Selft Motivation, Leadership, Responsibily, Teamwork,
Problem Solving, Decisiveness, Ability to Work Under Pressure, Time Management,
Flexibility, dan Negoitation. Hal itu harus di persiapkan seawal mungkin selama
berkuliah. Karena merupakan pokok – pokok penting agar bisa terima bekerja di
perusahaan Internasional kedepannya.

Beliau juga memberikan kita tips – tips yang harus dipersiapkan pada masa kuliah.
Pertama, ambilah ilmu sebanyak mungkin dari para dosen. Kedua, Kejar IPK kamu
meskipun bukan hal yang utama tetapi menjadi S1 / Sarjana merupakan hal yang paling
membanggakan bagi para orang tua yang merasa sukses menyekolahkan anaknya hingga
tingkatan tersebut. Ketiga, jadilah orang yang aktif karena lulusan dari ITS merupakan
orang – orang yang bisa memimpin negeri ini. Keempat, Improve your English. Ini
merupakan hal yang terpenting kata beliau, karena dengan kita berbicara bahasa inggris
dengan baik akan memudahkan kita bekerja di Perusahaan – Perusahaan Internasional.
Kelima, bangun networking kalian daripara dosen, alumni, dan juga organisasi karena
yang seperti beliau katakan dari cara kita berbicara dan koneksi merupakan hal yang
penting. Keenam, Upgrade your Competency karena di Fisika ITS ini merupakan
kesempatan besar kalian untuk bisa menjadi seorang yang berpikir kritis, pandai
menganalisa data, dan berkompeten pada bidang dasar dari Natural Sciences. Ia juga tak
lupa berpesan perdalamlah bidang IT atau programming yang sekarang merupakan
kemampuan wajib yang harus dikuasai para mahasiswa. Beliau juga memetik dari kata
kutipan Imam Syafii yaitu “Manisnya hidup akan terasa setelah berjuang”.

Anda mungkin juga menyukai