PengantarInstrumenPembayaran PDF
PengantarInstrumenPembayaran PDF
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................1
I. TUNAI/CASH............................................................................................................................................2
II. NON-TUNAI/CASHLESS........................................................................................................................2
1. CEK ......................................................................................................................................................3
2. BILYET GIRO ........................................................................................................................................4
3. KARTU KREDIT (CREDIT CARD) .............................................................................................................4
4. KARTU DEBET (DEBET CARD)................................................................................................................5
5. ELECTRONIC MONEY (E-MONEY)..........................................................................................................5
INSTRUMEN PEMBAYARAN
Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran.
Instrumen pembayaran saat ini dapat diklasifikasikan atas tunai dan non-tunai. Instrumen
pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam yang
sudah kita kenal selama ini. Sementara instrumen pembayaran non-tunai, dapat dibagi
lagi atas alat pembayaran non-tunai dengan media kertas atau lazim disebut paper-based
instrument seperti, cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain serta alat pembayaran non-tunai
dengan media kartu atau lazim disebut card-based instrument seperti kartu kredit, kartu
debit, kartu ATM dan lain-lain. Dengan semakin berkembangnya teknologi, saat ini
mulai dikembangkan pula berbagai alat pembayaran yang menggunakan teknologi micro-
chips yang dikenal dengan electronic money. Penggunaan masing-masing alat
pembayaran ini mempunyai implikasi yang berbeda-beda terhadap berbagai aspek,
seperti aspek hukum, teknis, sistem dan mekanisme operasional dan lain-lain.
I. Tunai/Cash
Penggunaan media tunai dalam transaksi pembayaran banyak dipilih dengan alasan
kemudahannya. Dengan menggunakan uang tunai maka jika seseorang melakukan
jual beli barang dan atau jasa, maka pada saat dia menerima barang dan atau jasa
yang dibeli, penjual juga menerima uang sebagai pembayarannya.Jika semua
pembelian barang dan atau jasa menggunakan uang tunai maka semua pelaku
ekonomi akan menyimpan persediaan uang tunai dalam jumlah relatif besar untuk
memenuhi semua kewajiban pembayarannya. Supaya lebih efisien dan lebih aman,
maka digunakan alat pembayaran non-tunai yang penggunaannya melibatkan
lembaga perantara yaitu bank.
II. Non-Tunai/Cashless
Pembayaran non-tunai melibatkan jasa perbankan dalam penggunaannya. Bank
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat pada umumnya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran bagi nasabahnya. Jasa dalam lalu
lintas pembayaran yang diberikan oleh bank tersebut antara lain melalui penerbitan
cek/bilyet giro untuk penarikan simpanan giro, transfer dana dari satu rekening
simpanan kepada rekening simpanan lainnya pada bank yang sama atau pada bank
yang berbeda, penerbitan kartu debit, penerbitan kartu kredit dan lain-lain.
1. Cek
a. Nama ‘cek’, yang dimuat dalam teks sendiri dan dinyatakan dalam
mana cek itu disebutkan.
b. Perintah tak bersyarat untuk membayar suatu jumlah tertentu
c. nama orang yang harus membayar (tersangkut)
d. penunjukan tempat dimana pembayaran harus terjadi
e. Penyebutan hari penanggalan beserta tempat dimana cek diterbitkan
f. Tanda tangan orang yang menerbitkan cek (penerbit)
D:\Tonynoor\Portal Strategy\CMS\CMS Tahap 4\SP\Content Menu SP\Menu Edukasi\Pengantar Instrumen
Pembayaran.doc
Pengantar Sistem Pembayaran & Instrumen Pembayaran 4
2. Bilyet Giro
Adalah surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening
giro nasabah (bank tertarik) untuk memindahbukukan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan
namanya pada bank yang sama atau bank lain. Penggunaan bilyet giro tidak
diatur dalam KUHD melainkan dalam SK No.28/32/KEP/DIR dan SE
No.28/32/UPG tanggal 4 Juli 1995 tentang Bilyet Giro. Adapun syarat formal
bilyet giro menurut SK tersebut adalah sebagai berikut :
a. Penerbit (Issuer), yaitu pihak yang menerbitkan kartu kredit. Dalam hal
ini, issuer merupakan pihak yang mengadakan perjanjian dengan dan
yang memberikan fasilitas kredit kepada pemegang kartu.