Anda di halaman 1dari 9

=> Dielektrik sering juga disebut sebagai bahan isolator dapat dipandang sebagai

susunan sejumlah banyak dwi kutub mikroskopis dalam ruang hampa ; susunan
pasangan muatan positif dan negatif yang pusatnya tidak berimpit.

=> Muatan-muatan tersebut bukan muatan bebas, tetapi terikat oleh adanya gaya
atomik dan molekular.

=> Berbeda dengan muatan yang menentukan konduktivitas, muatan terikat dapat
dipandang sebagai sumber medan elektrostatik.

A. Sifat bahan dielektrik


    1. Bahan dielektrik pada kondisi tertentu tidak bersifat menghantarkan muatan
listrik . Contoh : gelas, kayu dan kertas .
    2. Kuat dielektrik : Kemampuan suatu bahan untuk tidak menghantarkan muatan
listrik- Molekul-molekul dapat bersifat polar dan nonpolar .
       3. Perubahan susunan molekul nonpolar menjadi polar disebut proses polarisasi

B. Polarisasi .
Akibat polarisasi maka kerapatan flux listrik dapat lebih besar dari pada dalam ruang
hampa
Vektor polarisasi dari bahan dielektrik didefinisikan sebagai berikut :

atau

dimana : P = Jumlah momen dipol yang terpolarisasi


                n = Jumlah molekul persatuan vol

=> Sebagai fungsi kuat medan listrik E dan sifat dielektrik bahan, , vector polarisasi
P berbentuk : 

 = sifat bahan dielektrik atau disebut suseptibilitas

=> Bila medan E besar, maka vector polarisasi semakin besar pula sehingga ada
dipol muatan yang berpindah (diplacement). Faktor perpindahan tersebut adalah

atau
 
dengan 
 = permitivitas relatif atau koefisien dielektrik 
dan persamaan dapat disederhanakan menjadi :

dengan 

C. Syarat batas antara dua bahan


Dalam bagian ini akan dibahas kelakuan medan listrik dan pergeseran dielektrik
pada bidang batas antara dua macam bahan. 
   - Bidang batas antara dua jenis dielektrik
 dan

Dengan melakukan integral keliling 1-2-3-4-1 kuat medan E pada bidang batas
sebagaimana tergambar diatas

dengan lintasan 2-3 dan 4-1 kecil maka akan diperoleh 

dan ini akan menghasilkan :

   ...... (6a)

(Komponen tangensial E malar pada bidang batas)


....... (6b)

(Komponen tangensial D tidak kontinu pada bidang atas)

Dengan menerapkan Hukum Gauss pada bidang batas diperoleh :

 , pada bidang batas tak ada muatan

 (komponen normal D
malar)

 (komponen normal E tak malar)

- Bidang batas antara dielektrik dan konduktor


Dalam keadaan statis semua muatan total berada diluar permukaan konduktor, dan
karena medan listrik bersifat konservatif maka integral keliling kuat medan bidang
batas nol, sehingga diperoleh:

Dengan Hukum Gauss diperoleh komponen normal : 

 dan

D. Kapasitansi, C (F=Farad)
Kemampuan kapasitor untuk mmenyimpan muatan (tenaga) jika diberi beda
tegangan antara kedua lempeng kapasitor, disebut kapasitansi.

atau
Satuan kapasitansi adalah Farad
- Kapasitor plat sejajar:

- Kapasitor silinder : 

- Pengaruh dielektrik :

- Energi kapasitor
Energi yang diperlukan untuk mengisi kapasitor sampai penuh muatan

- Rangkaian Kapasitor 

- Efek polarisasi dalam kapasitor pelat sejajar tanpa dielektrik (dalam hampa)
=> Pada tegangan tetap

Jadi,

dengan V = Tegangan antara kedua plat


              d = Jarak antara kedua plat

Komponen normal D

dengan Q = Muatan plat

=> Pada dielektrik

Muatan ruang maupun muatan plat bertambah dengan faktor  yang berasal dari
sumber tegangan.

=> Tanpa dielektrik pada muatan tetap


Kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan kemudian dilepas, sehingga
kapasitor bermuatan

=> Dengan dielektrik 


Besarnya E menurun dengan faktor  

=> Kapasitor dengan dielektrik ganda


Kapasitor dielektrik ganda seakan akan seperti dua kapasitor disambung seri.

http://blongbis.blogspot.co.id/2014/01/dielektrik-dan-kapasitansi.html

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-


elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya
kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor adalah
komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah
kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan
dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika
kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif
dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada
ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan
kapasitansi atau kapasitas. Prinsip Dasar Kapasitor,definisi kapasitor,struktur kapasitor,kapasitas
kapasitor,kapasitansi kapasitor,formula kapasitor,teori kapasitor,pengertian kapasitor,rumus
muatan kapasitor,satuan kapasitor,rumus kapasitor,konstanta dielektrik,bahan dielektrik,susunan
kapasitor Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018
elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1
coulombs. Dengan rumus dapat ditulis : Q = CV Dimana : Q = muatan elektron dalam C (coulombs) C
= nilai kapasitansi dalam F (farads) V = besar tegangan dalam V (volt) Dalam praktek pembuatan
kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua
plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis
sebagai berikut : C = (8.85 x 10-12) (k A/t) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa
bahan dielektrik yang disederhanakan Udara vakum k = 1 Aluminium oksida k = 8 Keramik k = 100 –
1000 Gelas k = 8 Polyethylene k = 3 Prinsip Pembentukan Kapasitor Jika dua buah plat atau lebih
yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi, kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk
kondensator (isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan dielektrikum). Bahan
dielektrikum yang digunakan berbeda-beda sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan
dielektrikum. Luas plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat mempengaruhi
nilai kapasitansinya. Pada suatu rangkaian yang tidak terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu
disebutkan kapasitansi parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang
berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan gulungan-gulungan kawat yang
berdekatan. Prinsip Dasar Kapasitor,definisi kapasitor,struktur kapasitor,kapasitas
kapasitor,kapasitansi kapasitor,formula kapasitor,teori kapasitor,pengertian kapasitor,rumus
muatan kapasitor,satuan kapasitor,rumus kapasitor,konstanta dielektrik,bahan dielektrik,susunan
kapasitor Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi udara. Jarak kedua plat
dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang masuk. Besaran Kapasitansi Kapasitas dari sebuah
kapasitor adalah perbandingan antara banyaknya muatan listrik dengan tegangan kapasitor. C = Q /
V Jika dihitung dengan rumus C= 0,0885 D/d. Maka kapasitasnya dalam satuan piko farad D = luas
bidang plat yang saling berhadapan dan saling mempengaruhi dalam satuan cm2. d = jarak antara
plat dalam satuan cm. Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1
coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad. Dalam kenyataannya kapasitor
dibuat dengan satuan dibawah 1 farad. Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1
mikrofarad sampai beberapa milifarad. Jenis-jenis kapasitor sesuai bahan dan konstruksinya.
Kapasitor seperti juga resistor nilai kapasitansinya ada yang dibuat tetap dan ada yang variabel.
Kapasitor dielektrikum udara, kapasitansinya berubah dari nilai maksimum ke minimum. Kapasitor
variabel sering kita jumpai pada rangkaian pesawat penerima radio dibagian penala dan osilator.
Agar perubahan kapasitansi di dua bagian tersebut serempak maka digunakan kapasitor variabel
ganda. Kapasitor variabel ganda adalah dua buah kapasitor variabel dengan satu pemutar.
Berdasarkan dielektrikumnya kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain: kapasitor keramik
kapasitor film kapasitor elektrolit kapasitor tantalum kapasitor kertas Perdasarkan polaritas kutup
pada elektroda kapsitor dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu : Kapasitor Non-Polar, kapasitor yang
tidak memiliki polaritas pada kedua elektroda dan tidak perlu dibedakan kaki elektrodanya dalam
pesangannya pada rangkaian elektronika. Kapasitor Bi-Polar, yaitu kapasitor yang memiliki polaritas
positif dan negatif pada elektrodanya, sehingga perlu diperhatikan pesangannya pada rangkaian
elektronika dan tidak boleh terbalik. Kapasitor elektrolit dan kapasitor tantalum adalah kapasitor
yang mempunyai kutub atau polar, sering disebut juga dengan nama kapasitor polar. Kapasitor film
terdiri dari beberapa jenis yaitu polyester film, poly propylene film atau polysterene film

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/definisi-kapasitor/

Kapasitor dengan dielektrik ganda


Kapasitor dielektrik ganda seakan akan seperti dua kapasitor disambung seri.

Anda mungkin juga menyukai