Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“PERANAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN”

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “PERANAN
HUKUM DALAM EKONOMI”

DosenPembimbing :

Nur Rahmawati.S.H.I, M.HI

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. DWI RAHMINI (E1802010011)


2. ISTIANATUL MUAWANAH (E1802010035)
3. MAULIDAN MUHAMMAD (E1802010039)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah mata kuliah Peranan Hukum Dalam Ekonomi yang berjudul Peranan Hukum
Dalam Pembangunan. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al Qu’ran dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Peranan Hukum Dalam
Ekonomi diprogram studi manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Nahdlatul
Ulama. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Nur Rahmawati.S.H.I, M.HI, selaku dosen pembimbing mata kuliah Peranan
Hukum Dalam Ekonomi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritikdan saran yang membangun
dari pihak pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.......................................................................................4
B. RumusanMasalah..................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum Ekonomi Pembangunan.........................................6
B. Fungsi Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi....................................7
C. Sejarah hukum dan pembangunan........................................................8
D. Sinkronisasi regulasi hukum dalam kegiatan ekonomi.........................9
E. Peran Hukum dalam Pembangunan Ekonomi Di Indonesia.................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai Negara berkembang memiliki potensi yang luar biasa untuk
menjadi Negara paling maju dan makmur di dunia.Potensi yang cukup besar ini akan
lebih dan dapat memberi kontribusi bagi dunia jika didukung oleh sumber daya
manusia yang handal dan inovatif dalam mengembangkan ide-ide yang dapat
menjadikan Indonesia sebagai Negara yang diakui dunia. Tentu saja banyak
pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menuju cita-cita tersebut mulai dari
aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum menjadi indikator utama
makmurnya suatu bangsa.Sehubungan dengan teori yang dikemukakan oleh Talcott
Parsons sebelumnya, aspek ekonomi merupakan hal yang sangat menunjang majunya
suatu bangsa. Aspek ekonomi merupakan aspek adaptasi yang mana pembangunan
ekonomi bangsa sangat barkaitaan dengan pola regulasi hukum yang benar sehingga
dalam pelaksanaannya akan tercipta pembangunan yang ideal sebagaimana tertuang
dalam Pasal 33 UUD 1945. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini
diatur dalam undang-undang. Undang-undang Dasar 1945.Jika demikian halnya di
atas maka dibutuhkan pola regulasi hukum yang sinkron dan dapat mengatur secara
spesifik perekonomian Indonesia sebagai wujud pembangunan ekonomi kerakyatan
sehingga tidak tumpang tindih kebijakan yang dilahirkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian hukum ekonomi pembangunan?
2. Apakah fungsi hukum dalam pembangunan ekonomi?
3. Bagaimana Sejarah hukum dan pembangunan?
4. Bagaimana sinkronisasi regulasi hukum dalam kegiatan ekonomi?
5. Bagaimana peran hukum dalam pembangunan ekonomi di Indonesia?

4
5

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian hukum ekonomi pembangunan
2. Untuk mengetahui apa fungsi hukum dalam pembangunan ekonomi
3. Untuk mengetahui Sejarah hukum dan pembangunan.
4. Untuk mengetahui Bagaimana sinkronisasi regulasi hukum dalam kegiatan
ekonomi?
5. Untuk mengetahui Bagaimana peran hukum dalam pembangunan ekonomi di
Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HUKUM EKONOMI PEMBANGUNAN

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
juga menciptakan suatu kemakmuran. Hukum adalah semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat.
Hukum ekonomi merupakan suatu hubungan sebab dan akibat atau pertalian pada
peristiwa ekonomi, yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Di dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari di masyarakat. Hukum ekonomi lahir dan disebabkan
oleh semakin pesatnya pertumbuhan dan juga perkembangan ekonomi. 

Hukum ekonomi dibedakan menjadi dua macam :

1. Hukum ekonomi pembangunan. Segala hal yang meliputi pengaturan dan


pemikiran hukum tentang beberapa cara peningkatan dan pembangunan, dalam
kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional.
2. Hukum ekonomi sosial. Yaitu hal-hal yang menyangkut pengaturan pada
pemikiran hukum tentang beberapa cara pembagian, dari hasil pembangunan
ekonomi dengan adil dan martabat kemanusiaan atau hak asasi manusia di
Indonesia.

Hukum ekonomi yang meliputi pengaturan dan juga pemikiran hukum,


mengenai beberapa cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi
Indonesia secara nasional Hukum ekonomi menurut Sunaryati Hartono adalah
penjabaran hukum ekonomi pembangunan, dan hukum ekonomi sosial. Sehingga
hukum ekonomi terbagi ke dalam dua aspek, diantaranya yaitu :

1. Aspek pengaturan beberapa usaha dalam pembangunan ekonomi.

6
7

2. Aspek pengaturan beberapa usaha pembagian hasil pembangunan ekonomi,


yang merata diantara seluruh lapisan masyarakat.

Hukum dan pembangunan itu adalah terjemahan dari Law and Development,


yang mulai berkembang di Amerika Serikat sesudah perang dunia kedua. Jika
merunut pada pengertian yang dikembangkan di Amerika khususnya yang
berhubungan dengan organisasi United States Agency for Interantional
Development (USAID) dan lembaga seperti Ford Foundation atau Rockefeller
Foundation, maka perkembangan hukum dan pembangunan dapat dibaca dari upaya
lembaga-lembaga ini dalam mempengaruhi dan memperkenalkan kepada negara-
negara berkembang dalam melakukan pembangunan ekonomi dan pembangunan
infrastruktur.

B. FUNGSI HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Hukum dalam Pembangunan mempunyai empat fungsi, yaitu:

1. Hukum sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan.


2. Hukum sebagai sarana pembangunan.
3. Hukum sebagai sarana penegak keadilan.
4. Hukum sebagai sarana pendidikan masyarakat.

Fungsi hukum dan peranan ahli hukum biasanya berhubungan erat satu lain,
sekalipun keduanya tidak perlu saling berkaitan atau saling tergantung. Dalam tradisi
Barat, ahli hukum telah menyumbangkan sesuatu pada perkembangan sistem hukum,
dan dengan demikian turut serta dalam mengembangkan masyarakat.Dalam bidang
ekonomi, ahli hukum berperan sebagai pembela kepentingan-kepentingan hak milik.
Alasannya sederhana, dalam masyarakat yang dikuasai perdagangan dan industri,
pemilik hak milik perorangan dan gabungan adalah klien terpenting. Dengan
demikian peranan ahli hukum pada umumnya lebih penting dalam pembentukan
8

hukum perdata daripada hukum publik.Pentingnya fungsi ahli hukum sebagai


pembela hak pribadi maupun hak ekonomi melawan campur tangan yang sewenang-
wenang sama sekali tidak dapat diremehkan. Pada masa kediktatoran militer,
kerapkali terjadi pemberangusan pers dan media informasi lainnya, lumpuhnya
diskusi terbuka dan terjadi pengambilalihan kepentingan hak milik nasional maupun
asing

C. SEJARAH HUKUM DAN PEMBANGUNAN

Hukum dan Pembangunan merupakan terjemahan dari Law and Development,


yang mulai berkembang di Amerika Serikat sesudah perang dunia kedua. Jika
merunut pada pengertian yang dikembangkan di Amerika khususnya yang
berhubungan dengan organisasi United States Agency for Interantional Development
(USAID) dan lembaga seperti Ford Foundation atau Rockefeller Foundation, maka
perkembangan hukum dan pembangunan dapat dibaca dari upaya lembaga-lembaga
ini dalam mempengaruhi dan memperkenalkan kepada negara-negara berkembang
dalam melakukan pembangunan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
Hal ini dimulai dengan melakukan pengiriman dan reseach oleh ahli hukum dari
Amerika. Bahkan pada tahun 1966 Kongres Amerika mengundangkan “Foreign
Asistence Act of 1966” untuk membantu Negara-negara berkembang di Asia, Afrika
dan Amerika Latin memperbaharui dan memperkuat system hukum. Pengiriman para
ahli hukum Amerika ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari agenda bantuan.
Hal ini dapat dilihat secara nyata dari besarnya bantuan keuangan yang dianggarkan,
dimana untuk Afrika misalnya diperkirakan sebesar US $ 15 juta dan sebesar US $ 5
juta. Biaya yang besar ini dikeluarkan karena ada anggapan bahwa modernisasi
hukum pada negara-negara yang baru itu sangat diperlukan dan hukum yang modern
itu diperlukan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi. Hal di atas didasari
oleh pemikiran bahwa hukum yang modern itu akan memberi pengaruh pada
pembangunan ekonomi, karena hukum yang modern itu memberikan fasilitas dan
9

ruang pada perencanaan ekonomi sebab hukum yang modern itu sebagai sarana yang
tepat untuk membangun masyarakat.
Rasio dari perlunya hukum yang modern dalam pembangunan karena pada
hukum modern mempunyai ciri-ciri antara lain:

1. Aturan diterapkan dengan cara yang tidak berbeda


2. Perundang-undangan bersifat transaksional
3. Norma hukum modern bersifat universal
4. Sistem hukum bersifat hirarkis
5. Sistem hukum diatur secara birokratis
6. Sistem hukum bersifat rasional
7. Sistem hukum dijalankan oleh para ahli hukum
8. Sistem hukum bersifat tehnis dan komplek
9. Sistem hukum dapat diubah
10. Sistem ini bersifat politik dan
11. Tugas membuat dan menerapkan undang dilakukan oleh pihak yang berbeda

D. SINKRONISASI REGULASI HUKUM DALAM KEGIATAN EKONOMI

Peraturan yang lahir sebagai kebijakan-kebijakan pemerintah dalam kegiatan


ekonomi haruslah sejalan dengan aturan tertinggi sebagai konstitusi Negara Indonesia
sehingga dapat dikatakan sebagai aturan yang sinkron satu sama lain.
Ketentuan yang mengatur ekonomi kerakyatan di Indonesia terdapat dalam
konstitusi UUD 1945. Hal tersebut tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945 yang berisi:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.


2. Cabang–cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
10

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan


prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.

Selanjutnya dalam Bab VI Pasal 18 UUD 1945 (amandemen) juga diatur


mengenai desentralisasi yang didalamnya termuat juga desentralisasi bidang
ekonomin. Tujuan utama desentralisasi adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat
melalui penyelenggaraan urusan/fungsi/tanggung jawab pemerintahan untuk
penyediaan pelayanan masyarakat lebih baik. Pelaksanaan otonomi daerah yang baik
akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Terkait dengan otonimi daerah,
Pemerintahan di daerah harus berhati-hati dalam membuat regulasi ataupun perangkat
hukum yang menyangkut perekonomian daerahnya, agar tidak terjadi salah presepsi
tentang otonomi ekonomi daerah. Peranan pemerintah pusat juga harus lebih ketat
dalam mengawasi jalannya otonomi daerah agar tujuan nasional dapat berjalan
sebagai mana mestinya Untuk memajukan pembangunan ekonomi maka berbagai
kebijakan-kebijakan terus dilakukan oleh pemerintah diantaranya dengan lahirnya
Peraturan Presiden RI No.32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunaan Ekonomi Indonesia 2011-2025. Perpres ini ditetapkan
dengan maksud meningkatkan daya saing perekonomian nasional yang lebih solid,
sehingga memiliki arah yang jelas, strategi yang tepat, fokus dan terukur.

E. PERAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA

Dalam menjalankan roda pemerintahan yang berbasis ekonomi kerakyatan


maka sepatutnya kegiatan ekonomi kerakyatan harus dituntun oleh regulasi atau
pengaturan yang baik sehingga menciptakan rasa adil dan merata bagi seluruh rakyat
11

Indonesia. Pengaturan hukum yang dimaksud adalah bagaimana pemerintah proaktif


dalam melihat perkembangan ekonomi sedemikian pesatnya sehingga laju
pertumbuhan ekonomi dapat terarah dan mempunyai rel yang pasti sehingga tidak
terjadi ketimpangan dalam kegiatan ekonomi. di sinilah peran pemerintah
menciptakan regulasi sebagai check and balance, seperti membuat kebijakan-
kebijakan yang dapat mendukung kegiatan ekonomi tetap terarah.
Pembangunan ekonomi dilaksanakan untuk mencapai kemakmuran yang merata bagi
seluruh rakyat Indonesia Dengan demikian perlu diciptakan hukum yang berperan
mengatur perekonomian dengan memberikan pembatasan-pembatasan tertentu
kepada pihak yang kuat dan memberikan peluang-peluang kepada pihak yang lemah
dalam rangka mencapai keadilan. Dengan adanya regulasi hukum dalam kegiatan
ekonomi dapat mencegah adanya tindakan sewenangwenangan dari pihak yang kuat
terhadap pihak yang lemah. Dengan demikian diharapkan pembangunan ekonomi
akan berjalan adil dan menunjang pembangunan ekonomi karena melalui hukum
masyarakat diarahkan untuk melakukan atau tidak melakukan hal-hal tertentu untuk
mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum ekonomi pembangunan adalah segala hal yang meliputi pengaturan


dan pemikiran hukum tentang beberapa cara peningkatan dan pembangunan, dalam
kehidupan ekonomi Indonesia secara nasional. Fungsi hukum dan peranan ahli
hukum biasanya berhubungan erat satu lain, sekalipun keduanya tidak perlu saling
berkaitan atau saling tergantung. Pembangunan ekonomi dilaksanakan untuk
mencapai kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia

B. Saran

Pada saat pembuatan makalah penulis menyadari bahwa banyak sekali


kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.  dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.

12
13

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Ali. Menguak Tabir Sosiologi Hukum. Diktat. Makassar, 2009.


Achmad Ali. Menguak Teori Hukum dan Teori Peradilan. Jakarta: kencana, 2009.
Michael P.Todaro, Stephen C.Smith. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga,
2003.
https://kinantiarin.wordpress.com/penerapan-hukum-dalam-ekonomi/
https://yuokysurinda.wordpress.com/2017/01/14/peranan-hukum-dalam
pembangunan-di-bidang-ekonomi/
https://musakkirdegas.blogspot.com/2013/12/peran-hukum-dalam-pembangunan-
ekonomi.html

Anda mungkin juga menyukai